Anda di halaman 1dari 22

BUKU PANDUAN

PENYUSUNAN LITERATUR REVIEW

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


DHARMA HUSADA BANDUNG
TA. 2021/2022
A. PENDAHULUAN
Literatur review merupakan langkah penting dalam proses penelitian dan hal
mendasar dalam pengembangan praktik klinis dan kebijakan. Kebutuhan literatur
review dapat muncul dari banyaknya informasi, pandangan yang berbeda, atau
kurangnya konsensus tentang suatu topik. Produk pengetahuan dalam bidang
penelitian (kesehatan) mengalami perkembangan yang sangat cepat namun masih
terfragmentasi dan interdisipliner sehingga sulit untuk mengikuti penelitian yang
paling mutakhir. Dengan demikian literatur review relevan digunakan sebagai
metode penelitian. Agar literatur review menjadi metodologi penelitian yang tepat,
maka perlu mengikuti langkah-langkah yang tepat untuk memastikan bahwa literatur
review tersebut akurat, tepat, dan dapat dipercaya.
Para profesional kesehatan, mahasiswa dan akademisi termasuk peneliti
kesehatan dapat menggunakan strategi, standar, dan pedoman yang telah
dikembangkan untuk melakukan literatur review. Buku ini disusun sebagai panduan
untuk melakukan literatur review bagi dosen dan mahasiswa di lingkungan STIKes
Dharma Husada Bandung.

B. DEFINISI
Literatur review adalah ringkasan subjektif dan menyeluruh serta analisis
kritik dari literatur penelitian dan non-penelitan yang relevan dan tersedia tentang
topik yang sedang dipelajari. (Cronin dkk, 2008) Literatur review adalah analisis
material Ilmiah tentang topik tertentu yang mengharuskan pengkaji membaca
dengan seksama setiap penelitian untuk mengevaluasi tujuan penelitian,
menentukan kesesuaian dan kualitas metode ilmiah, menguji analisis pertanyaan
dan jawaban yang diajukan oleh penulis, merangkum temuan di seluruh penelitian,
dan menulis sintesis objektif dari temuan. (Garrard, 2011) Literatur review adalah
survei artikel ilmiah, buku, dan sumber lain yang relevan dengan masalah tertentu,
bidang penelitian, atau teori, sehingga memberikan deskripsi, ringkasan dan
evaluasi kritis dari karya-karya tersebut. (Abdullah Ramdhani dkk, 2016)
Istilah material literatur ilmiah mengacu pada publikasi teoretis dan
penelitian dalam jurnal ilmiah, buku referensi, buku teks, laporan pemerintah,
pernyataan kebijakan, dan material lain tentang teori, praktik, dan hasil penyelidikan
ilmiah. Bahan-bahan dan publikasi ini dihasilkan oleh individu atau
kelompok di perguruan tinggi, yayasan, laboratorium penelitian pemerintah, dan
organisasi nirlaba lainnya. (Garrard, 2011)

C. TUJUAN LITERATUR REVIEW


Literatur review merupakan alat metodologis terbaik untuk memberikan
jawaban pertanyaan penelitian. Sebagai contoh, literatur review dapat digunakan
oleh peneliti untuk mengevaluasi teori atau bukti di bidang tertentu atau untuk
menguji validitas atau keakuratan teori tertentu. Pendekatan ini bisa sempit, seperti
menyelidiki efek atau hubungan antara dua variabel tertentu, atau bisalebih
luas, seperti menjelajahi bukti kolektif di area penelitian tertentu. Selain itu, literatur
review dapat digunakan untuk merangkum pengetahuan seputar pertanyaan atau
topik tertentu. Literatur review dapat digunakan untuk membuat rencana penelitian,
mengidentifikasi kesenjangan dalam penelitian untuk memandu penelitian
selanjutnya. Literatur review juga dapat digunakan pada penelitian yang bertujuan
untuk pengembangan teori, berfungsi sebagai dasar untuk membangun model atau
teori baru.
Dalam bidang kesehatan, literatur review dapat digunakan sebagai dasar
untuk menyusun rekomendasi yang dapat mendukung profesional kesehatan dan
organisasi membuat keputusan tentang intervensi atau masalah perawatan
tertentu. Namun, penting dicatat bahwa metode yang harus digunakan akan
bervariasi, tergantung pada tujuan tinjauan literatur.

