Anda di halaman 1dari 3

EPILEPSI

No.Dokumen :
No Revisi :
SOP Tanggal terbit :

Halaman :

dr. Hj. Yan Elfi


PUSKESMAS NIP.
CINUNUK 197801032009042006

1. Pengertian Suatu keadaan yang ditandai oleh bangkitan epilepsi berulang


berselang lebih dari 24 jam yang timbul tanpa provokasi, sedangkan
yang dimaksud dengan bangkitan epilepsi adalah manifestasi klinis
yang disebabkan oleh aktivitas listrik otak yang abnormal dan
berlebihan dari sekelompok neuron
2. Tujuan
Sebagai acuan bagi praktisi kesehatan (Puskesmas) dalam
penatalaksanaan epilepsy
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Cinunuk Nomor 440/388/IV/2020/PKM
tentang Pelayanan Klinis Puskesmas Cinunuk
4. Referensi
KMK Nomer 514 tahun 2015 tentang panduan praktik klinis dokter
5. Alat dan bahan

6. Langkah-langkah A. Petugas kesehatan / dokter mempersilahkan pasien masuk


ruang periksa
B. Petugas kesehatan/ dokter menanyakan apakah nama dan
alamat sesuai dengan yang tertera di buku rekam medis dan
kertas resep
C. Petugas kesehatan / dokter melakukan anamnesa :
1. Memastikan apakah kejadian tersebut merupakan bangkitan
epilpesi berdasarkan gejala sebelum, selama dan paska
bangkitan:
- Posisi dan keadaan saat terjadinya bangkitan
- Gejala awitan (adakah aura)
- Pola/bentuk yang tampak selama bangkitan: tonik klonik,
vokalisasi, dll
- Keadaan setelah bangkitan: bingung, sadar, nyeri kepala,
tidur
- Faktor pencetus: alkohol, kurang tidur
2. Penyakit lain yang mungkin diderita sekarang (penyakit
neurologik, psikiatrik maupun sistemik)
3. Usia awitan, durasi, frekuensi bangkitan, interval terpanjang
antar bangkitan
4. Riwayat epilepsi sebelumnya dan respon terhadap terapi
5. Riwayat penyait epilepsi, neurologik lain, psikiatrik atau
sitemik dalam keluarga
6. Riwayat pada saat dalam kandungan, kelahiran dan
perkembangan bayi/anak
7. Riwayat kejang demam
8. Riwayat trauma kepala, infeksi SSP
D. Petugas kesehatan / dokter melakukan Pemeriksaan fisik:
1. Pemeriksaan tanda vital dan pemeriksaanfisik secara
umum
2. Pemeriksaan neurologis
E. Petugas kesehatan / dokter menegakan diagnostik
Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan neurologis.
F. Petugas kesehatan / dokter dokter memberikan penjelasan pada
pasien dan keluarga pasien, mengenai keadaan pasien (inform
consent) serta kemungkinan untuk dirujuk
G. Petugas kesehatan / dokter memberikan penatalaksanaan dan
terapi
Sebagai dokter pelayanan primer, bila pasien terdiagnosis
sebagai epilepsi, untuk penanganan awal pasien harus dirujuk ke
dokter spesialis saraf.
OAE diberikan bila:
1. Diagnosis epilepsi sudah dipastikan
2. Pastikan faktor pencetus dapat dihindari
3. Terdaoat minimum 2 bangkitan dalam setahun
4. Pasien dan atau keluarganya sudah meerima penjelasan
terhadap tujuan pegobatan dan kemungkinan efek
samping yang timbul dari OAE
H. Petugas kesehatan / dokter memberikan Konseling dan edukasi
1. Penyakit epilepsi dapat disembuhkan, namun
membutuhkan kedisiplinan dalam menjalani terapinya
yang cukup lama yaitu 2 tahun bebas kejang
2. Obat harus diminum setiap hari tanpa terlewat agar
mencegah bangkitan dan mengulang terapi dari awal
3. Masih ada kemungkinan terjadinya kekambuhan setelah
selesai terapi
I. Petugas kesehatan / dokter merujuk pasien ke rumah sakit
Kriteria rujukan:
- Konfirmasi diagnosis dan penatalaksanaan awal
J. Petugas kesehatan / dokter menulis anamnesa, pemeriksaan
fisik dan diagnosa ke rekam medis, resep obat dan buku register
pasien
K. Petugas kesehatan / dokter menyerahkan resep obat kepada
pasien
7. Diagram alir (jika
diperlukan)
8. Unit terkait. Poli Umum
9. Dokumen terkait Rekam medis pasien
10. Rekam histori No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai