Anda di halaman 1dari 26

PPAM Kesehatan Reproduksi Remaja

di Situasi Krisis Kesehatan Direktorat Kesehatan Keluarga


Kementerian Kesehatan
2021
Mengapa Harus Ada PPAM Kespro Remaja?

Suara Remaja..
Ringkasan Hasil Riset Remaja Perempuan dan
Pemuda disaat Krisis, di Sulawesi Tengah

Ya, [saya] sering [dipukul] di dada saya. Sepupu saya


sering diintimidasi oleh teman-teman saya juga. Saya
[sering] menangis tetapi saya mencoba untuk
bersabar. Remaja perempuan, 11

Rumah adalah tempat yang tidak aman. Semua orang


tinggal di kamp. Ada banyak perampokan saat ini.
Jika saya tinggal di rumah dan orang jahat masuk,
saya tidak bisa meminta seseorang untuk membantu.
Pemuda, 22
PPAM KESPRO

1 DARI 3 PENDUDUK INDONESIA


ADALAH REMAJA
REMAJA
Menurut PBB:
▪ Kaum muda (young people) : 10-24 th
▪ Pemuda (Youth) : 15-24 th
▪ Remaja (adolescent): 10-19 tahun

Menurut Permenkes No 25 Tahun 2014:


▪ Kelompok usia 10 th sampai dengan 18 th.
PPAM KESPRO PPAM KESPRO
REMAJA
Sasaran Fokus Wanita Usia subur Fokus pada Remaja usia 10 – 18 tahun,
15 – 49 tahun dan Kaum Muda usia 10 – 24 tahun

Komponen 5: Pelayanan Kespro secara Komponen 5: Penyediaan Pelayanan


komperhensif dan terintegrasi pada Kesehatan jiwa dan Psikososial Remaja
Pelayanan Kesehatan Dasar

Intervensi Kespro secara umum Intervensi Kespro melalui PKPR

Alat Bantu: Formulir Penilaian Kespro


Alat Bantu: Formulir penilaian
Remaja dan Instrumen HEADSSS
Kebutuhan PPAM
Penyediaan pelayanan
KESPRO RAMAH Penilaian
REMAJA dan menciptakan
lingkungan agar REMAJA
Kebutuhan Melibatkan Remaja
remaja hingga dalam
DAPAT BERKEMBANG
pemberian layanan mengimplementasikan PPAM
DAN BERTAHAN UNTUK
yang sesuai Kespro Remaja
HIDUP meski banyak
tantangan yang dihadapi
1. Pra Krisis
Kesehatan

Pelaksanaan
PPAM Kespro
Remaja

3. Pasca 2. Tanggap
Krisis Darurat
Kesehatan Kesehatan
1. Pra Krisis Kesehatan

1 2 3

Pembentukan Tim Advokasi, penyusunan


Pelatihan PPAM
Kespro Remaja kebijakan, sosialisasi dan
Kespro Remaja
penyusunan Pedoman.
2. Tanggap Darurat Bencana
Mengidentifikasi Koordinator PPAM Kespro Mencegah dan Menangani Kekerasan Seksual
Remaja.
Pencegahan Serta Pengobatan IMS dan HIV Mencegah Meningkatnya Kesakitan dan
Kematian Remaja, Ibu dan Bayi Baru Lahir

Kesehatan Jiwa dan Dukungan Psikososial Awal Manajemen Kebersihan Menstuasi


PENILAIAN KEBUTUHAN
KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
✓Persetujuan ❖ Data demografi remaja
❖ Prevalensi isu kesehatan
✓Keamanan reproduksi di kalangan remaja
✓Rujukan ❖ Kerentanan remaja dan
praktek-praktek berbahaya
✓ Persetujuan berdasarkan ❖ Sumber daya masyarakat yang
informasi bersifat protektif (formulir 2)
❖ Layanan untuk remaja
✓Partisipasi ❖ Persepsi terhadap kesehatan
✓Provasi reproduksi remaja - KIE
❖ Hambatan untuk mengakses
✓Kerahasiaan layanan yang tersedia
1. Instrumen penilaian remaja
▪ Rapid Health Assesment (RHA) untuk Kesehatan
Reproduksi Remaja – 72 jam pertama tahap tanggap
darurat krisis kesehatan
▪ Analisis Situasi Untuk Kesehatan Reproduksi Remaja –
FGD Lamp 2;

2. Instrumen berbasis fasilitas


▪ Penilaian HEADSSS (Home, Education/Employment,
Activities, Drugs, Sexuality, Self Image and Safety) -
dilakukan pada tahap tanggap darurat krisis kesehatan
3. Pasca Krisis Kesehatan

Penilaian Pelayanan
Kesehatan Reproduksi
Remaja

Melakukan Survei
Kesehatan Reproduksi

Pelayanan kesehatan reproduksi


Monitoring dan evaluasi yang komprehensif
PPAM kesehatan
reproduksi remaja
Keterlibatan Remaja
Implementasi PPAM Kespro
Remaja di Situasi Krisis
Kesehatan
a. Menyusun program sesuai dengan kebutuhan remaja,
b. Mengidentifikasi pesan kunci, teknik komunikasi, aktifitas yang
sesuai dengan karakteristik dan kebiasaan remaja,
c. Mempromosikan dan mempublikasikan program dan kegiatan
secara efektif
d. Menjadi pembicara dan membantu menjangkau komunitas
remaja lainnya,
e. Keterlibatan remaja sejak awal program akan meningkatkan
rasa kepemilikan remaja terhadap program tersebut,
f. Keterlibatan remaja dapat meningkatkan keterampilan,
kepercayaan diri, kepemimpinan dan keterpedulian terhadap
isu kesehatan reproduksi remaja dalam situasi bencana.

Keterlibatan Remaja
S eko lah Komunitas Remaja
✓Pendidikan Kespro oleh guru, PMI, Karang Taruna, SBHem
melalui remaja dengan KKR, PMR -Sosialisasi informasi kespro
✓Identifikasi remaja risti
-Menjadwalkan klinik kespro

Pintu Masuk Kesehatan Reproduksi


Dalam Program Remaja Yang Sudah
Ada

Program pemulihan, demobilisasi


Dan reintegrasi Media dan Komunikasi
- Melibatkan kader kes remaja/ konselor ✓Mendukung remaja untuk
sebaya dalam kegiatan topik kespro remaja
mengembangkan program dan
- membangun sistem bagi remaja risti utk
mengakses informasi kesehatan menyebar luaskan informasi
layanan kesehatan
MONITORING Minimal, data bulanan harus tersedia untuk

& diinformasikan sebagai bahan untuk penyusunan


program. Monitoring dilakukan untuk setiap

EVALUASI
komponen PPAM dengan menggunakan indikator
kualitatif dan kuantitatif pada Formulir 6

Pada tahap pasca krisis atau ketika kondisi


telah stabil monitoring dilakukan dengan
menggunakan mekanisme yang sudah ada dan
digunakan pada situasi normal

Monitoring rutin dilakukan dengan menggunakan


mekanisme yang ada untuk remaja, sistem
monitoring P2TP2A untuk penanganan kasus
kekerasan dan laporan IMS, HIV/ AIDS yang
dilakukan rutin setiap bulan
FORMULIR 1 Instrumen Rapid Health
Assesment (RHA) – hal 70
RHA dilaksanakan selama 72 jam pertama tahap tanggap darurat krisis kesehatan
dengan tujuan untuk mengumpulkan data demografi dan mengidentifikasi permasalahan
penyelamatan jiwa yang harus segera ditangani untuk memastikan kesejahteraan populasi
penerima manfaat
1. Petugas pengambil data adalah tim kesehatan
reproduksi dengan melibatkan remaja
2. Jika tidak memungkinkan dilakukan pengambilan
data langsung kepada remaja. Data Nomor 1, 2, 3
dapat diambil dengan menggunakan estimasi data
jumlah pengungsi dari tim RHA
3. Data Nomor 4 dan 5 diambil dengan melakukan
pendataan langsung dengan melakukan wawancara
kepada remaja,
1. FGD terdiri dari 6-12 responden remaja dengan karakteristik yang homogen
2. Lakukan FGD terpisah pada remaja laki-laki, remaja perempuan yang belum
menikah, remaja perempuan dan remaja laki-laki yang sudah menikah, remaja
perempuan dan remaja laki-laki yang terpisah dari keluarga, dan kelompok
lainnya sesuai kebutuhan
3. Alokasikan waktu sekitar 30-60 menit untuk melakukan FGD
4. Perkenalan Fasilitator
5. Perkenalan Peserta (Nama dan Umur, Untuk remaja perempuan yang sudah
menikah ditanyakan umur pertama kali menikah)
6. Penjelasan Tujuan dan Peraturan FGD
7. Pertanyaan merupakan contoh panduan pertanyaan FGD yang dapat
dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi di lapangan
8. Fasilitator dapat menyesuaikan pertanyaan dengan melihat situasi dan kondisi
bagi responden remaja yang sudah menikah dan belum menikah.
9. Pada tanggap darurat
FORMULIR 2 - PEDOMAN PERTANYAAN FOKUS GROUP DISKUSI (FGD) ANALISIS
SITUASI KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA PADA SITUASI KRISIS KESEHATAN hal 71
– oleh Remaja
Formulir 3 . Survey Kesehatan reproduksi remaja
– diisi reponden/remaja – hal 73

• Instrumen ini dimaksudkan untuk


melengkapi Paket Instrumen Penilaian
Kesehatan Reproduksi tentang
pengetahuan, sikap dan pemanfaatan
fasilitas pelayanan kesehatan reproduksi
dan masalah kesehatan seksual remaja
• Kuantitaif (Survei)
•Pasca krisis kesehatan
• Tenaga Kesehatan (Di isi oleh Nakes)
• Pada saat tanggap darurat
• Mengidentifikasi remaja berisiko tinggi dan
memberikan konseling segera atau
menghubungkan remaja dengan sistem
pendukung (Alat Bantu Nakes Konseling)
• Konseling dan Wawancara Mendalam

Formulir 4. Instrument HEADSSS (Home, Education/Employment,


Activities, Drugs, Sexuality, Suicide and Safety) – hal 80
FORMULIR 5 Daftar Titik Pelayanan Kesehatan Ramah
Remaja Untuk Tenaga Kesehatan – hal 83
• Pasca Krisis Kesehatan
• Mengkaji pelayanan kesehatan reproduksi ramah remaja yang saat ini
diberikan di fasilitas atau untuk membantu merencanakan pelayanan ramah
remaja yang akan diberikan, ketika pelayanan kesehatan reproduksi
komprehensif mulai dilaksanakan
• Oleh Remaja/Tim Kesehatan Reproduksi Remaja (Di isi oleh Remaja/Tim
Kesehatan Reproduksi Remaja)
• Berupa check list
✓STANDAR 1 : SDM KESEHATAN
✓STANDAR 2 : FASILITAS KESEHATAN
✓STANDAR 3 : KIE
✓STANDAR 4: JEJARING
✓STANDAR 5: MANAJEMEN KESEHATAN
PEMBELAJARAN DARI SULAWESI TENGAH

Forum – forum dan network remaja terbentuk, leadership dan advokasi

Pelatihan-pelatihan dukungan Psikososial – level PFA, penguatan kapasitas sebagai


peer untuk penjangkauan dan mekanisme rujukan

Kegiatan2 Penjangkauan, Edukasi Kespro, FGD/Diskusi2 terarah, Kegiatan2 remaja,


pelibatan remaja , inisiasi Posyandu Remaja – prioritas Kemenkes dan Dinkes

Inputs untuk review pelaksanaan pedoman PPAM Remaja dan Buku saku remaja
pada saat Krisis

Masukan2 untuk pengembangan pedoman praktikal Keterlibatan Remaja dan


Layanan Kespro Remaja pada saat Krisis
• Ruang Aman, Remaja Perempuan dan para pemuda melihat
pentingnya ruang aman yang memungkinkan untuk melakukan
kegiatan yang mereka sukai (Ruang remaja berbicara bebas
dan aman, lapangan olahraga, mushala/masjid)
• Dukungan dari Orang Lain, Remaja dan perempuan muda
merasa bahwa keluarga dan jaringan rekan memberikan
dukungan dan kenyamanan selama situasi yang sulit
• Agensi dan Kontribusi kepada Komunitas, Remaja memiliki
pengaruh positif dalam jaringan rekan mereka, mendukung
keluarga terutama dalam hal keamanan ekonomi dan
berpartisipasi dalam membantu masyarakat kamp kapan pun
mereka bisa.
• Harapan, Pandangan Positif, dan Iman; Beberapa remaja
positif mengenai masa depan. Iman memainkan peran penting
dalam memelihara harapan.

Beberapa faktor yang dapat membantu remaja perempuan


dan para pemuda untuk menghadapi krisis
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai