Anda di halaman 1dari 13

SENTRIFUGE

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK LABORATORIUM BIOLOGI

Untuk memenuhi tugas praktikum


Mata kuliah teknik laboratorium biologi

Dibimbing oleh
Drs. Sarwono, M.Pd

Disusun oleh

Kelompok 4

Lailatul Maulidia (1403416055356)


Leviana Erinda (140341605939)

Lydia Bayu F (140341604708)

Mifroatin Nurjannah (140341600253)

M. Feri Samsul Falah (140341603411)

THE LEARNING UNIVERSITY

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


OKTOBER 2014

SENTRIFUGE

A. Tujuan
1. Mengetahui macam-macam sentrifuge.
2. Terampil menggunakan sentrifuge.
3. Mengetahui pengaruh:
a. Lama sentrifugasi terhadap endapan
(1 menit, 2 menit, 3 menit)
b. Kecepatan sentrifugasi terhadap tebal endapan
(500 rpm, 1000 rpm, 1500 rpm)

B. Waktu dan Tempat


1. Waktu
a. Hari : Jum’at
b. Tanggal : 24 Oktober 2014
c. Jam ke : 3-5
d. Pukul : 08.45-11.20 WIB
2. Tempat: Laboratorium Struktur dan Perkembangan Tumbuhan, ruang 211
gedung Laboratorium Biologi O5.

C. Dasar Teori

Sentrifuge merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan


organel berdasarkan massa jenisnya melalui proses pengendapan. Dalam
prosesnya, sentrifuge menggunakan prinsip rotasi atau perputaran tabung
yang berisi larutan agar dapat dipisahkan berdasarkan massa jenisnya.
Larutan akan terbagi menjadi dua fase yaitu supernatant yang berupa
cairan dan pellet atau organel yang mengendap. Peralatan sentrifuge terdiri
dari sebuah rotor atau tempat untuk meletakan larutan yang akan
dipisahkan. Rotor ini nantinya akan berputar dengan cepat yang akan
mengakibatkan larutan akan terpisah menjadi dua fase. Semakin cepat
perputaran yang dilakukan, semakin banyak pula organel sel yang dapat
diendapkan begitu juga sebaliknya (Artika, 2010)
Sebelum sentrifuge dioperasikan, ada beberapa hal penting yang perlu
diperhatikan operator seperti rotor dalam sentrifuge harus diseimbangkan, alat
harus benar – benar siap diperiksa apakah ada kerusakan, dan lain – lain. Pada
saat sentrifuge sedang berputar tutup mesin tidak boleh dibuka. Sebagian besar
dari mesin – mesin ini mempunyai alat pengaman yang mencegah tutup mesin ini
terbuka. Akan tetapi, ada beberapa sentrifuge yang tidak mempunyai alat tersebut.
dalam pengoperasian sentrifuge ini juga memerlukan kehati-hatian dari operator
jangan sampai rambut atau jas lab tersangkut pada rotor yang sedang berputar
karena akan sangat membahayakan. Setelah sampel selesai disentrifuge sampel
kemudian dipindahkan dari rotor. Sentrifuge kemudian dingin setelah digunakan
dan tutupnya harus dibiarkan terbuka agar semua air yang mengembun dapat
menguap.
Ada beberapa klasifikasi centrifuge menurut jenisnya, antara lain :
 General Purpose Centrifuge
Model biasanya adalah tabletop (bisa diletakkan di atas meja) yang
dirancang untuk pemisahan sampel urine, serum atau cairan lain dari bahan padat
yang tidak larut. Centrifuge ini biasanya berkecepatan 0-3000 rpm, dan bisa
menampung sampel dari 5-100 ml.
 Micro Centrifuge
Atau disebut juga microfuges, memutar microtubes khusus pada kecepatan
tinggi. Volume micotubes berkisar 0.5-2.0 ml.
 Speciality Centrifuge
Yaitu centrifuge yang dipakai untuk keperluan yang lebih spesifik. Seperti
microhematocrit centrifuges dan blood bank centrifuges, yang dirancang untuk
pemakaian spesifik di laboratorium klinik. Microhematocrit centrifuge adalah
merupakan variasi dari microcentrifuge yang dapat menampung sampel kapiler
untuk pengukuran volume hematocrit pack cell, sedangkan Blood Bank
Centrifuge adalah centrifuge yang dipakai di bank darah dan serologi yang
dirancang untuk memisahkan sampel serologis dalam tabung.
Jenis lain adalah centrifuge berkecepatan tinggi, yaitu ultracentrifuges dan
refrigerated centrifuges. Centrifuge berkecepatan tinggi berputar pada kecepatan
0-20.000 rpm dan ultracentrifuge berputar pada kecepatan di atas 50.000 rpm.
Kebanyakan centrifuge ini dilengkapi dengan sistem pendinginan untuk menjaga
sampel tetap dingin selama sentrifugasi. Centrifuge ini lazim dipakai di
laboratorium penelitian.
Prinsip sentrifugasi didasarkan pada pemisahan molekular dari sel atau
organel subselular. Pemisahan tersebut berdasarkan konsep bahwa partikel yang
tersuspensi di sebuah wadah akan mengendap (bersedimentasi) ke dasar wadah
karena adanya gaya gravitasi. Sehingga laju pengendapan suatu partikel yang
tersuspensi tersebut dapat diatur dengan meningkatkan atau menurunkan pengaruh
gravitasional terhadap partikel. Pengaturan laju pengendapan tersebut dapat
dilakukan dengan cara menempatkan wadah yang berisi suspensi partikel kemesin
sentrifugasi tepatnya pada bagian rotor yang kemudian akan berputar dengan
kecepatan tertentu.

