Anda di halaman 1dari 13

2022

PAK HAJI UNGGUL

MARI ASI EKSKLUSIF DI RUMAH SAKIT


SUMBERGLAGAH MENUJU GENERASI
UNGGUL
PROPOSAL INOVASI “MAK SURGA UNGGUL” (MARI ASI
EKSKLUSIF DI RUMAH SAKIT SUMBERGLAGAH MENUJU
GENERASI UNGGUL)

I.RINGKASAN (200 KATA)


Jelaskan secara ringkas mengenai inovasi yang diusulkan, setidaknya
meliputi: implementasi, dampak, dan relevansi inovasi dengan kategori yang
dipilih. Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data
pendukung yang relevan. Maksimal 200 kata

Implementasi

Inovasi MAK Surga Unggul di RSUD Sumberglagah Provinsi Jawa Timur,


dikembangkan karena tingginya kasus bayi baru lahir yang tidak mendapatkan ASI. Awal
pemberian ASI dimulai segera setelah bayi dilahirkan, yang dikenal dengan Inisiasi Menyusui
Dini ( IMD). Proses menyusui dilanjutkan saat ibu dan bayi berada dalam rawat gabung. Namun
karena sejak hamil, melahirkan, dan masa nifas ibu kurang mendapatkan edukasi tentang laktasi,
menyebabkan ibu tidak siap memberikan ASInya saat melahirkan.

Inovasi ini dilaksanakan dengan cara : (1) Pemberian edukasi yang dilaksanakan secara
berkesinambungan di tujuh titik layanan menggunakan kartu kendali layanan (K-Kon), (2) Bidan
asuh, pendampingan sampai dengan 40 hari (3) Pendampingan proses pengurusan akte
kelahiran

Dampak

Inovasi ini berdampak signifikan terutama pada kelompok ibu hamil, ibu melahirkan,dan bayi
baru lahir sampai usia 40 hari. Edukasi berkesinambungan dan pendampingan yang diberikan
bidan asuh telah meningkatkan keberhasilan pemberian ASI dan meningkatkan angka
keberhasilan ibu menyusui sebesar 100%.

Kesesuaian Kategori
Melalui inovasi Mak Surga Unggul, semua ibu melahirkan mendapatkan akses
pengetahuan dengan mudah, berkualitas, setara dan merata, tentang pentingnya pemberian ASI,
manfaat ASI,
dan cara menyusui yang benar. Inovasi juga melibatkan keluarga terutama suami, diharapkan
dapat memberikan dukungan kepada ibu yang melahirkan untuk mencapai keberhasilan
menyusui saat di rumah (197 kata)

II. IDE INOVATIF (600 KATA)

Uraikan latar belakang dan tujuan dari inovasi, kesesuaian permasalahan yang
akan diatasi melalui Inovasi dengan kategori yang dipilih, dan sisi kebaruan
atau nilai tambah dari inovasi ini dalam konteks wilayah Anda.

Latar Belakang

Pelayanan kebidanan di RSUD Sumberglagah Pemprov Jatim meliputi pemeriksaan


kehamilan, pelayanan persalinan, asuhan masa nifas dan masa laktasi. Kurangnya pengetahuan,
kurangnya dukungan dari keluarga (suami), adanya nilai yang dianut , dan mitos yang diyakini
oleh ibu hamil, kondisi fisik yang lemah pasca melahirkan menyebabkan capaian cakupan ASI
eksklusif tidak mencapai target.
Data bayi yang tidak diberi ASI pada tahun 2020 sebanyak 11,9 %, Hal ini menunjukkan
bahwa kejadian bayi yang tidak diberi ASI masih jauh dari target minimal indikator mutu yang
ditentukan yaitu 5 %. Oleh karena itu dalam upaya pencapaian target pemberian ASI pada bayi
baru lahir dibuatlah inovasi MAK Surga Unggul.
Inovasi yang berorientasi pada pendampingan dan edukasi pada ibu hamil sampai dengan
menyusui untuk mewujudkan ASI eksklusif menuju generasi unggul.

Tujuan

Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang proses laktasi. Pendampingan
bidan asuh selama 40 hari agar ibu mau dan mampu memberikan ASI secara benar. Dengan
meningkatnya jumlah ibu yang memberikan ASI sejak dini, dilanjutkan saat ibu dan bayi pulang
ke rumah, diharapkan target pencapaian bayi yang tidak diberi ASI turun menjadi 0 %.
Kesesuaian dengan Kategori

Ide utama dari inovasi ini adalah memberikan akses pengetahuan kesehatan yang terintegrasi dan
berkesinambungan dengan baik melalui tujuh titik kontak layanan ibu hamil dan menyusui.
Layanan ini dipermudah dengan adanya grup whatsapp, guna memberikan edukasi sejak masa
hamil trimester akhir, masa persalinan , masa nifas, sampai ibu pulang kerumah, sehingga tetap
mendapatkan informasi kesehatan yang memadai.

Salah satu kegiatan inovasi adalah membentuk bidan asuh, dimana satu bidan akan memantau
perkembangan ibu dan bayi selama dirawat. Bidan asuh juga memberikan edukasi terutama pada
ibu yang baru pertama kali melahirkan dan menyusui, serta ibu berpendidikan rendah dan minim
akses terhadap informasi kesehatan.

Sisi Kebaruan atau Nilai Tambah Inovasi

Selama ini layanan ibu hamil, ibu melahirkan, dan bayi baru lahir belum terintegrasi dengan baik
karena pemberian informasi dan edukasi tidak berkesinambungan. Dengan inovasi MAK Surga
Unggul, ibu hamil yang kontrol di poli hamil akan mendapatkan Kartu Kontak (K-Kon) yang
berisi tentang tujuh titik layanan edukasi. Tujuh titik tersebut adalah : (1) Hamil 27 minggu di
poli hamil, (2) Hamil 36 minggu di poli hamil (3) Ibu melahirkan di ruang bersalin, (4) Beberapa
jam setelah melahirkan di ruang rawat gabung, (5) Usia bayi 7 hari di poli bayi, (6) Usia bayi
14 hari di poli bayi, (7) Usia anak 40 hari. Disetiap titik tersebut, petugas akan memberikan
edukasi sesuai materi yang sudah disiapkan.

Pada umumnya layanan pasien di rumah sakit diberikan saat pasien dirawat sampai dengan
pasien pulang. Kemudahan dalam mengakses pelayanan kesehatan khususnya informasi selama
masa laktasi akan berlanjut sampai ibu selesai masa nifas. Inovasi MAK Surga Unggul
memberikan layanan tambahan dengan memfasilitasi adanya grup whatsapp ibu-ibu yang
melahirkan sampai dengan usia 40 hari persalinan. Satu bidan asuh mendampingi beberapa ibu
dalam satu grup WA. Segala permasalahan terkait ibu menyusui disampaiakan di dalam grup dan
akan direspon oleh bidan, dokter anak dan dokter obsgyn yang bertugas.
Pemberian layanan secara berkesinambungan sejak awal akan memudahkan dan mengurangi
komplikasi pada masa nifas khususnya ibu yang melahirkan dengan penyakit penyerta, serta ibu
dan keluarga terutama suami, akan lebih memahami perannya dalam membantu keberhasilan
pemberian ASI.

(592 kata)

III. SIGNIFIKANSI (600 KATA)

Uraikan secara singkat bagaimana inovasi ini diimplementasikan dalam


mengatasi permasalahan yang dihadapi dan penilaian/ asesmen yang
dilakukan untuk mengukur dampak/ keberhasilan inovasi.

Deskripsi Implementasi Inovasi

Inovasi ini berdampak signifikan terutama pada ibu hamil. Dengan inovasi MAK Surga Unggul,
ibu hamil akan mendapatkan Kartu Kontak (K-Kon) yang berisi tentang tujuh titik layanan
edukasi. Tujuh titik tersebut adalah : (1) Hamil 27 minggu di poli hamil, dengan memberikan
edukasi tentang produksi ASI pada masa hamil, manfaat dan keunggulan ASI.(2) Hamil 36
minggu di poli hamil, edukasi tentang persiapan ibu menyusui, persiapan persalinan dan IMD.
(3) Ibu melahirkan di ruang bersalin, edukassi yang diberikan adalah tentang pelaksanaan IMD.
(4) Beberapa jam setelah melahirkan di ruang rawat gabung, edukasi yang diberikan adalah
bagaimana menyusui yang benar, posisi menyusui dan perawatan payudara (5) Usia bayi 7 hari
di poli bayi, dilakukan pemeriksaan fisik dan diberikan edukasi pekembangan dan pemantauan
bayi 6) Usia bayi 14 hari, bidan asuh melakukan pendampingan melalui grup WA.( (7) Usia anak
40 hari. Bidan asuh melakukan pendampingan melalui grup WA, untuk mengetahui
perkembangan ibu dan anak.

Ibu hamil dilayani di bagian pendaftaran melalui jalur fast track di loket khusus sehingga ibu
hamil tidak perlu antri lama dan bercampur dengan pasien lain. Hal ini untuk memberikan
kenyamanan bagi ibu hamil dalam berobat.

Bidan asuh di ruang bersalin siap memberikan pendampingan kepada ibu menyusui selama
dirawat sampai dengan 40 hari setelah melahirkan. Pendampingan diberikan secara langsung
maupun secara online. Permasalahan yang disampaikan oleh ibu akan dijawab oleh bidan,
dokter anak,
dokter obsgyn. Disamping itu, untuk meningkatkan pengetahuan ibu setiap 1 bulan sekali
diadakan webinar melalui zoom dengan pesertanya para bidan, ibu hamil dan ibu nifas, yang
tergabung dalam grup whatsapp.

Bidan asuh juga berperan dalam pendampingan proses pengurusan akta kelahiran, sehingga
pasien pasien lebih mudah dalam mendapatkan akta kelahiran.

Rumah sakit memfasilitasi dengan diadakannya PKS (Perjanjian Kerjasama) dengan pemerintah
kota Mojokerto tentang Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil di RSUD Sumberglagah
Provinsi Jawa Timur yang meliputi akta kelahiran, akta kematian, dan kartu keluarga.

Penilaian asesmen ( Evaluasi yang dilakukan)

Untuk lebih menjaga kesinambungan dan meningkatkan inovasi, dilakukan monitoring dan
evaluasi dengan : (1) menggunakan kuesioner tentang kemanfaatan inovasi MAK Surga Unggul.
Hasil kuesioner menunjukkan bahwa yang menyatakan inovasi tidak bermanfaat sebanyak 0%,
cukup bermanfaat 9,09%, bermanfaat 39,39% dan sangat bermanfaat 51,52%. (2) dengan
mengukur indikator mutu bayi baru lahir yang tidak mendapatkan ASI eksklusif. Pada semester
II tahun 2021 capaiannya adalah 3%. Pada semester 1 tahun 2022 capaiannya adalah 0%. Hal ini
sesuai dengan standart yang ditetapkan, yakni dibawah 5% (3) Evaluasi dari indeks kepuasan
masyarakat, dimana pada tahun 2020 adalah 87,04% (kategori baik), pada tahun 2021
meningkat menjadi 89,45% (kategori sangat baik)

Dampak

Inovasi MAK Surga Unggul berdampak signifikan terhadap keberhasilan pemberian ASI bagi
ibu yang melahirkan di RSUD Sumberglagah Provinsi Jawa Timur. Selama inovasi dilaksanakan
semua bayi baru lahir mendapatkan ASI dan cakupannya 100% . Diharapkan pemberian ASI
dapat dilanjutkan selama di rumah sehingga bayi akan mendapatkan nutrisi yang cukup untuk
tumbuh kembangnya.

(301 kata)
IV. KONTRIBUSI TERHADAP CAPAIAN TPB (200 KATA)

Jelaskan kontribusi nyata yang dapat diukur dari inovasi terhadap capaian TPB
pada tingkat Kementerian/Lembaga/PemerintahProvinsi/Pemerintah
Kabupaten/Pemerintah Kota.
Lengkapi uraian tersebut di atas dengan melampirkan data pendukung yang
relevan. Maksimal 200 kata.

Rumah sakit sebagai penyedia layanan kesehatan, salah satunya pelayanan kebidanan,
diharapkan dapat memberikan kemudahan, ketepatan, dan kecepatan akses layanan, bagi ibu
hamil, ibu melahirkan dan ibu nifas. Informasi terkait dengan pelayanan kebidanan, mulai
bagaimana menjaga kehamilan tetap sehat, persiapan persalinan dan menyusui, masa nifas,
sampai perawatan ibu dan bayi ketika sudah di rumah, harus diberikan secara lengkap dan baik
kepada pasien dan keluarganya. Media informasi bisa digunakan, yang dapat dijangkau oleh
pasien dan mudah digunakan, sehingga komunikasi antara pasien dan petugas bisa terjalin
dengan baik. Kepuasan dan kenyamanan pasien, terutama ibu hamil yang melahirkan bayinya
dengan aman dan lancar, serta ibu dan bayi yang sehat, dapat terwujud. Hal ini sesuai dengan
tujuan pembangunan nomor 3 yaitu kesehatan yang baik dan kesejahteraan (156 kata)

V. ADAPTABILITAS (400 KATA)

Jelaskan bahwa inovasi telah diadaptasi/direplikasi/disesuaikan dan


diterapkan oleh unit/instansi lain atau memiliki potensi untuk direplikasi
dengan menggambarkan luasan populasi dan kesamaan karakter masalah yang
dialami atau ada pada daerah lain.