D. TIPE LITERATUR REVIEW


Ada dua tipe standar literatur review yaitu: 1. Systematic review (SR), 2) Non-
systematic review atau narrative review (NR).
1. Systematic review
Systematic review mengevaluasi dan merangkum temuan-temuan dari semua
studi (individu) yang relevan, dan menggabungkan beberapa hasil studi yang
sesuai untuk memberikan hasil yang lebih dapat diandalkan. Systematic review
merupakan ‘standar emas’ literatur review karena didasarkan pada metodeyang
ditentukan sebelumnya dan direproduksi untuk mencari semua sumber bukti
secara sistematis dan menilai secara kritis, meringkas dan mensintesis temuan-
temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan klinis yang sangat terfokus.
2. Narrative review
Naratif review juga dikenal sebagai naratif review yang tidak sistematis dan
merupakan sintesis naratif komprehensif dari bukti. Pada umumnya naratifreview
menggambarkan dan menilai artikel yang diterbitkan meskipun metode pemilihan
artikel tidak dijelaskan. Sebagai akibatnya, naratif review pada umumnya tidak
dapat direproduksi. Naratif review mensintesis informasi ke dalam format yang
mudah digunakan dan menyajikan perspektif yang lebih luas tentang suatu
subjek, pengembangan dan manajemennya. Naratif review dapat menawarkan
protokol klinis terbaru kepada para praktisi.

E. LANGKAH-LANGKAH LITERATUR REVIEW


Secara umum langkah-langkah melakukan literatur review adalah:
1. Memilih topik review
2. Mencari literatur
3. Mengumpulkan, membaca dan menganalisis literatur
4. Menulis literatur

F. MEMILIH TOPIK REVIEW


Memilih topik review dapat dilakukan melalui langkah berikut:
1. Membaca sekilas buku teks dan mengidentifikasi topik yang diminati.
2. Membaca bab-bab terkait dengan topik yang dipilih untuk mengembangkan
kosa-kata (kata kunci), peneliti utama, dan masalah atau kontroversi di bidang
tersebut.
3. Berdikusi dengan pembimbing atau membaca seputar topik untuk membantu
menunjukkan seberapa banyak informasi yang ada tentang topik tersebut.
4. Disarankan untuk membatasi ruang lingkup pada area topik yang lebih kecil.

G. SUMBER LITERATUR REVIEW


Ada tiga sumber yaitu Sumber Primer, Sekunder, dan Tersier. Pemahaman tentang
perbedaan antara ketiga sumber merupakah hal penting dalam memilih dokumen
literatur review.
1. Sumber primer adalah makalah penelitian asli yang ditulis oleh para ilmuwan
yang benar-benar melakukan penelitian. Review literatur ilmiah didasarkan pada
asumsi bahwa bahan sumber primer telah direview dan dianalisis. Akan
menjadi sulit jika tidak menggunakan bahan sumber primer karena penjelasan
tentang penelitian mungkin hilang/tidak ada atau salah ditafsirkan dalam
ringkasan penelitian.
2. Sumber sekunder adalah makalah atau dokumen lain yang merangkum karya
asli orang lain. Dengan kata lain, bahan sumber sekunder didasarkan pada
informasi dari bahan sumber primer. Contoh sumber sekunder adalah literatur
review dalam setiap makalah penelitian ilmiah yang diterbitkan dalam jurnal,
deskripsi tentang apa yang diketahui tentang penyakit atau perawatan dalam bab
pada buku referensi, atau sintesis yang ditulis pada sebuah literatur review.
Secara umum, jurnal dianggap lebih mutakhir daripada buku sebagai sumber
informasi. Buku tidak up to date karena lamanya waktu untuk publikasi. Namun,
ini tidak berarti mereka harus dikeluarkan karena mereka adalah sumber
informasi yang dapat diterima dan berharga. Sumber sekunder diantaranya buku
teks dapat digunakan pada saat memulai literatur review, tetapi sumber primer
tetap diperlukan sebagai pemeriksaan terhadap kemungkinan kesalahan.
3. Sumber tersier terdiri dari analisis sistematis atau review kritis terhadap karya
ilmiah. Pada umumnya, sumber tersier memiliki fokus spesifik. Contohnya adalah
makalah atau artikel berupa review kritis dari semua uji klinis acak (randomized
clinical trials) pada subjek seperti di Cochrane Library, meta-analisis, pedoman
praktik, atau makalah yang mendukung pengobatan berbasis bukti.

H. PENCARIAN LITERATUR
Pencarian literatur dapat dilakukan pada database yang ada di perpustakaan
elektronik. Beberapa database yang dapat digunakan adalah: PubMed/MEDLINE,
British Nursing Index, CINAHL (Cumulative Index of Nursing and Allied Health
Literature, Cochrane Library, Maternity and Infant Care (MIDIRS) dan PsycINFO.
Untuk mencari artikel jurnal dalam database ilmu kesehatan, dapat menggunakan
kata-kata kunci atau kosakata terkontrol. Kata kunci adalah istilah yang
menggambarkan karakteristik subjek yang ditinjau. Kosakata terkontrol adalah
daftar terorganisir dari istilah yang disetujui atau kata-kata kunci yang digunakan
oleh pengindeks jurnal atau sekumpulan jurnal untuk menggambarkan artikeljurnal
yang sama.
1. Kata-kata kunci
Pencarian kata kunci adalah mencari kemunculan kata-kata dalam judul dan/
atau abstrak artikel persis seperti yang diketikkan di kotak pencarian. Database
penelitian mengidentifikasi literatur yang relevan dengan mencocokkan kata-
kata kunci yang diidentifikasi oleh penulis dengan kata-kata kunci yang
digunakan selama pencarian.
Sebelum melakukan pencarian, untuk membantu mencari kata kunci gunakan
metode PICO (Population/Problem; Intervention; Comparison; Outcome) dan
SPIDER (Sample; Phenomenon of Interest; Design, Evaluation; Research Type).
Contoh: Pertanyaan penelitian: “Is distributing educational materials to pregnant
women an effective means of increasing Tdap uptake”, maka kata berikut dapat
membantu pencarian:
P: pregnant women”
I: educational materials
C: (no intervention/current standard)
O:Tdap vaccine uptake
SPIDER pada umumnya digunakan pada metode peneltiian kualitatif atau mix
method. Contoh pertanyaan penelitian: “How do pregnant women perceiveTdap
vaccination?”, maka kata berikut dapat membantu pencarian:
Sample – Pregnancy/pregnant women
Phenomenon of Interest – Tdap vaccination
Design –Interviews/grounded theory/phenomenological
Evaluation – barriers/perceptions/attitudes
Research Type – qualitative

Mencari sinonim dan kata-kata yang mirip dengan kata-kata kunci asli akan
menghasilkan berbagai perbedaan karya ilmiah yang dapat dikualifikasikan
sebagai literatur yang relevan. (Misalnya; "health disparities", "health equity",
"health inequalities", "differences [in] health outcomes" semua berhubungan
dengan topik penelitian yang sama). Menggunakan semua variasi ejaan juga
membantu pencarian lebih komprehensif. (Misalnya, “Labour Rights” dan “Labor
Rights” atau “Program” dan “Programme”). Strategi lain untuk pencarian literatur
menggunakan kombinasi keywords. Untuk membantu kombinasi
beberapa database gunakan perintah yang disebut ‘Boolean Operators’ (AND,
OR dan NOT).

Gambar-1. Pencarian Litertaur menggunakan Operator Bolean

2. Kosakata Terkontrol
Kosakata terkontrol adalah istilah yang digunakan pengindeks ketika mereka
mengindeks artikel. Menggunakan kosa kata yang terkontrol bermanfaat ketika
pencarian kata kunci yang spesifik atau menghasilkan hasil terbatas. Idealnya,
penggunaan kata kunci dan kosakata terkontrol sangat penting untuk menyusun
literatur review yang komprehensif. Kosakata terkontrol dalam MEDLINE /
PubMed disebut MeSH (medical subject headings). PubMed menawarkan akses
ini melalui layanan database MeSH-nya. Gunakan mesin pencari untuk
menemukan sumber ini di MeSH Home. Sebagai contoh, judul MeSH resmi untuk
kanker adalah neoplasma sebagai istilah kosakata yang terkontrol. Tidak
masalah apakah penulis menggunakan kanker atau tumor dalam teks
artikelnya, penggunaan istilah kosakata terkontrol akan menjamin pengambilan
semua artikel pada topik. Cara lain untuk mengidentifikasi kosakata yang
terkontrol adalah dengan melihat abstrak artikel dalam basisdata bibliografi
elektronik. Sebagai contoh, perhatikan abstrak dari PubMed yang ditunjukkan
pada Gambar-2. Tiga dari lima judul subjek MeSH memiliki tanda bintang: Drug
Labeling,* Medicine, Herbal,* and Medicinal/chemistry.* Tanda bintang
menunjukkan judul subjek MeSH adalah fokus utama artikel.
Untuk menemukan sitasi lain yang memiliki fokus utama pada topik-topik itu,
akan membatasi pencarian PubMed untuk judul MeSH bertanda bintang.

Gambar-2 Tampilan Sitasi dalam Absrak di PubMed

I. MENGANALISIS DAN MENSISTESIS LITERATUR


Tahap selanjutnya adalah menganalisis masing-masing artikel (memecahnya dan
mengidentifikasi informasi penting di dalamnya), kemudian mensistesis koleksi
artikel (mengintegrasikan dan mengidentifikasi kesimpulan). Disarankan terlebih
dahulu membaca artikel yang telah dikumpulkan untuk mendapatkan pemahaman
tentang apa yang dibahas dalam artikel (Abstrak membantu proses ini).Tabel
matriks membantu menganalisis dan mensisntesis sumber utama untuk mengatur
sumber dan mengintegrasikannya ke dalam interpretasi.

Gambar-3 Contoh matrik (Garrard, 2011)


Gambar-3 Contoh matrik

J. MENGEVALUASI SEBUAH ARTIKEL


Yang perlu dilakukan dalam tahap menulis:
1. Simpulkan setiap literatur
2. Sintesa, buat hubungan, persamaan dan perbedaan dari literature yang
direview
3. Tambahkan beberapa komentar yang menarik pembaca dan tambahkan
secara mendalam dalam review anda
4. Gunakan judul dan subjudul
5. Buat kesimpulan akhir
6. Hubungkan literature review dengan topik penelitian anda
Sebelum mulai menulis, bacalah semua literatur yang ada secara kumulatif, dan
tulislah apa yang anda temukan. Gunakanlah istilah yang singkat dan kategorikan
secara umum. Jangan masukkan informasi secara detil pada tahap ini. Pindah-
pindahkan kategori yang ada sampai ditemukan alur yang baik dan logis.
Kemudian baru masukkan sedikit detil, sehingga anda dapatmembayangkan alur
dari tulisan anda secara keseluruhan.
Contoh menulis review:

2.2. Faktor – faktor yang berhubungan dengan proses recovery klien


skizofrenia
Proses recovery tidak selalu berjalan dengan mulus, terkadang berjalan
dengan baik tapi terkadang malah berhenti atau kembali kebelakang. Beberapa
penelitian telah menemukan faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan
proses recovery yang satu sama lain saling melengkapi. Sebuah penelitian yang
dilakukan oleh Berna et al. (2015) menemukan bahwa integrasi antara kejadian
masa lampau dan penemuan new self (diri yang baru) dengan penemuan new
direction untuk masa depan merupakan faktor penting dalam keberhasilan proses
recovery.
Penelitian lain yang juga fokus pada pengalaman individu adalah yang
dilakukan oleh Martin & Thomas (2015). Martin & Thomas (2015) melakukan
penelitian kualitatif dengan mengikuti proses recovery seorang survivor selama
15 tahun. Mereka menemukan bahwa better premorbid developmental
achievements (premorbid perkembangan prestasi yang lebih baik), pendekatan
kepribadian dan sikap yang menguntungkan, kerentanan terhadap stress yang
kurang, resiliensi (ketahanan diri) yang lebih besar, dan faktor prognosa penyakit
merupakan faktor – faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses recovery.
Disamping faktor - faktor diatas Boardman & Slade (2007) yang juga
menggali faktor individu mengemukakan ada empat kunci dalam proses recovery
yakni menemukan dan mempertahankan harapan, rebuilding (pembentukan
kembali) identitas diri, menemukan makna hidup dan membangunrasa tanggung
jawab terhadap proses recovery.
Berbeda dengan tiga hasil penelitian diatas yang berfokus pada faktor
individu dalam proses recovery, penelitian oleh Liberman, Kopelowicz, Ventura
& Gutkind (2005) fokus pada faktor eksternal dan menemukan bahwa terapi
perilaku dan sistem pelayanan kesehatan jiwa sebagai faktor dominan dalam
proses recovery survivor schizophrenia. Akan tetapi penelitian lain oleh Ochocka,
Nelson, and Janzen (2005) menemukan adanya hubungan antara faktor
kemandirian Individu dan faktor eksternal dengan proses recovery.
Penelitian lain yang mendukung hasil penelitian Ochocka, Nelson, and
Janzen (2005) yaitu penelitian yang dilakukan oleh Mancini (2007). Hasil
penelitiannya menemukan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi
proses recovery yaitu: seberapa berartinya aktifitas yang mereka lakukan, apakah
mereka mempunyai tenaga profesional yang sangat mendukung, ada tidaknya
peer support (kelompok sesama pendukung), variasi alternatif pelayanan yang
tersedia, serta self efficacy (ketahanan diri) dari survivor.
Kemudian buat ringkasannya

K. SISTEMATIKA LITERATUR REVIEW


Bagian ini menyampaikan panduan tentang teknis menata dan mekanisme
penulisan serta penyusunan makalah. Sistematika penulisan makalah adalah
sebagai berikut:
1. Bagian Awal
a. Sampul depan
b. Halaman judul
c. Halaman persetujuan (sebelum pelaksanaan ujian, lamp. 3)
d. Halaman pengesahan (setelah pelaksanaan ujian, lamp. 4)
e. Kata Pengantar
f. Daftar Isi
g. Daftar Tabel (bila ada)
h. Daftar Gambar (bila ada)
i. Daftar Grafik (bila ada)
j. Daftar Lampiran (bila ada)

2. Bagian Isi
Bagian isi terdiri atas 3 bab yang terdiri dari : Pendahuluan, Tinjauan Pustaka,
Metode, Pembahasan, Kesimpulan dan Saran.
Bab I. PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari :
A. Latar Belakang
Secara umum latar belakang menggambarkan tentang data atau fakta,
adanya gejala atau fenomena penting yang sedang berkembang saat ini
dan berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Pada bagian ini dibahas
mengenai kondisi atau fakta yang menarik perhatian yang dirangkum dari
berbagai jurnal serta didapatkan dari data fakta yang ada, sehingga dari
uraian fakta-fakta yang terjadi dapat dilihat permasalahannya secara jelas.
Pendahuluan juga menggambarkan arah menulis. Apakah akan
membandingkan dan membedakan antar peneliti, mengevaluasi bukti,
menghitung kesenjangan dalam penelitian, dan menggambarkan perubahan
kebijakan tertentu.
B. Perumusan Masalah
Berisi penjelasan mengenai masalah yaitu dari gejala yang perlu dijelaskan
keberadaannya dan sifat-sifatnya yang merupakan tema utama kajian
literatur review.
C. Tujuan, berisi rumusan tujuan yang ingin dicapai dengan adanya penulisan
makalah ilmiah sesuai dengan permasalahan. Tujuan terdiri dari Tujuan
Umum dan Tujuan Khusus. Tujuan dinyatakan menggunakan kata kerja
(misalnya: Untuk mengetahui, Untuk mengidentifikasi, Untuk mengevaluasi
dll) yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat berdasarkan
literatur yang ada.
D. Manfaat, berisi manfaat dari tema kajian literatur
E. Ruang Lingkup, Ruang lingkup diambil dari seluruh jurnal
Bab II. TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi teori atau konsep utama yang relevan dengan
permasalahan yang diangkat. Sumber yang digunakan dalam tinjauan pustaka
ini dapat berupa buku referensi atau buku teks. Tinjauan pustaka ini diharapkan
dapat membantu memahami alur atau kerangka pemikiran pada saat melakukan
review.

BAB III. METODE


Bab ini berisi metode atau langkah-langkah melalukan litaratur review, terdiri dari:
A. Pencarian Literatur, menjelaskan tentang cara atau tahapan pencarian
literatur. Termasuk penjelasan tentang database yang digunakan, kata-kata
kunci yang digunakan. Jurnal yang digunakan merupakan Jurnal
Internasional dan Jurnal Nasional yang memiliki persyaratan yang
berlaku, dengan kurun waktu minimal 10 tahun kebelakang.
B. Pengumpulan Literatur
Menjelaskan tentang langkah yang dilakukan untuk mengumpulkan literatur
yang relevan dalam bentuk matrik untuk setiap artikel yang dikumpulkan.
C. Analisis dan Sintesis Literatur, menjelaskan tentang tahapan yang dilakukan
untuk menganalisis dan mensistesis literatur.

BAB IV. PEMBAHASAN


Bagian ini berisi analisis dan ringkasan penulis terhadap literatur yang
digunakan berdasarkan pedoman yang digunakan. Bahasan dipaparkan secara
objektif, berdasarkan permasalahan yang ada.
A. Ringkasan Temuan Literatur
Untuk memudahkan melakukan analisis dapat dilakukan dengan membuat
ringkasan berbagai literatur dalam bentuk matrik.
Exhibit
1-2 Contoh Format Kajian literatur
Kolom 1 Kolom 2 Kolom 3 Kolom 4
Contoh: Example: Example: Example:
Penulis, Judul Year Purpose Type of study
design
Row 1 2016 Drug treatment Experimental
Jurnal 1 for epilepsy study
Row 2 2018 Drug treatment Case-control
Jurnal 2 study for
depression

Judul Matrik……………………………………………………………………….
Sumber 1 Sumber 2 Sumber 3 Sumber 4 Sumber 5
Main idea
A
Main idea
B
Main idea
C

B. Pembahasan
Pembahasan berisi penjelasan/kajian tentang berbagai literatur yang
digunakan dari aspek substansi. Dari kajian ini diharapkan dapat ditemukan
adanya kekurangan/ perbedaan/persamaan dari berbagai literature yang di
gunakan sebagai dasar untuk melakukan kajian selanjutnya.
C. Pola/Model Kerangka Teori (kesepakatan apakah masih perlu atau tidak)
Pada akhir bab ini diharapkan mahasiswa mampu membuat suatu pola atau
pemodelan kerangka teori berdasarkan temuan berbagai literatur.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Bab Kesimpulan dan Saran terdiri dari :
A. Kesimpulan
Berisi ringkasan/kesimpulan yang ditulis secara sistematis. Penulisan
kesimpulan mengacu pada rumusan masalah dan tujuan penulisan yang
dituliskan pada Bab I.
B. Saran
Saran dapat berupa bahan kebijakan, upaya praktis pemecahan masalah
dan bahan masukan yang dapat digunakan sebagai informasi untuk kajian
selanjutnya. Saran harus dibuat seoperasional mungkin sehingga
bermanfaat dan bisa dilakukan oleh penerima saran tersebut.

3. Bagian Akhir
Bagian akhir makalah seminar kesehatan meliputi daftar pustaka dan lampiran-
lampiran.
Kedua hal tersebut dibahas berikut ini:
a. Daftar Pustaka
Daftar pustaka merupakan daftar buku, majalah, artikel di dalam majalah
atau surat kabar, atau artikel di dalam kumpulan karangan (antologi) yang
digunakan sebagai acuan dalam penyusunan makalah.Tahun terbit liberatur
diharapkan 5 tahun terakhir, kecuali text book. Tata cara penulisan daftar
pustaka di susun berdasarkan metode Vancouver. (Lampiran 10).
b. Lampiran-lampiran
Merupakan seluruh lampiran yang diperlukan untuk menunjang kelengkapan
makalah. Materi yang akan diseminarkan berupa bahan (hand out)
presentasi dimasukan ke dalam lampiran.

L. TEKNIK PENGETIKAN
1. Bahan yang Digunakan
Kertas yang digunakan adalah HVS 80 gram ukuran A4 (21,5 x 29,7 cm)
berwarna putih. Sampul luar (kulit luar) ditetapkan sampul warna putih dijilid
Softcover.
2. Bidang Pengetikan
Pengetikan dilakukan pada bidang pengetikan dengan aturan sebagai
berikut (Lampiran 1):
1. Margin (tepi / pinggir kertas yang kosong) atas 4 cm;
2. Margin bawah 3 cm;
3. Margin kiri 4 cm, dan
4. Margin kanan 3 cm.
Pengetikan harus disesuaikan agar memenuhi ketentuan di atas serta
tidak diperkenankan mencantumkan header dan footer dalam bentuk apapun.

3. Bentuk dan Ukuran Huruf


Pengetikan dilakukan pada satu muka kertas, tidak bolak-balik dan
bentuk huruf yang digunakan adalah Times New Roman. Ukuran huruf yang
digunakan harus standar dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Judul dengan ukuran 14 dicetak tebal
b. Subjudul dengan ukuran 12 dicetak tebal
c. Isi naskah dengan ukuran 12 dicetak standar (tidak tebal)
d. Pengetikan bahasa asing menggunakan huruf miring (style italic)
e. Pencetakan dapat menggunakan berbagai jenis printer.

4. Jarak Antar Baris


a. Jarak antara baris yang satu dengan baris berikutnya adalah 2 (dua) spasi
b. Jarak antara penunjuk bab (BAB I) dengan judul bab (PENDAHULUAN)
adalah 2 (dua) spasi
c. Jarak antara judul bab dengan subbab adalah 4 (empat) spasi
d. Jarak antara subbab dengan baris pertama teks adalah dua spasi dan
alinea teks diketik menjorok ke dalam satu tabulasi (lima ketukan/karakter)
e. Jarak antara baris teks dengan subbab berikutnya adalah 4 (empat) spasi
f. Jarak antara teks dengan tabel, gambar grafik, diagram atau judulnya
adalah 3 (tiga) spasi
g. Alinea baru diketik menjorok ke dalam satu tabulasi dari margin kiri teks
dengan jarak antar alinea adalah 2 (dua) spasi
h. Petunjuk bab dan tajuk selalu mulai dengan halaman baru.
i. Judul, Sub judul, judul tabel, text table diketik 1 spasi.
5. Kutipan
Kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau terjemahannya) yang
kurang dari empat baris dimasukan dalam teks dengan jarak sama dengan
teks, yaitu dua spasi dan diapit oleh tanda kutip ganda (” ”), diikutip dengan
nama penulis, tahun terbit dan halaman. Contoh kutipan langsung berjumlah
kurang dari empat (4) baris :
”Struktur primer lisozim putih telur adalah rantai polipeptida tunggal yang
mengandung 129 asam amino” ¹
Adapun kutipan langsung (bisa dalam bahasa aslinya atau
terjemahannya) yang lebih dari empat atau lebih diketik terpisah dari teksdengan
jarak satu spasi dan menjorok satu tabulasi dari margin kiri teks, diikuti dengan
nama penulis, tahun terbit dan halaman.
Contoh kutipan langsung berjumlah lebih dari empat baris :
Sifat dari bakteri ini sama dengan Vibrio cholera hanya pada agar darah
bersifat haemolysis. Pada manusia menimbulkan penyakit muntah dan
diarrea, tetapi lebih ringan dibandingkan dengan Cholera asiatica dan
sering disebut paracholera.²

6. Penomoran Halaman
Penomoran halaman bagian awal, yaitu halaman judul bagian dalam
sampai dengan daftar lampiran diberi nomor dengan angka Romawi kecil (i), (ii),
(iii), dst., dengan ketentuan halaman judul bagian dalam dan halaman
pengesahan tidak diberi nomor halaman namun tetap diperhitungkan.
Penomoran halaman mulai dari BAB I sampai dengan BAB IV, menggunakan
angka Arab (1,2,3, dst.). Nomor halaman diletakkan pada bagian kanan-atas
halaman. Sedangkan untuk halaman yang mempunyai judul bab diletakkan pada
bagian tengah-bawah halaman.
7. Penomoran pada Subab
Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub bab atau anak sub bab
harus konsisten. Model sistematika penomoran dapat menggunakan cara- cara
berikut :
I.
A.
1.
a.
1)
a)
(1)
(a)

8. Sampul Luar dan Halaman Judul


Penulisan pada sampul luar dan judul dalam, mengikuti ketentuan
sebagai berikut (Lampiran 2):
a. Penulisan JUDUL dan SUBJUDUL diatur sebagai berikut:
1) Judul ditulis paling atas, seluruhnya menggunakan huruf kapital (tanpa
garis bawah).
2) Jenis huruf yang digunakan adalah huruf “balok”, tinggi dan lebar huruf
diperhatikan keseimbangan.
3) Judul ditulis lengkap tanpa ada bagian yang disingkat (kecuali akronim
badan hukum perusahaan yang sudah diterima oleh masyarakat PT.
PERUM, dsb).
4) Judul yang panjang ditulis menjadi dua bagian atau lebih, dengan
pemotongan judul yang logis, sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia,
judul diusahakan dissuesun dalam bentuk piramida terbalik dengan
jarak satu spasi.
5) Judul tidak diakhiri dengan tanda titik.
Contoh : (besar huruf dan jarak spasi sesuai dengan ketentuan)
PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA
(Kajian Literlatur )

6) Di bawah judul dicantumkan kalimat penjelasan berikut :


Proposal Skripsi
Peminatan Promosi Kesehatan

b. Nama dan Nomor Induk Mahasiswa (NIM)


1) Nama mahasiswa ditulis dengan menggunakan huruf kapital dengan jenis
dan besar huruf sama dengan yang digunakan sesuai anak judul.
2) Penempatan di tengah-tengah di atas STIKes Dharma Husada Bandung.
Di bawah nama diikuti berturut-turut oleh Nomor Induk Mahasiswa.
c. Logo STIKes Dharma Husada Bandung
Logo STIKes Dharma Husada Bandung bergaris tengah sekitar 4 cm. Titik
tengah terletak di tengah di antara baris NIM dengan baris nama STIKes
Dharma Husada Bandung.
d. Nama Program Studi, STIKes Dharma Husada Bandung dan tahun
penyusunan diatur sebagai berikut :
1) Nama Program Studi ditulis dengan huruf kapital.
2) Nama STIKes Dharma Husada ditulis di bawah Program Studi
3) Tahun penyusunan makalah ditulis di tengah pada baris paling bawah.
9. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat unsur-unsur sebagai berikut ditulis secara
berurutan ke bawah (Lampiran 4):
(1) Judul Makalah
(2) Nama Penulis dan NIM
(3) Nama pembimbing
(4) Nama penguji
10. Kata Pengantar
Kata Pengantar sebagai tajuk ditulis dengan huruf kapital semua (KATA
PENGANTAR), ditempatkan di tengah dan tidak diberi garis bawah.
Isi kata pengantar diketik dengan jarak empat spasi dari tajuk dan jarak
antar kalimat dari isi adalah dua spasi. Baris pertama tiap-tiap paragrap ditulis
menjorok ke dalam satu tabulasi (lima ketukan/karakter) dari margin kiri,
sedangkan baris-baris selanjutnya dimulai tepat pada margin kiri, kecuali kutipan
langsung yang terdiri dari empat baris atau lebih. Jika judul makalah disebut di
dalam kata pengantar, maka judul tersebut diletakkan di antaratanda petik,
ditulis dengan huruf kapital pada awal kata yang bukan kata tugas.
Pada akhir isi kata pengantar ditulis nama kota (tempat) dan tahun
penyusunan makalah serta ditempatkan disebelah kanan bawah dengan jarak
empat spasi selanjutnya ditulis nama penulis dengan jarak dua spasi.

11. Daftar isi


Daftar isi sebagai tajuk ditulis dengan huruf kapital semua (DAFTAR ISI),
ditempatkan di tengah, dan tidak diberi garis bawah. Daftar isi berfungsi untuk
mempermudah para pembaca mencari judul atau subjudul isi yang ingin
dibacanya. Oleh karena itu judul atau subjudul yang ditulis dalam daftar isi harus
langsung ditunjukan nomor halamannya (Lampiran 5).

