Anda di halaman 1dari 22

Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No.

1 Maret 2022

Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai


Dinas Kesehatan Kebupaten Tuban

Ahmad Nizar Yogatama

Institut Teknologi dan Bisnis Asia Malang


Email: nizaryogatama@asia.ac.id

Abstrak

Peningkatan kinerja pegawai menjadi penting untuk segera ditindaklanjuti oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Tuban karena kinerja menjadi indikator utama untuk menentukan
apakah capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban tercapai. Tujuan penelitian
ini adalah ingin mengetahui peran komunikasi pada kinerja pegawai Dinas Kesehatan
Kabupaten Tuban ditinjau dari ketersediaan lingkungan kerja serta pemberian motivasi
yang diberikan oleh pimpinan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai
Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban berjumlah 852.Teknik pengambilan sampel adalah
sampel jenuh. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dengan skala
likert 1-5. Teknik Analisa data menggunakan partial least square. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap komunikasi dan
motivasi, kemudian komunikasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi, kemudian
komunikasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja dan motivasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja.

Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Komunikasi, Motivasi, Kinerja.

PENDAHULUAN

Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban merupakan salah satu organisasi


pemerintahan yang bergerak di bidang pelayanan masyarakat yang ingin
memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

25
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

memaksimalkan kinerja dari seluruh pegawai yang ada. Jika mengacu pada
Rencana Strategi Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban Tahun 2016-2021 yaitu
“Kabupaten Tuban yang lebih Religius, Bersih, Maju dan Sejahtera” maka ada
beberapa capaian yang hendaknya dicapai diantaranya adalah meningkatkan
kualitas penyelenggaraan pelayanan publik, peningkatan sarana maupun
prasarana pelayanan kesehatan serta peningkatan kualitas gizi maupun derajat
kesehatan masyarakat (Huda, 2018; Utomo, 2020; Waluyo, 2021). Hal ini
tentunya tidak akan dapat dicapai manakala tidak terjadi sebuah peningkatan
kinerja yang berkesinambungan (Waluyo, 2021).

Fenomena yang terjadi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban saat ini adalah
pegawai merasa koordinasi serta pengarahan saat pemberian tugas kurang
berjalan yang baik. Selain itu, kenyamanan yang diberikan pegawai dalam
melaksanakan tugas serta kurangnya motivasi atau semangat kerja
mengakibatkan pegawai merasa jenuh dengan pekerjaannya. Dengan demikian
Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban haruslah mempunyai pendekatan-
pendekatan khusus untuk meningkatkan kinerja para pegawai dengan menjalin
hubungan yang baik antara pimpinan dan bawahan, menjalin komunikasi yang
baik antar pegawai, menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi pegawai
serta dapat memotivasi para pegawai agar tidak terjadi kesalahpahaman pada
saat pemberian tugas dan dapat meningkatkan kinerja pegawai secara
maksimal. Menariknya adalah capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Tuban Tahun 2020 dinilai sangat baik (Huda, 2018; Utomo, 2020).

Tabel 1. Capaian Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban Tahun 2020

Sasaran Indikator Sasaran Target Realisasi


Peningkatan Pelayanan Persentase fasilitas 60% 60%

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

26
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

Kesehatan Dasar dan Rujukan kesehatan dasar sesuai


yang bekrualitas dan bermutu standar
Persentase fasilitas 80% 80%
kesehatan rujukan
sesuai standar
Peningkatan ketersediaan Rassio pelayanan 15,36% 13,56%
fasilitas pelayanan kesehatan kesehatan dasar
dasar dan rujukan persatuan penduduk
Rasio rumah sakit 0,38% 0,42%
terhadap penduduk
Peningkatan upaya pengendalian Persentase keluarga 29% 25,51%
penyakit dan masalah kesehatan sehat
Perwujudan masyarakat yang Persentase desa siaga 21% 31,4%
mandiri dan hidup sehat aktif purnama mandiri
Jumlah kematian ibu 14 22
Jumlah kematian bayi 220 111
Peningkatan kualitas kinerja Nilai AKIP dinas 81% 83,09%
perangkat daerah dinas kesehatan kabupaten
kesehatan kebupaten tuban tuban

Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten


Tuban beliau menyatakan bahwa lingkungan kerja sangat berdampak bagi
kinerja, hal ini karena seringkali terjadi beberapa masalah seperti ada beberapa
ruangan yang belum menggunakan AC dan dilengkapi kipas angin saja, dimana
cuaca Tuban yang panas menjadikan ruangan tersebut kurang nyaman
digunakan untuk bekerja disiang hari. Selain itu, peran rekan kerja dalam
melaksanakan pekerjaan sangatlah penting, dengan kerjasama yang baik, maka
tugas yang diberikan dapat selesai dengan tepat waktu. Kurangnya kesadaran

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

27
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

pada beberapa pegawai menjadikan mereka individualis ketika bekerja dan hal
ini berdampak pada kenyamanan dalam bekerja. Dengan demikian Dinas
Kesehatan Kabupaten Tuban haruslah memiliki pendekatan-pendekatan khusus
untuk meningkatkan komunikasi antar individu maupun dengan atasan sehingga
permasalahan lingkungan kerja serta motivasi bisa diminimalisir.

Peningkatan kinerja pegawai menjadi penting untuk segera ditindaklanjuti oleh


Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban karena kinerja menjadi indicator utama untuk
menentukan apakah capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban
tercapai, jika melihat dari fenomena yang ada maka kinerja terkait erat dengan
komunikasi yang dibangun oleh pimpinan maupun rekan sejawat, dimana hal ini
juga ditunjang oleh ketersediaan lingkungan kerja yang baik serta pemberian
motivasi secara konsisten oleh pimpinan agar peningkatan kinerja secara
konsisten bisa terjadi (Al-Azkiya et al., 2021; Ginting et al., 2019; Gunarsa, 2019).
Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui peran komunikasi pada kinerja
pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban ditinjau dari ketersediaan
lingkungan kerja serta pemberian motivasi yang diberikan oleh pimpinan.

Komunikasi merupakan faktor paling penting dalam bekerja, seperti yang terjadi
di Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban (Indriyanti, 2020; Wahyuni, 2021). Dalam
bekerja, tentunya para pegawai akan selalu berkomunikasi satu sama lain, baik
dengan atasan, bawahan, maupun dengan rekan sejawat agar tidak terjadi
kesimpangsiuran informasi (Indriyanti, 2020; F. M. Putri et al., 2021; Sipanawa et
al., 2019). Selain komunikasi, pegawai juga membutuhkan lingkungan kerja yang
menyenangkan sehingga pegawai bisa betah bekerja dan diharapkan dapat
meningkatkan semangat kerjanya (Jufri et al., 2020; Manihuruk & Tirtayasa,
2020; N. M. D. K. Putri, 2019). Dalam kajian ilmu komunikasi, fungsi komunikasi
dalam organisasi terdiri dari fungsi informatif, fungsi regulatif, fungsi persuasif,

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

28
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

dan fungsi integrative (Fahmawati et al., 2021; Rugian et al., 2021). Dalam fungsi
informatif, Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban dipandang sebagai suatu sistem
pemrosesan informasi maksudnya, seluruh anggota Dinas Kesehatan Kabupaten
Tuban berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan
tepat waktu. Informasi yang didapat memungkinkan setiap anggota Dinas
Kesehatan Kabupaten Tuban dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih
pasti. Orang-orang dalam tataran manajemen membutuhkan informasi untuk
membuat suatu kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban ataupun guna
mengatasi konflik yang terjadi di dalam, sedangkan pegawai membutuhkan
informasi untuk melaksanakan pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang
jaminan keamanan, jaminan sosial dan kesehatan, ijin cuti, remunerasi dan
sebagainya (Jufri et al., 2020; Manihuruk & Tirtayasa, 2020; N. M. D. K. Putri,
2019).

Dalam fungsi regulatif, berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku


dalam Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, terdapat dua hal yang berpengaruh
terhadap fungsi regulatif yaitu, berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam
tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua informasi yang disampaikan, juga memberi perintah atau
instruksi agar perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya
(Fahmawati et al., 2021; Rugian et al., 2021). Pesan-pesan regulatif pada
dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan membutuhkan kepastian
peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh untuk dilaksanakan.
Dalam fenomena yang terjadi di Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, pegawai
merasa bahwa kepastian peraturan belum benar-benar dipahami dan dimaknai
sehingga terjadi kesalahpahaman dalam pelaksanaannya. Dalam fungsi
persuasif, mengatur suatu organisasi seperti Dinas Kesehatan Kabupaten
Tuban, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

29
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

dengan yang diharapkan. Seperti yang sudah dijelaskan dalam capaian kinerja,
masih ada capaian yang belum tercapai secara sempurna, walaupun sudah
terjadi kenaikan dengan trend positif (Huda, 2018; Utomo, 2020; Waluyo, 2021).
Banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada
memberi perintah (Syahputri et al., 2021; Zahara, 2018). Hal ini disebabkan
karena pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh pegawai dapat
menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering
memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

Dalam fungsi integratif, setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran


yang memungkinkan pegawai dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan
baik (Syahputri et al., 2021; Zahara, 2018). Ada dua saluran komunikasi yang
dapat mewujudkan hal tersebut yaitu, saluran komunikasi formal seperti
penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) (Rugian et al.,
2021; Syahputri et al., 2021; Zahara, 2018), laporan kemajuan organisasi dan
saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa
istirahat kerja, pertandingan olahraga, ataupun kegiatan darmawisata (Rugian et
al., 2021; Syahputri et al., 2021; Zahara, 2018). Pelaksanaan aktivitas ini dapat
menumbuhkan keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri
karyawan terhadap organisasi. Hal ini biasanya terjadi dikarenakan ingin berebut
kekuasaan atau bisa juga dikarenakan iri pada sesama pegawai dikarenakan
merasa perlakuan atasan yang tidak adil atau bisa dikatakan pilih kasih
(Musringudin & Dinihari, 2021; Wahyuni, 2021). Hal seperti ini yang seharusnya
dihindari dalam dunia kerja, karena apabila hal seperti ini terus terjadi, dapat
membuat komunikasi dalam suatu organisasi hancur dan menciptakan
ketidaknyamanan dalam bekerja (Wahyuni, 2021).

