Konseptual
2. analisa diri
3. terapis = Terapis pada dasarnya adalah istilah umum untuk semua profesional
kesehatan mental yang dapat membantu pengobatan kesehatan mental
4. manajemen komunikasi = Menurut Parag Diwan (1999)11, Manajemen
komunikasi adalah proses penggunaan berbagai sumber daya komunikasi secara
terpadu melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengontrolan unsur-unsur komunikasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
5. psikososial
6. penyakit paliatif
Tn. S Usia 69 tahun dengan Dx medis Kanker paru stadium 3 sudah terpasang alat
monitor jantung dan oksigen. Pasien seorang perokok berat dan sering terpapar zat-zat
yang berbahaya karena pekerjaan sebagai seorang buruh bangunan. Data pengkajian
pasien mengeluh mual, sesak nafas dan nyeri pinggang bawah. Tn S sudah pulang
kerumah tetapi masih mempunyai gejala yang sama dan di rawat kembali di rumah sakit.
Komunikasi yang dilakukan perawat adalah secara teori dengan melakukan analisa diri sendiri
sebagai seorang terapis dengan memperhatikan tingkat usia pasien sebagai seorang lanjut usia.
Manajemen komunikasi yang baik juga diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatan pasien secara
psikososial keluarga pasien juga mengalami masalah karena anggota keluarga yang di rawat di rumah
sakit.
Secara konseptual apabila pasien pulang kerumah maka akan memerlukan perawatan penyakit
paliatif dan seorang perawat harus menyiapkan diri dalam merawat pasien paliatif dengan komunikasi
yang terapeutik.
Biopsikospiritual
Spiritual nya seperti apa, cultural nya seperti apa adakah nyeri
Kondisi sosial nya bagaimana apakah ada ketidaknormalan dalam kondisi hubungan sosial pasien
dengan orang yang ada disekitar, Atau suatu keadaan dimana seseorang individu mengalami
penurunan bahkan sama sekali tidak mampu berinteraksi dengan orang lain disekitarnya, pasien
mungkin merasa ditolak, tidak diterima, kesepian, dan tidak mampu membina hubungan yang
berarti dan tidak mampu membina hubungan yang berarti dengan orang lain
Spiritual nya bagaimana Distres spiritual dapat terjadi karena diagnosis penyakit kronis, nyeri, gejala
fisik, isolasi dalam menjalani pengobatan serta ketidakmampuan pasien dalam melakukan ritual
keagamaan yang mana biasanya dapat dilakukan secara mandiri
Komunikasi yang dilakukan perawat adalah secara teori dengan melakukan analisa diri sendiri
sebagai seorang terapis dengan memperhatikan tingkat usia pasien sebagai seorang lanjut usia.
Patofisiologi dari nyeri punggung bawah memiliki hubungan erat terhadap faktor resiko yang
mendasarinya, seperti yang telah di jelaskan di atas. Faktor resiko tersebut salah satunya berupa
beban mekanis pada tulang pungung berupa tarikan dan regangan yang dapat terjadi akibat aktivitas
berat. Beban mekanis diberikan kepada tulang belakang tersebut menimbulkan beban tekanan
(Compressive Stress Loading) pada struktur tulang belakang yang menyebabkan kondisi fatigue dan
mikrotrauma berulang. Sementara itu pada struktur yang terlibat pada beban mekanis di atas
terdapat saraf somatosensori yang akan terstimulasi akibat beban mekanis tersebut. Setelah
terstimulasi maka akan terbentuk impuls nyeri yang akan dihantarkan ke pusat nyeri yang akhirnya
akan menimbulkan sensasi nyeri pada lokasi tulang belakang (Kapellen & Beall, 2010; Aukštikalnis et
al., 2016)
Pada pasien sesak nafas intervensi yang bisa dilakukan adalah dengan