Anda di halaman 1dari 9

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DAN

PENGEMBANGAN JARINGAN KERJASAMA/KEMITRAAN


MATAKULIAH PENGUATAN KELEMBAGAAN SOSIAL EKONOMI
Dosen Pengampu: Dr. Ir. I Dewa Putu Oka Suardi, M.Si.

Oleh:

Ni Nyoman Alit Purnami 208111007


Mika Damayanti Pasaribu 208111008

PROGRAM STUDI MAGISTER AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat anugerah-
Nya, kami bisa menyelesaikan paper ini yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah
Penguatan Lembaga Sosial Ekonomi, Program Magister Agribisnis, Fakultas Pertanian,
Universitas Udayana. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah memberikan dorongan dan motivasi dalam penyelesaian laporan ini
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kunjungan ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta
saran yang membangun guna menyempurnakan dan dapat menjadi acuan dalam menyusun
tulisan selanjutnya.
Denpasar, 30 September 2022

ii
BAB I
PENDAHULUAN

Teknologi informasi dan komunikasi telah berkembang sangat cepat saat


ini dan merevolusi cara hidup kita, baik cara bekerja, cara berbisnis, dan lain sebagainnya.
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat, maka
sebagi contoh perdagangan yang pada awalnya dilakukan secara berjumpa langsung dan
bertatap muka antar para pihaknya juga mengalami perubahan. Perkembangan teknologi
tersebut diantaranya adalah dengan ditemukannya internet, yaitu teknologi yang
memungkinkan kita melakukan pertukaran informasi dengan siapapun dan dimanapun orang
tersebut berada tanpa dibatasi ruang dan waktu. Perkembangan internet menyebabkan
terbentuknya sebuah wadah baru yang lazim disebut dengan dunia maya.
Teknologi informasi dan komunikasi saat ini sedang mengarah kepada konvergensi yang
memudahkan kegiatan manusia sebagai pencipta, pengembang, dan pengguna teknologi itu
sendiri. Salah satunya dapat dilihat dari perkembangan media internet yang sangat pesat.
Internet sebagai suatu media informasi dan komunikasi elektronik telah banyak dimanfaatkan
untuk berbagai kegiatan, antara lain untuk browsing mencari data dan berita, mengirim pesan,
dan berdagang. Kegiatan perdagangan dengan memanfaatkan media internet ini dikenal dengan
istilah electronic commerce atau disingkat e-commerce (Ahmad, 2004) e-commerce pada
dasarnya merupakan dampak dari teknologi informasi dan telekomunikasi. Secara sifnifikan ini
mengubah cara manusia melakukan interaksi dengan lingkungannya, yang dalam hal ini terkait
dengan mekanisme berdagang. Semakin meningkatnya dunia berbisnis yang mempergunakan
Internet dalam melakukan aktivitas sehari-hari secara tidak langsung menciptakan
dunia baru yang kerap diistilahkan dengan Cyber Space atau dunia maya. Saat
ini transaksi e-commerce telah menjadi bagian dari perniagaan nasional dan
internasional. (Ahmad, 2004)
Seiring berjalannya waktu dan diiringi pula oleh perkembangan teknologi, kebutuhan
dan keinginan setiap orang semakin beragam, oleh karena itu, dalam
memenuhi kebutuhannya setiap orang ingin mendapatkannya dengan cara mudah,
cepat dan praktis. Dengan adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
memudahkan para penjual untuk menjalin kerjasama/kemitraan dengan penyedia jasa e-
commerce seperti contohnya Tokopedia, Bukalapak Shopee.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Teknologi Informasi dan Komunikasi


Teknologi saat ini sangatlah penting dan tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia.
Tanpa teknologi manusia tidak akan bisa mengetahui segala sesuatu maupun informasi dari
manapun. Kata teknologi berasal dari bahasa yunani, “technologia”, techno yang berarti
”keahlian” dan logia berarti”pengetahuan”, dalam pengertian sempit teknologi mengacu pada
suatu benda yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia seperti mesin, perkakas
atau perangkat keras lainnya, (Ahmad, 2004). Dalam pengertian yang lebih luas teknologi
dapat meliputi pengertian sistem organisasi dan juga teknik. Akan tetapi seiring dengan
perkembangan dan kemajuan jaman, pengertian teknologi semakin meluas, sehingga saat ini
teknologi merupakan sebuah konsep berkaitan dengan jenis penggunaan dan pengetahuan
tentang alat, keahlian serta bagaimana dia dapat memberi pengaruh pada kemampuan manusia
untuk mengendalikan dan mengubah sesuatu yang ada disekitarnya.

2.2. Pengembangan Jaringan Kerjasama/Kemitraan


Menurut Muhammad Jafar Hafsah (2000) mengatakan bahwa kemitraan adalah suatu
sikap yang diberi ciri hubungan jangka panjang dalam menjalankan bisnis, suatu kerjasama
yang baik, saling percaya dimana pemasok dan pelanggan berniaga satu sama lain untuk
mencapai tujuan bisnis bersama.
Kemitraan dikenal dengan istilah gotong royong atau kerjasama dengan berbagai pihak,
baik secara kelompok maupun individual. Menurut Notoatmodjo (2003), kemitraan merupakan
kerjasama formal yang dilakukan antara individu-individu, kelompok-kelompok atau
organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan tertentu
Dari beberapa definisi kemitraan diatas, dapat disimpulkan bahwa kemitraan adalah
hubungan antara dua pihak atau lebih yang bertujuan untuk mencari keuntungan dimana suatu
pihak berada dalam kondisi yang lebih rendah dari yang lainnya namun membentuk suatu
hubungan yang mendudukkan keduanya berdasarkan kata sepakat untuk mencapai suatutujuan.

1.3. BUMDes (Badan Umum Milik Desa)


Pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) merupakan sebuah langkah maju
yang dilakukan oleh perangkat desa dalam rangka meningkatkan pendayagunaan segala

2
potensi ekonomi, kelembagaan ekonomi, serta potensi sumber daya alam dan sumber daya
manusia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Pada perkembangannya, dengan
dikeluarkannya regulasi yang mendukung UU Desa, yaitu PP No. 60/2014 tentang Dana Desa.
Peraturan ini mengatur bahwa desa yang sekarang sudah bisa aktif turut membangun, perlu
disokong dengan dana. Artinya, dana desa diadakan dengan dua cita-cita: pemerintah desa
lebih bisa sanggup melayani kebutuhan warga, sekaligus warganya lebih aktif berinisiatif.
Salah satu wadah untuk memajukan ekonomi desa adalah melalui Badan Usaha Milik Desa
atau BUMDes.

1.4. Contoh BUMDes Tugu Sari di Desa Pajahan yang Menerapkan Teknologi
Informasi untuk Menjalin Kerjasama/Kemitraan
Kelembagaan Badan Usaha Milik Desa yang berada di desa Pajahan, Kecamatan Pupuan,
Kabupaten Tabanan merupakan Lembaga yang mewadahi industri pengolahan kopi robusta di
pedesaan, dimana sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dengan
tanaman utamanya yaitu kopi robusta. Selain pengolahan kopi menjadi bubuk kopi, BUMDes
Pajahan juga menyediakan pengolahan sampah dan menjual pupuk padat dan pupuk cair.
BUMDes Pajahan dibentuk sejak 2015 untuk menggerakkan ekonomi masyarakat Desa.
Dengan bantuan dari Pemkab Tabanan sebesar Rp. 200.000.000, BUMDes yang muali aktif
memproduksi kopi bubuk pada Mei 2016 menyerap 12 ton buah kopi petik merah yang
dihasilkan oleh petani kopi yang ada di Desa Pajahan. Setelah hampir satu tahun berjalan, kopi
BUMDes Pajahan yang di beri nama Kopi Bali Tugu Sari Pajahan ini merambah sejumlah
Kabupaten di Bali, bahkan sampai saat ini produknya sudah memasuki pasar modern serta aktif
dalam penjualan melalui penyedia jasa e-commerce, dengan harga jual Rp. 130.000/kg.
Dibandingkan dengan sebelum adanya teknologi informasi dan komunikasi, BUMDes
hanya bisa menitipkan kopi bubuk di kios-kios atau warung-warung yang ada di daerah
sekitarnya. Namun dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi BUMDes sudah
membuat dan menjalin kemitraan penyedia jasa e-commerce seperti Tokopedia, Shopee dan
Bukalapak. Dengan adanya kemitraan dengan jasa e-commerce pemasukan dari BUMDes
Pajahan meningkat.
Meningkatnya pemasukan dari penjualan bubuk kopi, BUMDes Pajahan juga membuka
usaha pengelolaan sampah desa dan menyediakan pupuk cair biolove. Dimana untuk pengolahan
sampah di desa Pajahan di kelola BUMDes dengan mengambil sampah-sampah rumah tangga
setiap tiga hari sekali ke masing-masing rumah dengan biaya Rp. 40.000/bulan. Sampah rumah

3
tangga diangkut ke lokasi pemilahan sampah selanjutnya dipengolahan sampah karyawan
BUMDes akan memilah sampah dan mengelompokannya ke sampah organik dan anorganik.
Sampah organik akan diolah berbarengan dengan limbah kulit kopi yang dihasilkan dari
pengolahan kopi di BUMDes menjadi pupuk. Sedangkan untuk sampah anorganik akan
dimasukkan ke mesin pencacah dan di jual ke pengepul sampah plastik. Dari pengolahan
sampah organik dan penjualan pupuk cair biolove biasanya pembeli adalah petani-petani kopi
yang berada di daerah tersebut.
Di pengolahan sampah dan penjualan pupuk Bumdes Pajahan juga menerapkan teknologi
informasi dan komunikasi dalam memperkenalkan dan memasarkan produknya ke petani-petani.
Dengan menggunakan teknologi dan informasi seperti Facebook dan WhatsApp karyawan
BUMDes menawarkan produknya ke petani-petani yang ada di daerah Pajahan.

1.4.1 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan komunikasi di BUMDes Tugu Sari Desa
Pajahan dengan Mengembangkan Jaringan Kerjasama/ Kemitraan.
Perkembangan teknologi informasi di era digital ini tentunya sangat membantu segala
pilak untuk mempermudah pekerjaan. Tak bisa di pungkiri dengan perkembangan teknologi
informasi ini semua pihak harus selalu up to date dalam perkembangan zaman, tak terkecuali
pelaku usaha. Perkembangan teknologi yang sangat pesat tentunya harus diiringi dengan
menambah ilmu pengetahuan, agar kita tidak tertinggal dengan perkembangan zaman di era
digital ini. Seperti halnya BUMDes Desa Pajahan yang telah memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi sebagai bagian dari pemasaran produk dan mitra usahanya, yaitu
bekerja sama dengan beberapa e-comerce yang ada di Indonesia untuk membantu memasarkan
produk-produk mereka. Produk-produk tersebut tentunya akan mudah dijangkau oleh customer
yang berada di luar pulau dengan adanya mitra e-comerce ini.

1.4.2 Pemanfaatan Teknologi Informasi dan komunikasi di BUMDes Tugu Sari Desa
Pajahan dengan Mengembangkan Jaringan Kerjasama/ Kemitraan.
Adanya kerjasama/mitra dengan beberapa e-comerse tentunya akan banyak keuntungan
yang diperoleh badan usaha milik desa di Desa Pajajahan.
Pertama teknologi informasi dan komputer akan memperluas jangkauan pasar, seperti
yang kita ketahui bahwa di era 4.0 ini manusia akan selalu membutuhkan internet, karena
segala sesuatunya disediakan diberbagai media-media yang ada di internet. Jangkauan pasar
BUMDes tentunya akan semakin banyak dengan adanya mitra/kerjasama dengan beberapa e-

4
comerce, karena tentunya e-comerce ini dapat menjangkau costomer di seluruh Indonesia tanpa
terkecuali. Costomer akan dengan mudah melihat gambar produk, dapat melihat ulasan di e-
comerce tersebut sehingga memudahkan pembeli untuk menilai barang tersebut berkualitas
atau tidaknya, sehingga dari segala pihak sama-sama diuntungkan, baik dari pelaku usaha,
mitra e-comerce maupun costomer yang ada diberbagai pulau.
Kedua teknologi informasi dan computer akan mempercepat proses usaha, di e-comerse
tersebut pelalu usaha BUMDes dapat memantau distribusi produk mereka sudah sejauh mana,
contohnya kita dapat mengetahui barang yang di jual sudah dimana, apakah masih dalam
perjalana atau sudah sampai di tangan costomer, begitu pun sebaliknya costomer dapat dengan
mudah memantau produk yang dibelinya sudah sejauh mana.
Ketiga teknologi informasi dan computer akan mempercepat memperoleh informasi,
dengan adanya kerjasama dengan e-comerce. Pelaku usaha dapat mengetahui sejauh mana
kepuasan costomer dengan produk yang telah mereka jual, karena dalam aplikasi e-comerce
tersebut sudah lengkap fitur-fitur yang membantu penjual ataupun pembeli dalam memperoleh
berbagai informasi yang diperoleh.

1.5 Manfaat Kelembagaan Bagi Bumdes Desa Pajahan


Manfaat kelembagaan bagi Bumdes Desa Pajahan adalah memberi pedoman berperilaku
dalam melakukan usaha baik secara individu maupun berkelompok, meningkatkan
perekonomian desa, menjaga keutuhan dan keeratan antara sesama anggota masyarakat,
memberi pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan kontrol sosial dan mengatur secara
normatif kehidupan individu di lingkungan masing-masing.

5
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
1. Perkembangan teknologi informasi sangat membantu BUMDes Desa Pajahan dalam
memasarkan produk kepada costomer.
2. Desa pajahan telah memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana pemasaran
produk seperti menggunakan Facebook dan WhatsApp serta dengan bermitra pada
beberapa e-comerce Indonesia yaitu Tokopedia, Bukalapak dan Shopee.
3. Adapun manfaat yang diterima oleh BUMDes dengan adanya teknologi informasi
dan komunikasi dan kerjasama/ mitra dengan beberapa e-comerce adalah
memperluas jangkauan pasar, mempercepat proses usaha dan mempercepat
memperoleh informasi.

3.2 Saran
1. BUMDes/ badan usaha milik desa apabila ingin memperluas jangkauan pasar, maka
dapat bekerjasama dengan lebih banyak mitra e-comerce yang ada di Indonesia
seperti tiktokshop.
2. Apabila memungkinkan, usaha ini dapat dipromosikan melalui media sosial yaitu
Instagram, Tiktok dan media sosial lainnya.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, K. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Investasi Dan Portofolio. Jakarta:


Rineka Cipta.

Amirya Mirna, 2021. Peran Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Dalam Mendukung
Kemandirian Ekonomi Desa.
https://www.iaijawatimur.or.id/course/interest/detail/2. (diakses tanggal 27
September 2022.

Hafsah, Mohammad Jafar. 2000. Kemitraan Usaha: Konsepsi dan Strategi,


Jakarta: PT. Pustaka Sinar Harapan.

Notoatmodjo, Soekidjo, 2003, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai