Anda di halaman 1dari 2

Naskah Debat

- Menyanggah terlebih dahulu


- Baru kasih argumen
- Mention tokoh yang di video
- Cari contoh studi kasus

Saya tidak setuju dengan media sosial dari dampak positif globalisasi, transparency bisa
didapatkan melalui media sosial, Dengan adanya media sosial kita bisa tahu seluruh hidup
mereka dan bahkan orang yang belum pernah di temui. Saya tidak setuju dengan argumen ini,
bagaimana bisa media memberikan transparansi. Di era digital ini bahkan media saja bisa di
manipulasi. Tidak semuanya yang disajikan di dalam media sosial itu benar. Contohnya: Foto ini
diambil sesaat setelah Pangeran William dan Kate Middleton dari rumah sakit untuk menjemput
anak ketiga mereka. Dari satu sisi, media mengambil gambar seolah-olah Pangeran William
sedang mencacungkan jari tengah. Pada kenyataannya, cucu Ratu Inggris ini mengangkat tiga
jari sebagai tanda ini adalah putra ketiganya
Saya tidak sependapat dengan ide yang disampaikan oleh tim pro yang mengatakan
bahwa... (perdagangan bebas bisa mengentaskan kemiskinan) Padahal kita ketahui bahwa
Ketika Negara miskin me-liberalkan pasar mereka, Negara kaya tetap secara tegas
bersikap proteksionis, terutama di bidang seperti tekstil, pertanian, dan petrokimia, maka
ketimpangan pendapatan terus meningkat di antara Negara kaya dan miskin.

Karena dunia yang sejahtera, stabil, bermanfaat bagi semua orang itu tidak ada. Padahal kita
ketahui bahwa di dunia ini [ adanya stagnasi ekonomi elit global. Yang kaya semakin kaya,
yang miskin semakin miskin. Jadi yang disebut dunia yang lebih sejahtera dan stabil itu mana
justru adanya globalisasi ini membawa dampak yang buruk, karena dalam globalisasi
negara itu diibaratkan dalam satu dunia saja, ekonomi dikuasai oleh kaum-kaum elit saja,
globalisasi pada dasarnya hanyalah mitos yang menyembunyikan realita ekonomi yang
miring td globalisasi sebagai sebuah penguasaan ekonomi negara oleh dunia pertama
terhadap negara dunia ketiga. Negara dunia ketiga dijadikan alat untuk mendulang
keuntungan. Contoh kongkrit dari hal ini adalah dengan keberadaan Industri Danone dari
Prancis yang mencampuri urusan PT. Aqua di Indonesia, sudah berapa banyak liter air
mineral mereka dapatkan di sana dengan dalih membantu pengolahan air langsung dari
mata air menjadi sebuah produk yang menguntungkan, yang ujung-ujungnya
menguntungkan sebelah pihak. Dalam hal ini, Ekonomi dunia seolah menempatkan
negara-negara dalam tatanan hirarkis, di mana ada kelas atas, kelas menengah dan kelas
bawah.

Pendapat saya ini di dukung oleh argumen Adrian Wooldridge dalam video yang berjudul A
Future Imperfect: why globalisation went wrong. Yang menyatakan bahwa para proglobalis itu
terlalu banyak berjanji dan kurang memenuhi janji mereka, para proglobalis menyatakan bahwa
globalisasi akan menghasilkan dunia yang bermanfaat bagi semua orang, dunia yang lebih
sejahtera dan lebih stabil, namun pertumbuhan produktivitas sebenarnya jauh lebih
lambat daripada dari tahun 1945 hingga sekitar tahun 1970, adanya stagnasi ekonomi elit
global. Yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Jadi yang disebut dunia
yang lebih sejahtera dan stabil itu mana? Apakah dengan menjadikan orang miskin
seperti badut kemiskinan? selain itu globalisasi ini seolah-olah merupakan tempat elit
global mengkhotbahkan kebaikan globalisasi tetapi malah bertindak sebagai kroni
kapitalis. Sekali lagi bahwa Globalisasi itu buruk, globalisasi justru dihadapkan dengan
elit global yang menjaga satu sama lain untuk mempertahankan tampuk kekuasaannya.
gap antara si kaya dan si miskin semakin jauh, mengutip dari Oxfam bahwa jumlah
miliuner dunia pada 2019 jumlahnya mencapai 2.153 orang. Walau jumlahnya sedikit
ternyata kekayaan mereka melebihi kekayaan 4,6 miliar orang di dunia. Nah dari contoh
ini kita bisa melihat bahwa globalisasi itu memang buruk..

terdapat kesalahan berpikir dalam argumentasi tim pro yang mengatakan bahwa…padahal kita
ketahui

Ketika Negara miskin me-liberalkan pasar mereka, Negara kaya tetap secara tegas bersikap
proteksionis, terutama di bidang seperti tekstil, pertanian, dan petrokimia, maka ketimpangan
pendapatan terus meningkat di antara Negara kaya dan miskin.

Anda mungkin juga menyukai