Anda di halaman 1dari 36

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
R

si
PUTUSAN
Nomor 156 K/Pid/2017

ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

MAHKAMAH AGUNG

do
gu memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus pada tingkat kasasi telah
memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:

In
A
Nama Lengkap : ANTONIUS HUSEIN LEWA;
Tempat lahir : Ujung Pandang;
ah

lik
Umur/tanggal lahir : 85 Tahun/ 5 Januari 1929;
Jenis Kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
am

ub
Tempat tinggal : Jln.Racing Center, Kota Makassar;
Agama : Katholik;
ep
Pkerjaan : Wiraswasta;
k

Terdakwa ditahan dalam tahanan Rumah Tahanan Negar (RUTAN) oleh :


ah

1. Penuntut Umum, sejak tanggal 22 September 2014 sampai dengan tanggal


R

si
01 Oktober 2014;
2. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 02 Oktober 2014 sampai dengan

ne
ng

tanggal 31 Oktober 2014;


3. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri sejak

do
gu

tanggal 01 November 2014 sampai dengan tanggal 30 Desember 2014;


Terdakwa diajukan di muka persidangan Pengadilan Negeri Makassar karena
didakwa dengan dakwaan sebagai berikut :
In
A

DAKWAAN :
KESATU
ah

lik

PRIMER:
Bahwa ia Terdakwa ANTONIUS HUSAIN LEWA pada hari yang tidak
m

ub

dapat diingat lagi secara pasti sekitar pukul waktunya sudah tidak dapat diingat
lagi secara pasti atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan April
ka

2010 atau setidak-tidaknya masih dalam tahun 2010 bertempat di jalan R. A.


ep

Kartini No.1 Makassar tepatnya di ruang sidang Pengadilan Negeri Makassar


ah

atau di Kantor catatan Sipil Kota Makassar atau setidak-tidaknya di sutu tempat
R

lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Makassar yang berwenang untuk
es

memeriksa dan mengadili ia Terdakwa baik sebagai orang yang melakukan,


M

ng

yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan, memasukkan


on
gu

Hal. 1 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
keterangan palsu ke dalam suatu akte autentik mengenai sesuatu hal yang

si
kebenarannya harus dinyatakan oleh akta itu, dengan maksud untuk memakai
atau menyuruh orang lain memakai akte itu seolah-olah keterangannya sesuai

ne
ng
dengan kebenaran, diancam jika pemakaian itu dapat menimbulkan kerugian,
yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
- Pada tahun 2008 saksi Elisabeth Aida Baji mengajukan gugatan perceraian

do
gu di Pengadilan Negeri Makassar, sesuai dengan permohonan cerai No.
18/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 14 Januari 2009, gugatan telah diputus

In
A
sampai tingkat kasasi Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29
Desember 2009 yang amar putusan MA “Cerai“, sehingga Antonius Husain
ah

lik
Lewa (penuntutan terpisah) melakukan upaya hukum luar biasa yaitu
permohonan Peninjauan Kembali (PK).
- Bahwa untuk mencari novum/bukti baru maka Terdakwa
am

ub
Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan
terpisah) meminta diterbitkan kembali Akta Nikah dari Kantor Dinas
ep
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dengan dasar surat nikah
k

No. 307/Reg.V pada tanggal 18 April 1987 yang diterbitkan oleh Gereja hati
ah

Yesus Katedral Makassar, namun Kepala Dinas kependudukan dan Catatan


R

si
Sipil Kota Makassar Drs. Maruhum Sinaga, Mba tidak bersedia menerbitkan
jika tidak ada penetapan dari Pengadilan Negeri, sehingga Terdakwa

ne
ng

Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan


terpisah) meminta diterbitkan Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dari

do
gu

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang saat itu
Terdakwa Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH
In
(penuntutan terpisah), tidak menyebutkan kalau saksi Elisabeth Aida Baji
A

dengan Antonius Husain Lewa sudah sah “Cerai”.


- Bahwa setelah Antonius Husain Lewa mendapatkan Surat Keterangan Nikah
ah

lik

/ Perkawinan No. 474.2/Dukpil/IV/2010 tanggal 15 April 2010, maka memberi


kuasa khusus pada Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan
m

ub

terpisah) untuk mengajukan permohonan penetapan perkawinan antara


kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar di
ka

Pengadilan Negeri.
ep

- Bahwa dalam permohonan penetapan perkawinan tersebut yang dijadikan


ah

saksi dalam perkawinan adalah Erniwati Lewa dan Johnny Tambuna


R

(penuntutan terpisah), sedangkan saksi Elisabeth Aida Baji tidak dipanggil


es

untuk hadir dalam persidangan, selanjutnya Pengadilan Negeri Makassar


M

ng

mengabulkan permohonan Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku


on
gu

Hal. 2 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kuasa hukum dari Antonius Husain Lewa sesuai dengan penetapan

si
Pengadilan Negeri Makassar No. 79 /Pdt.P / 2010 / PN.Mks, yang bunyi
penetapan yaitu memerintahkan kepada Kepala Dinas Kependudukan dan

ne
ng
Catatan Sipil Kota Makassar untuk menerbitkan Akta Perkawinan antara
Pemohon dengan isterinya Elisabeth Aida Baji yang dilangsungkan secara
Khatolik di Gereja Hati Yesus Katedral Makassar pada tanggal 18 April 1987,

do
gu dengan dasar penetapan Pengadilan Negeri Makassar tersebut kepada
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar menerbitkan

In
A
Kutipan Akta Perkawinan antara Elisabeth Aida Baji dengan ANTONIUS
HUSAIN LEWA sesuai kutipan Akta Perkawinan NIK : 7371040501290004,
ah

lik
PK.828.0002.759 tanggal 31 Mei 2010.
- Bahwa Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan terpisah) telah membantu
melakukan pengurusan surat keterangan nikah/perkawinan di Kantor Dinas
am

ub
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dan telah menerima kuasa
khusus dari Terdakwa Antonius Husain untuk mengajukan permohonan
ep
penetapan perkawinan sedang diketahui bahwa perkawinan Terdakwa
k

Antonius Husain dengan saksi Elisabeth Aida Baji telah diputus cerai oleh
ah

MA RI sesuai putusan Nomor No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember


R

si
2009 yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, namun ada itikad yang
tidak baik selaku advokad dengan cara membantu melakukan pengurusan

ne
ng

surat keterangan nikah/perkawinan dengan tujuan untuk dipergunakan


sebagai bukti baru dalam pengajuan peninjauan kembali (PK) terhadap

do
gu

putusan Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember


2009.
-
In
Bahwa saksi Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa telah
A

menikah pada tahun 1948 dengan menganut agama Budha, akta nikah baru
terbit pada tahun 1968 sesuai dengan akta nikah nomor : 136 tahun 1968
ah

lik

tanggal 3 Juni 1968, kemudian pada tahun 1987 saksi Elisabeth Aida Baji
dengan Antonius Husain Lewa pindah agama dari agama Budha ke agama
m

ub

Katholik dan dilakukan pembabtisan di Gereja Hati Yesus Katedral


Makassar, setelah acara pembabtisan tersebut diterbitkan Surat Nikah yang
ka

dikeluarkan oleh gereja Katedral Makassar sesuai surat nikah No.307/Reg/V


ep

tanggal 18 April 1987, Bahwa surat nikah No. 307 / Reg.V tanggal 18 April
ah

1987 antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa di Gereja
R

Hati Yesus (katedral) Ujung Pandang secara agama Katholik, namun surat
es

nikah tersebut hanya bersifat intern dalam agama Katholik bukan


M

ng

mengoreksi perkawinan yang telah ada sebelumnya dan tidak pula


on
gu

Hal. 3 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
dilaporkan atau dicatat di kantor Catatan Sipil Kota Makassar karena yang

si
bersangkutan sudah melakukan perkawinan sebelumnya.
- Bahwa dengan diterbitkannya Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dan

ne
ng
Kutipan Akta Perkawinan yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang pengurusannya dilakukan oleh
Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku kuasa hukumnya atas

do
gu permintaan Antonius Husain Lewa (penuntutan terpisah) sehingga akibat
dari perbuatan tersebut saksi Elisabeth Aida Baji merasa keberatan dan

In
A
dirugikan karena perkawinannya telah diputus di tingkat Kasasi oleh
Mahkamah Agung Nomor 1951 K / Pdt / 2009 tanggal 29 Desember 2009
ah

lik
dan sedang mengajukan gugatan pembagian harta gono gini di Pengadilan
Negeri Makassar ditolak karena perkawinan Elisabeth Aida Baji dengan
Antonius Husain Lewa dianggap masih sah.
am

ub
- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban Elisabeth Aida Baji mengalami
kerugian kurang lebih Rp. 90.000.000.000,00 (sembilan puluh miliar rupiah).
ep
Perbuatan Terdakwa Antonius Husain Lewa sebagaimana diatur dan
k

diancam pidana dalam pasal 266 ayat (1) KUHP Jo. Pasal 55 KUHP;
ah

SUBSIDAIR:
R

si
Bahwa ia Terdakwa ANTONIUS HUSAIN LEWA pada hari yang tidak

ne
ng

dapat diingat lagi secara pasti sekitar pukul waktunya sudah tidak dapat diingat
lagi secara pasti atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan April
2010 atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain dalam tahun 2010 bertempat di

do
gu

Jalan R.A Kartini No.1 Makassar tepatnya diruang sidang Pengadilan Negeri
Makassar atau di Kantor catatan Sipil Kota Makassar atau setidak-tidaknya di
In
A

suatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Makassar yang
berwenang untuk memeriksa dan mengadili ia Terdakwa baik sebagai orang
ah

yang melakukan, yang turut melakukan, dengan sengaja memakai akte tersebut
lik

seolah-olah isinya sesuai dengan kebenaran, jika karena pemakaian tersebut


dapat menimbulkan kerugian, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
m

ub

- Pada tahun 2008 saksi Elisabeth Aida Baji mengajukan gugatan perceraian
di Pengadilan Negeri Makassar, sesuai dengan permohonan cerai No.
ka

ep

18/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 14 Januari 2009, gugatan telah diputus


sampai tingkat kasasi Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29
ah

Desember 2009 yang amar putusan MA “Cerai“, sehingga Antonius Husain


R

Lewa (penuntutan terpisah) melakukan upaya hukum luar biasa yaitu


es
M

permohonan Peninjauan Kembali (PK).


ng

on
gu

Hal. 4 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa untuk mencari novum/bukti baru maka Terdakwa

si
Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan
terpisah) meminta diterbitkan kembali Akta Nikah dari Kantor Dinas

ne
ng
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dengan dasar surat nikah
No. 307/Reg.V pada tanggal 18 April 1987 yang diterbitkan oleh Gereja hati
Yesus Katedral Makassar, namun Kepala Dinas kependudukan dan Catatan

do
gu Sipil Kota Makassar Drs. Maruhum Sinaga, Mba tidak bersedia menerbitkan
jika tidak ada penetapan dari Pengadilan Negeri, sehingga Terdakwa

In
A
Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan
terpisah) meminta diterbitkan Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dari
ah

lik
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang saat itu
Terdakwa Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH
(penuntutan terpisah), tidak menyebutkan kalau saksi Elisabeth Aida Baji
am

ub
dengan Antonius Husain Lewa sudah sah “Cerai”.
- Bahwa setelah Antonius Husain Lewa mendapatkan Surat Keterangan Nikah
ep
/ Perkawinan No. 474.2/Dukpil/IV/2010 tanggal 15 April 2010, maka memberi
k

kuasa khusus pada Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan


ah

terpisah) untuk mengajukan permohonan penetapan perkawinan antara


R

si
kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar di
Pengadilan Negeri.

ne
ng

- Bahwa dalam permohonan penetapan perkawinan tersebut yang dijadikan


saksi dalam perkawinan adalah Erniwati Lewa dan Johnny Tambuna

do
gu

(penuntutan terpisah), sedangkan saksi Elisabeth Aida Baji tidak dipanggil


untuk hadir dalam persidangan, selanjutnya Pengadilan Negeri Makassar
In
mengabulkan permohonan Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku
A

kuasa hukum dari Antonius Husain Lewa sesuai dengan penetapan


Pengadilan Negeri Makassar No. 79 /Pdt.P / 2010 / PN.Mks, yang bunyi
ah

lik

penetapan yaitu memerintahkan kepada Kepala Dinas Kependudukan dan


Catatan Sipil Kota Makassar untuk menerbitkan Akta Perkawinan antara
m

ub

Pemohon dengan isterinya Elisabeth Aida Baji yang dilangsungkan secara


Khatolik di Gereja Hati Yesus Katedral Makassar pada tanggal 18 April 1987,
ka

dengan dasar penetapan Pengadilan Negeri Makassar tersebut kepada


ep

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar menerbitkan


ah

kutipan Akta Perkawinan antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius


R

Husain Lewa sesuai kutipan Akta Perkawinan NIK: 7371040501290004,


es

PK.828.0002.759 tanggal 31 Mei 2010.


