Nila Bangkok merupakan salah satu jenis ikan nila yang bentuknya mirip dengan ikan kakap merah. Tektstur daging
yang padat tebal berwarna merah jingga serta duri-durinya yang sedikit merupakan kelebihan yang dimiliki jenis ikan
nila bangkok, rasa dagingnya pun sangat mirip dengan ikan kakap merah.
foto ilustrasi
Kisah sukses Emma Dolly Raphen memulai usaha pembesaran ikan nila Bangkok pada tahun 2007 silam. Modal awal
sebesar 31 juta ia siapkan untuk biaya sewa dan perbaikan kolam air deras semen yang masing-masing berukuran
7×2, 8×2, dan 9×2 dengan kedalaman kolam 2 meter yang tiap kolam diisi bibit kurang lebih 5000 ekor ukuran 50
gram.
Emma melakukan budidaya pembesaran berada di Subang, Jawa Barat tepatnya di Kecamatan Cijambe. Menurutnya
ikan nila kolam deras mampu meningkatkan kepadatan walaupun kolam berukuran sempit, bahkan kolam air deras
mampu menghasilkan bobot ikan lebih cepat dari kolam air tenang. Hal positif yang didapatkan adalah ikan menjadi
lebih jarang terkena penyakit dan daging ikan yang dihasilkan jauh lebih segar. Lebih ikan nila bangkok mampu
beradaptasi dengan baik di daerah dataran tinggi seperti Subang yang memiliki suhu air 24-28 derajat celcius.
Seiring berjalannya waktu kini Emma sudah memiliki 200an kolam, walhasil setiap harinya wanita berparas cantik ini
sudah bisa panen tiap hari yaitu sekitar 1-1.5 ton. Hal terpenting dalam pemeliharaan ikan dalam kolam air deras
adalah penyaringan kotoran seperti lumpur, pasir dan sampah agar tak masuk dalam kolam, sehingga di lubang
masuk air dilapisi dengan bahan penyaring kotoran. Emma juga menerapkan standar pada karyawannya untuk
membersihkan kolam tiap 2 minggu sekali dengan cara mengangkat ikan dalam kolam dan mengeluarkan kotoran
hingga menyikat kolam.
Pemasaran
Karena belum banyak yang membudidayakan Nila Bangkok, Emma mengaku berjuang keras memasarkan hasil
panenan pada restoran hingga supermarket di Jakarta dan Bandung dengan memberikan sampel dan brosur di tiap
tempat yang pernah di datangi. Buah dari kerja kerasnya kini ikan Nilanya sudah berada di Supermarket besar seperti
Carrefour, Hypermart dan restoran ternama yang bisa naik permintaanya 2 kali lipat saat hari libur. Bahkan kini
pembeli dating dengan sendirinya menggunakan armada minimum pembelian 10 kg. Setidaknya dengan jumlah panen
ikan sebanyak 30 ton perbulan Emma bisa tembus omzet hingga 420 juta sebulan. Setelah dikurangi pembelian bibit,
biaya pakan dan operasional seperti gaji 30 orang karyawan Rp 700-800 ribu perbulan ia mampu menerima untung
Rp. 151 juta .
Artikel Terkait
Manfaatkan Kolam Kecil, Subari Raup Untung Dengan Budidaya Nila di Balikpapan
Benih Ikan Nila
Mantan Penebang Liar Sukses Dengan Usaha Budidaya Ikan Nila
Analisa Usah Budidaya Pembesaran Ikan Nila Merah Super
Pembesaran Ikan Nila di Kolam Tanah
Jenis Makanan dan Laju Pertumbuhan Ikan Nila
Budidaya Ikan Nila Dengan Keramba Jaring Apung, Menghasilkan Produksi Yang Lebih Tinggi
Budidaya Ikan Nila – Penyakit dan Cara Pencegahannya
Kepala Desa Berpenghasilan Puluhan Juta Rupiah Dari Budidaya Ikan
Kisah Sukses Pemasok Ikan Air Tawar – Almaturidi
In: Budidaya, Nila Tags: benih ikan nila, benih nila nila bangkok, budidaya ikan nila, ikan nila bangkok, ikan nila gesit, ikan nila
hitam, ikan nila merah super, jual benih ikan nila, peluang usaha budidaya ikan nila, pembesaran benih nila, pembesaran ikan nila