u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
R
si
PUTUSAN
Nomor 156 K/Pid/2017
ne
ng
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
MAHKAMAH AGUNG
do
gu memeriksa dan mengadili perkara pidana khusus pada tingkat kasasi telah
memutuskan sebagai berikut dalam perkara Terdakwa:
In
A
Nama Lengkap : ANTONIUS HUSEIN LEWA;
Tempat lahir : Ujung Pandang;
ah
lik
Umur/tanggal lahir : 85 Tahun/ 5 Januari 1929;
Jenis Kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
am
ub
Tempat tinggal : Jln.Racing Center, Kota Makassar;
Agama : Katholik;
ep
Pkerjaan : Wiraswasta;
k
si
01 Oktober 2014;
2. Hakim Pengadilan Negeri sejak tanggal 02 Oktober 2014 sampai dengan
ne
ng
do
gu
DAKWAAN :
KESATU
ah
lik
PRIMER:
Bahwa ia Terdakwa ANTONIUS HUSAIN LEWA pada hari yang tidak
m
ub
dapat diingat lagi secara pasti sekitar pukul waktunya sudah tidak dapat diingat
lagi secara pasti atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan April
ka
atau di Kantor catatan Sipil Kota Makassar atau setidak-tidaknya di sutu tempat
R
lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Makassar yang berwenang untuk
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
keterangan palsu ke dalam suatu akte autentik mengenai sesuatu hal yang
si
kebenarannya harus dinyatakan oleh akta itu, dengan maksud untuk memakai
atau menyuruh orang lain memakai akte itu seolah-olah keterangannya sesuai
ne
ng
dengan kebenaran, diancam jika pemakaian itu dapat menimbulkan kerugian,
yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
- Pada tahun 2008 saksi Elisabeth Aida Baji mengajukan gugatan perceraian
do
gu di Pengadilan Negeri Makassar, sesuai dengan permohonan cerai No.
18/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 14 Januari 2009, gugatan telah diputus
In
A
sampai tingkat kasasi Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29
Desember 2009 yang amar putusan MA “Cerai“, sehingga Antonius Husain
ah
lik
Lewa (penuntutan terpisah) melakukan upaya hukum luar biasa yaitu
permohonan Peninjauan Kembali (PK).
- Bahwa untuk mencari novum/bukti baru maka Terdakwa
am
ub
Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan
terpisah) meminta diterbitkan kembali Akta Nikah dari Kantor Dinas
ep
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dengan dasar surat nikah
k
No. 307/Reg.V pada tanggal 18 April 1987 yang diterbitkan oleh Gereja hati
ah
si
Sipil Kota Makassar Drs. Maruhum Sinaga, Mba tidak bersedia menerbitkan
jika tidak ada penetapan dari Pengadilan Negeri, sehingga Terdakwa
ne
ng
do
gu
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang saat itu
Terdakwa Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH
In
(penuntutan terpisah), tidak menyebutkan kalau saksi Elisabeth Aida Baji
A
lik
ub
Pengadilan Negeri.
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kuasa hukum dari Antonius Husain Lewa sesuai dengan penetapan
si
Pengadilan Negeri Makassar No. 79 /Pdt.P / 2010 / PN.Mks, yang bunyi
penetapan yaitu memerintahkan kepada Kepala Dinas Kependudukan dan
ne
ng
Catatan Sipil Kota Makassar untuk menerbitkan Akta Perkawinan antara
Pemohon dengan isterinya Elisabeth Aida Baji yang dilangsungkan secara
Khatolik di Gereja Hati Yesus Katedral Makassar pada tanggal 18 April 1987,
do
gu dengan dasar penetapan Pengadilan Negeri Makassar tersebut kepada
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar menerbitkan
In
A
Kutipan Akta Perkawinan antara Elisabeth Aida Baji dengan ANTONIUS
HUSAIN LEWA sesuai kutipan Akta Perkawinan NIK : 7371040501290004,
ah
lik
PK.828.0002.759 tanggal 31 Mei 2010.
- Bahwa Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan terpisah) telah membantu
melakukan pengurusan surat keterangan nikah/perkawinan di Kantor Dinas
am
ub
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dan telah menerima kuasa
khusus dari Terdakwa Antonius Husain untuk mengajukan permohonan
ep
penetapan perkawinan sedang diketahui bahwa perkawinan Terdakwa
k
Antonius Husain dengan saksi Elisabeth Aida Baji telah diputus cerai oleh
ah
si
2009 yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, namun ada itikad yang
tidak baik selaku advokad dengan cara membantu melakukan pengurusan
ne
ng
do
gu
menikah pada tahun 1948 dengan menganut agama Budha, akta nikah baru
terbit pada tahun 1968 sesuai dengan akta nikah nomor : 136 tahun 1968
ah
lik
tanggal 3 Juni 1968, kemudian pada tahun 1987 saksi Elisabeth Aida Baji
dengan Antonius Husain Lewa pindah agama dari agama Budha ke agama
m
ub
tanggal 18 April 1987, Bahwa surat nikah No. 307 / Reg.V tanggal 18 April
ah
1987 antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa di Gereja
R
Hati Yesus (katedral) Ujung Pandang secara agama Katholik, namun surat
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
dilaporkan atau dicatat di kantor Catatan Sipil Kota Makassar karena yang
si
bersangkutan sudah melakukan perkawinan sebelumnya.
- Bahwa dengan diterbitkannya Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dan
ne
ng
Kutipan Akta Perkawinan yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang pengurusannya dilakukan oleh
Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku kuasa hukumnya atas
do
gu permintaan Antonius Husain Lewa (penuntutan terpisah) sehingga akibat
dari perbuatan tersebut saksi Elisabeth Aida Baji merasa keberatan dan
In
A
dirugikan karena perkawinannya telah diputus di tingkat Kasasi oleh
Mahkamah Agung Nomor 1951 K / Pdt / 2009 tanggal 29 Desember 2009
ah
lik
dan sedang mengajukan gugatan pembagian harta gono gini di Pengadilan
Negeri Makassar ditolak karena perkawinan Elisabeth Aida Baji dengan
Antonius Husain Lewa dianggap masih sah.
am
ub
- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban Elisabeth Aida Baji mengalami
kerugian kurang lebih Rp. 90.000.000.000,00 (sembilan puluh miliar rupiah).
ep
Perbuatan Terdakwa Antonius Husain Lewa sebagaimana diatur dan
k
diancam pidana dalam pasal 266 ayat (1) KUHP Jo. Pasal 55 KUHP;
ah
SUBSIDAIR:
R
si
Bahwa ia Terdakwa ANTONIUS HUSAIN LEWA pada hari yang tidak
ne
ng
dapat diingat lagi secara pasti sekitar pukul waktunya sudah tidak dapat diingat
lagi secara pasti atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan April
2010 atau setidak-tidaknya di suatu tempat lain dalam tahun 2010 bertempat di
do
gu
Jalan R.A Kartini No.1 Makassar tepatnya diruang sidang Pengadilan Negeri
Makassar atau di Kantor catatan Sipil Kota Makassar atau setidak-tidaknya di
In
A
suatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Makassar yang
berwenang untuk memeriksa dan mengadili ia Terdakwa baik sebagai orang
ah
yang melakukan, yang turut melakukan, dengan sengaja memakai akte tersebut
lik
ub
- Pada tahun 2008 saksi Elisabeth Aida Baji mengajukan gugatan perceraian
di Pengadilan Negeri Makassar, sesuai dengan permohonan cerai No.
ka
ep
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa untuk mencari novum/bukti baru maka Terdakwa
si
Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan
terpisah) meminta diterbitkan kembali Akta Nikah dari Kantor Dinas
ne
ng
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dengan dasar surat nikah
No. 307/Reg.V pada tanggal 18 April 1987 yang diterbitkan oleh Gereja hati
Yesus Katedral Makassar, namun Kepala Dinas kependudukan dan Catatan
do
gu Sipil Kota Makassar Drs. Maruhum Sinaga, Mba tidak bersedia menerbitkan
jika tidak ada penetapan dari Pengadilan Negeri, sehingga Terdakwa
In
A
Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan
terpisah) meminta diterbitkan Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dari
ah
lik
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang saat itu
Terdakwa Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH
(penuntutan terpisah), tidak menyebutkan kalau saksi Elisabeth Aida Baji
am
ub
dengan Antonius Husain Lewa sudah sah “Cerai”.