M

ng

on
gu

Hal. 5 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Bahwa Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan terpisah) telah membantu

si
melakukan pengurusan surat keterangan nikah/perkawinan di Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dan telah menerima kuasa

ne
ng
khusus dari Terdakwa Antonius Husain untuk mengajukan permohonan
penetapan perkawinan sedang diketahui bahwa perkawinan Terdakwa
Antonius Husain dengan saksi Elisabeth Aida Baji telah diputus cerai oleh

do
gu MA RI sesuai putusan Nomor No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember
2009 yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, namun ada ittikad yang

In
A
tidak baik selaku advokad dengan cara membantu melakukan pengurusan
surat keterangan nikah/perkawinan dengan tujuan untuk dipergunakan
ah

lik
sebagai bukti baru dalam pengajuan peninjauan kembali (PK) terhadap
putusan Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember
2009.
am

ub
- Bahwa saksi Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa telah
menikah pada tahun 1948 dengan menganut agama Budha, akta nikah baru
ep
terbit pada tahun 1968 sesuai dengan akta nikah nomor : 136 tahun 1968
k

tanggal 3 Juni 1968, kemudian pada tahun 1987 saksi Elisabeth Aida Baji
ah

dengan Antonius Husain Lewa pindah agama dari agama Budha ke agama
R

si
Katholik dan dilakukan pembabtisan di Gereja Hati Yesus Katedral
Makassar, setelah acara pembabtisan tersebut diterbitkan Surat Nikah yang

ne
ng

dikeluarkan oleh gereja Katedral Makassar sesuai surat nikah No.307/Reg/V


tanggal 18 April 1987, Bahwa surat nikah No. 307 / Reg.V tanggal 18 April

do
gu

1987 antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa di Gereja
Hati Yesus (katedral) Ujung Pandang secara agama Katholik, namun surat
In
nikah tersebut hanya bersifat intern dalam agama Katholik bukan
A

mengoreksi perkawinan yang telah ada sebelumnya dan tidak pula


dilaporkan atau dicatat di kantor Catatan Sipil Kota Makassar karena yang
ah

lik

bersangkutan sudah melakukan perkawinan sebelumnya.


- Bahwa dengan diterbitkannya Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dan
m

ub

Kutipan Akta Perkawinan yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan


dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang pengurusannya dilakukan oleh
ka

Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku kuasa hukumnya atas


ep

permintaan Antonius Husain Lewa (penuntutan terpisah) sehingga akibat


ah

dari perbuatan tersebut saksi Elisabeth Aida BajI merasa keberatan dan
R

dirugikan karena perkawinannya telah diputus di tingkat Kasasi oleh


es

Mahkamah Agung Nomor 1951 K / Pdt / 2009 tanggal 29 Desember 2009


M

ng

dan sedang mengajukan gugatan pembagian harta gono gini di Pengadilan


on
gu

Hal. 6 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Negeri Makassar ditolak karena perkawinan Elisabeth Aida Baji dengan

si
Antonius Husain Lewa dianggap masih sah.
- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban Elisabeth Aida Baji mengalami

ne
ng
kerugian kurang lebih Rp. 90.000.000.000 (sembilan puluh milyar rupiah).
Perbuatan Terdakwa Antonius Husain Lewa sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam pasal 266 ayat (2) Jo. Pasal 55 KUHP;

do
gu LEBIH SUBSIDAIR:
Bahwa ia Terdakwa ANTONIUS HUSAIN LEWA pada hari yang tidak

In
A
dapat diingat lagi secara pasti sekitar pukul waktunya sudah tidak dapat diingat
lagi secara pasti atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan April
ah

lik
2010 bertempat di Jalan R.A Kartini No.1 Makassar tepatnya diruang sidang
Pengadilan Negeri Makassar atau di Kantor catatan SipilKota Makassar atau
setidak-tidaknya di suatu tempat lain dalam daerahhukum Pengadilan Negeri
am

ub
Makassar yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili ia Terdakwa
dengan sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan, menyuruh
ep
memasukkan keterangan palsu kedalam akte autentik mengenai sesuatu hal
k

yang kebenarannya harus dinyatakan oleh akta itu, dengan maksud untuk
ah

memakai atau menyuruh orang lain memakai akte itu seolah-olah


R

si
keterangannya sesuai dengan kebenaran, diancam jika pemakaian itu dapat
menimbulkan kerugian, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :

ne
ng

- Pada tahun 2008 saksi Elisabeth Aida Baji mengajukan gugatan perceraian
di Pengadilan Negeri Makassar, sesuai dengan permohonan cerai No.

do
gu

18/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 14 Januari 2009, gugatan telah diputus


sampai tingkat kasasi Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29
In
Desember 2009 yang amar putusan MA “Cerai“, sehingga Antonius Husain
A

Lewa (penuntutan terpisah) melakukan upaya hukum luar biasa yaitu


permohonan Peninjauan Kembali (PK).
ah

lik

- Bahwa untuk mencari novum/bukti baru maka Terdakwa


Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan
m

ub

terpisah) meminta diterbitkan kembali Akta Nikah dari Kantor Dinas


Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dengan dasar surat nikah
ka

No. 307/Reg.V pada tanggal 18 April 1987 yang diterbitkan oleh Gereja hati
ep

Yesus Katedral Makassar, namun Kepala Dinas kependudukan dan Catatan


ah

Sipil Kota Makassar Drs. Maruhum Sinaga, MBA tidak bersedia menerbitkan
R

jika tidak ada penetapan dari Pengadilan Negeri, sehingga Terdakwa


es

Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan


M

ng

terpisah) meminta diterbitkan Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dari


on
gu

Hal. 7 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang saat itu

si
Terdakwa Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH
(penuntutan terpisah), tidak menyebutkan kalau saksi Elisabeth Aida Baji

ne
ng
dengan Antonius Husain Lewa sudah sah “Cerai”.
- Bahwa setelah Antonius Husain Lewa mendapatkan Surat Keterangan Nikah
/ Perkawinan No. 474.2/Dukpil/IV/2010 tanggal 15 April 2010, maka memberi

do
gu kuasa khusus pada Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan
terpisah) untuk mengajukan permohonan penetapan perkawinan antara

In
A
kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar di
Pengadilan Negeri.
ah

lik
Bahwa dalam permohonan penetapan perkawinan tersebut yang dijadikan
saksi dalam perkawinan adalah Erniwati Lewa dan Johnny Tambuna
(penuntutan terpisah), sedangkan saksi Elisabeth Aida Baji tidak dipanggil
am

ub
untuk hadir dalam persidangan, selanjutnya Pengadilan Negeri Makassar
mengabulkan permohonan Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku
ep
kuasa hukum dari Antonius Husain Lewa sesuai dengan penetapan
k

Pengadilan Negeri Makassar No. 79 /Pdt.P / 2010 / PN.Mks, yang bunyi


ah

penetapan yaitu memerintahkan kepada Kepala Dinas Kependudukan dan


R

si
Catatan Sipil Kota Makassar untuk menerbitkan Akta Perkawinan antara
Pemohon dengan isterinya Elisabeth Aida Baji yang dilangsungkan secara

ne
ng

Khatolik di Gereja Hati Yesus Katedral Makassar pada tanggal 18 April 1987,
dengan dasar penetapan Pengadilan Negeri Makassar tersebut kepada

do
gu

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar menerbitkan


kutipan Akta Perkawinan antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius
In
Husain Lewa sesuai kutipan Akta Perkawinan NIK: 7371040501290004,
A

PK.828.0002.759 tanggal 31 Mei 2010.


- Bahwa Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan terpisah) telah membantu
ah

lik

melakukan pengurusan surat keterangan nikah/perkawinan di Kantor Dinas


Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dan telah menerima kuasa
m

ub

khusus dari Terdakwa Antonius Husain untuk mengajukan permohonan


penetapan perkawinan sedang diketahui bahwa perkawinan Terdakwa
ka

Antonius Husain dengan saksi Elisabeth Aida Baji telah diputus cerai oleh
ep

MA RI sesuai putusan Nomor No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember


ah

2009 yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, namun ada itikad yang
R

tidak baik selaku advokad dengan cara membantu melakukan pengurusan


es

surat keterangan nikah/perkawinan dengan tujuan untuk dipergunakan


M

ng

sebagai bukti baru dalam pengajuan peninjauan kembali (PK) terhadap


on
gu

Hal. 8 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
putusan Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember

si
2009.
- Bahwa saksi Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa telah

ne
ng
menikah pada tahun 1948 dengan menganut agama Budha, akta nikah baru
terbit pada tahun 1968 sesuai dengan akta nikah nomor : 136 tahun 1968
tanggal 3 Juni 1968, kemudian pada tahun 1987 saksi Elisabeth Aida Baji

do
gu dengan Antonius Husain Lewa pindah agama dari agama Budha ke agama
Katholik dan dilakukan pembabtisan di Gereja Hati Yesus Katedral

In
A
Makassar, setelah acara pembabtisan tersebut diterbitkan Surat Nikah yang
dikeluarkan oleh gereja Katedral Makassar sesuai surat nikah No.307/Reg/V
ah

lik
tanggal 18 April 1987, Bahwa surat nikah No. 307 / Reg.V tanggal 18 April
1987 antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain LewA di Gereja
Hati Yesus (katedral) Ujung Pandang secara agama Katholik, namun surat
am

ub
nikah tersebut hanya bersifat intern dalam agama Katholik bukan
mengoreksi perkawinan yang telah ada sebelumnya dan tidak pula
ep
dilaporkan atau dicatat di kantor Catatan Sipil Kota Makassar karena yang
k

bersangkutan sudah melakukan perkawinan sebelumnya.


ah

- Bahwa dengan diterbitkannya Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dan


R

si
Kutipan Akta Perkawinan yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang pengurusannya dilakukan oleh

ne
ng

Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku kuasa hukumnya atas


permintaan Antonius Husain Lewa (penuntutan terpisah) sehingga akibat

do
gu

dari perbuatan tersebut saksi Elisabeth Aida Baji merasa keberatan dan
dirugikan karena perkawinannya telah diputus di tingkat Kasasi oleh
In
Mahkamah Agung Nomor 1951 K / Pdt / 2009 tanggal 29 Desember 2009
A

dan sedang mengajukan gugatan pembagian harta gono gini di Pengadilan


Negeri Makassar ditolak karena perkawinan Elisabeth Aida Baji dengan
ah

lik

Antonius Husain Lewa dianggap masih sah.


- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban Elisabeth Aida Baji mengalami
m

ub

kerugian kurang lebih Rp. 90.000.000.000,00 (sembilan puluh miliar rupiah).


Perbuatan Terdakwa Antonius Husain Lewa sebagaimana diatur dan
ka

diancam pidana dalam pasal 266 ayat (1) Jo. Pasal 56 KUHP;
ep

ATAU
ah

KEDUA
R

PRIMAIR :
es

Bahwa ia Terdakwa ANTONIUS HUSAIN LEWA pada hari yang tidak


M

ng

dapat diingat lagi secara pasti sekitar pukul waktunya sudah tidak dapat diingat
on
gu

Hal. 9 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
lagi secara pasti atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan April

si
2010 bertempat di Jalan R.A Kartini No.1 Makassar tepatnya diruang sidang
Pengadilan Negeri Makassar atau di Kantor catatan Sipil Kota Makassar atau

ne
ng
setidak-tidaknya di suatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Makassar yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili ia Terdakwa ia
Terdakwa baik sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan

do
gu yang turut serta melakukan, dalam keadaan dimana undang-undang
menentukan supaya memberi keterangan diatas sumpah atau mengadakan

In
A
akibat hukum kepada keterangan yang demikian, dengan sengaja memberi
keterangan palsu diatas sumpah, baik dengan lisan atau tulisan, secara pribadi
ah

lik
maupun oleh kuasanya yang khusus ditunjuk untuk itu, yang dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut :
- Pada tahun 2008 saksi Elisabeth Aida Baji mengajukan gugatan perceraian
am

ub
di Pengadilan Negeri Makassar, sesuai dengan permohonan cerai No.
18/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 14 Januari 2009, gugatan telah diputus
ep
sampai tingkat kasasi Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29
k

Desember 2009 yang amar putusan MA “Cerai“, sehingga Antonius Husain


ah

Lewa (penuntutan terpisah) melakukan upaya hukum luar biasa yaitu


R

si
permohonan Peninjauan Kembali (PK).
- Bahwa untuk mencari novum/bukti baru maka Terdakwa

ne
ng

Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan


terpisah) meminta diterbitkan kembali Akta Nikah dari Kantor Dinas

do
gu

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dengan dasar surat nikah
No. 307/Reg.V pada tanggal 18 April 1987 yang diterbitkan oleh Gereja hati
In
Yesus Katedral Makassar, namun Kepala Dinas kependudukan dan Catatan
A

Sipil Kota Makassar Drs. Maruhum Sinaga, MBA tidak bersedia menerbitkan
jika tidak ada penetapan dari Pengadilan Negeri, sehingga Terdakwa
ah

lik

Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan


terpisah) meminta diterbitkan Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dari
m

ub

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang saat itu
Terdakwa Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH
ka

(penuntutan terpisah), tidak menyebutkan kalau saksi Elisabeth Aida Baji


ep

dengan Antonius Husain Lewa sudah sah “Cerai”.


ah

- Bahwa setelah Antonius Husain Lewa mendapatkan Surat Keterangan Nikah


R

/ Perkawinan No. 474.2/Dukpil/IV/2010 tanggal 15 April 2010, maka memberi


es

kuasa khusus pada Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan


M

ng

terpisah) untuk mengajukan permohonan penetapan perkawinan antara


on
gu

Hal. 10 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar di

si
Pengadilan Negeri.
- Bahwa dalam permohonan penetapan perkawinan tersebut yang dijadikan

ne
ng
saksi dalam perkawinan adalah Erniwati Lewa dan Johnny Tambuna
(penuntutan terpisah), sedangkan saksi Elisabeth Aida Baji tidak dipanggil
untuk hadir dalam persidangan, selanjutnya Pengadilan Negeri Makassar

do
gu mengabulkan permohonan Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku
kuasa hukum dari Antonius Husain Lewa sesuai dengan penetapan

In
A
Pengadilan Negeri Makassar No. 79 /Pdt.P / 2010 / PN.Mks, yang bunyi
penetapan yaitu memerintahkan kepada Kepala Dinas Kependudukan dan
ah

lik
Catatan Sipil Kota Makassar untuk menerbitkan Akta Perkawinan antara
Pemohon dengan isterinya Elisabeth Aida bagi yang dilangsungkan secara
Khatolik di Gereja Hati Yesus Katedral Makassar pada tanggal 18 April 1987,
am

ub
dengan dasar penetapan Pengadilan Negeri Makassar tersebut kepada
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar menerbitkan
ep
kutipan Akta Perkawinan antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius
k

Husain Lewa sesuai kutipan Akta Perkawinan NIK: 7371040501290004,


ah

PK.828.0002.759 tanggal 31 Mei 2010.


R

si
- Bahwa Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan terpisah) telah membantu
melakukan pengurusan surat keterangan nikah/perkawinan di Kantor Dinas

ne
ng

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dan telah menerima kuasa
khusus dari Terdakwa Antonius Husain untuk mengajukan permohonan

do
gu

penetapan perkawinan sedang diketahui bahwa perkawinan Terdakwa


Antonius Husain dengan saksi Elisabeth Aida Baji telah diputus cerai oleh
In
MA RI sesuai putusan Nomor No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember
A

2009 yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, namun ada ittikad yang
tidak baik selaku advokad dengan cara membantu melakukan pengurusan
ah

lik

surat keterangan nikah/perkawinan dengan tujuan untuk dipergunakan


sebagai bukti baru dalam pengajuan peninjauan kembali (PK) terhadap
m

ub

putusan Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember


2009.
ka

- Bahwa saksi Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa telah
ep

menikah pada tahun 1948 dengan menganut agama Budha, akta nikah baru
ah

terbit pada tahun 1968 sesuai dengan akta nikah nomor : 136 tahun 1968
R

tanggal 3 Juni 1968, kemudian pada tahun 1987 saksi Elisabeth Aida Baji
es

dengan Antonius Husain Lewa pindah agama dari agama Budha ke agama
M

ng

Katholik dan dilakukan pembabtisan di Gereja Hati Yesus Katedral


on
gu

Hal. 11 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Makassar, setelah acara pembabtisan tersebut diterbitkan Surat Nikah yang

si
dikeluarkan oleh gereja Katedral Makassar sesuai surat nikah No.307/Reg/V
tanggal 18 April 1987, Bahwa surat nikah No. 307 / Reg.V tanggal 18 April

ne
ng
1987 antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa di Gereja
Hati Yesus (katedral) Ujung Pandang secara agama Katholik, namun surat
nikah tersebut hanya bersifat intern dalam agama Katholik bukan

do
gu mengoreksi perkawinan yang telah ada sebelumnya dan tidak pula
dilaporkan atau dicatat di kantor Catatan Sipil Kota Makassar karena yang

In
A
bersangkutan sudah melakukan perkawinan sebelumnya.
- Bahwa dengan diterbitkannya Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dan
ah

lik
Kutipan Akta Perkawinan yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang pengurusannya dilakukan oleh
Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku kuasa hukumnya atas
am

ub
permintaan Antonius Husain Lewa (penuntutan terpisah) sehingga akibat
dari perbuatan tersebut saksi Elisabeth Aida Baji merasa keberatan dan
ep
dirugikan karena perkawinannya telah diputus di tingkat Kasasi oleh
k

Mahkamah Agung Nomor 1951 K / Pdt / 2009 tanggal 29 Desember 2009


ah

dan sedang mengajukan gugatan pembagian harta gono gini di Pengadilan


R

si
Negeri Makassar ditolak karena perkawinan Elisabeth Aida Baji dengan
Antonius Husain Lewa dianggap masih sah.

ne
ng

- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban Elisabeth Aida Baji mengalami


kerugian kurang lebih Rp. 90.000.000.000,00 (sembilan puluh miliar rupiah).

do
gu

Perbuatan Terdakwa ANTONIUS HUSAIN LEWA sebagaimana diatur


dan diancam pidana dalam pasal 242 ayat (1) Jo. Pasal 55 KUHP
In
SUBSIDAIR :
A

Bahwa ia Terdakwa ANTONIUS HUSAIN LEWA pada hari yang tidak


ah

dapat diingat lagi secara pasti sekitar pukul waktunya sudah tidak dapat diingat
lik

lagi secara pasti atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan April
2010 bertempat di Jalan R.A Kartini No.1 Makassar tepatnya diruang sidang
m

ub

Pengadilan Negeri Makassar atau di Kantor catatan SipilKota Makassar atau


setidak-tidaknya di suatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
ka

ep

Makassar yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili Terdakwa baik


sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut
ah

serta melakukan, jika keterangan palsu diatas sumpah diberikan dalam perkara
R

pidana dan merugikan Terdakwa atau tersangka, yang dilakukan dengan cara-
es
M

cara sebagai berikut :


ng

on
gu

Hal. 12 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
- Pada tahun 2008 saksi Elisabeth Aida Baji mengajukan gugatan perceraian

si
di Pengadilan Negeri Makassar, sesuai dengan permohonan cerai No.
18/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 14 Januari 2009, gugatan telah diputus

ne
ng
sampai tingkat kasasi Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29
Desember 2009 yang amar putusan MA “Cerai“, sehingga Antonius Husain
Lewa (penuntutan terpisah) melakukan upaya hukum luar biasa yaitu

do
gu permohonan Peninjauan Kembali (PK).
- Bahwa untuk mencari novum/bukti baru maka Terdakwa

In
A
Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan
terpisah) meminta diterbitkan kembali Akta Nikah dari Kantor Dinas
ah

lik
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dengan dasar surat nikah
No. 307/Reg.V pada tanggal 18 April 1987 yang diterbitkan oleh Gereja hati
Yesus Katedral Makassar, namun Kepala Dinas kependudukan dan Catatan
am

ub
Sipil Kota Makassar Drs. Maruhum Sinaga, MBA tidak bersedia menerbitkan
jika tidak ada penetapan dari Pengadilan Negeri, sehingga Terdakwa
ep
Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan
k

terpisah) meminta diterbitkan Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dari


ah

Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang saat itu
R

si
Terdakwa Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH
(penuntutan terpisah), tidak menyebutkan kalau saksi Elisabeth Aida Baji

ne
ng

dengan Antonius Husain Lewa sudah sah “Cerai”.


- Bahwa setelah Antonius Husain Lewa mendapatkan Surat Keterangan Nikah

do
gu

/ Perkawinan No. 474.2/Dukpil/IV/2010 tanggal 15 April 2010, maka memberi


kuasa khusus pada Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan
In
terpisah) untuk mengajukan permohonan penetapan perkawinan antara
A

kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar di


Pengadilan Negeri.
ah

lik

- Bahwa dalam permohonan penetapan perkawinan tersebut yang dijadikan


saksi dalam perkawinan adalah Erniwati Lewa dan Johnny Tambuna
m

ub

(penuntutan terpisah), sedangkan saksi Elisabeth Aida Baji tidak dipanggil


untuk hadir dalam persidangan, selanjutnya Pengadilan Negeri Makassar
ka

mengabulkan permohonan Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku


ep

kuasa hukum dari Antonius Husain Lewa sesuai dengan penetapan


ah

Pengadilan Negeri Makassar No. 79 /Pdt.P / 2010 / PN.Mks, yang bunyi


R

penetapan yaitu memerintahkan kepada Kepala Dinas Kependudukan dan


es

Catatan Sipil Kota Makassar untuk menerbitkan Akta Perkawinan antara


M

ng

Pemohon dengan isterinya Elisabeth Aida Baji yang dilangsungkan secara


on
gu

Hal. 13 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Khatolik di Gereja Hati Yesus Katedral Makassar pada tanggal 18 April 1987,

si
dengan dasar penetapan Pengadilan Negeri Makassar tersebut kepada
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar menerbitkan

ne
ng
kutipan Akta Perkawinan antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius
Husain Lewa sesuai kutipan Akta Perkawinan NIK: 7371040501290004,
PK.828.0002.759 tanggal 31 Mei 2010.

do
gu - Bahwa Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan terpisah) telah membantu
melakukan pengurusan surat keterangan nikah/perkawinan di Kantor Dinas

In
A
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dan telah menerima kuasa
khusus dari Terdakwa Antonius Husain untuk mengajukan permohonan
ah

lik
penetapan perkawinan sedang diketahui bahwa perkawinan Terdakwa
Antonius Husain dengan saksi Elisabeth Aida Baji telah diputus cerai oleh
MA RI sesuai putusan Nomor No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember
am

ub
2009 yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, namun ada ittikad yang
tidak baik selaku advokad dengan cara membantu melakukan pengurusan
ep
surat keterangan nikah/perkawinan dengan tujuan untuk dipergunakan
k

sebagai bukti baru dalam pengajuan peninjauan kembali (PK) terhadap


ah

putusan Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember


R

si
2009.
- Bahwa saksi Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa telah

ne
ng

menikah pada tahun 1948 dengan menganut agama Budha, akta nikah baru
terbit pada tahun 1968 sesuai dengan akta nikah nomor : 136 tahun 1968

do
gu

tanggal 3 Juni 1968, kemudian pada tahun 1987 saksi Elisabeth Aida Baji
dengan Antonius Husain Lewa pindah agama dari agama Budha ke agama
In
Katholik dan dilakukan pembabtisan di Gereja Hati Yesus Katedral
A

Makassar, setelah acara pembabtisan tersebut diterbitkan Surat Nikah yang


dikeluarkan oleh gereja Katedral Makassar sesuai surat nikah No.307/Reg/V
ah

lik

tanggal 18 April 1987, Bahwa surat nikah No. 307 / Reg.V tanggal 18 April
1987 antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa di Gereja
m

ub

Hati Yesus (katedral) Ujung Pandang secara agama Katholik, namun surat
nikah tersebut hanya bersifat intern dalam agama Katholik bukan
ka

mengoreksi perkawinan yang telah ada sebelumnya dan tidak pula


ep

dilaporkan atau dicatat di kantor Catatan Sipil Kota Makassar karena yang
ah

bersangkutan sudah melakukan perkawinan sebelumnya.


R

- Bahwa dengan diterbitkannya Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dan


es

Kutipan Akta Perkawinan yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan


M

ng

dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang pengurusannya dilakukan oleh


on
gu

Hal. 14 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku kuasa hukumnya atas

si
permintaan Antonius Husain Lewa (penuntutan terpisah) sehingga akibat
dari perbuatan tersebut saksi Elisabeth Aida Baji merasa keberatan dan

ne
ng
dirugikan karena perkawinannya telah diputus di tingkat Kasasi oleh
Mahkamah Agung Nomor 1951 K / Pdt / 2009 tanggal 29 Desember 2009
dan sedang mengajukan gugatan pembagian harta gono gini di Pengadilan

do
gu Negeri Makassar ditolak karena perkawinan Elisabeth Aida Baji dengan
Antonius Husain Lewa dianggap masih sah.

In
A
- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban Elisabeth Aida Baji mengalami
kerugian kurang lebih Rp. 90.000.000.000,00 (sembilan puluh miliar rupiah).
ah

lik
Perbuatan Terdakwa Antonius Husain Lewa sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam pasal 242 ayat (2) Jo. Pasal 55 KUHP;
LEBIH SUBSIDAIR :
am

ub
Bahwa ia Terdakwa ANTONIUS HUSAIN LEWA pada hari yang tidak
dapat diingat lagi secara pasti sekitar pukul waktunya sudah tidak dapat diingat
ep
lagi secara pasti atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan April
k

2010 bertempat di Jalan R.A Kartini No.1 Makassar tepatnya diruang sidang
ah

Pengadilan Negeri Makassar atau di Kantor catatan Sipil Kota Makassar atau
R

si
setidak-tidaknya di suatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Makassar yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili Terdakwa dengan

ne
ng

sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan, dalam keadaan


dimana undang-undang menentukan supaya memberi keterangan diatas

do
gu

sumpah atau mengadakan akibat hukum kepada keterangan yang demikian,


dengan sengaja memberi keterangan palsu diatas sumpah, baik dengan lisan
In
atau tulisan, secara pribadi maupun oleh kuasanya yang khusus ditunjuk untuk
A

itu yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :


- Pada tahun 2008 saksi Elisabeth Aida Baji mengajukan gugatan perceraian
ah

lik

di Pengadilan Negeri Makassar, sesuai dengan permohonan cerai No.


18/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 14 Januari 2009, gugatan telah diputus
m

ub

sampai tingkat kasasi Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29


Desember 2009 yang amar putusan MA “Cerai“, sehingga Antonius Husain
ka

Lewa (penuntutan terpisah) melakukan upaya hukum luar biasa yaitu


ep

permohonan Peninjauan Kembali (PK).


ah

- Bahwa untuk mencari novum/bukti baru maka Terdakwa


R

Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan


es

terpisah) meminta diterbitkan kembali Akta Nikah dari Kantor Dinas


M

ng

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dengan dasar surat nikah
on
gu

Hal. 15 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
No. 307/Reg.V pada tanggal 18 April 1987 yang diterbitkan oleh Gereja hati

si
Yesus Katedral Makassar, namun Kepala Dinas kependudukan dan Catatan
Sipil Kota Makassar Drs. Maruhum Sinaga, MBA tidak bersedia menerbitkan

ne
ng
jika tidak ada penetapan dari Pengadilan Negeri, sehingga Terdakwa
Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan
terpisah) meminta diterbitkan Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dari

do
gu Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang saat itu
Terdakwa Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH

In
A
(penuntutan terpisah), tidak menyebutkan kalau saksi Elisabeth Aida Baji
dengan Antonius Husain Lewa sudah sah “Cerai”.
ah

lik
Bahwa setelah Antonius Husain Lewa mendapatkan Surat Keterangan Nikah
/ Perkawinan No. 474.2/Dukpil/IV/2010 tanggal 15 April 2010, maka memberi
kuasa khusus pada Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan
am

ub
terpisah) untuk mengajukan permohonan penetapan perkawinan antara
kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar di
ep
Pengadilan Negeri.
k

- Bahwa dalam permohonan penetapan perkawinan tersebut yang dijadikan


ah

saksi dalam perkawinan adalah Erniwati Lewa dan Johnny Tambuna


R

si
(penuntutan terpisah), sedangkan saksi Elisabeth Aida Baji tidak dipanggil
untuk hadir dalam persidangan, selanjutnya Pengadilan Negeri Makassar

ne
ng

mengabulkan permohonan Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku


kuasa hukum dari Antonius Husain Lewa sesuai dengan penetapan

do
gu

Pengadilan Negeri Makassar No. 79 /Pdt.P / 2010 / PN.Mks, yang bunyi


penetapan yaitu memerintahkan kepada Kepala Dinas Kependudukan dan
In
Catatan Sipil Kota Makassar untuk menerbitkan Akta Perkawinan antara
A

Pemohon dengan isterinya Elisabeth Aida Baji yang dilangsungkan secara


Khatolik di Gereja Hati Yesus Katedral Makassar pada tanggal 18 April 1987,
ah

lik

dengan dasar penetapan Pengadilan Negeri Makassar tersebut kepada


Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar menerbitkan
m

ub

kutipan Akta Perkawinan antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius


Husain Lewa sesuai kutipan Akta Perkawinan NIK: 7371040501290004,
ka

PK.828.0002.759 tanggal 31 Mei 2010.


ep

- Bahwa Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan terpisah) telah membantu


ah

melakukan pengurusan surat keterangan nikah/perkawinan di Kantor Dinas


R

Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dan telah menerima kuasa
es

khusus dari Terdakwa Antonius Husain untuk mengajukan permohonan


M

ng

penetapan perkawinan sedang diketahui bahwa perkawinan Terdakwa


on
gu

Hal. 16 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Antonius Husain dengan saksi Elisabeth Aida Baji telah diputus cerai oleh

si
MA RI sesuai putusan Nomor No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember
2009 yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, namun ada ittikad yang

ne
ng
tidak baik selaku advokad dengan cara membantu melakukan pengurusan
surat keterangan nikah/perkawinan dengan tujuan untuk dipergunakan
sebagai bukti baru dalam pengajuan peninjauan kembali (PK) terhadap

do
gu putusan Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember
2009.

In
A
- Bahwa saksi Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa telah
menikah pada tahun 1948 dengan menganut agama Budha, akta nikah baru
ah

lik
terbit pada tahun 1968 sesuai dengan akta nikah nomor : 136 tahun 1968
tanggal 3 Juni 1968, kemudian pada tahun 1987 saksi Elisabeth Aida Baji
dengan Antonius Husain Lewa pindah agama dari agama Budha ke agama
am

ub
Katholik dan dilakukan pembabtisan di Gereja Hati Yesus Katedral
Makassar, setelah acara pembabtisan tersebut diterbitkan Surat Nikah yang
ep
dikeluarkan oleh gereja Katedral Makassar sesuai surat nikah No.307/Reg/V
k

tanggal 18 April 1987, Bahwa surat nikah No. 307 / Reg.V tanggal 18 April
ah

1987 antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa di Gereja
R

si
Hati Yesus (katedral) Ujung Pandang secara agama Katholik, namun surat
nikah tersebut hanya bersifat intern dalam agama Katholik bukan

ne
ng

mengoreksi perkawinan yang telah ada sebelumnya dan tidak pula


dilaporkan atau dicatat di kantor Catatan Sipil Kota Makassar karena yang

do
gu

bersangkutan sudah melakukan perkawinan sebelumnya.


- Bahwa dengan diterbitkannya Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dan
In
Kutipan Akta Perkawinan yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan
A

dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang pengurusannya dilakukan oleh


Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku kuasa hukumnya atas
ah

lik

permintaan Antonius Husain Lewa (penuntutan terpisah) sehingga akibat


dari perbuatan tersebut saksi Elisabeth Aida BajI merasa keberatan dan
m

ub

dirugikan karena perkawinannya telah diputus di tingkat Kasasi oleh


Mahkamah Agung Nomor 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember 2009 dan
ka

sedang mengajukan gugatan pembagian harta gono gini di Pengadilan


ep

Negeri Makassar ditolak karena perkawinan Elisabeth Aida Baji dengan


ah

Antonius Husain Lewa dianggap masih sah.


R

- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban Elisabeth Aida Baji mengalami


es

kerugian kurang lebih Rp. 90.000.000.000,00 (sembilan puluh miliar rupiah).


M

ng

on
gu

Hal. 17 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Perbuatan Terdakwa Antonius Husain Lewa sebagaimana diatur dan

si
diancam pidana dalam pasal 242 ayat (1) Jo. Pasal 56 KUHP;
Mahkamah Agung tersebut;

ne
ng
Membaca tuntutan pidana Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Makassar tanggal 12 Maret 2015 sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa Antonius Husein Lewa terbukti bersalah secara sah

do
gu dan menyakinkan telah melakukan tindak sebagaimana yang diatur dan
diancam dalam Pasal 266 ayat (1) jo Pasal 55 ayat (1) KUHP;

In
A
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap diri Terdakwa Antonius Husein Lewa
selama 3 (tiga) tahun, 6 (enam) bulan dikurangkan sepenuhnya selama
ah

lik
Terdakwa berada dalam tahanan dan dengan perintah agar Terdakwa
ditahan ;
3. Menyatakan barang bukti berupa :
am

ub
a. 1 (satu) lembar asli surat Nikah dari Paroki Hati Yesus (Katedral) Ujung
Pandang Nomor 307/Reg V tanggal 18 April 1987 atas nama Antonius
ep
Husein Lewa dan Isteri Alisabeth Aida Baji;
k

b. 1 (satu) lembar asli janji Suami Antonius Husein Liwa;


ah

c. 1 (satu) lembar asli janji Isteri Elisabeth Aida Baji;


R

si
d. 1 (satu) lembar asli Sakramen pernikahan dilengkapi dengan surat Madah
Cinta dan Surat Penyerahan keluarga Hati Terkudus Yesus;

ne
ng

e. 1 (satu) lembar asli surat Keterangan Nikah/Perkawinan;


f. 1 (satu) lembar exlampar Penetapan Pengadilan Negeri Makassar Nomor

do
gu

79/Pdt.P/2010/PN.Mks tanggal 24 Mei 2010;


g. 1 (satu) lembar asli kutipan Akta Perkawinan Nomor 7371 PK/2010 0 004
73 tanggal 31 Mei 2010;
In
A

h. 1 (satu) lembar exemplar Salinan putusan Mahakamah Agung RI Nomor


1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember 2009;
ah

lik

i. 1 (satu) lembar salinan regalisir Putusan PK Nomor 715 PK/Pdt/2010


tanggal 23 Februari 2011;
m

ub

digunakan dalam perkara ini;


4. Membebankan Terdakwa untuk membayar buiaya perkara sebesar Rp
ka

5.000,00 (lima ribu rupiah);


ep

Membaca putusan Pengadilan Negeri Makassar, Nomor 1612/Pid.B/


ah

2014/PN.Mksr tanggal 5 Mei 2015 yang amar lengkapnya sebagai berikut:


R

1. Menyatakan Terdakwa Antonius Husein Lewa tersebut diatas, terbukti


es

secara sah dan menyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “ Menyuruh


M

ng

on
gu

Hal. 18 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menempatkan keterangan palsu ke dalam Surat Autentik secara bersama-

si
sama sebagaimana didakwakan pada dakwaan kesatu primair;
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa dengan pidana

ne
ng
penjara selama 1 (satu) tahun;
3. Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari
ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena terpidana

do
gu melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama 2 (dua)
tahun berakhir;

In
A
4. Menetapkan barang bukti yang terdiri dari :
1. 1 (satu) lembar asli surat Nikah dari Paroki Hati Yesus (Katedral) Ujung
ah

lik
Pandang Nomor 307/Reg V tanggal 18 April 1987 atas nama Antonius
Husein Lewa dan Isteri Alisabeth Aida Baji;
2. 1 (satu) lembar asli janji Suami Antonius Husein Liwa;
am

ub
3. 1 (satu) lembar asli janji Isteri Elisabeth Aida Baji;
4. 1 (satu) lembar asli Sakramen pernikahan dilengkapi dengan surat
ep
Madah Cinta dan Surat Penyerahan keluarga Hati Terkudus Yesus;
k

5. 1 (satu) lembar asli surat Keterangan Nikah/Perkawinan;


ah

6. 1 (satu) lembar exlampar Penetapan Pengadilan Negeri Makassar Nomor


R

si
79/Pdt.P/2010/PN.Mks tanggal 24 Mei 2010;
7. 1 (satu) lembar aslii kutipan Akta Perkawinan Nomor 7371

ne
ng

PK/2010000473 tanggal 31 Mei 2010;


8. 1 (satu) lembar exemplar Salinan putusan Mahakamah Agung RI Nomor

do
gu

1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember 2009;


9. 1 (satu) lembar salinan regalisir Putusan PK Nomor 715 PK/Pdt/2010
tanggal 23 Februari 2011;
In
A

5. Membebankan Terdakwa untuk membayar buiaya perkara sebesar Rp


5.000,00 (lima ribu rupiah
ah

lik

Membaca putusan Pengadilan Tinggi Makassar, Nomor 135/PID/2016


/PT.Mks, tanggal 12 Juli 2016 yang amar lengkapnya sebagai berikut:
m

ub

- Menerima permintaan Banding dari Penuntut Umum dan Terdakwa tersebut;


- Memperbaiki/mengubah putusan Pengadilan Negeri Makassar,tanggal 05
ka

Mei 2015 Nomor: 1612/Pid.B/2014/PN.Mks. yang dimohonkan banding


ep

tersebut, sekedar mengenai pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa,


ah

sehingga amar selengkapnya berbunyi sebagai berikut :


R

1. Menyatakan Terdakwa ANTONIUS HUSEIN LEWAtelah terbukti secara


es

sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Menyuruh


M

ng

Menempatkan Keterangan Palsu ke dalam Surat Autentik secara


on
gu

Hal. 19 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bersama-Sama”sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Kesatu

si
primer;
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa dengan pidana

ne
ng
penjara selama selama 1 (satu) tahun;
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dengan lamanya pidana yang dijatuhkan kepada

do
gu Terdakwa;
4. Menetapkan barang bukti yang terdiri atas:

In
A
- 1 (satu) lembar asli Surat Nikah dari Paroki: Hati Yesus (Katedral)
Ujung Pandang Nomor: 307/Reg.V tanggal 18 April 1987 atas nama
ah

lik
Antonius Husein Lewa dan Isteri Elisabeth Aida Baji;
- 1 (satu) lembar asli Janji Suami Antonius Husein Lewa;
- 1 (satu) lembar asli janji Isteri Elisabeth Aida Baiji;
am

ub
- 1 (satu) lembar asli Sakramen Pernikahan dilengkapi dengan surat
Madah Cinta dan Surat Penyerahan keluarga Hati Terkudus Yesus;
ep
- 1 (satu) lembar asli Surat Keterangan Nikah/Perkawinan;
k

- 1 (satu) lembar examplar Penetapan Pengadilan Negeri Makassar


ah

Nomor 79/Pdt.P/2010/PN. Mks tanggal 24 Mei 2010;


R

si
- 1(satu) lembar asli Kutipan Akta Perkawinan Nomor 7371. PK.
.000473 tanggal 31 Mei 2010;

ne
ng

- 1 (satu) lembar examplar Salinan Putusan Mahkamah Agung RI


Nomor 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember 2009;

do
gu

- 1(satu) salinan dilegalisir Putusan PK Nomor 716.PK/Pdt/2010


tanggal 23 Februari 2011;
dikembalikan kepada Penuntut Umum untuk digunakan sebagai barang
In
A

bukti dalam perkara lain;-


5. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam kedua
ah

lik

tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp. 2.000,00 (dua
ribu rupiah);
m

ub

Mengingat akan akta tentang permohonan kasasi Nomor 1612/Pid.B/


2014/PN.Mks yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri Makassar
ka

yang menerangkan, bahwa pada tanggal 3 Oktober 2016 Penuntut Umum pada
ep

Kejaksaan Negeri Makassar mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan


ah

Pengadilan Tinggi tersebut;


R

Mengingat pula akan akta tentang permohonan kasasi Nomor


es

1612/Pid.B/2014/PN.Mks yang dibuat oleh Panitera pada Pengadilan Negeri


M

ng

Makassar yang menerangkan, bahwa pada tanggal 5 September 2016


on
gu

Hal. 20 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi

si
tersebut;
Memperhatikan memori kasasi tanggal 20 Oktober 2016 dari Penuntut

ne
ng
Umum sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Makassar pada tanggal 20 Oktober 2016 ;
Memperhatikan pula memori kasasi tanggal 16 September 2016 dari

do
gu kuasa Terdakwa sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Makassar pada tanggal 16 September 2016 ;

In
A
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah
ah

lik
diberitahukan kepada Penuntut Umum pada tanggal 13 Oktober 2016 dan
Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 19 Oktober
2016 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
am

ub
Makassar pada tanggal 20 Oktober 2016 dengan demikian permohonan kasasi
beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan
ep
dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi
k

tersebut formal dapat diterima;


ah

Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah


R

si
diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 25 Agustus 2016 dan Terdakwa
mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 5 September 2016 serta memori

ne
ng

kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Makassar pada


tanggal 16 September 2016 dengan demikian permohonan kasasi beserta

do
gu

dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan


cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi tersebut
formal dapat diterima;
In
A

Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon


Kasasi Penuntut Umum dan Terdakwa pada pokoknya sebagai berikut:
ah

lik

Alasan-alasan Penuntut Umum:


1. Bahwa majelis hakim Pengadilan Tinggi Makassar yang memeriksa dan
m

ub

mengadili perkara aquo telah secara nyata tidak menerapkan peraturan


hukum atau menerapkan peraturan tidak sebagaimana mestinya dengan
ka

menjatuhkan hukuman pidana penjara selama 1 (satu) tahun sedangkan


ep

pidana maksimal selama 7 (tujuh) tahun.


ah

Bahwa penerapan aturan hukum tidak sebagaimana mestinya atau salah


R

dalam menerapkan aturan hukum yaitu hukuman yang dijatuhkan terhadap


es

Terdakwa ANTONIUS HUSEIN LEWA oleh hakim Pengadilan Tinggi


M

ng

Makassar selama 1 (satu) tahun sangatlah tidak memenuhi rasa keadilan


on
gu

Hal. 21 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
terhadap saksi korban ELISABETH AIDA BAJI beserta anak-anaknya, tidak

si
memberikan efek jera kepada Terdakwa dan kerugian yang ditimbulkan
akibat perbuatan Terdakwa sangat besar serta memberi contoh yang tidak

ne
ng
baik dalam kehidupan masyarakat.
Bahwa berdasarkan uraian diatas maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara a quo telah terbukti tidak

do
gu menerapkan aturan hukum sebagaimana mestinya yang berakibat
penjatuhan pidana terhadap Terdakwa ANTONIUS HUSEIN LEWA hanya

In
A
selama 1 (satu) tahun sehingga tidak mencerminkan rasa keadilan terhadap
saksi korban dan masyarakat.
ah

lik
2. Bahwa majelis hakim Pengadilan Tinggi Makassar yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo, tidak menerapkan cara mengadili sebagaimana
mestinya dengan tidak mempertimbangkan apa yang menjadi alasan
am

ub
banding Penuntut Umum.
Bahwa dalam putusan Pengadilan Tinggi Makassar yang memeriksa dan
ep
mengadili perkara aquo, tidak mempertimbangkan dan menguraikan sama
k

sekali alasan Jaksa Penuntut Umum dalam mengajukan upaya Hukum


ah

Banding dan langsung menyatakan bahwa Putusan Pengadilan Tingkat


R

si
Pertama tersebut sependapat dengan majelis hakim pengadilan Tinggi
Makassar kecuali mengenai pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Tingkat

ne
ng

Pertama yaitu pidana percobaan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal


14 a KUHP.

do
gu

Bahwa benar Pengadilan Tinggi Makassar berwenang dan boleh


menguatkan dan mengambil alih pertimbangan Pengadilan Negeri
Makassar yang dianggap tepat sepanjang pertimbangan yang menjadi
In
A

dasar benar dan sesuai dengan aturan hukum. Tetapi yang menjadi
permasalahan dalam Pengadilan Negeri Makassar tidak
ah

lik

mempertimbangkan akibat yang ditimbulkan oleh perbuatan Terdakwa.


Bahwa Penuntut Umum tidak sependapat dengan putusan Pengadilan
m

ub

Tinggi Makassar yang menjatuhkan putusan pidana penjara kepada


Terdakwa ANTONIUS HUSEIN LEWA selama 1 (satu) tahun, karena tidak
ka

memberikan rasa keadilan serta efek jera bagi Terdakwa maupun bagi
ep

masyarakat pada umumnya, melihat kerugian yang dialami oleh saksi


ah

korban ELISABETH AIDA BAJI beserta anak-anaknya yaitu terkatung-


R

katungnya gugatan gono gini yang diajukan saksi korban ELISABETH AIDA
es

BAJI dan menyebabkan kerugian moril dan materil.


M

ng

on
gu

Hal. 22 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa seharusnya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Makassar dalam

si
mengadili perkara a quo mempertimbangkan alasan Jaksa Penuntut Umum
mengajukan upaya hukum banding, apakah alasan-alasan Jaksa Penuntut

ne
ng
Umum tersebut merupakan alasan yang sesuai dengan ketentuan undang-
undang ataukah tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang, sehingga
apabila alasan banding Jaksa Penuntut Umum telah sesuai dengan

do
gu ketentuan undang-undang dapat dikabulkan dan apabila tidak sesuai
dengan ketentuan undang-undang maka alasan tersebut dapat di tolak oleh

In
A
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Makassar.
Bahwa majelis Hakim Pengadilan Tinggi Makassar yang memeriksa dan
ah

lik
mengadili perkara a quo, tidak menerapkan cara mengadili sebagaimana
mestinya dengan tidak mempertimbangkan apa yang menjadi alasan
banding jaksa penuntut umum (JPU).
am

ub
Alasan-alasan Terdakwa:
1. Pengadilan Tinggi Makassar telah memutus Perkara Banding No.
ep
135/PID/2016/PT. MKS tertanggal 12 Juli 2016, dan Terdakwa/Pemohon
k

Kasasi telah menerima pemberitahuan Putusan pada tanggal 25 Agustus


ah

2016, bahwa atas Putusan Pengadilan Tinggi Makassar tersebut


R

si
Terdakwa/Pemohon Kasasi keberatan dan mengajukan permohonan
kasasi pada hari Senin, tanggal 5 September 2016, berdasarkan Akta

ne
ng

Pernyataan Kasasi No. 1612/Pid.B/2014/PN.MKS, sehingga dengan


demikian Permohonan Kasasi ini masih dalam tenggang waktu 14 hari

do
gu

sebagaimana diatur dalam pasal 245 ayat 1 UU. No. 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana, untuk itu maka mohon kiranya Permohonan
Kasasi PEMOHON KASASI dapat diterima.
In
A

2. Bahwa Pemohon Kasasi menyerahkan Memori Kasasi ini pada tanggal 16


September 2016 melalui Pengadilan Negeri Makassar, sehingga masih
ah

lik

dalam tenggang waktu 14 hari setelah permohonan kasasi diajukan


sebagaimana diatur dalam Pasal 248 ayat 1 UU No. 8 Tahun 1981
m

ub

tentang Hukum Acara Pidana, untuk itu mohon kiranya Memori Kasasi ini
dapat diterima dan diperiksa oleh Mahkamah Agung.
ka

B. HAL-HAL YANG MENJADI ALASAN PENGAJUAN KASASI.


ep

Bahwa atas Putusan Pengadilan Tinggi Makassar No. 135/PID/2016/PT. MKS


ah

tertanggal 12 Juli 2016 tersebut, Terdakwa/Pemohon Kasasi sangat keberatan,


R

untuk itu mohon kiranya Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung Cq. Yang Mulia
es

Ketua dan Anggota Majelis Hakim Agung yang mengadili perkara ini berkenan
M

ng

on
gu

Hal. 23 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
untuk mempertimbangkan keberatan-keberatan dari Terdakwa/Pemohon

si
Kasasi, yang akan Terdakwa/Pemohon Kasasi uraikan sebagai berikut :
1. Majelis Hakim (Judex Factie) telah salah menerapkan hukum dalam

ne
ng
memutus perkara Terdakwa/Pemohon Kasasi, khususnya salah penerapan
terhadap ketentuan pasal 266 ayat 1 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Majelis Hakim Agung Yang Mulia

do
gu Bahwa Majelis Judex Factie telah salah menerapkan ketentuan pasal 266
ayat 1 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1 (ke-1) KUHP dalam perkara a quo, karena

In
A
Judex Factie Tingkat Pertama dan Judex Factie Tinggi telah memaksakan
penerapan pasal 266 ayat 1 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1 (ke-1) terhadap
ah

lik
Terdakwa/Pemohon Kasasi, sedangkan Terdakwa/Pemohon Kasasi tidak
dapat diterapkan atas pasal tersebut, dengan alasan hukum sebagai
berikut :
am

ub
a. Bahwa Judex factie dalam pertimbangannya pada halaman 24 sampai
dengan halaman 27 putusan Pengadilan Negeri Makassar telah
ep
menjadikan pasal 266 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP
k

sebagai dasar terbuktinya perbuatan Terdakwa/Pemohon Kasasi. Hal


ah

mana dalam penguraian unsur-unsur dari Pasal 266 ayat (1) KUHP
R

si
seharusnya dipertimbangkan secara utuh yaitu terdiri dari unsur : 1.
barang siapa. 2 menyuruh memasukkan keterangan palsu ke dalam

ne
ng

suatu akta autentik yang kebenarannya harus dinyatakan oleh akta itu;
3. dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain untuk

do
gu

memakai akta itu seolah-olah keterangannya sesuai dengan


kebenaran. 4. jika pemakaian akta itu dapat menimbulkan kerugian.
Namun dari pertimbangan hukum Judex Factie Pengadilan Negeri
In
A

Makassar jo. Judex Factie Pengadilan Tinggi yang mengadili perkara a


quo sebagaimana dalam Putusannya halaman 22 sampai dengan
ah

lik

halaman 36, hanya mempertimbangkan 3 (tiga) unsur dari Pasal 266


ayat (1) KUHP tanpa mempertimbangkan unsur BARANG SIAPA.
m

ub

Sebagai salah satu unsur esensil tentang dapat tidaknya perbuatan


Terdakwa/Pemohon Kasasi dipertanggungjawabkan secara Pidana,
ka

unsur ini penting.


ep

Hal inilah yang luput dari pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri
ah

Makassar. Sehingga dengan tidak dipertimbangkannya unsur


R

“BARANG SIAPA” dalam putusan a quo, maka hal ini secara jelas dan
es

nyata melanggar Pasal 197 KUHAP, oleh dan karenanya putusan a quo
M

ng

harus dinyatakan BATAL DEMI HUKUM;


on
gu

Hal. 24 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b. Bahwa dalam putusan Judex factie pada halaman 24-25 dikutip

si
sebagai berikut : “ Menimbang, fakta hukum bahwa setelah
permohonan Terdakwa dikabulkan oleh Hakim Pengadilan Negeri

ne
ng
Makassar dengan Penetapan Nomor : 79/Pdt.P/2010/PN. Mks tanggal
24 Mei 2010 dengan amar antara lain : “ menyatakan perkawinan
antara Pemohon dan Aida Baji yang dilangsungkan secara Katolik

do
gu tanggal 18 April 1987 di Gereja Hati Yesus (Kathetral) adalah sah dan
memerintahkan kepada Kantor Dinas Catatan Sipil Makassar untuk

In
A
menerbitkan Akta Perkawinan antara Pemohon dan isterinya Elisabeth
Aida Baji yang dilangsungkan secara Katholik di Gereja Hati Yesus
ah

lik
(Katedral) Kajaolalido Makassar pada tanggal 18 April 1987 dan
berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Makassar Nomor
79/Pdt.P/2010/PN. Makassar tanggal 24 Mei 2010, selanjutnya
am

ub
Terdakwa mengajukan permohonan untuk menerbitkan Kutipan Akta
Perkawinan antara Terdakwa dengan Elisabeth Aida Baji ke Dinas
ep
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, dan Dinas Catatan
k

Sipil Kota Makassar mengabulkan permohonan Terdakwa tersebut


ah

dengan menerbitkan Kutipan Akta Perkawinan Nomor


R

si
7371.PK.2010.000473 tanggal 31 Mei 2010 antara Anthonius Husein
Lewa dengan Elisabeth Aida Baji menunjukkan bahwa Terdakwa telah

ne
ng

menyuruh memasukkan keterangan ke dalam Kutipan Akta Perkawinan


Nomor 7371.PK.2010.000473 tanggal 31 Mei 2010 antara Anthonius

do
gu

Husein Lewa dengan Elisabeth Aida Baji melalui permohonannya yang


diajukan oleh Terdakwa karena permohonan merupakan permintaan
yang merupakan wujud menyuruh memasukkan keterangan “.
In
A

Dari pertimbangan judex Factie tersebut diatas sebagai dasar dari


terbuktinya unsur “ Menyuruh memasukkan keterangan Palsu ke dalam
ah

lik

akta autentik yang kebenarannya harus dinyatakan oleh Akta itu “


adalah pertimbangan yang keliru, Judex Factie telah salah menerapkan
m

ub

hukum terhadap perkara a quo, ada beberapa hal yang tidak


dipertimbangkan oleh Judex Factie, yaitu :
ka

 Bahwa mengajukan permohonan pengesahan dan pencatatan


ep

perkawinan pada Pengadilan yang kemudian dikabulkan hakim


ah

melalui penetapannya, lalu meminta pelaksanaan penetapan


R

tersebut bukanlah merupakan wujud menempatkan keterangan


es

palsu.
M

ng

on
gu

Hal. 25 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa proses pengajuan permohonan adalah termasuk perkara

si
perdata yang mempunyai upaya hukum tersendiri, dan tidak dapat
diproses secara pidana.

ne
ng
Dengan demikian bertolak pada hal-hal tersebut diatas maka penerapan
hukum Judex Factie sangat keliru, ketika menganggap bahwa
Penetapan Pengadilan adalah merupakan permintaan yang merupakan

do
gu wujud menyuruh memasukkan keterangan palsu, karena bagaimana
mungkin suatu permohonan yang dikabulkan oleh hakim melalui

In
A
penetapannya, yang kemudian penetapannya tersebut dilaksanakan
dapat dianggap sebagai menyuruh memasukkan keterangan palsu? Hal
ah

lik
ini menjadi krusial dalam kerangka analisis sebagai berikut :
 Apakah wujud perbuatan menempatkan keterangan palsu pada akta
autentik dihadapan Pejabat yang berwenang, dapat dilakukan
am

ub
dengan cara membawa perintah pengadilan berupa penetapan
pengadilan ?
ep
 Apakah permohonan yang diajukan ke pengadilan yang kemudian
k

dikabulkan oleh hakim, lalu meminta penetapan tersebut untuk


ah

dilaksanakan dapat dianggap sebagai wujud melakukan perbuatan


R

si
menempatkan keterangan palsu pada akta autentik ?
 Jika surat permohonan dikabulkan oleh Hakim, kemudian dikeluarkan

ne
ng

Penetapan atas permohonan tersebut dianggap oleh Judex Factie


sebagai wujud menempatkan keterangan palsu, lalu bagaimanakah

do
gu

dengan Surat Permohonan yang tidak dikabulkan oleh Hakim ?


apakah orang yang mengajukan permohonan masih dapat dianggap
In
sebagai wujud menempatkan keterangan palsu ?, mengingat surat
A

permohonan sudah terlanjur didaftarkan dan diajukan pada


Pengadilan Negeri hanya saja perbedaannya tidak dikabulkan?
ah

lik

Pertanyaan ini menjadi krusial karena, pertimbangan Judex Factie


bersifat parsial/tidak utuh, bukankah Terdakwa mempunyai hak untuk
m

ub

mengajukan permohonan di Pengadilan. Bahwa mengingat tidak ada


aturan yang membatasi pengajuan gugatan dan atau permohonan, maka
ka

seharusnya pengajuan permohonan yang dikabulkan kemudian


ep

melahirkan penetapan lalu menimbulkan akta perkawinan tidak dapat


ah

dikategorikan sebagai perbuatan menempatkan keterangan palsu,


R

karena ada upaya kasasi yang bisa dilakukan oleh pihak yang merasa
es
M

dirugikan dengan adanya Penetapan tersebut.


ng

Majelis Hakim Agung Yang Mulia


on
gu

Hal. 26 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa mengajukan permohonan pengesahan dan pencatatan

si
perkawinan secara agama Katholik pada Pengadilan Negeri Makassar,
bukan mengajukan permohonan pengesahan dan pencatatan

ne
ng
perkawinan secara Budha yang telah di putus cerai oleh Mahkamah
Agung, yang dimaksudkan untuk mempertahankan perkawinan yang
telah dilalui selama 60 tahun lebih.

do
gu Oleh Pengadilan Negeri Makassar permohonan tersebut dikabulkan
karena melihat bukti-bukti yang diajukan oleh Terdakwa yaitu berupa

In
A
Surat Nikah dari Paroki Hati Yesus Kathedral Ujung Pandang No.
307/Reg. V tanggal 18 April 1987 atas nama Antonius Husein Lewa
ah

lik
dengan Elisabeth Aida Badji yang dikeluarkan oleh Gereja Hati Yesus
Kathedral, namun Saksi Aida Badji keberatan dengan menyatakan
bahwa pada tahun itu tidak ada perkawinan namun hanya janji
am

ub
pembaharuan kawin.
Bahwa terdapat 2 (dua) pendapat atas alat bukti surat berupa Surat Nikah No.
ep
307/Reg .V yang dikeluarkan oleh Gereja Kathedral Hati Yesus Makassar yaitu :
k

 Pertama, Terdakwa berpendapat bahwa perkawinan secara katholik benar


ah

terjadi pada tanggal 18 April 1987 berdasarkan Surat Nikah pada


R

si
permohonannya dan Hakim Tunggal menilai bukti surat nikah tersebut
sekalipun hanya tertulis didalamnya janji pembaharuan nikah tetapi karena

ne
ng

tercantum pada Surat Nikah maka perkawinan secara Katholik dianggap sah,
sehingga mengabulkan permohonan pencatatan nikah secara katholik oleh

do
gu

Terdakwa.
 Kedua , Saksi Elizabeth Aida Badji merasa pendapat itu tidak benar, karena
In
menurutnya tidak pernikahan hanya pembaharuan kawin, dan oleh Jaksa
A

serta Judex Factie membenarkan hal tersebut.


Lalu apakah perbedaan pendapat tersebut dalam menilai Surat Nikah No.
ah

lik

307/Reg. V yang dikeluarkan oleh Gereja Kathedral Hati Yesus dapat


menjadikan Terdakwa terbukti menempatkan keterangan palsu pada akta
m

ub

autentik ?
Bukankah ada upaya kasasi yang dapat dilakukan oleh pihak yang
ka

berkeberatan dengan penetapan yang lahir dari permohonan yang diajukan


ep

oleh Terdakwa.
ah

Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat terlihat jelas bahwa Judex Factie
R

dikedua tingkat peradilan telah salah menerapkan hukum pasal 266 ayat 1
es

KUHP terhadap Terdakwa/Pemohon Kasasi khususnya unsur pasal


M

ng

menyuruh menempatkan keterangan palsu pada akta autentik.


on
gu

Hal. 27 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
c. Bahwa pada pertimbangan judex factie sebagai dasar menyatakan

si
terbuktinya unsur “ Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain
untuk memakai Akta itu seolah-olah keterangannya sesuai dengan kebenaran

ne
ng
“ sebagaimana dimuat dalam halaman 29 alinea 3 dikutip sebagai berikut : “
Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa fakta hukum yang terungkap
dipersidangan yaitu setelah Kutipan akta Perkawinan Nomor :

do
gu 7371.PK.2010.000473 tanggal 31 Mei 2010 antara Antonius Husein Lewa
dengan Elisabeth Aida Baji telah dibuat dan diterima oleh Terdakwa,

In
A
Terdakwa telah menggunakan Kutipan akta Perkawinan Nomor :
7371.PK.2010.000473 tanggal 31 Mei 2010 tersebut telah digunakan oleh
ah

lik
Terdakwa sebagai bukti baru (novum) yang diberi tanda (PK-1) dalam
permohonan peninjauan kembali Mahkamah Agung RI No. 716 PK/Pdt/2010
tanggal 23 Februari 2011. Menimbang fakta hukum tersebut merupakan
am

ub
indikator rangkaian perbuatan Terdakwa dimaksudkan untuk memakai
Kutipan akta Perkawinan Nomor : 7371.PK.2010.000473 tanggal 31 Mei 2010
ep
tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsukan, dengan demikian
k

unsur terpenuhi.
ah

Bahwa dari dasar pertimbangan berdasarkan unsur ini terlihat sangat tidak
R

si
relevan sebab tidak nampak adanya korelasi maupun hubungan causalitas
antara Kutipan akta Perkawinan Nomor : 7371.PK.2010.000473 tanggal 31

ne
ng

Mei 2010 yang merupakan pelaksanaan dari Penetapan Pengadilan


kemudian digunakan oleh Terdakwa sebagai novum pada upaya peninjauan

do
gu

kembali, yang kemudian dianggap sebagai unsur memakai akta tersebut


seolah-olah-olah isinya benar dan tidak dipalsukan, karena :

In
Mengajukan novum pada upaya hukum Peninjauan Kembali adalah hak
A

daripada Terdakwa untuk mempertahankan perkawinannya dengan


Elisabeth Aida Badji yang telah dibina selama 60 tahun, yang diatur
ah

lik

dalam Pasal 67 UU No. 14 Tahun 1985 yang telah diubah dengan UU


No. 5 Tahun 2004.
m

ub

 Mengajukan permohonan oleh Terdakwa adalah juga merupakan Hak


Terdakwa berdasarkan Pasal 2 Undang – Undang jo. Penjelasan Pasal 2
ka

Ayat (1) Undang – Undang No. 14 Tahun 1970 tentang Ketentuan –


ep

Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman sebagaimana yang telah diubah


ah

dengan Undang – Undang No. 4 Tahun 2004 yang menyatakan bahwa


R

penyelesaian setiap perkara yang diajukan kepada badan – badan


es

Peradilan mengandung pengertian di dalamnya termasuk penyelesaian


M

ng

yang bersangkutan dengan jurisdikisi voluntair.


on
gu

Hal. 28 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
 Bahwa jika Elisabeth Aida Baji keberatan dengan dikabulkannya

si
permohonan pencatatan perkawinan yang diajukan oleh Terdakwa maka
dapat melakukan upaya hukum dengan mengajukan kasasi, berdasarkan

ne
ng
Pasal 43 ayat (1) jo Penjelasan Pasal 43 ayat (1) Undang – Undang No.
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah
diubah dengan Undang - Undang No. 5 Tahun 2004 yang menyebutkan

do
gu pengecualian dalam ayat (1), Pasal ini diadakan karena adanya Putusan
Pengadilan Tingkat Pertama yang oleh Undang Undang tidak dapat

In
A
dimohonkan banding, sehingga upaya hukum yang dapat dilakukan
adalah kasasi. Hal tersebut juga sudah dijelaskan dalam surat Ketua
ah

lik
Pengadilan Negeri Makassar tanggal 18 Juli 2011 tentang upaya hukum
kasasi yang dapat dilakukan oleh Aida Baji jika keberatan dengan adanya
penetapan tersebut.
am

ub
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dari dasar pertimbangan tersebut
telah nampak bahwa unsur “Dengan maksud untuk memakai atau
ep
menyuruh orang lain untuk memakai Akta itu seolah-olah keterangannya
k

sesuai dengan kebenaran” TIDAK TERBUKTI.


ah

d. Bahwa selain itu salah penerapan hukum Judex Facti terhadap unsur “
R

si
Jika Pemakaian itu dapat menimbulkan kerugian “ dapat terlihat dalam
pertimbangan judex factie halaman 31 Putusan Pengadilan Negeri

ne
ng

Makassar dikutip sebagai berikut : “ Meskipun putusan Peninjauan


Kembali Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1951 K/Pdt/2009 tanggal

do
gu

29 Desember 2009 amarnya antara lain berbunyi “ Menolak Peninjauan


Kembali dari Pemohon Peninjauan kembali : Husain Lewa tersebut ” in
In
casu dalam perkara a quo , karena jika dicermati dengan seksama, maka
A

unsur ini secara redaksional maka pemakaian surat/akta tersebut belum


dilakukan saja yang berarti dengan sendirinya kerugian belum timbul
ah

lik

secara nyata, unsur ini telah dikatakan terpenuhi, hal tersebut


disimpulkan dari dimuatnya perkataan “jika” di dalam anak kalimat” jika
m

ub

surat tersebut digunakan”.


Bahwa terlihat dari pertimbangan seperti ini sangat tidak rasional hal
ka

mana telah nyata-nyata bahwa permohonan Peninjauan Kembali yang


ep

dilakukan oleh Terdakwa tidak menimbulkan kerugian karena


ah

Permohonan Peninjauan Kembali Tersebut di Tolak. Sehingga sangat


R

tidak berdasar pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri yang


es

berusaha menganalogikan dengan terbalik-balik dengan hanya berdasar


M

ng

pada kata “Jika Pemakaian itu dapat menimbulkan kerugian” yang


on
gu

Hal. 29 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sebenarnya tidak sesuai dengan redaksi asli Pasal 266 ayat (1) Wetbook

si
van Strafrecht (KUHP) yang mensyaratkan bahwa esensi dari unsur
dapat menimbulkan kerugian adalah adanya tindakan pendahuluan yang

ne
ng
sudah dapat dipastikan akan menimbulkan kerugian misalnya Jual beli
yang dilakukan 2 (dua) kali, hal ini sudah sangat terang akan merugikan
pihak Pembeli. Tetapi akan berbeda jika hal tersebut hanya bersifat

do
gu pengajuan Permohonan in casu Permohonan Peninjauan Kembali tidak
dapat dikategorikan sebagai dapat menimbulkan kerugian sebab upaya

In
A
hukum tidak dapat diidentikkan dengan untung rugi tetapi lebih pada
pendekatan pencarian keadilan.
ah

lik
Oleh dan karenanya pertimbangan Judex Factie dikedua tingkat
peradilan harus dinyatakan tidak berdasar, karena telah salah
menerapkan hukum.
am

ub
e. Bahwa judex facti telah salah menerapkan hukum pasal 55 ayat 1 ke-1
terhadap Terdakwa, berkaitan dengan pertimbangan Judex Facti
ep
Pengadilan Negeri Makassar yang mengkonstatir penerapan Pasal 55
k

ayat (1) ke 1 KUHP sebagai terbuktinya delik yang didakwakaan kepada


ah

Terdakwa/Pemohon Kasasi dengan legal reasioning dalam putusan a


R

si
quo halaman 33 yang dikutip sebagai berikut : “ Menimbang, fakta
tersebut menunjukkan bahwa telah tampak adanya hubungan kerjasama

ne
ng

yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam suatu kerjasama in casu
Terdakwa yang mengajukan permohonan tanggal 17 Mei 2010 melalui

do
gu

kuasanya Ayu A Chaidir SH. MKn, kemudian TERDAKWA BERSAMA


AYU ANGGRAINI CHAIDIR SH, MKn DAN HAKIM PENGADILAN
NEGERI MAKASSAR MENGABULKAN PERMOHONAN TERSEBUT
In
A

dan Hakim Pengadilan Negeri Makassar mengabulkan permohonan


tersebut dengan Penetapan Nomor : 79/Pdt.P/2010/PN. Mks tanggal 24
ah

lik

Mei 2010, selanjutnya Terdakwa bersama Ayu Anggraini Chaidir SH MKn


mengajukan permohonan… dst. Dari pertimbangan yang demikian ini jika
m

ub

dicermati dari optik hukum terlihat sangat aneh, karena :


- Tidak mungkin Hakim Pengadilan Negeri Makassar, Ayu Anggraini
ka

Chaidir SH, MKn dan Terdakwa dapat dikatakan bersama-sama,


ep

Padahal masing-masing pihak memiliki posisi dan tujuan yang


ah

berbeda, Terdakwa adalah orang yang memiliki kehendak dan


R

kepentingan dengan tujuan untuk tetap mempertahankan


es

perkawinannnya yang telah dibina selama lebih dari 60 tahun dan ingin
M

ng

mendaftarkan perkawinannya secara agama Katolik, sedangkan Ayu


on
gu

Hal. 30 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Anggraini Chaidir SH, MKn bertindak selaku Advokat/Kuasa Hukum

si
dari Terdakwa yang tidak memiliki kepentingan apapun selain dari
pada tugas profesinya selaku Advokat, juga tidak pernah menemani

ne
ng
atau bersama-sama dengan Terdakwa meminta penerbitan Kutipan
akta Perkawinan Nomor : 7371.PK.2010.000473 tanggal 31 Mei 2010
pada Kantor Catatan Sipil Makassar, sedangkan Bapak Mas’ud Tappa

do
gu sebagai Hakim Tunggal Penetapan jelas-jelas juga tidak memiliki
hubungan apapun juga dengan keinginan dan kehendak dari

In
A
Terdakwa melalui PERMOHONANNYA kecuali fungsinya adalah
untuk mengadili menolak atau mengabulkan permohonan Terdakwa.
ah

lik
Oleh karena itu, mana mungkin dapat dikatakan ada kerjasama
sedangkan masing-masing pihak berbeda posisi dan perannya
masing-masing.
am

ub
- Dengan demikian jika kita ingin berdasar pada fakta ini maka rasio
Logarisnya pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP tidak dapat diterapkan
ep
karena ada ketidakjelasan terhadap siapa yang menyuruh dan siapa
k

yang disuruh memasukkan keterangan palsu ke dalam suatu akta


ah

autentik. kecuali pada kenyataannya bahwa motif dasar dari Terbitnya


R

si
Akta Autentik a quo adalah didasarkan atas Perintah dari Penetapan
Pengadilan Negeri Makassar Nomor : 79/Pdt.P/2010/PN. Mks tanggal

ne
ng

24 Mei 2010 yang memerintahkan Kantor Dinas Catatan Sipil Kota


Makassar. Sehingga dengan demikian Terdakwa tidaklah dapat

do
gu

dimintakan pertanggungjawaban pidana.


2. Majelis Hakim (Judex Facti) telah salah menerapkan hukum dalam
In
memutus perkara Terdakwa/Pemohon Kasasi, karena perbuatan
A

Terdakwa/Pemohon Kasasi bukan termasuk tindak pidana tetapi termasuk


dalam ruang lingkup perdata.
ah

lik

Majelis Hakim Agung Yang Mulia..


Judex Factie telah memutuskan dalam pertimbangannya bahwa
m

ub

Terdakwa/Pemohon Kasasi telah terbukti melakukan tindak pidana


menyuruh menempatkan keterangan palsu kedalam Akta Autentik secara
ka

bersama-sama.
ep

Namun kami mempunyai pendapat yang berbeda dengan putusan


ah

tersebut, Judex Factie telah salah menerapkan hukum dalam perkara a


R

quo, karena :
es

a. Pelaksanaan Penetapan Pengadilan Negeri yang dilakukan oleh


M

ng

Terdakwa yaitu dengan meminta kutipan akta perkawinan pada Kantor


on
gu

Hal. 31 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Catatan Sipil Kota Makassar berdasarkan Penetapan Pengadilan

si
adalah hak keperdataan Terdakwa yang dilakukan berdasarkan
Undang Undang sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Undang

ne
ng
Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 2 ayat (2)
Peraturan Pemerintah RI No. 9 tahun 1975.
b. Bahwa pengajuan permohonan pengesahan dan pencatatan

do
gu perkawinan yang dilakukan Terdakwa/Pemohon Kasasi adalah
sengketa perdata berdasarkan Pasal 2 Undang – Undang jo.

In
A
Penjelasan Pasal 2 Ayat (1) Undang – Undang No. 14 Tahun 1970
tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman
ah

lik
sebagaimana yang telah diubah dengan Undang – Undang No. 4
Tahun 2004 yang menyatakan bahwa penyelesaian setiap perkara
yang diajukan kepada badan–badan Peradilan mengandung pengertian
am

ub
di dalamnya termasuk penyelesaian yang bersangkutan dengan
jurisdisi voluntair.
ep
c. Bahwa upaya hukum yang dapat dilakukan untuk membatalkan
k

penetapan tersebut adalah dengan “ Mengajukan Kasasi “ seperti yang


ah

diatur dalam Pasal 43 ayat (1) jo Penjelasan Pasal 43 ayat (1) Undang
R

si
– Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana
yang telah diubah dengan Undang - Undang No.5 Tahun 2004 yang

ne
ng

menyebutkan menjadi pengecualian dalam ayat (1) Pasal ini diadakan


karena adanya Putusan Pengadilan Tingkat Pertama yang oleh

do
gu

Undang-Undang tidak dapat dimohonkan banding, sehingga upaya


hukum yang dapat dilakukan adalah kasasi, bukannya mengkualifisir
sengketa perdata tersebut perkara pidana.
In
A

Hal tersebut juga sudah dijelaskan dalam Surat Ketua Pengadilan


Negeri Makassar tanggal 18 Juli 2011 tentang upaya hukum kasasi
ah

lik

yang dapat dilakukan atas Penetapan Pengadilan tersebut.


d. Upaya hukum Peninjauan Kembali yang diajukan Terdakwa, diatur
m

ub

dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah


dengan Undang-undang No.5 Tahun 2004 tentang Mahkamah Agung
ka

Pasal 67 huruf b, yaitu seseorang dapat melakukan upaya hukum


ep

peninjauan kembali dengan mengajukan bukti-bukti surat yang bersifat


ah

menentukan yang pada waktu perkara diperiksa belum diajukan dan


R

tidak dapat ditemukan. Dan dalam perkara ini, upaya tersebut dipakai
es

oleh Terdakwa untuk mempertahankan perkawinannya yang telah


M

ng

berlangsung selama 60 tahun lebih, namun sebelum mengajukan


on
gu

Hal. 32 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
upaya peninjauan kembali, terlebih dahulu Terdakwa mengesahkan

si
dan mencatatkan perkawinannya dengan mengajukan permohonan
pada Kantor Pengadilan Negeri Makassar.

ne
ng
e. Bahwa jika telah terbit kutipan akta perkawinan atas penetapan
tersebut maka upaya hukum yang dapat diajukan untuk membatalkan
akta tersebut adalah dengan mengajukan gugatan sengketa tata usaha

do
gu Negara di Pengadilan Tata Usaha Negara.
Untuk itu berdasarkan uraian tersebut diatas maka yang didakwakan

In
A
kepada Terdakwa/Pemohon Kasasi bukanlah merupakan tindak pidana
tetapi termasuk ruang lingkup perdata, yang merupakan upaya hukum
ah

lik
keperdataan.
3. Pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Tinggi Makassar sebagai Judex
Facti merupakan pertimbangan hukum yang mengambil alih tidak cukup
am

ub
(Onvoldoende Gemotiveerd), karena hanya mengambil alih pertimbangan
Pengadilan Negeri Makassar tanpa memberi pertimbangan sendiri, dan
ep
tanpa menggunakan fakta hukum yang terungkap dalam persidangan.
k

- Bahwa putusan Pengadilan Tinggi Makassar No. 135/PID/2016/PT.MKS


ah

tanggal 12 Juli 2016, pada pertimbangan hukum halaman 30-31 putusan


R

si
Pengadilan Tinggi Makassar oleh Judex Factie seolah-olah telah
mempertimbangkan seluruh keberatan-keberatan Terdakwa/ Pemohon

ne
ng

Kasasi dalam memori bandingnya padahal sesungguhnya tidak


dipertimbangkan, apabila diteliti secara seksama pertimbangan putusan

do
gu

Pengadilan Tinggi Makassar, nyata-nyata sama sekali tidak memberikan


suatu pertimbangan apapun.
- Dengan demikian nampak pertimbangan judex factie Pengadilan Tinggi
In
A

telah salah menerapkan hukum karena kesalahan nyatanya adalah


membuat pertimbangan tanpa alasan hukum yang kuat, sehingga
ah

lik

melanggar Pasal 50 ayat (1) Undang-undang RI N0. 48 Tahun 2009


Tentang Kekuasaan Kehakiman yang berbunyi : “ putusan Pengadilan
m

ub

selain harus memuat alasan dan dasar putusan, juga memuat pasal
tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau
ka

sumber hukum tak tertulis yang dijadikan dasar untuk mengadili ”.


ep

Ketentuan pasal tersebut sesuai pula dengan ketentuan Pasal 197 ayat
ah

(1) butir d KUHAP yang berbunyi “ Pertimbangan yang disusun secara


R

ringkas mengenai fakta-fakta dan keadaan beserta alat pembuktian yang


es

diperoleh dari pemeriksaan disidang yang menjadi dasar penentuan


M

ng

kesalahan Terdakwa/Pemohon Kasasi ”. Putusan mana yang diajukan


on
gu

Hal. 33 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kasasi a quo adalah suatu putusan yang keliru atau kurang cukup dalam

si
pertimbangan (onvoldoende gemotiveerd) adalah BATAL, pertimbangan
mana ternyata pada halaman 30-31 putusan Pengadilan Tinggi Makassar

ne
ng
yang memperberat hukuman yang dijatuhkan kepada Terdakwa/
Pemohon Kasasi tanpa didukung/disertai oleh pertimbangan hukum yang
cukup, padahal Terdakwa telah berusia lanjut yaitu 87 Tahun dan saat ini

do
gu tidak dapat berjalan karena Lumpuh (seperti pertimbangan Putusan
Pengadilan Negeri Makassar hal 33).

In
A
Menimbang, bahwa terhadap alasan Pemohon kasasi I/Penuntut
Umum dan pemohon Kasasi II/Terdakwa tersebut Mahkamah Agung
ah

lik
berpendapat:
Alasan kasasi Penuntut Umum :
1. Alasan kasasi Penuntut Umum tidak dapat diterima karena putusan Judex
am

ub
Facti Pengadilan Tinggi yang memperbaiki putusan Judex Facti Pengadilan
Negeri hanya mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan dan lamanya
ep
pidana penjara selama 1 (satu) tahun dengan masa percobaan selama 2
k

(dua) tahun dikurangi menjadi pidana penjara selama 1 (satu) tahun,


ah

meerupakan putusan yang tidak salah menerapkan hukum yang


R

si
mempertimbangkan secara tepat dan benar fakta-fakta hukum yang relevan
secara yuridis sebagaimana yang terungkap di dalam persidangan

ne
ng

berdasarkan alat-alat bukti yang diajukan secara sah sesuai dengan


ketentuan hukum, yaitu Terdakwa terbukti secara sah dan menyakinkan

do
gu

melakukan tindak pidana “Menyuruh menempatkan keterangan palsu


kedalam surat Autentik secara bersama-sama melanggar Pasal 266 ayat (1)
KUHPidana jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHPidana sesuai dakwaan kesatu
In
A

Primair Penuntut Umum serta Judex Facti Pengadilan Tinggi secara cukup
mempertimbangkan dasar alasan-alasan penjatuhan pidana sesuai Pasal
ah

lik

197 ayat (1) huruf (b) KUHP seperti yang disebutkan diatas;
2. Demikian pula alasan-alasan kasasi Penuntut Umum tidak dapat dibenarkan
m

ub

karena berdasarkan lamanya pidana yang dijatuhkan selain cukup


dipertimbangkan mengenai alasan-alasan dan penjatuhan pidananya dalam
ka

putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi berdasarkan Pasal 197 ayat (1)
ep

KUHP tersebut juga hal tersebut merupakan kewenangan Judex Facti yang
ah

pemeriksaannya tidak tunduk pada tingkat kasasi ;


R

3. Putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi tidak bertentangan dengan hukum


es

dan atau Undang-Undang;


M

ng

on
gu

Hal. 34 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
4. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas serta terdapat alasan yang

si
cukup sesuai ketentuan hukum untuk memori kasasi Penuntut Umum;
Alasan-alasan kasasi Terdakwa

ne
ng
1. Alasan kasasi Terdakwa tidak dapat dibenarkan karena putusan Judex
Facti Pengadilan Tinggi seperti yang disebutkan diatas tidak salah
menerapkan hukum;

do
gu 2. Alasan ini tidak dapat dibenarkan, oleh karena putusan judex facti/
Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri sudah tepat, yaitu tidak salah

In
A
menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku, lagi pula mengenai
penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu
ah

lik
kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan pada pemeriksaan
dalam tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya
berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya
am

ub
pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi
syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang
ep
mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan
k

atau bila pengadilan tidak berwenang atau melampaui batas


ah

wewenangnya sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-


R

si
Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang No. 5 Tahun 2004 ;

ne
ng

3. Putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi tidak bertentangan dengan


ketentuan dan atau Undang-Undang;

do
gu

4. Berdasarkan ketentuan perundang-Undangan diatas terdapat alasan


yang cukup serta ketentuan hukum untuk menolak kasasi Terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, lagi pula ternyata,
In
A

putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi dari Penuntut Umum dan
ah

lik

Terdakwa tersebut harus ditolak;


Menimbang, bahwa oleh karena Pemohon Kasasi/Terdakwa dipidana,
m

ub

maka harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;
Memperhatikan Pasal 266 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke 1
ka

KUHPO, Pasal 14 a KUHAP, Pasal 46 ayat (2) Pasal 193 ayat (1) Pasal 197
ep

ayat (1) dan Pasal 222 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 dan Undang-
ah

Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah
R

dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan


es

Undang-Undang No. 3 Tahun 2009 serta peraturan perundang-undangan lain


M

ng

yang bersangkutan;
on
gu

Hal. 35 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MENGADILI

si
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I/PENUNTUT UMUM
PADA KEJAKSAAN NEGERI MAKASSAR dan Pemohon kasasi II/Terdakwa:

ne
ng
ANTONIUS HUSEIN LEWA tersebut;
Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara pada
tingkat kasasi ini sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah);

do
gu Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Rabu, tanggal 29 Maret 2017 oleh Dr. SOFYAN SITOMPUL,

In
A
S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
sebagai Ketua Majelis, Dr. H. MARGONO, S.H., M.Hum., M.M., dan H. EDDY
ah

lik
ARMY, S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua
Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh H. SANTHOS
am

ub
WAHCJOE PRIJAMBODO, SH.,MH., Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh
Pemohon Kasasi I//Penuntut Umum dan Pemohon Kasasi II/Terdakwa.
ep
k

Hakim-Hakim Anggota: Ketua Majelis:


ah

ttd. ttd.
R

si
Dr. H. Margono, S.H., M.Hum., M.M., Dr. Sofyan Sitompul, S.H., M.H.,
ttd.

ne
ng

H. Eddy Army, S.H., M.H.,


Panitera Pengganti:

do
gu

ttd.
H. Santhos Wahcjoe Prijambodo, SH.,MH.,
In
A

Untuk Salinan,
Mahakamah Agung RI
ah

lik

a.n Panitera
Panitera Muda Pidana Khusus,
m

ub
ka

ep

ROKI PANJAITAN, S.H.,


NIP 195904301985121001
ah

es
M

ng

on
gu

Hal. 36 dari 36 hal. Put. Nomor 156 K/Pid/2017..


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Anda mungkin juga menyukai