ADZHANI FIRLIYANZA DIASTAMA. (01) ARYA GARDANA RECKO HARYOKO. (07) GENTA SANJAYA AGASTYA PUTRA. (11) LEON RAMADHAN. (17) MELDRIK MELANO MASAHE. (21) MUHAMMAD ARIF RAMADHAN. (23) SATYATMA SENA HARJONO. (31) PENGERTIAN Menurut Tim Kemendikbud (2013: 111) mengungkapkan, bahwa anekdot adalah cerita singakata yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebanarnya. STRUKTUR 1. Bagian pertama dari teks anekdot 2. Bagian kedua dari teks adalah abstrak. Bagian ini terdapat di anekdot adalah orientasi. Berbeda bagian awal paragraf, yang mana biasanya dengan abstrak yang memberikan digunakan untuk memberikan gambaran gambaran awal, orientasi biasanya awal kepada pembaca mengenai berisi awal kejadian sebuah cerita. keseluruhan isi cerita. Orientasi juga bisa disebut sebagai bagian untuk menjelaskan latar belakang dari sebuah peristiwa utama yang terjadi. STRUKTUR 3. Bagian ketiga dari teks 4. Bagian keempat dari teks anekdot adalah krisis. Setelah anekdot adalah reaksi. Reaksi sendiri pembaca mengetahui awal cerita merupakan bagian yang digunakan dari teks anekdot, krisis akan untuk melengkapi suatu cerita. menjadi bagian dari cerita yang Reaksi biasanya digunakan untuk bertugas untuk memberikan penjelasan menyelesaikan masalah dalam mengenai masalah utama dari teks. sebuah cerita teks anekdot. STRUKTUR
5. Bagian terakhir dari teks anekdot yaitu koda. Setelah keseluruhan
cerita sudah tersampaikan, koda dapat digunakan sebagai penutup sekaligus pemberian pesan dari penulis cerita teks anekdot. SYARAT 1. Mampu menghibur dan membuat 2. Memiliki sifat menggelitik, hal ini tertawa, hal ini berarti teks anekdot berarti teks anekdot dapat memuat beragam kisah lucu atau membuat setiap orang yang humor. membacanya akan merasa terhibur dengan kisah lucu yang terdapat di dalam teks. Setiap cerita lucu itu bisa membuat pembaca merasa terhibur. SYARAT 3. Memiliki sifat menyindir, dalam 4. Bisa jadi mengenai orang penting, beberapa kisah teks anekdot karena tidak aturan yang ketat untuk ditemukan banyak yang dipakai membuat teks anekdot, hal ini sebagai media untuk menyindir menjadikan teks ini biasa digunakan sesuatu, baik itu orang maupun untuk membahas orang-orang kelompok. Oleh karena itu, teks penting. anekdot bisa juga dibilang sebagai media untuk mengkritik suatu peristiwa yang sedang terjadi. CARA MELAKUKAN • Pilihlah topik atau tema yang akan dibahas dalam teks anekdot. Tentukan tokoh yang ada di dalam teks anekdot. • Pilih atau tentukan suatu peristiwa yang akan dijadikan sebagai latar belakang. • Buat rangkaian peristiwa dalam bentuk alur teks anekdot. • Susun kerangkan teks anekdot dan kembangkan agar menjadi suatu cerita yang memiliki satu kesatuan. • Teks anekdot disunting atau dicek kembali apa yang kurang dan apa yang akan ditambahkan. Contoh Ke 1 • Randi : Aku mau cerita nih, ada orang • Randi : Bukan kaya banget kan • Andi : Lha terus gimana ? • Andi : Iya, terus ? • Randi : Pasang baliho ! • Randi : Dia mau nolong orang orang • Andi : Hahaha, lah iya yak, kesusahan, tau ga gimana ? padahal pemilihan walkot • Andi : Bagi-bagi duit ? masih 5 tahun lagi • Randi : Bukan • Randi : Iya nih, warganya masih kesusahan, malah duitnya • Andi : Bagi-bagi sembako ? dipake buat iklan baliho hahaha Contoh Ke 2 • Randi : Kata si pemimpin kota, • Randi : Bukan ! Mau tau ga apa ? untuk menaikan imunitas • Andi : Apaan coba ? kita harus punya penyemangat, lu tau ga • Randi : Kata-kata mutiara ! penyemangatnya apaan ? • Andi : Hahaha, iya juga ya, • Andi : Makan enak ? warganya lagi menderita malah cuma dikasi kata- • Randi : Bukan ! kata mutiara • Andi : Obat gratis ?