- Bahwa setelah Antonius Husain Lewa mendapatkan Surat Keterangan Nikah
ep
/ Perkawinan No. 474.2/Dukpil/IV/2010 tanggal 15 April 2010, maka memberi
k
si
kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar di
Pengadilan Negeri.
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Bahwa Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan terpisah) telah membantu
si
melakukan pengurusan surat keterangan nikah/perkawinan di Kantor Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dan telah menerima kuasa
ne
ng
khusus dari Terdakwa Antonius Husain untuk mengajukan permohonan
penetapan perkawinan sedang diketahui bahwa perkawinan Terdakwa
Antonius Husain dengan saksi Elisabeth Aida Baji telah diputus cerai oleh
do
gu MA RI sesuai putusan Nomor No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember
2009 yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, namun ada ittikad yang
In
A
tidak baik selaku advokad dengan cara membantu melakukan pengurusan
surat keterangan nikah/perkawinan dengan tujuan untuk dipergunakan
ah
lik
sebagai bukti baru dalam pengajuan peninjauan kembali (PK) terhadap
putusan Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember
2009.
am
ub
- Bahwa saksi Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa telah
menikah pada tahun 1948 dengan menganut agama Budha, akta nikah baru
ep
terbit pada tahun 1968 sesuai dengan akta nikah nomor : 136 tahun 1968
k
tanggal 3 Juni 1968, kemudian pada tahun 1987 saksi Elisabeth Aida Baji
ah
dengan Antonius Husain Lewa pindah agama dari agama Budha ke agama
R
si
Katholik dan dilakukan pembabtisan di Gereja Hati Yesus Katedral
Makassar, setelah acara pembabtisan tersebut diterbitkan Surat Nikah yang
ne
ng
do
gu
1987 antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa di Gereja
Hati Yesus (katedral) Ujung Pandang secara agama Katholik, namun surat
In
nikah tersebut hanya bersifat intern dalam agama Katholik bukan
A
lik
ub
dari perbuatan tersebut saksi Elisabeth Aida BajI merasa keberatan dan
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Negeri Makassar ditolak karena perkawinan Elisabeth Aida Baji dengan
si
Antonius Husain Lewa dianggap masih sah.
- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban Elisabeth Aida Baji mengalami
ne
ng
kerugian kurang lebih Rp. 90.000.000.000 (sembilan puluh milyar rupiah).
Perbuatan Terdakwa Antonius Husain Lewa sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam pasal 266 ayat (2) Jo. Pasal 55 KUHP;
do
gu LEBIH SUBSIDAIR:
Bahwa ia Terdakwa ANTONIUS HUSAIN LEWA pada hari yang tidak
In
A
dapat diingat lagi secara pasti sekitar pukul waktunya sudah tidak dapat diingat
lagi secara pasti atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan April
ah
lik
2010 bertempat di Jalan R.A Kartini No.1 Makassar tepatnya diruang sidang
Pengadilan Negeri Makassar atau di Kantor catatan SipilKota Makassar atau
setidak-tidaknya di suatu tempat lain dalam daerahhukum Pengadilan Negeri
am
ub
Makassar yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili ia Terdakwa
dengan sengaja memberi bantuan pada waktu kejahatan dilakukan, menyuruh
ep
memasukkan keterangan palsu kedalam akte autentik mengenai sesuatu hal
k
yang kebenarannya harus dinyatakan oleh akta itu, dengan maksud untuk
ah
si
keterangannya sesuai dengan kebenaran, diancam jika pemakaian itu dapat
menimbulkan kerugian, yang dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
ne
ng
- Pada tahun 2008 saksi Elisabeth Aida Baji mengajukan gugatan perceraian
di Pengadilan Negeri Makassar, sesuai dengan permohonan cerai No.
do
gu
lik
ub
No. 307/Reg.V pada tanggal 18 April 1987 yang diterbitkan oleh Gereja hati
ep
Sipil Kota Makassar Drs. Maruhum Sinaga, MBA tidak bersedia menerbitkan
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang saat itu
si
Terdakwa Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH
(penuntutan terpisah), tidak menyebutkan kalau saksi Elisabeth Aida Baji
ne
ng
dengan Antonius Husain Lewa sudah sah “Cerai”.
- Bahwa setelah Antonius Husain Lewa mendapatkan Surat Keterangan Nikah
/ Perkawinan No. 474.2/Dukpil/IV/2010 tanggal 15 April 2010, maka memberi
do
gu kuasa khusus pada Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan
terpisah) untuk mengajukan permohonan penetapan perkawinan antara
In
A
kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar di
Pengadilan Negeri.
ah
lik
Bahwa dalam permohonan penetapan perkawinan tersebut yang dijadikan
saksi dalam perkawinan adalah Erniwati Lewa dan Johnny Tambuna
(penuntutan terpisah), sedangkan saksi Elisabeth Aida Baji tidak dipanggil
am
ub
untuk hadir dalam persidangan, selanjutnya Pengadilan Negeri Makassar
mengabulkan permohonan Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku
ep
kuasa hukum dari Antonius Husain Lewa sesuai dengan penetapan
k
si
Catatan Sipil Kota Makassar untuk menerbitkan Akta Perkawinan antara
Pemohon dengan isterinya Elisabeth Aida Baji yang dilangsungkan secara
ne
ng
Khatolik di Gereja Hati Yesus Katedral Makassar pada tanggal 18 April 1987,
dengan dasar penetapan Pengadilan Negeri Makassar tersebut kepada
do
gu
lik
ub
Antonius Husain dengan saksi Elisabeth Aida Baji telah diputus cerai oleh
ep
2009 yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, namun ada itikad yang
R
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
putusan Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember
si
2009.
- Bahwa saksi Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa telah
ne
ng
menikah pada tahun 1948 dengan menganut agama Budha, akta nikah baru
terbit pada tahun 1968 sesuai dengan akta nikah nomor : 136 tahun 1968
tanggal 3 Juni 1968, kemudian pada tahun 1987 saksi Elisabeth Aida Baji
do
gu dengan Antonius Husain Lewa pindah agama dari agama Budha ke agama
Katholik dan dilakukan pembabtisan di Gereja Hati Yesus Katedral
In
A
Makassar, setelah acara pembabtisan tersebut diterbitkan Surat Nikah yang
dikeluarkan oleh gereja Katedral Makassar sesuai surat nikah No.307/Reg/V
ah
lik
tanggal 18 April 1987, Bahwa surat nikah No. 307 / Reg.V tanggal 18 April
1987 antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain LewA di Gereja
Hati Yesus (katedral) Ujung Pandang secara agama Katholik, namun surat
am
ub
nikah tersebut hanya bersifat intern dalam agama Katholik bukan
mengoreksi perkawinan yang telah ada sebelumnya dan tidak pula
ep
dilaporkan atau dicatat di kantor Catatan Sipil Kota Makassar karena yang
k
si
Kutipan Akta Perkawinan yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang pengurusannya dilakukan oleh
ne
ng
do
gu
dari perbuatan tersebut saksi Elisabeth Aida Baji merasa keberatan dan
dirugikan karena perkawinannya telah diputus di tingkat Kasasi oleh
In
Mahkamah Agung Nomor 1951 K / Pdt / 2009 tanggal 29 Desember 2009
A
lik
ub
diancam pidana dalam pasal 266 ayat (1) Jo. Pasal 56 KUHP;
ep
ATAU
ah
KEDUA
R
PRIMAIR :
es
ng
dapat diingat lagi secara pasti sekitar pukul waktunya sudah tidak dapat diingat
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
lagi secara pasti atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan April
si
2010 bertempat di Jalan R.A Kartini No.1 Makassar tepatnya diruang sidang
Pengadilan Negeri Makassar atau di Kantor catatan Sipil Kota Makassar atau
ne
ng
setidak-tidaknya di suatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Makassar yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili ia Terdakwa ia
Terdakwa baik sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan
do
gu yang turut serta melakukan, dalam keadaan dimana undang-undang
menentukan supaya memberi keterangan diatas sumpah atau mengadakan
In
A
akibat hukum kepada keterangan yang demikian, dengan sengaja memberi
keterangan palsu diatas sumpah, baik dengan lisan atau tulisan, secara pribadi
ah
lik
maupun oleh kuasanya yang khusus ditunjuk untuk itu, yang dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut :
- Pada tahun 2008 saksi Elisabeth Aida Baji mengajukan gugatan perceraian
am
ub
di Pengadilan Negeri Makassar, sesuai dengan permohonan cerai No.
18/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 14 Januari 2009, gugatan telah diputus
ep
sampai tingkat kasasi Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29
k
si
permohonan Peninjauan Kembali (PK).
- Bahwa untuk mencari novum/bukti baru maka Terdakwa
ne
ng
do
gu
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dengan dasar surat nikah
No. 307/Reg.V pada tanggal 18 April 1987 yang diterbitkan oleh Gereja hati
In
Yesus Katedral Makassar, namun Kepala Dinas kependudukan dan Catatan
A
Sipil Kota Makassar Drs. Maruhum Sinaga, MBA tidak bersedia menerbitkan
jika tidak ada penetapan dari Pengadilan Negeri, sehingga Terdakwa
ah
lik
ub
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang saat itu
Terdakwa Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH
ka
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar di
si
Pengadilan Negeri.
- Bahwa dalam permohonan penetapan perkawinan tersebut yang dijadikan
ne
ng
saksi dalam perkawinan adalah Erniwati Lewa dan Johnny Tambuna
(penuntutan terpisah), sedangkan saksi Elisabeth Aida Baji tidak dipanggil
untuk hadir dalam persidangan, selanjutnya Pengadilan Negeri Makassar
do
gu mengabulkan permohonan Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku
kuasa hukum dari Antonius Husain Lewa sesuai dengan penetapan
In
A
Pengadilan Negeri Makassar No. 79 /Pdt.P / 2010 / PN.Mks, yang bunyi
penetapan yaitu memerintahkan kepada Kepala Dinas Kependudukan dan
ah
lik
Catatan Sipil Kota Makassar untuk menerbitkan Akta Perkawinan antara
Pemohon dengan isterinya Elisabeth Aida bagi yang dilangsungkan secara
Khatolik di Gereja Hati Yesus Katedral Makassar pada tanggal 18 April 1987,
am
ub
dengan dasar penetapan Pengadilan Negeri Makassar tersebut kepada
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar menerbitkan
ep
kutipan Akta Perkawinan antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius
k
si
- Bahwa Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan terpisah) telah membantu
melakukan pengurusan surat keterangan nikah/perkawinan di Kantor Dinas
ne
ng
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dan telah menerima kuasa
khusus dari Terdakwa Antonius Husain untuk mengajukan permohonan
do
gu
2009 yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, namun ada ittikad yang
tidak baik selaku advokad dengan cara membantu melakukan pengurusan
ah
lik
ub
- Bahwa saksi Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa telah
ep
menikah pada tahun 1948 dengan menganut agama Budha, akta nikah baru
ah
terbit pada tahun 1968 sesuai dengan akta nikah nomor : 136 tahun 1968
R
tanggal 3 Juni 1968, kemudian pada tahun 1987 saksi Elisabeth Aida Baji
es
dengan Antonius Husain Lewa pindah agama dari agama Budha ke agama
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Makassar, setelah acara pembabtisan tersebut diterbitkan Surat Nikah yang
si
dikeluarkan oleh gereja Katedral Makassar sesuai surat nikah No.307/Reg/V
tanggal 18 April 1987, Bahwa surat nikah No. 307 / Reg.V tanggal 18 April
ne
ng
1987 antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa di Gereja
Hati Yesus (katedral) Ujung Pandang secara agama Katholik, namun surat
nikah tersebut hanya bersifat intern dalam agama Katholik bukan
do
gu mengoreksi perkawinan yang telah ada sebelumnya dan tidak pula
dilaporkan atau dicatat di kantor Catatan Sipil Kota Makassar karena yang
In
A
bersangkutan sudah melakukan perkawinan sebelumnya.
- Bahwa dengan diterbitkannya Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dan
ah
lik
Kutipan Akta Perkawinan yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Kependudukan
dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang pengurusannya dilakukan oleh
Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku kuasa hukumnya atas
am
ub
permintaan Antonius Husain Lewa (penuntutan terpisah) sehingga akibat
dari perbuatan tersebut saksi Elisabeth Aida Baji merasa keberatan dan
ep
dirugikan karena perkawinannya telah diputus di tingkat Kasasi oleh
k
si
Negeri Makassar ditolak karena perkawinan Elisabeth Aida Baji dengan
Antonius Husain Lewa dianggap masih sah.
ne
ng
do
gu
dapat diingat lagi secara pasti sekitar pukul waktunya sudah tidak dapat diingat
lik
lagi secara pasti atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan April
2010 bertempat di Jalan R.A Kartini No.1 Makassar tepatnya diruang sidang
m
ub
ep
serta melakukan, jika keterangan palsu diatas sumpah diberikan dalam perkara
R
pidana dan merugikan Terdakwa atau tersangka, yang dilakukan dengan cara-
es
M
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
- Pada tahun 2008 saksi Elisabeth Aida Baji mengajukan gugatan perceraian
si
di Pengadilan Negeri Makassar, sesuai dengan permohonan cerai No.
18/Pdt.G/2008/PN.Mks tanggal 14 Januari 2009, gugatan telah diputus
ne
ng
sampai tingkat kasasi Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29
Desember 2009 yang amar putusan MA “Cerai“, sehingga Antonius Husain
Lewa (penuntutan terpisah) melakukan upaya hukum luar biasa yaitu
do
gu permohonan Peninjauan Kembali (PK).
- Bahwa untuk mencari novum/bukti baru maka Terdakwa
In
A
Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan
terpisah) meminta diterbitkan kembali Akta Nikah dari Kantor Dinas
ah
lik
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dengan dasar surat nikah
No. 307/Reg.V pada tanggal 18 April 1987 yang diterbitkan oleh Gereja hati
Yesus Katedral Makassar, namun Kepala Dinas kependudukan dan Catatan
am
ub
Sipil Kota Makassar Drs. Maruhum Sinaga, MBA tidak bersedia menerbitkan
jika tidak ada penetapan dari Pengadilan Negeri, sehingga Terdakwa
ep
Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan
k
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang saat itu
R
si
Terdakwa Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH
(penuntutan terpisah), tidak menyebutkan kalau saksi Elisabeth Aida Baji
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Khatolik di Gereja Hati Yesus Katedral Makassar pada tanggal 18 April 1987,
si
dengan dasar penetapan Pengadilan Negeri Makassar tersebut kepada
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar menerbitkan
ne
ng
kutipan Akta Perkawinan antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius
Husain Lewa sesuai kutipan Akta Perkawinan NIK: 7371040501290004,
PK.828.0002.759 tanggal 31 Mei 2010.
do
gu - Bahwa Ayu Anggraini Chaidir, SH. (penuntutan terpisah) telah membantu
melakukan pengurusan surat keterangan nikah/perkawinan di Kantor Dinas
In
A
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dan telah menerima kuasa
khusus dari Terdakwa Antonius Husain untuk mengajukan permohonan
ah
lik
penetapan perkawinan sedang diketahui bahwa perkawinan Terdakwa
Antonius Husain dengan saksi Elisabeth Aida Baji telah diputus cerai oleh
MA RI sesuai putusan Nomor No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember
am
ub
2009 yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, namun ada ittikad yang
tidak baik selaku advokad dengan cara membantu melakukan pengurusan
ep
surat keterangan nikah/perkawinan dengan tujuan untuk dipergunakan
k
si
2009.
