Anda di halaman 1dari 194

!

UNIVERSITAS INDONESIA

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI:


STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM XYZ

KARYA AKHIR

IQBAL SANTOSA
1106144935

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
JULI 2013

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

HALAMAN JUDUL
UNIVERSITAS INDONESIA

PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI:


STUDI KASUS RUMAH SAKIT UMUM XYZ

KARYA AKHIR
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Teknologi Informasi

IQBAL SANTOSA
1106144935

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI INFORMASI
JAKARTA
JULI 2013
!

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri,

dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Iqbal Santosa

NPM : 1106144935

Tanda Tangan : ......................

Tanggal : 18 Juli 2013

ii

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

HALAMAN PENGESAHAN

Karya Akhir ini diajukan oleh :

Nama : Iqbal Santosa


NPM : 1106144935
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul Karya Akhir : Perencanaan Strategis Sistem Informasi:
Studi Kasus Rumah Sakit Umum XYZ

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai


bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Magister Teknologi
Informasi pada Program Studi Magister Teknologi Informasi, Fakultas Ilmu
Komputer, Universitas Indonesia.

DEWAN PENGUJI

Pembimbing : Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D (...................................)

Penguji I : Yudho Giri Sucahyo, Ph.D (...................................)

Penguji II : Dr. Achmad Nizar Hidayanto (...................................)

Ditetapkan di : Jakarta

Tanggal : ..............................

iii

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmatnya saya dapat
menyelesaikan Karya Akhir ini yang berjudul Perencanaan Strategis Sistem
Informasi: Studi Kasus Rumah Sakit Umum XYZ. Penulisan Karya Akhir ini
dilakukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar Magister
Teknologi Informasi di Universitas Indonesia. Saya menyadari sangatlah sulit
bagi saya menyelesaikan penelitian ini tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Zainal A. Hasibuan, Ph.D selaku pembimbing yang telah memberikan


arahan kepada saya selama ini
2. Direktur dan Staf RS XYZ yang telah menerima saya dengan sangat baik
3. Kedua Orangtua dan adik-adik yang tersayang
4. Keluarga besar Bapak dan Ibu
5. Semua Dosen dan Staf MTI UI
6. Semua teman MTI UI 2011FA-FB
7. Semua teman bimbingan Pak Ucok
8. Pihak-pihak lainnya yang turut mendukung dan mendoakan kelancaran studi
saya

Jakarta, 18 Juli 2013

(Iqbal Santosa)

iv

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI


KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di


bawah ini:

Nama : Iqbal Santosa


NPM : 1106144935
Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Departemen : -
Fakultas : Ilmu Komputer
Jenis Karya : Karya Akhir

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Perencanaan Strategis Sistem Informasi: Studi Kasus Rumah Sakit Umum XYZ

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database).
Merawat, dan mempublikasikan karya akhir saya tanpa meminta izin dari saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 18 Juli 2013

Yang menyatakan

(Iqbal Santosa)

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

ABSTRAK

Nama : Iqbal Santosa


Program Studi : Magister Teknologi Informasi
Judul : Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Studi Kasus: Rumah Sakit Umum XYZ

Pemanfaatan sistem informasi/ teknologi informasi saat ini sudah menjadi sebuah
kebutuhan setiap organisasi termasuk bagi penyedia layanan kesehatan seperti
rumah sakit. Permasalahan utama yang dihadapi ialah munculnya sistem-sistem
yang berjalan sendiri-sendiri dan terjadinya pengulangan proses yang sama antar
unit kerja yang ada. Perlu dilakukan perencanaan dalam level strategis agar sistem
informasi/ teknologi informasi tak hanya sekedar menunjang kemudahan
pelaksanaan proses bisnis tapi juga mampu mendorong tercapainya keunggulan
bersaing.
Metodologi perencanaan strategis yang digunakan mengacu pada Ward and
Peppard’s Strategic Planning dan akan diintegrasikan dengan beberapa teknik
analisa seperti CSF, Balanced Scorecard, SWOT, Matriks Portofolio Aplikasi
McFarlan dan teknik lainnya. Perencanaan dilakukan dalam beberapa tahapan: (1)
Analisa internal SI/TI; (2) Analisa eksternal SI/TI; (3) Analisa internal bisnis; (4)
Analisa eksternal bisnis; (5) Analisa strategi bisnis; (6) Proses strategi SI/TI; (7)
Analisa kondisi masa depan; dan (8) Analisa rencana pengembangan.
Hasil yang diperoleh dari penelitian di Rumah Sakit Umum XYZ yaitu strategi SI
bisnis, strategi TI, strategi manajemen SI/TI dan Road Map. Lima strategi SI
bisnis yaitu: (1) Pengintegrasian sistem; (2) Fokus pada ceruk pasar; (3)
Kedekatan dengan pelanggan; (4) Diferensiasi produk; serta (5) Membangun citra
perusahaan. Empat strategi TI yang diperlukan untuk mendukung strategi SI yaitu
implementasi Service Oriented Architecture (SOA), pemanfaatan website,
pemanfaatan social networking, serta implementasi mobile portal. Strategi
manajemen SI/TI yaitu dengan dilakukan perubahan struktur organisasi yaitu
dengan memisahkan antara unit SIM dengan unit Kesekretariatan. Fungsi kerja di
unit SIM yang pada awalnya hanya dibagi ke dalam dua fungsi (pengelolaan hal-
hal terkait perangkat keras dan perangkat lunak) perlu disesuaikan dan dibagi ke
dalam tiga fungsi kerja: (a) Pengelolaan dan Pengembangan; (b) Teknis dan
Pemeliharaan; serta (c) Infrastruktur dan Keamanan Jaringan. Pengembangan
sistem informasi akan dilaksanakan dalam dua tahun dan akan dibagi ke dalam
empat tahap berdasarkan posisinya pada kuadran portofolio aplikasi yaitu: Tahap
pertama – Pengembangan sistem inti 1, dilaksanakan pada kuartal 1 hingga 4 di
tahun pertama; Tahap kedua – Pengembangan sistem inti 2, dilaksanakan pada
kuartal 1 di tahun kedua, Tahap ketiga – Pengembangan sistem penunjang dan
strategis, dilaksanakan pada kuartal 2 hingga 3 di tahun kedua; dan Tahap
keempat – Pengembangan sistem potensial, dilaksanakan pada kuartal 4 di tahun
kedua.

Kata Kunci: Perencanaan Strategis, Rumah Sakit, Sistem Informasi


xiii + 163 halaman; 38 gambar; 57 tabel; 2 lampiran
vi Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

ABSTRACT

Name : Iqbal Santosa


Study Program : Magister of Information Technology
Judul : Strategic Planning of Information Systems
Case Study: XYZ Public Hospital

Use of information systems/ information technology nowadays has become a


necessity for every organization including health care providers like a hospitals.
The main problems is the emergence of systems that run individually and the
repetition of the same process between work units. Planning needs to be done on a
strategic level so that information systems/ information technology not just
support the ease of implementation of business processes but also able to
encourage the achievement of competitive advantage.
Strategic Planning Methodology to be used will be based on Ward and Peppard's
Strategic Planning and will be integrated with several analysis techniques such as
CSF, Balanced Scorecard, SWOT, McFarlan Application Portfolio Matrix and
another techniques. Planning conducted in several steps: (1) Internal IS/IT
analysis; (2) External IS/IT analysis; (3) Internal business analysis; (4) External
business analysis; (5) Business strategy analysis; (6) IS/IT strategy process; (7)
Future condition analysis; and (8) Development plan analysis.
The result obtained from the research on General Hospital XYZ are business IS
strategy, IT strategy, IS/IT management strategy and Road Map. Five business IS
strategy are: (1) integration of the system, (2) Focus on market niche, (3)
Customer intimacy; (4) Product differentiation, and (5) Building a corporate
image. Four IT strategy that needed to support business IS strategy are Service
Oriented Architecture (SOA) implementation, the use of website, the use of social
networking, and mobile portal implementation. IS/IT management strategy is the
changes in the organizational structure by separate between MIS unit and
secretarial unit. Work functions on the MIS unit which initially only divided into
two functions (hardware-related and software-related management) needs to be
adjusted and divided into three functions: (a) Management and Development; (b)
Technical and Maintenance, and (c) Infrastructure and Network Security.
Development of information systems will be held in two years and will be divided
into four stages based on their position on the application portfolio quadrant: First
Stage – core systems development part 1, will be conducted on the first to fourth
quarter in the first year; Second stage – core system development part 2, will be
conducted on the first quarter in the second year; Third stage – support and
strategic systems development, will be conducted on the second to third quarter in
the second year; and Fourth stage – Potential system development, will be
conducted on the fourth quarter in the second year.

Keywords: Hospital, Information System, Strategic Planning


xiii + 163 pages; 38 figures; 57 tables; 2 attachments

vii Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i!


HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS .................................................... ii!
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................ iii!
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv!
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .................................................v!
ABSTRAK ............................................................................................................. vi!
ABSTRACT .......................................................................................................... vii!
DAFTAR ISI ........................................................................................................ viii!
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xi!
DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii!
BAB 1! PENDAHULUAN ....................................................................................1!
1.1! Latar Belakang ............................................................................................1!
1.2! Rumusan Masalah .......................................................................................1!
1.3! Batasan Masalah..........................................................................................4!
1.4! Tujuan dan Manfaat Penelitian ...................................................................4!
1.5! Sistematika Penulisan..................................................................................5!
BAB 2! LANDASAN TEORI ................................................................................7!
2.1! Teori yang Relevan .....................................................................................7!
2.1.1! Sistem Informasi ..................................................................................7!
2.1.2! Teknologi Informasi .............................................................................7!
2.1.3! Perencanaan Strategis Sistem Informasi ..............................................8!
2.1.4! Tingkatan Strategi ................................................................................8!
2.1.5! Rumah Sakit .......................................................................................10!
2.1.6! Rekam Medis .....................................................................................11!
2.1.7! Sistem Informasi Rumah Sakit...........................................................11!
2.2! Teknik Analisa ..........................................................................................12!
2.2.1! Diagram Sebab Akibat .......................................................................12!
2.2.2! Analisa PESTLE ................................................................................13!
2.2.3! Analisa Model Lima Kekuatan Porter................................................14!
2.2.4! Analisa CSFs (Critical Success Factors) ............................................15!
2.2.5! Konsolidasi Balanced Scorecard dan Analisa CSF ............................20!
2.2.6! Analisa Value Chain ..........................................................................22!
2.2.7! Analisa SWOT dan Matriks SWOT ...................................................26!
2.2.8! Analisa Matriks Portofolio Aplikasi McFarlan ..................................28!
2.2.9! Analisa Gap TOGAF..........................................................................29!
2.2.10! Road Map ...........................................................................................31!
2.3.! Penelitian Sebelumnya ..............................................................................33!
2.4.! Kategori Model Perencanaan Strategis SI/TI ............................................36!

viii Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

2.5.! Framework dan Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI ........................37!


2.5.1! Ward and Peppard’s Strategic Planning Framework .........................37!
2.5.2! Be Vissta Planning Methodology.......................................................39!
2.5.3! Hospital Strategic Information System Development Framework ....40!
2.5.4! Information Systems Strategic and Tactical Plan Methodology ........42!
2.6! Komponen Utama Model Perencanaan Strategis SI .................................44!
BAB 3! METODOLOGI PENELITIAN..............................................................46!
3.1! Metode Pengambilan Data ........................................................................46!
3.2! Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi ...............................46!
3.3! Tahapan Perencanaan Strategis Sistem Informasi ....................................49!
3.4! Narasumber dan Instrumen Wawancara ...................................................50!
BAB 4! ANALISA ...............................................................................................52!
4.1! Analisa Internal SI/TI ................................................................................52!
4.1.1! Kondisi Internal SI/TI ........................................................................52!
4.1.2! Infrastruktur SI/TI ..............................................................................56!
4.1.3! Layanan SI/TI Pihak Luar ..................................................................64!
4.1.4! Analisa Portofolio Aplikasi Saat Ini ..................................................65!
4.2! Analisa Eksternal SI/TI .............................................................................67!
4.2.1! Tren Teknologi Informasi ..................................................................67!
4.2.2! Analisa Pemanfaatan Tren Teknologi Informasi ...............................70!
4.2.3! Service Oriented Architecture ............................................................72!
4.3! Analisa Internal Bisnis ..............................................................................74!
4.3.1! Kondisi Internal Bisnis .......................................................................74!
4.3.2! Analisa Internal Value Chain .............................................................79!
4.3.3! Analisa CSF pada Strategic Business Unit ........................................82!
4.3.4! Analisa Balanced Scorecard ...............................................................88!
4.4! Analisa Eksternal Bisnis .........................................................................101!
4.4.1! Analisa External Value Chain ..........................................................101!
4.4.2! Analisa Model Lima Kekuatan Porter..............................................103!
4.4.3! Analisa PESTLE ..............................................................................115!
4.5! Analisa Strategi Bisnis ............................................................................124!
4.5.1! Pemetaan SWOT ..............................................................................124!
4.5.2! Analisa Matriks SWOT Bisnis .........................................................126!
4.6! Kebutuhan Sistem Informasi ...................................................................127!
4.6.1! Kebutuhan Sistem Informasi Hasil Analisa CSF .............................127!
4.6.2! Kebutuhan Sistem Informasi Hasil Analisa Balanced Scorecard ....127!
4.7! Rencana Strategis Sistem Informasi/ Teknologi Informasi ....................129!
4.7.1! Sasaran Perbaikan Kondisi Internal SI/TI ........................................129!
4.7.2! Strategi SI/TI ....................................................................................131!
4.7.3! Strategi Manajemen SI/TI ................................................................134!
4.7.4! Sistem Informasi Masa Depan .........................................................136!
4.7.5! Infrastruktur TI Masa Depan ............................................................143!
ix Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

4.7.6! Pemanfaatan Tren TI Untuk Keunggulan Organisasi ......................150!


4.7.7! Analisa Gap TOGAF........................................................................152!
4.7.8! Road Map .........................................................................................156!
BAB 5! KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................159!
5.1! Kesimpulan .............................................................................................159!
5.2! Saran ........................................................................................................160!
LAMPIRAN .........................................................................................................164!
LAMPIRAN 1 PROFIL RUMAH SAKIT UMUM XYZ ...............................165!
LAMPIRAN 2 INSTRUMEN WAWANCARA .............................................173!

x Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Fishbone Diagram............................................................................... 2!


Gambar 2.1 Keterkaitan Strategi Perusahaan, Unit Bisnis dan Strategi SI/TI ........ 9!
Gambar 2.2 Matriks PESTLE ............................................................................... 13!
Gambar 2.3 Model Lima Kekuatan Porter ............................................................ 14!
Gambar 2.4 Hierarki Konsep Manajemen dan Istilah ........................................... 16!
Gambar 2.5 Prosedur CSF Untuk Perencanaan Sistem Informasi ........................ 19!
Gambar 2.6 Informasi dan Balanced Scorecard ................................................... 20!
Gambar 2.7 Kaitan Objectives dan Measures dengan CSF dan Kebutuhan SI .... 21!
Gambar 2.8 Contoh Hasil Konsolidasi Balanced Scorecard dan Analisa CSF..... 22!
Gambar 2.9 External Value Chain ........................................................................ 23!
Gambar 2.10 Memahami Permasalahan Informasi dalam Value Chain ............... 24!
Gambar 2.11 Value Chain Service Business ......................................................... 24!
Gambar 2.12 Matriks SWOT ................................................................................ 27!
Gambar 2.13 Portofolio Aplikasi .......................................................................... 28!
Gambar 2.14 Matriks Gap Analysis untuk Arsitektur ........................................... 31!
Gambar 2.15 Contoh Road Map ........................................................................... 32!
Gambar 2.16 Model Strategis SI/TI ...................................................................... 37!
Gambar 2.17 Metodologi Be Vissta Planning....................................................... 39!
Gambar 2.18 Metodologi Hospital Strategic Information System ........................ 41!
Gambar 2.19 Metodologi Information Systems Strategic and Tactical Plan ....... 43!
Gambar 3.1 Metodologi PSSI yang Digunakan .................................................... 48!
Gambar 4.1 Topologi Jaringan SIMRS ................................................................. 64!
Gambar 4.2 Bagian Utama Rumah Sakit .............................................................. 74!
Gambar 4.3 Alur Layanan di Instalasi Gawat Darurat .......................................... 76!
Gambar 4.4 Alur Layanan di Instalasi Rawat ....................................................... 77!
Gambar 4.5 Alur Layanan di Instalasi Rawat Inap ............................................... 77!
Gambar 4.6 Alur Layanan di Instalasi Kamar Operasi ......................................... 78!
Gambar 4.7 Internal Value Chain RS XYZ .......................................................... 79!
Gambar 4.8 Strategy Map ................................................................................... 100!
Gambar 4.9 External Value Chain RS XYZ ....................................................... 101!
Gambar 4.10 Usulan Struktur Organisasi Sistem Informasi Manajemen ........... 135!
Gambar 4.11 Arsitektur Sistem Informasi .......................................................... 141!
Gambar 4.12 Pemrosesan Data Pada Tiap Level Manajemen ............................ 142!
Gambar 4.13 Contoh Fungsi Sistem Layanan Kesehatan dan Pemanfaatannya . 144!
Gambar 4.14 Fungsi Register Patient Sebagai Bagian Layanan ........................ 144!
Gambar 4.15 Nilai Keuntungan Pengembangan Baru/ Implementasi Paket ...... 146!
Gambar 4.16 Topologi Jaringan Baru ................................................................. 148!
Gambar 4.17 Road Map Pemanfaatan Tren SI/TI .............................................. 158!

xi Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kemungkinan Solusi Untuk Akar Masalah Terkait PSSI ....................... 4!
Tabel 2.1 Perbandingan Istilah Dasar dalam Konteks Perusahaan Penerbangan . 16!
Tabel 2.2 Beberapa Isu Utama di Tiap Segmen Portfolio .................................... 28!
Tabel 2.3 Penelitian Terkait Penyusunan PSSI untuk Rumah Sakit ..................... 33!
Tabel 2.4 Komponen Utama Model PSSI ............................................................. 44!
Tabel 3.1 Tahapan Analisa .................................................................................... 49!
Tabel 3.2 Narasumber dan Instrumen Wawancara ............................................... 50!
Tabel 4.1 Daftar Komputer dan Printer di Masing-Masing Bagian ...................... 57!
Tabel 4.2 Sistem Informasi dan Aplikasi di RS XYZ ........................................... 61!
Tabel 4.3 Spesifikasi Server di RS XYZ .............................................................. 62!
Tabel 4.4 Aplikasi Penunjang di RS XYZ ............................................................ 63!
Tabel 4.5 Analisa Portofolio Aplikasi Saat Ini ..................................................... 66!
Tabel 4.6 Acuan Penentuan Kuadran .................................................................... 66!
Tabel 4.7 Portofolio Aplikasi Saat Ini................................................................... 67!
Tabel 4.8 Top 10 CIO Business and Technology Priorities in 2012 .................... 67!
Tabel 4.9 Jenis/ Pilihan Masing-Masing Teknologi ............................................. 68!
Tabel 4.10 Penjelasan Bagian Utama Rumah Sakit .............................................. 75!
Tabel 4.11 Pelaporan Data Masing-Masing Bagian ............................................. 79!
Tabel 4.12 Komponen Aktivitas Utama................................................................ 80!
Tabel 4.13 Komponen Aktivitas Pendukung ........................................................ 81!
Tabel 4.14 Analisa CSF pada Instalasi Gawat Darurat ......................................... 82!
Tabel 4.15 Analisa CSF pada Instalasi Rawat Jalan ............................................. 83!
Tabel 4.16 Analisa CSF pada Instalasi Rawat Inap .............................................. 84!
Tabel 4.17 Analisa CSF pada Instalasi Kamar Operasi ........................................ 86!
Tabel 4.18 Analisa Balanced Scorecard Perspektif Keuangan ............................ 88!
Tabel 4.19 Analisa Balanced Scorecard Perspektif Pelanggan ............................ 89!
Tabel 4.20 Analisa Balanced Scorecard Perspektif Bisnis Internal ..................... 92!
Tabel 4.21 Analisa Balanced Scorecard Perspektif Inovasi dan Pembelajaran ... 98!
Tabel 4.22 Komponen External Value Chain ..................................................... 101!
Tabel 4.23 Analisa Barriers to Entry .................................................................. 103!
Tabel 4.24 Analisa Supplier Power .................................................................... 105!
Tabel 4.25 Analisa Threat of Substitutes ............................................................ 107!
Tabel 4.26 Analisa Rivalry Between Competitors .............................................. 108!
Tabel 4.27 Analisa Customer Power .................................................................. 110!
Tabel 4.28 Analisa Pengaruh Lima Kekuatan..................................................... 112!
Tabel 4.29 Analisa Kekuatan dan Kelemahan Bisnis ......................................... 114!
Tabel 4.30 Analisa PESTLE Faktor Politik ........................................................ 115!
Tabel 4.31 Analisa PESTLE Faktor Ekonomi .................................................... 119!
Tabel 4.32 Analisa PESTLE Faktor Sosial ......................................................... 120!

xii Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

Tabel 4.33 Analisa PESTLE Faktor Teknologi .................................................. 121!


Tabel 4.34 Analisa PESTLE Faktor Peraturan (Legal) ....................................... 122!
Tabel 4.35 Analisa PESTLE Faktor Lingkungan (Environmental) .................... 123!
Tabel 4.36 Pemetaan SWOT ............................................................................... 124!
Tabel 4.37 Matriks SWOT Bisnis ....................................................................... 126!
Tabel 4.38 Kebutuhan Sistem Informasi Hasil Analisa CSF .............................. 127!
Tabel 4.39 Kebutuhan Sistem Informasi Hasil Analisa Balanced Scorecard ..... 128!
Tabel 4.40 Usulan Hal Yang Perlu Dibuat/ Diadakan ........................................ 129!
Tabel 4.41 Arahan Hal Yang Perlu Dilakukan ................................................... 130!
Tabel 4.42 Analisa Strategi SI/TI Untuk Mendukung Strategi Bisnis ................ 132!
Tabel 4.43 Daftar Sistem Informasi Masa Depan ............................................... 137!
Tabel 4.44 Executive Information Systems ......................................................... 139!
Tabel 4.45 Analisa Portofolio Aplikasi Masa Depan.......................................... 140!
Tabel 4.46 Portofolio Aplikasi Masa Depan ....................................................... 141!
Tabel 4.47 Lima Teknik Modernisasi Sistem Lama (Legacy System) ................ 145!
Tabel 4.48 Analisa Gap Sistem Informasi .......................................................... 153!
Tabel 4.49 Analisa Gap Teknologi Informasi ..................................................... 154!
Tabel 4.50 Road Map Pengembangan Sistem Baru ............................................ 157!

xiii Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Peran yang dapat dimainkan sistem informasi/ teknologi informasi dalam ruang
lingkup penyedia layanan kesehatan ialah menjadi enabler atau pemungkin bagi
pelaksanaan proses-proses layanan kesehatan dan administrasi rumah sakit.
Sebagaimana teknologi lainnya, tujuan dasar pemanfaatan teknologi informasi
adalah perbaikan dan penyempurnaan dari apa yang ada saat ini. Manifestasinya
bisa berupa tingkat kemudahan, kecepatan, produktivitas, akurasi, efisiensi, dan
transparansi yang lebih tinggi. Apa yang dulu tidak bisa dikerjakan, sekarang hal
ini menjadi mungkin karena bantuan teknologi informasi.

Pemanfaatan sistem informasi/ teknologi informasi sebagai enabler akan optimal


jika dalam pengelolaannya dilakukan secara profesional. Oleh karena itu
diperlukan sebuah unit khusus untuk mengelola layanan SI/TI. Selain itu dalam
pengelolaannya diperlukan sebuah perencanaan yang matang dan selaras dengan
strategi bisnis.

Ditengah-tengah ketatnya persaingan di dunia kesehatan, Rumah Sakit Umum


XYZ telah dan akan terus memanfaatkan SI/TI sebagai enabler dalam
pengelolaan proses-proses layanan maupun administrasinya. Berdasarkan analisa
peneliti ditemukan bahwa pemanfaatan sistem informasi/ teknologi informasi
dalam mendukung proses bisnisnya masih belum optimal. Rumah Sakit Umum
XYZ masih menggunakan sistem informasi/ teknologi informasi untuk
menunjang kemudahan pelaksanaan proses bisnis dan belum menggunakannya
sebagai alat yang strategis guna mendorong tercapainya keunggulan bersaing,
oleh karena itu perencanaan strategis sistem informasi sangat penting adanya.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini diangkat berdasarkan permasalahan yang


ada pada Rumah Sakit Umum XYZ. Permasalahan penelitian digambarkan
dengan fishbone diagram pada gambar 1.1.
! 1! Universitas Indonesia!

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 2!
!

Perencanaan SI belum matang

Requirement engineering belum diterapkan Aplikasi


Kustomisasi sistem vendor
Manusia dalam jumlah yang besar Antar aplikasi/
database belum
Sistem dari vendor tidak terintegrasi
sesuai kebutuhan
Pengembangan SI yang
Kemampuan penggunaan terintegrasi tidak selesai
komputer yang masih kurang Input data yang berulang
Fitur SMS Gateway masih terbatas

Ketidaksesuaian data Perencanaan pemanfaatan SI untuk


antara sistem dan manual meningkatkan kunjungan pasien belum ada Pemanfaatan SI
Pemanfaatan SI untuk meningkatkan untuk menunjang
kunjungan pasien belum maksimal proses bisnis di
RSU XYZ belum
Backup data belum Rencana kerja SIM dengan strategi optimal
menyeluruh dan otomatis bisnis RS belum diselaraskan
Sistem yang belum terintegrasi Strategi bisnis belum terperinci
Disaster recovery
plan belum ada Rencana kerja SIM belum
terlaksana sesuai jadwal
Ruangan khusus
server yang sesuai
standar belum ada Permintaan untuk mendahulukan
pengembangan aplikasi di bagian tertentu
Infrastruktur

Perbaikan aplikasi yang harus dilakukan


segera sehingga menambah waktu kerja Manajemen

Pekerjaan khusus yang


tidak dijadwalkan muncul

Gambar 1.1 Fishbone Diagram

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 3!
!

Dari gambar 1.1. terlihat bahwa permasalahan yang nampak adalah bahwa
Pemanfaatan sistem informasi untuk menunjang proses bisnis di Rumah Sakit
Umum XYZ belum maksimal. Secara garis besar ada 4 penyebab utama dari
masalah ini.

Penyebab pertama yaitu dari sisi aplikasi. Pemanfaatan sistem informasi untuk
meningkatkan kunjungan pasien belum maksimal. SMS gateway yang ada masih
perlu pengembangan dari segi fitur. Selain itu belum adanya perencanaan
pemanfaatan sistem informasi yang spesifik untuk meningkatkan kunjungan
pasien. Penyebab lain dari sisi aplikasi yaitu adanya pekerjaan menginput data
yang dilakukan berulang. Hal ini terjadi karena belum terintegrasinya semua
aplikasi dan database yang ada. Aplikasi-aplikasi yang ada belum terintegrasi
disebabkan tidak selesainya pengembangan sistem informasi terintegrasi di RS.
XYZ. Belum matangnya perencanaan pengembangan sistem informasi
terintegrasi, belum diterapkannya requirement engineering dan banyaknya
kustomisasi terhadap sistem yang ditawarkan vendor menjadi alasan tidak
selesainya pengembangan sistem. Banyaknya kustomisasi terhadap sistem yang
ditawarkan vendor disebabkan adanya ketidaksesuaian antara sistem yang
ditawarkan vendor dengan kebutuhan.

Penyebab kedua yaitu dari sisi infrastruktur. Backup data secara keseluruhan
belum bisa dilakukan secara otomatis karena sistem yang belum terintegrasi.
Selain itu belum adanya disaster recovery plan dan belum adanya ruangan khusus
untuk server yang sesuai standar.

Penyebab ketiga yaitu dari sisi manajemen. Belum dilakukannya penyelarasan


antara rencana kerja Sistem Informasi Manajemen dengan strategi bisnis rumah
sakit. Strategi bisnis yang diturunkan dari visi misi rumah sakit belum terperinci.
Penyebab lain dari sisi manajemen yaitu rencana kerja Sistem Informasi
Manajemen belum terlaksana sesuai jadwal. Hal ini disebabkan adanya
permintaan dari unit kerja tertentu untuk didahulukan dalam hal perbaikan atau
pengembangan terkait sistem informasinya, adanya perbaikan aplikasi yang perlu
dilakukan dengan segera sehingga waktu pengerjaan bertambah, dan adanya
pekerjaan khusus yang tidak dijadwalkan terlebih dahulu sebelumnya.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 4!
!

Penyebab keempat yaitu dari sisi manusia. Masih ditemukan ketidaksesuaian data
antara yang tercatat di sistem dan tercatat secara manual. Penyebabnya
kemungkinan karena kemampuan penggunaan komputer yang masih kurang.
Setelah dianalisis, ditemukan bahwa beberapa akar masalah yang ada dapat
diselesaikan dengan perencanaan strategis sistem informasi, lebih jelasnya akan
diuraikan pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Kemungkinan Solusi Untuk Akar Masalah Terkait PSSI

No. Akar Masalah Terkait PSSI Kemungkinan Solusi


Memperbaharui perencanaan SI
1. Perencanaan SI belum matang
dalam level strategis
Mengembangkan sistem sendiri
2. Sistem dari vendor tidak sesuai kebutuhan
sesuai kebutuhan
Perencanaan pemanfaatan SI untuk Membangun SI untuk
3.
meningkatkan kunjungan pasien belum ada meningkatkan kunjungan pasien
Merencanakan pengintegrasian
4. Sistem yang belum terintegrasi
sistem
Merinci strategi bisnis sebagai
5. Strategi bisnis belum terperinci
dasar perencanaan strategis SI/TI

Berangkat dari analisis tersebut, disimpulkan pertanyaan penelitian sebagai


berikut: Bagaimanakah model perencanaan strategis sistem informasi yang
tepat untuk menunjang proses bisnis di Rumah Sakit Umum XYZ?

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Ruang lingkup penelitian ini mencakup seluruh bagian di Rumah Sakit Umum
XYZ.
2. Hasil akhir dari penelitian ini mencakup tiga hal utama yaitu: strategi SI,
strategi TI, dan strategi manajemen SI/TI

1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat perencanaan strategis sistem


informasi yang tepat untuk menunjang proses bisnis di Rumah Sakit Umum XYZ.
Penelitian ini tentunya akan memberikan manfaat-manfaat baik itu bagi rumah
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 5!
!

sakit tempat studi kasus, akademisi maupun praktisi. Manfaat dari penelitian ini
adalah sebagai berikut.

1. Manfaat bagi rumah sakit tempat studi kasus yaitu sebagai referensi dalam
perencanaan strategis sistem informasi.
2. Manfaat bagi akademisi yaitu sebagai referensi dalam penelitian selanjutnya
terutama yang terkait dengan perencanaan strategis sistem informasi.
3. Manfaat bagi praktisi yaitu sebagai referensi dalam melakukan pengembangan
perencanaan strategis sistem informasi terutama untuk sektor kesehatan atau
lebih spesifik lagi rumah sakit

1.5 Sistematika Penulisan

Pembahasan penelitian ini akan dibagi ke dalam enam bagian untuk memudahkan
pembaca memahami gambaran secara menyeluruh terhadap penelitian yang akan
dilakukan. Sistematika penulisan dibuat sebagai berikut.

1. BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan
manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

2. BAB 2 LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan teori-teori yang berkaitan dengan topik penelitian, penjelasan
singkat mengenai penelitian-penelitian sebelumnya yang membahas topik yang
sama atau berkaitan serta metodologi perencanaan strategis sistem informasi yang
mendukung penelitian ini.

3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisikan theoretical framework serta metodologi penelitian yang


digunakan.

4. BAB 4 ANALISA

Bab ini membahas analisa yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 6!
!

5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari penelitian yang telah dilakukan.
Saran ditujukan baik bagi pihak rumah sakit maupun pihak akademis.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

BAB 2
LANDASAN TEORI

2.1 Teori yang Relevan

2.1.1 Sistem Informasi

Menurut Whitten et al (2007, p. 6), sistem informasi adalah pengaturan orang,


data, proses, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,
memproses, menyimpan, dan menyediakan output informasi yang diperlukan
untuk mendukung sebuah organisasi.

Menurut O’Brien (2007, p. 4), sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari
orang, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber daya
data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah
organisasi. Jadi sistem informasi dapat diartikan sebagai kombinasi antara orang,
data, proses, dan komponen teknologi informasi untuk menghasilkan informasi
yang mendukung organisasi.

2.1.2 Teknologi Informasi

Menurut Ward dan Peppard (2002, p. 3), teknologi informasi menunjuk pada
spesifikasi mengenai teknologi, khususnya perangkat keras, perangkat lunak dan
jaringan telekomunikasi yang memfasilitasi dan mendukung proses pengumpulan,
pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan pertukaran informasi.

Menurut Whitten et al (2007, p. 6), teknologi informasi adalah istilah yang


menggambarkan kombinasi teknologi komputer (perangkat keras dan lunak)
dengan teknologi komunikasi (jaringan, data, gambar, dan suara).

Menurut O’Brien (2007, p. 565), teknologi informasi adalah perangkat keras,


perangkat lunak, telekomunikasi, manajemen database, dan teknologi pemrosesan
informasi lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer. Jadi
teknologi informasi dapat diartikan sebagai rangkaian dari hardware, software,
jaringan telekomunikasi.

! 7! Universitas Indonesia!

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 8!
!

2.1.3 Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Perencanaan strategis SI/TI merupakan proses identifikasi portfolio aplikasi SI


berbasis komputer yang akan mendukung organisasi dalam pelaksanaan rencana
bisnis dan merealisasikan tujuan bisnisnya (Lederer & Sethi, 1988, p. 446).

Perencanaan strategis SI/TI mempelajari pengaruh SI/TI terhadap kinerja bisnis


dan kontribusi bagi organisasi dalam memilih langkah-langkah strategis. Selain
itu, perencanaan strategis SI/TI juga menjelaskan berbagai alat, teknik, dan
kerangka kerja bagi manajemen untuk menyelaraskan strategi SI/TI dengan
strategi bisnis, bahkan mencari kesempatan baru melalui penerapan teknologi
yang inovatif (Ward & Peppard, 2002).

Pant dan Hsu (1995, p. 3) menyimpulkan beberapa karakteristik dari perencanaan


strategis sistem informasi:

• Tugas utama: (mencapai, ed) keunggulan kompetitif/strategis, keterkaitan


dengan strategi bisnis
• Tujuan kunci: mengejar peluang, mengintegrasikan sistem informasi dengan
strategi bisnis
• Arahan dari: eksekutif/manajemen senior dan pengguna, gabungan antara
pengguna/manajemen dan sistem informasi
• Pendekatan utama: entrepreneurial (inovasi pengguna), multiple (bottom-up
development, top down analysis, dst.) pada waktu yang sama

2.1.4 Tingkatan Strategi

Dalam buku berjudul Business Analysis (2010, p. 38) dikatakan bahwa definisi
populer dari strategi sebagaimana dijelaskan oleh Johnson, Scholes dan
Whittington (2008) adalah: arah dan cakupan organisasi dalam jangka panjang,
yang dapat memberikan pencapaian keuntungan bagi organisasi melalui
pengaturan sumber daya dalam lingkungan yang terus berubah dan untuk
memenuhi harapan stakeholder (pemangku kepentingan).

Lebih lanjut dijelaskan bahwa strategi berada pada tingkatan yang berbeda dalam
sebuah organisasi, mulai dari strategi perusahaan pada tingkat atas yang
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 9!
!

mempengaruhi organisasi secara keseluruhan sampai ke strategi operasional untuk


produk atau jasa yang ditawarkan. Tipe tingkatan strategi dapat berupa:

• Strategi Perusahaan; berkaitan dengan tujuan secara keseluruhan dan ruang


lingkup bisnis. Strategi pada tingkat ini dipengaruhi oleh investor, pemerintah
dan persaingan global. Ini adalah dasar dari semua strategi lainnya dan
keputusan strategis.
• Strategi Unit Bisnis; di bawah tingkat perusahaan ada Strategic Business Units
(SBUs). Masing-masing unit organisasi memiliki pasar eksternal sendiri-
sendiri, berbeda dengan SBU lainnya. Strategi SBU berkenaan dengan pilihan
produk, harga, kepuasan pelanggan dan keunggulan kompetitif.
• Strategi Operasional; berfokus pada pelaksanaan strategi perusahaan dan
strategi SBU melalui organisasi yang efektif serta pengembangan sumber
daya, proses dan manusia.

Gambar 2.1 Keterkaitan Strategi Perusahaan, Unit Bisnis dan Strategi SI/TI

Strategi SI berkaitan dengan apa yang harus dilakukan dengan informasi, sistem
dan teknologi yang ada, dan bagaimana mengelola aplikasi dari sudut pandang
bisnis. Dengan demikian strategi SI berfokus pada keselarasan erat antara
informasi dan sistem untuk mendukung kebutuhan bisnis dan mengenai
identifikasi serta memanfaatkan peluang kompetitif untuk SI/TI. Strategi TI

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 10!
!

menentukan bagaimana teknologi ini akan diterapkan dalam mengantarkan


informasi dan bagaimana sumber daya teknologi dikelola untuk memenuhi
berbagai kebutuhan bisnis. (Ward & Peppard, 2002, p. 145)

2.1.5 Rumah Sakit

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 340 tahun 2010 dijelaskan


bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Rumah Sakit Umum adalah Rumah
Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis
penyakit. Rumah Sakit Khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan
utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin
ilmu, golongan umur, organ atau jenis penyakit.

Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Umum


diklasifikasikan menjadi:

1. Rumah Sakit Umum Kelas A, harus mempunyai fasilitas dan kemampuan


pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5
(lima) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 12 (dua belas) Pelayanan Medik
Spesialis Lain dan 13 (tiga belas) Pelayanan Medik Sub Spesialis.
2. Rumah Sakit Umum Kelas B, harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4
(empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik, 8 (delapan) Pelayanan Medik
Spesialis Lainnya dan 2 (dua) Pelayanan Medik Subspesialis Dasar.
3. Rumah Sakit Umum Kelas C, harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar
dan 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik.
4. Rumah Sakit Umum Kelas D, harus mempunyai fasilitas dan kemampuan
pelayanan medik paling sedikit 2 (dua) Pelayanan Medik Spesialis Dasar.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 11!
!

2.1.6 Rekam Medis

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
269 tahun 2008, isi rekam medis ditentukan berdasarkan jenis layanan.

Terdapat empat jenis layanan kesehatan berdasarkan pasien yang ditangani:


pasien rawat jalan, pasien rawat inap dan perawatan satu hari, pasien gawat
darurat, serta pasien dalam keadaan bencana. Selain keempat jenis pelayanan
tersebut, terdapat dua pelayanan lainnya yaitu pelayanan dokter spesialis atau
dokter gigi spesialis dan pelayanan dalam ambulans atau pengobatan masal.

2.1.7 Sistem Informasi Rumah Sakit

Menurut Winter et. al (2011, pp. 33-35), sistem informasi rumah sakit adalah
subsistem socio-technical rumah sakit, yang terdiri dari semua pemrosesan
informasi seperti aktor manusia atau teknis dalam peran pemrosesan informasinya
masing-masing. Komponen khas dari sistem informasi rumah sakit adalah fungsi
enterprise, proses bisnis, komponen aplikasi, dan sistem pemrosesan data fisik.

Tujuan dari sistem informasi rumah sakit adalah memungkinkan pelaksanaan


fungsi rumah sakit yang memadai untuk perawatan pasien, termasuk administrasi
pasien, dengan mempertimbangkan perhitungan manajemen ekonomi rumah sakit
maupun hukum dan persyaratan lainnya. Mengenai persyaratan hukum, misalnya
aspek perlindungan data atau reimbursment. Persyaratan lain misalnya dapat
berupa keputusan dewan eksekutif rumah sakit tentang bagaimana menyimpan
catatan pasien.

Untuk mendukung perawatan pasien dan hal-hal terkit administrasi, tugas sistem
informasi rumah sakit adalah:

1. Menyediakan informasi, terutama tentang pasien: informasi saat ini harus


diberikan tepat waktu, pada tempat yang tepat, untuk staf yang berwenang,
dalam bentuk yang tepat dan dapat digunakan. Untuk tujuan ini, data harus
dikumpulkan dengan benar, disimpan, diproses, dan didokumentasikan secara
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 12!
!

sistematis untuk memastikan bahwa informasi pasien —yang benar, relevan,


dan up-to-date— dapat diberikan, misalnya kepada dokter atau perawat.
2. Menghasilkan pengetahuan, misalnya tentang penyakit, efek samping, dan
interaksi obat yang ada untuk mendukung diagnostik dan terapi.
3. Menyediakan informasi tentang kualitas dari perawatan pasien serta kinerja
dan kondisi biaya di dalam rumah sakit.

Ketika sistem informasi rumah sakit menyediakan pengetahuan dan informasi


yang tepat, pada waktu yang tepat, pada tempat yang tepat, kepada orang yang
tepat, dalam bentuk yang tepat maka orang-orang (yang berkepentingan) dapat
membuat keputusan dengan tepat. Hal ini disebut juga sebagai information and
knowledge logistics.

Sistem informasi rumah sakit harus mempertimbangkan berbagai bidang rumah


sakit yaitu bangsal, unit rawat jalan, unit pelayanan diagnostik (seperti
laboratorium dan radiologi), unit pelayanan terapi (seperti ruang operasi), unit
pelayanan lainnya (seperti farmasi, arsip catatan pasien, perpustakaan dan bank
darah), area administrasi rumah sakit (seperti administrasi pasien, arsip catatan
pasien, manajemen mutu, keuangan, controlling, manajemen fasilitas, manajemen
informasi, administrasi umum dan sumber daya manusia), serta layanan kantor
dan penulisan untuk penulisan laporan klinis.

2.2 Teknik Analisa

2.2.1 Diagram Sebab Akibat

Dr. Kaoru Ishikawa mengembangkan metode sederhana untuk menggambarkan


penyebab dari masalah yang ada. Metodenya disebut dengan beberapa nama:
diagram Ishikawa, diagram tulang ikan (fishbone diagram) dan diagram sebab
akibat.

Menurut Pyzdek (2002, p. 248), fishbone diagram adalah alat yang digunakan
untuk mengatur dan menunjukkan secara grafik semua pengetahuan yang dimiliki
sebuah kelompok sehubungan dengan masalah tertentu.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 13!
!

2.2.2 Analisa PESTLE

Dijelaskan dalam Strategi Management, Concept and Cases (Kachru, 2005, p. 84)
bahwa analisa PESTLE, seperti halnya analisa PEST melibatkan identifikasi
pengaruh politik, ekonomi, sosial budaya dan teknologi pada suatu organisasi
serta menyediakan cara untuk memeriksa pengaruh lingkungan yang berdampak
pada organisasi atau kebijakan masa lalu dan masa yang akan datang. PESTLE
singkatan dari Political, Economic, Social, Technological, Legal, Environmental.

Seperti halnya analisa SWOT, analisa PESTLE ini sederhana, cepat, dan melihat
dari beberapa perspektif. Keuntungan dari alat ini adalah bahwa ia mendorong
manajemen untuk berpikir proaktif dan terstruktur dalam pengambilan keputusan.
Isu-isu pada masing-masing faktor dijelaskan pada matriks di gambar 2.2.

Political Economic
•Undang-undang saat ini •Situasi dan tren ekonomi
•Undang-undang masa depan •Perpajakan produk tertentu
•Badan pengatur dan pemroses •Siklus pasar dan perdagangan
•Kebijakan pemerintah •Faktor industri tertentu
•Persyaratan pemerintah & perubahannya •Penggerak/pendorong pelanggan/end-user
•Kebijakan perdagangan •Suku bunga dan nilai tukar
Social Technological
•Tren gaya hidup •Teknologi pengganti / solusi
•Kependudukan •Kematangan teknologi
•Perilaku dan opini konsumen •Kematangan dan kapasitas manufaktur
•Citra merek, perusahaan, teknologi •Potensi inovasi
•Pola pembelian konsumen •Akses, lisensi, paten teknologi
•Faktor etnis/agama
Legal Environmental
•Hukum Internasional •Masalah ekologi/lingkungan
•Undang-undang Ketenagakerjaan •Dampak lingkungan
•Undang-undang Persaingan usaha •Undang-undang Lingkungan Hidup
•Undang-undang Kesehatan & •Konsumsi energi
Keselamatan kerja •Pembuangan limbah
•Undang-undang Pemerintahan Daerah

Gambar 2.2 Matriks PESTLE


(Kachru, 2005, p. 84)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 14!
!

2.2.3 Analisa Model Lima Kekuatan Porter

Gambar 2.3 Model Lima Kekuatan Porter


(Turban, Rainer, & Potter, Introduction to Information Technology, 2005, p. 16)

Menurut Porter (1998, p. 5) ada lima kekuatan persaingan yang menentukan


intensitas persaingan dan kemampulabaan dalam industri yaitu:

1. Masuknya pendatang baru (threat of new entrances)

Pendatang baru pada suatu industri membawa kapasitas baru, keinginan untuk
merebut bagian pasar serta seringkali juga sumber daya yang besar. Akibatnya
harga dapat menjadi turun atau biaya membengkak sehingga mengurangi
kemampulabaan perusahaan.

2. Ancaman produk/jasa pengganti (threat of substitute products or services)

Produk pengganti yang perlu mendapatkan perhatian besar adalah produk-


produk yang mempunyai kecenderungan untuk memiliki harga atau prestasi
yang lebih baik dibandingkan produk industri dan juga dihasilkan oleh industri
yang berlaba tinggi.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 15!
!

3. Kekuatan tawar-menawar pembeli (bargaining power of buyers)

Pembeli bersaing dengan industri dengan cara memaksa harga turun,


tawar-menawar untuk mutu yang lebih tinggi dan pelayanan yang lebih baik, serta
berperan sebagai pesaing satu sama lain – semuanya dengan mengorbankan
kemampulabaan industri.

4. Kekuatan tawar-menawar pemasok (bargaining power of suppliers)

Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap para peserta


industri dengan mengancam akan menaikkan harga atau menurunkan mutu
produk atau jasa yang dibeli. Pemasok yang kuat karenanya dapat menekan
kemampulabaan industri yang tidak mampu mengimbangi kenaikan harganya.

5. Persaingan diantara perusahaan yang ada (rivalry among existing firms)

Pada kebanyakan industri, gerakan persaingan oleh satu perusahaan mempunyai


pengaruh yang besar terhadap para pesaingnya dan dengan demikian dapat
mendorong perlawanan atau usaha untuk menandingi gerakan tersebut, artinya
perusahaan-perusahaan saling tergantung satu sama lain (mutually dependent).
Beberapa bentuk persaingan, khususnya persaingan harga, sangat tidak stabil dan
sangat mungkin membuat keadaan industri memburuk dari sudut pandang
kemampulabaan.

2.2.4 Analisa CSFs (Critical Success Factors)

CSF adalah beberapa area kunci dimana ‘segala sesuatu harus berjalan dengan
benar’ agar bisnis dapat berkembang. Sangat penting untuk mengidentifikasinya
jika bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam tentang bisnis.
Penentuan CSF dapat membantu menguatkan tujuan dan strategi, dan tentunya
untuk menegaskan prioritas kegiatan (Ward & Peppard, 2002, p. 191).

Untuk membedakan CSF dengan istilah lain yang berkaitan dengan manajemen
organisasi, berikut ringkasan definisi masing-masing istilah beserta contoh
penggunaannya dalam konteks perusahaan penerbangan sebagaimana dijelaskan
dalam “A Primer on Critical Success Factors” (Bullen & Rockart, 1981, p. 9).

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 16!
!

Tabel 2.1 Perbandingan Istilah Dasar dalam Konteks Perusahaan Penerbangan


Istilah Definisi ringkas Contoh sederhana
Strategy Keputusan Dasar "bisnis apa Transportasi penerbangan daerah
yang kita jalankan?"
Objectives Pernyataan umum terarah Mengembangkan struktur rute yang menguntungkan
Beralih ke armada yang lebih efisien bahan bakar
Goals Target spesifik untuk jangka Menghilangkan semua rute yang penggunaan tempat
waktu tertentu duduk rata-ratanya kurang dari "N"%
Pada akhir tahun mengganti semua pesawat X dengan
pesawat Y
Memberikan kepada pemegang saham ROI 10% pada
1981
CSFs Area kunci dimana ‘segala Mendapatkan sertifikasi untuk rute (dengan)
sesuatu harus berjalan kepadatan yang tinggi
dengan benar’ agar berhasil Memperkuat pembiayaan bank untuk peralatan baru
mencapai objective & goals
Measures Kalibrasi kinerja % rata-rata kapasitas kursi yang digunakan
% dari kebutuhan kas dalam perjanjian peminjaman
peralatan yang tertulis dengan bank
Problems Hal yang dihasilkan dari Peningkatan harga bahan bakar
kinerja atau lingkungan yang Persaingan masa depan dari video conferencing (yang
tidak memuaskan dapat memangkas rencana perjalanan)

Hubungan secara hierarkis antar keenam istilah tersebut dari sudut pandang
individual line manager dapat digambarkan secara sederhana pada gambar 2.4.

CORPORATE

STRATEGY
+
OBJECTIVE
S

GOALS

INDIVIDUAL

MANA GER

GOALS
PROBLEMS

CSFs

MEASURES

Gambar 2.4 Hierarki Konsep Manajemen dan Istilah

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 17!
!

CSF muncul dari lima sumber utama yang harus diteliti oleh interviewer CSF
yang memiliki kemampuan selama persiapan serangkaian wawancara. Sumber
CSF adalah:

1. Industri

Setiap industri memiliki seperangkat faktor penentu keberhasilan yang


ditentukan oleh karakteristik industri itu sendiri. Setiap perusahaan dalam
industri harus memperhatikan faktor-faktor ini. Misalnya --dari artikel
Harvard Business Review-- ada empat CSF untuk industri supermarket.
Manajer setiap perusahaan supermarket harus concern tentang keempat hal
ini. Hal ini adalah product mix, inventory, sales promotion, price. Alasan di
balik penetapan CSF untuk industri ini dapat ditemukan dalam artikel yang
direferensikan.

2. Strategi persaingan dan posisi industri

Setiap perusahaan dalam suatu industri memiliki situasi masing-masing yang


ditentukan oleh sejarahnya dan strategi persaingan saat ini. Posisi perusahaan
dalam industri menentukan suatu CSF. Sebagai contoh, sebuah perusahaan
kecil dalam suatu industri hampir selalu concern terhadap ceruk industrinya.
Demikian pula dalam industri yang didominasi oleh perusahaan besar, CSF
untuk semua perusahaan yang lain adalah memahami strategi sang leader dan
kemungkinan pengaruhnya. Dengan cara yang sama, posisi geografis
perusahaan juga dapat menghasilkan CSF. Sebagai contoh, perusahaan ritel di
daerah pedesaan mungkin memiliki manajemen transportasi sebagai CSF,
sementara bagi perusahaan yang lebih ke perkotaan hal ini kurang begitu
penting.

3. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan adalah wilayah dimana suatu organisasi memiliki sedikit


kontrol. Organisasi harus mencapai misinya saat mengarungi pasang surut
perubahan lingkungan. Dua sumber lingkungan yang jelas dari CSF adalah

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 18!
!

fluktuasi ekonomi dan politik nasional. Beberapa perusahaan sensitif terhadap


faktor-faktor lain seperti tren populasi, tren peraturan, dan sumber energi.

4. Faktor temporal

Ini adalah area aktifitas dalam sebuah organisasi yang menjadi penting untuk
jangka waktu tertentu karena sesuatu yang luar biasa telah terjadi. Biasanya
area ini tidak akan menghasilkan CSF. Misalnya, krisis seperti hilangnya
sejumlah besar eksekutif dalam kecelakaan pesawat akan menghasilkan CSF
jangka pendek "membangun kembali kelompok eksekutif." Demikian pula,
ketika inventory control biasanya tidak muncul di daftar CSF untuk CEO, itu
bisa menjadi CSF baginya saat kondisi yang ekstrim lebih dari atau kurang
dari yang seharusnya dipenuhi.

5. Posisi manajerial

Setiap posisi manajer fungsional memiliki seperangkat generik CSF yang


terkait dengannya. Sebagai contoh, hampir semua manajer manufaktur
concern dengan product quality, inventory control dan cash control.

Selain pengelompokkan berdasarkan sumbernya, terdapat pengelompokkan


berdasarkan kedua dimensi berikut.

1. Internal versus External

Setiap manajer akan memiliki internal CSF yang berkaitan dengan


departemen dan orang-orang yang ia kelola. Internal CSF ini dapat
berpengaruh sangat luas, mencakup beragam hal seperti pengembangan
sumber daya manusia dan inventory control. Karakteristik utama dari internal
CSF adalah bahwa mereka berhubungan dengan masalah dan situasi dalam
lingkup pengaruh dan kontrol manajer. External CSF berkaitan dengan situasi
yang secara umum kurang di bawah kendali manajer. Sebagai contoh,
ketersediaan atau harga bahan baku penting tertentu merupakan external CSF.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 19!
!

2. Monitoring vs Building/Adapting

Manajer yang berorientasi pada penekanan hasil operasi jangka pendek akan
melakukan upaya yang cukup besar dalam menelusuri dan memandu kinerja
organisasinya. Monitoring CSF melibatkan pengawasan yang berkelanjutan
terhadap situasi yang ada. Hampir semua manajer memiliki beberapa
monitoring CSF. Seringkali meliputi CSF yang berorientasi finansial seperti
actual performance versus budget atau status terkini dari product cost. CSF
berorientasi monitoring lainnya mungkin berupa tingkat turnover karyawan.

Manajer, yang concern dalam kontrol kewajaran operasi sehari-hari, atau yang
dibatasi dari penanggulangan masalah, menghabiskan lebih banyak waktu
dalam mode building (atau adapting). Orang-orang ini adalah perencana
berorientasi masa depan yang tujuan utamanya adalah untuk melaksanakan
program perubahan besar yang ditujukan untuk menyesuaikan organisasi
dengan suatu yang dirasakan sebagai lingkungan baru. CSF yang khas dalam
area ini termasuk didalamnya keberhasilan pelaksanaan perekrutan dan
pelatihan atau program pengembangan produk baru.

Prosedur penggunaan CSF dalam konteks perencanaan sistem informasi dapat


dilihat pada gambar 2.5 berikut.

MGR A MGR A MGR A


DETERMINE DETERMINE DETERMINE
INDIVIDUAL INDIVIDUAL INDIVIDUAL
CSFs CSFs CSFs

ANALYE INDIVIDUAL CSFs


TO DETERMINE ORGANIZATION'S CSFs

DETERMINE
PRIORITY INFO
DATA BASES &
KEY SYSTEM

I/S PLANNING
(PRIORITIZE
INFO SYSTEMS
DEVELOPMENT)

Gambar 2.5 Prosedur CSF Untuk Perencanaan Sistem Informasi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 20!
!

2.2.5 Konsolidasi Balanced Scorecard dan Analisa CSF

Balanced Scorecard telah menjadi alat yang populer untuk mengelola kinerja
organisasi dan, disamping itu, untuk pengembangan strategi itu sendiri.
Dikembangkan oleh akademisi Harvard Business School Kaplan dan Norton, hal
ini didasarkan pada premis bahwa ukuran-ukuran finansial hanya melaporkan
hasil keputusan masa lalu; dan kenyataan bahwa jika pengukuran kinerja
ditujukan untuk menghasilkan dampak yang berarti dan nyata maka diperlukan
seperangkat objectives dan measures yang seimbang (balanced).

Gambar 2.6 Informasi dan Balanced Scorecard


(Ward & Peppard, 2002, p. 208)

Balanced Scorecard mendorong pemeriksaan kinerja dari empat perspektif yang


saling terkait (lihat gambar 2.6), masing-masing perspektif berusaha membahas
pertanyaan spesifik berikut:

1. Persepektif keuangan: Bagaimana pandangan kita terhadap pemegang saham


dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan finansial pada organisasi?
2. Perspektif bisnis internal: Dalam hal apa kita harus unggul jika kita ingin
memenuhi harapan karyawan dan mitra bisnis?
3. Perspektif pelanggan: Bagaimana pelanggan memandang kita dalam hal
produk, layanan, hubungan dan nilai tambah?
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 21!
!

4. Perspektif inovasi dan pembelajaran: Untuk mencapai visi masa depan,


bagaimana kita terus meningkatkan dan menciptakan nilai di masa depan bagi
para pemangku kepentingan?

Untuk masing-masing dari keempat perspektif, tujuan (objectives) dapat


ditentukan; dan ukuran (measures) yang relevan atau sering disebut sebagai key
performance indicators (KPI) ditetapkan pada masing-masing tujuan (objectives),
yang mengarah pada informasi yang dibutuhkan untuk mengukur kinerja.

Dengan menggunakan analisa CSF, fokus bergeser untuk mengidentifikasi


tindakan yang diperlukan untuk mendukung setiap tujuan. Seperti diilustrasikan
pada gambar 2.7, berangkat dari CSF, kita dapat menentukan baik persyaratan
sistem dan informasi guna menunjang CSF ini.

Objectives
To: achieve

Critical Success
Measures Factors
Measures
By: taking action

Information and
system required

Gambar 2.7 Kaitan Objectives dan Measures dengan CSF dan Kebutuhan SI
(Ward & Peppard, 2002, p. 215)

Output dari pekerjaan Balanced Scorecard dan analisa CSF kemudian dapat
dikonsolidasikan, seperti pada gambar 2.8.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 22!
!

Financial perspective
Objectives Measure(s) Action (CSF) IS Needs
- To reduce a) Stock turn -By earlier i) New stock turn
stock costs identification of analysis (ABC)
b) Write offs obsolete items ii) Improved sales and
stock forecasting
c) Stockhandling -By better fore-
iii) New stock
costs casting to reduce
replenishment
safety stocks
algorithms

Customer perspective
Objectives Measure(s) Action (CSF) IS Needs
- To increase a) Order to delivery -By identifying causes i) New accurate measure
responsiveness lead time of all late deliveries of all order/delivery times
ii) Analysis of all types of
b) Enquiry response -By informing delivery failure
time customers in advance iii) New/dynamic customer/
of problems order monitoring system
-By tracking all to instigate action
enquiries/ iv)New enquiry recording/
progress daily tracking process and
system

Gambar 2.8 Contoh Hasil Konsolidasi Balanced Scorecard dan Analisa CSF
(Ward & Peppard, 2002, p. 216)

2.2.6 Analisa Value Chain

Konsep Analisa value chain dijelaskan secara panjang lebar oleh Michael Porter
dimana ia mencatat bahwa: "Setiap perusahaan adalah kumpulan dari aktivitas
yang dijalankan untuk merancang, memproduksi, memasarkan, menghantarkan
dan mendukung produk/jasanya. Semua aktivitas tersebut dapat direpresentasikan
menggunakan value chain. Value chain hanya dapat dipahami dalam konteks unit
bisnis."

Dengan kata lain, value chain unit bisnis hanyalah satu bagian dari kumpulan
aktivitas penambahan nilai (yang lebih besar) dalam suatu industri (industry value
chain/value system). Value chain perusahaan perlu dipahami sebagai bagian dari
sistem value chain terkait --baik supplier, customers dan competitors-nya-- yang
lebih besar, sebelum dapat dioptimasi. Tindakan yang dilakukan pihak-pihak lain
akan berdampak signifikan terhadap apa yang akan perusahaan lakukan dan
bagaimana perusahaan tersebut melakukannya. Hal ini terutama berlaku dalam
bidang sistem informasi. Sebagai contoh, investasi yang cukup besar yang dibuat
oleh retailer makanan pada sistem Point-of-Sale (POS) telah mengubah cara
informasi diteruskan ke produsen makanan dan secara dramatis mengubah metode

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 23!
!

delivery service yang dikehendaki dari produsen tersebut. Hal ini berimplikasi
pada sistem informasi di perusahaan pengolahan makanan dan selanjutnya pada
sistem yang berhubungan dengan supplier mereka. Agar sebuah organisasi dapat
mengidentifikasi implikasi e-commerce secara keseluruhan pada bisnisnya dari
segi peluang dan ancaman, informasi yang mengalir melalui industri (external
value chain) perlu dianalisa sebelum proses informasi dapat dioptimasi di dalam
bisnis--dengan mempertimbangkan internal value chain. (Ward & Peppard, 2002,
p. 244)

• External Value Chain (Industry Value Chain / Value System)

Gambar 2.9 External Value Chain

Gambar 2.10 dapat memudahkan dalam memahami aliran informasi pada external
value chain. Pada gambar tersebut, value chain dibagi ke dalam empat bagian
yaitu supply, conversion, product & services logistics, serta consumption.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 24!
!

Gambar 2.10 Memahami Permasalahan Informasi dalam Value Chain


(Ward & Peppard, 2002, p. 249)

• Internal Value Chain

Firm Infrastructure
Support Activities

Human Resource Management

Technology Development
Margin
Procurement
Margin
Inbound Operations Outbound Marketing Service
Logistics Logistics & Sales

Primary Activities

Gambar 2.11 Value Chain Service Business


(Ward & Peppard, 2002, p. 265)

Pendekatan value chain (lihat gambar 2.11) dibedakan menjadi dua tipe aktivitas
bisnis (Ward & Peppard, 2002, p. 263):

1. Aktivitas Utama (Primary Activities)

Aktivitas-aktivitas utama pada perusahaan yang pada akhirnya memberikan


kepuasan pada pelanggan. Aktivitas-aktivitas tersebut tidak hanya dilakukan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 25!
!

dengan baik, tapi juga harus saling berhubungan dengan efektif jika
keseluruhan performa bisnis hendak dioptimalkan. Aktivitas utama terdiri dari
inbound logistics, operations, outbound logistics, marketing & sales, dan
services.

a. Inbound Logistics, adalah aktivitas mendapatkan, menerima, menyimpan,


dan pengadaan input kunci dan sumber daya dalam kualitas dan kuantitas
yang tepat bagi bisnis, dalam hal ini mungkin termasuk merekrut staf serta
membeli bahan, komponen dan jasa; berurusan dengan subkontraktor; dan
mencari peralatan.
b. Operations, adalah aktivitas mengubah input menjadi produk atau layanan
yang diperlukan oleh para pelanggan, dalam hal ini mencakup
pemanfaatan sumber daya dan material bersamaan untuk menghasilkan
suatu produk atau menyediakan layanan.
c. Outbound Logistics, adalah mendistribusikan produk ke pelanggan baik
secara langsung kepada pelanggan atau ke agen distribusi yang tepat,
sehingga pelanggan dapat memperoleh produk atau jasa dan membayarnya
dengan tepat.
d. Marketing and sales, adalah aktivitas menyediakan cara-cara agar
pelanggan dan konsumen mengetahui informasi mengenai produk atau
jasa dan mengetahui cara mendapatkannya, termasuk cara untuk
membujuk mereka untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa
tersebut.
e. Services, adalah aktivitas memberikan nilai tambah lebih jauh kepada
pelanggan dengan memastikan pelanggan mendapatkan keuntungan penuh
atau nilai dari produk yang dibeli.
2. Aktivitas Pendukung (Support Activities)

Merupakan aktivitas yang dibutuhkan untuk mengontrol dan mengembangkan


bisnis dari waktu ke waktu dengan cara menambahkan nilai secara tidak
langsung nilainya akan diketahui melalui kesuksesan dari aktivitas utama.

a. Firm Infrastructure, merupakan sarana dan prasarana yang diperlukan


perusahaan.
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 26!
!

b. Human Resources Management, merupakan cara dari perusahaan dalam


mengatur sumber daya manusianya, misalnya dengan memberikan
pelatihan atau pembekalan keahlian dan ilmu.
c. Technology Development, menjelaskan teknologi apa saja yang digunakan
dalam perusahaan tersebut.
d. Procurement, suatu proses lengkap untuk mendapatkan barang dan jasa
dari persiapan mulai dari persiapan dan pengolahan dari sebuah daftar
permintaan atas invoice untuk pembayaran.

2.2.7 Analisa SWOT dan Matriks SWOT

SWOT merupakan singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan


Threats. SWOT merupakan alat untuk menganalisis kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman dari lingkungan internal dan eksternal bisnis dan
lingkungan eksternal dan internal SI/TI. (Ward & Peppard, 2002, p. 205)

Matriks Strengths-Weaknesses-Opportunities-Threats (SWOT) adalah alat


pencocokan (matching tools) yang penting dalam membantu manajer
mengembangkan empat jenis strategi: Strategi SO (strength-opportunity), WO
(weakness-opportunity), Strategi ST (strength-threat), dan Strategi WT
(weakness-threat). Melakukan pencocokan (matching) antara faktor eksternal dan
internal adalah bagian tersulit dalam pembuatan matriks SWOT dan memerlukan
pertimbangan yang baik. (David, 2011, pp. 178-179) Matriks SWOT dapat dilihat
pada gambar 2.12.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 27!
!

Strengths Weaknesses

Opportunities Strategi SO Strategi WO

Threats Strategi ST Strategi WT

Gambar 2.12 Matriks SWOT

Berikut adalah penjelasan dari masing-masing strategi pada matriks SWOT.

1. Strategi SO, menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan


peluang eksternal. Semua manajer menginginkan organisasi mereka berada
pada posisi dimana kekuatan internal dapat digunakan untuk mengambil
keuntungan dari tren dan peristiwa eksternal. Organisasi pada umumnya akan
mengejar strategi WO, ST atau WT untuk dapat masuk ke dalam situasi yang
dapat menerapkan Strategi SO. Ketika perusahaan memiliki kelemahan utama,
ia akan berusaha keras untuk mengatasinya dan mengubahnya menjadi
kekuatan. Ketika sebuah organisasi menghadapi ancaman utama, ia akan
berusaha untuk menghindarinya dan berkonsentrasi pada peluang-peluang
yang ada.
2. Strategi WO, bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang eksternal. Terkadang peluang eksternal ada, namun
perusahaan memiliki kelemahan internal yang mencegahnya untuk
memanfaatkan peluang-peluang tersebut.
3. Strategi ST, menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi dampak dari ancaman eksternal. Strategi ini menunjukkan bahwa
organisasi yang kuat tidak harus selalu menghadapi ancaman lingkungan
eksternal secara langsung.
4. Strategi WT, taktik defensif yang diarahkan untuk mengurangi kelemahan
internal dan menghindari ancaman eksternal. Sebuah organisasi yang
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 28!
!

dihadapkan dengan berbagai ancaman eksternal dan kelemahan internal


berada pada posisi yang penuh resiko. Pada kenyataannya, perusahaan seperti
itu harus berjuang untuk tetap bertahan hidup, melakukan penggabungan
usaha, memperkecil ukurannya, menyatakan bangkrut, atau memilih likuidasi.

2.2.8 Analisa Matriks Portofolio Aplikasi McFarlan

McFarlan mengelompokkan aplikasi pada sebuah portfolio berdasarkan peran dan


kontribusinya pada organisasi (lihat gambar 2.13).

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

Aplikasi yang berperan kritis Aplikasi yang mungkin


untuk mendukung strategi penting untuk mencapai
bisnis di masa depan keberhasilan di masa depan

Aplikasi dimana organisasi Aplikasi yang ada cukup


pada saat ini tergantung bernilai tetapi tidak kritis
padanya untuk menjalankan untuk kesuksesan suatu
bisnis organisasi

KEY OPERATIONAL SUPPORT

Gambar 2.13 Portofolio Aplikasi


(Ward & Peppard, 2002, p. 42)

Faktor pendorong munculnya aplikasi-aplikasi pada tiap segmen portfolio dapat


dilihat pada tabel 2.2 berikut.

Tabel 2.2 Beberapa Isu Utama di Tiap Segmen Portfolio


(Ward & Peppard, 2002, p. 310)

Faktor pendorong Persyaratan penting


High potential • Ide bisnis baru atau peluang • Evaluasi prototipe secara cepat
teknologi dan menghindari pemborosan
• Inisiatif individu tenaga/ sumber daya pada saat
mengalami kegagalan
• Perlu untuk menunjukkan suatu
nilai atau minimal suatu ide • Memahami manfaat potensial
(dan ekonomi) dalam
hubungannya dengan strategi
bisnis
• Mengidentifikasi cara terbaik
untuk melanjutkan ke langkah
berikutnya

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 29!
!

Strategic • Kebutuhan pasar, tekanan • Pengembangan secara cepat


persaingan atau kekuatan untuk memenuhi tujuan bisnis
eksternal lainnya dan mewujudkan manfaat dalam
• Tujuan bisnis, faktor-faktor suatu celah peluang
keberhasilan dan visi tentang • Sistem yang fleksibel, yang
bagaimana untuk mencapainya dapat disesuaikan di masa depan
• Memperoleh keuntungan dan mengikuti perkembangan bisnis
kemudian mempertahankannya • Terhubung dengan pemrakarsa
bisnis terkait untuk menjaga
komitmen
Key operational • Meningkatkan kinerja kegiatan • Solusi berkualitas tinggi,
yang ada (kecepatan, akurasi, berumur panjang dan
ekonomi) manajemen data yang efektif
• Integrasi data dan sistem untuk • Menyeimbangkan biaya dengan
menghindari duplikasi, manfaat dan risiko bisnis —
inkonsistensi, dan kesalahan mengidentifikasi solusi terbaik
informasi • Evaluasi terhadap pilihan yang
• Menghindari kerugian bisnis tersedia dengan studi kelayakan
atau memungkinkan risiko yang obyektif
bisnis untuk menjadi sangat
penting/ mematuhi peraturan
industri
Support • Peningkatan produktifitas/ • Solusi yang rendah biaya, jangka
efisiensi pada pekerjaan- panjang — seringkali berupa
pekerjaan bisnis yang spesifik paket perangkat lunak untuk
(seringkali terlokalisir) memenuhi sebagian besar
• Peraturan umum kebutuhan
• Penggunaan biaya yang paling • Mengkompromikan kebutuhan
efektif dalam pendanaan SI/TI dengan perangkat lunak yang
dan sumber daya yang tersedia tersedia
• Analisa biaya/keuntungan yang
objektif untuk mengurangi
resiko keuangan dan kemudian
mengontrol biaya dengan cermat

2.2.9 Analisa Gap TOGAF

Pada TOGAF 8.1 Enterprise Edition (The Open Group, 2003) dijelaskan bahwa
analisa kesenjangan menyoroti kekurangan dalam hal layanan aplikasi dan/atau
komponen aplikasi yang tanpa sengaja telah ditinggalkan, sengaja dieliminasi,
atau belum didefinisikan. Langkah-langkah yang disarankan adalah sebagai
berikut:

1. Buatlah matriks dengan semua aplikasi dalam Arsitektur Aplikasi saat ini pada
sumbu vertikal, dan semua aplikasi dalam Arsitektur Aplikasi sasaran pada
sumbu horisontal.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 30!
!

2. Menambahkan pada sumbu Arsitektur saat ini sebuah baris akhir berlabel
'New Application/Aplikasi Baru', dan pada sumbu Arsitektur sasaran sebuah
kolom akhir berlabel 'Eliminated Applications/Aplikasi yang Dieliminasi'.
3. Jika sebuah aplikasi ada di arsitektur saat ini maupun arsitektur sasaran, catat
hal ini dengan 'Retained/Dipertahankan' pada perpotongan cell.
4. Jika sebuah aplikasi dalam arsitektur saat ini tidak terdapat dalam arsitektur
sasaran, arsitektur saat ini dan sasaran harus ditinjau ulang.
• Jika aplikasi yang ada saat ini tepat dieliminasi, tandai seperti itu dalam
cell 'Eliminated Applications/Aplikasi yang Dieliminasi'.
• Jika aplikasi yang ada saat ini harus diganti, seluruhnya atau sebagian,
oleh satu atau lebih aplikasi dalam arsitektur sasaran, buat catatan untuk
perubahan ini dalam perpotongan cell yang berkaitan.
• Jika aplikasi yang ada saat ini tidak sengaja dihilangkan dalam arsitektur
sasaran, catat fakta ini dalam cell 'Eliminated Applications/Aplikasi yang
Dieliminasi'. Penghilangan tersebut perlu ditangani dalam sebuah iterasi
dari desain arsitektur aplikasi sasaran.
5. Jika aplikasi dalam Arsitektur Aplikasi sasaran tidak ditemukan dalam
arsitektur saat ini, tandai pada perpotongan dengan baris 'baru', sebagai gap
yang perlu diisi, baik dengan pengembangan atau pengadaan aplikasi.
6. Ketika pelaksanaan selesai, segala sesuatu yang ada di bawah 'Aplikasi yang
Dieliminasi' atau 'Aplikasi Baru' adalah gap yang potensial, yang perlu
dijelasan sebagai (aplikasi yang) tepat dieliminasi, atau ditandai sebagai
(aplikasi yang) perlu ditangani, baik dengan menyatakan kembali pada
arsitektur sasaran, atau dengan pengembangan/pengadaan aplikasi.
7. Periksa apakah analisa kesenjangan aplikasi telah selesai.

Contoh dari matriks gap analysis dapat dilihat pada gambar 2.14.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 31!
!

Target Video Enhanced Mailing list


architecture → conferencing telephony services
services services
Current
Eliminated
architecture ↓
services ↓

Broadcast Intentionally
services eliminated

Video Included
conferencing
services

Enhanced Potential
telephony match
services

Shared screen Unintentionally


services excluded – a
gap in target
architecture

New → Gap: Gap: to be


Enhanced developed or
services to be procured
developed or
procured

Gambar 2.14 Matriks Gap Analysis untuk Arsitektur

2.2.10 Road Map

Peta jalan atau road map adalah sebuah arahan (direction) bagi usaha
pengembangan yang bersifat strategis, berskala besar, dan berdurasi panjang.
Esensi sebuah peta jalan adalah adanya jalur-jalur (paths) pengembangan yang
bila diikuti akan membawa pelakunya mencapai tujuan pengembangan tersebut.
Jalur-jalur ini disusun sedemikian rupa dengan memperhatikan berbagai faktor
yang melekat pada konteks, situasi, dan lingkungan pengembangan, sehingga
dapat mengantarkan pada pencapaian tujuan dengan tingkat efektivitas dan
efisiensi yang tinggi (Universitas Negeri Semarang, 2011). Contoh road map
dapat dilihat pada gambar 2.15.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 32!
!

2005 2006 2007 Business


Project Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Value Risk Cost IS Hours
Business Continuance and Business
Disaster Recovery Continuance Low Medium Large
Data Storage and Reporting Medium Medium Medium Medium
Desktop Rotation Business
Continuance Low Medium Medium
Document Management High Medium Medium Medium
E-Government High High High Extra Large
Enterprise Event
Management and Service
Desk System High Medium Medium Medium
Network Improvements Business
Continuance Medium Medium Medium
Security Improvements Business
Continuance Low Low Medium
Server Rotation and Server Business
Improvement Continuance Medium Low Medium
System Development Process
Improvement Medium Low Low Medium
Wireless Medium Medium Medium Medium

Gambar 2.15 Contoh Road Map


(Cassidy, 2006, p. 300)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 33!
!

2.3. Penelitian Sebelumnya

Tabel 2.3 menjelaskan gambaran beberapa penelitian terkait penyusunan perencanaan strategis sistem informasi untuk Rumah Sakit.

Tabel 2.3 Penelitian Terkait Penyusunan PSSI untuk Rumah Sakit

No Penelitian Tujuan Model Hal yang Dianalisa Teknik Analisa Hasil Penelitian
1. Perencanaan Strategis Untuk menghasilkan Hospital a. Lingkungan a. SWOT a. Rekomendasi prioritas
Sistem Informasi: sebuah usulan Strategic internal bisnis b. CSF aplikasi sistem
Studi Kasus Rumah perencanaan strategis Information b. Lingkungan informasi dan roadmap
c. Value Chain
Sakit Daerah Ciawi SI/TI yang dapat Systems eksternal bisnis implementasi untuk
(Warsuta, 2010) mengoptimalkan proses d. 8 Hospital SIS mendukung strategi
c. Lingungan SI/TI Dimension
bisnis organisasi untuk bisnis RSD Ciawi
eksternal
meningkatkan kinerja dan e. Gap Analysis b. Usulan pengelolaan
membantu dalam proses d. Lingkungan SI/TI
f. McFarlan’s sumberdaya SI/TI di
pengambilan keputusan internal
Application Portfolio RSD Ciawi mencakup
investasi SI/TI Matrix tentang uraian fungsi
dan tanggung jawab
yang didasarkan pada
alternatif pengelolaan
SI/TI
2. Perencanaan Strategis Untuk mendapatkan suatu Hospital a. Lingkungan a. SWOT Usulan portfolio
Sistem Informasi: Perencanaan Strategis Strategic internal bisnis b. CSF aplikasi, usulan
Studi Kasus Rumah Sistem Informasi pada Information b. Lingkungan landscape aplikasi,
c. Value Chain
Sakit Gigi dan Mulut Rumah Sakit Gigi dan System eksternal bisnis arsitektur teknologi
Fakultas Kedokteran Mulut Fakultas d. 8 Hospital SIS informasi, dan rencana
c. Lingungan SI/TI Dimension
Gigi Universitas Kedokteran Gigi pengembangan aplikasi
eksternal
Indonesia Universitas Indonesia e. Gap Analysis
(Febriandirza, 2011) d. Lingkungan SI/TI
f. McFarlan’s

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 34!
!

internal Application Portfolio


Matrix
3. Perencanaan Strategis a. Mengetahui kebutuhan Be Vista a. Lingkungan a. CSF a. Daftar sistem
Sistem informasi pada bisnis dan informasi pada Planning eksternal bisnis b. SWOT informasi dan teknologi
Rumah Sakit Vita Rumah Sakit Vita Insani b. Lingkungan informasi yang
c. Matriks SWOT
Insani (Sibarani, 2011) b. Mengetahui kebutuhan eksternal SI/TI dibutuhkan untuk
d. Value Chain mengakomodasi
sistem informasi yang c. Lingkungan
sesuai dengan kebutuhan e. McFarlan’s kebutuhan bisnis dan
internal bisnis
bisnis dan informasi di Application Portfolio informasi di Rumah
d. Lingkungan Matrix Sakit
Rumah Sakit Vita Insani
internal SI/TI
c. Mengetahui value f. PEST b. Urutan prioritas
e. Value bisnis aplikasi yang
bisnis dari aplikasi yang g. Porter’s Five
dihasilkan dari f. Prioritas strategi Forces diimplementasikan di
Perencanaan Strategi h. Ranti’s Generic Rumah Sakit Vita Insani
Sistem Informasi di IS/IT Business
Rumah Sakit Vita Insani Values
4. Perencanaan Strategis Mengembangkan Ward and a. Lingkungan bisnis a. Value Chain Strategi manajemen,
Sistem Informasi: perencanaan strategis Peppard internal b. SWOT strategi sistem
Studi Kasus Rumah sistem informasi pada b. Lingkungan bisnis informasi, strategi
c. PEST
Sakit Aisyiyah Rumah Sakit Aisyiyah eksternal teknologi informasi
Bojonegoro Bojonegoro yang d. Porter’s Five yang dapat menunjang
c. Lingkungan Forces
(Kuswardhono, 2012) mendukung pelayanan pemenuhan kebutuhan
internal SI/TI
rumah sakit kelas B e. Balanced layanan rumah sakit
d. Lingkungan Scorecard kelas B
eksternal SI/TI
f. CSF
g. McFarlan’s
Strategic Grid
h. Gap Analysis

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 35!
!

5. IT Strategic Planning Melihat gambaran Information - - Kerangka kerja


in a Pediatric kerangka dan metodologi Systems (framework)
Hospital: Overview of yang digunakan dalam Strategic pengembangan IT
the Process and perencanaan strategis TI and Strategic Planning di
Outcomes (Jaana, di sebuah Rumah Sakit Tactical Rumah Sakit Anak
Teitelbaum, & Roffey, Anak di Ontario. Plan
2012)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 36!
!

2.4. Kategori Model Perencanaan Strategis SI/TI

Berdasarkan perbandingan penelitian-penelitian sebelumnya, didapati


sekurangnya empat pendekatan model perencanaan strategis sistem informasi
untuk rumah sakit yaitu: (1) Ward dan Peppard, sebagaimana digunakan oleh
Kuswardhono pada Penelitiannya di Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro; (2) Be
Vissta Planning, sebagaimana digunakan oleh Sibarani pada Rumah Sakit Vita
Insani; (3) Hospital Strategic Information System, sebagaimana digunakan pada
penelitian Warsuta dan Febriandirza; dan (4) Information Systems Strategic and
Tactical Plan, sebagaimana digunakan pada sebuah Rumah Sakit Anak di
Ontario. Model-model perencanaan tersebut ada yang dinyatakan sebagai
framework dan ada juga yang dinyatakan sebagai metodologi, baik oleh penyusun
maupun penggunanya.

Jayaratna dalam bukunya Understanding and Evaluating Methodologies (1994, p.


43) membedakan antara metodologi dan framework. Ia mendefinisikan
metodologi sebagai suatu cara eksplisit mengenai penataan pemikiran dan
tindakan seseorang. Metodologi berisi model dan mencerminkan sudut pandang
tertentu mengenai realitas yang didasarkan pada pola pikir filosofis yang melekat
pada mereka. Suatu metodologi harus menunjukkan langkah apa yang harus
diambil, bagaimana langkah-langkah tersebut harus dilakukan, dan yang paling
penting, alasan mengapa pengguna metodologi harus mengikuti langkah-langkah
tersebut dan dalam urutan yang disarankan.

Di sisi lain, conceptual framework ia jelaskan sebagai sebuah model tingkat tinggi
(meta-level) dimana melalui serangkaian konsep, model, teknik, metodologi, ia
dapat diperjelas, dibandingkan, dikategorikan, dievaluasi dan/ atau diintegrasikan.

Be Vissta Planning dan Information Systems Strategic and Tactical Plan termasuk
dalam kategori metodologi karena kedua model ini menjelaskan proses-proses
yang harus dijalankan dalam membuat perencanaan strategis SI/TI. Proses-proses
tersebut harus dijalankan berurutan karena untuk menjalankan suatu proses
diperlukan informasi dari proses sebelumnya.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 37!
!

Model Ward and Peppard’s Strategic Planning lebih menjelaskan masukan


(aktivitas yang diperlukan), keluaran (strategi yang dihasilkan) dan aktivitas
penting lain yang menjadi bagian dari perencanaan strategis SI/TI. Model ini
memungkinkan untuk diperjelas atau diintegrasikan dengan teknik atau
metodologi lainnya sehingga lebih tepat disebut framework sesuai dengan sebutan
yang digunakan oleh Ward dan Peppard dalam bukunya.

2.5. Framework dan Metodologi Perencanaan Strategis SI/TI

2.5.1 Ward and Peppard’s Strategic Planning Framework

Menurut Ward dan Peppard (2002, p. 153), kerangka perencanaan dan formula
strategi SI/TI terdiri dari tahapan masukan, tahapan keluaran dan aktivitas-
aktivitas penting seperti yang digambarkan pada gambar 2.16 berikut.

Analisa Analisa
SI/TI SI/TI
Eksternal Internal

Analisa Analisa
Bisnis Bisnis
Eksternal Internal

Proses Aplikasi Portfolio


Strategi SI/TI Saat Ini

Manajemen Strategi TI
Strategi Bisnis Strategi SI/TI
SI

Aplikasi Portfolio
Masa Depan

Gambar 2.16 Model Strategis SI/TI


(Ward & Peppard, 2002, p. 154)

Tahapan masukan terdiri dari:

1. Analisis lingkungan bisnis internal: mencakup aspek-aspek strategi bisnis,


sasaran, sumber daya, proses dan budaya, serta nilai dari bisnis saat ini.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 38!
!

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal: mencakup aspek-aspek ekonomi, industri


dan iklim persaingan dimana perusahaan beroperasi
3. Analisis lingkungan SI/TI internal: mencakup perspektif SI/TI dalam
perusahaan, tingkat maturity-nya, kontribusinya terhadap bisnis, keterampilan,
sumber daya manusia, sumber daya dan infrastruktur teknologi, serta
bagaimana portofolio SI/TI saat ini
4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal: mencakup tren dan kesempatan dari
teknologi, serta penggunaan SI/TI terutama oleh pesaing, pelanggan dan
pemasok

Tahapan keluaran terdiri dari:

1. Strategi bisnis SI: mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan


memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi
untuk dikembangkan, dan gambaran arsitektur informasi untuk tiap unit.
2. Strategi TI: mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan teknologi, dan
sumber daya manusia SI/TI
3. Strategi manajemen SI/TI: mencakup elemen-elemen umum dari strategi yang
diterapkan organisasi untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan
SI/TI yang dibutuhkan

Aktivitas-aktivitas penting lainnya terdiri dari:

1. Meninjau portofolio aplikasi saat ini, mencakup status proyek saat ini, dan
keseluruhan dampak sumber daya untuk:
! Isu-isu penting yang membutuhkan penyelesaian dalam strategi yang ada
! Sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran bisnis
! Menyelesaikan pekerjaan dan komitmen dengan baik
2. Mengusulkan/merancang portofolio aplikasi masa depan: mencakup potensi
investasi dengan prioritas dan dampak untuk keseluruhan portofolio, estimasi
awal dari sumber daya yang dibutuhkan, serta rencana awal untuk investasi
tersebut.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 39!
!

2.5.2 Be Vissta Planning Methodology

Fase I – Menelaah Kebutuhan Bisnis dan Informasi

Fase II – Menentukan Target Bagi SI/TI

Fase III – Menentukan Strategi SI/TI

Fase IV – Rencana Implementasi

Gambar 2.17 Metodologi Be Vissta Planning

Metodologi Be Vissta Planning ini adalah metodologi dalam perencanaan


streategis yang berbasis value bisnis. Fase metodologi Be Vissta Planning dapat
dilihat pada gambar 2.17. Sedangkan konsep desain metodologi Be Vissta
Planning dapat dilihat pada tabel 2.5.

Tabel 2.5 Desain Metodologi Be Vissta Planning

Tahapan Nama Subfase Nama Fase


Menelaah ruang Pre-renstra Menelaah
lingkup dan strategi kebutuhan bisnis
Identifikasi info organisasi
(ruang lingkup dan dan informasi
posisi/kondisi Analisa lingkungan eksternal bisnis
mutakhir organisasi) organisasi
Analisa lingkungan eksternal SI/TI
organisasi
Analisa lingkungan internal bisnis
organisasi
Analisa lingkungan internal SI/TI
organisasi
Menelaah strategi Identifikasi masalah dan solusi bisnis Menentukan
(posisi dan kondisi ke internal target bagi SI/TI
depan yang ingin
Identifikasi peluang bisnis dari eksternal
diraih dan modal yang
organisasi
dimiliki)
Identifikasi pemanfaatan SI/TI dari
eksternal organisasi
Analisa gap kebutuhan info
Membuat landasan kebijakan SI/TI
Membuat strategi SI dan TI
Membuat landasan bagi operasional
strategi SI/TI

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 40!
!

Strategi manajemen informasi


Mendefinisikan Menggali value bisnis Menentukan
strategi (posisi dan strategi SI/TI
Prioritas dan pemilihan strategi
kondisi ke depan yang
ingin diraih beserta Pendetilan strategi SI/TI
cara
merealisasikannya)
Merencanakan Membuat rencana pendukung SI/TI Rencana
implementasi (cara implementasi
Pembuatan jadwal waktu kerja
merealisasikannya)
Pembuatan rencana implementasi
Mengkaji ulang Pembuatan rencana implementasi
implementasi (cara
merealisasikannya)

2.5.3 Hospital Strategic Information System Development Framework

Framework ini dikembangkan oleh Killingsworth dan Seeman pada tahun 2005.
Framework ini mengintegrasikan sistem manajemen informasi yang efektif dalam
perencanaan strategis rumah sakit. Framework pembangunan sistem informasi
strategis ini bersifat fleksibel sehingga memungkinkan rumah sakit menyesuaikan
strateginya dengan perubahan lingkungan dan tetap berada sejalur dengan visinya.
Hasilnya adalah Master Strategic Information System Implementation Plan, yaitu
berupa usulan aplikasi sistem informasi, usulan manajemen SI/TI, usulan
landscape aplikasi, usulan arsitektur teknologi informasi, dan rencana
pengembangan aplikasi.

Terdapat dua fase dalam framework ini, yakni fase analisis organisasi
(Organizational Analysis) dan fase pengembangan sistem informasi strategis
rumah sakit (SIS Development). Proses formulasi Hospital Strategic Information
System ini dapat dilihat secara sederhana pada gambar 2.18.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 41!
!

Fase I
Analisa Internal dan Eksternal
Organizational Analysis Organisasi

Menentukan Tujuan Organisasi

Fase II
Membangun Visi SIS
SIS Development

Analisa Internal dan Eksternal SIS

SIS Goal Assessment


Menentukan Tujuan SIS

Menetapkan Strategi dan Tujuan


Spesifik SIS
Hospital Strategic Information Requirement Analysis

Dimensi Dimensi Administratif / Dimensi Dimensi Finansial Dimensi Dimensi Klinis / Dimensi Dimensi Lingkungan
Administratif Finansial Finansial / Lingkungan Klinis Administratif Lingkungan / Klinis

Mendefinisikan Proyek SIS

Prioritasi Proyek SIS

Master SIS Implementation Plan


Membangun Rencana
Pembangunan Jangka Panjang

Mengembangkan Rencana
Kebutuhan Sumber Daya

Gambar 2.18 Metodologi Hospital Strategic Information System

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 42!
!

2.5.4 Information Systems Strategic and Tactical Plan Methodology

Pada penelitian sebelumnya yang bertajuk IT Strategic Planning in a Pediatric


Hospital: Overview of the Process and Outcomes diperoleh bahwa dalam
melakukan perencanaan strategis TI di rumah sakit diperlukan tujuh tahap
penting:

1. Membangun daftar isi untuk laporan akhir

Daftar isi akan dikembangkan pada awal proses perencanaan strategis. Hal ini
untuk memastikan bahwa semua aspek rencana dipertimbangkan dalam
langkah-langkah berikutnya, sehingga memungkinkan identifikasi yang jelas
mengenai ruang lingkup pekerjaan yang akan dilakukan.

2. Membangun kejelasan akan kondisi saat ini

Pada langkah ini diperlukan permintaan umpan balik dari pemangku


kepentingan (stakeholder) melalui berbagai pendekatan (misalnya,
wawancara, survey, lokakarya) dan ulasan atas dokumentasi yang ada.
Kondisi saat ini mencerminkan keadaan internal rumah sakit, dan mencakup
pengamatan lingkungan eksternal dengan memahami bagaimana perbandingan
dengan sesama rumah sakit.

3. Membangun visi tentang kondisi masa depan

Pada langkah ini juga diperlukan permintaan umpan balik dari pemangku
kepentingan melalui berbagai pendekatan (misalnya, wawancara, survey,
lokakarya) dan ulasan atas dokumentasi yang ada. Hal ini memungkinkan
dilakukannya identifikasi pokok-pokok utama yang akan dimasukkan dalam
kondisi masa depan TI di rumah sakit.

4. Analisa gap

Langkah ini sebagian besar akan bergantung pada keahlian dan pengalaman
konsultan eksternal dengan komunitas kesehatan yang ada. Menggabungkan
pengalaman konsultan eksternal dan informasi yang dikumpulkan melalui
langkah-langkah sebelumnya, analisis kesenjangan memungkinkan integrasi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 43!
!

antara kesenjangan teori dengan realitas dan kompleksitas lingkungan rumah


sakit.

5. Membangun Rencana

Dibangun di atas empat langkah sebelumnya, rencana strategis TI yang telah


diinformasikan dengan baik akan dikembangkan dengan pemahaman yang
jelas atas kebutuhan pengguna, keuangan dan sumber daya departemen TI,
dan kesenjangan yang telah diidentifikasi.

6. Komunikasi dan Persetujuan

Setelah visi tentang kondisi masa depan ditentukan, dan rencana berada dalam
tahap pengembangan, keterlibatan pemangku kepentingan (stakeholder) yang
kedua kali akan dilakukan. Tahapan ini memberikan kesempatan untuk
menyesuaikan rencana agar relevan dengan informasi baru yang diperoleh.

7. Implementasi

Rencana yang telah dibangun akan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu.

Ketujuh tahapan tersebut disederhanakan dalam gambar 2.19. Metodologi ini


dinamai Information Systems Strategic and Tactical Plan.

Cu r
r ent
St a
te

Project Futu
SWOT re S
Initiation tate
Analysis &
Workshop &
Stakeholder
IS Leadership
Steering Visioning Analysis &
Interviews
Committee Surveys
Modelling Plan
Interviews
Workshops
Development
Vendor
Report
& Approval
Development
Strategic Plan
Tactical Plan

Gambar 2.19 Metodologi Information Systems Strategic and Tactical Plan


(Jaana, Teitelbaum, & Roffey, 2012, p. 2913)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 44!
!

2.6 Komponen Utama Model Perencanaan Strategis SI

Berdasarkan hasil pengkajian terhadap keempat model perencanaan strategis


sistem informasi, beberapa fase atau tahapan pada masing-masing framework dan
metodologi secara umum dapat dirangkum ke dalam lima komponen utama
sebagaimana pada tabel 2.5 berikut.

Tabel 2.4 Komponen Utama Model PSSI

Fase/ Tahapan pada Model PSSI


Information
Ward and Hospital
No Komponen Systems
Peppard’s Be Vissta Strategic
Strategic and
Strategic Planning Information
Tactical
Planning System
Plan
1. Analisa • Analisa bisnis • Analisa bisnis • Analisa Membangun
kondisi eksternal eksternal internal dan kejelasan
bisnis dan • Analisa bisnis • Analisa bisnis eksternal akan kondisi
kondisi internal internal organisasi saat ini
SI/TI • Analisa
• Analisa SI/TI • Analisa SI/TI
eksternal eksternal internal dan
eksternal SIS
• Analisa SI/TI • Analisa SI/TI
internal internal
2. Identifikasi Tidak • Identifikasi Menentukan Membangun
kebutuhan ditentukan masalah dan tujuan SIS visi tentang
dan target solusi bisnis kondisi masa
• Identifikasi depan
peluang
bisnis dari
eksternal
organisasi
• Identifikasi
pemanfaatan
SI/TI dari
eksternal
organisasi
3. Analisa gap Tidak Analisa gap Tidak Analisa gap
ditentukan kebutuhan info dijelaskan
4. Penyusunan • Strategi SI • Strategi SI Menentukan Membangun
strategi • Strategi • Strategi strategi dan rencana
manajemen manajemen tujuan spesifik
SI/TI SI/TI SIS
• Strategi TI • Strategi TI
• Menggali
value bisnis
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 45!
!

5. Rencana Tidak • Membuat • Mendefinisi- Membangun


implemen- ditentukan rencana kan proyek rencana
tasi pendukung SIS
SI/TI • Prioritasi
• Pembuatan proyek SIS
jadwal waktu • Membangun
kerja rencana
• Pembuatan jangka
rencana panjang
implementasi • Mengem-
bangkan
rencana
kebutuhan
sumber daya

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Pengambilan Data

Terdapat dua jenis data yang perlu diambil untuk keperluan penelitian ini yaitu:

1. Data primer berupa observasi dan wawancara

Observasi dilakukan dengan melihat kondisi bisnis maupun pengelolaan sistem


informasi secara langsung di lapangan. Wawancara dilakukan terhadap para
pemangku kepentingan (stakeholder) yang memegang peranan penting terhadap
keberlangsungan bisnis dan pengelolaan sistem informasi, dengan menggunakan
instrumen pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

2. Data sekunder berupa studi literatur

Studi literatur dilakukan terhadap dua hal yaitu penelitian mengenai perencanaan
strategis sistem informasi di rumah sakit dan peraturan perundangan yang
berhubungan dengan rumah sakit. Sumber penelitian mengenai perencanaan
strategis rumah sakit yang digunakan ialah tesis atau karya akhir mahasiswa, juga
jurnal penelitian serta buku-buku.

3.2 Metodologi Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Metodologi perencanaan strategis sistem informasi yang digunakan mengacu pada


framework yang dikembangkan oleh Ward dan Peppard. Ward and Peppard’s
Strategic Planning dipilih karena modelnya yang berupa framework
memungkinkan untuk diperjelas atau diintegrasikan dengan teknik atau
metodologi lainnya. Empat hasil utama yang akan diperoleh, yaitu:

1. Strategis Bisnis SI (Business IS Strategy)

Strategi bisnis SI dibuat berdasarkan hasil analisa kebutuhan SI yang mendukung


strategi bisnis. Bentuk berupa usulan sistem informasi yang perlu disediakan
untuk kemudian dibuat klasifikasi berdasarkan peran dan kontribusinya terhadap
organisasi menggunakan portofolio aplikasi.
! 46! Universitas Indonesia!

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 47!
!

2. Strategi TI (IT Strategy)

Strategi TI dibuat berdasarkan hasil analisa kondisi infrastruktur, jaringan dan


keamanan rumah sakit serta tren penggunaan teknologi informasi yang ada saat
ini. Bentuknya berupa usulan infrastruktur, jaringan dan strategi keamanan
informasi rumah sakit serta usulan pemanfaatan tren teknologi informasi yang ada
untuk peningkatan nilai tambah bagi rumah sakit.

3. Strategi Manajemen SI/TI (IS/IT Management Strategy)

Strategi Manajemen SI/TI dibuat berdasarkan hasil analisa kondisi pengelolaan


sistem informasi terkait dengan struktur organisasi serta tugas dan tanggungjawab
yang ada selama ini. Bentuknya berupa usulan struktur, aktivitas dan hasil pokok
pengelola sistem informasi demi tercapainya sasaran-sasaran bisnis secara lebih
efektif.

4. Road Map

Road Map dibuat berdasarkan hasil analisa sistem informasi yang diusulkan
dengan sistem informasi yang ada saat ini. Bentuknya berupa arahan waktu
pengembangan sistem informasi yang diusulkan, berdasarkan posisinya pada
kuadran portofolio aplikasi sehingga tercapainya sasaran-sasaran yang ada dengan
tingkat efektivitas dan efisiensi yang tinggi.

Metodologi PSSI yang digunakan akan dirinci pada gambar 3.1.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 48!
!

Internal IS/IT External IS/IT External Business Internal Business


Environments Environments Environment Environment

As-Is IS/IT Porter Five External Internal Strategic


PESTLE BSC and CSF
Condition Trends Forces Value Value Business
Consolidation
Chain Chain Unit CSFs
McFarlan App Current IS/IT Business Business
IS/IT
Condition Opportunity/ Strength/ • Primary • Information • Information
Portfolio Matrix Opportunity Business
Threat Weakness Activities required required
Opportunity • IS Needs
Current App • Support • IS Needs
Portfolio Activities

1 2 Business SWOT
4 3
Matrix

Business Strategy
5
IS/IT Strategy Process
6 • Business IS Strategy
• IT Strategy Future
• IS/IT Management Strategy Analysis
• IS Needs
McFarlan App Future IS/IT
Portfolio Matrix Condition

TOGAF Gap Future App


Analysis Portfolio
7
Road Map 8
Gambar 3.1 Metodologi PSSI yang Digunakan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 49!
!

3.3 Tahapan Perencanaan Strategis Sistem Informasi

Metodologi perencanaan strategis sistem informasi pada gambar 3.1 dibagi ke


dalam sembilan tahapan analisa. Penjelasannya akan diuraikan pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Tahapan Analisa

Metode
Teknik
No Tahapan Masukan Keluaran Pengambilan
Analisa
Data
1. Analisa internal Data • Kondisi SI/TI Matriks • Wawancara
SI/TI wawancara saat ini Portofolio • Observasi
• Portofolio Aplikasi
aplikasi saat McFarlan
ini
2. Analisa Data tren Pemanfaatan Tren SI/TI Studi literatur
eksternal SI/TI teknologi tren untuk
informasi rumah sakit
3. Analisa internal • Data • Aktivitas • Internal • Wawancara
bisnis wawancara utama-aktivitas Value Chain • Observasi
• Dokumen pendukung • CSF
internal • Kebutuhan • Balanced
rumah sakit informasi Scorecard
• Kebutuhan SI
4. Analisa • Data • Kekuatan– • External • Wawancara
eksternal bisnis wawancara kelemahan Value Chain • Observasi
• Data UU bisnis • Model • Studi
terkait • Peluang– Porter literatur
rumah sakit ancaman bisnis • PESTLE
5. Analisa strategi • Kekuatan– Strategi bisnis Matriks
bisnis kelemahan SWOT Bisnis
bisnis
• Peluang–
ancaman
bisnis
6. Proses strategi • Kondisi • Strategi bisnis
SI/TI SI/TI saat SI
ini • Strategi TI
• Peluang • Strategi
SI/TI manajemen
SI/TI
• Kebutuhan SI
yang
mendukung
strategi SI/TI

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 50!
!

7. Analisa kondisi • Kebutuhan • Kebutuhan SI Matriks


masa depan SI hasil masa depan Portofolio
analisa CSF • Portofolio Aplikasi
• Kebutuhan aplikasi masa McFarlan
SI hasil depan
analisa BSC
• Kebutuhan
SI yang
mendukung
strategi
SI/TI
8. Analisa • Portofolio • Gap portofolio Analisa Gap
rencana aplikasi saat aplikasi TOGAF
pengembangan ini • Arahan waktu
• Portofolio pengembangan
aplikasi SI
masa depan

3.4 Narasumber dan Instrumen Wawancara

Tabel 3.2 merinci narasumber yang diwawancara serta instrumen yang digunakan.

Tabel 3.2 Narasumber dan Instrumen Wawancara

Halaman
No Aspek Wawancara Narasumber
Instrumen
1. Kondisi Internal SI/TI Kaur SIM dan Kesekretariatan Hal.172
2. External Value Chain Direktur Umum Hal.173
3. Model Lima Kekuatan Porter Direktur Umum, Wakil Direktur Hal.174
4. PESTLE Direktur Umum Hal.178
5. CSF Ditujukan kepada narasumber di Hal.179
masing-masing SBU yaitu:
a. Kepala Instalasi Rawat Inap
b. Kepala Instalasi Gawat Darurat
c. Kepala Instalasi Rawat Jalan
d. Kepala Instalasi Kamar Operasi
6. Balanced Scorecard Ditujukan kepada narasumber yang Hal.179
memiliki posisi strategis di rumah
sakit yaitu:
a. Direktur
b. Wadir Administrasi & Keuangan
c. Kabid Pelayanan Kesehatan
d. Kabid Pengembangan &
Pembinaan Usaha
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 51!
!

e. Kabid Umum dan SDM


f. Kabid Pelayanan Medis
Beberapa narasumber lainnya yang
diperlukan untuk memperjelas
sasaran yang ada:
a. Kaur Humas
b. Kaur Rekam Medis

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

BAB 4
ANALISA

4.1 Analisa Internal SI/TI

4.1.1 Kondisi Internal SI/TI

• Pemeliharaan SI/TI

Pemeliharaan SI/TI di RS XYZ merupakan tanggungjawab bagian Sistem


Informasi Manajemen (SIM). Pemeliharaan SI/TI mencakup pemeliharaan
komputer (perangkat keras maupun perangkat lunak) termasuk printer baik yang
digunakan untuk keperluan staf maupun server, juga pemeliharaan jaringan dan
hal terkait SI/TI lainnya di seluruh bagian rumah sakit.

Masalah yang berkaitan dengan perangkat keras langsung ditangani pada saat
diperlukan. Misalnya saja jika terjadi kerusakan, perangkat akan diperbaiki atau
diganti. Beberapa perangkat sudah disiapkan cadangannya seperti monitor dan
printer dot matrix, sehingga saat terjadi masalah dengan monitor atau printer dot
matrix dapat langsung diganti dengan cadangan yang ada. Jika memungkinkan,
printer akan langsung diperbaiki sendiri dan jika tidak memungkinkan maka akan
diperbaiki oleh pihak luar. Pada saat tinta habis, tanggungjawab SIM adalah
melakukan isi ulang (refill) tinta pada printer dengan menggunakan stok tinta
yang sudah disiapkan oleh masing-masing bagian. Perangkat keras lainnya yang
tidak disiapkan cadangannya seperti RAM atau harddisk akan segera dilakukan
penggantian dengan dilakukan mekanisme pengadaan terlebih dahulu.

Pemeliharaan yang berkaitan dengan perangkat lunak berkisar pada pemasangan


sistem operasi dan aplikasi, serta update antivirus yang dilakukan secara berkala
seminggu sekali.

Pengecekan masalah terkait komputer rutin dilaksanakan tiap hari jumat untuk
mendeteksi masalah yang belum sempat dilaporkan ke bagian SIM karena
masalah tersebut tidak dapat ditangani pada hari sabtu dan minggu. Server SIM

! 52! Universitas Indonesia!

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 53!
!

selalu dijalankan terus menerus, pemeliharaan hanya dilakukan ketika


dilakukannya pemadaman listrik oleh PLN.

Pemeliharaan jaringan berkaitan dengan hubungan komputer pengguna ke server


juga hubungan komputer pengguna ke internet. Penanganan masalah diantaranya
dengan penggantian kabel, switch atau pengaturan konfigurasi komputer.

Peralatan lain yang menjadi tanggungjawab SIM antara lain adalah projector.
Pemeliharaannya yaitu dengan menyimpan dan menjaganya dengan baik. SIM
bartugas memasang projector ketika diperlukan pada saat persentasi atau rapat.

Beberapa peralatan atau hal terkait SI/TI yang bukan kewenangan SIM yaitu
mesin fingerprint dan website. Mesin fingerprint digunakan bagian SDM untuk
mendata kehadiran staf, sedangkan website dikelola oleh humas sebagai media
informasi dan promosi rumah sakit. Pemeliharaan website menjadi mudah karena
menggunakan jasa hosting pihak luar.

• Pengadaan dan Upgrade SI/TI

Pihak yang terlibat dalam pengadaan ini yaitu pengguna, logistik, perbendaharaan
dan SIM. Terdapat dua jenis pengadaan SI/TI. Pengadaan jenis pertama yaitu
pengadaan perangkat lunak (software). Pengadaan biasanya berupa sistem operasi
seperti Windows XP atau Windows 7. Inisiatif pengadaan datang dari pengguna,
kemudian dibuat perencanaannya oleh bagian logistik dan dilakukanlah
pengadaan oleh perbendaharaan. SIM dalam hal ini berfungsi sebagai pendamping
saja. Pengadaan jenis kedua yaitu pengadaan perangkat keras (hardware).
Pengadaan biasanya berupa komputer, printer serta alat-alat lainnya. Inisiatif
pengadaan bisa datang dari pengguna maupun dari SIM sendiri, kemudian setelah
SIM menyetujui dibuatlah perencanaan oleh bagian logistik dan dilakukan
pengadaan oleh perbendaharaan. Lamanya waktu pengadaan bergantung pada
prioritas kebutuhan.

Upgrade terhadap perangkat keras (hardware) dilakukan untuk tetap mengikuti


perkembangan teknologi. Komponen perangkat keras (hardware) yang di-

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 54!
!

upgrade mencakup CPU, monitor dan printer. Upgrade di RS XYZ dilakukan


secara insidentil, pada saat terjadi masalah atau kerusakan perangkat.

• Pelatihan SI/TI

Pelatihan SI/TI terdiri dari dua macam yaitu pelatihan penggunaan aplikasi kantor
(office) dan pelatihan penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit. Pelatihan
penggunaan aplikasi kantor mencakup aplikasi pengolah kata (word processor)
dan aplikasi lembar kerja (spreadsheet), pelatihan ini dijadwalkan oleh bagian
SDM. Pelatihan penggunaan Sistem Informasi Rumah Sakit dilaksanakan
kondisional berdasarkan permintaan, dapat dijadwalkan maupun tidak, serta
bergantung pada kesepakatan yang telah dibuat. Kedua macam pelatihan ini dapat
dilaksanakan di bagian masing-masing atau di mini lab.

Pelatihan dilakukan oleh pihak internal RS XYZ yaitu tim Sistem Informasi
Manajemen (SIM). Jika jumlah peserta pelatihan banyak, tim SIM biasanya
dibantu oleh personil dari logistik maupun rekam medik yang memiliki keahlian
yang diperlukan.

Tujuan dilakukannya pelatihan adalah untuk membekali pengguna agar mampu


menggunakan aplikasi atau sistem informasi yang berkaitan dengan pekerjaannya
secara benar. Hal yang dilakukan untuk mengetahui peningkatan kemampuan
pengguna adalah dengan melakukan tes sebelum dilakukannya pelatihan (pre-test)
dan tes setelah dilakukannya pelatihan (post-test). Post-test dilakukan dengan cara
tertulis maupun praktek.

Pelatihan dilaksanakan umumnya setahun sekali, namun tidak menutup


kemungkinan untuk dilakukan lebih dari sekali jika ada aplikasi atau sistem
informasi baru yang menuntut adanya pelatihan. Pelatihan juga dapat diberikan
secara langsung kepada personil staf baru.

• Pengembangan SI

Pengembangan SI melibatkan beberapa pihak yaitu pengguna, tim internal SIM


dan Direktur. Pengguna dalam hal ini adalah pihak yang meminta dilakukannya
pengembangan/ perbaikan sistem. Tim internal SIM menjadi pihak yang
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 55!
!

bertanggungjawab terhadap proyek, mengatur jadwal serta melakukan


pengembangan/ perbaikan sistem. Sementara itu Direktur berperan dalam
mengarahkan serta menyetujui proyek atau menjalankan fungsi monitoring dan
evaluasi.

Terdapat beberapa langkah yang perlu dilalui dalam pengembangan SI ini.


Diawali dengan melakukan pengumpulan data terkait hal-hal apa saja yang akan
dibangun atau dikembangkan, kemudian melakukan penjadwalan, dilanjutkan
dengan survei kebutuhan (requirement) pada masing-masing bagian yang
sistemnya menjadi objek pengembangan, serta dilakukan peninjauan (review)
terhadap apa yang akan dilakukan untuk kemudian disahkan oleh ketua tim SIR.

Pengembangan SI hanya dilakukan pada layer aplikasi sehingga tidak diperlukan


perubahan pada server. Perubahan pada pengguna dilakukan dengan mengganti
aplikasi yang ada dengan aplikasi yang baru dengan cara di-install.

• Keamanan SI/TI

Keamanan SI/TI merupakan tanggungjawab bersama sehingga diperlukan


kerjasama yang baik antara SIM dengan seluruh pengguna. Pengamanan dari segi
perangkat lunak (software) dilakukan dengan memasang antivirus pada setiap
komputer (termasuk server) dengan dilakukan pembaruan (update) secara berkala
dan selalu melakukan pemindaian (scanning) virus setiap flashdisk dihubungkan
ke komputer. Pengamanan dari segi perangkat keras (hardware) dilakukan dengan
mengunci ruangan jika staf sedang keluar, sebagaimana diterapkan secara umum
untuk pengamanan semua barang. Pada waktu libur panjang, pengamanan
terhadap perangkat dilakukan pada semua bagian yang tidak beroperasi 24 jam
(kecuali server) yaitu dengan mencabut aliran listriknya. Pengamanan dari segi
jaringan yaitu dengan menetapkan IP address secara manual untuk setiap
komputer yang terhubung.

Pengamanan dari segi data yaitu dengan membatasi akses data ke server.
Pengguna hanya dapat mengakses data melalui aplikasi Sistem Informasi
Manajemen yang diperuntukkan untuk bagiannya saja. Aplikasi ini hanya bisa
dipasang oleh tim SIM dan tidak diberikan file instalasinya. Masing-masing
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 56!
!

pengguna memiliki nama pengguna (user name) dan kata sandi (password) yang
peka huruf (case sensitive), keduanya harus dimasukkan dengan benar agar dapat
masuk ke dalam sistem.

• Kesulitan Pada Kondisi Internal SI/TI

Kesulitan yang dihadapi dalam pengelolaan yaitu dalam hal penyesuaian tarif
dimana penyeleksian tarif seringkali belum siap sehingga diinput manual.
Kesulitan dalam pengadaan yaitu jika terjadi kerusakan dan barang pengganti
tidak ada. Kesulitan dalam pengembangan yaitu pada saat perangkat lunak
(software) belum selesai akan tetapi kebutuhan sudah mendesak sehingga
digunakanlah cara manual. Kesulitan lainnya dalam pengembangan yaitu pada
saat pengembangan masih dilakukan kemudian muncul kebutuhan pengembangan
baru dengan skala prioritas yang lebih tinggi.

Kesulitan dalam pengamanan yaitu tidak terpantaunya aplikasi atau perangkat


yang dipasang pada komputer untuk kepentingan pribadi. Perangkat yang
dipasang ini bisa berupa perangkat modem untuk internet. Kesulitan lain dalam
pengamanan yaitu terkait perlindungan komputer terhadap virus. Antivirus yang
dipasang tidak dapat diseragamkan karena harus menyesuaikan dengan spesifikasi
masing-masing komputer agar antivirus dapat dijalankan dengan baik. Pembaruan
(update) antivirus disesuaikan dengan antivirus yang dipasang.

4.1.2 Infrastruktur SI/TI

• Komputer dan Printer

Komputer yang dimiliki oleh Rumah Sakit XYZ berjumlah 72 yang tersebar di 28
bagian. Spesifikasi komputer serta perangkat printer dapat dilihat pada tabel 4.1.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 57!
!

Tabel 4.1 Daftar Komputer dan Printer di Masing-Masing Bagian

Spek Komputer Jenis Printer


No Nama Bagian RAM Dot Inkjet/ Multi-
Processor Laser
(mb) Matrix Deskjet function
Canon
1. Poli Gigi P4 1.8 GHz 512
IP 1880
Canon
2. P4 1.8 GHz
MP 258

3. P4 2.2 GHz
JPPK
Canon
4. P4 1.8 GHz
MP 258
Epson LQ Canon
5. P4 1.8 GHz
2190 MP 145
Canon
6. Komite Medik P4 3.0 GHz
IP 1880
Epson
7. Rontgen P4 3.2 GHz 1272
TX121
Canon
8. P4 2.7 GHz 2048
MP 145
Laboratorium
HP
9. P4 1.8 GHz 2048
1102
HP
10. Poli KB/KIA P4 2.4 GHz 502
1050
P4 2.66 Epson Lx
11. Operasi Khusus 504
GHz 300+
PIII 790 Canon
12. Instalasi Gizi 382
MHz IP 1880
PIII 790
13. Rawat Inap 350
MHz
Epson LX Epson
14. P4 1.8 GHz 2036
300+ TX11
Administrasi Epson LX
15. P4 2.6 GHz 1016
Gabungan 300+
Epson LQ
16. P4 2.4 GHz 510
300+ II
PIII
17. IGD 368 IP 1800
360MHz

18. P4 1.8GHz 2036 IP 1800


Rekam Medik
19. P4 1.8GHz 500

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 58!
!

Canon
20. Celeron 2.8 736
MP 287

21. P4 1.8 GHz 512

Dual Core
22. 2036
1.8GHz
Epson LX
23. PII
300+
Canon
24. P4 2.4 GHz 496
MP 237
Dualcore Canon
25. 2036
1.8 GHz IP 1800
Epson LQ
26. Inst. Farmasi P4 1.8 GHz 768
300+ II
Epson LQ
27. P4 1.8 GHz 1526
2170
Epson LQ
28. P4 1.8 GHz 1526
2180
Epson LX Epson
29. P4 2.7 GHz 2048
300+ II TX11
Epson LX
30. Pendaftaran P4 2.7 GHz 2048
300
Epson LX
31. P4 2.7 GHz 2048
300+ II
Dualcore Epson LX
32. Kassa 2036
1.8 GHz 300+ II
P4 2.66 Epson LX
33. Poli Umum 760
GHz 300
Dualcore Canon
34. Spirometri 502
2.2 GHz IP 1800
Dualcore HP
35. 502
2.5 GHz 2060
Kasir
Canon
36. P4 1.8 GHz 760
IP 1800
Epson LX
37. P4 2.80 2036
300+
Epson LQ
38. P4 3.00 1214
2180
Keuangan
Epson LQ
39. P4 2.00 766
2180
Dualcore
40. 2048
2.80GHz

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 59!
!

Dualcore Canon
41. 502
2.2 GHz MP 145
P4 Epson LQ
42. 760
2.66GHz 2190
Dual Core
43. 2048
2.8GHz
Dual Core Epson LQ
44. 512
1.6 GHz 300+II
Dual Core Canon
45. 2048
2.7GHz IP 1900
P4 Epson LQ Canon
46. 1984
2.93GHz 2180 MP 145
Dual Core
47. 2036
2.26GHz
Akuntansi
P4
48. 2016
2.26GHz
Dual Core HP
49. 2036
1.8GHz P1102
Dualcore
50. 2512
1.8 GHz
Pengadaan
Dualcore HP
51. 2048
2.70GHz J3608
Dualcore
52. 512
1.8GHz
HP
53. Logistik P4 2.7GHz 1528
C4280
Dualcore
54. 2048
2.70GHz
PIII Canon
55. Rumah Tangga 510
750MHz IP 1800
P4
56. 510
2.26GHz
Dual Core HP
57. 1524
2.2 P1102
SDM
Dual Core Epson LQ Canon
58. 2036
1.8GHz 2190 IP 1900
Dual Core Epson
59. 2036
1.8GHz TX11
HP
60. P4 2.6GHz 1534
K7100
Pemasaran
Canon
61. P4 2.6GHz 768
IP 1800
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 60!
!

Dual Core
62. 504
1.8GHz
Dual Core Canon
63. Keperawatan 502
1.8GHz IP 1800
Canon HP
64. P4 2.6GHz 1016
MP 145 1020
Sekretariat
65. P4 2.4 GHz 256

PIII Canon
66. 448
700Mhz IP 1880

67. PIV (Acer)

68. PIII

69. SIM PIII

70. PIII

71. PIV

Epson
72. PIV
L200

Printer yang digunakan di RS XYZ terdiri dari empat jenis. Printer berjenis dot
matrix digunakan untuk mencetak lebih dari dua rangkap pada kertas yang
berbentuk kontinu (continuous forms). Printer berjenis inkjet/deskjet digunakan
untuk keperluan pelaporan dan surat menyurat. Printer multifungsi selain
digunakan untuk keperluan pelaporan dan surat menyurat, digunakan juga untuk
fotokopi. Printer laser yang digunakan untuk mencetak hasil, laporan, atau surat
setiap hari dalam intensitas yang sangat tinggi.

• Sistem Informasi dan Aplikasi

Sistem informasi dan aplikasi dibangun dengan tujuan mendukung proses


pelaksanaan kegiatan pelayanan di rumah sakit. Tabel 4.2 menjelaskan sistem
informasi dan aplikasi yang ada di RS XYZ, sebagian besar berhubungan dengan
server Sistem Informasi Administrasi (SIA) dan server Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Beberapa dijalankan tanpa server dan ada
yang dijalankan dengan server tersendiri.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 61!
!

Tabel 4.2 Sistem Informasi dan Aplikasi di RS XYZ

No Sistem Informasi Pemanfaatan Server


1. Pendaftaran Input registrasi pasien rawat jalan
• Input catatan medis dan diagnosis penyakit
• Input pelayanan dan tindakan kepada pasien
2. Rekam Medik
• Laporan internal
• Laporan ke eksternal: SIRS v.6
• Input pembelian barang
• Input pengeluaran barang
3. Farmasi
• Input distribusi
• Laporan-laporan Server
• Input penerimaan dan pengeluaran uang SIMRS
4. Kassa
• Input pembayaran piutang
• Input registrasi pasien IGD
Instalasi Gawat
5. • Input catatan medis dan diagnosis penyakit
Darurat (IGD)
• Input pelayanan dan tindakan di IGD
• Input pembelian barang
• Input pengeluaran barang
6. Inventori
• Input distribusi
• Laporan-laporan
Administrasi • Input registrasi pasien rawat inap
7.
Gabungan • Input pelayanan dan tindakan
• Input pelayanan rawat jalan
• Input pelayanan IGD Server SIA
Administrasi
8. • Input pelayanan rawat inap
Keuangan
• Input pelayanan operasi
• Laporan-laporan
• Informasi jadwal dokter
• Informasi tarif Tanpa
9. SMS Gateway
• Pengumuman kepada karyawan server
• Konsultasi pasien
Input transaksi-transaksi (dipakai di Tanpa
10. General Ledger
akuntansi) server

Jasa Pelayanan • Input transaksi provider


Server
11. dan Perawatan • Input transaksi reimburst
JPPK
Kesehatan (JPPK) • Laporan-laporan JPPK

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 62!
!

Pengelolaan server SIA dan server SIMRS dilakukan oleh bagian Sistem
Informasi Manajemen. Pengelolaan sistem informasi lainnya dikelola masing-
masing bagian, seperti SMS Gateway dikelola oleh humas, sistem informasi
General Ledger dikelola oleh bagian keuangan dan sistem informasi JPPK
dikelola oleh bagian JPPK. Antarmuka (interface) yang digunakan pada sistem
informasi di RS XYZ hampir semua berbasis aplikasi (application based), hanya
SMS Gateway saja yang berbasis web (web-based). Semua sistem informasi yang
ada harus senantiasa siap dioperasikan, sehingga jika terjadi masalah atau
kerusakan pada komputer harus segera ditangani.

Permasalahan utama yang dihadapi dalam hal sistem informasi dan aplikasi yaitu
munculnya sistem-sistem yang berjalan sendiri-sendiri dan terjadinya
pengulangan proses yang sama antar unit kerja yang ada. Input registrasi pasien
rawat jalan, pasien IGD dan pasien rawat inap dilakukan menggunakan SI yang
berbeda. Penginputan data kemudian dilakukan ulang secara manual pada SI
Administrasi dan Keuangan. Data kemudian digunakan sebagai input transaksi-
transaksi di bagian keuangan dan bidang pelayanan kesehatan/ JPPK.

• Server

Terdapat dua buah server utama yang digunakan di RS XYZ. Server SIMRS
menyimpan database terkait pelayanan RS XYZ dan server SIA menyimpan
database keuangan. Keduanya dijalankan bersamaan karena memiliki fitur yang
saling melengkapi. Server lainnya yaitu server JPPK tidak diketahui
spesifikasinya. Spesifikasi server di RS XYZ dijelaskan pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Spesifikasi Server di RS XYZ

Spesifikasi
No Server
Processor RAM Harddisk OS
Sistem Informasi Xeon E5110 Windows
1. 1 GB 140 GB
Administrasi 1.6 GHz Server 2003
Sistem Informasi Xeon E5606 Windows
2. 4 GB 500 GB
Manajemen Rumah Sakit 2.13 GHz Server 2003

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 63!
!

Kedua server tersebut menggunakan bahasa pemrograman delphi dan DBMS


MySQL. Perangkat lunak yang digunakan untuk pengembangan program adalah
Borland delphi versi 7 dan yang digunakan untuk pengelolaan basis data adalah
MySQL versi 5.

Ruangan penyimpanan server dilengkapi dengan pendingin udara (air


conditioner) untuk menjaga agar komputer tetap berada dalam suhu yang ideal.
Hal ini diakukan untuk menghindari terjadinya kelebihan panas (overheating)
pada motherboard atau processor yang dapat mengakibatkan komputer server
menjadi lambat atau hang, bahkan hingga melakukan shutdown atau restart secara
otomatis. Kemungkinan terjadinya gangguan atau matinya aliran listrik
diantisipasi dengan digunakannya cadangan catu daya (uninterruptible power
supply) pada kedua server tersebut.

Selain kedua server tersebut, terdapat satu server terpisah yaitu di bagian JPPK.
Sengaja dipisah karena ditujukan untuk pelayanan kesehatan yang khusus untuk
PT XYZ. Server ini menyimpan database peserta jaminan kesehatan PT XYZ.

• Aplikasi Penunjang

Terdapat beberapa aplikasi penunjang yang digunakan di RS XYZ seperti pada


tabel 4.4 berikut.

Tabel 4.4 Aplikasi Penunjang di RS XYZ

No Aplikasi Pemanfaatan
1. Ms. Word Membuat segala bentuk surat menyurat
2. Ms. Excel Membuat data berbasis tabel dan segala bentuk perhitungan
3. Ms. Power Point Membuat tampilan persentasi untuk keperluan rapat
4. Ms. Access Membuat database
5. Ms. Publisher Membuat kartu nama, sertifikat atau keperluan lainnya
6. Ms. Visio Membuat bagan
7. Adobe Reader Membaca dokumen pdf
10. Adobe Photoshop Membuat, mengedit foto atau desain sesuai kebutuhan
Membuat, mengedit foto atau desain seperti spanduk,
11. CorelDraw
baligo, banner dan lainnya sesuai kebutuhan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 64!
!

• Jaringan

Komputer yang terhubung ke server SIMRS terdiri dari lima bagian yaitu
administrasi gabungan, laboratorium, instalasi farmasi serta keuangan. Switch
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer di tiap bagian dengan
server SIM. Printer yang terhubung dengan komputer pada masing-masing bagian
tidak di-share (dihubungkan dengan jaringan) sehingga tidak dimasukkan pada
topologi jaringan. Gambar topologi jaringan dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Topologi Jaringan SIMRS

4.1.3 Layanan SI/TI Pihak Luar

• Layanan Internet

Jenis layanan internet yang dipilih ialah broadband ADSL dimana data digital
ditransmisikan melalui kabel jaringan telepon. Koneksi internet dengan kecepatan
1 Mbps dibagi dengan menggunakan switch, tanpa adanya pengaturan dan
pembatasan bandwidth. Beberapa bagian yang mendapatkan akses internet yaitu
Direktur, SIM, Humas, Rekam Medik, Keuangan serta para Kabid. Bagian yang
paling membutuhkan akses internet ialah SIM dan Humas. SIM menggunakan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 65!
!

internet untuk memperbarui (update) antivirus, mengunduh driver, mencari


informasi, mencari solusi permasalahan dan sebagainya. Humas menggunakan
internet untuk mengelola website, media sosial seperti facebook dan twitter,
mencari informasi dan keperluan kerja lainnya.

• Layanan Hosting

Media publikasi dan komunikasi RS XYZ kepada publik diantaranya melalui


website dan e-mail. RS XYZ memilih strategi outsource untuk penyediaan
infrastruktur website dan e-mail perusahaannya agar bisa tetap fokus pada tugas-
tugas utamanya. Jenis layanan yang dipilih ialah shared hosting karena sesuai
dengan kebutuhan saat ini dan harganya yang lebih murah dibandingkan dengan
colocation atau dedicated. Server menggunakan sistem operasi linux dan untuk
manajemen web hosting menggunakan cPanel. Pengelolaan website dan e-mail ini
menjadi tanggungjawab humas.

Nama domain dipilih rsxyz sehingga mudah diingat karena pendek dan singkat
serta mewakili nama rumah sakit. Ekstensi utama untuk domain dipilih dot com
karena lebih populer dibanding lainnya. Pengelolaan website dipermudah dengan
penggunaan content management system (CMS) yang populer yaitu Joomla.

Website RS XYZ cukup sering dikunjungi, selain karena menyediakan informasi


seputar rumah sakit seperti profil, jadwal dokter, fasilitas, lokasi, buku tamu serta
lowongan kerja yang ada, pengunjung juga dapat membaca artikel kesehatan,
melihat kegiatan (event) yang sudah diselenggarakan, galeri foto dan melakukan
konsultasi kesehatan. Berdasarkan data, jumlah kunjungan website pada tahun
2012 rata-rata berjumlah 233 kunjungan per hari. Jumlah konsultasi kesehatan
yang diterima melalui website pada tahun 2012 tercatat mencapai 538 pertanyaan.

4.1.4 Analisa Portofolio Aplikasi Saat Ini

Analisa akan dilakukan untuk menentukan klasifikasi sistem informasi saat ini
pada portofolio aplikasi. Pada “Strategic Planning for Information Systems”
(Ward & Peppard, 2002, p. 307) dijelaskan bahwa pengklasifikasian aplikasi pada
portofolio dapat menggunakan bantuan pertanyaan seperti pada tabel 4.5.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 66!
!

Tabel 4.5 Analisa Portofolio Aplikasi Saat Ini

Sistem Informasi/ Aplikasi

Instalasi Farmasi

Adm. Gabungan
Adm. Keuangan

General Ledger
Rekam Medik

SMS Gateway
Pendaftaran

Penunjang
Inventori
Kassa

JPPK
IGD
Pertanyaan
(a) Menghasilkan
keunggulan kompetitif?
(b) Memungkinkan
pencapaian sasaran yang
spesifik/ CSF?
(c) Menanggulangi kerugian
persaingan?
(d) Menghindari risiko yang
menjadi masalah besar di √ √
masa depan?
(e) Meningkatkan
produktifitas, menurunkan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
biaya jangka panjang?
(f) Memungkinkan organisasi
memenuhi persyaratan √
perundangan?
(g) Memberikan keuntungan
yang belum diketahui
nilainya, namun dapat
menghasilkan (a) dan (b)?

Dijelaskan lebih lanjut bahwa kuadran portofolio aplikasi dapat ditentukan


berdasarkan jawaban pertanyaan pada tabel 4.5 dengan mengacu pada tabel 4.6.

Tabel 4.6 Acuan Penentuan Kuadran


High Potential Strategic Key Operational Support
(a) √ (i)
(b) √ (i)
(c) √
(d) √
(e) √
(f) √ (ii) √ (ii)
(g) √
(Jika salahsatunya sesuai) Jelaskah manfaat bisnis dan cara untuk
(i)
mencapainya? Jika ya maka strategic, jika tidak maka high potential
(Perlu diklarifikasi) Apakah kegagalan pemenuhannya menyebabkan risiko
(ii)
bisnis yang signifikan? Jika ya maka key operational, jika tidak maka support

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 67!
!

Portofolio aplikasi saat ini adalah seperti pada tabel 4.7. Diperoleh bahwa 9 SI/
aplikasi berada pada kuadran suppport dan 3 SI/ aplikasi berada pada kuadran key
operational.

Tabel 4.7 Portofolio Aplikasi Saat Ini

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

Aplikasi Pendaftaran
Aplikasi Instalasi Farmasi
Aplikasi Kassa
Aplikasi Administrasi Keuangan Aplikasi IGD
Aplikasi Rekam Medik Aplikasi Inventori
Sistem Informasi JPPK Aplikasi Administrasi Gabungan
Aplikasi Penunjang
Sistem Informasi SMS Gateway
Sistem Informasi General Ledger

KEY OPERATIONAL SUPPORT

4.2 Analisa Eksternal SI/TI

4.2.1 Tren Teknologi Informasi

Tren teknologi informasi perlu diketahui untuk melihat peluang pemanfaatannya


pada organisasi/ perusahaan. Data yang menjadi pegangan yaitu “10 Besar
Prioritas Teknologi” yang dikeluarkan Gartner pada tahun 2012 (lihat tabel 4.8).

Tabel 4.8 Top 10 CIO Business and Technology Priorities in 2012

Ranking Top 10 Technology Priorities


1 Analytics and business intelligence
2 Mobile technologies
3 Cloud computing (SaaS, IaaS, PaaS)
4 Collaboration technologies (workflow)
5 Virtualization
6 Legacy Modernization
7 IT Management
8 CRM
9 ERP Applications
10 Security
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 68!
!

Berdasarkan teknologi yang saat ini menjadi prioritas untuk digunakan di banyak
organisasi/ perusahaan, akan dilihat teknologi apa yang mungkin dimanfaatkan
untuk menghasilkan value dari hubungannya dengan customer dan supplier,
dengan tanpa terlebih dahulu memperhatikan kemampuan yang dimiliki oleh
Rumah Sakit XYZ saat ini untuk menerapkannya baik secara internal maupun
eksternal (dengan outsource). Tabel 4.9 menjelaskan jenis/ pilihan dari masing-
masing teknologi.

Tabel 4.9 Jenis/ Pilihan Masing-Masing Teknologi

No. Tren Teknologi Jenis/ Pilihan


1. Analytics and business Analytics purpose:
intelligence 1. Data mining
2. Process mining
3. Statistical analysis
4. Predictive analytics
5. Predictive modeling
6. Business process modeling
7. Complex event processing
8. Prescriptive analytics
Reporting/enterprise reporting purpose:
1. Data visualization
2. Executive information system
3. Online Analytical Processing (OLAP)
2. Mobile technologies 1. Mobile Banking and Stock Trading
2. Mobile Electronic Payment System
3. Mobile Shopping
4. Mobile Entertainment
5. Mobile Wi-Fi
6. Mobile Social Networking
7. Mobile Services (termasuk SMS)
8. Mobile Portal
9. Voice Portals
10. L-Commerce Technologies
11. Mobile Apps
12. Customer Support and Mobile CRM
13. Mobile Supply Chain Management
3. Cloud computing 1. Software as a Service
2. Infrastructure as a Service
3. Platform as a Service

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 69!
!

4. Collaboration technologies 1. Administrative Workflow Systems


(workflow) 2. Production Workflow Systems
3. Object Oriented (Ad Hoc) Workflow Systems
5. Virtualization 1. Storage virtualization
2. Network virtualization
3. Hardware virtualization
6. Legacy Modernization 1. Re-hosting
2. Re-engineering
3. Package implementation/ New development
4. Web enabling
5. Re-factoring
7. IT Management 1. Business/IT alignment
2. IT governance
3. IT financial management
4. IT service management
5. Sourcing
6. IT configuration management
8. CRM 1. Operational CRM
2. Sales Force Automation
3. Analytical CRM (use data mining)
4. Sales Intelligence CRM (use data mining)
5. Campaign Management
6. Collaborative CRM
7. Geographic CRM (analyzed with OLAP)
9. ERP Applications 1. Financial accounting
2. Management accounting
3. Human resources
4. Manufacturing
5. Supply chain management
6. Project management
7. Customer relationship management
8. Data services
10. Security 1. Hardware Security/ Physical Security
2. Software Security/ Data Security
3. Network Security

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 70!
!

4.2.2 Analisa Pemanfaatan Tren Teknologi Informasi

Tidak semua tren teknologi informasi tepat dimanfaatkan untuk rumah sakit
khususnya di Indonesia, setidaknya untuk saat ini. Misalnya saja teknologi cloud
computing, risiko yang dihadapi sangat besar yaitu menyangkut keamanan data..
Legacy Modernization dan IT Management lebih tepat dibahas dalam strategi.
Berikut adalah teknologi yang mungkin dimanfaatkan oleh RS XYZ.

• Analytics and Business Intelligence

1. Executive Information Systems (EIS)


Executive Information Systems adalah alat yang dirancang untuk memenuhi
kebutuhan khusus dari top-level managers. Ia menyediakan akses online
langsung pada informasi yang relevan, dalam bentuk atau tampilan yang tepat
guna (useful) dan mudah dijelajahi (easy to navigate). Informasi yang relevan
diperoleh secara tepat waktu, akurat, dan dapat ditindaklanjuti, yang berkaitan
dengan aspek bisnis yang menjadi perhatian seorang manajer senior. Bentuk
atau tampilan sistem yang tepat guna dan mudah dijelajahi artinya bahwa
sistem itu khusus dirancang untuk digunakan oleh masing-masing individu
yang memiliki keterbatasan waktu, keterbatasan penggunaan keyboard, dan
sedikit pengalaman dalam berhubungan langsung dengan komputer. EIS
mudah dijelajahi sehingga manajer dapat mengidentifikasi permasalahan-
permasalahan strategis secara luas, dan kemudian mempelajari informasi yang
diperoleh untuk menemukan akar penyebab dari masalah tersebut.
2. Data Mining
Data mining adalah suatu proses menggunakan teknik statistika, matematika,
kecerdasan buatan, dan machine learning untuk mengekstraksi dan
mengidentifikasi informasi yang bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari
berbagai database besar. (Turban & Volonino, 2011, p. 344)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 71!
!

• Mobile Technologies

1. Mobile Social Networking

Mobile social networking adalah jejaring sosial di mana dua atau lebih individu
berkomunikasi dan terhubung satu sama lain menggunakan smartphone atau
perangkat mobile lainnya. Sama seperti jaringan sosial berbasis web, mobile social
networking terjadi dalam komunitas virtual. Semua situs jaringan sosial yang
sangat populer saat ini menawarkan aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk
mengakses akun jejaring sosial mereka dari smartphone atau perangkat mobile
lainnya. Beberapa ahli memprediksi bahwa media sosial mobile akan menjadi
salah satu aplikasi yang paling diminati konsumen dan, bersama dengan aplikasi
game, akan menjadi kekuatan pendorong dalam pertumbuhan pasar ponsel.

2. Mobile Portal

Mobile portal adalah saluran pelanggan yang dioptimalkan untuk mobilitas, yang
mengumpulkan dan menyediakan konten dan layanan untuk pengguna ponsel.
(Turban & Volonino, 2011, p. 203)

• Customer Relationship Management

Jenis pemanfaatan teknologi ini yaitu collaborative CRM. Fungsi collaborative


CRM adalah mengkoordinasikan layanan dan dukungan multi-channel kepada
pelanggan dengan menyediakan infrastruktur untuk menunjang dukungan yang
responsif dan efektif terhadap masalah pelanggan, pertanyaan, keluhan dan
sebagainya. Collaborative CRM memungkinkan berbagai departemen yang ada
berbagi informasi yang berguna yang dikumpulkan dari interaksi dengan
pelanggan. Misalnya saja umpan balik dari customer service dapat digunakan
untuk menginformasikan staf pemasaran tentang layanan dan fitur khusus yang
diminta oleh pelanggan. Tujuan utama collaborative CRM adalah penggunaan
informasi yang terkumpul dari semua departemen untuk meningkatkan kualitas
pelayanan pelanggan. (Jha, 2008, p. 7)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 72!
!

• Security

1. Data Security
Pengamanan terhadap data dapat dilakukan dengan beberapa teknik:
a. Encryption
Enkripsi digunakan untuk mengamankan informasi dengan membuat
informasi tersebut tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengetahuan khusus.
b. Secure deletion
Secure deletion adalah metode penghapusan file secara permanen tapi
aman yang tidak dapat dikembalikan lagi.
2. Network Security
Dari segi network security, teknologi yang dapat dimanfaatkan yaitu:
a. Secure Sockets Layer (SSL)
Secure Sockets Layer adalah sebuah protokol keamanan data, digunakan
untuk menjaga keamanan pengiriman dan penerimaan data antara web
server dan pengguna situs web tersebut.
b. Firewall
Firewall adalah sebuah metode yang digunakan untuk melindungi suatu
komputer atau jaringan. Firewall dapat berupa perangkat keras maupun
perangkat lunak. Firewall akan memeriksa paket data yang masuk dan
melakukan penolakan terhadap paket data yang dapat merusak keamanan
atau yang berasal dari alamat tertentu. Firewall juga akan memeriksa paket
data yang keluar dan mencegah pengiriman paket yang ditujukan pada
alamat tertentu atau mencegah penggunaan protokol.

4.2.3 Service Oriented Architecture

SOA didefinisikan sebagai sebuah cara perancangan sistem yang terdiri dari
layanan-layanan, yang dipanggil dengan cara yang standar (Lewis & Smith,
2007). Sistem berbasis SOA pada dasarnya terdiri dari:

1. Layanan, adalah komponen yang dapat digunakan secara berulang (reusable),


yang mewakili tugas-tugas bisnis, seperti pencarian pelanggan, cuaca,
penempatan sensor, pencarian akun, atau validasi kartu kredit. Layanan dapat

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 73!
!

didistribusikan secara global di seluruh organisasi dan dikonfigurasi ulang


untuk mendukung tugas-tugas yang baru. Layanan dapat digunakan kembali
karena dapat dimanfaatkan oleh banyak proses bisnis atau pada aktivitas yang
dijalankan berurutan. Layanan biasanya menyediakan fungsionalitas kasar
(coarse-grained functionality) seperti pencarian pelanggan, sebagai lawan dari
fungsionalitas halus (finer-grained functionality) seperti pencarian alamat
pelanggan.
2. Pengguna layanan, adalah pengguna dari fungsionalitas yang disediakan oleh
layanan, seperti aplikasi end-user, sistem atau layanan lainnya.
3. Infrastruktur SOA, adalah infrastruktur yang menghubungkan pengguna
layanan dengan layanan. Komunikasinya biasanya dilakukan secara fleksibel
(loosely coupled), synchronous/asynchronous berbasis pesan. Infrastruktur
SOA juga memuat elemen untuk mendukung deteksi layanan, keamanan, dan
operasi lainnya. Infrastruktur SOA yang umum digunakan adalah Enterprise
Service Bus (ESB) untuk mendukung lingkungan Web Service.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 74!
!

4.3 Analisa Internal Bisnis

4.3.1 Kondisi Internal Bisnis

• Bagian Utama Rumah Sakit

Bagian utama rumah sakit adalah segala hal yang terkait langsung dengan
pelayanan pasien. Pelayanan kesehatan pasien ada di empat instalasi utama dan
dua instalasi penunjang. Instalasi utama terdiri dari instalasi rawat inap dan
bersalin, instalasi rawat jalan dan hemodialisa, instalasi gawat darurat serta
instalasi kamar operasi. Keterkaitan antara bagian utama rumah sakit dapat dilihat
pada gambar 4.2.

Bangbinus SDM

Rawat Inap &


Gawat Darurat
Bersalin

Rawat Jalan & Kamar


Hemodialisa Operasi Keuangan
Pendaftaran &
(Administrasi
Rekam Medik
Pasien & Kasir)

Instalasi Laboratorium
Farmasi & Radiologi

Logistik Layanan Layanan


Gizi Farmasi

Gambar 4.2 Bagian Utama Rumah Sakit

Data pendaftaran pasien & rekam medik digunakan di instalasi pelayanan medis
rumah sakit. Instalasi pelayanan medis ini ditunjang oleh pelayanan penunjang
yaitu instalasi farmasi serta laboratorium dan radiologi. Bidang pengembangan
dan pembinaan usaha berperan meningkatkan kunjungan pasien pada instalasi
pelayanan rumah sakit. Bidang SDM mengelola semua hal terkait SDM rumah
sakit terutama yang ada di instalasi pelayanan medis dan pelayanan penunjang
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 75!
!

agar tercapainya pelayanan terbaik untuk pelanggan. Bidang logistik, layanan gizi
dan layanan farmasi memasok kebutuhan bagi semua instalasi pelayanan. Bidang
keuangan di lingkup pelayanan berperan dalam pengelolaan administrasi pasien
dan kasir. Masing-masing bagian akan dijelaskan pada tabel 4.10.

Tabel 4.10 Penjelasan Bagian Utama Rumah Sakit

No. Bagian Keterangan


Memasok kebutuhan alkes, non-alkes (ATK), barang
Logistik
investasi kesehatan dan non-kesehatan
1.
Layanan gizi Memasok kebutuhan makan pasien
Layanan farmasi Memasok kebutuhan obat-obatan dan cairan
Instalasi gawat Pelayanan gawat darurat 24 jam, dilayani oleh dokter dan
darurat perawat yang kompeten
Pelayanan rawat jalan di rumah sakit, dilayani oleh
Instalasi rawat jalan
dokter/dokter gigi/spesialis yang kompeten serta
& hemodialisa
pelayanan hemodialisa
Instalasi rawat inap: memberikan pelayanan rawat inap
oleh dokter dan tenaga perawat yang kompeten dimana
pasien dirawat inap sedikitnya dalam waktu 24 jam
2. Instalasi rawat inap,
High Care Unit (HCU): memberikan pelayanan semi
High Care Unit
intensif terhadap pasien yang membutuhkan oleh dokter
(HCU) & bersalin
dan perawat yang kompeten
Pelayanan bersalin: memberikan pelayanan persalinan
oleh dokter spesialis kandungan/bidan yang kompeten
Melayani pembedahan terhadap pasien yag dilakukan oleh
Instalasi kamar
dokter yang kompeten baik dengan anastesi lokal maupun
operasi
anastesi umum
Memberi pelayanan obat-obatan atas resep dokter,
Instalasi farmasi
dilayani oleh tenaga yang kompeten
3.
Laboratorium & Memberikan pelayanan pemeriksaan laboratorium dan
Radiologi radiologi atas permintaan dokter
Pendaftaran & Mengelola catatan dan dokumentasi pasien terkait hasil
5.
Rekam medik pemeriksaan, pengobatan dan tindakan pelayanan lain
Bidang yang bertanggungjawab terhadap pengembangan
bisnis rumah sakit dengan cara memasarkan produk
6. Bangbinus
rumah sakit, membina hubungan dengan pasien dan
perusahaan, serta mempertahankan pasien lama
Bidang yang mengelola segala hal yang berkaitan dengan
7. SDM SDM rumah sakit seperti perekrutan, pengembangan karir,
diklat, penggajian, pembinaan, dan lainnya
Keuangan (Adm. Mengelola pasien dalam hal administrasi dan keuangan
8.
Pasien & Kasir)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 76!
!

• Alur Layanan Instalasi Gawat Darurat

Terkait pelayanan kegawatdaruratan, pasien dibedakan dalam dua kategori:

1. True emergency
Pasien yang masuk kategori ini terdiri dari pasien gawat darurat, pasien gawat
tidak darurat, dan pasien darurat tidak gawat. Pasien gawat darurat misalnya
pasien sesak nafas dan jantung. Pasien gawat tidak darurat misalnya pasien
kanker. Pasien darurat tidak gawat misalnya pasien kecelakaan.
2. False emergency
Pasien yang masuk kategori ini adalah pasien tidak gawat tidak darurat seperti
batuk pilek.

Layanan instalasi gawat darurat berfokus pada penanganan life saving atau pasien
gawat darurat, dimana pasien bisa saja meninggal dalam hitungan jam atau menit.
Alur layanan di instalasi gawat darurat dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut.

Gambar 4.3 Alur Layanan di Instalasi Gawat Darurat

Istilah triase pada proses layanan di instalasi gawat darurat diartikan sebagai
sebuah tindakan pengelompokan pasien berdasarkan berat ringannya kasus,
harapan hidup, dan tingkat keberhasilan yang akan dicapai sesuai dengan standar
pelayanan UGD yang dimiliki.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 77!
!

• Alur Layanan Instalasi Rawat Jalan

Masing-masing poli dilengkapi dengan fasilitas yang mendukung dan ditangani


oleh dokter spesialis yang professional dan terlatih. Alur layanan di instalasi rawat
jalan dapat dilihat pada gambar 4.4 berikut.

Gambar 4.4 Alur Layanan di Instalasi Rawat

• Alur Layanan Instalasi Rawat Inap

Masing-masing ruangan di instalasi rawat inap memiliki kepala ruangan dan


perawat. Dokter jaga selalu ada dan siap melayani pasien. Alur layanan di
instalasi rawat inap dapat dilihat pada gambar 4.5 berikut.

Gambar 4.5 Alur Layanan di Instalasi Rawat Inap

• Alur Layanan Instalasi Kamar Operasi

Pelayanan operasi terhadap pasien dibedakan menjadi dua yaitu operasi elektif
dan non-elektif. Operasi elektif ialah operasi yang direncanakan atau disiapkan,
sedangkan operasi non-elektif adalah operasi yang dilaksanakan dengan segera.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 78!
!

Instalasi kamar operasi hanya menangani pasien operasi elektif, untuk operasi
non-elektif dilakukan oleh instalasi gawat darurat. Alur layanan di instalasi kamar
operasi dijelaskan pada gambar 4.6 berikut.

Gambar 4.6 Alur Layanan di Instalasi Kamar Operasi

• Pelaporan Data

Data yang masuk pada masing-masing bagian kemudian disimpan dan diolah
untuk kemudian dilaporkan. Laporan yang diberikan dapat berupa hasil cetak
(printout) dokumen maupun berkas data (data file) komputer. Pelaporan
dilakukan oleh masing-masing bagian kepada struktur diatasnya atau diberikan
kepada pihak lain sebagai informasi umum. Tabel 4.11 menjelaskan pelaporan
data pada masing-masing bagian.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 79!
!

Tabel 4.11 Pelaporan Data Masing-Masing Bagian

Nama Laporan yang Bentuk Diberikan Frekuensi


No.
Bagian Diberikan Laporan Kepada Pelaporan
• Per bulan
Rekam Laporan Kegiatan Semua • Per 3 bulan
1. Printout
Medik Pelayanan Struktural • Per semester
• Per tahun
• Per bulan
Laporan Neraca • Per 3 bulan
2. Keuangan Printout Direktur
Keuangan • Per semester
• Per tahun
3. Logistik Laporan Persediaan Printout Direktur Per bulan
Laporan Kegiatan
4. Bangbinus Printout Direktur Per bulan
Bangbinus
5. JPPK Laporan Bidpelkes Printout, File PT. XYZ Per Caturwulan

4.3.2 Analisa Internal Value Chain

Berdasarkan hasil analisa kondisi internal bisnis dibuatlah value chain yang terdiri
atas aktivitas utama dan aktivitas pendukung seperti pada gambar 4.7 berikut.

margin
Firm Infrastructure – Pengelolaan Keuangan dan Rekam Medik nilai tambah klinis
Aktivitas Pendukung

dikurangi
Human Resource Management – Pengelolaan SDM biaya

Technology Development – Pengembangan SIMRS

Procurement – Pengadaan Logistik dan Farmasi

Inbound Operations Outbound Marketing Service


Logistics Logistics & Sales
-Diagnosa -Medical
-Pendaftaran -Penanganan -Pemulangan -Pemasaran check-up
pasien -Perawatan pasien rumah sakit margin
nilai tambah klinis
Aktivitas Utama dikurangi
biaya

Gambar 4.7 Internal Value Chain RS XYZ

• Aktivitas Utama

Masing-masing komponen aktivitas utama dijelaskan pada tabel 4.12.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 80!
!

Tabel 4.12 Komponen Aktivitas Utama

Komponen
Aktivitas Keterangan
Aktivitas Utama
Jenis pendaftaran dibedakan menjadi dua, yaitu
pendaftaran pasien rawat jalan dan pendaftaran
pasien rawat inap. Berdasarkan jenis kunjungan
pasien, pendaftaran dibedakan menjadi dua,
Pendaftaran yaitu pendaftaran pasien lama dan pendaftaran
Inbound Logistics
pasien pasien baru. Selain itu, pendaftaran dibedakan
berdasarkan jenis pasien yaitu pasien umum,
pasien perusahaan rekanan, pasien asuransi, dan
pasien jaminan kesehatan pemerintah. Masing-
masing memiliki tarif yang berbeda.
Diagnosa dilakukan dengan anamnesa dan
pemeriksaan fisik ditunjang dengan pemeriksaan
Diagnosa
laboratorium, radiologi, serta pemeriksaan
lainnya
Penanganan dapat berupa pemberian
pertolongan pertama gawat darurat, terapi obat,
Penanganan penggunaan perangkat medis (medical devices)
Operations
atau pembedahan. Penanganan pasien
disesuaikan dengan jenis penyakit yang diderita.
Perawatan di rumah sakit diperlukan ketika
pasien berada dalam kondisi yang cukup serius
Perawatan dan jika tidak ditangani dengan baik dapat
berakibat pada gangguan kesehatan yang berat
hingga kematian
Kepulangan pasien bisa dalam keadaan sembuh,
Outbound Pemulangan
meninggal, pulang paksa (discharge against
Logistics pasien
medical advice), atau hal lainnya
Pemasaran dilakukan kepada empat sasaran
Marketing & Pemasaran
yaitu: masyarakat, klinik sekitar, organisasi
Sales rumah sakit
masyarakat, sekolah, serta perusahaan.
Setelah keluar dari rumah sakit, pasien untuk
penyakit tertentu diharuskan melakukan medical
Medical check-up secara rutin. Hal ini penting dilakukan
Service
check-up agar jika terjadi masalah lanjutan dapat dideteksi
lebih dini atau untuk memastikan kondisi
kesehatan pasien.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 81!
!

• Aktivitas Pendukung

Masing-masing komponen aktivitas pendukung dijelaskan pada tabel 4.13.

Tabel 4.13 Komponen Aktivitas Pendukung

Komponen
Aktivitas Aktivitas Keterangan
Pendukung
Pengelolaan Pengelolaan keuangan rumah sakit
Keuangan
Firm
Infrastructure Pengelolan catatan dan dokumentasi pasien
Pengelolaan
terkait hasil pemeriksaan, pengobatan dan
Rekam Medik
tindakan pelayanan lain
Human Resource Pengelolaan Perekrutan, pengembangan karir, diklat,
Management SDM penggajian, pembinaan, dan lainnya
Technology Pengembangan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Development SIMRS Rumah Sakit
Pengadaan Pengadaan alkes, non-alkes (ATK), barang
Logistik investasi kesehatan dan non-kesehatan
Procurement
Pengadaan Pengadaan obat-obatan untuk kebutuhan pasien
Farmasi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 82!
!

4.3.3 Analisa CSF pada Strategic Business Unit

• Instalasi Gawat Darurat

Tabel 4.14 Analisa CSF pada Instalasi Gawat Darurat

Faktor Penentu Data yang dihasilkan Kebutuhan Sistem


No Alat Ukur Kebutuhan Informasi
Keberhasilan (CSF) atau digunakan Informasi
1. Menangani pasien dalam Waktu tanggap Data waktu tanggap • Waktu masuk pasien Wait Time Information
kategori true emergency pelayanan life saving pelayanan life saving • Waktu mulai pelayanan Systems
(gawat darurat, gawat tidak (pasien gawat darurat) (pasien gawat darurat) pasien
darurat, darurat tidak gawat)
Angka kematian Data kematian pasien • Waktu masuk pasien SI Rekam Medik
pasien dalam jangka gawat darurat • Waktu kematian pasien
waktu sama atau
kurang dari 24 jam • Diagnosa kematian pasien

2. Pemberi pelayanan memiliki Masa berlaku sertifikat Sertifikat penanganan Sertifikat penanganan -
kemampuan penanganan penanganan kegawatdaruratan kegawatdaruratan
kegawatdaruratan kegawatdaruratan
3. Kesiapsediaan tim Jumlah tim yang Daftar anggota tim Identitas anggota tim Customer Relationship
penanggulangan bencana tersedia penanggulangan bencana penanggulangan bencana Management

Kesulitan yang ada pada instalasi gawat darurat ialah dalam pelaporan data waktu tanggap pelayanan life saving. Waktu tanggap dihitung
oleh perawat sehingga seringkali tidak tertangani dengan baik pada saat pasien berjumlah banyak. Waktu tanggap yang seharusnya
dilaporkan maksimal tanggal 5 setiap bulannya menjadi mundur. Penyebab mundurnya pelaporan juga dikarenakan perhitungannya yang
masih dilakukan secara manual.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 83!
!

• Instalasi Rawat Jalan

Tabel 4.15 Analisa CSF pada Instalasi Rawat Jalan

Faktor Penentu Data yang dihasilkan Kebutuhan Sistem


No Alat Ukur Kebutuhan Informasi
Keberhasilan (CSF) atau digunakan Informasi
1. Melayani pasien sesuai Waktu tunggu dokter Data waktu tunggu dokter • Waktu masuk pasien Wait Time Information
penyakit IRJ • Waktu pelayanan pasien Systems

Ketersediaan klinik Data fasilitas klinik • Fasilitas klinik spesialis Customer Relationship
spesialis spesialis • Fasilitas alat medis Management
pendukung
Ketersediaan dokter Data dokter spesialis • Nama dokter Customer Relationship
spesialis • Waktu visite Management

Jumlah pasien yang • Surat rujukan • Identitas pasien yang SI Rekam Medik
dirujuk ke rumah sakit • Catatan rujukan dirujuk
lain • Nomor surat rujukan
• Waktu dirujuk
• Alasan dirujuk
• Tujuan rujukan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 84!
!

• Instalasi Rawat Inap

Tabel 4.16 Analisa CSF pada Instalasi Rawat Inap

Faktor Penentu Data yang dihasilkan Kebutuhan Sistem


No Alat Ukur Kebutuhan Informasi
Keberhasilan (CSF) atau digunakan Informasi
1. Melayani pasien sesuai Waktu tunggu dokter Data waktu tunggu dokter • Waktu masuk pasien Wait Time Information
penyakit IRI • Waktu pelayanan pasien Systems

Ketersediaan Data fasilitas pelayanan • Fasilitas rawat inap Customer Relationship


pelayanan rawat inap rawat inap • Jumlah ruangan Management
• Jumlah perawat & bidan
Ketersediaan dokter Data dokter spesialis • Nama dokter Customer Relationship
spesialis • Waktu visite Management

Jumlah pasien yang • Surat rujukan • Identitas pasien yang SI Rekam Medik
dirujuk ke rumah sakit • Catatan rujukan dirujuk
lain • Nomor surat rujukan
• Waktu dirujuk
• Alasan dirujuk
• Tujuan rujukan
2. Kesehatan dan keselamatan Tingkat kejadian Catatan infeksi pasca • Identitas pasien yang SI Rekam Medik
pasien infeksi (infection rate) operasi mengalami infeksi
pasca operasi • Penyebab infeksi
• Waktu kejadian infeksi
Tingkat kejadian Catatan infeksi • Identitas pasien yang SI Rekam Medik

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 85!
!

infeksi (infection rate) nosokomial mengalami infeksi


nosokomial • Waktu kejadian infeksi
Angka kejadian pasien Catatan kejadian pasien • Identitas pasien yang jatuh SI Rekam Medik
jatuh yang berakhir jatuh • Penyebab jatuh
kecacatan/ kematian
(fall-related injuries) • Kondisi setelah jatuh

Tingkat kematian Data kematian pasien • Waktu masuk pasien SI Rekam Medik
pasien > 48 jam (net rawat inap • Waktu kematian pasien
death rate)
• Penyebab kematian
Angka kejadian pulang Data kepulangan pasien • Identitas pasien yang SI Rekam Medik
paksa (discharge rawat inap pulang paksa
against medical • Waktu kepulangan
advice)
• Alasan kepulangan

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 86!
!

• Instalasi Kamar Operasi

Tabel 4.17 Analisa CSF pada Instalasi Kamar Operasi

Faktor Penentu Data yang dihasilkan Kebutuhan Sistem


No Alat Ukur Kebutuhan Informasi
Keberhasilan (CSF) atau digunakan Informasi
1. Memberikan pelayanan Waktu tunggu operasi Data waktu tunggu • Waktu penjadwalan Wait Time Information
dengan optimal elektif (waiting time operasi elektif operasi elektif dari Systems
for elective surgery) IRJ/IGD/IRI
• Waktu mulai operasi
2. Kesehatan dan keselamatan Angka kejadian Data kematian pasien di • Identitas pasien yang mati SI Rekam Medik
pasien kematian di meja meja operasi di meja operasi
operasi (death on the • Waktu mulai operasi
table)
• Waktu kematian pasien
• Diagnosa kematian pasien
• Angka kejadian • Catatan lokasi operasi • Waktu operasi pasien SI Rekam Medik
operasi salah sisi • Daftar tilik keselamatan • Lokasi operasi
(wrong site) pasien operasi (surgical • Jenis tindakan operasi
• Angka kejadian safety checklist)
salah tindakan • Identitas pasien operasi
• Dokumentasi pelayanan
operasi (wrong operasi • Daftar alkes dan bahan
procedure) habis pakai (BHP) saat
• Angka kejadian operasi
operasi salah orang • Jenis kesalahan operasi
(wrong person)
• Angka kejadian
tertinggalnya benda

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 87!
!

asing/ lain setelah


operasi (retained
surgical
instruments)
Tingkat komplikasi Catatan komplikasi • Identitas pasien operasi SI Rekam Medik
pembiusan/ anastesi anastesi (Kartu anastesi) yang mengalami
(rate of complications komplikasi anastesi
of anesthesia) • Waktu terjadinya
komplikasi

Kesulitan yang ada pada instalasi kamar operasi ialah dalam pencatatan komplikasi anastesi. Pencatatan yang dilakukan oleh dokter
seringkali terlewatkan.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 88!
!

4.3.4 Analisa Balanced Scorecard

• Perspektif Keuangan

Ditujukan untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana pandangan kita terhadap pemegang saham dan pihak-pihak yang memiliki kepentingan
finansial pada organisasi?”

Tabel 4.18 Analisa Balanced Scorecard Perspektif Keuangan

Faktor Penentu Keberhasilan Data yang dihasilkan atau Kebutuhan Sistem


No. Sasaran Alat Ukur
(CSF) digunakan Informasi
Ketepatan waktu
Catatan waktu penerimaan SI Administrasi &
penerimaan penjualan dan
penjualan dan piutang Keuangan
piutang
Memastikan penerimaan
penjualan dari pasien dan Harga pokok dan tarif Ketetapan harga pokok dan
SI Administrasi &
piutang dari perusahaan/ jasa pelayanan tiap perusahaan/ tarif pelayanan tiap
Keuangan
kesehatan jasa kesehatan perusahaan/ jasa kesehatan

Menjaga cashflow Realisasi penerimaan Data realisasi penerimaan


1. penjualan dan piutang penjualan dan piutang
rumah sakit
Realisasi anggaran Data realisasi anggaran • SI Administrasi &
Nilai penyerapan biaya Data penyerapan biaya Keuangan
Memastikan jumlah pengeluaran usaha usaha • Executive Information
rumah sakit Systems
Pajak usaha, biaya jasa
Data pembebanan dan jasa
medis dokter tamu, dan
medis
lainnya

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 89!
!

• Perspektif Pelanggan

Ditujukan untuk menjawab pertanyaan “Bagaimana pelanggan memandang kita dalam hal produk, layanan, hubungan dan nilai tambah?”

Tabel 4.19 Analisa Balanced Scorecard Perspektif Pelanggan

Faktor Penentu Keberhasilan Data yang dihasilkan atau Kebutuhan Sistem


No. Sasaran Alat Ukur
(CSF) digunakan Informasi
Jumlah survey pasar, Data layanan kesehatan • SI Pengembangan &
tingkat kebutuhan terhadap yang dibutuhkan dan Pembinaan Usaha
Menyediakan program layanan program layanan kesehatan prospektif • Executive IS
kesehatan yang dibutuhkan dan
prospektif Jumlah pelanggan di tiap • SI Rekam Medik
Data layanan kesehatan
program layanan kesehatan
yang masih prospektif • Executive IS
yang ada
Jumlah iklan layanan
Menyediakan Catatan iklan layanan yang
(seperti brosur pelayanan, SI Pengembangan &
program maupun sudah dibuat dan dipasang/
brosur jadwal praktek Pembinaan Usaha
informasi disebarkan
1. dokter & spanduk layanan)
program layanan
kesehatan sesuai Menginformasikan/ memasarkan Jumlah kunjungan
kebutuhan pasar program layanan kesehatan baik Data kunjungan pemasaran SI Pengembangan &
pemasaran program
di lingkungan internal maupun program layanan kesehatan Pembinaan Usaha
layanan kesehatan
eksternal (seperti perusahaan,
sekolah, organisasi masyarakat, Jumlah kerjasama program Data perjanjian kerjasama • SI Pengembangan &
dan lainnya) layanan kesehatan dengan program layanan kesehatan Pembinaan Usaha
pihak eksternal dengan pihak eksternal • Executive IS
Data jumlah pelanggan dari • SI Rekam Medik
Jumlah akuisisi pelanggan
tahun ke tahun • Executive IS

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 90!
!

Mengelola hubungan kerjasama Jumlah kunjungan ke mitra Data kunjungan rutin ke SI Pengembangan &
rujukan pasien dengan mitra rujukan mitra rujukan Pembinaan Usaha
rujukan (klinik, praktek dokter/
bidan, dan lab) di sekitar RS Jumlah rujukan pasien dari Data pasien yang dirujuk SI Pengembangan &
XYZ mitra rujukan dari mitra rujukan Pembinaan Usaha

• Customer Relationship
Tingkat kepuasan Data survey kepuasan Management
Mengelola hubungan baik
pelanggan pelanggan
dengan pelanggan (pasien, • Executive IS
keluarga, pembesuk, maupun
pengantar) • SI Rekam Medik
Tingkat retensi pelanggan Data retensi pelanggan
• Executive IS
Meninjau keluhan pelanggan • Customer Relationship
Kepuasan dan yang masuk melalui kotak saran Urgensitas penanganan Ketentuan prioritas Management
2. loyalitas keluhan penanganan keluhan
untuk ditindaklanjuti secara • Executive IS
pelanggan/ mitra langsung (melalui telepon/ SMS
oleh humas) maupun tidak Jumlah keluhan pelanggan Data keluhan pelanggan • Customer Relationship
langsung (oleh bagian yang yang masuk dan yang yang masuk dan ditangani Management
berkepentingan) ditangani tiap bagian tiap bagian • Executive IS
Jumlah keluhan dan Laporan keluhan dan • Customer Relationship
Melayani keluhan dan pertanyaan yang diterima pertanyaan yang diterima Management
pertanyaan pelanggan secara dan dilayani frontline dan ditangani frontline • Executive IS
langsung oleh frontline
(customer service dan call Data waktu tanggap
Waktu tanggap (response Customer Relationship
center) keluhan/ pertanyaan
time) call center Management
pelanggan
Mengelola SMS center, website, Jumlah artikel website per
Artikel website -
serta jejaring sosial tahun

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 91!
!

Jumlah kunjungan website Data jumlah kunjungan


-
per hari website
Jumlah keluhan/ pertanyaan Data keluhan/ pertanyaan
Customer Relationship
yang masuk dan ditangani/ yang masuk dan ditangani/
Management
dijawab dijawab
Menyediakan/ memperbaiki
Jumlah pelayanan yang Data pelayanan yang Customer Relationship
pelayanan sesuai kebutuhan/
disediakan/ diperbaiki disediakan/ diperbaiki Management
keluhan pelanggan
SI Administrasi &
Ketersediaan info tagihan Data nilai tagihan
Keuangan
Memberikan informasi tagihan
Data waktu tunggu info Customer Relationship
Waktu tunggu info tagihan
tagihan Management
Memberikan pelayanan terbaik
Tingkat pelaksanaan Laporan pelaksanaan Customer Relationship
sesuai prosedur yang telah
prosedur pelayanan prosedur pelayanan Management
ditetapkan
Melaksanakan penyuluhan Jumlah penyuluhan
Laporan pelaksanaan Customer Relationship
kesehatan baik di lingkungan kesehatan yang
Memberikan penyuluhan kesehatan Management
internal maupun eksternal dilaksanakan
3. edukasi seputar
kesehatan SI Pengembangan &
Melakukan kampanye kesehatan Jumlah spanduk kampanye Catatan pemasangan Pembinaan Usaha
melalui spanduk kesehatan yang dibuat spanduk kampanye

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 92!
!

• Perspektif Bisnis Internal

Ditujukan untuk menjawab pertanyaan “Dalam hal apa kita harus unggul jika kita ingin memenuhi harapan karyawan dan mitra bisnis?”

Tabel 4.20 Analisa Balanced Scorecard Perspektif Bisnis Internal

Faktor Penentu Keberhasilan Data yang dihasilkan atau Kebutuhan Sistem


No. Sasaran Alat Ukur
(CSF) digunakan Informasi
Mengevaluasi dan memenuhi
prosedur-prosedur, SDM, serta Jumlah Standar Pelayanan Checklist Standar Pelayanan
-
alat-alat agar sesuai dengan Minimal yang dipenuhi Minimal yang dipenuhi
Standar Pelayanan Minimal RS
Pemenuhan
• Masa berlaku izin
1. terhadap standar
Mengurus atau memperpanjang operasional
atau ketentuan • Surat izin operasional
surat izin operasional, surat • Masa berlaku ketetapan
• Surat ketetapan kelas -
ketetapan kelas, serta sertifikasi kelas
akreditasi rumah sakit • Sertifikasi akreditasi
• Masa berlaku sertifikat
akreditasi
Jumlah serta kualifikasi Data kebutuhan SDM tiap SI Sumber Daya
Menentukan kebutuhan SDM
kebutuhan SDM tiap bagian bagian Manusia
• Tingkat kehadiran • SI Sumber Daya
Produktifitas • Jam datang Data absensi Manusia
2. Melakukan penilaian kinerja
SDM • Jam pulang • Executive IS
SDM
SI Sumber Daya
Poin penilaian kinerja Data penilaian kinerja
Manusia
Mengatur jam kerja dokter tamu • Jadwal kerja rutin yang Jadwal kerja rutin dan SI Sumber Daya

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 93!
!

sanggup dipenuhi kemungkinan penggantian Manusia


• Jadwal luang
• Jam sibuk (peak-hour)
Kompleksitas serta biaya Hasil pilihan alur pengadaan
SI Logistik
tiap alur pengadaan alat alat

Menentukan kebutuhan alat Data rencana investasi alat ke • SI Adm. Keuangan


BEP investasi alat
medis depan • Executive IS
Produktifitas alat Daftar prioritas kebutuhan • SI Logistik
3. Tingkat penggunaan alat
medis alat • Executive IS
Jumlah alat medis yang Data alat medis yang • SI Logistik
Pemeliharaan alat medis
berfungsi dengan baik berfungsi dengan baik • Executive IS
Menanggapi kerusakan alat Waktu perbaikan/ Data alat medis yang
SI Logistik
medis penggantian alat medis diperbaiki/ diganti
• Bed occupancy ratio
Produktifitas Mengoptimalkan pemakaian • Bed turn over rate Laporan indikator pelayanan • SI Rekam Medik
4.
rawat inap tempat tidur • Turn over interval rumah sakit • Executive IS
• Average length of stay
Kelengkapan pengisian
Data rekam medik yang
rekam medik 24 jam SI Rekam Medik
lengkap
Menyediakan data rekam medik setelah selesai pelayanan
Pengelolaan data
5. yang lengkap secara cepat dan Kelengkapan persetujuan
rekam medik
akurat tindakan medis (informed Catatan persetujuan tindakan
SI Rekam Medik
consent) setelah mendapat medis
informasi yang jelas

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 94!
!

Tingkat kesalahan
Hasil kodifikasi penyakit SI Rekam Medik
kodifikasi penyakit
Waktu penyediaan data Data waktu tanggap
rekam medik pelayanan penyediaan data rekam SI Rekam Medik
rawat jalan medik IRJ
Waktu penyediaan data Data waktu tanggap
rekam medik pelayanan penyediaan data rekam SI Rekam Medik
rawat inap medik IRI
Kelengkapan persetujuan Surat persetujuan
Menjaga dan mengamankan
permohonan data rekam permohonan data rekam SI Rekam Medik
kerahasiaan data rekam medik
medik medik
Jangka waktu penyimpanan Rencana retensi dan
Merencanakan retensi dan
(retensi) berkas rekam pemusnahan arsip rekam SI Rekam Medik
pemusnahan arsip rekam medik
medik medik
Memeriksa kesehatan karyawan Kerutinan pemeriksaan Data hasil pemeriksaan • Health and Safety IS
(prakarya, berkala dan khusus) kesehatan karyawan kesehatan karyawan • Executive IS
Kesehatan dan • Health and Safety IS
Menyediakan alat pelindung diri Ketersediaan alat pelindung Daftar alat pelindung diri
keselamatan kerja
untuk keselamatan kerja diri yang tersedia • Executive IS
di rumah sakit
6. (Kepmenkes No. Menyiapkan pedoman Ketersediaan SPO Dokumentasi SPO
432 tentang pencegahan dan pencegahan dan pencegahan dan
Health and Safety IS
Pedoman penanggulangan keadaan darurat penanggulangan keadaan penanggulangan keadaan
Manajemen K3 dan bencana alam darurat dan bencana alam darurat dan bencana alam
di rumah sakit)
Penempatan karyawan pada Jumlah karyawan dengan
Catatan batasan kerja SI Sumber Daya
pekerjaan yang sesuai kondisi keterbatasan kerja karena
karyawan yang sakit Manusia
kesehatan penyakitnya

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 95!
!

Memberikan pengobatan pada Tingkat penjaminan Data pengobatan karyawan SI Sumber Daya
karyawan yang menderita sakit pengobatan karyawan yang dijamin rumah sakit Manusia
Ketersediaan pembersih
Data penyediaan pembersih
tangan (hand scrub) di Health and Safety IS
tangan
semua ruangan perawatan
Ketersediaan petunjuk tata
Petunjuk tata cara batuk dan
cara batuk dan bersin yang Health and Safety IS
bersin yang benar
benar
Ketersediaan alat/ fasilitas Daftar alat/ fasilitas • Health and Safety IS
Menciptakan lingkungan kerja penanggulangan bahaya penanggulangan bahaya • Executive IS
yang higienis serta aman dari
Tingkat pelaksanaan
bahaya (hazard)
prosedur pengelolaan obat/
Prosedur pengelolaan obat/
alkes (penyimpanan, SI Farmasi
alkes
sterilisasi, penggunaan, dan
pembuangan limbah)
• Data kondisi sirkulasi
Kelancaran sirkulasi udara udara • Health and Safety
serta pemenuhan baku mutu
kualitas udara ruangan • Data hasil sampling • Executive IS
kualitas udara
Kerutinan sampling bakteri/ Data hasil sampling bakteri/ • Health and Safety IS
kuman kuman • Executive IS
Melaksanakan pengawasan
biologis (biological monitoring) • Health and Safety IS
Tingkat resistensi bakteri/ Daftar bakteri/ kuman yang
kuman terhadap antibiotika resisten • Executive IS
Melaksanakan pengawasan • Jumlah karyawan yang SI Sumber Daya
Catatan sakit karyawan
kesehatan (medical monitoring) terkena penyakit akibat Manusia

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 96!
!

pada karyawan kerja


• Jumlah karyawan yang
terkena penyakit umum
Stok penyangga (buffer Data stok penyangga (buffer • SI Farmasi
Menjaga ketersediaan obat
stock) obat stock) obat • Executive IS
Keselamatan
pasien dalam • Angka kejadian tidak
7. diinginkan
pelayanan • Health and Safety IS
Monitoring dan evaluasi Laporan insiden keamanan
kefarmasian • Angka kejadian nyaris
pelayanan kefarmasian pasien • Executive IS
cedera
• Angka kejadian sentinel
• Pemenuhan jumlah
minimal identitas yang
Memastikan ketepatan diberikan Status ketepatan identifikasi
SI Rekam Medik
identifikasi pasien • Kesesuaian identitas yang pasien
Perbaikan diberikan dengan
keselamatan identitas yang tersimpan
pasien
Menjalin komunikasi (dalam • Tingkat pelaksanaan
8. (Permenkes No.
bentuk elektronik, lisan maupun klarifikasi antara dokter/
1691 tentang
tulisan) yang efektif (tepat perawat dengan pasien Catatan pelaksanaan
keselamatan -
waktu, akurat, lengkap, jelas dan • Tingkat pelaksanaan klarifikasi pasien
pasien rumah
mudah dipahami) antar pemberi klarifikasi antar pemberi
sakit)
layanan, dan juga pasien layanan
Kemiripan atau kesamaan
Meningkatkan keamanan obat Daftar obat yang perlu
nama/ pengucapan nama SI Farmasi
yang perlu diwaspadai diwaspadai
obat

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 97!
!

Tingkat konsentrasi Label pada elektrolit dan


SI Farmasi
elektrolit dan obat injeksi obat injeksi
• Catatan lokasi operasi
Ketepatan lokasi, prosedur,
• Daftar tilik keselamatan SI Rekam Medik
dan pasien pra-operasi
pasien operasi

Memastikan ketepatan lokasi, Checklist kelengkapan


Kelengkapan dokumen,
tepat prosedur, tepat pasien dokumen, foto (imaging),
foto, hasil pemeriksaan SI Rekam Medik
operasi hasil pemeriksaan yang
yang relevan
relevan
Checklist kelengkapan
Kelengkapan peralatan
peralatan khusus yang SI Rekam Medik
khusus yang dibutuhkan
dibutuhkan
Tingkat pelaksanaan
Mengurangi risiko infeksi Prosedur kebersihan tangan Health and Safety IS
prosedur kebersihan tangan
Skor tingkat risiko jatuh
Mengurangi risiko pasien jatuh skala morse (morse fall Hasil penilaian risiko jatuh Health and Safety IS
scale)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 98!
!

• Perspektif Inovasi dan Pembelajaran

Ditujukan untuk menjawab pertanyaan “Untuk mencapai visi masa depan, bagaimana kita terus meningkatkan dan menciptakan nilai di
masa depan bagi para pemangku kepentingan?”

Tabel 4.21 Analisa Balanced Scorecard Perspektif Inovasi dan Pembelajaran

Faktor Penentu Keberhasilan Data yang dihasilkan atau Kebutuhan Sistem


No. Sasaran Alat Ukur
(CSF) digunakan Informasi
• Ketentuan prioritas materi
• Urgensitas materi diklat diklat SI Sumber Daya
Merencanakan diklat secara • Urgensitas sertifikasi • Ketentuan prioritas Manusia
Peningkatan
internal maupun eksternal serta sertifikasi
pengetahuan,
1. sertifikasi terhadap SDM yang
keahlian, • Diklat yang diikuti • Data rincian diklat SI Sumber Daya
ada sesuai bidang kerja masing-
kemampuan SDM • Sertifikasi yang dimiliki • Data rincian sertifikasi Manusia
masing
Masa berlaku sertifikasi Data rincian sertifikasi yang SI Sumber Daya
SDM masih berlaku Manusia
• Ketepatan waktu
pengusulan kenaikan • Data waktu pengusulan
golongan gaji kenaikan golongan gaji SI Sumber Daya
Ketepatan waktu pengusulan • Ketepatan waktu • Data waktu pengusulan Manusia
2. Kepuasan SDM
atau pemberian gaji dan insentif pengusulan kenaikan gaji kenaikan gaji berkala
berkala
Ketepatan waktu pemberian Data waktu pemberian SI Sumber Daya
insentif sesuai kesepakatan insentif Manusia

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 99!
!

Jumlah saran atau usulan • SI Sumber Daya


Menindaklanjuti saran atau Data tindaklanjut saran atau Manusia
staff yang diterima dan
usulan staf usulan
ditindaklanjuti • Executive IS
Tingkat perputaran
Mengelola hubungan kerja yang Data SDM yang masuk dan SI Sumber Daya
karyawan (employee
baik antara sesama karyawan keluar Manusia
turnover rate)
Melakukan koordinasi atau
konsultasi terkait pekerjaan dan • SI Sumber Daya
masalah yang dihadapi, baik Kerutinan koordinasi atau Hasil koordinasi atau Manusia
antara staf dengan atasan konsultasi konsultasi
Koordinasi dan • Executive IS
maupun antara perawat dengan
3. kontrol kinerja
dokter
SDM
Pelaporan staf terkait Kerutinan pelaporan staf • SI Sumber Daya
Laporan perkembangan dan Manusia
perkembangan dan evaluasi terkait perkembangan dan
evaluasi kerja
kerjanya evaluasi kerjanya • Executive IS

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 100!
!

• Strategy Map

Strategy map dibuat untuk memastikan bahwa sasaran-sasaran yang ada di keempat persepektif terhubung satu sama lain, lihat gambar 4.8.

Financial Cash flow lancar SI Administrasi & Keuangan


Executive Information System

Pemenuhan kebutuhan
SI Pengembangan & Pembinaan Usaha
Program layanan Executive Information System
Kepuasan dan
Customer kesehatan SI Rekam Medik
loyalitas
pelanggan/ mitra Customer Relationship Management
Informasi Program Edukasi SI Administrasi & Keuangan
layanan kesehatan kesehatan

Continuous improvement Produktivitas SI Sumber Daya Manusia


Internal Executive Information System
Keselamatan pasien SDM
Business SI Logistik
Process Pengelolaan SI Administrasi & Keuangan
Kesehatan dan Alat medis
data rekam SI Rekam Medik
keselamatan kerja
medik yang Health and Safety IS
Rawat inap
baik SI Farmasi

Kepuasan SDM Koordinasi


Learning dan kontrol
and kinerja SDM SI Sumber Daya Manusia
Growth Peningkatan Executive Information System
pengetahuan, keahlian,
dan kemampuan SDM

Gambar 4.8 Strategy Map

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 101!
!

4.4 Analisa Eksternal Bisnis

4.4.1 Analisa External Value Chain

Pemasok tak langsung


- Barang modal
- Pasokan medis
- Pekerja outsource

Pelanggan
- Jaminan Pemerintah
Unit bisnis - Jasa asuransi
- Perusahaan
Agen dan distributor - Perorangan

Pemasok langsung
- Komponen
- Pekerja

Pesaing
- Rumah sakit
- Klinik
- Puskesmas
- Pengobatan alternatif

Gambar 4.9 External Value Chain RS XYZ

Masing-masing komponen external value chain dijelaskan pada tabel 4.22.

Tabel 4.22 Komponen External Value Chain

Komponen
Jenis Keterangan
value chain
Pemasok 1. Pemasok tak langsung Pasokannya diterima melalui agen dan
distributor
a. Barang modal Terdiri dari alat investasi dan alat kesehatan
tak habis pakai seperti alat rontgen, USG,
mesin anastesi, defibrilator, bedside
monitor, dan lain-lain.
b. Pasokan medis Farmasi serta alat kesehatan habis pakai.
c. Pekerja outsource Pekerja yang diambil dari outsourcing
partner seperti cleaning services, satpam,
dan laundry.
2. Pemasok langsung Pasokannya diterima tanpa perantara
a. Komponen Barang umum yang langsung dibeli tanpa
melalui perantara. Mencakup ATK,
komputer dan perangkat pendukungnya.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 102!
!

b. Pekerja Staf pegawai yang diterima secara langsung


oleh rumah sakit.
Pesaing 1. Rumah sakit
a. Kelas A Tidak ada rumah sakit pesaing kelas A di
sekitar RS XYZ.
b. Kelas B RS Al-Islam
c. Kelas C RS Muhammadiyah, RS Santo Yusuf
d. Kelas D RS Hermina
2. Klinik Klinik Tulus Medika
3. Puskesmas Puskesmas Babakan Sari
4. Pengobatan alternatif Beberapa jenis pengobatan alternatif di
sekitar RS XYZ seperti bengkel patah
tulang, klinik herbal, terapi minuman
kesehatan, terapi batu giok, dan lain-lain.
Pelanggan 1. Umum Masyarakat umum yang berasal dari
kecamatan sekitar maupun wilayah lainnya.
2. Perusahaan Rekanan Pegawai dari perusahaan tertentu yang
bekerjasama dengan RS XYZ seperti PT
XYZ, PT KAI dan PT Goodrich.
3. Jaminan asuransi Masyarakat yang menerima jaminan
kesehatan dari Perusahaan jasa asuransi
seperti PT Askes dan PT Jamsostek.
4. Jaminan Pemerintah Masyarakat yang menerima program
jaminan kesehatan dari pemerintah seperti
Bawakusehat (Pemkot) dan Jamkesmas
(Depkes).

RS. XYZ memiliki empat jenis pelanggan dengan sumber pendapatan terbesar
dari pelanggan Perusahaan. Pelanggan Perusahaan yang sangat loyal ini akan
menjadi peluang bisnis yang sangat menguntungkan.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 103!
!

4.4.2 Analisa Model Lima Kekuatan Porter

• Barriers to Entry

Menjelaskan seberapa kuat faktor penentu (key determinants) berikut menghalangi/mempengaruhi keputusan pendatang baru untuk masuk.

Tabel 4.23 Analisa Barriers to Entry

No Faktor Penentu Analisis Intensitas


Rumah sakit merupakan industri yang besar di indonesia; untuk wilayah bandung didominasi beberapa
1. Economies of scale kompetitor yang rata-rata berukuran kecil hingga sedang. -
Kondisi ini membuat pendatang baru mudah untuk masuk, bukan menjadi penghalang.
Layanan kesehatan yang disediakan di rumah sakit cenderung sama, tergantung dari kelas rumah sakit nya;
Proprietary product yang membedakan ialah fasilitas dan layanannya. Berdasarkan hal tersebut, peralihan customer sangat
2. -
differences mungkin terjadi atau dengan kata lain sifat industry yang interchangeable ini tidak menjadi penghalang
justru memicu pendatang baru untuk masuk.
Rumah sakit di bandung didominasi oleh kompetitor, pelanggan lebih memilihnya karena brand yang
3. Brand identity dimiliki. Tinggi
Kuatnya pengaruh brand rumah sakit menjadi tantangan yang berat bagi pendatang baru.
Bagi pasien biasa, tidak ada switching cost; sedangkan bagi customer yang berbentuk perusahaan atau pihak
yang memberikan jaminan kesehatan, besarnya biaya switching cost tergantung dari rumah sakit yang
4. Switching costs dipilih sebagai pengganti. Sedang
Switching cost yang bervariasi ini memberikan pengaruh sedang pada pendatang baru yang akan masuk.
Pendatang baru harus mempersiapkan modal awal yang sangat besar jika ingin mendirikan rumah sakit
Capital baru.
5. Tinggi
requirements
Besarnya modal awal berpengaruh besar pada menurunnya kemungkinan pendirian rumah sakit baru.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 104!
!

Untuk industri rumah sakit, sistem distribusi mudah dipahami dan sama antar rumah sakit karena memang
semua mengacu pada pedoman yang sama yaitu undang-undang. Akses ke supplier mudah karena biasanya
Access to datang sendiri menawarkan produknya. Akses ke konsumen juga mudah karena tanpa perlu ditawarkan pun
6. konsumen datang sendiri. Rendah
distribution
Sistem distribusi bagi pendatang baru menjadi perkara yang kecil karena mudah bagi mereka untuk
mereplikasinya
Cost production dari layanan bisa dipengaruhi lokasi yang baik. Perjanjian jangka panjang dengan supplier
tidak menjamin tetapnya harga. Tidak ada sistem distribusi atau produksi yang unik. Harga yang ditawarkan
Absolute cost supplier sama untuk setiap rumah sakit.
7. Rendah
advantage
Dengan demikian, pertimbangan pendatang baru terhadap cost advantage yang perlu ia kejar dari rumah
sakit yang ada tidak begitu besar.
Persyaratan pendirian menjadi fokus utama yang harus diperhatikan bagi pendatang baru yang akan
membangun rumah sakit.
8. Government policy Tinggi
Persyaratan yang tidak sederhana dan tidak mudah untuk dipenuhi inilah yang sangat mempengaruhi
keputusan pendatang baru untuk masuk ke industri ini.
Masuknya pendatang baru mengundang reaksi dari kompetitor yang telah ada seperti memberikan insentif
atau memberikan tambahan pelayanan untuk harga yang sama pada konsumennya, dan sebagainya.
9. Expected retaliation Sedang
Aksi yang mungkin diterima oleh pendatang baru dalam hal ini berkategori sedang karena kompetitor yang
ada tidak sampai menurunkan harga produk/layanannya.
10 Industry Profit dari industri rumah sakit hingga saat ini lumayan besar.
Sedang
. Profitability Investor melihat industri ini masih menarik, kemungkinan untuk mendirikan rumah sakit baru terus ada.
Industri ini masih terus berkembang, beberapa saja yang mencapai tingkat hampir mature.
11 Stage in industry life
Pendatang baru masih punya kesempatan besar untuk membangun, mengejar serta mengungguli rumah Sedang
. cycle
sakit yang ada.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 105!
!

• Supplier Power

Menjelaskan seberapa kuat faktor penentu (key determinants) berikut mempengaruhi kekuatan (force of) supplier.

Tabel 4.24 Analisa Supplier Power

No Faktor Penentu Analisis Intensitas


Supplier memasok barang/jasa dengan cara langsung (direct supplier) maupun melalui distributor atau agen.
Pesanan yang dapat disesuaikan dengan keinginan hanya barang/jasa tertentu yang diperoleh dari direct
Differentiation of supplier.
1. Rendah
Inputs
Diferensiasi masukan dari supplier yang terbatas pada barang/jasa tertentu ini membuat rendahnya
kekuatan supplier.
Untuk berpindah dari satu supplier ke supplier lainnya sangat mudah, tanpa biaya dan dalam waktu yang
singkat. Hal ini dikarenakan banyaknya jumlah supplier. Mekanisme pemilihan supplier baru biasanya
dilakukan melalui tender.
2. Switching Costs Rendah
Rendahnya switching cost (yang dalam hal ini adalah waktu) berdampak pada rendahnya kekuatan
supplier. Sebuah rumah sakit dapat dengan mudahnya berpindah dari supplier yang satu ke supplier yang
lain.
Produk obat kimia masih belum tergantikan, rumah sakit masih menjadikan obat kimia sebagai resep utama
3. Substitute Products Rendah
bagi pasiennya. Dengan demikian peran supplier yang memasok produk pengganti masih rendah.
Supplier
concentration Jumlah supplier sangat banyak, masing-masing mempunyai market sendiri.
4. -
relative to industry Tidak dapat dipastikan apakah rasio supplier dan buyer mempengaruhi harga atau tidak.
concentration
Importance of Supplier rata-rata adalah produsen berkapasitas besar. Volume pembelian rumah sakit (yang naik turun
5. volume to the sesuai kebutuhan) sedikit berpengaruh terhadap supplier, karena supplier memiliki kemampuan untuk Rendah
supplier melakukan scale back production.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 106!
!

Cost relative to the Pembelian produk oleh rumah sakit menjadi sangat penting bagi supplier karena jumlahnya yang sangat
6. total purchases of besar. Banyaknya jumlah supplier memberikan keleluasaan rumah sakit untuk memilih. Kedua fakta ini Rendah
the industry berpengaruh pada rendahnya kekuatan supplier.
Produk obat yang ditawarkan supplier terdiri dari dua jenis yaitu generik dan non generik, rumah sakit harus
menyediakan keduanya. Harga yang ditawarkan untuk obat sejenis antara supplier satu dan lainnya biasanya
Impact of inputs on tidak jauh berbeda dan dimungkinkan untuk dilakukan negosiasi.
7. cost or Jika obat yang dibutuhkan hanya dimiliki oleh supplier tertentu maka kecil kemungkinan untuk dilakukan Sedang
differentiation negosiasi harga.
Kemungkinan dilakukannya negosiasi harga tergantung dari ketersediaan obat yang dibutuhkan, baik yang
kualitasnya biasa saja hingga yang kualitasnya terbaik, semua harus disediakan oleh rumah sakit.
Threat of forward Cukup besar kemungkinannya bagi supplier untuk meningkatkan keuntungan dengan masuk ke area bisnis
8. Sedang
integration yang sama dan menjadi kompetitor. Sebagai contohnya rumah sakit yang didirikan oleh Sanbe dan Kalbe.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 107!
!

• Threat of Substitutes

Menjelaskan seberapa kuat faktor penentu (key determinants) berikut mempengaruhi kekuatan produk/layanan pengganti dalam menarik
minat customer.

Tabel 4.25 Analisa Threat of Substitutes

No Faktor Penentu Analisis Intensitas


Harga produk/layanan pengganti relatif lebih murah, namun belum tentu efektif dalam mengatasi masalah.
Bahkan jika tidak berhasil, customer akan kembali menggunakan produk/layanan rumah sakit dan biaya
The relative price yang dikeluarkan justru berlipat.
1. performance of Sedang
substitutes Produk/layanan pengganti kesannya saja lebih murah padahal belum tentu, bisa jadi customer
mengeluarkan biaya lebih. Sehingga dari segi biaya, produk/layanan pengganti memiliki kekuatan yang
sedang dalam menarik minat customer.
Tiadanya switching cost menyebabkan cukup besarnya kekuatan produk/layanan pengganti dalam menarik
2. Switching costs Sedang
minat customer.
Pandangan umum masyarakat terhadap kesehatan adalah orang yang sakit harus diperiksa/dibawa ke dokter.
Buyer propensity to
3. Rendahnya kecenderungan masyarakat untuk mencoba produk/layanan pengganti menyebabkan rendahnya Rendah
substitute
kekuatan produk/layanan pengganti dalam menarik minat customer.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 108!
!

• Rivalry Between Competitors

Menjelaskan seberapa kuat faktor penentu (key determinants) berikut mempengaruhi kuatnya tingkat persaingan di industri rumah sakit.

Tabel 4.26 Analisa Rivalry Between Competitors

No Faktor Penentu Analisis Intensitas


Industry Growth Industri rumah sakit di bandung masih dalam tahap berkembang. Hal ini menyebabkan tingkat persaingan
1. Sedang
Rate dalam kategori sedang.
Di rumah sakit, besarnya proporsi biaya tetap (fixed cost) dari total biaya industri membuat kompetitor
2. High Fixed Cost perlu menjaga agar terus dimanfaatkannya peralatan untuk layanan yang ada, tingkat persaingan pun Tinggi
menjadi tinggi.
Kebutuhan produk/layanan naik turun mengikuti musimnya. Kapasitas pasokan sengaja dilebihkan sesuai
Intermittent Over musimnya sehingga tercegah dari kekurangan stok obat.
3. -
Capacity
Kapasitas pasokan yang berlebih tidak mempengaruhi peningkatan persaingan antar kompetitor.
4. Product Differences Dengan dimilikinya layanan/produk yang sama membuat tingginya tingkat persaingan dengan kompetitor. Tinggi
5. Brand Identity Kuatnya pengaruh brand rumah sakit membuat tingginya tingkat persaingan. Tinggi
Bagi pasien biasa, tidak ada switching cost; sedangkan bagi customer yang berbentuk perusahaan atau pihak
yang memberikan jaminan kesehatan, besarnya biaya switching cost tergantung dari rumah sakit yang
6. Switching Costs dipilih sebagai pengganti. Sedang
Tingkat persaingan dalam kategori sedang karena bervariasinya switching cost.
Informational Kemudahan dalam memahami produk/layanan di industri rumah sakit berpengaruh pada tingginya tingkat
7. Tinggi
Complexity persaingan.
Concentration and Kompetitor dalam industri rumah sakit terutama di bandung jumlahnya banyak. Meski demikian, masing-
8. Sedang
balance masing rumah sakit punya segmentasi masing-masing. Tingkat persaingan masuk kategori sedang.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 109!
!

Semua kompetitor hanya beroperasi di industri rumah sakit saja karena memang dari sisi legal tidak
Industry diperbolehkan untuk memiliki usaha lain dalam satu badan usaha yang sama. Hal yang paling
9. dimungkinkan adalah membuat badan usaha baru, misalnya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes). Tinggi
Commitment
Tingkat persaingan tinggi karena kuatnya komitmen industri.
Beberapa hal yang dapat menghambat ditutupnya rumah sakit antara lain adalah investasi yang besar
semisal bangunan atau alat-alat, sumber daya manusia yang menjadi stakeholder, kontrak-kontrak yang
10 telah disepakati.
Exit Barriers Tinggi
.
Semua hal tersebut membuat rumah sakit terus dipertahankan meski profit sedang kurang bagus. Pengaruh
dari exit barrier terhadap rumah sakit sangat besar.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 110!
!

• Customer Power

Menjelaskan seberapa kuat faktor penentu (key determinants) berikut mempengaruhi kekuatan atau daya tawar customer.

Tabel 4.27 Analisa Customer Power

No Faktor Penentu Analisis Intensitas


Produk atau layanan yang disediakan RS. XYZ dengan rumah sakit lainnya cenderung sama. Yang
Differentiation of
1. membedakan ialah cara dan prosesnya. Namun customer RS. XYZ tidak terlalu melihat perbedaan yang Sedang
outputs
ada, karena itu kekuatan customer dalam hal ini memiliki tingkat sedang.
Bagi pasien biasa, tidak ada switching cost; sedangkan bagi customer yang berbentuk perusahaan atau pihak
yang memberikan jaminan kesehatan, besarnya biaya switching cost tergantung dari rumah sakit yang
2. Switching costs dipilih sebagai pengganti. Sedang
Biaya switching cost yang bervariasi memberikan kesempatan bagi customer untuk berpindah, kekuatan
customer dalam hal ini adalah sedang.
Produk atau layanan kesehatan alternatif seperti bengkel patah tulang, klinik herbal, terapi minuman
Presence of
3. kesehatan, terapi batu giok berjumlah cukup banyak namun peminatnya yang masih sangat jauh jika Rendah
Substitutes
dibandingkan dengan rumah sakit sehingga daya tawar customer rendah
Industry Bed ratio yang ada jika dilihat berdasarkan standar kementerian kesehatan maka sudah sangat mencukupi,
concentration namun jika digunakan standar WHO dan LSM (bed ratio 1:500) maka kota bandung kurang sekitar 300 bed.
4. Tinggi
relative to buyer
concentration Semakin bertambahnya jumlah pasien di bandung secara umum membuat besarnya kekuatan customer.

Importance of Besar kecilnya jumlah produk atau layanan yang dipesan berpengaruh besar terhadap kemungkinan
5. Tinggi
volume to buyers negosiasi harga, kualitas maupun pelayanan yang akan diberikan kepada customer.
Bagi customer yang berbentuk perusahaan, pengeluaran untuk berlangganan produk atau layanan RS. XYZ
Cost relative to total
6. menduduki porsi yang signifikan. Karena porsi yang signifikan itu, customer akan meminta negosiasi atau Tinggi
buyer purchases
dengan kata lain daya tawar customer tinggi.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 111!
!

Impact of outputs on
Kualitas produk atau layanan yang diberikan RS. XYZ tidak mempengaruhi diferensiasi produk atau
7. the cost of -
layanan yang ada pada customer.
differentiation
Buyer information
Kemudahan dalam memahami produk/layanan di RS. XYZ maupun di RS lainnya berpengaruh pada
8. about supplier Tinggi
tingginya daya tawar customer.
products
Customer (yang berbentuk perusahaan) memiliki profit sedang, dan kedepannya masih terus mendapatkan
9. Buyer profitability Sedang
profit. Mereka selama ini tidak mempermasalahkan biaya yang dikenakan oleh RS. XYZ.
Kompetitor bisa saja memberikan insentif kepada pengambil keputusan di perusahaan tertentu agar menjadi
10 Decision makers pelanggannya. Tinggi
. incentives
Adanya insentif berpengaruh besar terhadap kekuatan customer
Cukup besar kemungkinannya bagi customer mengeliminasi pengeluran rutin untuk layanan kesehatan
11 Threat of backward
karyawannya dengan masuk ke area bisnis yang sama dan menjadi kompetitor. Sebagai contohnya rumah Sedang
. integration
sakit yang didirikan oleh PT. Telkom (sedang direncanakan), PTPN (sudah ada), PT. DI (sudah tutup)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 112!
!

• Analisa Pengaruh Lima Kekuatan

Tabel 4.28 Analisa Pengaruh Lima Kekuatan

No. Forces Faktor Penentu Intensitas Rata-rata Penjelasan


Brand identity Tinggi
Switching costs Sedang
Capital requirements Tinggi
Access to distribution Rendah
Tidak ada hambatan yang berarti untuk masuk
1. Barriers to Entry Absolute cost advantage Rendah Sedang ke industri ini, diperlukan brand identity yang
baik serta capital yang besar
Government policy Tinggi
Expected retaliation Sedang
Industry Profitability Sedang
Stage in industry life cycle Sedang
Differentiation of Inputs Rendah
Switching Costs Rendah
Substitute Products Rendah
Importance of volume to the supplier Rendah Supplier kurang berpengaruh terhadap bisnis di
2. Supplier Power Rendah
industri ini
Cost relative to the total purchases of the
Rendah
industry
Impact of inputs on cost or differentiation Sedang
Threat of forward integration Sedang

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 113!
!

The relative price performance of


Sedang
substitutes Adanya produk/ layanan pengganti tidak
3. Threat of Substitutes Sedang menjadi suatu ancaman yang berarti bagi
Switching costs Sedang
industri ini [Opportunity]
Buyer propensity to substitute Rendah
Industry Growth Rate Sedang
High Fixed Cost Tinggi
Product Differences Tinggi
Brand Identity Tinggi
Rivalry Between Terjadinya persaingan yang ketat antar
4. Switching Costs Sedang Tinggi
Competitors kompetitor di industri ini
Informational Complexity Tinggi
Concentration and balance Sedang
Industry Commitment Tinggi
Exit Barriers Tinggi
Differentiation of outputs Sedang
Switching costs Sedang
Presence of Substitutes Rendah
Industry concentration relative to buyer Daya tawar customer cukup berpengaruh
5. Customer Power Tinggi Sedang
concentration terhadap industri ini
Importance of volume to buyers Tinggi
Cost relative to total buyer purchases Tinggi
Buyer information about supplier products Tinggi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 114!
!

Buyer profitability Sedang


Decision makers incentives Tinggi
Threat of backward integration Sedang

• Kekuatan dan Kelemahan Bisnis

Kekuatan dan kelemahan bisnis RS. XYZ dapat diperoleh dengan membandingkan hasil analisa kondisi pada kelima kekuatan (forces)
yang ada dengan kondisi RS. XYZ saat ini. Perbandingan dilakukan untuk setiap faktor penentu (key determinants) yang relevan seperti
pada tabel 4.29.

Tabel 4.29 Analisa Kekuatan dan Kelemahan Bisnis

Strength/
No. Faktor Penentu Kondisi RS XYZ
Weakness?
1. Proprietary product differences Belum adanya layanan yang berbeda dengan rumah sakit lain Weakness
2. Brand identity Brand masih kurang dikenal Weakness
3. Switching costs Tidak ada switching cost untuk beralih ke RS. XYZ Strength
4. Stage in industry life cycle RS. XYZ dalam posisi growth Strength
5. Intermittent Over Capacity Selalu ada buffer stock obat Strength

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 115!
!

4.4.3 Analisa PESTLE

• Faktor Politik

Tabel 4.30 Analisa PESTLE Faktor Politik

Dampak/ Pengaruh Opportunity


No Isu/ Aspek Politik Penjelasan Alasan
Terhadap Rumah Sakit / Threat?
1. UU No.44 tahun 2009 Rumah sakit yang didirikan oleh Rumah sakit tidak boleh Opportunity RS XYZ memiliki otoritas
(Pasal 7 ayat 4) swasta harus berbentuk badan digabung dengan unit bisnis penuh untuk mengelola semua
tentang persyaratan hukum yang kegiatan usahanya lain. hal yang berkaitan dengan
umum rumah sakit hanya bergerak di bidang RS XYZ yang semula unit rumah sakitnya.
swasta yang perumahsakitan. adalah jasa Pelayanan
diimplementasikan Kesehatan dibawah PT CMP
pada tahun 2011 berubah menjadi PT Rumah
Sakit Umum XYZ.
2. UU No.44 tahun 2009 Keenam persyaratan itu (lokasi, Besarnya modal yang Opportunity Besarnya modal menjadi entry
(Pasal 7 ayat 1) bangunan, prasarana, SDM, diperlukan untuk mendirikan barrier bagi pendatang baru.
tentang persyaratan kefarmasian, dan peralatan) rumah sakit baru.
yang harus dipenuhi dijelaskan mulai dari pasal 8
rumah sakit hingga pasal 16.
3. UU No.44 tahun 2009 Rumah sakit yang tidak RS XYZ harus melengkapi Threat Terdapat beberapa persyaratan
(Pasal 17) tentang memenuhi persyaratan semua persyaratan yang masih yang hingga kini masih terus
sanksi yang diberikan sebagaimana dimaksud dalam belum dipenuhi. dilengkapi.
kepada rumah sakit pasal 7 hingga pasal 16 tidak
jika tidak memenuhi diberikan izin mendirikan, dicabut
persyaratan atau tidak diperpanjang izin
operasionalnya.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 116!
!

4. UU No.44 tahun 2009 Setiap penyelenggara rumah sakit RS XYZ harus terus - -
(Pasal 25 hingga pasal wajib memiliki izin mendirikan memperpanjang izin
27) tentang perizinan dan izin operasional. operasionalnya maksimal tiap
rumah sakit Izin operasional diberikan untuk lima tahun sekali.
jangka waktu lima tahun dan
dapat diperpanjang selama
memenuhi persyaratan.
5. UU No.44 tahun 2009 Pada poin p dijelaskan bahwa RS XYZ harus melaksanakan Opportunity Program-program tersebut
(Pasal 29 ayat 1) rumah sakit harus melaksanakan Program-program pemerintah menjadi bahan penilaian Dinas
tentang kewajiban program pemerintah di bidang di bidang kesehatan. Kesehatan terhadap RS XYZ.
rumah sakit kesehatan baik secara regional
maupun nasional.
6. UU No.44 tahun 2009 Pelaporan SIRS dijelaskan lebih RS XYZ wajib mencatat dan - -
(Pasal 52 dan 53) lanjut pada Permenkes No.1171 melaporkan semua kegiatan
tentang kewajiban tahun 2011: penyelenggaraan rumah Sakit,
pencatatan dan 1. Terdiri dari pelaporan yang baik yang bersifat terbarukan
pelaporan semua bersifat terbarukan setiap saat setiap saat maupun yang
kegiatan (updated) dan pelaporan yang bersifat periodik.
penyelenggaraan bersifat periodik. (Pasal 4 ayat
rumah sakit dalam 1)
bentuk Sistem
2. Pelaporan yang bersifat
Informasi Manajemen
periodik dilakukan dua kali
Rumah Sakit
dalam setahun. (Pasal 4 ayat 3)
7. UU No.44 tahun 2009 Akreditasi wajib dilakukan secara RS XYZ perlu mengelola Opportunity Akreditasi yang diperoleh RS
(Pasal 40) tentang berkala minimal tiga tahun sekali, akreditasinya dengan baik. XYZ akan meningkatkan
akreditasi rumah sakit dilakukan oleh lembaga keunggulan bersaing.
independen baik dari dalam
maupun dari luar negeri

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 117!
!

berdasarkan standar akreditasi


yang berlaku.
Lembaga independen dalam
negeri yang ditunjuk oleh Menteri
Kesehatan (sebagaimana
dijelaskan lebih lanjut pada
Permenkes No.417 tahun 2011)
adalah Komite Akreditasi Rumah
Sakit (KARS).
8. Permenkes No.40 Beberapa hal yang dijelaskan 1. RS XYZ perlu Opportunity 1. Program Jamkesmas
tahun 2012 tentang pada Lampiran Permenkes No.40 memperbaharui Perjanjian menjadi sumber pendapatan
program jaminan tahun 2012 tentang Jamkesmas Kerja Sama Jamkesmas tahunan jika Perjanjian
kesehatan masyarakat dalam konteks rumah sakit setiap tahun. Kerja Sama terus
diantaranya: 2. RS XYZ perlu mengelola diperbaharui.
1. Perjanjian Kerja Sama harus data Jamkesmas dengan 2. Verifikasi menjadi kunci
diperbaharui setiap tahunnya baik. pencairan dana Jamkesmas.
apabila masih berkeinginan 3. RS XYZ perlu mengelola Rumah sakit akan mendapat
mengikuti program Jamkesmas. pelaporan penyelenggaraan penggantian secara penuh,
(BAB IV bagian D) Jamkesmas dengan baik. sesuai klaim yang diajukan
2. Pembayaran klaim Jamkesmas jika semua persyaratan
yang diajukan rumah sakit dokumen dan data dipenuhi.
dilakukan berdasarkan hasil 3. Kelengkapan laporan
verifikasi. (BAB V bagian E) menjadi pertimbangan Tim
3. Rumah sakit yang mengikuti Pengelola Pusat untuk
program Jamkesmas wajib pengalokasian dan
mengirimkan laporan bulanan pengiriman dana
penyelenggaraan Jamkesmas. Jamkesmas berikutnya
(BAB VII bagian E)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 118!
!

9. Program Bawaku Sasaran penyaluran Dana Hibah RS XYZ mengikuti program Opportunity Program Bawaku Sehat
Sehat (Bantuan Bawaku Sehat adalah Fasilitas ini sebagai pendamping menambah pendapatan RS
Walikota Khusus Pemberi Pelayanan Kesehatan program Jamkesmas. XYZ.
Bidang Kesehatan) yang memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat miskin
dan tidak mampu Kota Bandung
yang tidak masuk dalam peserta
Jamkesmas (LKPJ 2012 bab 4c
hal 226)
10. UU No.40 tahun 2004 Besarnya pembayaran kepada Saat ini meski sudah memiliki Opportunity Mengingat RS XYZ adalah
tentang Sistem rumah sakit di setiap wilayah asosiasinya sendiri, perjanjian rumah sakit setara kelas D
Jaminan Sosial ditetapkan berdasarkan dan permufakatan antara pihak yang notabene tarifnya lebih
Nasional yang kesepakatan antara Badan rumah sakit dan badan rendah dibanding rumah Sakit
rencananya Penyelenggara Jaminan Sosial penyelenggara jaminan sosial lainnya, maka implementasi
diimplementasikan dan asosiasi rumah sakit di masih dilaksanakan secara SJSN ini memberi kesempatan
secara efektif mulai wilayah tersebut. (Pasal 24 ayat 1) langsung. Besaran pembayaran bagi RS XYZ untuk
tahun 2014 antara rumah sakit yang satu memberikan pelayanan yang
dan lainnya tidak sama. lebih baik dengan tarif yang
Jika peraturan ini diberlakukan telah disamakan (dengan
maka pembayaran kepada RS rumah sakit lainnya).
XYZ disamakan dengan rumah
sakit lainnya.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 119!
!

• Faktor Ekonomi

Tabel 4.31 Analisa PESTLE Faktor Ekonomi

Dampak/ Pengaruh Terhadap Opportunity


No Isu/ Aspek Ekonomi Penjelasan Alasan
Rumah Sakit / Threat?
1. Peningkatan jumlah Bank Dunia menilai pertumbuhan Pasien ASKES di RS XYZ Opportunity Terjadinya peningkatan
masyarakat kelas kelas menengah di Indonesia meningkat. Minimal memilih pendapatan RS XYZ karena
menengah di sangat cepat, 7 juta tiap tahun. ruangan kelas II, tidak sedikit penambahan pasien dari
Indonesia yang memilih ruangan kelas I. kalangan menengah.
2. PP No.144 Tahun Salahsatu jasa yang tidak Penyerahan obat rawat inap Opportunity Cukup besar jumlah obat yang
2000 (Pasal 5) terkait dikenakan PPN adalah jasa di merupakan satu paket dengan diberikan kepada pasien
kelompok jasa yang bidang pelayanan kesehatan jasa pelayanan medis. Karena (selain obat suntik) pada
tidak dikenakan PPN medik. Pada pasal berikutnya itu, obat pada instalasi rawat instalasi rawat inap. Jika
(Pasal 6) dijelaskan jenis-jenis inap tidak dikenakan PPN. semua obat yang diberikan
jasa di bidang pelayanan Di RS XYZ, untuk pada instalasi rawat inap tidak
kesehatan medik. mempermudah perhitungan dikenakan pajak, biaya obat
semua obat suntik tidak dikenai pasien menjadi lebih murah.
pajak.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 120!
!

• Faktor Sosial

Tabel 4.32 Analisa PESTLE Faktor Sosial

Dampak/ Pengaruh Terhadap Opportunity


No Isu/ Aspek Sosial Penjelasan Alasan
Rumah Sakit / Threat?
1. Tren gaya hidup 1. Sakit sedikit langsung ke 1. Banyak yang memeriksakan Opportunity Terjadinya peningkatan
dokter. Mulai banyak orang penyakitnya ke dokter. kunjungan pasien akibat
yang peduli akan kesehatan 2. Pergeseran pola penyakit. perubahan gaya hidup.
dirinya. Penyakit yang awalnya hanya
2. Pola makan, pola kerja, pola dialami setelah usia tertentu,
olahraga yang berubah. kini dialami juga di usia dini.
Hal ini berpengaruh pada
dokter, obat serta peralatan
medis apa yang dibutuhkan.
2. Kependudukan Usia harapan hidup meningkat, Rehabilitasi terhadap penyakit Opportunity Terjadinya peningkatan
banyak penyakit karena proses yang diakibatkan proses kunjungan pasien dengan
penuaan. penuaan meningkat. penyakit degeneratif.
3. Perilaku dan opini 1. Pasien ingin dilayani dengan RS XYZ terus mengejar Opportunity Tuntutan pasien terhadap
konsumen lebih cepat. peningkatan kualitas, baik dalam kecepatan pelayanan serta
2. Pasien rawat inap lebih detail hal dokter dan maupun hal perbaikan kondisi rumah sakit
memperhatikan kondisi rumah lainnya. memicu RS XYZ untuk
sakit; seperti kebersihan, waktu meningkatan kualitasnya.
tunggu obat dan lainnya.
4. Citra yang dimiliki Dengan nama XYZ yang melekat RS XYZ mendapat perlakuan Opportunity Dokter yang ada di RS XYZ
padanya, RS XYZ dekat dengan khusus seperti yang diperoleh seperti di instalasi IGD boleh
kesan militer. Rumah Sakit militer dan Rumah berstatus pegawai tidak tetap
Sakit BUMN. (PTT).

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 121!
!

• Faktor Teknologi

Tabel 4.33 Analisa PESTLE Faktor Teknologi

Dampak/ Pengaruh Terhadap Opportunity


No Isu/ Aspek Teknologi Penjelasan Alasan
Rumah Sakit / Threat?
1. Kematangan Semakin berkembangnya Teknologi kedokteran yang saat ini Threat Teknologi kedokteran yang
teknologi teknologi kedokteran, seperti digunakan RS XYZ masih cepat berkembang ini cepat atau
CT Scan, MRI, dan mencukupi kebutuhan pelayanan lambat akan memaksa RS XYZ
sebagainya. rumah sakit tipe D. untuk segera mengganti
Jika RS XYZ kedepannya ingin peralatan kedokteran yang
meningkatkan fasilitas dan digunakannya agar mengikuti
kemampuan pelayanan yang ada, perkembangan teknologi yang
maka perlu menyesuaikan teknologi ada. Tentu biaya yang perlu
yang digunakan dengan teknologi disiapkan untuk hal itu tidaklah
kedokteran terbaru yang mulai sedikit.
umum digunakan.
2. Kemudahan akses Banyaknya vendor yang RS XYZ dengan mudah Opportunity Dengan dukungan yang
teknologi menawarkan peralatan mendapatkan/ membeli peralatan diberikan vendor, proses alih
kedokteran dengan teknologi kedokteran dengan teknologi teknologi menjadi lebih mudah.
terbaru. terbaru dengan disertai dukungan
berupa pelatihan, perbaikan alat,
serta penggantian komponen yang
disediakan vendor.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 122!
!

• Faktor Peraturan (Legal)

Tabel 4.34 Analisa PESTLE Faktor Peraturan (Legal)

Dampak/ Pengaruh Terhadap Opportunity


No Isu/ Aspek Legal Penjelasan Alasan
Rumah Sakit / Threat?
1. Keputusan Gubernur Perusahaan wajib membayar RS XYZ wajib membayarkan upah - -
Jawa Barat upah kepada pekerja sebesar karyawannya sesuai UMK yang
No.561/Kep.1405- Upah Minimum Kabupaten/ sudah ditetapkan.
Bangsos/2012 tentang Kota.
Upah Minimum
Kabupaten/ Kota di
Jawa Barat tahun
2013
2. Pemerintah Kota Mudah didapatnya izin RS XYZ akan berhadapan dengan Threat Tingkat persaingan akan
terlalu mudah pendirian rumah sakit baru. rumah sakit baru. meningkat dengan hadirnya
mengeluarkan izin pendatang baru.
pendirian usaha.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 123!
!

• Faktor Lingkungan (Environmental)

Tabel 4.35 Analisa PESTLE Faktor Lingkungan (Environmental)

Isu/ Aspek Dampak/ Pengaruh Terhadap Opportunity


No Penjelasan Alasan
Environmental Rumah Sakit / Threat?
1. Kepmenkes No.1204 Persyaratan meliputi RS XYZ harus memperhatikan - -
tahun 2004 tentang lingkungan bangunan, segala aspek yang disebutkan
persyaratan kesehatan konstruksi bangunan, ruang dalam kepmenkes tersebut.
lingkungan rumah bangunan, kualitas udara
sakit ruang, pencahayaan,
penghawaan, kebisingan,
fasilitas sanitasi, jumlah
tempat tidur, serta lantai dan
dinding.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 124!
!

4.5 Analisa Strategi Bisnis

4.5.1 Pemetaan SWOT

Berdasarkan hasil analisa eksternal bisnis diperoleh SWOT (Strength-Weakness-


Opportunity-Threat) bisnis yang nantinya menjadi dasar penentuan strategi bisnis.
Tabel 4.36 memudahkan dalam melihat hubungan antara SWOT dengan sumber
dihasilkannya SWOT tersebut.

Tabel 4.36 Pemetaan SWOT

Faktor/
Kategori Kondisi RS XYZ Sumber
Komponen
1. Tak ada switching cost untuk Porter Five Switching costs
beralih ke RS XYZ Forces
2. RS. XYZ dalam posisi growth Porter Five Stage in industry
Strength
Forces life cycle
3. Buffer stock obat selalu tersedia Porter Five Intermittent Over
Forces Capacity
1. Belum adanya layanan yang Porter Five Proprietary
berbeda dengan rumah sakit lain Forces product
Weakness differences
2. Brand yang masih kurang Porter Five Brand identity
dikenal Forces
1. Modal menjadi entry barrier bagi PESTLE Politik (2)
pendatang baru
2. Adanya penilaian pelaksanaan PESTLE Politik (5)
program pemerintah
3. Akreditasi RS mempengaruhi PESTLE Politik (7)
keunggulan bersaing
4. Klaim Jamkesmas dibayar penuh PESTLE Politik (8)
jika syarat dipenuhi

Opportunity 5. SJSN memungkinkan RS PESTLE Politik (10)


memberi pelayanan lebih baik
dengan harga sama
6. Peningkatan pasien masyarakat PESTLE Ekonomi (1)
kelas menengah
7. Biaya obat rawat inap tidak PESTLE Ekonomi (2)
dikenai pajak sehingga biaya pasien
bisa lebih murah
8. Peningkatan pasien karena tren PESTLE Sosial (1)
gaya hidup

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 125!
!

9. Peningkatan pasien dengan PESTLE Sosial (2)


penyakit degeneratif
10. Tuntutan pasien memicu PESTLE Sosial (3)
peningkatan kualitas RS
11. Dokter IGD boleh PTT PESTLE Sosial (4)

Opportunity 12. Proses alih teknologi mudah PESTLE Teknologi (2)


dengan dukungan vendor
13. Produk/layanan pengganti tidak Porter Five Threat of
menjadi ancaman berarti Forces Substitutes
14. Pelanggan Perusahaan sebagai External Pelanggan
sumber pendapatan terbesar Value
Chain
1. Mendapat sanksi jika tidak PESTLE Politik (3)
melengkapi persyaratan
2. Perkembangan teknologi PESTLE Teknologi (1)
Threat
mendorong penggantian peralatan
kedokteran
3. Mudahnya perizinan RS baru PESTLE Legal (2)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 126!
!

4.5.2 Analisa Matriks SWOT Bisnis

Penentuan strategi bisnis dilakukan dengan menggunakan matriks SWOT.


Dihasilkan empat macam strategi, yaitu strategi SO, strategi WO, strategi ST dan
strategi WT. Selengkapnya lihat tabel 4.37 berikut.

Tabel 4.37 Matriks SWOT Bisnis

Strength Weakness
1. Tak ada switching cost 1. Belum adanya
untuk beralih ke RS layanan yang
2. RS dalam posisi growth berbeda dengan
3. Buffer stock obat selalu rumah sakit lain
tersedia 2. Brand yang masih
kurang dikenal
Opportunity Strategi SO Strategi WO
1. Modal menjadi entry barrier 1. Mengarahkan RS untuk 1. Penyediaan layanan
bagi pendatang baru memenuhi standar yang berkualitas
2. Adanya penilaian pelaksanaan akreditasi, manajemen dan berbeda dari
program pemerintah klaim yang baik dan RS lain (W1-O10)
3. Akreditasi RS mempengaruhi manajemen perpajakan obat 2. Membangun citra
keunggulan bersaing di instalasi rawat inap (S2- RS sebagai
4. Klaim Jamkesmas dibayar O3,O4,O7) penerima pasien
penuh jika syarat dipenuhi 2. Persiapan standar pelayanan program jaminan
5. SJSN memungkinkan RS RS untuk SJSN (S2-O5) pemerintah dengan
memberi pelayanan lebih baik 3. Promosi RS lebih diarahkan pelayanan terbaik
dengan harga sama pada masyarakat kelas (W2,O5)
6. Peningkatan pasien menengah dan yang berusia
masyarakat kelas menengah lanjut serta perusahaan-
7. Biaya obat rawat inap tidak perusahaan (S1,S2-O6, O9,
dikenai pajak sehingga biaya O14)
pasien bisa lebih murah 4. Manajemen buffer stock
8. Peningkatan pasien karena obat yang baik untuk
tren gaya hidup menunjang layanan yang
9. Peningkatan pasien dengan dipromosikan serta
penyakit degeneratif menunjang pelayanan
10. Tuntutan pasien memicu kesehatan pelanggan
peningkatan kualitas RS perusahaan (S3-O14)
11. Dokter IGD boleh PTT
12. Proses alih teknologi mudah
dengan dukungan vendor
13. Produk/layanan pengganti
tidak menjadi ancaman berarti
14. Pelanggan perusahaan sebagai
sumber pendapatan terbesar
Threat Strategi ST Strategi WT
1. Mendapat sanksi jika tidak 1. Penggantian peralatan 1. Melengkapi semua
melengkapi persyaratan kedokteran secara bertahap, persyaratan dan
2. Perkembangan teknologi disesuaikan dengan menampilkannya
mendorong penggantian pertumbuhan RS (S2-T2) untuk peningkatan
peralatan kedokteran 2. Membuat standar pelayanan citra RS (W2, T1)
3. Mudahnya perizinan RS baru yang tidak mudah diikuti
RS baru (S2-T3)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 127!
!

4.6 Kebutuhan Sistem Informasi

4.6.1 Kebutuhan Sistem Informasi Hasil Analisa CSF

Berdasarkan hasil analisa CSF pada empat strategic business unit, diperoleh enam
sistem informasi yang dibutuhkan untuk operasional seperti dijelaskan pada tabel
4.38 berikut.

Tabel 4.38 Kebutuhan Sistem Informasi Hasil Analisa CSF

Kebutuhan Sistem
No. Fungsi
Informasi
1. Wait Time Information • Mengelola waktu tanggap pelayanan life saving
Systems (pasien gawat darurat)
• Mengelola waktu tunggu dokter rawat jalan
• Mengelola waktu tunggu dokter rawat inap
• Mengelola waktu tunggu operasi elektif
2. Customer Relationship • Menyediakan informasi anggota tim
Management penanggulangan bencana
• Menyediakan informasi pelayanan rumah sakit
• Menyediakan informasi jadwal dokter
3. SI Rekam Medik • Menyimpan data kematian pasien
• Menyimpan data rujukan pasien
• Menyimpan data kejadian pasien
• Menyediakan kebutuhan checklist terkait
pemeriksaan kesehatan, keselamatan pasien
operasi, kelengkapan peralatan operasi, dan
sebagainya

4.6.2 Kebutuhan Sistem Informasi Hasil Analisa Balanced Scorecard

Berdasarkan hasil analisa balanced scorecard, diperoleh delapan sistem informasi


yang dibutuhkan untuk operasional seperti dijelaskan pada tabel 4.39 berikut.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 128!
!

Tabel 4.39 Kebutuhan Sistem Informasi Hasil Analisa Balanced Scorecard

Kebutuhan Sistem
No. Fungsi
Informasi
1. SI Administrasi & • Mengelola hal-hal yang berkaitan dengan cashflow
Keuangan rumah sakit
• Menyediakan informasi tagihan pelanggan
• Mengelola investasi rumah sakit
2. SI Pengembangan & • Mengelola portofolio bisnis rumah sakit
Pembinaan Usaha • Mengelola hubungan dengan mitra bisnis
• Mengelola hal-hal terkait promosi layanan rumah sakit
3. SI Rekam Medik • Mengelola data rekam medik pasien di tiap layanan
kesehatan
• Memberikan laporan indikator pelayanan rumah sakit
• Mengelola perencanaan retensi dan pemusnahan arsip
rekam medik
• Menyediakan kebutuhan checklist terkait pemeriksaan
kesehatan, keselamatan pasien operasi, kelengkapan
peralatan operasi, dan sebagainya
4. Customer • Mengelola hubungan yang baik dengan pelanggan
Relationship • Mengelola penanganan keluhan dan pertanyaan
Management pelanggan
• Mengelola pelaksanaan prosedur pelayanan
• Mengelola kegiatan penyuluhan kesehatan
5. SI Sumber Daya • Mengelola kinerja SDM
Manusia • Mengelola kebutuhan SDM tiap bagian
• Mengelola jadwal SDM
• Mengelola kebutuhan diklat dan sertifikasi SDM
• Mengelola perizinan SDM
• Mengelola gaji dan insentif SDM
• Mengelola saran dan usulan SDM
• Mengelola SDM yang masuk dan keluar
• Mengelola evaluasi kerja SDM
6. SI Logistik • Mengelola alur pengadaan alat medis
• Mengelola kebutuhan alat medis
• Mengelola informasi kondisi alat medis
7. Health and Safety IS • Mengelola informasi kesehatan karyawan
• Mengelola pelaksanaan pencegahan dan
penanggulangan keadaan darurat dan bencana alam
• Mengelola penyediaan alat atau fasilitas kesehatan dan
keselamatan di rumah sakit
• Mengelola penyediaan petunjuk kesehatan dan
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 129!
!

keselamatan di rumah sakit


• Menyediakan informasi kondisi kesehatan dan
keselamatan lingkungan rumah sakit
8. SI Farmasi • Mengelola data obat/ alat kesehatan
• Mengelola stok obat
9 Executive • Melakukan pengamatan (monitoring) data yang
Information Systems sifatnya strategis pada delapan sistem informasi yang
ada

4.7 Rencana Strategis Sistem Informasi/ Teknologi Informasi

4.7.1 Sasaran Perbaikan Kondisi Internal SI/TI

Berdasarkan hasil analisa kondisi internal SI/TI RS XYZ pada kondisi internal,
infrastruktur dan layanan pihak luar akan dianalisa sasaran perbaikan. Sasaran
perbaikan dapat berupa usulan hal yang perlu dibuat/ diadakan sebagaimana
dijelaskan pada tabel 4.40 atau arahan hal yang perlu dilakukan sebagaimana
dijelaskan pada tabel 4.41.

Tabel 4.40 Usulan Hal Yang Perlu Dibuat/ Diadakan

Hal yang perlu


No. Aspek Alasan
dibuat/ diadakan
Perlu dibuatnya daftar layanan yang
dapat diberikan/ disediakan oleh bagian
Service Catalog SIM. Hal ini dapat menghindari
terjadinya pemberian tugas diluar
tanggungjawabnya.

1. Pemeliharaan Dengan diketahuinya spesifikasi, tahun


pembelian, dan catatan kerusakan
masing-masing hardware maka dapat
Dokumentasi kondisi
diperkirakan masa pakai (lifetime)
hardware
hardware tersebut untuk kemudian
dibuat perencanaan penggantian atau
upgrade.
Hal ini dilakukan dengan tujuan agar
Security Training terbentuk security awareness pada
2. Pelatihan pengguna sistem.
Buku manual Buku manual ini dibuat sebagai
penggunaan aplikasi pelengkap modul pelatihan.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 130!
!

