Resume Packaging Agreement
Resume Packaging Agreement
NIM : F1F019052
Kelas : HI. B
Perjanjian diplomatik memiliki bentuk yang bervariasi sehingga tidak heran apabila
banyak dari kita yang masih merasa bingung atau bahkan keliru dalam memahaminya.
Perjanjian-perjanjian diplomatik memiliki banyak variasi judul atau gaya seperti treaty, final act,
protocol, exchange of notes, dan bahkan plain 'agreement'. Mereka sangat bervariasi dalam
struktur teks, bahasa, baik tertulis atau lisan, disertai dengan huruf samping atau tidak dan
sebagainya. Mereka juga berbeda-beda dalam hal apakah mereka dipublikasikan atau
dirahasiakan. Ada sejumlah alasan selain kesalahan dan perubahan preferensi bahasa yang
membantu menjelaskan keragaman bentuk yang diambil oleh perjanjian internasional. Ada yang
menciptakan kewajiban hukum internasional, ada yang tidak. Ada yang mengisyaratkan
pentingnya pokok bahasan, sementara yang lain menyamarkan maknanya.
Euphemisms
Perlu dicatat bahwa politisi yang hidup dengan pemungutan suara juga hidup
dengan eufemisme, dan semakin sulit posisi mereka, semakin kreatif mereka dalam hal
ini. Dalam diplomasi, penggunaan eufemisme lebih bisa dipertahankan. Memang benar,
dalam deskripsi konsesi, penggunaan kata-kata atau ungkapan yang lebih cocok bagi
pihak yang membuatnya adalah fitur lain yang menyelamatkan wajah dari hampir semua
perjanjian internasional yang sensitif secara politik, meskipun dengan harga tertentu
dalam hal akurasi. Contoh yang baik dari penggunaan eufemisme dapat ditemukan dalam
Kesepakatan Jenewa tentang Afghanistan yang disebutkan sebelumnya, di mana
kepekaan Soviet tentang masalah penarikan pasukan mereka ditangani dengan sangat
hati-hati dengan membatasi ketentuan yang relevan pada small print. Dapat ditambahkan
juga, bahwa perjanjian yang berisi ketentuan tentang penarikan pasukan 'asing' memiliki
judul yang merupakan mahakarya obskurantisme yang halus. Contoh tersebut
menggambarkan fakta bahwa bahasa eufemisme dapat membantu negara-negara untuk
menandatangani perjanjian yang mengatur penarikan pasukan militer mereka dari situasi
di mana gengsi mereka dipertaruhkan. Negara-negara kaya yang bernegosiasi dengan
yang lebih miskin sering kali menemukan kemungkinan untuk memuluskan jalan menuju
kesepakatan dengan diam-diam menyerahkan uang dalam jumlah yang sangat besar.
Akan tetapi, bagaimanapun juga akan memalukan bagi negara yang lebih miskin jika ini
terlalu jelas, dan tidak menampilkan negara yang lebih kaya dalam hal yang baik.