- Bahwa saksi Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa telah
ne
ng
menikah pada tahun 1948 dengan menganut agama Budha, akta nikah baru
terbit pada tahun 1968 sesuai dengan akta nikah nomor : 136 tahun 1968
do
gu
tanggal 3 Juni 1968, kemudian pada tahun 1987 saksi Elisabeth Aida Baji
dengan Antonius Husain Lewa pindah agama dari agama Budha ke agama
In
Katholik dan dilakukan pembabtisan di Gereja Hati Yesus Katedral
A
lik
tanggal 18 April 1987, Bahwa surat nikah No. 307 / Reg.V tanggal 18 April
1987 antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa di Gereja
m
ub
Hati Yesus (katedral) Ujung Pandang secara agama Katholik, namun surat
nikah tersebut hanya bersifat intern dalam agama Katholik bukan
ka
dilaporkan atau dicatat di kantor Catatan Sipil Kota Makassar karena yang
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH selaku kuasa hukumnya atas
si
permintaan Antonius Husain Lewa (penuntutan terpisah) sehingga akibat
dari perbuatan tersebut saksi Elisabeth Aida Baji merasa keberatan dan
ne
ng
dirugikan karena perkawinannya telah diputus di tingkat Kasasi oleh
Mahkamah Agung Nomor 1951 K / Pdt / 2009 tanggal 29 Desember 2009
dan sedang mengajukan gugatan pembagian harta gono gini di Pengadilan
do
gu Negeri Makassar ditolak karena perkawinan Elisabeth Aida Baji dengan
Antonius Husain Lewa dianggap masih sah.
In
A
- Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban Elisabeth Aida Baji mengalami
kerugian kurang lebih Rp. 90.000.000.000,00 (sembilan puluh miliar rupiah).
ah
lik
Perbuatan Terdakwa Antonius Husain Lewa sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam pasal 242 ayat (2) Jo. Pasal 55 KUHP;
LEBIH SUBSIDAIR :
am
ub
Bahwa ia Terdakwa ANTONIUS HUSAIN LEWA pada hari yang tidak
dapat diingat lagi secara pasti sekitar pukul waktunya sudah tidak dapat diingat
ep
lagi secara pasti atau setidak-tidaknya pada suatu waktu lain dalam bulan April
k
2010 bertempat di Jalan R.A Kartini No.1 Makassar tepatnya diruang sidang
ah
Pengadilan Negeri Makassar atau di Kantor catatan Sipil Kota Makassar atau
R
si
setidak-tidaknya di suatu tempat lain dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Makassar yang berwenang untuk memeriksa dan mengadili Terdakwa dengan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dengan dasar surat nikah
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
No. 307/Reg.V pada tanggal 18 April 1987 yang diterbitkan oleh Gereja hati
si
Yesus Katedral Makassar, namun Kepala Dinas kependudukan dan Catatan
Sipil Kota Makassar Drs. Maruhum Sinaga, MBA tidak bersedia menerbitkan
ne
ng
jika tidak ada penetapan dari Pengadilan Negeri, sehingga Terdakwa
Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan
terpisah) meminta diterbitkan Surat Keterangan Nikah / Perkawinan dari
do
gu Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, yang saat itu
Terdakwa Antonius Husain Lewa bersama Ayu Anggraini Chaidir, SH
In
A
(penuntutan terpisah), tidak menyebutkan kalau saksi Elisabeth Aida Baji
dengan Antonius Husain Lewa sudah sah “Cerai”.
ah
lik
Bahwa setelah Antonius Husain Lewa mendapatkan Surat Keterangan Nikah
/ Perkawinan No. 474.2/Dukpil/IV/2010 tanggal 15 April 2010, maka memberi
kuasa khusus pada Terdakwa Ayu Anggraini Chaidir, SH (penuntutan
am
ub
terpisah) untuk mengajukan permohonan penetapan perkawinan antara
kepada Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar di
ep
Pengadilan Negeri.
k
si
(penuntutan terpisah), sedangkan saksi Elisabeth Aida Baji tidak dipanggil
untuk hadir dalam persidangan, selanjutnya Pengadilan Negeri Makassar
ne
ng
do
gu
lik
ub
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar dan telah menerima kuasa
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Antonius Husain dengan saksi Elisabeth Aida Baji telah diputus cerai oleh
si
MA RI sesuai putusan Nomor No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember
2009 yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, namun ada ittikad yang
ne
ng
tidak baik selaku advokad dengan cara membantu melakukan pengurusan
surat keterangan nikah/perkawinan dengan tujuan untuk dipergunakan
sebagai bukti baru dalam pengajuan peninjauan kembali (PK) terhadap
do
gu putusan Mahkamah Agung RI No. 1951 K/Pdt/2009 tanggal 29 Desember
2009.