Ide dalam inovasi ini dapat dengan mudah direplikasi dengan menerapkan pendekatan dan
kolaborasi. Poli kandungan dan Poli Anak khususnya dapat mereplikasi dalam pemberian
edukasi yang berkesimnambungan untuk perubahan perilaku yang positif. Edukasi yang tepat
dapat menjadi bagian terapi bagi pasien sehingga dapat merubah perilaku dari yang tidak tau,
tidak mau dan tidak mampu menjadi perilaku yang positif yang mendukung dalam program
terapi.
VI. KEBERLANJUTAN(600 KATA)

Sumber daya yang digunakan

Sumber Daya Manusia yang terlibat dalam program ini adalah semua bidan yang terkait dalam
inovasi MAK Surga Unggul yaitu bidan di Poli kandungan, bidan di ruang PONEK, perawat di
Poli Anak, dan bidan diruang rawat inap Teratai dan Sakura, Dokter spesialis Obsgyn dan dokter
spesiali s anak. Rumah Sakit juga mengadakan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Pemerintah
Kota Mojokerto tentang Pelayanan Kependudukan dan Pencatatan Sipil di RSUD Sumberglagah
Provinsi Jawa Timur. Sumber Daya sarana yang dibutuhkan diantaranya smartphone, Televisi,
leaflet, boneka edukasi dengan total biaya sebesar Rp. 15.000.000,- , yang dianggarkan melalui
instalasi.

Strategi yang dilakukan agar inovasi tetap berlanjut

Inovasi Pak MAK Surga Unggul dibuat dalam rangka meningkatkan pelayanan di rumah sakit
sumberglagah terutama di ruang kebidanan. Inovasi ini sebagai wujud penerapan dari program
10 Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui (LMKM) yang merupakan program kementrian
Kesehatan untuk setiap fasilitas kesehatan baik pemerintah maupun swasta. Agar inovasi ini
berjalan sesuai harapan, diperlukan strategi keberlanjutan dalam pelaksanaannya, dengan
menyusun regulasi sebagai berikut:

a. SK Direktur dengan Nomor 445/701/304/2021 tanggal 5 juli 2021 tentang penetapan dan
pemberlakuan inovasi pelayanan publik MAK surga unggul
b. SPO Nomor 004.SPO/IRNA2/RSUH/21 tanggal 6 juli 2021 tentang MAK Surga
Unggul ( Mari ASI Eksklusif di RSUD Sumberglagah Menuju Generasi Unggul)
c. Adanya dukungan anggaran : DPA/A1/1.02.0.00.0.00.01.004 tanggal 1 Januari 2022
d. Keputusan direktur nomer 445/160/304/2021 tanggal 27 Januari 2021 tentang penetapan
indikator mutu unit di Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah Provinsi Jawa Timur
Faktor Kekuatan

Faktor kekuatan yang mendukung dari Inovasi MAK Surga Unggul adalah :

1. Faktor Eksternal, kewajiban dari setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk membuat
minimal 1 (satu) inovasi dalam 1 (satu) tahun/One Agency One Inovation sesuai dengan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 7 tahun
2021tentang Kompetisi Inovasi Pelayanan Public di Lingkungan Kementrian/Lembaga
Pemerintah Daerah, Badan Usaha Milik Negara, dan Badan Usaha Milik Daerah
2. Faktor Internal, dukungan dari manajemen dengan mengeluarkan kebijakan:
a. Nota dinas nomor 445/1567/304/2021 tentang Pengumpulan Proposal Inovasi Unit
Tahun 2021 tertanggal 19 Oktober 2021
b. Nota dinas nomor 445/158/102.10/2022 tentang Pengumpulan Proposal Inovasi Unit
Tahun 2022 tertanggal 30 Januari 2022
c. Keputusan direktur nomer 445/160/304/2021 tanggal 27 Januari 2021 tentang
penetapan indikator mutu unit di Rumah Sakit Umum Daerah Sumberglagah Provinsi
Jawa Timur

VII. KOLABURASI PEMANGKU KEPENTINGAN

Jelaskan pemangku kepentingan yang terlibat dan kontribusinya dalam


merancang, melaksanakan, mengevaluasi dan memastikan keberlanjutan
inovasi ini.

Inovasi ini melibatkan beberapa pemangku kepentingan, diantaranya:


(1) Direktur Rumah Sakit, menjamin keberlanjutan inovasi ini dengan menyediakan fasilitas
yang diperlukan. Inovasi pelayanan yang dilengkapi dengan fasilitas canggih, didukung
kebijakan menejemen, akan menciptakan pelayanan berkualitas dan terpeliharanya
kesinambungan pelayanan. (2) Kepala Instalasi Rawat Inap bertanggung jawab dalam membuat
program pengembangan layanan. (3) Sekretaris Instalasi membantu tugas kepala instalasi dalam
mewujudkan program inovasi.(4) Kepala Ruangan Teratai mengevaluasi pelaksanaan inovasi. (5)
Bidan sebagai pelaksana inovasi. Dalam rangka keberlanjutan inovasi ini, Kepala Instalasi Rawat
Inap melaporkan secara periodic tentang capaian dan hambatan. Direktur menindaklanjuti
dengan memberikan dukungan dan motivasi untuk pengembangan inovasi

Anda mungkin juga menyukai