12. Daftar Tabel


Daftar tabel dan gambar pada prinsipnya mempunyai cara penulisan yangsama.
Daftar ini dituliskan secara vertikal disesuaikan dengan nomor urut tabel
(Lampiran 6).

Keterangan:
Pembuatan tabel harus memperhatikan beberapa hal berikut:
a. Judul tabel
Judul tabel diletakkan simetris kiri dan kanan tabel serta diletakkan di atas
tabel. Tabel merupakan alat bantu vissueal yang bermanfaat untuk
menyajikan data secara jelas dan menyeluruh, disamping memungkinkan
pembandingan secara tepat. Untuk itu tabel hendaknya dirancang dengan
baik, dan cermat, susunannya logis dan sederhana. Tabel dapat dissuesun
memanjang dengan ketentuan sama seperti halnya gambar.
b. Penulisan tabel
Penulisan tabel dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1) Jarak antara teks dengan judul tabel adalah 2 spasi.
2) Judul tabel ditulis di tengah halaman dengan spasi 1 dan nomor tabel.
Contoh:
Tabel 2.3 Daftar Angka Kecukupan Gizi yang Dianjurkan
3) Dari judul tabel ke garis tepi tabel berjarak 2 spasi.
4) Tepi tabel diberi kotak penuh
5) Di bawah tabel diberi sumber data bila isi tabel bukan merupakan data
primer dengan jarak 1 spasi.
6) Jarak antara sumber dengan teks berikutnya adalah 2 spasi.
Bila besar tabel lebih dari setengah halaman tulisan, maka tabel dibuat
tersendiri dalam satu halaman diletakkan di tengah halaman.
Bila tabel melebihi satu halaman, dapat dilanjutkan pada halaman
berikutnya dengan ketentuan sebagai berikut:
1) Di batas atas bidang pengetikan dicantumkan identitas tabel diikuti
keterangan (lanjutan), yaitu dalam tanda kurung, diketik secara simetris.
Dua spasi di bawahnya diketikkan keterangan kolom-kolom tabel, seperti
tercantum pada awal di halaman sebelumya. Cara demikiandiulang pada
tiap halaman baru yang melanjutkan tabel yang sama.
2) Garis penutup tabel berikutnya diberikan hanya bila tabel sudah selesai
seluruhnya. Nomor tabel dinyatakan dengan angka arab. Judul dan
keterangan tabel diketik dengan huruf kecil, satu spasi, kecuali awal
keterangan dan kata nama yang diketik dengan huruf besar. Lebar
keterangan tidak melebihi batas kiri-kanan bingkai tabel. Baris
keterangan tabel berjarak 1 cm dari batas atas tabel.

13. Daftar Gambar


Daftar gambar pada prinsipnya mempunyai cara penulisan yang sama dengan
daftar tabel. Daftar gambar ditulis secara vertikal disesuaikan dengan nomor urut
gambar (Lampiran 7). Yang dimaksud gambar adalah bagan, grafik, peta dan
foto.
Keterangan:
Gambar yang besar dapat dibuat pada halaman lebar yang kemudian dilipat.
Melipat halaman lebar tersebut hendaknya sedemikian rupa sehingga sepertiga
bagian ujung tabel terlipat membuka pada arah pembaca. Sekalipun demikian
dianjurkan agar memperkecil gambar, sehingga dapat dimuat pada lembar hasil
pengecilan, agar berukuran sama dengan judul dan keterangan gambar.
Bilamana ada gambar/grafik yang dikutip dari literatur, hendaknya pengacuan
sumber disesuaikan dengan cara pengacuan dalam teks skripsi.
Penomoran gambar dinyatakan dengan angka Arab, gambar yang merupakan
kelompok ditandai dengan huruf a, b, c dan seterusnya. Cara penomorangambar
adalah Gambar <nomor bab> <nomor urut gambar pada bab yang
bersangkutan>. Contoh: Gambar 2.3. maksudnya adalah tabel ini terletak di
bab 2 dan merupakan gambar yang ketiga pada bab tersebut.
14. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat judul-judul lampiran yang ada secara berurutan
(Lampiran 8). Daftar ini ditulis secara vertikal.
15. Daftar Istilah/Singkatan
Daftar istilah atau singkatan yang sering digunakan dalam naskah skripsi.Hanya
istilah-istilah atau singkatan yang perlu mendapat penjelasan khusus saja yang
dicantumkan di sini.
16. Bagian akhir makalah memuat:
a. Daftar Pustaka
Secara rinci penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada Lampiran 10.
b. Lampiran
Lampiran ini tidak diberi nomor halaman, namun diberi nomor lampiran dan
Judul lampiran.

Anda mungkin juga menyukai