PDF Resize
PDF Resize
Layout Shaft
3. Ground yang terdiri dari competent rock 4. Ground yan terdiri dari very competent freezing adalah pekerjaan untuk membekukan Pengeboran
yang banyak mengandung crack dan fissure rock atau solid material, misal batuan beku ground yang terdiri dari material-material lepas, Pada pengeboran dikenal pola pengeboran dan round.
(granit, andesit, dsb). dengan demikian groundnya menjadi stabil,
sehingga memungkinkan untuk dapat digali Pola pengeboran adalah suatu pola yang meliputi :
• Siklus operasinya : dengan mudah. • banyaknya lubang bor
• lokasi lubang bor
– pengeboran untuk grouting • Siklus operasinya : • arah pengeboran
– pengeboran untuk peledakan – pengeboran Supporting atau ground support pada shaft bisa • kedalam lubang bor
– peledakan – peledakan disebut : shaft timbering. Pola pengeboran dilihat dari hasil bongkarannya (cut) atau bila
– smoke clearing – smoke clearing dititik beratkan pada arah pengeborannya. Maka pekerjaan
pengeboran ada 5 bagian :
– mucking – mucking Shaft timbering mempunyai 2 fungsi : • “V” cut atau wedge cut
– lining – lining • menyangga dinding yang digali • pyramida cut
• double “V” cut
• menahan guide untuk shoe pada cage atau skip. • parallel hole cut, burn cut, ring cut
• bench cut (stope cut)
Shaft drilling patterns a) V cut and
b) parallel cut
V-cut
Grouting, untuk menstabilkan batuan dengan memasukkan RANCANGAN “RING DRILLED VERTICAL HOLES”
Peledakan (Explosives and Blasting) bahan perekat (cement) ke dalam batuan melalui lubang
bor dengan cara injeksi.
Macam bahan peledak yang digunakan untuk Uraian berikut akan menjelaskan prosedur rancangan dari
shaft.
shaft sinking bergantung pada : Batuan itu bisa tidak stabil (setelah digali) karena :
• kekuatan batuan (strength of rock) • adanya cracks/fissure Penentuan Burden
• dan adanya air tanah Burden untuk shaft round penentuannya sama dengan
• ada tidaknya air tanah (ground water) peledakan permukaan.
• Bahan peledak yang digunakan adalah yang Bahan perekat yang diinjeksikan :
• cement “cement grouting” B = 0,012 ((2 SGe/SGr) + 1,5) De
”permissible” yaitu tidak menghasilkan gas- • clay “clay grouting”
gas beracun. • Bitumen “ bitumen grouting”
Dengan :
• Strength yang digunakan bergantung pada Macam grouting:
B = burden, m
RING DRILLING with SGe = Spesific Gravity atau density bahan peledak, gram/cm3
BENCH ROUND BURN CUT CENTER
kekuatan batuan. • preliminary grouting sebelum penggalian
• subsequent grouting sesudah penggalian SGr = Spesific Gravity atau density batuan, gram/cm3
De = Diameter bahan peledak (mm)