Anda di halaman 1dari 2

Nama : Intan Fauziah Putri

NIM : 200325022
Prodi : DIII-KEPERAWATAN
Mata Kuliah : KMB

KESIMPULAN HEMOROID
Hemoroid adalah pleksus vaskular arterivena yang mengelilingi bagian distal rektum dan
kanal anal. Hemoroid dimiliki oleh semua orang sejak lahir dan menjadi simptomatik apabila
mengalami pembesaran, peradangan, trombus, atau prolaps (Halverson, 2007). Hemoroid dibagi
menjadi dua tipe, yaitu interna dan eksterna. Hemoroid interna berasal dari lapisan submukosa
vaskular yang terletak di atas linea dentate, sedangkan hemoroid eksterna meliputi dilatasi
pleksus vaskular yang terletak di bawah linea dentate. Hemoroid campuran merupakan keadaan
hemoroid interna dan eksterna yang terjadi secara bersamaan (Nivatvongs, 2007). National
Center for Health Statistics (NCHS) melaporkan bahwa terdapat 10 juta orang di Amerika
Serikat mengeluhkan hemoroid. Prevalensi hemoroid yang dilaporkan di Amerika Serikat adalah
4,4%, dengan puncak kejadian pada usia antara 45-65 tahun. Penyakit hemoroid jarang terjadi
pada usia di bawah 20 tahun.
Pada jurnal ini dapat disimpulkan bahwa:
1. Kelompok umur yang terbanyak menderita hemoroid adalah 45-54 tahun dengan
frekuensi sebanyak 15 orang (24,2%), sedangkan kelompok umur 5-14 tahun merupakan
kelompok usia yang paling jarang menderita hemoroid dengan frekuensi sebanyak
2 orang (3,2%). 2. Dalam penelitian ini lelaki lebih sering menderita hemoroid dengan
frekuensi sebesar 40 orang (64,5%) bila dibandingkan dengan perempuan yang memiliki
frekuensi sebesar 22 orang (35,5 %).
3. Subyek penelitian yang paling banyak menderita hemoroid adalah subyek yang
memiliki pekerjaan yaitu dengan frekuensi sebanyak 52 orang (83,9%).
4. Jenis hemoroid yang paling sering ditemukan pada pasien hemoroid adalah hemoroid
interna dengan frekuensi sebanyak 59 orang (95,2%).
5. Derajat hemoroid interna yang paling banyak diderita pasien hemoroid adalah derajat
IVdengan frekuensi 34 orang (57,62%) sedangkan derajat I dan II adalah derajat hemoroid yang
paling sedikit ditemukan dengan frekuensi masing-masing sebesar 5 orang (8,47%).
JURNAL :
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/view/4139/4168
KESIMPULAN COLITIS ULCERATIF
Kolitis adalah suatu peradangan akut atau kronik pada kolon.Penyakit ini ditandai dengan
radang pada mukosa dan submukosa pada usus besar.Biasanya penyakit ini dimulai di rektum
dan meluas ke arah proksimal sampai sekum.1Kolitis merupakan bentuk paling umum dari
penyakit radang usus diseluruh dunia.Insidensi dan prevalensi tertinggi kolitis terjadi di Eropa
Utara dan Amerika Utara.Penyakit kolitis memiliki insidensi 9-20 kasus per 100.000 orang per
tahun.Prevalensinya adalah 156-291 kasus per 100.000 orang per tahun.
Pemeriksaan histopatologi memiliki peran penting dalam diagnosis dan menilai aktivitas
penyakit kolitis.Pada kolitis biasanya menunjukkan pola histologis kronik aktif,yang mengacu
pada peradangan disertai kerusakan mukosa, yang penyebarannya dapat ditemukan pada setiap
biopsi segmen usus. Reaksi radang akut pada kolitis ditandai oleh akumulasi sel PMNneutrofil
padakripta kolon dengan ulserasi epitelial, sedangkan pada radang kronis dapat ditemukan sel
limfosit dan monosit.
Kesimpulan bahwa distribusi sel radang pada sediaan histopatologi kolon pasien kolitis
yang paling dominan adalah limfosit dengan rata-rata distribusi radang usus besar tertinggi pada
kolitis infektif (59%) dan terendah pada colitis ulseratif (30%) dalam 10 bidang pandang
dengan pembesaran 400x.Sel goblet yang ditemukan menurun disebagian besar (89.4%)
sampel.Sel goblet paling sedikit ditemukan pada kolitis dengan Helicobacter pylorisebanyak 229
sel pada 10 bidang pandang pembesaran 400x.
JURNAL :
https://ppjp.ulm.ac.id/journals/index.php/hms/article/view/3997/2960

Anda mungkin juga menyukai