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

30
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan (As’


Ad, 2018; Setiawan, 2019; Sukmawati et al., 2020), sehingga dengan adanya
komunikasi yang baik antar karyawan maupun karyawan dengan atasan akan
menimbulkan kesejahteraan bagi Dinas dan akan mudah tercapainya tujuan dari
Dinas tersebut. Lingkungan kerja dilain sisi juga sangat penting dalam
meningkatkan kinerja pegawai, maka dari itu Dinas harus menyediakan
lingkungan kerja yang memadai agar dapat mendukung pelaksanaan kerja
(Aoliso & Lao, 2018; Nabawi, 2020; Supriyanto & Mukzam, 2018) sehingga
pegawai memiliki semangat bekerja dan bisa meningkatkan kinerja pegawai.
Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila pegawai dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman (Bhastary &
Suwardi, 2018; Febrian et al., 2019; Triastuti, 2019). Dengan demikian
lingkungan kerja akan berpengaruh kepada semua kegiatan organisasi.
Lingkungan kerja merupakan semua yang ada pada pegawai dan dapat
mempengaruhinya dalam menjalankan pekerjaan yang diembankan, atau semua
hal yang ada dilingkungan para pegawai baik itu yang berbentuk fisik ataupun
yang berkaitan dengan psikis dimana seseorang bekerja baik sebagai
perseorangan atau sebagai kelompok (Elfita et al., 2019; Hasibuan & Afrizal,
2019; Rahayu & Mahargiono, 2021). Dalam penjelasan diatas tersebut dapat
disimpulkan bahwa lingkungan kerja ialah segala hal yang ada disekitar pegawai
baik itu didalam atau diluar ruangan termasuk dalam bentuk fisik maupun yang
tidak mempengaruhi pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Lingkungan kerja
fisik adalah semua yang berbentuk fisik yang ada di sekitar pegawai dan secara
langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kinerja pegawai tersebut.
Terdapat beberapa unsur lingkungan kerja fisik yaitu warna, kebersihan, sirkulasi
udara, penerangan dan keamanan (Farisi & Lesmana, 2021; Rahmi, 2020;
Setiawan, 2019). Lingkungan kerja non fisik sebagai segala sesuatu yang

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

31
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

berkaitan dengan psikis para pegawai dari lingkungan kerja tersebut atau semua
yang menggambarkan kondisi yang mendukung kerjasama antara atasan dan
bawahan atau dengan semua rekan kerja yang memiliki status jabatan sama
diperusahaan dimana mereka bekerja (Darmawan & Wibawa, 2019; Mu’arif &
Setiawati, 2021; Nabawi, 2020).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, tepatnya di Jl.


Brawijaya No. 3 Kebonsari Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Provinsi Jawa
Timur pada Tahun 2019 s.d. 2020. Populasi dan Sampel penelitian ini adalah
seluruh pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Teknik analisa data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan Partial Least Square. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dengan skala likert 5 poin.

Tabel 2. Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban

No. Golongan Jumlah


1 IV 41
2 III 462
3 II 343
4 I 6
Jumlah 852

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 3. Loading Factor Konstruk Endogen

Konstruk Indikator Loading Factor


Lingkungan Kerja X11 0,748

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

32
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

X12 0,648
X13 0,734
X14 0,816
X15 0,913
Komunikasi Z11 0,914
Z12 0,859
Z13 0,805
Z14 0,847
Z15 0,808
Motivasi Z21 0,877
Z22 0,771
Z23 0,875
Z24 0,771
Z25 0,776
Kinerja Y11 0,656
Y12 0,839
Y13 0,713
Y14 0,846
Y15 0,706

Nilai loading factor semua item berada diatas nilai 0,5 sehingga kelompok
konstruk endogen adalah valid

Tabel 4. Loading Factor Konstruk Endogen

Konstruk Lingkungan Kerja Komunikasi Motivasi Kinerja


X11 0,748 0,324 0,293 0,576
X12 0,648 0,220 0,380 0,248
X13 0,734 0,255 0,454 0,325
X14 0,816 0,370 0,563 0,387
X15 0,913 0,047 0,463 0,375
Z11 0,756 0,914 0,657 0,407
Z12 0,759 0,859 0,612 0,362
Z13 0,712 0,805 0,634 0,384
Z14 0,803 0,847 0,654 0,404
Z15 0,788 0,808 0,689 0,439
Z21 0,627 0,527 0,877 0,327
Z22 0,521 0,421 0,771 0,221
Z23 0,625 0,525 0,875 0,325

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

33
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

Z24 0,521 0,421 0,771 0,221


Z25 0,526 0,426 0,776 0,226
Y11 0,406 0,306 0,106 0,656
Y12 0,589 0,489 0,289 0,839
Y13 0,463 0,363 0,163 0,713
Y14 0,596 0,496 0,296 0,846
Y15 0,456 0,356 0,156 0,706

Nilai loading factor setiap indikator memiliki nilai tertinggi jika dibandingkan
dengan konstruk endogennya, sehingga semua indikator memenuhi discriminant
validity atau dinyatakan valid.

Tabel 5. Nilai Reliabilitas Konstruk Eksogen terhadap Konstruk Endogen

Konstruk AVE CR
Lingkungan Kerja 0,855 0,767
Komunikasi 0,861 0,758
Motivasi 0,802 0,774
Kinerja 0,815 0,775

Nilai Composite Reliability (CR) dan Average Variance Extracted (AVE)


dinyatakan baik jika memiliki angka diatas 0,7 untuk CR dan angka diatas 0,5
untuk AVE. Nilai CR dan AVE dinyatakan reliabel karena memiliki nilai CR dan
AVE diatas 0,7 dan 0,5.

Tabel 6. Outer Model

Original Sample Std.


t-statistics p-values
Sample Mean Deviation
X11 0,334 0,333 0,050 6,623 0,000
X12 0,490 0,489 0,031 15,851 0,000
X13 0,388 0,387 0,030 12,828 0,000
X14 0,466 0,465 0,037 12,596 0,000
X15 0,373 0,372 0,030 12,450 0,000
Z11 0,375 0,374 0,030 12,440 0,000

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

34
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

Z12 0,364 0,363 0,031 11,289 0,000


Z13 0,486 0,485 0,031 13,523 0,000
Z14 0,375 0,374 0,030 11,508 0,000
Z15 0,455 0,454 0,031 8,155 0,000
Z21 0,351 0,350 0,030 15,552 0,000
Z22 0,495 0,494 0,049 10,056 0,000
Z23 0,421 0,420 0,042 14,962 0,000
Z24 0,482 0,481 0,048 12,314 0,000
Z25 0,412 0,411 0,041 6,623 0,000
Y11 0,334 0,333 0,033 15,851 0,000
Y12 0,490 0,489 0,048 12,828 0,000
Y13 0,388 0,387 0,038 12,596 0,000
Y14 0,466 0,465 0,046 12,450 0,000
Y15 0,373 0,372 0,037 12,440 0,000

Nilai t-tabel untuk degree of freedom = 20 dengan α = 0,05 adalah 1,72472.


Semua indikator pada penelitian ini sudah memiliki angka diatas t-tabel sehingga
signifikan untuk mengukur konstruk endogen.

Tabel 7. Inner Model

Original Sample Std. t- p-


Sample Mean Deviation statistics values
Lingkungan Kerja ->
Komunikasi 0,298 0,303 0,077 3,818 0,000
Lingkungan Kerja ->
Motivasi 0,276 0,270 0,077 3,540 0,000
Komunikasi ->
Motivasi 0,200 0,198 0,100 1,980 0,000
Komunikasi ->
Kinerja 0,323 0,322 0,067 4,752 0,000
Motivasi -> Kinerja 0,141 0,135 0,059 2,370 0,000

Nilai t-tabel untuk degree of freedom = 20 dengan α = 0,05 adalah 1,72472.


Apabila t-statistic > t-tabel maka konstruk endogen berpengaruh terhadap

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

35
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

konstruk eksogen. Penelitian ini memiliki konstruk endogen yang berpengaruh


terhadap konstruk eksogen karena nilai t-statistic > t-tabel.

Tabel 8. Signifikansi Inner Model

Variabel R-Square
Komunikasi 0,330
Motivasi 0,470
Kinerja 0,534

Untuk variabel komunikasi memiliki nilai R 2 sebesar 0,330 yang artinya adalah
sebanyak 33,3% variance variabel endogen mampu dijelaskan oleh variabel
komunikasi, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model
penelitian. Variabel motivasi memiliki nilai R 2 sebesar 0,470 yang artinya adalah
sebanyak 47% variance variabel endogen mampu dijelaskan oleh variabel
motivasi, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain di luar model
penelitian. Variabel Kinerja memiliki nilai R 2 sebesar 0,534 yang artinya adalah
sebanyak 53,4% variance variabel endogen mampu dijelaskan oleh variabel
kinerja, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain diluar model penelitian.

Tabel 9. Inner Weight

Original Sample Std. t- p-


Sample Mean Deviation statistics values
Lingkungan Kerja ->
Komunikasi 0,298 0,303 0,077 3,818 0,000
Lingkungan Kerja ->
Motivasi 0,276 0,270 0,077 3,540 0,000
Komunikasi ->
Motivasi 0,200 0,198 0,100 1,980 0,000
Komunikasi ->
Kinerja 0,323 0,322 0,067 4,752 0,000

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

36
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

Motivasi -> Kinerja 0,141 0,135 0,059 2,370 0,000

Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten


Tuban memang dikatakan bahwa lingkungan kerja berdampak bagi kinerja, hal
ini karena seringkali terjadi beberapa masalah seperti ada beberapa ruangan
yang belum menggunakan AC dan dilengkapi kipas angin saja, dimana cuaca
Tuban yang panas menjadikan ruangan tersebut kurang nyaman digunakan
untuk bekerja disiang hari. Penelitian ini membuktikan bahwa dibutuhkan sebuah
komunikasi yang baik untuk menindaklanjuti kejadian di tempat kerja. Hasil
penelitian ini mendukung beberapa penelitian terdahulu yang mengatakan hal
yang sama (As’ Ad, 2018; Fahmawati et al., 2021; Rugian et al., 2021; Setiawan,
2019; Sukmawati et al., 2020; Zahara, 2018). Komunikasi yang terjalin diantara
teman sejawat maupun atasan akan sangat membantu untuk mengurangi
kesalahpahaman permasalahan seperti ini. Selain itu, peran rekan kerja dalam
melaksanakan pekerjaan sangatlah penting, dengan kerjasama yang baik, maka
tugas yang diberikan dapat selesai dengan tepat waktu. Dalam hal ini,
komunikasi sangat berperan penting sehingga pekerjaan yang ada bisa
terselesaikan dengan baik. Terkadang untuk tugas yang membutuhkan
Kerjasama tidak akan bisa terselesaikan dengan baik manakala tim kerja tidak
bisa berkomunikasi dengan baik, terlebih tuntutan penyelesaian pekerjaan
adalah cepat dan tepat. Hal ini juga sesuai dengan penelitian terdahulu yang
mengatakan hal yang sama (Indriyanti, 2020; Rahmi, 2020; Siagian, 2020;
Sipanawa et al., 2019; Syahputri et al., 2021; Wahyuni, 2021).

Kurangnya kesadaran pada beberapa pegawai menjadikan mereka individualis


ketika bekerja dan hal ini berdampak pada kenyamanan dalam bekerja.
Individualis ini menjadi tanda bahwa komunikasi yang dibangun masih sulit

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

37
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

terjadi dibeberapa bagian sehingga menghambat beberapa pekerjaan yang


membutuhkan koordinasi lebih. Dengan demikian Dinas Kesehatan Kabupaten
Tuban haruslah memiliki pendekatan-pendekatan khusus untuk meningkatkan
komunikasi antar individu maupun dengan atasan sehingga permasalahan
lingkungan kerja serta motivasi bisa diminimalisir. Jika memang pegawai memiliki
karakter yang individualism maka bisa digabungkan dengan beberapa anggota
tim yang bukan individualis sehingga bisa berbaur, atau individualis ini
disediakan ruang pekerjaan yang tidak membutuhkan banyak singgungan
dengan pegawai lainnya seperti pekerjaan jenis administrative.

Peningkatan kinerja pegawai menjadi penting untuk segera ditindaklanjuti oleh


Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban karena kinerja menjadi indicator utama untuk
menentukan apakah capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban
tercapai, jika melihat dari fenomena yang ada maka kinerja terkait erat dengan
komunikasi yang dibangun oleh pimpinan maupun rekan sejawat, dimana hal ini
juga ditunjang oleh ketersediaan lingkungan kerja yang baik serta pemberian
motivasi secara konsisiten oleh pimpinan agar peningkatan kinerja secara
konsisten bisa terjadi. Terlebih hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi
bisa menjadi jembatan yang bagus antara motivasi dan kinerja bagi pegawai
Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban.

Komunikasi merupakan faktor paling penting dalam bekerja, seperti yang terjadi
di Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban. Dalam bekerja, tentunya para pegawai
akan selalu berkomunikasi satu sama lain, baik dengan atasan, bawahan,
maupun dengan rekan sejawat agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi.
Selain komunikasi, pegawai juga membutuhkan lingkungan kerja yang
menyenangkan sehingga pegawai bisa betah bekerja dan diharapkan dapat
meningkatkan semangat kerjanya. Dalam kajian ilmu komunikasi, fungsi

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

38
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

komunikasi dalam organisasi terdiri dari fungsi informatif, fungsi regulatif, fungsi
persuasif, dan fungsi integratif. Dalam fungsi informatif, Dinas Kesehatan
Kabupaten Tuban dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi.
Maksudnya, seluruh anggota Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban berharap dapat
memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu. Informasi
yang didapat memungkinkan setiap anggota Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban
dapat melaksanakan pekerjaannya secara lebih pasti. Orang-orang dalam
tataran manajemen membutuhkan informasi untuk membuat suatu kebijakan
Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban ataupun guna mengatasi konflik yang terjadi
di dalam, sedangkan pegawai membutuhkan informasi untuk melaksanakan
pekerjaan, di samping itu juga informasi tentang jaminan keamanan, jaminan
sosial dan kesehatan, ijin cuti, remunerasi dan sebagainya.

Dalam fungsi regulatif, berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku


dalam Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, terdapat dua hal yang berpengaruh
terhadap fungsi regulatif yaitu, berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam
tataran manajemen, yaitu mereka yang memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua informasi yang disampaikan, juga memberi perintah atau
intruksi agar perintah-perintahnya dilaksanakan sebagaimana semestinya.
Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja. Artinya, bawahan
membutuhkan kepastian peraturan tentang pekerjaan yang boleh dan tidak boleh
untuk dilaksanakan. Dalam fenomena yang terjadi di Dinas Kesehatan
Kabupaten Tuban, pegawai merasa bahwa kepastian peraturan belum benar-
benar dipahami dan dimaknai sehingga terjadi kesalahpahaman dalam
pelaksanaannya. Dalam fungsi persuasif, mengatur suatu organisasi seperti
Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, kekuasaan dan kewenangan tidak akan
selalu membawa hasil sesuai dengan yang diharapkan. Seperti yang sudah
dijelaskan dalam capaian kinerja, masih ada capaian yang belum tercapai secara

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

39
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

sempurna, walaupun sudah terjadi kenaikan dengan trend positif. Banyak


pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi bawahannya daripada memberi
perintah. Hal ini disebabkan karena pekerjaan yang dilakukan secara sukarela
oleh pegawai dapat menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau
pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan dan kewenangannya.

Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan,


sehingga dengan adanya komunikasi yang baik antar karyawan maupun
karyawan dengan atasan akan menimbulkan kesejahteraan bagi Dinas dan akan
mudah tercapainya tujuan dari Dinas tersebut. Lingkungan kerja dilain sisi juga
sangat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai, maka dari itu Dinas harus
menyediakan lingkungan kerja yang memadai agar dapat mendukung
pelaksanaan kerja sehingga pegawai memiliki semangat bekerja dan bisa
meningkatkan kinerja pegawai. Dinas harus menciptakan lingkungan kerja yang
baik agar dapat menumbuhkan semangat kerja yang lebih pada pegawai dalam
mengerjakan pekerjaannya. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai
apabila pegawai dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan
nyaman. Dengan demikian lingkungan kerja akan berpengaruh kepada semua
kegiatan organisasi. Lingkungan kerja merupakan semua yang ada pada
pegawai dan dapat mempengaruhinya dalam menjalankan pekerjaan yang
diembankan, atau semua hal yang ada dilingkungan para pegawai baik itu yang
berbentuk fisik ataupun yang berkaitan dengan psikis dimana seseorang bekerja
baik sebagai perseorangan atau sebagai kelompok. Dalam penjelasan diatas
tersebut dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja ialah segala hal yang ada
disekitar pegawai baik itu didalam atau diluar ruangan termasuk dalam bentuk
fisik maupun yang tidak mempengaruhi pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
Lingkungan kerja fisik adalah semua yang berbentuk fisik yang ada di sekitar
pegawai dan secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

40
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

kinerja pegawai tersebut. Terdapat beberapa unsur lingkungan kerja fisik yaitu
warna, kebersihan, sirkulasi udara, penerangan dan keamanan. Lingkungan
kerja non fisik sebagai segala sesuatu yang berkaitan dengan psikis para
pegawai dari lingkungan kerja tersebut atau semua yang menggambarkan
kondisi yang mendukung kerjasama antara atasan dan bawahan atau dengan
semua rekan kerja yang memiliki status jabatan sama diperusahaan dimana
mereka bekerja. Berdasarkan penelitian-penelitian terdahulu yang dilakukan oleh
lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja dapat
mempengaruhi kinerja karyawan karena dengan kondisi lingkungan yang baik
dan nyaman maka seorang karyawan akan melaksanakan pekerjaannya dengan
maksimal serta dapat meningkatkan kinerja karyawan sehingga tujuan
perusahaan dapat dicapai secara optimal.

Dalam hal Ketika meningkatkan kinerja pegawai serta semangat kerja,


pemberian motivasi terhadap sangatlah perlu dilakukan, apabila motivasi yang
diberikan sangat baik maka semangat kerja karyawan dapat meningkat, hal inilah
yang perlu dilakukan oleh perusahaan ataupun instansi agar semangat dan
kinerja pegawai meningkat. Pemberian dorongan atau motivasi ini tidak hanya
dilakukan oleh pimpinan saja namun peran karyawan juga sangat membantu,
sikap saling mendukung antar pegawai dapat menjadi sumber motivasi untuk
meningkatkan kinerja. Setiap aktivitas yang dilakukan oleh seseorang pasti
memiliki faktor pendorong aktivitas tersebut. Oleh karena itu, faktor pendorong
dari seseorang untuk melakukan suatu aktivitas tertentu pada umumnya adalah
kebutuhan serta keinginan orang tersebut. Berdasarkan penelitian-penelitian
terdahulu motivasi memiliki hubungan yang positif dan kuat terhadap variabel
kinerja (Al-Azkiya et al., 2021; Manihuruk & Tirtayasa, 2020; Rahayu &
Mahargiono, 2021; Supriyanto & Mukzam, 2018; Wahyuni, 2021). Dengan

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

41
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

demikian, dapat disimpulkan bahwa motivasi terhadap pegawai dapat


meningkatkan kinerja pegawai sehingga pegawai lebih semangat dalam
melakukan tugasnya dan dapat menyelesaikan tugasnya dengan tepat waktu.
Komunikasi dan lingkungan kerja berpengaruh langsung dan tidak langsung
terhadap kinerja melalui motivasi dengan arah positif. Dapat disimpulkan bahwa
komunikasi yang baik dapat menjadi indikator penting dalam kinerja pegawai,
karena dengan adanya komunikasi yang baik antar pegawai maupun dengan
atasan, suatu pekerjaan dapat terorganisir dengan baik pula. Selain itu, kondisi
lingkungan kerja baik akan menunjang produktivitas karyawan yang pada
akhirnya berdampak pada kenaikan tingkat kinerja karyawan. Selain itu, motivasi
juga sangat penting, pemberian motivasi kepada karyawan akan sangat
berpengaruh bagi produktivitas kerja pegawai. Demi tercapainya tujuan
organisasi, pegawai memerlukan motivasi untuk bekerja lebih rajin, sehingga
kinerja mereka akan dapat lebih ditingkatkan. Dalam hal ini dengan adanya
komunikasi, lingkungan kerja dan motivasi yang baik maka akan menciptakan
kinerja yang optimal.

KESIMPULAN DAN SARAN

Peran komunikasi pada peningkatan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban


sangat berdampak. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa
kinerja mampu dijelaskan sebanyak 53,4% jika mengacu pada lingkungan kerja,
komunikasi dan motivasi. Peran komunikasi ini dinilai penting karena mampu
menjembatani keengganan berkomunikasi dari beberapa pihak yang memang
memiliki karakter individualis, dimana hal ini bukan bersifat negative, namun lebih
kepada penempatan pekerjaan dan positioning yang kurang tepat sehingga
tampak bahwa ketika pihak individualis ini ditempatkan pada bagian yang

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

42
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

membutuhkan komunikasi lebih tidak akan bisa berjalan dengan baik karena
terjadinya kesulitan berkomunikasi. Saran bagi Dinas Kesehatan Kabupaten
Tuban adalah melakukan evaluasi terhadap positioning pegawai yang perlu
disesuaikan dengan karakteristik pegawai. Untuk penelitian selanjutnya
sebaiknya bisa menggunakan variabel lain sebagai moderasi yaitu usia,
karakteristik serta kepemimpinan.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Azkiya, M. E., Shobaruddin, M., & Sukanto, M. S. (2021). Pengembangan


Iklim Komunikasi Organisasi Dalam Meningkatkan Motivasi Dan
Komitmen Menjalankan Tugas Organisasi (Studi Pada Kantor Urusan
Agama Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi
Kalimantan Timur) [PhD Thesis]. Universitas Brawijaya.
Aoliso, A., & Lao, H. (2018). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Karyawan Pada PT. TASPEN (PERSERO) Kantor Cabang Kupang.
Bisman-Jurnal Bisnis & Manajemen, 3(01), 9–16.
As’ Ad, A. (2018). Pengaruh Perencanaan Kerja dan Komunikasi Terhadap
Kinerja Karyawan. PARADOKS: Jurnal Ilmu Ekonomi, 1(1), 165–182.
Bhastary, M. D., & Suwardi, K. (2018). Analisis Pengaruh Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja (K3) Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Di Pt. Samudera Perdana. Jurnal Manajemen Dan Keuangan, 7(1), 47–
60.
Darmawan, I. G. W., & Wibawa, I. M. A. (2019). Pengaruh Kompensasi Finansial,
Lingkungan Kerja Non Fisik, Dan Komitmen Organisasional Terhadap
Semangat Kerja Karyawan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana,
8(8), 5118–5138.
Elfita, R., Zulhaini, Z., & Mailani, I. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Guru Pendidikan Agama Islam Di MTS Negeri Sentajo Filial
Singingi Kecamatan Singingi Kabupaten Kuantan Singingi. AL-HIKMAH
(Jurnal Pendidikan Dan Pendidikan Agama Islam), 1(1), 37–55.

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

43
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

Fahmawati, L., Cheerli, C., & Imarshan, I. (2021). Fungsi Komunikasi Organisasi
Internal Selama Pandemi Covid-19: Studi Kasus di Organisasi
Pendidikan. Edumaspul: Jurnal Pendidikan, 5(2), 414–423.
Farisi, S., & Lesmana, M. T. (2021). Peranan Kinerja Pegawai: Disiplin Kerja
kepemimpinan Kerja dan lingkungan kerja. Seminar Nasional Teknologi
Edukasi Sosial Dan Humaniora, 1(1), 336–351.
Febrian, W. D., Zulhaida, Z., & Ilosa, A. (2019). Analisis Pengaruh Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Bank Riau Kepri Syariah Pekanbaru.
Syarikat: Jurnal Rumpun Ekonomi Syariah, 2(2), 77–87.
Ginting, I. M., Bangun, T. A., Munthe, D. V., & Sihombing, S. (2019). Pengaruh
Disiplin dan Komunikasi terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN (Unit
Induk Pembangunan Sumatera Bagian Utara). Jurnal Manajemen, 5(1),
35–44.
Gunarsa, I. K. (2019). Pola Komunikasi Interpersonal Dalam Meningkatkan
Kinerja Karyawan (Studi Pola Komunikasi Pimpinan Rumah Produksi CV.
Primetime Bali). Seminar Nasional Inovasi Dalam Penelitian Sains,
Teknologi Dan Humaniora, 1093–1102.
Hasibuan, E. A., & Afrizal, A. (2019). Analisis pengaruh kompetensi, lingkungan
kerja, dan kompensasi terhadap kepuasan kerja dan implikasinya
terhadap kinerja aparatur sipil negara. JEM Jurnal Ekonomi Dan
Manajemen, 5(1), 22–41.
Huda, H. F. (2018). Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban
Tahun 2016-2021. Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Tuban.
Indriyanti, A. (2020). Pengaruh Desain Pekerjaan Dan Komunikasi Terhadap
Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendidikan, Pemuda, Dan Olahraga
Kabupaten Mamuju. Prima Ekonomika, 11(1), 56–75.
Jufri, A., Hastari, S., & Wahyudi, P. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja dan
Disiplin Kerja terhadap Semangat Kerja Pegawai Dinas Kesehatan. Jurnal
EMA, 5(1).
Manihuruk, C. P., & Tirtayasa, S. (2020). Pengaruh Stres Kerja, Motivasi Kerja
dan Lingkungan Kerja Terhadap Semangat Kerja Pegawai. Maneggio:
Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 3(2), 296–307.
Mu’arif, A., & Setiawati, C. I. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Non-fisik Dan
Burnout Di Kalangan Pekerja Dan Pemilik Bisnis Terhadap Kinerja UMKM
Di Kota Jambi. EProceedings of Management, 8(5).
Musringudin, M., & Dinihari, Y. (2021). Pengaruh Keadilan Organisasi dan
Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen Organisasi Kepala SMA Negeri di
Jakarta. IMPROVEMENT Jurnal Ilmiah Untuk Peningkatan Mutu
Manajemen Pendidikan, 8(02), 10–22.
Nabawi, R. (2020). Pengaruh lingkungan kerja, kepuasan kerja dan beban kerja
terhadap kinerja pegawai. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen,
2(2), 170–183.

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

44
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

Putri, F. M., Ermita, E., Sulastri, S., & Al-kadri, H. (2021). Komunikasi
Interpersonal Pegawai di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
Kabupaten Solok. Jurnal Pendidikan Tambusai, 5(2), 4224–4231.
Putri, N. M. D. K. (2019). Peran Semangat Kerja Memediasi Pengaruh
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kabupaten Tabanan, Bali. Widya Manajemen, 1(2), 60–76.
Rahayu, A. D., & Mahargiono, P. B. (2021). Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan
Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Komitmen Karyawan. Jurnal Ilmu
Dan Riset Manajemen (JIRM), 10(5).
Rahmi, N. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Motibasi Kerja Pegawai
Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Boalemo. MALA’BI: Jurnal Manajemen
Ekonomi STIE Yapman Majene, 2(2), 65–84.
Rugian, V., Kawengian, D. D., & Harilama, S. H. (2021). Fungsi Komunikasi
Organisasi Aparat Kelurahan Madidir UNET di Masa Pandemi Covid 19
Dalam Meningkatkan Pelayanan Pada Masyarakat. Acta Diurna
Komunikasi, 3(2).
Setiawan, A. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Komunikasi Efektif Dan
Pengambilan Keputusan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Cv. Bintang
Anugerah Sejahtera. JUMANT, 11(1), 19–34.
Siagian, F. (2020). Pengaruh Kerjasama Tim terhadap Kinerja Pegawai di
Akademi Maritim Cirebon. Journal of Administration and Educational
Management (ALIGNMENT), 3(1), 20–26.
https://doi.org/10.31539/alignment.v3i1.1275
Sipanawa, R. E., Riadi, S., & Mustari, H. (2019). Fungsi Koordinasi Dalam
Menunjang Pelaksanaan Tugas Aparatur Satuan Polisi Pamong Praja
dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Sigi. Katalogis, 7(3), 284–191.
Sukmawati, E., Ratnasari, S. L., & Zulkifli, Z. (2020). Pengaruh Gaya
Kepemimpinan, Komunikasi, Pelatihan, Etos Kerja, Dan Karakteristik
Individu Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Dimensi, 9(3), 461–479.
Supriyanto, H., & Mukzam, M. D. (2018). Pengaruh motivasi kerja dan lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan (studi pada Karyawan LPP Radio
Republik Indonesia Stasiun Malang). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB),
58(1).
Syahputri, R. R., Suhairi, S., Sani, S. A., & Nasution, S. A. (2021). Peran
Organisasi dan Komunikasi bagi Pimpinan di Lingkungan Kerja.
Da’watuna: Journal of Communication and Islamic Broadcasting, 1(2),
96–109.
Triastuti, D. A. (2019). Pengaruh lingkungan kerja, kompetensi dan iklim
organisasi terhadap kinerja pegawai. Journal of Management Review,
2(2), 203–208.

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

45
Jurnal Ilmu Komunikasi PROGRESSIO Vol. 3 No. 1 Maret 2022

Utomo, B. P. (2020). Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Dinas Kesehatan


Kabupaten Tuban Tahun 2020. Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten
Tuban.
Wahyuni, T. (2021). Analisis Gaya Kepemimpinan, Gaya Komunikasi Dan
Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten
Nganjuk. Otonomi, 21(1), 92–98.
Waluyo, A. (2021). Laporan Hasil Evaluasi Atas Implementasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Pada Dinas Kesehatan
Kabupaten Tuban Tahun Anggaran 2021 (700/337.5/414.060/2021).
Inspektorat Kabupaten Tuban.
Zahara, E. (2018). Peranan komunikasi organisasi bagi pimpinan organisasi.
Warta Dharmawangsa, 56.

Ahmad Nizar Yogatama, Peran Komunikasi Terhadap Peningkatan Kinerja Pegawai Dinas Kesehatan
Kebupaten Tuban

46

Anda mungkin juga menyukai