A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat menjelaskan hakikat penjualan barang dagangan secara kredit
- Peserta didik dapat menjelaskan tentang penjualan dengan wesel
- Peserta didik dapat menjelaskan tentang penjualan angsuran
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Disiplin, kerja keras, percaya diri, dan tanggung jawab
B. Materi Pembelajaran
Transaksi penjualan barang dagang
Pertemuan Ke-1 s.d. 15
1. Secara umum, yang dimaksud dengan penjualan kredit adalah penjualan yang pembayarannya akan diterima dalam jangka waktu
tertentu setelah penjualan dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara penjual dan pembeli.
2. Penjualan secara kredit akan mengakibatkan timbulnya piutang bagi penjual dan adanya utang bagi pembeli. Di mana dalam
pelaksanaannya, penjualan secara kredit didukung dengan adanya faktur.
3. Dalam melakukan penjualan kredit, penjual tentu memiliki batasan waktu yang harus dipenuhi oleh para pelanggan dalam melakukan
pembayarannya. Di mana untuk menjaga agar pelanggan dapat melunasinya tepat waktu, maka terkadang perusahaan memberikan
potongan penjualan agar para pelanggan tidak lalai dalam melakukan pembayaran.
4. Penjualan yang terjadi tidak hanya dilakukan secara kredit, akan tetapi juga dapat dilakukan dengan wesel.
5. Pencatatan piutang wesel dari penjualan kredit ini pada dasarnya sama dengan penjualan kredit pada umumnya. Perbedaannya terletak
pada akun yang digunakan untuk mencatat piutang tersebut. Di mana jika pada penjualan kredit yang dicatat pada debit adalah piutang
dagang, maka pada wesel yang dicatat adalah piutang wesel.
6. Dalam penjualan kredit kita tidak mengangsur akan tetapi memiliki batas waktu tertentu dalam melakukan pembayaran, sedangkan
dalam penjualan angsuran pembayarannya dilakukan secara bertahap.
7. Dalam penjualan angsuran barang dagangan terdapat ketentuan, sebagai berikut.
a. Pembayaran uang muka, yaitu pembayaran uang muka yang dilaksanakan secara tunai yang jumlahnya sebesar persentase tertentu
dari harga jual barang atau sebesar jumlah rupiah yang telah ditentukan.
b. Pembayaran angsuran, yaitu pembayaran uang tunai periodik sebagai pembayaran angsuran yang besarnya telah ditentukan
sebelumnya atau ditentukan besar kecilnya yang tergantung pada lamanya jangka waktu angsuran.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan
belum ajeg/konsisten
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai
ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan
ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
1. Menjelaskan hakikat penjualan Tes tertulis Uraian 1. Pada tanggal 1 Agustus 2018 PT Matahari menjual
barang dagangan secara kredit barang kepada PT Kejora seharga Rp30.000.000,00 dan
2. Menjelaskan tentang penjualan transaksi tersebut diperkuat dengan surat wesel yang
dengan wesel disetujui
3. Menjelaskan tentang penjualan PT Kejora dengan nilai nominal Rp30.500.000,00 dan
angsuran berjangka waktu 3 bulan. Bagaimanakah jurnal pada
tanggal 1 November 2018 saat
PT Kejora melunasi piutangnya?
2. Jelaskan tentang ketentuan-ketentuan dalam penjualan
angsuran barang-barang dagang!
3. Sebutkan masalah akuntansi yang dihadapi dalam
penjualan angsuran!
4. Apa saja ketentuan akuntansi pada metode laba diakui
proporsional dengan penerimaan kas?
5. PD Januar menjual barang dagangan kepada Toko
Damai pada tanggal 6 Desember 2018 sebanyak 10 unit
mesin ketik dengan harga per unit Rp250.000,00.
Adapun syarat pembayaran 2/10, n/30 dan PPN 10%.
Buatlah jurnal penjualan PD Januar!
A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat mengidentifikasi pengelompokan piutang
- Peserta didik dapat menjelaskan tentang pencatatan data mutasi piutang ke kartu pelanggan
- Peserta didik dapat mendeskripsikan tentang surat konfirmasi saldo piutang
- Peserta didik dapat menjelaskan tentang metode penghapusan piutang tidak tertagih
- Peserta didik dapat menjelaskan tentang taksiran piutang tidak tertagih
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Disiplin, kerja keras, dan tanggung jawab
B. Materi Pembelajaran
Piutang
Pertemuan Ke-16 s.d. 30
1. Pada dasarnya piutang dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis, sebagai berikut.
a. Piutang dagang
b. Piutang wesel
c. Piutang lain-lain
2. Prosedur pencatatan piutang bertujuan untuk mencatat mutasi piutang perusahaan kepada setiap debitur. Dalam akuntansi piutang
secara periodik dihasilkan pernyataan piutang yang dikirimkan kepada setiap debitur.
3. Prosedur pencatatan piutang dilakukan dengan cara mem-posting ke dalam kartu piutang berdasarkan masing-masing jurnal, dengan
ketentuan berikut:
a. Penjualan kredit dicatat dalam jurnal penjualan atas dasar faktur penjualan disertai dengan order pengiriman barang.
b. Retur penjualan dicatat dalam jurnal retur penjualan berdasarkan memo kredit yang disertai dengan laporan penerimaan barang.
c. Penghapusan piutang dicatat dalam jurnal umum dengan bukti memorial yang dibuat oleh bagian kredit.
d. Penerimaan kas sebagai pelunasan piutang dicatat dalam jurnal penerimaan kas disertai dengan bukti kas masuk.
4. Konfirmasi adalah surat pernyataan yang berasal dari perusahaan kepada debitur, untuk memberitahukan secara langsung kepada
akuntan publik yang memeriksa ikhtisar keuangannya, mengenai benar atau tidaknya saldo piutang pada tanggal tertentu seperti yang
disebutkan dalam surat tersebut.
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan
belum ajeg/konsisten
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai
ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan
ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Teknik Bentuk
Indikator Pencapaian Kompetensi Instrumen
Penilaian Penilaian
1. Mengidentifikasi pengelompokan Tes tertulis Uraian 1. Sebutkan buku jurnal yang diperlukan dalam pencatatan!
piutang 2. Apakah fungsi dari jurnal penjualan?
2. Menjelaskan tentang pencatatan data 3. Apa saja yang harus dilakukan untuk menganalisis surat
mutasi piutang ke kartu pelanggan balasan?
3. Mendeskripsikan tentang surat 4. Jelaskan tentang pelaporan rekapitulasi piutang menurut
konfirmasi saldo piutang Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)!
4. Menjelaskan tentang metode 5. Sebutkan cara penyisihan piutang tak tertagih!
penghapusan piutang tidak tertagih
5. Menjelaskan tentang taksiran
piutang tidak tertagih
A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat mendeskripsikan tentang piutang wesel
- Peserta didik dapat menjelaskan tentang pengakuan dan penyelesaian wesel
- Peserta didik dapat menjelaskan tentang pendiskontoan piutang wesel
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Disiplin, kerja keras, mandiri, dan tanggung jawab
B. Materi Pembelajaran
Piutang wesel
Pertemuan Ke-31 s.d. 54
1. Wesel pada dasarnya dibedakan menjadi wesel berbunga dan wesel tanpa bunga. Di mana wesel berbunga adalah wesel yang
mempunyai tingkat bunga yang sudah ditetapkan. Adapun wesel tanpa bunga adalah wesel yang bunganya sudah termasuk di dalam
jumlah nominalnya sehingga bunga tidak dinyatakan secara eksplisit.
2. Dalam akuntansi, wesel sendiri terdapat beberapa jenis. Adapun jenis wesel tersebut adalah wesel tagih dan wesel bayar.
a. Wesel tagih adalah tagihan yang akan diterima pada tanggal jatuh tempo yang dinyatakan dalam sebuah surat yang ditandatangani
oleh pihak yang berutang.
b. Wesel bayar adalah surat perintah untuk membayarkan sejumlah uang kepada seseorang yang tercantum dalam surat tersebut.
Wesel bayar harus dibayarkan sebelum tanggal jatuh tempo yang tertera pada surat. Jadi, wesel bayar sama dengan utang.
3. Piutang wesel dapat timbul dari berbagai kegiatan, seperti penjualan kredit, pemberian pinjaman, dan perubahan piutang dagang.
Berikut adalah pengakuan piutang wesel dari setiap kejadian.
a. Piutang wesel dari penjualan kredit
b. Piutang wesel dari pemberian pinjaman
c. Piutang wesel dari perubahan piutang dagang
4. Dalam setiap transaksi yang dilakukan oleh perusahaan harus dilakukan pencatatan. Di mana pencatatan tersebut dimulai dari saat
transaksi tersebut diakui hingga dibayar lunas pada tanggal yang sudah ditetapkan.
5. Suatu wesel dikatakan lunas apabila wesel tersebut dibayar penuh pada saat tanggal jatuh temponya. Di mana untuk wesel berbunga
jumlah yang harus dilunasi meliputi nilai nominal wesel dan ditambah dengan bunga selama jangka waktu wesel.
6. Piutang wesel dapat timbul karena adanya transaksi penjualan secara kredit atau bisa juga berasal dari pemberian pinjaman yang telah
dilakukan perusahaan. Dalam piutang wesel terdapat istilah yang disebut dengan diskonto. Di mana dengan adanya diskonto, maka
wesel akan digunakan sebagai jaminan.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat mendeskripsikan karakteristik dan jenis utang lancar
- Peserta didik dapat menjelaskan pengukuran dan pencatatan utang lancar
- Peserta didik dapat menjelaskan tentang pengelolaan kartu utang
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Kerja keras, mandiri, rasa ingin tahu, dan tanggung jawab
B. Materi Pembelajaran
Utang lancar
Pertemuan Ke-55 s.d. 69
1. Secara umum, utang adalah kewajiban membayar suatu badan/perusahaan kepada pihak lain yang disebabkan adanya transaksi
pembelian barang atau jasa secara kredit. Dalam akuntansi, utang didefinisikan sebagai pengorbanan manfaat ekonomi di masa yang
akan datang yang mungkin terjadi akibat kewajiban suatu badan usaha pada masa kini untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa
pada badan usaha lain di masa yang akan datang sebagai akibat transaksi atau kejadian di masa lalu.
2. Utang lancar atau utang jangka pendek adalah utang yang harus dilunasi dalam waktu tidak lebih dari satu tahun.
3. Utang lancar yang terdapat dalam sebuah kegiatan usaha terdiri dari utang dagang, utang wesel, utang penghasilan, utang beban, utang
jangka panjang jatuh tempo, utang dividen, dan utang pajak.
4. Dalam transaksi jual beli secara kredit biasanya akan diikuti oleh suatu perjanjian, salah satunya mengenai syarat pembayaran. Syarat
pembayaran adalah salah satu perjanjian yang erat hubungannya dengan pemberian potongan, jangka waktu pembayaran, dan besarnya
potongan yang akan diberikan.
5. Kartu utang, yaitu sarana untuk mencatat mutasi utang secara terperinci pada setiap kreditor yang mengandung informasi, seperti nama
kreditor, nomor rekening, syarat pembayaran utang, serta tabel untuk mencatat mutasi utang.
A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian, ciri, dan penentuan persediaan
- Peserta didik dapat menjelaskan sistem pencatatan persediaan
- Peserta didik dapat menjelaskan tentang metode penilaian persediaan
- Peserta didik dapat menjelaskan tentang penilaian persediaan dengan kartu persediaan
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Disiplin, kerja keras, mandiri, dan tanggung jawab
B. Materi Pembelajaran
Persediaan
Pertemuan Ke-70 s.d. 84
1. Perusahaan terdiri dari berbagai macam bentuk, seperti perusahaan dagang, jasa, dan manufaktur. Adapun dalam perusahaan jasa tidak
dibutuhkan yang namanya persediaan, karena yang dijual bukan berupa barang. Akan tetapi, untuk perusahaan dagang dan manufaktur
persediaan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi untuk melaksanakan kegiatannya.
2. Persediaan barang dagang adalah barang-barang yang dibeli dan disimpan sementara dengan tujuan untuk dijual kembali dalam operasi.
3. Dalam perusahaan manufaktur jenis persediaan dapat dibedakan menjadi tiga.
a. Persediaan bahan baku (raw material inventory)
b. Persediaan barang dalam proses (work in process inventory)
c. Persediaan barang jadi
4. Persediaan dalam perusahaan memiliki banyak fungsi, antara lain:
a. Untuk memberikan stok agar dapat memenuhi permintaan yang diantisipasi akan terjadi.
b. Untuk menyeimbangkan produksi dengan distribusi.
c. Untuk memperoleh potongan dari kuantitas, hal ini karena membeli dalam jumlah banyak biasanya ada diskon.
d. Untuk mengantisipasi inflasi dan perubahan harga.
e. Untuk menghindarkan kekurangan stok yang dapat terjadi karena cuaca, kekurangan pasokan, mutu, dan ketidaktepatan
pengiriman.
f. Untuk menjaga kelangsungan operasi dengan cara persediaan dalam proses.
5. Adapun pencatatan dalam persediaan perusahaan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu secara periodik atau perpetual.
a. Pencatatan dengan sistem periodik. Pencatatan sistem fisik disebut juga pencatatan sistem periodik (periodical system). Sistem ini
terutama digunakan oleh perusahaan yang menjual barang yang jenisnya banyak, harga satuan tiap jenis barang relatif murah
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan
belum ajeg/konsisten
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai
ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan
ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
1. Mendeskripsikan pengertian, Tes tertulis Uraian 1. Apakah yang dimaksud dengan persediaan bahan baku?
ciri, dan penentuan per- 2. Apakah yang dimaksud dengan persediaan barang dalam
sediaan proses?
2. Menjelaskan sistem pen- 3. Jelaskan tentang FOB shipping point!
catatan persediaan 4. Bagaimanakah prosedur pencatatan persediaan sistem perpetual
3. Menjelaskan tentang metode terhadap faktur pembelian?
penilaian persediaan 5. PD DARMAWAN selama bulan Juli 2018 mempunyai data
4. Menjelaskan tentang penilai- tentang persediaan, sebagai berikut.
an persediaan dengan kartu Juli 01 Persediaan 1.750 unit @ Rp60.000,00
persediaan Juli 10 Pembelian 2.000 unit @ Rp62.500,00
Juli 15 Pembelian 1.500 unit @ Rp64.000,00
Juli 25 Pembelian 2.500 unit @ Rp65.000,00
Juli 30 Pembelian 2.000 unit @ Rp64.000,00
Berdasarkan inventarisasi fisik ternyata jumlah per-sediaan pada
tanggal 31 Juli 2018 sebanyak 2.000 unit terdiri dari pembelian
tanggal 30 Juli 50%, pembelian tanggal 25 Juli 25%, dan
selebihnya pembelian tanggal 15 Juli 2018.
Tentukan nilai persediaan tanggal 31 Juli 2018 dengan metode
tanda pengenal khusus!
A. Tujuan Pembelajaran
- Peserta didik dapat mendeskripsikan pengertian harga pokok produksi
- Peserta didik dapat menjelaskan biaya dalam perusahaan manufaktur
- Peserta didik dapat menjelaskan tentang penghitungan dan pencatatan biaya produksi
Karakter peserta didik yang diharapkan:
- Disiplin, kerja keras, dan mandiri
B. Materi Pembelajaran
Harga pokok produksi
Pertemuan Ke-85 s.d. 108
1. Harga pokok produksi (cost of goods manufactured) adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengolah bahan baku
menjadi produk jadi dalam satu periode.
2. Biaya dalam perusahaan manufaktur, terdiri dari:
a. Biaya produksi
b. Biaya komersial
3. Dalam akuntansi setiap biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan akan dicatat dalam jurnal sesuai dengan akun yang terkait dengan
transaksi. Untuk mencatat kejadian atau transaksi yang dilakukan, maka perusahaan harus memastikan jumlah yang digunakan agar
tidak terjadi kesalahan dalam pencatatan.
4. Dalam perusahaan yang menggunakan metode harga pokok pesanan, dokumen pokok untuk mengumpulkan waktu kerja karyawan
adalah kartu hadir (clock card) dan kartu jam kerja (job time ticket).
5. Setiap akun dalam transaksi yang terjadi di perusahaan akan dicatat dalam akun yang sesuai. Di mana pencatatan yang dapat dilakukan
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pencatatan secara periodik (fisik) dan pencatatan perpetual (terus-menerus).
6. Pada metode harga pokok pesanan dalam menggunakan pencatatan dengan sistem perpetual juga mempunyai ketentuan, sebagai
berikut.
a. Biaya produksi terdiri dari biaya produksi langsung (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung), dan biaya produksi tak
langsung (BOP).
b. Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan secara tersendiri dengan menggunakan kartu pesanan.
c. Harga pokok produk setiap pesanan dihitung pada saat produk telah selesai atas dasar data biaya yang tercantum dalam kartu harga
pokok masing-masing pesanan.
C. Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Inquiry learning (Pembelajaran inkuiri)
3. Metode : Ceramah, diskusi, dan inkuiri
Keterangan:
1. BT (Belum Tampak), jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
2. MT (Mulai Tampak), jika menunjukkan sudah ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan
belum ajeg/konsisten
3. MB (Mulai Berkembang), jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai
ajeg/konsisten
4. MK (Membudaya), jika menunjukkan adanya usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan
ajeg/konsisten
Penilaian Hasil
Indikator Pencapaian Teknik Bentuk
Instrumen
Kompetensi Penilaian Penilaian
1. Mendeskripsikan pengertian Tes tertulis Uraian 1. Apakah yang dimaksud dengan biaya standar?
harga pokok produksi 2. Sebutkan penggolongan biaya tenaga kerja menurut jenis
2. Menjelaskan biaya dalam pekerjaannya!
perusahaan manufaktur 3. Jelaskan tentang biaya overhead pabrik!
3. Menjelaskan tentang peng- 4. Jelaskan tentang penggunaan kartu jam kerja!
hitungan dan pencatatan biaya 5. PT Melati memiliki data biaya produksi tahun 2018, sebagai
produksi berikut.
a. Biaya tenaga kerja langsung
Rp40.000.000,00
b. Biaya tenaga kerja tak langsung
Rp 8.500.000,00
c. Berbagai macam biaya produksi tak langsung
Rp38.500.000,00
Berdasarkan data tersebut, buatlah jurnal biaya overhead pabrik
jika BOP dibebankan kepada produk!