Anda di halaman 1dari 6

EPILEPSI

No. :445.1.4/PRPU.09/
Dokumen 411.303.02/2019
No. Revisi : 01
SOP
Tanggal : 3 Januari 2019
Terbit
Halaman : 1/3
PUSKESMAS dr.Masruchah
BAGOR NIP. 19591005 198802 2 002

1.Pengertian Epilepsi didefinisikan sebagai suatu keadaan yang ditandai oleh


bangkitan epilepsi berulang berselang lebih dari 24 jam yang timbul
tanpa provokasi. Sedangkan yang dimaksud dengan bangkitan
epilepsi adalah manifestasi klinis yang disebabkan oleh aktivitas listrik
yang abnormal dan berlebihan dari sekelompok neuron di otak.

2.Tujuan Sebagai acuan bagi petugas medis untuk melakukan pengobatan.

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : 445.1.1/041/411.303.02/2019,


Tentang Kebijakan Layanan klinis.

4.Referensi Kemenkes No.HK.01.07/MENKES/1186/2022 tentang panduan


praktek klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama.(351 s/d 361)

5.Prosedur/
langkah- 1. Petugas memanggil pasien yang telah dilakukan pemeriksaan
langkah tanda-tanda vital .
2. Petugas melakukan anamnesa pada pasien
3. Petugas menanyakan keluhan :
- Memastikan apakah kejadian yang bersifat paroksismal
merupakan bangkitan epilepsy
1) Gejala sebelum, selama dan paska bangkitan
a) Keadaan penyandang saat bangkitan: duduk/ berdiri/
bebaring/ tidur/ berkemih.
b) Gejala awitan (aura, gerakan/ sensasi awal/ speech
arrest).
c) Pola/bentuk yang tampak selama bangkitan: gerakan
tonik/klonik, vokalisasi, otomatisme, inkontinensia, lidah
tergigit, pucat berkeringat, deviasi mata.
d) Keadaan setelah kejadian: bingung, terjaga, nyeri kepala,
tidur, gaduh gelisah, Todd’s paresis.
e) Faktor pencetus: alkohol, kurang tidur, hormonal.
f) Jumlah pola bangkitan satu atau lebih, atau terdapat
perubahan pola bangkitan.
2) Penyakit lain yang mungkin diderita sekarang maupun
riwayat penyakit neurologik dan riwayat penyakit psikiatrik
maupun penyakit sistemik yang mungkin menjadi penyebab.
3) Usia awitan, durasi, frekuensi bangkitan, interval terpanjang
antar bangkitan.
4) Riwayat terapi epilepsi sebelumnya dan respon terhadap
terapi (dosis, kadar OAE, kombinasi terapi).
5) Riwayat penyakit epilepsi dalam keluarga.
6) Riwayat keluarga dengan penyakit neurologik lain, penyakit
psikiatrik atau sistemik.

1|PUSKESMAS BAGOR
7) Riwayat pada saat dalam kandungan, kelahiran dan
perkembangan bayi /anak.
8) Riwayat bangkitan neonatal/kejang demam.
9) Riwayat trauma kepala, infeksi SSP.
4. Petugas menegakkan diagnosis.
5. Petugas menulis resep :
1)OAE di berikan bila:
a. Diagnosis epilepsi sudah dipastikan
b. Pastikan faktor pencetus dapat dihindari
(alkhohol,stres,kurang tidur dan lain- lain)
c. Terdapat minimum dua bangkitan dalam setahun
d. Penyandang dan atau keluarganya sudah menerima
penjelasan terhadap tujuan penyobatan
e. Penyandangf dan atau keluarga telah di beritahu tentang
kemungkinan efek samping yang timbul dari OAE
2)Terapi di mulai dengan monoterapi menggunakan OAE
pilihan sesuai dengan jenis bangjitan dan jenis sindrom
epilepsi
Catatan : bila pasien terdiagnosis sebagai epilepsi, untuk
penanganan awal pasien harus dirujuk ke dokter spesialis
saraf.Jika terjadi kejang, tangani kejang dengan obat-obatan
anti konvulsi yang tersedia di puskesmas.
6. Petugas memberikan Konseling dan Edukasi:
1) Memberi informasi kepada keluarga bahwa penyakit ini
tidak menular.
2) Kontrol pengobatan merupakan hal penting bagi
penderita.Pendampingan terhadap pasien epilepsi
utamanya anak-anak perlu pendampingan sehingga
lingkungan dapat menerima dengan baik.
3) Pasien epilepsi dapat beraktifitas dengan baik.
7. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,
diagnosa dan terapi kedalam rekam medis pasien .

2|PUSKESMAS BAGOR
6.Bagan alir
Petugas memanggil pasien yang telah
dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
oleh perawat

Petugas melakukan anamnesa pada pasien

Petugas menegakkan diagnosa berdasar


pemeriksaan yang telah dilakukan

Petugas memberikan konseling dan edukasi

Petugas menulis resep

7.Dokumen 1. Rekam Medis


terkait 2. Blangko Resep
3. Buku register rujukan

8.Unit terkait 1. UGD


2. Pelayanan Ruang Pemeriksaan Umum
3. Pelayanan Ruang KIA/KB
4. Pelayanan Ruang MTBS/MTBM dan Imunisasi

9. Rekam No. Yang diubah Isi Perubahan Tanggal


histori mulai di
perubahan berlakukan

3|PUSKESMAS BAGOR
EPILEPSI
No. Dokumen :
No. Revisi :
DAFTAR
Tanggal :
TILIK
Terbit
Halaman :
dr.Masruchah
PUSKESMAS
NIP. 19591005 198802
BAGOR
2 002

Unit : .........................................
Nama Petugas : .........................................
Tanggal Pelaksanaan : ........................................

No Langkah Kegiatan Ya Tidak Tidak Berlaku


1. Apakah petugas memanggil pasien
yang telah dilakukan pemeriksaan
tanda-tanda vital oleh perawat?

2. Apakah petugas melakukan


anamnesa, cuci tangan, pemeriksaan
fisik secara lengkap, kemudian cuci
tangan setelah pemeriksaan?

3. Apakah petugas menegakkan

4|PUSKESMAS BAGOR
diagnosa berdasar pemeriksaan yang
telah dilakukan?

4. Apakah petugas melakukan


penanganan awal dengan merujuk ke
dokter spesialis saraf?

5. Apakah petugas jika terjadi kejang


menangani kejang dengan obat-
obatan anti konvulsi yang tersedia di
puskesmas?

6. Apakah petugas memberikan konseling


dan edukasi?

7. Apakah petugas menulis pada RM?

CR : ∑ ya X 100 %
∑ ya+tidak

= .........%

5|PUSKESMAS BAGOR
Nomor
Revisi Ke
Berlaku tanggal

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR


EPILEPSI

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BAGOR
Jalan Raya Madiun Nomor 100 Bagor Kode Pos 64461
Telp/Fax (0358) 326581 Email : Puskesmas.bagor@gmail.com

6|PUSKESMAS BAGOR

Anda mungkin juga menyukai