In
A
- Bahwa saksi Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa telah
menikah pada tahun 1948 dengan menganut agama Budha, akta nikah baru
ah
lik
terbit pada tahun 1968 sesuai dengan akta nikah nomor : 136 tahun 1968
tanggal 3 Juni 1968, kemudian pada tahun 1987 saksi Elisabeth Aida Baji
dengan Antonius Husain Lewa pindah agama dari agama Budha ke agama
am
ub
Katholik dan dilakukan pembabtisan di Gereja Hati Yesus Katedral
Makassar, setelah acara pembabtisan tersebut diterbitkan Surat Nikah yang
ep
dikeluarkan oleh gereja Katedral Makassar sesuai surat nikah No.307/Reg/V
k
tanggal 18 April 1987, Bahwa surat nikah No. 307 / Reg.V tanggal 18 April
ah
1987 antara Elisabeth Aida Baji dengan Antonius Husain Lewa di Gereja
R
si
Hati Yesus (katedral) Ujung Pandang secara agama Katholik, namun surat
nikah tersebut hanya bersifat intern dalam agama Katholik bukan
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Perbuatan Terdakwa Antonius Husain Lewa sebagaimana diatur dan
si
diancam pidana dalam pasal 242 ayat (1) Jo. Pasal 56 KUHP;
Mahkamah Agung tersebut;
ne
ng
Membaca tuntutan pidana Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri
Makassar tanggal 12 Maret 2015 sebagai berikut:
1. Menyatakan Terdakwa Antonius Husein Lewa terbukti bersalah secara sah
do
gu dan menyakinkan telah melakukan tindak sebagaimana yang diatur dan
diancam dalam Pasal 266 ayat (1) jo Pasal 55 ayat (1) KUHP;
In
A
2. Menjatuhkan pidana penjara terhadap diri Terdakwa Antonius Husein Lewa
selama 3 (tiga) tahun, 6 (enam) bulan dikurangkan sepenuhnya selama
ah
lik
Terdakwa berada dalam tahanan dan dengan perintah agar Terdakwa
ditahan ;
3. Menyatakan barang bukti berupa :
am
ub
a. 1 (satu) lembar asli surat Nikah dari Paroki Hati Yesus (Katedral) Ujung
Pandang Nomor 307/Reg V tanggal 18 April 1987 atas nama Antonius
ep
Husein Lewa dan Isteri Alisabeth Aida Baji;
k
si
d. 1 (satu) lembar asli Sakramen pernikahan dilengkapi dengan surat Madah
Cinta dan Surat Penyerahan keluarga Hati Terkudus Yesus;
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
menempatkan keterangan palsu ke dalam Surat Autentik secara bersama-
si
sama sebagaimana didakwakan pada dakwaan kesatu primair;
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa dengan pidana
ne
ng
penjara selama 1 (satu) tahun;
3. Menetapkan pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari
ada putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena terpidana
do
gu melakukan suatu tindak pidana sebelum masa percobaan selama 2 (dua)
tahun berakhir;
In
A
4. Menetapkan barang bukti yang terdiri dari :
1. 1 (satu) lembar asli surat Nikah dari Paroki Hati Yesus (Katedral) Ujung
ah
lik
Pandang Nomor 307/Reg V tanggal 18 April 1987 atas nama Antonius
Husein Lewa dan Isteri Alisabeth Aida Baji;
2. 1 (satu) lembar asli janji Suami Antonius Husein Liwa;
am
ub
3. 1 (satu) lembar asli janji Isteri Elisabeth Aida Baji;
4. 1 (satu) lembar asli Sakramen pernikahan dilengkapi dengan surat
ep
Madah Cinta dan Surat Penyerahan keluarga Hati Terkudus Yesus;
k
si
79/Pdt.P/2010/PN.Mks tanggal 24 Mei 2010;
7. 1 (satu) lembar aslii kutipan Akta Perkawinan Nomor 7371
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bersama-Sama”sebagaimana didakwakan dalam dakwaan Kesatu
si
primer;
2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu kepada Terdakwa dengan pidana
ne
ng
penjara selama selama 1 (satu) tahun;
3. Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa
dikurangkan seluruhnya dengan lamanya pidana yang dijatuhkan kepada
do
gu Terdakwa;
4. Menetapkan barang bukti yang terdiri atas:
In
A
- 1 (satu) lembar asli Surat Nikah dari Paroki: Hati Yesus (Katedral)
Ujung Pandang Nomor: 307/Reg.V tanggal 18 April 1987 atas nama
ah
lik
Antonius Husein Lewa dan Isteri Elisabeth Aida Baji;
- 1 (satu) lembar asli Janji Suami Antonius Husein Lewa;
- 1 (satu) lembar asli janji Isteri Elisabeth Aida Baiji;
am
ub
- 1 (satu) lembar asli Sakramen Pernikahan dilengkapi dengan surat
Madah Cinta dan Surat Penyerahan keluarga Hati Terkudus Yesus;
ep
- 1 (satu) lembar asli Surat Keterangan Nikah/Perkawinan;
k
si
- 1(satu) lembar asli Kutipan Akta Perkawinan Nomor 7371. PK.
.000473 tanggal 31 Mei 2010;
ne
ng
do
gu
lik
tingkat peradilan, yang dalam tingkat banding sebesar Rp. 2.000,00 (dua
ribu rupiah);
m
ub
yang menerangkan, bahwa pada tanggal 3 Oktober 2016 Penuntut Umum pada
ep
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa mengajukan permohonan kasasi terhadap putusan Pengadilan Tinggi
si
tersebut;
Memperhatikan memori kasasi tanggal 20 Oktober 2016 dari Penuntut
ne
ng
Umum sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan
Negeri Makassar pada tanggal 20 Oktober 2016 ;
Memperhatikan pula memori kasasi tanggal 16 September 2016 dari
do
gu kuasa Terdakwa sebagai Pemohon Kasasi yang diterima di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Makassar pada tanggal 16 September 2016 ;
In
A
Membaca surat-surat yang bersangkutan;
Menimbang, bahwa putusan Pengadilan Tinggi tersebut telah
ah
lik
diberitahukan kepada Penuntut Umum pada tanggal 13 Oktober 2016 dan
Penuntut Umum mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 19 Oktober
2016 serta memori kasasinya telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Negeri
am
ub
Makassar pada tanggal 20 Oktober 2016 dengan demikian permohonan kasasi
beserta dengan alasan-alasannya telah diajukan dalam tenggang waktu dan
ep
dengan cara menurut undang-undang, oleh karena itu permohonan kasasi
k
si
diberitahukan kepada Terdakwa pada tanggal 25 Agustus 2016 dan Terdakwa
mengajukan permohonan kasasi pada tanggal 5 September 2016 serta memori
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
terhadap saksi korban ELISABETH AIDA BAJI beserta anak-anaknya, tidak
si
memberikan efek jera kepada Terdakwa dan kerugian yang ditimbulkan
akibat perbuatan Terdakwa sangat besar serta memberi contoh yang tidak
ne
ng
baik dalam kehidupan masyarakat.
Bahwa berdasarkan uraian diatas maka Majelis Hakim Pengadilan Tinggi
Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara a quo telah terbukti tidak
do
gu menerapkan aturan hukum sebagaimana mestinya yang berakibat
penjatuhan pidana terhadap Terdakwa ANTONIUS HUSEIN LEWA hanya
In
A
selama 1 (satu) tahun sehingga tidak mencerminkan rasa keadilan terhadap
saksi korban dan masyarakat.
ah
lik
2. Bahwa majelis hakim Pengadilan Tinggi Makassar yang memeriksa dan
mengadili perkara a quo, tidak menerapkan cara mengadili sebagaimana
mestinya dengan tidak mempertimbangkan apa yang menjadi alasan
am
ub
banding Penuntut Umum.
Bahwa dalam putusan Pengadilan Tinggi Makassar yang memeriksa dan
ep
mengadili perkara aquo, tidak mempertimbangkan dan menguraikan sama
k
si
Pertama tersebut sependapat dengan majelis hakim pengadilan Tinggi
Makassar kecuali mengenai pidana yang dijatuhkan oleh Majelis Tingkat
ne
ng
do
gu
dasar benar dan sesuai dengan aturan hukum. Tetapi yang menjadi
permasalahan dalam Pengadilan Negeri Makassar tidak
ah
lik
ub
memberikan rasa keadilan serta efek jera bagi Terdakwa maupun bagi
ep
katungnya gugatan gono gini yang diajukan saksi korban ELISABETH AIDA
es
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa seharusnya Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Makassar dalam
si
mengadili perkara a quo mempertimbangkan alasan Jaksa Penuntut Umum
mengajukan upaya hukum banding, apakah alasan-alasan Jaksa Penuntut
ne
ng
Umum tersebut merupakan alasan yang sesuai dengan ketentuan undang-
undang ataukah tidak sesuai dengan ketentuan undang-undang, sehingga
apabila alasan banding Jaksa Penuntut Umum telah sesuai dengan
do
gu ketentuan undang-undang dapat dikabulkan dan apabila tidak sesuai
dengan ketentuan undang-undang maka alasan tersebut dapat di tolak oleh
In
A
Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Makassar.
Bahwa majelis Hakim Pengadilan Tinggi Makassar yang memeriksa dan
ah
lik
mengadili perkara a quo, tidak menerapkan cara mengadili sebagaimana
mestinya dengan tidak mempertimbangkan apa yang menjadi alasan
banding jaksa penuntut umum (JPU).
am
ub
Alasan-alasan Terdakwa:
1. Pengadilan Tinggi Makassar telah memutus Perkara Banding No.
ep
135/PID/2016/PT. MKS tertanggal 12 Juli 2016, dan Terdakwa/Pemohon
k
si
Terdakwa/Pemohon Kasasi keberatan dan mengajukan permohonan
kasasi pada hari Senin, tanggal 5 September 2016, berdasarkan Akta
ne
ng
do
gu
sebagaimana diatur dalam pasal 245 ayat 1 UU. No. 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana, untuk itu maka mohon kiranya Permohonan
Kasasi PEMOHON KASASI dapat diterima.
