BAITUL MAL
Oleh :
Asep Suryanto
Secara Etimologis
Baitul Mal
Bait Al mal
ار ُزقُو ُه ْم فِي َها َ سفَ َها َء أ َ ْم َوالَ ُك ُم الَتِي َجعَ َل
ْ ّللاُ لَ ُك ْم قِيَا ًما َو ُّ َو ََل ت ُ ْؤتُوا ال
سو ُه ْم َوقُولُوا لَ ُه ْم قَ ْو اًل َم ْع ُروفاا
ُ َوا ْك
“Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum
sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu)
yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka
belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada
mereka kata-kata yang baik.”. (QS. An Nisa (4) : 5)
Dasar Umum Pengaturan Baitul Mal
َ َ َٰ
ان بَي َْن ذ ِل َك ق َوا اما َ َواله ِذ
َ ين ِإ َذا أَ ْنفَقُوا لَ ْم يُ ْس ِرفُوا َولَ ْم يَ ْقت ُ ُروا َو َك
“Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka
tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah
(pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian”.
(QS. Al Furqan (25) : 67)
Dasar Umum Pengaturan Baitul Mal
4. Transaksi Ekonomi yang Bebas Riba