Anda di halaman 1dari 2

Cara Panen Air Hujan

Air yang ada di alam tidak hanya digunakan untuk keperluan pertanian, namun juga makhluk
hidup lain termasuk manusia. Oleh karena itu, panen air hujan untuk keperluan kehidupan dalam
pengertian luas harus diperhatikan, terutama untuk persediaan di musim kering atau kemarau.

Hal ini karena tanaman membutuhkan air di setiap fase hidupnya. Padahal, ketersediaan air di
alam masih tergantung dari musim hujan yang dimiliki. Pemanenan air dapat dilakukan dengan
cara berikut.

Kolam Pengumpul Air Hujan


merupakan kolam atau wadah yang digunakan untuk menampung air hujan yang jatuh di atap
bangunan dan disalurkan melalui talang. Kolam dapat dibuat di atas permukaan tanah atau di
bawah bangunan yang disesuaikan dengan ketersediaan lahan.

Sumur resapan

Sumur resapan dibangun untuk meningkatkan resapan air hujan ke dalam tanah pada areal
terbuka. Konstruksi dan kedalaman sumur resapan disesuaikan dengan kondisi lapisan tanah
setempat. Dalam pembuatannya harus diperhatikan agar sedimen dari areal sekitarnya tidak
terbawa masuk ke dalam sumur resapan karena mampu menurunkan efektivitas resapan dan
meningkatkan biaya pemeliharaannya.

Parit resapan

Parit resapan dapat dibuat pada areal sawah dan tegalan ataupun areal pekarangan. Dengan
adanya parit resapan ini, air hujan yang jatuh di areal pertanian dan pekarangan sebagian atau
seluruhnya dapat ditampung dan diresapkan ke dalam tanah. Parit resapan dapat dibuat dengan
menyesuaikan kemiringan lahan.

Areal peresapan air hujan

Pembuatan areal peresapan air hujan dapat dibuat dengan cara menutup permukaan tanah dengan
rumput. Pembuatan areal peresapan air hujan ini perlu dibuat karena semakin sedikitnya areal
peresapan air yang tertutup oleh pembangunan gedung-gedung industri ataupun perumahan.
Pembuatan areal ini untuk mencegah penurunan koefisien resapan air hujan ke dalam tanah.

Tanggul Pekarangan

Tanggul pekarangan dapat dibuat dari tumpukan atau langsung dari tanaman pagar yang sedikit
ditinggikan dengan tumpukan tanah. Tanggul pekarangan yang dibuat untuk mengelilingi
pekarangan merupakan pola pemanenan air hujan karena limpahannya akan tertahan dan
meresap di areal pekarangan. Tanggul ini juga dapat menjamin sumur di sekitar areal tersebut
tidak mudah kering.

Pagar pekarangan

Pagar pekarangan ini merupakan pagar yang biasa sebagai pembatas rumah. Namun, selain itu
ternyata pagar pekarangan berfungsi untuk menahan dan meresapkan air hujan. Perlu dilakukan
sosialisasi kepada masyarakat daerah sub-urban dan pedesaan mengenai keterkaitan antara pagar
pekarangan dan upaya pemanenan air hujan.

Modifikasi lanskap

Modifikasi lanskap salah satu caranya adalah dengan mengganti jaringan drainase suatu kawasan
dengan cekungan-cekungan di berbagai tempat. Dengan demikian, air hujan akan tertampung di
lokasi cekungan tersebut.

Penetapan daerah konservasi air tanah

Maksudnya, yaitu dengan mengusahakan suatu kawasan atau wilayah tertentu yang khusus
diperuntukkan sebagai daerah pemanenan air hujan. Adanya kawasan ini mampu meningkatkan
peresapan air hujan. Kawasan ini harus dijaga diversifikasi vegetasinya dan tidak boleh dibangun
gedung atau konstruksi pada kawasan tersebut. Untuk keperluan ini harus dipilih kawasan yang
mempunyai peresapan tinggi dan bebas dari kontaminasi polutan.

Anda mungkin juga menyukai