INDONESIA
MAKALAH
Diajukan unruk memenuhi salah satu Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
pada Jurusan Manajemen
Disusun Oleh :
Kelompok 5
Kelas II C
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2019
DAFTAR ISI
Daftar Isi i
Daftar Gambar ii
Kata Pengantar iii
BAB I Pendahuluan 1
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Tujuan 1
C. Pembahasan Masalah 2
BAB II Pembahasan 3
A. Pengertian Hikayat 3
B. Jenis-jenis Hikayat 4
C. Klasifikasi Hikayat 5
D. Karakteristik Hikayat 6
E. Ciri-ciri Hikayat 7
F. Unsur Hikayat 8
G. Contoh Hikayat 9
1. Hikayat Hang Tuah 9
2. Hikayat Abu Nawas 11
3. Hikayat Antu Ayek 13
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang
Hikayat ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Hikayat. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak
ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Banyak nilai kehidupan atau pesan moral yang terkandung didalam karya
sastramelayu klasik. Nilai-nilai tersebut tidak selalu mudah ditemukan karena tidak
dikemukakansecara eksplisit atau terlihat dalam deretan kata/kalimat. Oleh karena itu,
dibutuhkan pemahaman yang sangat tinggi agar dapat menemukan dan menganalisir
nilai-nilai yangterkandung dalam karya sastra melayu klasik. Namun karena banyak
nya nilai kehidupandidalamnya tidak salah apabila kita memperbanyak frekuensi
membaca sastra-sastra melayuklasik terutama hikayat untuk dapat mengambil
pelajaran dari cerita-cerita yang disampaikan melalui hikayat.
B. Tujuan
Adapun tujuan kami dalam menyusun makalah ini sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian dari hikayat.
2. Mengetahui ciri-ciri hikayat, jenis-jenis nya, struktur ceritanya, sertaunsur-
unsur intrinsik serta ekstrinsik dari hikayat.
3. Mengajak masyarakat pada umumnya, serta pelajar secara khusus
untukkembali membaca sastra melayu klasik khususnya hikayat,
setelahmengetahui banyak nilai kehidupan yang dapat diambil dari
membacahikaya.
C. Pembahasan Masalah
A. Pengertian Hikayat
Hikayat adalah karya sastra yang berisi cerita sejarah yang menarik, penuh
keajaiban, atau hal-hal yang kadang-kadang tidak masuk akal. Hikayat ditulis
dalam bentuk gancaran (karangan bebas atau prosa). Beberapa contoh hikayat
yang muncul pada masa pengaruh Islam di antaranya adalah Hikayat
Zulkarnain, Hikayat Raja-Raja Pasai, Hikayat Khaidir, Hikayat Si Miskin,
dan Hikayat Amir Hamzah. Pengaruh Hindu-Buddha juga terserap ke dalam
bentuk karya sastra hikayat.
D. Jenis-jenis Hikayat
1. Hikayat agama, yaitu hikayat yang berisi berbagai ajaran agama yang terkait
dengan hukum, akhlak, tasawuf, filsafat dan sebagainya.
2. Hikayat sejarah, yaitu hikayat yang berisi sejarah masa lampau, baik sejarah Islam
maupun sejarah lainnya, misalnya Hikayat Hasan Husen.
3. Hikayat safari, yaitu hikayat yang menceritakan kisah perjalanan, seperti Hikayat
Malem Dagang.
4. Hikayat peristiwa, yaitu hikayat yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian,
seperti Hikayat Prang Kompeuni.
5. Hikayat jihad. Yang dimaksud dengan hikayat jihad, yaitu hikayat yang
kandungannya berisi semangat jihad untuk melawan musuh, seperti Hikayat
Prang Sabil.
6. Hikayat cerita (novel), yaitu hikayat yang berisi cerita percintaan atau roman, baik
roman fiksi atau roman sejarah. Hikayat jenis ini banyak sekali, seperti hikayat
Banta Beransah.
E. Klasifikasi Hikayat
1. Macam-macam Hikayat berdasarkan isinya, diklasifikasikan menjadi 6 :
a. Cerita Rakyat
b. Epos India
c. Cerita dari Jawa
d. Cerita-cerita Islam
e. Sejarah dan Biografi
f. Cerita berbingkat
F. Karakteristik Hikayat
1. Kemustahilan : kemustahilan dalam teks, baik dari segi bahasa maupun dari
segi cerita. Kemustahilan berarti hal yang tidak logis atau tidak diterima nalar.
Contoh : bayi lahir disertai pedang dan panah, seorang putri keluar dari
gendang
2. Anonim : Anonim berarti tidak diketahui secara jelas nama pencerita atau
pengarang. Hal tersebut disebabkan cerita disampaikan secara lisan.
3. Kesaktian : seringkali dapat kita temukan kesaktian para tokoh dalam
hikayat. Contoh : Syah Peri mengalahkan Garuda yang mampu merusak
sebuah kerajaan, Raksasa memberi sarung kesaktian untuk mengubah wujud
dan kuda hijau.
4. Istanasentris : Hikayat seringkali bertema dan berlatar kerajaan. Hal tersebut
dapat dibuktikan dengan tokoh yang diceritakan adalah raja dan anak raja.
Selain itu, latar tempat dalam cerita tersebut adalah negeri yang dipimpin oleh
raja serta istana dalam suatu kerajaan.
5. Arkais : Bahasa yang digunakan sudah lampau. Jarang dipakai/tidak lazim
digunakan dalam komunikasi masa kini.
G.Ciri-ciri Hikayat
Ciri-ciri hikayat :
1. Isinya menceritakan tentang kehidupan di istana atau kerajaan
2. Ceritanya selalu berakhir dengan kebahagiaan
3. Menggunakan bahasa Melayu yang sulit dipahami
4. Memulai kisahnya dengan kata-kata sebermula, arkian, syahdan, alkisah, hatta
atau tersebutlah
5. Disusun dengan unsur instrinsik dan ekstrinsik
6. Diikutsertakan dengan pantun
7. Berbingkai-bingkai : artinya berisi cerita-cerita yang diceritakan oleh
seseorang setelah hal
8. Ihwal orang yang bercerita itu diceritakan
H. Unsur Hikayat
(a) Motif
(b) Penokohan,
(c) Latar
I. Contoh Hikayat
1. Hikayat Hang Tuah
Alkisah, pasangan Hang Mahmud dan Dang Merdu mempunyai seorang anak laki-
laki bernama Hang Tuah. Keluarga tersebut tinggal di sebuah desa bernama Sungai
Duyung. Di daerah itu, semua orang tahu bahwa Raja Bintan yang memimpin
wilayah tersebut terkenal baik dan disegani oleh rakyatnya.
Mahmud pun berkeluh kesah kepada istrinya untuk mengadu nasib ke Bintan, siapa
tahu nasibnya akan lebih baik. Setelah berkata tersebut kepada sang istri, malamnya
Hang Mahmud bermimpi ada bulan turun dari langit dan bersinar di atas kepala Hang
Tuah. Laki-laki tua tersebut kemudian terbangun menemui anaknya dan mendapati
pemuda itu memancarkan bau wangi. Pagi harinya, keluarga tersebut mengadakan
acara selamatan.
Hari berikutnya, Hang Tuah membantu sang ayah untuk membelah kayu sebagai
persediaan. Di saat yang bersamaan, datanglah para pemberontak yang akan
membunuh orang-orang desa. Banyak orang panik menyelamatkan diri, tapi si
pemuda masih tetap sibuk membelah kayu. Dari jauh, sang ibu berteriak panik dan
menyuruh Hang Tuah untuk pergi menyelamatkan diri. Namun, sudah terlambat
karena para pemberontak sudah berada di depannya.
Para pemberontak kemudian mencoba untuk menusuk Hang Tuah menggunakan
keris tapi dia berhasil menghindar. Lalu ketika ada kesempatan, dia mengayunkan
kapak tepat ke kepala pemberontak dan akhirnya pemberontak tersebut mati.
Berita Hang Tuah berhasil mengalahkan pemberontak sudah tersebar ke seluruh
penjuru negeri. Dia pun kemudian diundang ke istana oleh sang raja. Sebagai bentuk
terima kasih, dia sering diundang untuk datang ke istana dan menjadi orang
kepercayaan raja.
Hal tersebut tentu saja membuat para Tumenggung dan pegawai-pegawai yang lain
menjadi iri. Orang-orang iri tersebut kemudian bekerjasama untuk memfitnah Hang
Tuah. Tumenggung kemudian berkata pada raja bahwa Hang Tuah merencanakan
pengkhianatan terhadap kerajaan dan sedang mendekati perempuan di istana bernama
Dang Setia.
Setelah mendengar hal tersebut, Raja Bintan menjadi murka lalu menyuruh para
pengawal untuk membunuh Hang Tuah. Namun, Allah melindungi pemuda yang
tidak bersalah tersebut sehingga para pengawal tidak bisa membunuhnya. Karena
tidak mau menimbulkan masalah lagi, akhirnya Hang Tuah memilih untuk
mengasingkan diri ke hutan.
2. Hikayat Abu Nawas
Baried, Siti Baroroh, dkk. 1985. Pengantar Teori Filologi. Jakarta. Pusat Pembinaan
dan Pengembangan Bahasa.
Fitriana, Yulita. 2016. Hikayat Datuk Hitam dan Bajak Laut. Badan Pengembangan
dan Pembinaan Bahasa. Kemendikbud
Hamzah, A. 1996. Sastra Melayu Lama dan Raja Rajanya. Jakarta: Dian Rakyat.
Sutrisno, Sulastin. 1983. Hikayat Hang Tuah: Analisa Struktur dan Fungsi.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wibowo, Erwin. 2018. Pengembangan Modul Teks Hikayat Bagi Siswa Kelas X
Tingkat SMA. [Online]. Tersedia di
http://digilib.unila.ac.id/54850/3/TESIS%20TANPA%20BAB
%20PEMBAHASAN.pdf yang direkam pada 6 Mei 2019 13.03 WIB