Anda di halaman 1dari 3

VI SHAFT

SHAFT SINKING BENTUK PENAMPANG BUKAAN


Kegiatan konstruksi dan penambangan di bawah tanah
PENGGALIAN SHAFT Tujuan pembuatan shaft adalah untuk memberikan jalan ke
memerlukan jalan masuk ke bawah tanah. Shaft, baik miring
atau vertikal, dapat digunakan sebagai jalan masuk dari
tempat kerja di bawah tanah. permukaan ke bawah tanah, atau dari suatu level ke level
• Circular, apabila shaft disebut “circular shaft”
lainnya dalam suatu operasi penambangan. • Rectangular, apabila shaft disebut “Rectangular
Pembuatan lubang bukaan utama vertikal/miring Shaft dapat digunakan untuk berbagai keperluan pelayanan :
pengangkatan bijih dan batuan, material dan personil, ventilasi Shaft”
- Faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk, penampang, tambang, dll. Penggalian shaft adalah sulit, karena area kerjanya umumnya
• Oval/Ellips, disebut “Ellips shaft”
dan ukuran shaft sempit, bising, dan basah. Kerjanya dapat berbahaya karena,
akibat pengeboran dan peledakan, dinding yang berada di • Trapesium , disebut “Trapesium shaft”
- Metode penggalian shaft Shaft utama biasanya vertikal atau kadang-kadang miring atas dapat terlepas dan batuan dapat jatuh dengan sedikit
- Peralatan untuk penggalian shaft sampai mendekati vertikal. peringatan. Kemajuannya lambat karena pengeboran,
- Perkuatan shaft (collaring & Lining) peledakan, dan pemuatan/pengangkutan merupakan
Profil dapat rectangular, circular, atau ellips. Circular shaft lebih pekerjaan yang berurutan (cyclic).
- Rancangan pembuatan shaft. sering digunakan.

UKURAN PENAMPANG LUBANG


Pemilihan bentuk penampang (shaft) Didasarkan pada kemampuan menahan batuan dari KOMPARTEMEN PADA BUKAAN SHAFT
samping (lateral pressure), maka lubang bukaan yang
BUKAAN (SHAFT)
didasarkan pada :
berpenampang bulat lebih mampu menahan tekanan • Penampang lubang bukaan, baik yang segi empat maupun yang • Kompartemen yaitu bagian penyekatan pada suatu shaft.
daripada yang berpenampang segi empat (rectangular) bulat ataupun ellips, ukurannya ditentukan oleh fungsi dari istilah kompartemen umumnya dikenal pada lubang bukaan
• Sifat fisik dan mekanik batuan lubang bukaan tersebut dan tingkat kegiatan kerja yang shaft.
• Bila massa batuan adalah lemah (weak rock) sebaiknya terjadi/berlangsung pada bukaan.
dipilih “circular shaft” atau “rounded shaft” • Apabila lubang bukaan tersebut berfungsi sebagai “prospect • Shaft berukuran kecil
• Fungsi lubang bukaan atau kegunaan dari lubang bukaan. opening” misalnya sebagai “sumur uji” atau “shaft” untuk Biasanya hanya terdiri dari satu kompartemen.
• Pada penambanagn batubara, biasanya mengaplikasikan prospekting, maka ukuran penampang bukaan kecil saja dan
bentuk penampangnya adalah rectangular, misal 1 m x 1 m, atau • Shaft berukuran besar
“rounded shaft”, karena biasanya batubara terletak pada Terdiri dari dua kompartemen atau lebih. Satu atau dua
3 ft x 3 ft.
lapisan batuan yang digolongkan “weak ground” dan kompartemen untuk hoisting, satu untuk ventilasi dan satunya
• Apabila bukaan tersebut berfungsi sebagai “working opening”,
membutuhkan ventilasi yang baik. lagi untuk ladder way (jadi ada 3-4 kompartemen).
misal untuk keluar masuknya produksi dan fasilitas kerja yang
lain, maka ukuran penampang bukaan harus lebih besar, misal 2 Shaft yang besar bisa mempunyai kompartemen 6 sampai 7
x 2 m atau 4 x 4 m, dsb. dengan ukuran penampang keseluruhan 18 x 22 sqft

Layout Shaft

METODE PENGGALIAN SHAFT METODE PENGGALIAN SHAFT


Metode Penggalian SINKING PLANT (PERALATAN)
Terlebih dahulu dibutuhkan keterangan–keterangan sbb : (lanjutan)
• Head frame (rangka Derek)
• Massa batuan digolongkan 4 macam : • Shaft yang akan dibuat vertical atau inclined. • Hoisting equipment/power cable/winding

• Metode konvensional (shaft sinking by
– very incompetent rock (loose material), misalnya Bentuk dan ukuran penampang (bulat atau segiempat) machine
• conventional methods)
pasir. Type, bentuk dan ukuran lining/penyanggaannya. • Compressor
– component rock yang agak kompak (compact • Fasilitas-fasilitas penggaliannya. misalnya: • Power plant (pembangkit tenaga)
material), misalnya soil material, clay.
• Metode khusus, yaitu dengan
– udara, air • Pompa
– ground terdiri dari very competent rock yang banyak menggunakan mesin yang berukuran
– fasilitas power plant (listrik) • Drilling equipment (peralatan pemboran)
cracks dan fissure dan banyak air tanahnya.
– power cables/winding machine.
besar (shaft sinking by rotary drilling).
– ground terdiri dari very competent rock yang • Blasting equipment (peralatan peledakan)
massive (tidak ada cracks dan fissure), misalnya solid • Mucking equipment (peralatan mucking)
material, diabas, granit dan sebagainya. • Grouting (peralatan suntik).
COLLARING DAN LINING
• Pemasangan “head frame” ataupun
pemasangan “hoist” yang akan digunakan untuk Hoisting equipment terdiri dari : Untuk mencegah dan menghindari kelongsoran, maka pada
penggalian shaft dapat bersifat temporary, mulut bukaan shaft dipasang collar.
artinya setelah shaft selesai digali, lalu head
frame diambil. • Prime mover (motor penggerak) Macam kerangka untuk collar bergantung pada :
• Drum • keadaan batuan
• Tetapi dapat pula bersifat permanent (tetap). • ukuran / penampang shaft
• Wire rope / wind cable (kabel • fungsi shaft itu sendiri.
• Mana yang akan dipilh tergantung pada baja)
Kerangka collar bisa berupa :
kegunaan head frame terhadap kegiatan atau • Sheave (roda katrol) • beton (concrete)
aktifitas penambangan. • Bucket (mangkuk) • lempeng-lempeng baja (liner plate), pekerjaan pemasangan
disebut sheet pitting
• atau kombinasi beton dan baja.

TYPICAL CONVENTIONAL STEEL HEADFRAME Tower Mounted Friction Hoist

• Fungsi dari shaft itu sendiri, juga menentukan


macam kerangka untuk collar. STATION
Concrete collar, suatu
cincin beton biasanya
Titik pertemuan
lebar 2 ft dan dalam 4 ft, • Shaft bisa berfungsi sebagai ventilasi atau antara shaft
dengan bagian atasnya di
permukaan minimum 12
dapat pula berfungsi sebagai main shaft. dengan lubang
inci di atas permukaan bukaan
tanah, harus diletakkan di mendatar atau
sekeliling bagian atas dari Cc
CONCRETE SHAFT COLLAR
• Lining adalah melapisi dinding shaft yang miring.
shaft. Collar mencegah
distorsi lining utama shaft
telah digali dengan beton, plat besi atau kayu Titik terjadinya
dan mencegah air untuk menahan lateral pressure. Keterangan gambar :
perubahan
permukaan dan debris Penampang dan ukuran shaft (A) dan (B) sama tetapi karena shaft (A) sistem
jatuh masuk ke shaft. berfungsi sebagai main shaft, maka colalrnya harus lebih kuat daripada pengangkutan
collar pada shaft (B). broken ore.

SIKLUS OPERASI PENGGALIAN SHAFT 2. Ground terdiri dari material-material yang


agak kompak (compact material), misal : soil
Urutan atau siklus penggalian/pembuatan shaft , material, clay.
bergantung pada sifat batuan yang akan digali.

1. Ground yang terdiri dari material-material lepas


(loose material atau very incompetent rock)
• Siklus operasinya :
– penggalian (shoveling)
Siklus operasinya : – supporting and lining
– freezing (pembekuan)
– Shoveling (penggalian)  hand shovel atau mechanical – penggalian lagi
shovel
– supporting and lining
– penggalian lagi
contoh very incompetent rock ialah pasir lepas

3. Ground yang terdiri dari competent rock 4. Ground yan terdiri dari very competent freezing adalah pekerjaan untuk membekukan Pengeboran
yang banyak mengandung crack dan fissure rock atau solid material, misal batuan beku ground yang terdiri dari material-material lepas, Pada pengeboran dikenal pola pengeboran dan round.
(granit, andesit, dsb). dengan demikian groundnya menjadi stabil,
sehingga memungkinkan untuk dapat digali Pola pengeboran adalah suatu pola yang meliputi :
• Siklus operasinya : dengan mudah. • banyaknya lubang bor
• lokasi lubang bor
– pengeboran untuk grouting • Siklus operasinya : • arah pengeboran
– pengeboran untuk peledakan – pengeboran Supporting atau ground support pada shaft bisa • kedalam lubang bor

– peledakan – peledakan disebut : shaft timbering. Pola pengeboran dilihat dari hasil bongkarannya (cut) atau bila
– smoke clearing – smoke clearing dititik beratkan pada arah pengeborannya. Maka pekerjaan
pengeboran ada 5 bagian :
– mucking – mucking Shaft timbering mempunyai 2 fungsi : • “V” cut atau wedge cut
– lining – lining • menyangga dinding yang digali • pyramida cut
• double “V” cut
• menahan guide untuk shoe pada cage atau skip. • parallel hole cut, burn cut, ring cut
• bench cut (stope cut)
Shaft drilling patterns a) V cut and
b) parallel cut
V-cut

RING DRILL PYRAMID CUT


Benching method.

Grouting, untuk menstabilkan batuan dengan memasukkan RANCANGAN “RING DRILLED VERTICAL HOLES”
Peledakan (Explosives and Blasting) bahan perekat (cement) ke dalam batuan melalui lubang
bor dengan cara injeksi.
Macam bahan peledak yang digunakan untuk Uraian berikut akan menjelaskan prosedur rancangan dari
shaft.
shaft sinking bergantung pada : Batuan itu bisa tidak stabil (setelah digali) karena :
• kekuatan batuan (strength of rock) • adanya cracks/fissure Penentuan Burden
• dan adanya air tanah Burden untuk shaft round penentuannya sama dengan
• ada tidaknya air tanah (ground water) peledakan permukaan.
• Bahan peledak yang digunakan adalah yang Bahan perekat yang diinjeksikan :
• cement  “cement grouting” B = 0,012 ((2 SGe/SGr) + 1,5) De
”permissible” yaitu tidak menghasilkan gas- • clay  “clay grouting”
gas beracun. • Bitumen  “ bitumen grouting”
Dengan :
• Strength yang digunakan bergantung pada Macam grouting:
B = burden, m
RING DRILLING with SGe = Spesific Gravity atau density bahan peledak, gram/cm3
BENCH ROUND BURN CUT CENTER
kekuatan batuan. • preliminary grouting  sebelum penggalian
• subsequent grouting  sesudah penggalian SGr = Spesific Gravity atau density batuan, gram/cm3
De = Diameter bahan peledak (mm)

Jumlah Ring Jumlah Lubang / Ring Stemming Burden (ideal)


NH = (2RR.p)/S T = 0,5 B B = 0,012 ((2SGe/SGr) + 1,5 ) De
NR = ((RSH – B/2)))/(B) + 1 Dengan : B = 0,012 ((2x1,3)/2,6) + 1,5) 38 = 1,14 m
Look Out
Dengan : NH = Jumlah lubang per ring Lo = 0,1 + H Tan 2o Jumlah ring
NR = Jumlah ring RR = Jari-jari ring, m Lo = Look Out, m NR = ((RSH – B/2)))/(B) + 1
S = Spasi, m H = Kedalaman lubang, m NR = ((3,5 – 1,14/2)/1,14) + 1 = 3,57 = 4
RSH = Jari-Jari shaft (m)
Timing Burden (aktual)
B = burden (m) Spasi Aktual per Ring
Minimum 100 – 150 MS, atau LP delay per ring BA = (2RSH)/(2NR -1) = (2 x 3,5)/((2x4) – 1) = 1 m
S = (2RR.p)/NH
Burden Actual Spasi , S = B = 1 m
BA = 2RSH/(2NR-1) Kedalaman Kemajuan Contoh : Jumlah Lubang per Ring
L=2B Diketahui : Diameter shaft = 7,0 m
Spasi Lubang dalam Ring (Estimasi) Ring 1 = NH1 = (2x0,5xp)/1 = 3,14 = 3
L = kemajuan, (m) B = Burden, (m) Density batuan = 2,6 gr/cm3
S=B Ring 2 = (2x1,5x p)/1 = 9,42 = 9
Density bahan peledak = 1,3 gr/cm3
Dengan : S = spasi, m B = burden, m SubDrill Ring 3 = (2x2,5xp)/1 = 15,7 = 15
Diameter Bahan Peledak = 38 mm
J = 0,3 B Ring 4 = (2x3,5xp)/1 = 21,99 = 22

Total jumlah lubang per peledakan = 49


Spasi aktual per ring Total explosive
Ring 1, S= 2p RR/NH = 3,14/3 = 1,04 m Exp. = NHT x PC x de
2, S = 9,42/9 = 1,04 m = 49 x (2,3 – 0,5) x (382. p)/4000) x 1,3
= 130 kg.
3, S = 15,7/15 = 1,04 m
4, S = 21,99/22 = 1 m Total volume : pR2 x L = 3,14 x 3,52 x 2 = 76,97 m3
Kedalaman Kemajuan Powder factor : PF = 130/76,97 = 1,7 kg/m3
L=2B=2x1=2m
Sub Drilling : J = 0,3 B = 0,3 m
Stemming, T = 0,5 B = 0,5 m
Look Out = Lo = 0,1 + 2,3 (tan 2o) = 0,1 + 2,3 (0,035)
= 0,18 m
Timing , menggunakan empat periode

Anda mungkin juga menyukai