Tabel 4.41 Arahan Hal Yang Perlu Dilakukan

Kondisi Saat
No. Aspek Arahan Penjelasan
Ini
Hal-hal yang perlu dilakukan
yaitu:
• Penentuan pola/kelompok
hardware (komputer,
Diperlukan printer dan monitor)
Hardware pengelolaan berdasarkan pemanfaatan.
yang hardware • Perencanaan spesifikasi
bervariasi sesuai pola hardware untuk masing-
pemanfaatan masing pola pemanfaatan
1. Pemeliharaan Pengelolaan dengan cara ini
akan memudahkan karena
cara pemeliharaan masing-
masing pola yang sama.
Penataan penyimpanan
Diperlukan perangkat lama dan
Penyimpanan
penataan perangkat pengganti
perangkat
penyimpanan dilakukan dengan prinsip
kurang tertata
perangkat kemudahan pengelolaan dan
keamanan.
Evaluasi modul pelatihan
dilakukan untuk mengetahui
Diperlukan kekurangan konten sehingga
Evaluasi hasil dapat dilakukan perbaikan
evaluasi
pelatihan kedepan.
2. Pelatihan terhadap
dilakukan pada
modul Modul dapat direvisi sesuai
pengguna
pelatihan dengan perkembangan
aplikasi atau teknologi yang
digunakan.
Pilih teknologi yang dapat
digunakan jangka panjang
dengan tujuan:
• Ketersediaan (availability)
Upgrade komponen pengganti.
Diperlukan
hardware
Pengadaan dan perencanaan • Pemenuhan (compliance)
3. dilakukan
upgrade upgrade terhadap standar teknologi
secara
hardware yang digunakan pada
insidentil
perangkat baru
• Dimungkinkannya
penambahan kapasitas
(capacity) jika diperlukan
Adanya Diperlukan Perlu dilakukan pembatasan
pemasangan pembatasan perangkat yang boleh
5. Keamanan
perangkat pemasangan dipasang.
tambahan perangkat Pembatasan dilakukan pada
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 131!
!

untuk perangkat yang dapat


keperluan menyimpan data, seperti
pribadi smartphone atau tablet.
Pengamanan data penting
Penggunaan dilakukan dengan enkripsi
Diperlukan
flashdisk untuk (encryption) dan secure
pengamanan
pertukaran deletion. Keduanya sudah
data penting
data antar staf dijelaskan pada analisa tren
SI/TI.
Penggunaan komputer
dengan cara yang kurang
Penggunaan Diperlukan tepat dapat berdampak buruk
komputer oleh penggunaan pada kesehatan. Diperlukan
sebagian besar komputer standarisasi penggunaan
staf secara sehat komputer agar dampak
tersebut dapat dihindari atau
diminimalisir.

4.7.2 Strategi SI/TI

Pada tabel 4.42 dilakukan analisa strategi SI, kebutuhan SI dan strategi TI yang
diturunkan dari strategi bisnis seperti pada tabel 4.42.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 132!
!

Tabel 4.42 Analisa Strategi SI/TI Untuk Mendukung Strategi Bisnis

No Strategi Bisnis Strategi SI Kebutuhan SI Strategi TI


1. Mengarahkan RS untuk memenuhi standar Pengintegrasian sistem SI Administrasi & Implementasi
akreditasi, manajemen klaim yang baik dan Mengintegrasikan sistem informasi dan Keuangan Service Oriented
manajemen perpajakan obat di instalasi rawat database yang digunakan oleh tiap unit rumah Architecture
inap (Strategi SO1) sakit untuk efisiensi dan efektifitas pengelolaan (SOA)

2. Persiapan standar pelayanan RS untuk SJSN Pengintegrasian sistem • SI Rekam Medik Implementasi
(Strategi SO2) Mengintegrasikan sistem informasi dan • SI Logistik Service Oriented
database yang digunakan oleh tiap unit rumah Architecture
• Health and Safety IS (SOA)
sakit untuk efisiensi dan efektifitas pengelolaan
3. Promosi RS lebih diarahkan pada masyarakat Fokus pada ceruk pasar (focus on market SI Pengembangan & • Pemanfaatan
kelas menengah dan yang berusia lanjut serta niche) Pembinaan Usaha website
perusahaan-perusahaan (Strategi SO3) Menggunakan sistem informasi untuk • Pemanfaatan
memungkinkan strategi terfokus pada ceruk social
pasar tertentu networking
4. Manajemen buffer stock obat yang baik untuk Kedekatan dengan pelanggan (customer • SI Farmasi Pemanfaatan
menunjang layanan yang dipromosikan serta intimacy) • Customer Relationship social networking
menunjang pelayanan kesehatan pelanggan Menggunakan sistem informasi untuk Management
perusahaan (Strategi SO4) mengembangkan ikatan yang kuat dengan • SI Jasa Pelayanan &
pelanggan rumah sakit Perawatan Kesehatan
• SMS Gateway
5. Penyediaan layanan yang berkualitas dan Diferensiasi produk (product differentiation) Wait Time Information Implementasi
berbeda dari RS lain dengan standar Menggunakan sistem informasi untuk System mobile portal
pelayanan yang tidak mudah diikuti RS baru diferensiasi pelayanan rumah sakit
(Strategi WO1, SO2)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 133!
!

6. Membangun citra RS sebagai penerima Membangun citra perusahaan SI Pengembangan & • Pemanfaatan
pasien program jaminan pemerintah dengan Menggunakan sistem informasi untuk Pembinaan Usaha website
pelayanan terbaik (Strategi WO2) membangun citra rumah sakit • Pemanfaatan
social
networking
7. Penggantian peralatan kedokteran secara
bertahap, disesuaikan dengan pertumbuhan
RS (Strategi ST1)
8. Melengkapi semua persyaratan dan
menampilkannya untuk peningkatan citra RS
(Strategi WT1)

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 134!
!

Berdasarkan analisa pada tabel 4.42 diperoleh lima strategi SI untuk mendukung
strategi bisnis RS XYZ yaitu:

1. Pengintegrasian sistem
Mengintegrasikan sistem informasi dan database yang digunakan oleh tiap
unit rumah sakit untuk efisiensi dan efektifitas pengelolaan.
2. Fokus pada ceruk pasar (focus on market niche)
Menggunakan sistem informasi untuk memungkinkan strategi terfokus pada
ceruk pasar tertentu.
3. Kedekatan dengan pelanggan (customer intimacy)
Menggunakan sistem informasi untuk mengembangkan ikatan yang kuat
dengan pelanggan rumah sakit.
4. Diferensiasi produk (product differentiation)
Menggunakan sistem informasi untuk diferensiasi pelayanan rumah sakit.
5. Membangun citra perusahaan
Menggunakan sistem informasi untuk membangun citra rumah sakit.

Empat strategi TI yang diperlukan untuk mendukung strategi SI yaitu


implementasi Service Oriented Architecture (SOA), pemanfaatan website,
pemanfaatan social networking, serta implementasi mobile portal.

4.7.3 Strategi Manajemen SI/TI

• Usulan Struktur Organisasi Pengelola Sistem Informasi

Pengelolaan sistem informasi di RS XYZ saat ini dipegang oleh urusan sistem
informasi manajemen dan kesekretariatan atau di bawah bidang umum dan SDM.
Diperlukan pemisahan tugas dan tanggungjawab antara sistem informasi
manajemen dan kesekretariatan agar masing-masing dapat lebih fokus pada tugas
serta tanggungjawabnya.

Personil sistem informasi manajemen (SIM) saat ini dibagi ke dalam dua fungsi
kerja yaitu urusan perangkat keras (hardware) dan urusan perangkat lunak
(software). Fungsi pengurusan perangkat keras lebih tepat diganti nama dengan
fungsi teknis dan pemeliharaan, sedangkan fungsi pengurusan perangkat lunak

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 135!
!

lebih tepat dinamai dengan fungsi pengelolaan dan pengembangan. Penyesuaian


ini dilakukan berdasarkan pada tugas dan tanggungjawab yang ada saat ini.

Kedua fungsi yang ada dirasa kurang memenuhi seluruh cakupan pengelolaan
sistem informasi di RS XYZ, diperlukan satu fungsi tambahan untuk mengurus
infrastruktur dan keamanan jaringan. Berdasarkan hal-hal tersebut maka
diperlukan penyesuaian struktur organisasi pengelola sistem informasi seperti
pada gambar 4.10.

Gambar 4.10 Usulan Struktur Organisasi Sistem Informasi Manajemen

Dibangunnya sistem informasi yang baru akan menuntut kebutuhan penambahan


personil baru karena banyaknya sistem yang harus dikelola dan dipelihara,
terutama pada fungsi teknis dan pemeliharaan serta fungsi pengelolaan dan
pengembangan.

• Usulan Tugas Pengelola Sistem Informasi

Perbaikan struktur organisasi perlu diiringi dengan penentuan aktivitas pokok dan
hasil pokok yang dirinci untuk masing-masing fungsi kerja sebagai berikut.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 136!
!

1. Pengelolaan dan Pengembangan


Aktivitas pokok:
a. Pengumpulan permintaan pengguna (user requirement gathering)
b. Pengembangan sistem informasi
c. Pelatihan sistem informasi
d. Pengadaan SI/TI
Hasil pokok:
a. Sistem informasi
b. Dokumentasi pengembangan sistem informasi
2. Teknis dan Pemeliharaan
Aktivitas pokok:
a. Pengecekan kondisi sarana dan prasarana SI/TI
b. Pemeliharaan sarana dan prasarana SI/TI
c. Penanganan masalah sarana dan prasarana SI/TI
Hasil pokok:
a. Laporan kondisi sarana dan prasarana SI/TI
b. Laporan masalah dan penanganan SI/TI
3. Infrastruktur dan Keamanan Jaringan
Aktivitas Pokok:
a. Perencanaan SI/TI
b. Pengelolaan infrastruktur
c. Pengamanan jaringan
d. Pengelolaan database sistem informasi
Hasil pokok:
a. Laporan infrastruktur dan keamanan jaringan
b. SPO pengelolaan infrastuktur dan keamanan jaringan

4.7.4 Sistem Informasi Masa Depan

• Daftar Sistem Informasi Masa Depan

Daftar sistem informasi masa depan yang mendukung strategi bisnis, CSF dan
balanced scorecard dari RS. XYZ dapat dilihat pada tabel 4.43.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 137!
!

Tabel 4.43 Daftar Sistem Informasi Masa Depan

Bidang yang
No. Sistem Informasi Data Yang Dikelola
Mengelola
1. SI Administrasi & • Data penerimaan penjualan dan Keuangan
Keuangan piutang
• Data harga pokok dan tarif pelayanan
• Data anggaran
• Data penyerapan biaya usaha
• Data pembebanan dan jasa medis
• Data nilai tagihan
• Data investasi alat ke depan
2. SI Pengembangan • Data kebutuhan layanan kesehatan Pengembangan
& Pembinaan • Data iklan layanan Pembinaan
Usaha Usaha
• Data kunjungan pemasaran
• Data perjanjian kerjasama
• Data rujukan pasien dari mitra rujukan
• Data spanduk kampanye
3. SI Rekam Medik • Data pemeriksaan pasien Rekam Medik
• Data rujukan pasien
• Data penyakit pasien
• Data infeksi pasien
• Data pasien jatuh
• Data kepulangan pasien rawat inap
• Data keselamatan pasien operasi
• Data pasien operasi
• Data tindakan medis
• Data rekam medik
• Data kematian pasien
4. Customer • Data tim penanggulangan bencana Humas
Relationship • Data fasilitas RS
Management
• Data jadwal dokter
• Data kepuasan pelanggan
• Data keluhan/ pertanyaan pelanggan
• Data waktu tunggu info tagihan
• Data prosedur pelayanan
• Data penyuluhan kesehatan
5. SI Sumber Daya • Data kebutuhan SDM Sumber Daya
Manusia • Data kinerja SDM Manusia
• Data jadwal kerja SDM

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 138!
!

• Data sakit karyawan


• Data diklat dan sertifikasi SDM
• Data gaji dan insentif
• Data saran atau usulan SDM
• Data SDM
6. SI Logistik • Data pengadaan alat Logistik
• Data kebutuhan alat
• Data alat medis
• Data alat pelindung diri
• Data alat penanggulangan bahaya
7. Health and Safety • Data kesehatan karyawan • Tim P2K3
IS • Data keadaan darurat dan bencana • Tim PPI
alam
• Data penyediaan pembersih tangan
• Data petunjuk kesehatan di
lingkungan RS
• Data kondisi sirkulasi udara
• Data hasil sampling kualitas udara
8. SI Farmasi • Data pengelolaan obat/ alkes Farmasi
• Data stok obat
• Data obat yang perlu diwaspadai
9. SI Jasa Pelayanan Data pelayanan pelanggan jaminan JPPK
dan Perawatan kesehatan Perusahaan
Kesehatan
10. SMS Gateway • Data nomor pasien konsultasi Humas & SDM
• Data nomor karyawan
11. Wait Time • Data waktu tanggap pasien gawat • Instalasi
Information darurat Gawat Darurat
Systems • Data waktu tunggu dokter rawat jalan • Instalasi
dan rawat inap Rawat Jalan
• Data waktu tunggu operasi elektif • Instalasi
Rawat Inap
• Instalasi
Kamar
Operasi
12. Executive IS - SIM

Executive information Systems tidak mengelola data, hanya mengakses data yang
sudah disediakan dari masing-masing sistem informasi yang ada. Tabel 4.44
menjelaskan data yang dapat diamati melalui Executive Information Systems.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 139!
!

Tabel 4.44 Executive Information Systems

Data Yang Dapat Diamati Sumber Data


• Data realisasi penerimaan penjualan dan piutang Administrasi
• Data realisasi anggaran & Keuangan
• Data penyerapan biaya usaha
• Data pembebanan dan jasa medis
• Data rencana investasi alat ke depan
• Data layanan kesehatan yang dibutuhkan dan prospektif Pengembangan
• Data perjanjian kerjasama layanan kesehatan dengan pihak & Pembinaan
eksternal Usaha

• Laporan indikator pelayanan rumah sakit Rekam Medik


• Data layanan kesehatan yang masih prospektif
• Data jumlah pelanggan dari tahun ke tahun
• Data retensi pelanggan
• Data keluhan pelanggan yang masuk dan ditangani tiap bagian Customer
• Laporan keluhan, pertanyaan yang diterima dan ditangani frontline Relationship
Management
• Data survey kepuasan pelanggan
• Data tindaklanjut saran atau usulan Sumber Daya
• Hasil koordinasi atau konsultasi Manusia
• Laporan perkembangan dan evaluasi kerja
• Daftar prioritas kebutuhan alat Logistik
• Data alat medis, alat pelindung diri dan alat/ fasilitas
penanggulangan bahaya (hazard)
• Data hasil pemeriksaan kesehatan karyawan Health and
• Data kondisi sirkulasi udara Safety
• Data hasil sampling (kualitas udara, bakteri/ kuman)
• Data bakteri/ kuman yang resisten
• Laporan insiden keamanan pasien
Data stok penyangga (buffer stock) obat Farmasi

• Portofolio Aplikasi Masa Depan

Pengklasifikasian aplikasi pada portfolio masa depan dilakukan dengan bantuan


pertanyaan. Langkah-langkahnya sama seperti yang telah dilakukan pada analisa
portofolio saat ini. Pertanyaan-pertanyaannya dijawab pada tabel 4.45 berikut.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 140!
!

Tabel 4.45 Analisa Portofolio Aplikasi Masa Depan

Sistem Informasi

Health and Safety IS


SI Adm. Keuangan

SI Rekam Medik

SMS Gateway
SI Bangbinus

Wait Time IS
Executive IS
SI Logistik

SI Farmasi
SI JPPK
SI SDM
Pertanyaan

CRM
(a) Menghasilkan
keunggulan kompetitif?
(b) Memungkinkan
pencapaian sasaran yang √ √ √
spesifik/ CSF?
(c) Menanggulangi kerugian

persaingan?
(d) Menghindari risiko yang
menjadi masalah besar di √ √ √ √ √
masa depan?
(e) Meningkatkan
produktifitas, menurunkan √ √ √
biaya jangka panjang?
(f) Memungkinkan organisasi
memenuhi persyaratan √
perundangan?
(g) Memberikan keuntungan
yang belum diketahui
nilainya, namun dapat
menghasilkan (a) dan (b)?

Berdasarkan jawaban dari pertanyaan tersebut, portofolio aplikasi saat ini dapat
diidentifikasi posisinya dalam matriks portofolio aplikasi seperti pada tabel 4.46.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 141!
!

Tabel 4.46 Portofolio Aplikasi Masa Depan

STRATEGIC HIGH POTENTIAL

• SI Pengembangan & Pembinaan Usaha


Executive Information Systems
• Customer Relationship Management

• SI Administrasi & Keuangan


• SI Rekam Medik
• SI Logistik
• Health and Safety IS SI Sumber Daya Manusia
• SI Farmasi SMS Gateway
• SI Jasa Pelayanan dan Perawatan
Kesehatan
• Wait Time Information Systems
KEY OPERATIONAL SUPPORT

• Arsitektur Sistem Informasi

Sistem informasi yang ada dikelompokkan berdasarkan level manajemen dan


bidang fungsinya seperti pada gambar 4.11.

Strategic Executive Information


Level Systems (EIS)

Managerial Management Information


Level Systems (EIS)

Operational Transaction Processing


Level Systems (TPS)

Sales & Inventory Finance & Human &


Marketing & Service Accounting Resources

! SI CRM ! SI Logistik SI Adm & SI SDM


! SI Bangbinus ! SI Farmasi Keuangan
! SI Rekam
Medik
! Health &
Safety IS

Gambar 4.11 Arsitektur Sistem Informasi

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 142!
!

Pada gambar 4.10 dapat dilihat bahwa terdapat tiga level manajemen yaitu
operational, managerial dan strategic serta empat bidang fungsi yaitu sales &
marketing, inventory & services, finance & accounting dan human & resources.
Pemrosesan data pada tiap level manajemen akan digambarkan pada gambar 4.12.

TPS MIS EIS


Data survey,
keluhan/ SI CRM Data kepuasan
pertanyaan pelanggan

Data survey,
pemasaran SI Bangbinus Data perjanjian
kerjasama

Data alat Data kebutuhan


masuk & SI Logistik alat
keluar
Data
pengadaan alat
Data obat
masuk & SI Farmasi
keluar Data buffer
stock obat
Data MIS
kunjungan SI Rekam
Data retensi
& rujukan Medik
pelanggan
pasien

Data Data kesehatan


pemeriksaan Health & staf


& sampling Safety IS Laporan-
laporan
Data bakteri/
kuman yang
resisten Online
Data display &
penerimaan & SI Adm &
Data cashflow dashboards
pengeluaran Keuangan
RS

Data harian
SDM SI SDM Data kinerja
SDM

Gambar 4.12 Pemrosesan Data Pada Tiap Level Manajemen

• Pemanfaatan SMS Gateway

SMS Gateway ini kedepannya dapat diintegrasikan dengan CRM untuk


mendapatkan nilai tambah bagi rumah sakit. SMS Gateway dapat digunakan
untuk pengelolaan hubungan antara pihak rumah sakit dengan pasien yang
ditujukan untuk:
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 143!
!

1. Pengingat jadwal kunjungan


Pengingat jadwal berupa pesan SMS kepada pasien untuk mengingatkan
jadwal kunjungannya ke rumah sakit. Jadwal kunjungan ini berkaitan dengan
terapi atau imunisasi, pengambilan hasil penanganan medis serta tindak lanjut
pengobatan.
2. Kepatuhan berobat pasien
Kepatuhan berobat pasien dapat diupayakan melalui pengiriman pesan SMS
kepada pasien dengan tujuan mencapai kepatuhan berobat, pemberantasan
penyakit, dan mengatasi ancaman bahaya seperti resistensi obat. Hal ini dapat
diterapkan terhadap pasien diabetes, HIV/ AIDS, dan TB.

4.7.5 Infrastruktur TI Masa Depan

• Implementasi Service Oriented Architecture (SOA)

Sistem yang lama menggunakan pola arsitektur client-server. Komputer client


dipasang aplikasi berbasis desktop (desktop-based application) untuk melakukan
permintaan data pada database server. Kedepannnya diperlukan implementasi
Service Oriented Architecture (SOA) agar tercapai interoperabilitas antara sistem-
sistem yang ada.

Tujuan umum diadopsinya SOA adalah untuk menghilangkan redundansi,


menyusun fungsi baru dari layanan yang sudah ada, menyesuaikan sistem dengan
perubahan kebutuhan, dan peningkatan laba dari investasi sistem lama (legacy
system) (Lewis & Smith, 2007). Tujuan-tujuan tersebut sangat relevan dengan
kondisi RS XYZ saat ini.

Dalam implementasinya di rumah sakit, kaitan antara fungsionalitas layanan


dengan pengguna layanan dapat digambarkan seperti pada gambar 4.13.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 144!
!

Gambar 4.13 Contoh Fungsi Sistem Layanan Kesehatan dan Pemanfaatannya


(Juneja, 2007, p. 208)

Fungsi sebagai bagian dari layanan dapat digambarkan dalam pandangan


konseptual seperti pada gambar 4.14 berikut.

Gambar 4.14 Fungsi Register Patient Sebagai Bagian Layanan


(Juneja, 2007, p. 210)
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 145!
!

• Modernisasi Sistem Lama

Terdapat lima hal yang menjadi alasan dilakukannya modernisasi sistem lama
(legacy system) sebagaimana diterangkan dalam “Legacy Modernization”
(Venkatachalam & Peethamber, 2006) yaitu tingginya biaya operasi dan
pengelolaan (maintenance) pada mainframe, kurangnya fleksibilitas (flexibility)
dan integrasi (integration), peningkatan time-to-market untuk produk baru,
sedikitnya tenaga yang terlatih dalam pengelolaan mainframe serta kompleksitas
sistem sehingga sulit dilakukan perawatan (maintenance). Diantara hal tersebut,
hal yang menjadi alasan diperlukannya modernisasi sistem lama (legacy system)
di RS XYZ ialah kurangnya fleksibilitas (flexibility) dan integrasi (integration)
pada sistem yang ada.

Dijelaskan lebih lanjut bahwa terdapat lima teknik modernisasi sistem lama
(legacy system) yang secara ringkas dijelaskan pada tabel 4.47 berikut.

Tabel 4.47 Lima Teknik Modernisasi Sistem Lama (Legacy System)

No. Teknik Modernisasi Penjelasan


1. Re-hosting of portfolio Re-hosting of portfolio berarti mengambil portofolio
aplikasi yang ada pada mainframe sistem lama (legacy
system) dan meng- hosting-nya pada platform yang
berbeda
2. Re-engineering Re-engineering adalah cara yang ideal untuk
menangkap pengetahuan tentang organisasi yang
tersembunyi dan berpindah ke platform baru
3. Package Implementation Pendekatan ini berarti meninggalkan aplikasi sistem
or New Development lama dan menggantinya dengan aplikasi pesanan
(custom application) yang baru atau paket yang sudah
siap (off-the-shelf packages)
4. Web Enabling Web-enabling umumnya memerlukan wrappers pada
back-end sehingga ia dapat berinteraksi dengan layar
HTML
5. Re-factoring Pendekatan ini melibatkan restrukturisasi kode sistem
lama (legacy system) yang ada untuk menghilangkan
redundansi –memecah program yang berukuran besar
menjadi lebih kecil, modulnya digunakan kembali
(reusable modules), dan wrapping setiap modul

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 146!
!

Perubahan pola arsitektur membuat semua aplikasi yang digunakan pada sistem
lama yang berbasis desktop tidak digunakan lagi dan harus dibuat yang baru.
Maka, teknik modernisasi sistem yang tepat untuk kasus ini adalah dengan
implementasi paket atau pengembangan baru (package implementation or new
development).

Dijelaskan bahwa pilihan ini berfokus pada pembangunan portofolio dengan alat
dan paket terbaik yang ada saat ini. Penggunaan kembali (reuse) logika bisnis
yang ada tidak dimungkinkan dengan pendekatan ini. Diperlukan penyesuaian
(customization) paket dan penulisan ulang logika bisnis.

Gambar 4.15 Nilai Keuntungan Pengembangan Baru/ Implementasi Paket

Pada gambar 4.15 dapat dilihat bahwa pendekatan implementasi paket/


pengembangan baru (package implementation or new development) memberikan
manfaat pengurangan OPEX (operating expense) dan dimungkinkannya
pengadopsian teknologi terbaru. Pengurangan OPEX (operating expense)
membuat peningkatan efisiensi operasional dapat dicapai. Pengadopsian teknologi
terbaru seperti implementasi paket customer relationship management (CRM)
dapat meningkatkan kedekatan dengan pelanggan. Kedekatan dengan pelanggan
ini adalah pemicu TI utama untuk meningkatkan daya saing bisnis.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 147!
!

• Spesifikasi Infrastruktur

Jaringan menggunakan protokol universal (TCP/IP). Komponen pada jaringan


yang akan digunakan yaitu firewall, router dan switch. Storage menggunakan
harddisk dengan interface SATA yang mendukung hot swapping dan memiliki
transfer data yang cepat. Sistem operasi yang digunakan adalah Windows Server
2008, versi yang lebih baru dibanding dengan yang digunakan saat ini.
Pertimbangannya selain dari peningkatan kinerja yaitu dari sisi kemudahan karena
tampilan antarmuka pengguna (graphical user interface) yang sudah familiar.

• Topologi Jaringan

Pada sistem baru, kedua server dihubungkan terlebih dahulu ke router sebelum
switch. Penggunaan router memungkinkan jaringan untuk dihubungkan dengan
internet. Pengaturan yang perlu dilakukan pada router yaitu pengaktifan fitur
access control list (ACL). Hal ini penting dilakukan untuk mengatur siapa saja
yang boleh mengakses server dan siapa saja yang boleh mengakses internet. Pada
router perlu juga dilakukan pengaturan port sesuai tujuan penggunaanya. Port
akses untuk Direktur dan Kepala Bidang dibedakan dengan port untuk pengguna
lainnya. Hal ini akan meningkatkan keamanan jaringan.

Switch digunakan untuk menghubungkan antar komputer yang satu dengan


komputer lainnya pada jaringan. Pengamanan akses jaringan dari pihak luar
dikontrol dengan dipasangnya firewall. Topologi jaringan baru dapat dilihat pada
gambar 4.16.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 148!
!

Gambar 4.16 Topologi Jaringan Baru

Topologi bintang (star topology) dipilih karena alasan kemudahan pengontrolan


dan penambahan workstation. Pengontrolannya mudah karena dapat dilakukan
secara terpusat. Pengontrolan yang terpusat ini akan memungkinkan dilakukannya
deteksi dan isolasi kesalahan/ kerusakan pada jaringan secara cepat. Penambahan
workstation pun mudah karena cukup menghubungkanya pada hub/ switch yang
ada.

Penambahan jumlah pengguna internet menuntut peningkatan bandwidth yang


ada. Selain itu diperlukan pengaturan bandwidth agar masing-masing pengguna
mendapatkan akses internet sesuai kebutuhan dan menghindari terjadinya
‘monopoli’ bandwidth.

• Keamanan Server

Keamanan server harus didasarkan pada pemenuhan tujuan keamanan sistem


informasi yaitu confidentiality, integrity, dan availability. Hal yang perlu
dilakukan oleh RS XYZ adalah:

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 149!
!

1. Penggunaan secure socket layer


Secure socket layer akan melakukan enkripsi pada data yang ditransmisikan
melalui jaringan. Penggunaan SSL dapat mencegah terjadinya pencurian nama
pengguna, nomor PIN, atau sandi. Server tidak mudah diakses siapa saja
sehingga tujuan kerahasiaan (confidentiality) data terpenuhi.
2. Pengaturan hak akses
Hak akses hanya diberikan kepada siapa saja yang diperkenankan untuk
mengakses data pada server. Hal ini penting untuk menjaga kerahasiaan
(confidentiality) data.
3. Pemisahan tugas (separation of duties)
Pemisahan tugas antara operator (system administrator dan database
administrator) juga pengguna (users) perlu dilakukan karena terkait dengan
integritas (integrity) data.
4. Penyediaan server log history
Server log history digunakan untuk memperoleh informasi mengenai siapa
yang mengakses, waktu akses, dan apa yang dilakukan. Hal ini menjadi
penting untuk menjaga integritas (integrity) data.
5. Perlu dilakukan backup sistem secara menyeluruh (disk to disk)
Pada saat ini backup dilakukan hanya pada data saja. Adanya backup sistem
secara menyeluruh sangat berguna ketika terjadi kerusakan pada media
penyimpanan (harddisk) atau pada saat hilangnya data. Server tidak perlu di-
install dan dikonfigurasi ulang sehingga dapat langsung digantikan, downtime
pun dapat diminimalisir. Hal ini dilakukan untuk menjaga ketersediaan
(availability) data.
6. Penyediaan koneksi ke server yang redundan (redundant connection)
Keberjalanan sistem sangat bergantung pada jaringan serta kebutuhan akan
ketersediaan (avaliability) data pasien yang sangat tinggi mengharuskan
disediakannya koneksi ke server yang redundan.

Disamping pengamanan informasi, diperlukan juga pengamanan secara fisik. Saat


ini server ditempatkan di tempat yang mudah dilihat dan diakses oleh selain staf
SIM. Hal yang perlu dilakukan ialah pemindahan server ke ruangan khusus.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 150!
!

4.7.6 Pemanfaatan Tren TI Untuk Keunggulan Organisasi

• Pemanfaatan Data Mining

Penggunaan data mining dalam pelayanan kesehatan dapat ditujukan untuk


beberapa keperluan yang terkait dengan:

1. Efektifitas penanganan medis


Penggunaan data mining dapat dikembangkan untuk mengevaluasi efektivitas
penanganan medis. Dengan membandingkan kesamaan (compare) dan
ketidaksamaan (contrast) pada penyebab, gejala, dan penanganan medis, data
mining dapat menganalisis tindakan medis mana yang terbukti efektif.
2. Manajemen kesehatan
Untuk menunjang manajemen kesehatan, penggunaan data mining dapat
dikembangkan untuk mengidentifikasi/ menelusuri kondisi penyakit yang
kronis dan pasien yang berisiko tinggi secara lebih baik, merencanakan
keterlibatan (intervention) yang tepat, serta mengurangi jumlah rawat inap dan
klaim.
3. Manajemen hubungan pelanggan
Seperti halnya organisasi komersial secara umum, penggunaan data mining
dapat dikembangkan dalam industri pelayanan kesehatan untuk mengetahui
preferensi, pola penggunaan (usage patterns), serta kebutuhan individu saat
ini dan masa yang akan datang untuk meningkatkan tingkat kepuasannya.
Data mining juga dapat digunakan untuk memprediksi produk (barang atau
jasa) lain yang mungkin dibeli oleh pelanggan kesehatan, kecenderungan
kepatuhan pasien terhadap penggunaan obat yang sudah diresepkan, atau
pengaruh layanan pencegahan (preventive care) terhadap penurunan tingkat
utilisasi layanan kesehatan secara signifikan di masa yang akan datang.
4. Penipuan dan penyalahgunaan
Penggunaan data mining yang ditujukan untuk mendeteksi penipuan dan
penyalahgunaan seringkali perlu menetapkan aturan yang kemudian
digunakan dalam mengidentifikasi pola-pola yang tidak biasa atau tidak
normal pada klaim yang dilakukan oleh dokter, laboratorium, klinik, atau yang
lainnya. Lebih dari itu semua, data mining ini dapat menemukan resep atau
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 151!
!

arahan untuk pasien yang tidak tepat dan penipuan asuransi/ klaim kesehatan.
(Koh & Tan, 2005, pp. 66-68)

• Pemanfaatan Mobile Technology

Sebuah buku yang diterbitkan oleh WHO (World Health Organization, 2011)
menjelaskan pemanfaatan teknologi mobile untuk pelayanan kesehatan secara
umum di 114 negara di dunia. Berikut adalah beberapa pemanfaatannya yang
dapat menjadi peluang, dikategorikan berdasarkan teknologi yang digunakan.

1. Mobile Social Networking


Penggunaan mobile social networking dalam pelayanan kesehatan dapat
ditujukan untuk beberapa keperluan yang terkait dengan:
a. Mobilisasi komunitas dan penyuluhan kesehatan
Telepon genggam menyediakan saluran komunikasi baru untuk mobilisasi
komunitas dan penyuluhan kesehatan melalui kampanye. Hal ini dapat
digunakan misalnya untuk meningkatkan partisipasi dalam imunisasi atau
konseling dan tes HIV sukarela.
b. Peningkatan kesadaran publik
Upaya peningkatan kesadaran publik dapat dilakukan dengan penyediaan
produk informasi kesehatan atau quiz yang dapat mengedukasi masyarakat
terkait topik kesehatan tertentu seperti HIV/AIDS.
2. Mobile Portal
Penggunaan mobile portal dalam pelayanan kesehatan dapat ditujukan untuk
beberapa keperluan yang terkait dengan:
a. Penyediaan informasi
Penyediaan akses informasi atau publikasi terkait kesehatan dapat
dilakukan menggunakan perangkat bergerak (mobile devices).
b. Survei kesehatan
Penggunaan perangkat bergerak (mobile devices) untuk pengumpulan dan
pelaporan data terkait kesehatan.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 152!
!

4.7.7 Analisa Gap TOGAF

Analisa gap dilakukan untuk menentukan hal yang akan dilakukan terhadap
kesenjangan antara sistem informasi maupun teknologi informasi yang ada saat ini
dengan sistem informasi maupun teknologi informasi yang menjadi sasaran di
masa yang akan datang. Hasil analisa gap untuk sistem informasi dapat dilihat
pada tabel 4.48, dan analisa gap untuk teknologi informasi dapat dilihat pada tabel
4.49.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 153!
!

Tabel 4.48 Analisa Gap Sistem Informasi

Target IS → Adm & Bangbinus Rekam CRM SDM Logistik Health and Farmasi JPPK Wait Executive SMS
Current app/ Keuangan Medik Safety IS Time IS IS Gateway Eliminated
IS ↓ App/ IS ↓
Pendaftaran Eliminated
Rekam
Eliminated
Medik
Farmasi Eliminated
Kassa Eliminated
IGD Eliminated
Adm. Gab Eliminated
Adm. Keu Eliminated
Inventori Eliminated
SMS
Retain
Gateway
General
Eliminated
Ledger
JPPK Eliminated

New → Develop Develop Develop Develop Develop Develop Develop Develop Develop Develop Develop

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 154!
!

Tabel 4.49 Analisa Gap Teknologi Informasi

Server Network Device Network Security Software Architecture


Target IT → Server 1 Server 2 Server n Switch Router SSL Firewall SOA
Eliminated
Current IT ↓ IT ↓

Server Server
Eliminated
SIMRS
Server SIA Eliminated
Network Switch Retain
Device
Router Retain
Software
Client-server Eliminated
Architecture

New → Build Build Build Build Build Build

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 155!
!

• Perlakuan Terhadap Gap Sistem Informasi

Berdasarkan hasil analisa gap pada sistem informasi yang ada, ditemukan tiga
perlakuan yaitu:

1. Develop (New), artinya sistem informasi tersebut baru sehingga perlu


dikembangkan baik dengan cara insource maupun outsource.
2. Retain, artinya sistem informasi tersebut dipertahankan.
3. Eliminated, artinya sistem informasi tersebut dihilangkan atau tidak digunakan
lagi.

Pengembangan akan dilakukan pada 11 informasi yang baru. SMS Gateway


dipertahankan karena sistem informasi ini sudah berbasis web sehingga tidak
diperlukan pengembangan ulang. Kedepannya sistem informasi ini akan
diintegrasikan dengan CRM. Semua sistem lama (kecuali SMS Gateway) akan
dihilangkan atau tidak digunakan lagi karena semuanya menggunakan aplikasi
berbasis desktop yang tidak dapat diintegrasikan dengan sistem baru.

• Perlakuan Terhadap Gap Teknologi Informasi

Berdasarkan hasil analisa gap pada teknologi informasi yang ada, ditemukan tiga
perlakuan yaitu:

1. Build (New), artinya teknologi informasi tersebut baru sehingga perlu


dibangun baik dengan cara insource maupun outsource.
2. Retain, artinya teknologi informasi tersebut dipertahankan.
3. Eliminated, artinya teknologi informasi tersebut dihilangkan atau tidak
digunakan lagi.

Hal yang perlu dibangun ialah server, network security, serta software
architecture. Jumlah server disesuaikan dengan kebutuhan fungsi yang ada.
Network security dibangun dengan penambahan SSL dan firewall. Software
architecture dengan pola client-server digantikan dengan service oriented
architecture (SOA). Server lama yaitu SIMRS dan server SIA tidak digunakan
lagi.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 156!
!

4.7.8 Road Map

• Road Map Pengembangan Sistem Informasi

Pada saat dilakukan pengembangan sistem baru, sistem lama tetap difungsikan
hingga selesainya tahapan pengembangan sistem inti dan pengguna sistem telah
diberikan pelatihan yang memadai. Urutan pengembangan sistem akan didasarkan
pada posisinya di kuadran portofolio aplikasi.

Bisnis rumah sakit menuntut pelayanan yang fokus terhadap pasien dan penguatan
kemampuan internal, oleh karena itu pengembangan diawali dengan sistem
informasi pada kuadran key operational kemudian dilanjutkan dengan kuadran
support.

Setelah pengembangan pada kuadran key operational dan kuadran support selesai
maka barulah dilakukan pengembangan sistem informasi pada kuadran strategic
dan high potential. Kuadran strategic didahulukan karena sistem informasi pada
kuadran ini menghasilkan nilai keuntungan yang jelas terhadap bisnis.

Berdasarkan hasil analisa tersebut, dibuatlah urutan pengembangan sistem


informasi seperti digambarkan pada tabel 4.50.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 157!
!

Tabel 4.50 Road Map Pengembangan Sistem Baru

Tahun 1 Tahun 2
Sistem Informasi Kuadran Portfolio
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4
Rekam Medik Key Operational
Adm & Keuangan Key Operational
JPPK Key Operational
Farmasi Key Operational
Logistik Key Operational
Wait Time IS Key Operational
Health and Safety IS Key Operational
SDM Support
SMS Gateway Support
CRM Strategic
Bangbinus Strategic
Executive IS High Potential

Tahapan
1 2 3 4
Pengembangan

Sesuai dengan road map yang telah dibuat, pengembangan sistem informasi akan
dilaksanakan dalam dua tahun dan dibagi ke dalam empat tahap yaitu:

1. Pengembangan sistem inti 1 (Kuartal 1 hingga 4 di tahun pertama)


Sistem inti yang dimaksud adalah SI Rekam Medik, SI Administrasi &
Keuangan, SI JPPK, dan SI Farmasi. Pengembangan keempat SI ini harus
dilakukan secara bersamaan dikarenakan adanya keterkaitan satu sama lain.
2. Pengembangan sistem inti 2 (Kuartal 1 di tahun kedua)
Sistem inti yang dimaksud adalah SI Logistik, Wait Time IS, dan Safety IS.
Ketiga sistem informasi ini tidak saling berkaitan namun karena tingkat
kerumitan pengembangannya yang rendah menjadikan ketiganya dapat
dilaksanakan secara bersamaan dalam satu kuartal.
3. Pengembangan sistem penunjang dan strategis (Kuartal 2 hingga 3 di tahun
kedua)
Sistem penunjang yang dimaksud adalah SI SDM, SMS Gateway, SI
Pengembangan & Pembinaan Usaha dan CRM. Pada tahapan ini terdapat tiga
sistem informasi yang saling berkaitan yaitu SMS Gateway, SI Pengembangan
Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 158!
!

& Pembinaan Usaha dan CRM. Ketiganya menggunakan database yang sama
yaitu database pelanggan sehingga harus dikembangkan secara bersamaan.
Pengembangan SI SDM dilakukan pada tahap ini juga dikarenakan tingkat
kebutuhannya yang sama dengan ketiga sistem informasi lainnya.
4. Pengembangan sistem potensial (Kuartal 4 di tahun kedua)
Sistem potensial yang dimaksud adalah Executive Information System. Sistem
informasi ini disebut potensial karena memungkinkan pencapaian sasaran
bisnis yang spesifik dan menghasilkan keunggulan kompetitif namun belum
pasti. Waktu pengembangannya cukup dalam satu kuartal karena sifatnya
yang lebih memanfaatkan data yang sudah ada untuk diolah dan ditampilkan
dalam bentuk yang memudahkan Direktur mengambil keputusan bisnis.

• Road Map Pemanfaatan Tren SI/TI

Tren SI/TI yang dapat dimanfaatkan RS XYZ yaitu EIS, CRM, SMS Gateway,
SSL, firewall, data mining, dan mobile portal. EIS, CRM dan SMS Gateway
sudah masuk dalam daftar sistem informasi baru yang diusulkan. SSL dan firewall
sudah masuk dalam daftar kebutuhan teknologi informasi. Dengan demikian maka
perlu dibuat road map pemanfaatan untuk dua tren SI/TI lainya yaitu data mining
dan mobile portal. Website baru perlu dibangun agar memungkinkan integrasi
dengan mobile portal yang akan dikembangkan. Data yang digunakan untuk
keperluan mining ialah data rekam medik, karenanya pemanfaatan data mining
baru dapat dilakukan setelah pengembangan SI Rekam Medik selesai. Road map
pemanfaatan tren SI/TI dapat dilihat pada gambar 4.17.

Tahun 1 Tahun 2
Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4

Dimulainya Dimulainya
pemanfaatan pemanfaatan
mobile portal data mining
Pengembangan
mobile portal
Pengembangan
website

Gambar 4.17 Road Map Pemanfaatan Tren SI/TI

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Lima strategi SI yang diperlukan untuk mendukung strategi bisnis RS XYZ


yaitu: (1) Pengintegrasian sistem; (2) Fokus pada ceruk pasar (focus on market
niche); (3) Kedekatan dengan pelanggan (customer intimacy); (4) Diferensiasi
produk (product differentiation); serta (5) Membangun citra perusahaan
2. Empat strategi TI yang diperlukan untuk mendukung strategi SI yaitu
implementasi Service Oriented Architecture (SOA), pemanfaatan website,
pemanfaatan social networking, serta implementasi mobile portal.
3. Strategi manajemen SI/TI yaitu dengan dilakukan perubahan struktur
organisasi yaitu dengan memisahkan antara unit SIM dengan unit
Kesekretariatan. Fungsi kerja di unit SIM yang pada awalnya hanya dibagi ke
dalam dua fungsi (urusan perangkat keras dan urusan perangkat lunak) perlu
disesuaikan dan dibagi ke dalam tiga fungsi kerja: (a) Pengelolaan dan
Pengembangan; (b) Teknis dan Pemeliharaan; serta (c) Infrastruktur dan
Keamanan Jaringan.
4. Berdasarkan analisa gap terhadap sistem informasi yang diusulkan dengan
sistem informasi yang ada saat ini ditemukan 11 sistem informasi baru yang
perlu dikembangkan yaitu SI Administrasi & Keuangan, SI Pengembangan &
Pembinaan Usaha, SI Rekam Medik, Customer Relationship Management
(CRM), SI Sumber Daya Manusia, SI Logistik, Health and Safety IS, SI
Farmasi, SI Jasa Pelayanan dan Perawatan Kesehatan (JPPK), Wait Time
Information Systems dan Executive Information Systems; serta 1 sistem
informasi yang dipertahankan yaitu SMS Gateway. Semua sistem lama
(kecuali SMS Gateway) akan dihilangkan atau tidak digunakan lagi karena
semuanya menggunakan aplikasi berbasis desktop yang tidak dapat
diintegrasikan dengan sistem baru.

! 159! Universitas Indonesia!

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! 160!
!

5. Pengembangan sistem informasi akan dilaksanakan dalam dua tahun dan akan
dibagi ke dalam empat tahap berdasarkan posisinya pada kuadran portofolio
aplikasi yaitu: Tahap pertama – Pengembangan sistem inti 1, dilaksanakan
pada kuartal 1 hingga 4 di tahun pertama; Tahap kedua – Pengembangan
sistem inti 2, dilaksanakan pada kuartal 1 di tahun kedua, Tahap ketiga –
Pengembangan sistem penunjang dan strategis, dilaksanakan pada kuartal 2
hingga 3 di tahun kedua; dan Tahap keempat – Pengembangan sistem
potensial, dilaksanakan pada kuartal 4 di tahun kedua.

5.2 Saran

Beberapa hal yang menjadi saran dari penelitian ini adalah:

1. Diperlukan perincian lebih lanjut terhadap road map yang telah dibuat, yaitu
terkait dengan nilai bisnis yang dihasilkan, risiko yang akan dihadapi, biaya
yang dibutuhkan dan jam yang dibutuhkan untuk pengembangan. Semua
perincian tersebut harus dikaji secara mendalam untuk memberikan gambaran
yang jelas mengenai proyek pengembangan kepada para pemangku
kepentingan (stakeholder).
2. Setelah para pemangku kepentingan (stakeholder) memutuskan untuk
melaksanakan proyek pengembangan ini maka hal yang perlu dilakukan oleh
selanjutnya ialah perencanaan proyek (project planning), dilanjutkan dengan
analisa kebutuhan pengguna (requirement gathering) dan dilakukanlah
pengembangan sesuai perencanaan yang telah dibuat dan kebutuhan yang
telah didefinisikan.

Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

DAFTAR PUSTAKA

______________________ (2000). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia


Nomor 144 Tahun 2000 Tentang Jenis Barang dan Jasa yang Tidak Dikenakan
Pajak Pertambahan Nilai.
______________________ (2004). Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1204/MENKES/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
______________________ (2004). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
40 tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
______________________ (2007). Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 432/MENKES/SK/IV/2007 Tentang Pedoman Manajemen
Kesehatan dan keselamatan kerja di rumah sakit.
______________________ (2008). Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis.
______________________ (2009). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit.
______________________ (2010). Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
______________________ (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1171/MENKES/PER/VI/2011 Tentang Sistem Informasi Rumah
Sakit.
______________________ (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
______________________ (2011). Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 417/MENKES/PER/II/2011 Tentang Komisi Akreditasi Rumah
Sakit.
______________________ (2012). Keputusan Gubernur Jawa Barat
No.561/Kep.1405-Bangsos/2012 Tentang Upah Minimum Kabupaten/ Kota di
Jawa Barat tahun 2013.
______________________ (2012). Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 40 Tahun 2012 Tentang Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat.
Bentley, L. D., & Whitten, J. L. (2007). Systems Analysis and Design Methods 7th
Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin.
Bullen, C. V., & Rockart, J. F. (1981). A Primer on Critical Success Factors.
Cambridge: Massachusetts Institute of Technology.
161 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

Cassidy, A. (2006). A Practical Guide to Information System Strategic Planning


(2nd Edition ed.). Boca Raton, USA: Auerbach Publication.
David, F. R. (2011). Strategic Management: concept and cases (13th Edition ed.).
New Jersey: Pearson Education.
Departemen Kesehatan RI. (2008). Tanggung Jawab Apoteker Terhadap
Keselamatan Pasien (Patient Safety). Jakarta.
Febriandirza, A. (2011). Perencanaan Strategis Sistem Informasi: Studi Kasus
Rumah Sakit Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Jaana, M., Teitelbaum, M., & Roffey, T. (2012). IT Strategic Planning in a
Pediatric Hospital: Overview of the Process and Outcomes. Hawaii International
Conference on System Sciences , 2910-2919.
Jayaratna, N. (1994). Understanding and Evaluating Methodologies: NIMSAD, a
Systematic Framework. London: McGraw-Hill.
Jha, L. (2008). Customer Relationship Management: A Strategic Approach (First
edition ed.). New Delhi: Global India Publications Pvt Ltd.
Juneja, G. (2007). Service Oriented Architecture Demystified: A pragmatic
approach to SOA for the IT executive (IT Best Practices Series). Intel Press.
Kachru, U. (2005). Strategi Management, Concept and Cases. New Delhi: Excel
Books.
Killingsworth, B. L., & Seeman, E. (2005). An Integrative Health Information
Systems Approach For Facilitating Strategic Planning In Hospitals. Proceedings
of the 2005 Southern Association of Information Systems Conference . Savannah.
Koh, H. C., & Tan, G. (2005). Data Mining Applications in Healthcare. Journal of
Healthcare Information Management , 19, 64-72.
Kuswardhono, A. H. (2012). Perencanaan Strategis Sistem Informasi: Studi
Kasus Rumah Sakit Aisyiyah Bojonegoro. Jakarta: Universitas Indonesia.
Lederer, A. L., & Sethi, V. (1988). The Impementation of Strategic Information
Systems Planning Methodologies. MIS Quarterly , 445-461.
Lewis, G. A., & Smith, D. B. (2007). Four Pillars of Service-Oriented
Architecture. CrossTalk, The Journal of Defense Software Engineering , 10-13.
O'Brien, J. A., & Marakas, G. M. (2007). Introduction to Information Systems
15th Edition. New York: McGraw-Hill/Irwin.
Pant, S., & Hsu, C. (1995). Strategic Information Systems Planning: A Review.
Information Resource Management Association International Conference, (hal.
21). Atlanta.

162 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

Paul, D., Yeates, D., & Cadle, J. (2010). Business Analysis (Second Edition ed.).
British Informatics Society Limited.
Porter, M. E. (1998). Competitive Strategy: Techniques for Analyzing Industries
and Competitors. New York: The Free Press.
Pyzdek, T. (2002). The Six Sigma Hand Book. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.
Sibarani, A. J. (2011). Perencanaan Strategis Sistem informasi pada Rumah Sakit
Vita Insani. Jakarta: Universitas Indonesia.
The Open Group. (2003). TOGAF (The Open Group Architecture Framework)
Version 8.1 "Enterprise Edition". San Fransisco: The Open Group.
Turban, E., & Volonino, L. (2011). Information Technology For Management.
John Wiley & Sons, Inc.
Turban, E., Rainer, R., & Potter, R. (2005). Introduction to Information
Technology (Third Edition ed.). John Wiley & Sons.
Universitas Negeri Semarang. (2011). Peta Jalan (Roadmap) Pengembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi Universitas Negeri Semarang 2012-2015.
Semarang, Central Java, Indonesia: Universitas Negeri Semarang.
Venkatachalam, K., & Peethamber. (2006). Legacy Modernization. Infosys.
Ward, J., & Peppard, J. (2002). Strategic Planning for Information System 3rd
Edition. Chichester, West Sussex: John Wiley and Sons.
Warsuta, B. (2010). Perencanaan Strategis Sistem Informasi: Studi Kasus Rumah
Sakit Daerah Ciawi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Winter, A., Haux, R., Ammenwerth, E., Brigl, B., Hellrung, N., & Jahn, F. (2011).
Health Information Systems. Architecture and Strategies (2nd Edition ed.).
London: Springer.
World Health Organization. (2011). mHealth: New horizons for health through
mobile technologies: second global survey on eHealth. Geneva: World Health
Organization.

163 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

LAMPIRAN

164 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


!

LAMPIRAN 1
PROFIL RUMAH SAKIT UMUM XYZ

• Sejarah

Rumah Sakit Umum XYZ (RSU XYZ) adalah sebuah Rumah Sakit di Kota
Bandung yang berdiri sejak tahun 1965, merupakan Rumah Sakit yang sudah
Terakreditasi pada tahun 2011 untuk 5 Pelayanan yang memiliki pelayanan Rawat
Jalan, Rawat Inap sebanyak 63 TT, Instalasi Gawat Darurat, Instalasi Kamar
Operasi, dan dilengkapi dengan HCU, Unit Hemodialisa, Laboratorium, Radio-
diagnostik, Rehabilitasi Medik, dan Instalasi Farmasi yang dilayani oleh tenaga
Dokter yang terdiri dari dokter umum dan dokter gigi, serta dokter spesialis (16
bidang spesialis), perawat, bidan, dan tenaga penunjang lainnya. RSU XYZ
melayani pasien Umum, Karyawan PT XYZ dan Keluarga, serta bekerjasama
dengan kontraktor dan Asuransi lain, seperti Askes, Jamsostek, Inhealth, dll.

Dalam sejarahnya keberadaan RSU XYZ tidak bisa dipisahkan dengan PT XYZ,
diresmikan pertama kali tahun 1965, pada saat itu RSU XYZ didirikan untuk
melayani Karyawan PT XYZ selanjutnya pada tahun 1983 PT XYZ berubah
menjadi Perusahaan BUMN, dimana RSU XYZ pelayanannya tetap hanya
diperuntukan untuk karyawan PT XYZ, hingga akhirnya pada tahun 1997 RSU
XYZ menjadi Unit Mandiri di bawah PT XYZ, dimana RSU XYZ membuka
pelayanan kesehatan yang dilengkapi dengan 16 bidang spesialisasi dan terbuka
untuk masyarakat umum, selain tetap melayani karyawan PT XYZ. Pada tahun
2000 RSU XYZ mengalami perubahan status yang sebelumnya RSU XYZ adalah
Unit Mandiri di bawah PT XYZ, menjadi unit Jasa Pelayanan Kesehatan dibawah
PT UVW. PT UVW merupakan anak perusahaan PT XYZ yang bergerak
dibidang Manufaktur, Niaga, dan Jasa Pelayanan Kesehatan, kedudukan ini
berlangsung hingga Tahun 2012.

Pada bulan Mei 2012 RSU XYZ mencapai kemandirian dengan mengacu undang-
undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009 yang berisikan bahwa Rumah
Sakit tidak boleh digabung dengan unit bisnis lainnya, maka RSU XYZ terpisah
dengan PT UVW. Berdasarkan Akta Notaris Listijaratih, SH., SPI no. 03 tanggal
! 165! Universitas Indonesia!

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

16 Mei 2012 Rumah Sakit Umum XYZ telah menjadi Perseroan Terbatas (PT
Rumah Sakit Umum XYZ).

• Visi, Misi, Motto

RSU XYZ mempunyai Visi, Misi dan Motto yang menjadi pegangan dalam
memberikan pelayanan kesehatan sebagai berikut:

Visi

Menjadi Rumah Sakit yang profesional, mandiri, bermutu dan terpercaya pada
tahun 2015.

Misi

a. Menciptakan kemandirian Rumah Sakit baik secara organisasi maupun secara


finansial serta berkontribusi positif terhadap PT. XYZ.
b. Meningkatkan dan memanfaatkan sumber daya untuk memberikan pelayanan
kesehatan yang efektif, efisien, bermutu dan terpercaya.
c. Meningkatkan klasifikasi rumah sakit menjadi tipe madya setara type C.
d. Memberikan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

Motto

“ASRI”

A – Asih: Menumbuhkan rasa kasih sayang terhadap sesama


S – Sehat: Pasien sehat, karyawan sehat, lingkungan sehat
R – Ramah: Mewarnai sikap perilaku karyawan
I – Inovatif: Senantiasa belajar dan berkembang untuk mencapai tujuan

• Tujuan Rumah Sakit

Tujuan Umum:

Memberi kontribusi pada peningkatan derajat kesehatan masyarakat melalui


pelayanan kesehatan yang profesional

Tujuan Khusus:

166 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

a. Mandiri secara organisasi


b. Pelayanan dilakukan berdasarkan standar profesi
c. Melengkapi dan meningkatkan fasilitas pelayanan
d. Menghasilkan manfaat yang optimal serta dapat meningkatkan kesejahteraan
karyawan dan menjamin kesinambungan organisasi

• Fungsi-fungsi

Untuk melaksanakan tugas pokok guna mencapai tujuan Perusahaan secara


berhasil guna dan berdaya guna, maka RSU XYZ menyelenggarakan fungsi-
fungsi berikut:

a. Pengembangan dan Pembinaan Usaha, adalah segala usaha dan kegiatan yang
menyangkut pemasaran dan penjualan dalam arti yang seluas-luasnya atas jasa
pelayanan kesehatan, hubungan kemasyarakatan dengan customer termasuk
customer service.
b. Pelayanan Medis, adalah segala kegiatan yang menyangkut pelayanan medis
beserta dengan catatan medis atas pelayanan tersebut.
c. Keuangan, adalah segala usaha dan kegiatan yang menyangkut perencanaan,
perolehan, pengamanan dan pemanfaatan dana dan asset secara optimal,
akuntansi keuangan serta perhitungan & pengendalian biaya.
d. Umum dan SDM, adalah segala usaha dan kegiatan yang menyangkut:
• Pengaturan rumah tangga Perusahaan, administrasi umum, pemeliharaan
lingkungan kerja, pengamanan Perusahaan, perijinan, asuransi, klaim dan
hukum; pengadaan, pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia;
perencanaan & pengendalian Perusahaan; perencanaan, pengorganisasian,
pemanfaatan serta pengendalian sistem informasi dan prosedur perusahaan
• Penanganan personil baik penerimaan, penempatan, mutasi,
pemberhentian dan kesejahteraan pegawai
e. Keperawatan, adalah segala kegiatan yang menyangkut pelayanan
keperawatan berdasarkan etik keperawatan, dengan menjalankan asuhan
keperawatan dan pengaturan logistik keperawatan.

167 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

f. Logistik, adalah segala usaha dan kegiatan mengenai perlengkapan umum dan
investasi, pengadaan barang, logistik dan pelayanan farmasi dan gizi Rumah
Sakit.
g. Pengawasan, adalah segala usaha dan kegiatan yang menyangkut pemeriksaan
/audit untuk mencegah pemborosan, peningkatan pelayanan, hasilguna dan
dayaguna berdasarkan perundang-undangan, kebijakan dan norma yang
berlaku.
h. Jasa Pelayanan dan Perawatan Kesehatan (JPPK), adalah segala usaha dan
kegiatan yang menyangkut dengan penanganan asuransi kesehatan, baik untuk
pegawai dan keluarga RSU XYZ, PT ABC, PT XYZ, Dapen, Kopkar XYZ
atau peserta lain untuk pengembangannya.

• Informasi Umum

Nama : Rumah Sakit Umum XYZ


Bidang Usaha : Jasa Pelayanan Kesehatan
Jumlah Tempat Tidur : 63 tempat tidur
Tipe RS : Setara Tipe D

168 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

• Struktur Organisasi

169 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

• Legalitas

1. Sertifikat Akreditasi dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Nomor:


KARS-SEPTI201/XII/2011 tanggal 12 Desember 2011, Rumah Sakit Umum
XYZ Lulus terakredistasi 5 Pelayanan dengan masa berlaku 12 Desember
2011 s.d 12 Desember 2014.
2. Penetapan Kelas Rumah Sakit (sedang dalam proses) Surat Permohonan
Penetapan kelas Rumah sakit kepada Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat
Nomor: B/6/RS/XI/2011 Tanggal 3 Nopember 2011.
Sudah dilakukan visitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi Jawa barat tanggal 11
Januari 2011, dengan hasil mengeluarkan beberapa rekomendasi yang harus
dikerjakan oleh RSU XYZ.
3. Surat lzin dari Dinas Kesehatan Kota Bandung Nomor: 445/2380-Dinkes/05-
SIPRS/Ill/12 tanggal 12 Maret 2012 tentang lzin Operasional Sementara
Rumah Sakit, masa berlaku sampai dengan 12 Maret 2013.
Keterangan : Surat lzin Tetap Rumah Sakit akan dikeluarkan bila RSU XYZ
telah mendapatkan Sertifikat Penetapan kelas Rumah Sakit dari kementerian
Kesehatan RI.
4. Akta Notaris Listijaratih, SH., SPI no. 03 tanggal 16 Mei 2012 tentang
Pendirian Perseroan Terbatas PT Rumah Sakit Umum XYZ.

• Jenis Pelayanan

1. Instalasi Gawat Darurat


2. Instalasi Rawat Jalan
• Poliklinik Umum
• Poliklinik Gigi
• Poliklinik KIA & KB
• Poliklinik Spesialis yang terdiri dari
• Penyakit Dalam
• Anak
• Bedah Umum
• Kebidanan dan Kandungan

170 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

• Saraf
• Kulit & Kelamin
• Ortopedi
• Kesehatan Jiwa
• Bedah Mulut
• Rehabilitasi Medik
• Mata
• THT
• Bedah Saraf
3. Unit Hemodialisa
4. Instalasi Rawat Inap

Kelas Jumlah Fasilitas Kelas Jumlah Fasilitas


VIP 3 ruang Bed stainless II 6 ruang Bed stainless
3 tt Bed side table 18 tt Bed side table
Televisi 21 inci Rak handuk
Sofa + meja + kulkas Kamar mandi +
Rak handuk closet duduk
Kamar mandi + closet Kursi tunggu
duduk pasien
Tambahan: III 5 ruang Bed
AC 28 tt Bed side table
IA, IB 4 ruang Bed stainless Rak handuk
8 tt Bed side table Kamar mandi +
closet duduk
Televisi 14 inci
Kursi tunggu
Sofa
pasien
Rak handuk
Kamar mandi + closet
duduk
Tambahan:
Kipas angin

5. Instalasi HCU (High Care Unit) : 1 Ruang 2 tt


6. Instalasi Kamar Operasi : 2 Ruang
7. Konsultasi Khusus
• Psikologi
• Gizi
171 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

8. Pelayanan Penunjang
• Laboratorium (buka 24 jam)
• Radiodiagnostik (buka 24 jam)
• Rongent & USG
• Rehabilitasi Medik
• Instalasi Farmasi (buka 24 jam)
• Instalasi Gizi
Memberikan Pelayanan Gizi untuk pasien-pasien di Instalasi Rawat Inap

• Jumlah Tenaga

No Jenis Tenaga Jumlah No Jenis Tenaga Jumlah


Orang Orang
1. Dokter Spesialis Tamu 31 10. Bidan 13
2. Dokter Spesialis Tetap 5 11. Analis Laboratorium 9
3. Dokter Umum Tetap 7 12. Asisten Apoteker 15
4. Dokter Umum Tamu/PTT 8 13. Radiografer 9
5. Dokter Gigi Tetap 2 14. Fisiotherapist 2
6. Dokter Gigi Tamu/PTT 2 15. Ahli Gizi 1
7. Apoteker 3 16. Rekam Medik 9
8. Psikolog 1 17. Non Medis 67
9. Paramedis 88 18. Outsourcing 26
Jumlah Total 298

• Indikator Pelayanan Rumah Sakit

No. Kriteria Satuan Ideal Nilai


1. Bed occupancy rate (BOR) Prosen 60-85 54.99
2. Bed turn over rate (BTO) Kali 40-50 69.7
3. Turn over interval (TOI) Hari 1-3 2.4
4. Gross death rate (GDR) Permil 20.8
5. Average length of stay (ALOS) Hari 6-9 2.9

172 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

LAMPIRAN 2
INSTRUMEN WAWANCARA

• Wawancara Analisa Kondisi Internal SI/TI

1. Pengelolaan SI/TI
a. Siapa yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan SI/TI?
b. Apa saja SI/TI yang dikelola?
c. Bagaimana SI/TI dikelola?
2. Pengadaan dan upgrade SI/TI
a. Siapa saja pihak yang terlibat dalam pengadaan dan upgrade SI/TI?
b. Apa saja SI/TI yang diadakan dan di-upgrade?
c. Bagaimana SI/TI diadakan dan di-upgrade?
3. Pelatihan SI/TI
a. Apa saja pelatihan yang diberikan?
b. Bagaimana penjadwalan pelatihan?
c. Kapan diadakan pelatihan?
d. Siapa yang memberikan pelatihan?
e. Dimana dilaksanakannya pelatihan?
f. Mengapa diadakan pelatihan?
4. Pengembangan SI/TI
a. Siapa saja pihak yang terlibat dalam pengembangan SI/TI?
b. Pengembangan SI/TI apa saja yang biasanya dilakukan?
c. Bagaimana pengembangan SI/TI dilaksanakan?
5. Keamanan SI/TI
a. Siapa saja pihak yang terlibat dalam pengamanan SI/TI?
b. Hal apa saja yang diamankan?
c. Bagaimana pengamanan dilakukan?
6. Kesulitan yang dihadapi
a. Kesulitan apa saja yang dihadapi terkait dengan pengelolaan, pengadaan
dan upgrade, pelatihan, pengembangan serta keamanan SI/TI?
b. Apa akibat yang dirasakan dengan adanya kesulitan tersebut?
c. Bagaimana penanganan kesulitan-kesulitan tersebut pada saat ini?
173 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

• Wawancara Analisa External Value Chain

1. Produk atau layanan apa yang diperoleh dari pemasok secara langsung?
2. Produk atau layanan apa yang diperoleh dari pemasok secara tak langsung
(melalui agen atau distributor)?
3. Siapa saja pesaing di sekitar RS XYZ?
4. Siapa saja pelanggan RS XYZ?

174 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

• Wawancara Analisa Model Lima Kekuatan Porter

Berikan penjelasan untuk masing-masing pertanyaan seperlunya.

1. Barriers to entry

Faktor Penentu Pertanyaan


Economies of scale a. Seberapa besar ukuran industri rumah sakit secara
total? (kecil/besar)
b. Seberapa banyak jumlah kompetitor di kota bandung?
(sedikit/banyak)
c. Seberapa besar ukuran kompetitor? (kecil hingga
sedang/besar)
Proprietary Bagaimana publik melihat layanan di industri anda?
product differences (sebagai suatu komoditas/dapat dipertukarkan/memiliki
perbedaan yang unik)
Brand identity a. Apakah kompetitor anda mendominasi industri
Rumah Sakit? (ya/tidak)
b. Apakah konsumen lebih memilih kompetitor
dikarenakan namanya? (ya/tidak)
Switching costs Seberapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh
pelanggan untuk berpindah ke rumah sakit yang lain atau
kompetitor baru? (tidak ada/kecil/sedang/besar/bervariasi)
Capital Seberapa besar modal awal yang dibutuhkan untuk
requirements membangun Rumah Sakit baru? (kecil/sedang/besar)
Access to a. Seberapa mudah akses untuk mendistribusikan
distribution layanan? (mudah/sedang/sulit)
b. Apakah ada metode lain untuk mendistribusikan
layanan? (ya/tidak)
Absolute cost Manakah diantara hal berikut yang menjadi sumber
advantage keunggulan biaya (cost advantage):
a. Lokasi yang baik? (ya/tidak)
b. Perjanjian jangka panjang untuk mengakses bahan
baku? (ya/tidak)
c. Sistem produksi atau distribusi yang unik (sehingga
kompetitor sulit menyainginya)? (ya/tidak)
Sebutkan jika ada hal lainnya: ...
Government policy Apakah ada peraturan atau kebijakan pemerintah yang
mencegah atau menghambat pesaing baru untuk masuk ke
industri Rumah Sakit?
Expected Manakah diantara aksi berikut yang mungkin dilakukan
retaliation kompetitor sebagai respon dari munculnya pesaing baru:
a. Menurunkan harga? (ya/tidak)
b. Menawarkan peningkatan insentif untuk membeli
(ya/tidak)
c. Menawarkan layanan tambahan dengan harga yang
sama? (ya/tidak)
175 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

Sebutkan jika ada hal lainnya: ...


Industry Seberapa besar keuntungan dari industri ini secara rata-
Profitability rata? (rendah/sedang/tinggi)
Stage in industry Pada saat ini Rumah Sakit di Indonesia berada pada
life cycle tahapan industri mana? (awal/matang/pertumbuhan/
penurunan)

2. Supplier Power

Faktor Penentu Pertanyaan


Differentiation of Apakah supplier anda memiliki produk/layanan atau
Inputs atribut khusus yang anda inginkan? (ya/tidak)
Switching Costs Seberapa besar biaya yang anda keluarkan untuk beralih
supplier lain atau supplier baru? (tidak
ada/kecil/menengah /tinggi)
Substitute Products Apakah ada alternatif produk atau jasa dari supplier lain
yang memiliki jenis industri yang berbeda? (ya/tidak)
Jika ada, berikan contohnya: ...
Supplier a. Berapa banyak jumlah supplier dalam industri anda?
concentration b. Berapa banyak jumlah supplier yang dominan?
relative to industry c. Berapa persentase pembelinya?
concentration
Importance of a. Seberapa besar kapasitas yang dimiliki supplier?
volume to the (rendah/tinggi)
supplier b. Apakah mereka memiliki kemampuan untuk
mengatur kembali skala produksinya? (ya/tidak)
c. Seberapa besar permintaan akan produk/layanan
supplier jika dibandingkan dengan penawarannya?
(lebih kecil/lebih besar)
d. Seberapa besar volume pembelian rata-rata? (rendah/
sedang/tinggi/bervariasi)
e. Apakah ada pengaruh jumlah pembelian terhadap
prioritas dari supplier? (ya/tidak/tidak diketahui)
Cost relative to the Seberapa besar pengaruh dari pembelanjaan Rumah Sakit
total purchases of (dalam hal ini adalah produk) terhadap supplier? (rendah/
the industry sedang/tinggi)
Impact of inputs on Manakah diantara hal berikut yang mempengaruhi
cost or kesuksesan dari bisnis anda?
differentiation a. Biaya produk/layanan supplier? (ya/tidak/belum
tentu)
b. Kualitas produk/layanan supplier? (ya/tidak/belum
tentu)
Threat of forward Apakah mungkin bagi supplier anda untuk meningkatkan
integration keuntungannya dengan masuk ke bidang usaha anda
(memilih untuk menjadi kompetitor anda)? (ya/tidak)

176 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

3. Threat of substitutes

Faktor Penentu Pertanyaan


The relative price Seberapa hemat biaya yang dikeluarkan pelanggan jika
performance of menggunakan layanan pengganti? (lebih mahal/sama saja/
substitutes lebih hemat/tidak tentu)

Switching costs Seberapa besar biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan


untuk berpindah ke layanan kesehatan alternatif? (tidak
ada/rendah/sedang/tinggi)
Buyer propensity to Bagaimana kecenderungan pelanggan untuk beralih ke
substitute layanan kesehatan alternatif? (rendah/sedang/tinggi)

4. Rivalry between competitors

Faktor Penentu Pertanyaan


Industry Growth Pada saat ini Rumah Sakit di Indonesia berada pada
Rate tahapan industri mana? (awal/matang/pertumbuhan/
penurunan)
High Fixed Cost Berapa besar proporsi biaya tetap terhadap biaya total
untuk industri Anda: (kecil/besar)
Intermittent Over a. Apakah kelebihan kapasitas pasokan terjadi?
Capacity (ya/tidak)
b. Apakah ada permintaan yang sifatnya musiman?
(ya/tidak)
Product Berdasarkan perspektif pelanggan, bagaimana produk
Differences atau layanan anda jika dibandingkan dengan pesaing?
(sama/berbeda/tidak tentu)
Jika berbeda, apakah pelanggan anda menilai perbedaan
itu? (ya/tidak)
Brand Identity Berdasarkan persepsi pelanggan, seberapa besar kekuatan
“brand” dalam industri anda? (lemah/kuat)
Switching Costs Seberapa besar biaya yang dikeluarkan pelanggan anda
untuk beralih ke layanan kesehatan pesaing? (kecil/
sedang/tinggi/bervariasi)
Informational Seberapa mudah pelanggan untuk memahami informasi
Complexity mengenai produk atau layanan anda? (mudah/sedang/
sulit)
Concentration and a. Seberapa banyak jumlah kompetitor di industri anda?
balance (sedikit/banyak)
b. Seberapa besar kepuasan pesaing terhadap posisi
market share yang dimilikinya? (puas/tidak puas)
Industry Apakah kompetitor hanya menjalankan bisnis di industri
Commitment ini saja? (ya/tidak)
Exit Barriers Apa saja hambatan (jika ada) yang mencegah perusahaan
untuk keluar dari industri ini?
177 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

5. Customer Power

Faktor Penentu Pertanyaan


Differentiation of a. Berdasarkan perspektif pelanggan, bagaimana produk
outputs atau layanan anda jika dibandingkan dengan pesaing?
(sama/berbeda/tidak tentu)
b. Apakah pelanggan anda menilai perbedaan dari
produk atau layanan yang diberikan? (ya/tidak)
Switching costs Seberapa besar biaya yang dikeluarkan oleh pelanggan
untuk berpindah ke kompetitor? (tidak ada/rendah/sedang
/tinggi/bervariasi)
Presence of Apa saja produk atau layanan kesehatan (jika ada) yang
Substitutes mungkin digunakan pelanggan selain dari Rumah Sakit?
Industry Apa standar perbandingan yang digunakan untuk
concentration menggambarkan keterkaitan antara konsentrasi industri
relative to buyer (Rumah Sakit) dan konsentrasi pelanggan? Bagaimana
concentration kondisi perbandingan yang ada?
Importance of Apakah volume permintaan produk atau layanan oleh
volume to buyers pelanggan mempengaruhi kemungkinan dilakukannya
negosiasi harga, kualitas dan layanan? (ya/tidak)
Cost relative to Apakah biaya layanan atau produk anda bernilai
total buyer signifikan dalam pengeluaran pelanggan? (ya/tidak)
purchases
Impact of outputs Seberapa besar pengaruh kualitas dari produk atau
on the cost of layanan anda terhadap diferensiasi produk/layanan
differentiation pelanggan? (rendah/sedang/tinggi/tidak ada)
Buyer information Seberapa mudah pelanggan untuk memahami informasi
about supplier mengenai:
products a. Produk atau layanan anda? (mudah/sedang/sulit)
b. Produk atau layanan kompetitor? (mudah/sedang/
sulit)
Buyer profitability a. Seberapa besar keuntungan pelanggan secara rata-
rata? (rendah/sedang/tinggi)
b. Apakah pelanggan tersebut akan tetap mendapat
untung (ya/tidak)
Decision makers Apakah ada insentif yang diberikan oleh kompetitor
incentives kepada pembuat keputusan di pelanggan anda? (ya/tidak)
Threat of backward Mungkinkah pelanggan anda memenuhi kebutuhannya
integration akan produk atau layanan kesehatan dengan masuk ke
industri Anda, menghilangkan kebutuhan terhadap anda?
(ya/tidak) Jika jawabannya “ya”, apa saja contohnya?

178 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

• Wawancara Analisa PESTLE

1. Bagaimana pengaruh yang diperoleh RS. XYZ dari segi politik yang berkaitan
dengan: (a) Undang-undang yang ada saat ini; (b) Undang-undang yang akan
diimplementasikan di masa yang akan datang; (c) Badan yang mengatur dan
memproses hal-hal terkait Rumah Sakit; (d) Kebijakan pemerintah; (e)
Persyaratan pemerintah; serta (f) Kebijakan perdagangan
2. Bagaimana pengaruh yang diperoleh RS. XYZ dari segi ekonomi yang
berkaitan dengan: (a) Situasi dan tren ekonomi; (b) Perpajakan untuk produk
tertentu; (c) Siklus pasar dan perdagangan; (d) Faktor industri lain; serta (e)
Faktor pendorong pelanggan; serta (e) Suku bunga dan nilai tukar
3. Bagaimana pengaruh yang diperoleh RS. XYZ dari segi sosial yang berkaitan
dengan: (a) Tren gaya hidup masyarakat; (b) Demografi; (c) Perilaku dan
opini konsumen; (d) Citra merek, perusahaan dan teknologi; (e) Pola
pembelian konsumen; serta (f) Faktor etnis/ agama
4. Bagaimana pengaruh yang diperoleh RS. XYZ dari segi teknologi yang
berkaitan dengan: (a) Teknologi pengganti/ solusi; (b) Kematangan teknologi;
(c) Kematangan dan kapasitas manufaktur; (d) Potensi inovasi; serta (e)
Akses, lisensi, paten teknologi
5. Bagaimana pengaruh yang diperoleh RS. XYZ dari segi legal yang berkaitan
dengan: (a) Hukum Internasional; (b) Undang-undang Ketenagakerjaan; (c)
Undang-undang Persaingan Usaha; (d) Undang-undang Kesehatan &
Keselamatan kerja; serta (e) Undang-undang Pemerintahan Daerah
6. Bagaimana pengaruh yang diperoleh RS. XYZ dari segi lingkungan yang
berkaitan dengan: (a) Masalah ekologi/ lingkungan; (b) Dampak lingkungan;
(c) Undang-undang Lingkungan Hidup; (d) Konsumsi energi; serta (e)
Pembuangan limbah

179 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.


! ! !
!

• Wawancara Analisa CSF

1. Hal-hal apa yang harus dilakukan dengan benar agar sasaran pelayanan di
instalasi anda tercapai?
2. Ukuran-ukuran apa yang digunakan sebagai indikator keberhasilan layanan?
3. Sebutkan (jika ada) masalah-masalah yang dihadapi dalam pemenuhan target
keberhasilan layanan?

• Wawancara Analisa Balanced Scorecard

1. Jelaskan mengenai aktivitas-aktivitas pokok yang harus dilakukan oleh bagian


anda.
2. Jelaskan mengenai ukuran-ukuran yang digunakan terkait aktivitas-aktivitas
pokok tersebut.
3. Jelaskan mengenai hasil-hasil pokok yang dihasilkan oleh bagian anda.
4. Sebutkan (jika ada) aturan-aturan pemerintah yang harus dipenuhi oleh
Rumah Sakit terkait dengan bagian anda.

180 Universitas Indonesia

Perencanaan strategis..., Iqbal Santosa, FIKOM UI, 2013.

Anda mungkin juga menyukai