In
A
lik
ub
tentang Hukum Acara Pidana, untuk itu mohon kiranya Memori Kasasi ini
dapat diterima dan diperiksa oleh Mahkamah Agung.
ka
untuk itu mohon kiranya Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung Cq. Yang Mulia
es
Ketua dan Anggota Majelis Hakim Agung yang mengadili perkara ini berkenan
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
untuk mempertimbangkan keberatan-keberatan dari Terdakwa/Pemohon
si
Kasasi, yang akan Terdakwa/Pemohon Kasasi uraikan sebagai berikut :
1. Majelis Hakim (Judex Factie) telah salah menerapkan hukum dalam
ne
ng
memutus perkara Terdakwa/Pemohon Kasasi, khususnya salah penerapan
terhadap ketentuan pasal 266 ayat 1 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.
Majelis Hakim Agung Yang Mulia
do
gu Bahwa Majelis Judex Factie telah salah menerapkan ketentuan pasal 266
ayat 1 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1 (ke-1) KUHP dalam perkara a quo, karena
In
A
Judex Factie Tingkat Pertama dan Judex Factie Tinggi telah memaksakan
penerapan pasal 266 ayat 1 KUHP jo. Pasal 55 ayat 1 (ke-1) terhadap
ah
lik
Terdakwa/Pemohon Kasasi, sedangkan Terdakwa/Pemohon Kasasi tidak
dapat diterapkan atas pasal tersebut, dengan alasan hukum sebagai
berikut :
am
ub
a. Bahwa Judex factie dalam pertimbangannya pada halaman 24 sampai
dengan halaman 27 putusan Pengadilan Negeri Makassar telah
ep
menjadikan pasal 266 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP
k
mana dalam penguraian unsur-unsur dari Pasal 266 ayat (1) KUHP
R
si
seharusnya dipertimbangkan secara utuh yaitu terdiri dari unsur : 1.
barang siapa. 2 menyuruh memasukkan keterangan palsu ke dalam
ne
ng
suatu akta autentik yang kebenarannya harus dinyatakan oleh akta itu;
3. dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain untuk
do
gu
lik
ub
Hal inilah yang luput dari pertimbangan Judex Factie Pengadilan Negeri
ah
“BARANG SIAPA” dalam putusan a quo, maka hal ini secara jelas dan
es
nyata melanggar Pasal 197 KUHAP, oleh dan karenanya putusan a quo
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
b. Bahwa dalam putusan Judex factie pada halaman 24-25 dikutip
si
sebagai berikut : “ Menimbang, fakta hukum bahwa setelah
permohonan Terdakwa dikabulkan oleh Hakim Pengadilan Negeri
ne
ng
Makassar dengan Penetapan Nomor : 79/Pdt.P/2010/PN. Mks tanggal
24 Mei 2010 dengan amar antara lain : “ menyatakan perkawinan
antara Pemohon dan Aida Baji yang dilangsungkan secara Katolik
do
gu tanggal 18 April 1987 di Gereja Hati Yesus (Kathetral) adalah sah dan
memerintahkan kepada Kantor Dinas Catatan Sipil Makassar untuk
In
A
menerbitkan Akta Perkawinan antara Pemohon dan isterinya Elisabeth
Aida Baji yang dilangsungkan secara Katholik di Gereja Hati Yesus
ah
lik
(Katedral) Kajaolalido Makassar pada tanggal 18 April 1987 dan
berdasarkan Penetapan Pengadilan Negeri Makassar Nomor
79/Pdt.P/2010/PN. Makassar tanggal 24 Mei 2010, selanjutnya
am
ub
Terdakwa mengajukan permohonan untuk menerbitkan Kutipan Akta
Perkawinan antara Terdakwa dengan Elisabeth Aida Baji ke Dinas
ep
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Makassar, dan Dinas Catatan
k
si
7371.PK.2010.000473 tanggal 31 Mei 2010 antara Anthonius Husein
Lewa dengan Elisabeth Aida Baji menunjukkan bahwa Terdakwa telah
ne
ng
do
gu
lik
ub
palsu.
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa proses pengajuan permohonan adalah termasuk perkara
si
perdata yang mempunyai upaya hukum tersendiri, dan tidak dapat
diproses secara pidana.
ne
ng
Dengan demikian bertolak pada hal-hal tersebut diatas maka penerapan
hukum Judex Factie sangat keliru, ketika menganggap bahwa
Penetapan Pengadilan adalah merupakan permintaan yang merupakan
do
gu wujud menyuruh memasukkan keterangan palsu, karena bagaimana
mungkin suatu permohonan yang dikabulkan oleh hakim melalui
In
A
penetapannya, yang kemudian penetapannya tersebut dilaksanakan
dapat dianggap sebagai menyuruh memasukkan keterangan palsu? Hal
ah
lik
ini menjadi krusial dalam kerangka analisis sebagai berikut :
Apakah wujud perbuatan menempatkan keterangan palsu pada akta
autentik dihadapan Pejabat yang berwenang, dapat dilakukan
am
ub
dengan cara membawa perintah pengadilan berupa penetapan
pengadilan ?
ep
Apakah permohonan yang diajukan ke pengadilan yang kemudian
k
si
menempatkan keterangan palsu pada akta autentik ?
Jika surat permohonan dikabulkan oleh Hakim, kemudian dikeluarkan
ne
ng
do
gu
lik
ub
karena ada upaya kasasi yang bisa dilakukan oleh pihak yang merasa
es
M
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Terdakwa mengajukan permohonan pengesahan dan pencatatan
si
perkawinan secara agama Katholik pada Pengadilan Negeri Makassar,
bukan mengajukan permohonan pengesahan dan pencatatan
ne
ng
perkawinan secara Budha yang telah di putus cerai oleh Mahkamah
Agung, yang dimaksudkan untuk mempertahankan perkawinan yang
telah dilalui selama 60 tahun lebih.
do
gu Oleh Pengadilan Negeri Makassar permohonan tersebut dikabulkan
karena melihat bukti-bukti yang diajukan oleh Terdakwa yaitu berupa
In
A
Surat Nikah dari Paroki Hati Yesus Kathedral Ujung Pandang No.
307/Reg. V tanggal 18 April 1987 atas nama Antonius Husein Lewa
ah
lik
dengan Elisabeth Aida Badji yang dikeluarkan oleh Gereja Hati Yesus
Kathedral, namun Saksi Aida Badji keberatan dengan menyatakan
bahwa pada tahun itu tidak ada perkawinan namun hanya janji
am
ub
pembaharuan kawin.
Bahwa terdapat 2 (dua) pendapat atas alat bukti surat berupa Surat Nikah No.
ep
307/Reg .V yang dikeluarkan oleh Gereja Kathedral Hati Yesus Makassar yaitu :
k
si
permohonannya dan Hakim Tunggal menilai bukti surat nikah tersebut
sekalipun hanya tertulis didalamnya janji pembaharuan nikah tetapi karena
ne
ng
tercantum pada Surat Nikah maka perkawinan secara Katholik dianggap sah,
sehingga mengabulkan permohonan pencatatan nikah secara katholik oleh
do
gu
Terdakwa.
Kedua , Saksi Elizabeth Aida Badji merasa pendapat itu tidak benar, karena
In
menurutnya tidak pernikahan hanya pembaharuan kawin, dan oleh Jaksa
A
lik
ub
autentik ?
Bukankah ada upaya kasasi yang dapat dilakukan oleh pihak yang
ka
oleh Terdakwa.
ah
Berdasarkan uraian tersebut diatas dapat terlihat jelas bahwa Judex Factie
R
dikedua tingkat peradilan telah salah menerapkan hukum pasal 266 ayat 1
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
c. Bahwa pada pertimbangan judex factie sebagai dasar menyatakan
si
terbuktinya unsur “ Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain
untuk memakai Akta itu seolah-olah keterangannya sesuai dengan kebenaran
ne
ng
“ sebagaimana dimuat dalam halaman 29 alinea 3 dikutip sebagai berikut : “
Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa fakta hukum yang terungkap
dipersidangan yaitu setelah Kutipan akta Perkawinan Nomor :
do
gu 7371.PK.2010.000473 tanggal 31 Mei 2010 antara Antonius Husein Lewa
dengan Elisabeth Aida Baji telah dibuat dan diterima oleh Terdakwa,
In
A
Terdakwa telah menggunakan Kutipan akta Perkawinan Nomor :
7371.PK.2010.000473 tanggal 31 Mei 2010 tersebut telah digunakan oleh
ah
lik
Terdakwa sebagai bukti baru (novum) yang diberi tanda (PK-1) dalam
permohonan peninjauan kembali Mahkamah Agung RI No. 716 PK/Pdt/2010
tanggal 23 Februari 2011. Menimbang fakta hukum tersebut merupakan
am
ub
indikator rangkaian perbuatan Terdakwa dimaksudkan untuk memakai
Kutipan akta Perkawinan Nomor : 7371.PK.2010.000473 tanggal 31 Mei 2010
ep
tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsukan, dengan demikian
k
unsur terpenuhi.
ah
Bahwa dari dasar pertimbangan berdasarkan unsur ini terlihat sangat tidak
R
si
relevan sebab tidak nampak adanya korelasi maupun hubungan causalitas
antara Kutipan akta Perkawinan Nomor : 7371.PK.2010.000473 tanggal 31
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Bahwa jika Elisabeth Aida Baji keberatan dengan dikabulkannya
si
permohonan pencatatan perkawinan yang diajukan oleh Terdakwa maka
dapat melakukan upaya hukum dengan mengajukan kasasi, berdasarkan
ne
ng
Pasal 43 ayat (1) jo Penjelasan Pasal 43 ayat (1) Undang – Undang No.
14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana yang telah
diubah dengan Undang - Undang No. 5 Tahun 2004 yang menyebutkan
do
gu pengecualian dalam ayat (1), Pasal ini diadakan karena adanya Putusan
Pengadilan Tingkat Pertama yang oleh Undang Undang tidak dapat
In
A
dimohonkan banding, sehingga upaya hukum yang dapat dilakukan
adalah kasasi. Hal tersebut juga sudah dijelaskan dalam surat Ketua
ah
lik
Pengadilan Negeri Makassar tanggal 18 Juli 2011 tentang upaya hukum
kasasi yang dapat dilakukan oleh Aida Baji jika keberatan dengan adanya
penetapan tersebut.
am
ub
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dari dasar pertimbangan tersebut
telah nampak bahwa unsur “Dengan maksud untuk memakai atau
ep
menyuruh orang lain untuk memakai Akta itu seolah-olah keterangannya
k
d. Bahwa selain itu salah penerapan hukum Judex Facti terhadap unsur “
R
si
Jika Pemakaian itu dapat menimbulkan kerugian “ dapat terlihat dalam
pertimbangan judex factie halaman 31 Putusan Pengadilan Negeri
ne
ng
do
gu
lik
ub
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
sebenarnya tidak sesuai dengan redaksi asli Pasal 266 ayat (1) Wetbook
si
van Strafrecht (KUHP) yang mensyaratkan bahwa esensi dari unsur
dapat menimbulkan kerugian adalah adanya tindakan pendahuluan yang
ne
ng
sudah dapat dipastikan akan menimbulkan kerugian misalnya Jual beli
yang dilakukan 2 (dua) kali, hal ini sudah sangat terang akan merugikan
pihak Pembeli. Tetapi akan berbeda jika hal tersebut hanya bersifat
do
gu pengajuan Permohonan in casu Permohonan Peninjauan Kembali tidak
dapat dikategorikan sebagai dapat menimbulkan kerugian sebab upaya
In
A
hukum tidak dapat diidentikkan dengan untung rugi tetapi lebih pada
pendekatan pencarian keadilan.
ah
lik
Oleh dan karenanya pertimbangan Judex Factie dikedua tingkat
peradilan harus dinyatakan tidak berdasar, karena telah salah
menerapkan hukum.
am
ub
e. Bahwa judex facti telah salah menerapkan hukum pasal 55 ayat 1 ke-1
terhadap Terdakwa, berkaitan dengan pertimbangan Judex Facti
ep
Pengadilan Negeri Makassar yang mengkonstatir penerapan Pasal 55
k
si
quo halaman 33 yang dikutip sebagai berikut : “ Menimbang, fakta
tersebut menunjukkan bahwa telah tampak adanya hubungan kerjasama
ne
ng
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dalam suatu kerjasama in casu
Terdakwa yang mengajukan permohonan tanggal 17 Mei 2010 melalui
do
gu
lik
ub
perkawinannnya yang telah dibina selama lebih dari 60 tahun dan ingin
M
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Anggraini Chaidir SH, MKn bertindak selaku Advokat/Kuasa Hukum
si
dari Terdakwa yang tidak memiliki kepentingan apapun selain dari
pada tugas profesinya selaku Advokat, juga tidak pernah menemani
ne
ng
atau bersama-sama dengan Terdakwa meminta penerbitan Kutipan
akta Perkawinan Nomor : 7371.PK.2010.000473 tanggal 31 Mei 2010
pada Kantor Catatan Sipil Makassar, sedangkan Bapak Mas’ud Tappa
do
gu sebagai Hakim Tunggal Penetapan jelas-jelas juga tidak memiliki
hubungan apapun juga dengan keinginan dan kehendak dari
In
A
Terdakwa melalui PERMOHONANNYA kecuali fungsinya adalah
untuk mengadili menolak atau mengabulkan permohonan Terdakwa.
ah
lik
Oleh karena itu, mana mungkin dapat dikatakan ada kerjasama
sedangkan masing-masing pihak berbeda posisi dan perannya
masing-masing.
am
ub
- Dengan demikian jika kita ingin berdasar pada fakta ini maka rasio
Logarisnya pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP tidak dapat diterapkan
ep
karena ada ketidakjelasan terhadap siapa yang menyuruh dan siapa
k
si
Akta Autentik a quo adalah didasarkan atas Perintah dari Penetapan
Pengadilan Negeri Makassar Nomor : 79/Pdt.P/2010/PN. Mks tanggal
ne
ng
do
gu
lik
ub
bersama-sama.
ep
quo, karena :
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
Catatan Sipil Kota Makassar berdasarkan Penetapan Pengadilan
si
adalah hak keperdataan Terdakwa yang dilakukan berdasarkan
Undang Undang sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 Undang
ne
ng
Undang No. 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Jo. Pasal 2 ayat (2)
Peraturan Pemerintah RI No. 9 tahun 1975.
b. Bahwa pengajuan permohonan pengesahan dan pencatatan
do
gu perkawinan yang dilakukan Terdakwa/Pemohon Kasasi adalah
sengketa perdata berdasarkan Pasal 2 Undang – Undang jo.
In
A
Penjelasan Pasal 2 Ayat (1) Undang – Undang No. 14 Tahun 1970
tentang Ketentuan – Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman
ah
lik
sebagaimana yang telah diubah dengan Undang – Undang No. 4
Tahun 2004 yang menyatakan bahwa penyelesaian setiap perkara
yang diajukan kepada badan–badan Peradilan mengandung pengertian
am
ub
di dalamnya termasuk penyelesaian yang bersangkutan dengan
jurisdisi voluntair.
ep
c. Bahwa upaya hukum yang dapat dilakukan untuk membatalkan
k
diatur dalam Pasal 43 ayat (1) jo Penjelasan Pasal 43 ayat (1) Undang
R
si
– Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung sebagaimana
yang telah diubah dengan Undang - Undang No.5 Tahun 2004 yang
ne
ng
do
gu
lik
ub
tidak dapat ditemukan. Dan dalam perkara ini, upaya tersebut dipakai
es
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
upaya peninjauan kembali, terlebih dahulu Terdakwa mengesahkan
si
dan mencatatkan perkawinannya dengan mengajukan permohonan
pada Kantor Pengadilan Negeri Makassar.
ne
ng
e. Bahwa jika telah terbit kutipan akta perkawinan atas penetapan
tersebut maka upaya hukum yang dapat diajukan untuk membatalkan
akta tersebut adalah dengan mengajukan gugatan sengketa tata usaha
do
gu Negara di Pengadilan Tata Usaha Negara.
Untuk itu berdasarkan uraian tersebut diatas maka yang didakwakan
In
A
kepada Terdakwa/Pemohon Kasasi bukanlah merupakan tindak pidana
tetapi termasuk ruang lingkup perdata, yang merupakan upaya hukum
ah
lik
keperdataan.
3. Pertimbangan hukum Putusan Pengadilan Tinggi Makassar sebagai Judex
Facti merupakan pertimbangan hukum yang mengambil alih tidak cukup
am
ub
(Onvoldoende Gemotiveerd), karena hanya mengambil alih pertimbangan
Pengadilan Negeri Makassar tanpa memberi pertimbangan sendiri, dan
ep
tanpa menggunakan fakta hukum yang terungkap dalam persidangan.
k
si
Pengadilan Tinggi Makassar oleh Judex Factie seolah-olah telah
mempertimbangkan seluruh keberatan-keberatan Terdakwa/ Pemohon
ne
ng
do
gu
lik
ub
selain harus memuat alasan dan dasar putusan, juga memuat pasal
tertentu dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan atau
ka
Ketentuan pasal tersebut sesuai pula dengan ketentuan Pasal 197 ayat
ah
ng
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
kasasi a quo adalah suatu putusan yang keliru atau kurang cukup dalam
si
pertimbangan (onvoldoende gemotiveerd) adalah BATAL, pertimbangan
mana ternyata pada halaman 30-31 putusan Pengadilan Tinggi Makassar
ne
ng
yang memperberat hukuman yang dijatuhkan kepada Terdakwa/
Pemohon Kasasi tanpa didukung/disertai oleh pertimbangan hukum yang
cukup, padahal Terdakwa telah berusia lanjut yaitu 87 Tahun dan saat ini
do
gu tidak dapat berjalan karena Lumpuh (seperti pertimbangan Putusan
Pengadilan Negeri Makassar hal 33).
In
A
Menimbang, bahwa terhadap alasan Pemohon kasasi I/Penuntut
Umum dan pemohon Kasasi II/Terdakwa tersebut Mahkamah Agung
ah
lik
berpendapat:
Alasan kasasi Penuntut Umum :
1. Alasan kasasi Penuntut Umum tidak dapat diterima karena putusan Judex
am
ub
Facti Pengadilan Tinggi yang memperbaiki putusan Judex Facti Pengadilan
Negeri hanya mengenai lamanya pidana yang dijatuhkan dan lamanya
ep
pidana penjara selama 1 (satu) tahun dengan masa percobaan selama 2
k
si
mempertimbangkan secara tepat dan benar fakta-fakta hukum yang relevan
secara yuridis sebagaimana yang terungkap di dalam persidangan
ne
ng
do
gu
Primair Penuntut Umum serta Judex Facti Pengadilan Tinggi secara cukup
mempertimbangkan dasar alasan-alasan penjatuhan pidana sesuai Pasal
ah
lik
197 ayat (1) huruf (b) KUHP seperti yang disebutkan diatas;
2. Demikian pula alasan-alasan kasasi Penuntut Umum tidak dapat dibenarkan
m
ub
putusan Judex Facti Pengadilan Tinggi berdasarkan Pasal 197 ayat (1)
ep
KUHP tersebut juga hal tersebut merupakan kewenangan Judex Facti yang
ah
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
4. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan diatas serta terdapat alasan yang
si
cukup sesuai ketentuan hukum untuk memori kasasi Penuntut Umum;
Alasan-alasan kasasi Terdakwa
ne
ng
1. Alasan kasasi Terdakwa tidak dapat dibenarkan karena putusan Judex
Facti Pengadilan Tinggi seperti yang disebutkan diatas tidak salah
menerapkan hukum;
do
gu 2. Alasan ini tidak dapat dibenarkan, oleh karena putusan judex facti/
Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri sudah tepat, yaitu tidak salah
In
A
menerapkan atau melanggar hukum yang berlaku, lagi pula mengenai
penilaian hasil pembuktian yang bersifat penghargaan tentang suatu
ah
lik
kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan pada pemeriksaan
dalam tingkat kasasi, karena pemeriksaan dalam tingkat kasasi hanya
berkenaan dengan adanya kesalahan penerapan hukum, adanya
am
ub
pelanggaran hukum yang berlaku, adanya kelalaian dalam memenuhi
syarat-syarat yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan yang
ep
mengancam kelalaian itu dengan batalnya putusan yang bersangkutan
k
si
Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang No. 5 Tahun 2004 ;
ne
ng
do
gu
putusan judex facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum
dan/atau undang-undang, maka permohonan kasasi dari Penuntut Umum dan
ah
lik
ub
maka harus dibebani untuk membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;
Memperhatikan Pasal 266 ayat (1) KUHP jo Pasal 55 ayat (1) ke 1
ka
KUHPO, Pasal 14 a KUHAP, Pasal 46 ayat (2) Pasal 193 ayat (1) Pasal 197
ep
ayat (1) dan Pasal 222 Undang-Undang No. 8 Tahun 1981 dan Undang-
ah
Undang No. 14 Tahun 1985 sebagaimana yang telah diubah dan ditambah
R
ng
yang bersangkutan;
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35
am
u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk
a
MENGADILI
si
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi I/PENUNTUT UMUM
PADA KEJAKSAAN NEGERI MAKASSAR dan Pemohon kasasi II/Terdakwa:
ne
ng
ANTONIUS HUSEIN LEWA tersebut;
Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara pada
tingkat kasasi ini sebesar Rp2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah);
do
gu Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah
Agung pada hari Rabu, tanggal 29 Maret 2017 oleh Dr. SOFYAN SITOMPUL,
In
A
S.H., M.H., Hakim Agung yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung
sebagai Ketua Majelis, Dr. H. MARGONO, S.H., M.Hum., M.M., dan H. EDDY
ah
lik
ARMY, S.H., M.H., Hakim-Hakim Agung sebagai Anggota, dan diucapkan
dalam sidang terbuka untuk umum pada hari dan tanggal itu juga oleh Ketua
Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota tersebut, dan dibantu oleh H. SANTHOS
am
ub
WAHCJOE PRIJAMBODO, SH.,MH., Panitera Pengganti dan tidak dihadiri oleh
Pemohon Kasasi I//Penuntut Umum dan Pemohon Kasasi II/Terdakwa.
ep
k
ttd. ttd.
R
si
Dr. H. Margono, S.H., M.Hum., M.M., Dr. Sofyan Sitompul, S.H., M.H.,
ttd.
ne
ng
do
gu
ttd.
H. Santhos Wahcjoe Prijambodo, SH.,MH.,
In
A
Untuk Salinan,
Mahakamah Agung RI
ah
lik
a.n Panitera
Panitera Muda Pidana Khusus,
m
ub
ka
ep
es
M
ng
on
gu
Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36