Hal tersebut tergantung pada ukuran dan bobot jenis dari suspensi. Teknik
ini dapat digunakan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi molekul biologi dan
komponen selular. Hasil sentrifugasi terbagi menjadi dua, yaitu supernatan dan
pelet. Supernatan adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki bobot jenis
yang lebih rendah. Posisi dari substansi ini berada pada lapisan atas dan warnanya
lebih jernih. Sementara pelet adalah substansi hasil sentrifugasi yang memiliki
bobot jenis yang lebih tinggi (Bernasconi,1995)

D. Alat dan Bahan


1. Alat
 Sentrifuge manual (hand sentrifuge)
 Sentrifuge elektrik
 Neraca digital
 Beaker glass 200 mL
 Pengaduk
 Pipet tetes
 Lap makan

2. Bahan
 Akuades
 NaCl
 Amilum

E. Langkah Kerja
1. Membuat larutan NaCl 2% dengan menimbang 4 gram NaCl.
2. Membuat larutan amilum 1% dengan menimbang 2 gram amilum.
3. Melarutkan NaCl dan amilum yang telah ditimbang masing-masing ke
dalam 200 mL akuades, lalu membandingkan kejernihannya dengan
akuades.
4. Larutan NaCl 2% dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge.
5. Sentrifuge manual diputar dengan kecepatan sedang selama 1 menit,
kemudian mengamati perubahan warna dan endapan yang terjadi pada
larutan NaCl 2% dan mencatatnya sebagai hasil pengamatan. Melakukan
percobaan ini sebanyak 3 kali sehingga total waktu sentrifugasi adalah 3
menit dan tiap 1 menit diamati perubahannya.
6. Melakukan sentrifugasi larutan NaCl 2% menggunakan sentrifuge elektrik
selama 1 menit dengan kecepatan sudut 500 rpm, kemudian mengamati
perubahan warna dan endapan yang terjadi pada larutan NaCl 2% dan
mencatatnya sebagai hasil pengamatan.
7. Larutan NaCl 2% pada tabung dikocok dan sentrifugasi dilakukan kembali
selama 1 menit dengan kecepatan sudut berturut-turut 1000 rpm dan 1500
rpm, lalu mencatat hasil pengamatan.
8. Melakukan langkah 3 sampai 6 pada larutan amilum 1%.

F. Data Pengamatan
1. Sentrifugasi menggunakan sentrifuge manual ( hand sentrifuge)
 Lama sentrifugasi terhadap tebal endapan

Larutan Waktu Warna Tebal endapan

Sebelum Sesudah
pemutaran

NaCl 2% 1 menit Agak keruh Agak keruh Belum terbentuk


endapan

2 menit Agak keruh Agak keruh Belum terbentuk


endapan

3 menit Agak keruh Agak keruh Belum terbentuk


endapan

Amilum 1% 1 menit Keruh Bagian atas Tabung 1: 0,8 cm


Tabung 2: 0,8 cm
bening, bagian
bawah ada
endapan

2 menit Keruh Bagian atas Tabung 1: 1cm


Tabung 2: 0,9 cm
bening, bagian
bawah ada
endapan

3 menit Keruh Bagian atas Tabung 1: 1 cm


Tabung 2: 0,9 cm
bening, bagian
bawah ada
endapan

2. Sentrifugasi menggunakan sentrifuge elektrik


 Kecepatan sentrifugasi terhadap tebal endapan
Larutan Waktu Kecepatan Warna Tebal endapan
(menit)
pemutaran Sebelum Sesudah
sentrifuge

NaCl 2% 1 500 rpm Keruh Agak keruh Tidak ada


endapan

1 1000 rpm Keruh Agak keruh Tidak ada


endapan

1 1500 rpm Keruh Agak keruh Tidak ada


endapan

Amilum 1% 1 500 rpm Keruh Bagian atas Tabung 1: 1,7 cm


Tabung 2: 1,7 cm
bening +,
bagian bawah
ada endapan

1 1000 rpm Keruh Bagian atas Tabung 1: 1,8 cm


Tabung 2: 2,1 cm
bening++,
bagian bawah
ada endapan
1 1500 rpm Keruh Bagian atas Tabung 1: 2,1 cm
Tabung 2: 2,1 cm
bening+++,
bagian bawah
ada endapan

G. Pembahasan

Terdapat berbagai macam jenis sentrifuge, tetapi yang digunakan dalam


praktikum ini adalah sentrifuge elektrik dan sentrifuge manual.
Cara menggunakan sentrifuge manual sangat sederhana, yakni
memasukkan larutan ke dalam silinder sentrifuge dan ditutup lalu dimasukkan
pada tempat tabung, lalu diputar pada bagian pemutarnya, dengan catatan jumlah
tabung yang digunakan saat praktikum harus genap agar saat diputar sentrifuge
dalam keadaaan seimbang.
Sedangkan penggunaan sentrifuge elektrik hampir sama dengan sentrifuge
manual, jumlah tabung yang digunakan juga harus genap. Setelah dihubungkan
dengan sumber listrik, waktu sentrifugasi diatur selama 1 menit, begitupun
kecepatan sudutnya diatur sejumlah 500 rpm, 1000 rpm, dan 1500 rpm. Setelah
sentrifugasi larutan dikocok terlebih dahulu agar kembali homogen sebelum
dilakukan sentrifugasi di 1 menit selanjutnya.
Prinsip kerja sentrifuge adalah melawan gaya tarik bumi (gravitasi)
dengan kekuatan sentrifugal sehingga partikel yang terlarut dalam cairan akan
terlempar keluar dari pusat putaran, dengan berat paling besar akan terlempar
terlebih dahulu. Tenaga ini disebut Relative Centrifugal Force (RCF) dalam
satuan g yang mengambarkan daya pemisah alat tersebut. Pemisahan sentrifugal
menggunakan prinsip dimana objek diputar secara horizontal pada jarak radial
dari titik dimana titik tersebut dikenakan gaya. Objek yang diputar berotasi di
dalam tabung atau silinder yang berisi campuran cairan dan partikel yang dapat
bergerak menuju pusat rotasi. Namun hal tersebut tidak terjadi karena adanya
gaya sentrifugasi.
Gaya sentrifugal menyebabkan partikel-partikel menuju dinding tabung
dan terakumulasi membentuk endapan. Hal ini terjadi pada larutan amilum 1%
yang menghasilkan endapan dengan ketebalan berbeda, dan semakin lama
pemutaran, maka endapan yang dihasilkan semakin banyak.
Percobaan pertama yang dilakukan yaitu sentrifugasi larutan NaCl dengan
menggunakan sentrifuge manual. Pada larutan NaCl 2% tidak terjadi perubahan
warna, warnanya tetap sama yaitu agak keruh dan tidak terjadi endapan. Begitu
pula sentrifugasi menggunakan sentrifuge elektrik selama rentang waktu yang
sama.
Hal ini dikarenakan larutan NaCl 2% merupakan larutan homogen tak
jenuh, dan untuk memisahkan partikel NaCl dari larutannya tidak dapat dilakukan
hanya dengan pengendapan saja, namun dengan penguapan atau dengan proses
rekristalisasi.
Pada sentrifugasi larutan amilum 1% menggunakan sentrifuge manual,
pada menit pertama dihasilkan endapan pada tabung pertama dan kedua sebesar
0,8 cm pada dasar silinder, pada menit kedua dihasilkan endapan pada tabung
pertama 1 cm, dan pada tabung kedua 0,9 cm. Pada menit ketiga dihasilkan
endapan yang sama seperti pada menit kedua yaitu pada tabung pertama 0,9 cm
dan tabung kedua 1 cm. Terlihat pada hasil menit kedua dan ketiga sama yaitu
pada tabung pertama 0,9 cm dan tabung kedua 1 cm. Akan tetapi, keduanya tidak
mutlak sama. Hal tersebut karena mistar yang digunakan memiliki nilai skala
terkecil 1 mm sehingga tidak bisa membaca kelebihan sedikit.
Secara umum semakin lama waktu pemutaran atau waktu sentrifugasi
maka endapan yang dihasilkan di dasar silinder semakin banyak.
Begitu pula sentrifugasi menggunakan sentrifuge elektrik selama waktu
yang sama yakni 3 x 1 menit dengan variasi kecepatan sudut. Semakin besar nilai
kecepata sudut yang digunakan maka semakin besar endapan yang dihasilkan.
Pada larutan amilum 1% yang disentrifugasi dengan kecepatan sudut 500 rpm
dihasilkan endapan pada tabung pertama dan tabung kedua sebesar 1,7 cm di
dasar silinder, pada kecepatan sudut 1000 rpm dihasilkan endapan pada tabung
pertama sebesar 1,8 cm dan tabung kedua 2,1 cm, dan pada kecepatan sudut 1500
rpm dihasilkan endapan pada tabung pertama dan kedua sebesar 2,1cm.
Selama sentrifugasi juga terjadi perubahan warna pada larutan amilum 1%,
warna larutan setelah disentrifugasi lebih jernih dibandingkan larutan sebelum di
sentrifugasi. Hal ini karena pada larutan amilum 1% terjadi endapan partikel
amilum. Semakin besar jumlah endapan maka larutan menjadi semakin jernih.

H. Kesimpulan
1. Menurut jenisnya, sentrifuge dibedakan menjadi beberapa macam dan
dalam praktikum kali ini jenis sentrifuge yang digunakan adalah sentrifuge
elektrik dan sentrifuge manual.
2. Cara menggunakan sentrifuge manual cukup mudah. Langkah pertama
adalah memasukkan larutan ke dalam silinder sentrifuge lalu ditutup
kemudian silinder tersebut dimasukkan pada tempat tabung sentrifuge.
Tabung yang digunakan dalam sentrifuge harus genap dan terletak saling
berhadapan agar seimbang saat diputar. Selanjutnya memutar gagang pada
sentrifuge secara manual dengan posisi gagang berada di bawah agar saat
di putar tidak bertabrakan dengan tabung yang belum terangkat.
Terdapat kesamaan saat menggunakan sentrifuge manual dan elektrik,
yakni jumlah tabung yang digunakan harus genap dan saling berhadapan.
Selanjutnya sentrifuge elektrik dihubungkan dengan sumber listrik. Waktu
yang digunakan diatur selama 1 menit dengan kecepatan sudut yang
berbeda yaitu 500 rpm, 1000 rpm, dan 1500 rpm. Sebelum melakukan
setrifugasi selanjutnya, larutan dikocok terlebih dahulu agar kembali
homogen.
3. a. Sentrifugasi menggunakan sentrifuge manual dapat disimpulkan
bahwa semakin lama waktu pemutaran maka endapan yang dihasilkan
juga semakin banyak dan terjadi perubahan warna pada larutan amilum
1%. Sedangkan untuk larutan NaCl 2% tidak terbentuk endapan dan
tidak terjadi perubahan warna.
b. Sentrifugasi menggunakan sentrifuge elektrik dalam waktu 1 menit
dengan kecepatan sudut yang berbeda, dapat disimpulkan bahwa
semakin besar kecepatan sudut maka endapan yang dihasilkan juga
semakin banyak dan terjadi perubahan pada larutan amilum 1%.
Sedangkan untuk larutan 2% tidak tidak terjadi perubahan warna dan
tidak terbentuk endapan.

I. Daftar Rujukan

Artika IM, Safithri M. 2010. Diktat Kuliah Struktur dan Fungsi Subseluler.
Bogor:Departemen Biokimia.

Beran, J.A, 1996, Chemistry in The Laboratory, John Willey & Sons.

Bernasconi G. 1995. Teknologi Kimia I. Jakarta: Pradya Paramita.


Hendra Adijuwana. 1989. Teknik pemisahan Dalam Analisis Biologis. Bogor: IPB
Press.
Robinson J.R. 1975. Fundamental Of Acid-Base Regulation, 5th edition. Oxford:
Blackwell.
Hendra A. 1989. Teknik Pemisahan dalam Analisis Biologis. Bogor : IPB Press
http://yazhid28bashar.com/2013/04/makalah-sentrifuge.html
diakses pada tanggal 30 Oktober 2014 pukul 12.56
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai