Anda di halaman 1dari 7

ZAT, WUJUD ZAT dan PERUBAHANNYA

Zat adalah segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruangan.

Zat terbagi atas 3:


Zat Padat, Zat Cair dan Zat Gas
1. Zat Padat
Ciri-cirinya:
a. Tidak dipegaruhi wadahnya
b. Benda padat dapat diubah dengan cara tertentu
Cth: tanah liat dapat diubah menjadi batu bata dan genteng
c. Susunan partikel teratur dan berdekatan
d. Dapat berpindah tempat
e. Ikatan antar partikel sangat kuat
f. Gerak partikel terbatas (hanya bergetar)
g. Bentuk tetap
h. Volume tetap
Contoh zat : batu, kayu, tanah, aluminium, besi

2. Zat Cair
Ciri-cirinya:
a. Bentuk mengikuti wadahnya (dapat berubah)
b. Bentuk permukaan benda cair yang tenang selalu datar
c. Benda cair mengalir ke tempat rendah
d. Susunan partikel tidak teratur dan agak berjauhan
e. Dapat berpindah tempat
f. Ikatan antar partikel agak lemah
g. Gerak partikel terbatas
h. Volume tetap
Contoh zat : air, minyak, bensin, oli, sirup

3. Zat Gas
Ciri-cirinya:
a. Benda gas mengisi seluruh ruangan yang ditempatinya
b. Benda gas menekan ke segala arah
c. Benda gas terdapat disegala tempat
d. Benda gas dapat berubah bentuk
e. Susunan partikel tidak teratur dan berjauhan
f. Ikatan antar partikel sangat lemah
g. Gerak partikel bebas
h. Volume berubah
Contoh zat : asap, angin, balon udara
Perubahan Wujud Zat
Zat dapat mengalami perubahan dari bentuk satu ke bentuk lainnya. Setiap perubahan
wujud zat akan menyerap atau melepas kalor.
Berikut ini adalah beberapa perubahan wujud pada zat.
1. Mencair (melebur) : perubahan wujud zat dari padat ke cair
2. Membeku : perubahan wujud zat dari cair ke padat
3. Menguap : perubahan wujud zat dari cair ke gas
4. Mengembun : perubahan wujud zat dari gas ke cair
5. Menyublim : perubahan wujud zat dari padat ke gas
6. Mengkristal (desposisi) : perubahan wujud zat dari gas ke padat.

Perubahan wujud zat yang memerlukan/menyerap kalor adalah mencair, menguap,


menyublim (suhu naik).

Perubahan wujud zat yang memerlukan/menyerap kalor melepas kalor adalah


membeku, mengembun, mengkristal (suhu turun).
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang
lebih sederhana melalui reaksi kimia biasa.
Unsur terbagi atas 2 :
Unsur Logam dan Unsur Non Logam
Berikut tabel Perbandingannya

NO UNSUR LOGAM UNSUR NON LOGAM

1 Mengkilap Tidak mengkilap


2 Penghantar panas dan listrik Penghantar panas dan listrik yang
yang baik buruk
3 Dapat ditempa Tidak dapat ditempa
4 Berwujud padat, kecuali Berwujud pada, cair, dan gas
raksa
5 Dapat dibentuk menjadi Tidak dapat dibentuk menjadi kawat
kawat

Senyawa adalah zat tunggal yang dapat diuraikan menjadi dua jenis atau lebih zat
yang lebih sederhana dengan reaksi kimia.
Contoh : Air (H2O)Terdiri dari 2 atom hidrogen dan 1 atom oksigen
Sifat senyawa :
a. Tersusun dari dua jenis unsur atau lebih yang terbentuk dari reaksi kimia biasa.
b. Sifatnya berbeda dengan unsur – unsur pembentuknya
c. Perbandingan massa unsur-unsur penyusunnya selalu tetap.
Campuran adalah gabungan beberapa zat yang mempunyai perbandingan zat-zat
penyusunnya tidak tetap dan tanpa melalui reaksi kimia.
Contoh campuran:

Jenis Campuran
Campuran Homogen: zat-zat penyusunan tercampur secara merata. Tidak dapat
dibedakan antara zat penyusun satu dengan yang lainnya.
Campuran Heterogen: sifat-sifat zat penyusun masih tampak dan susunannya tidak
merata. Campurannya masih dapat dibedakan secara fisika.
Pemisahan Campuran
Tebagi menjad beberapa bagian Pemisahan Campuran:
Filtrasi/penyaringan: contohnya kelapa parut yang sudah diperas disaring untuk
mendapatkan santan bersih dari amplas kelapa.
Dekantasi: caranya adalah dengan menuangkan secara perlahan-lahan sehingga zat
padat akan tertinggal dalam wadah. Filtrat yang dihasilkan kurang bagus apabila
dibanding dengan cara filtrasi
Penguapan/evaporasi: contohnya adalah pada proses pembuatan garam
Penyulingan: untuk mendapatkan cairan murni dari larutannya.
Ekstraksi: untuk mengambil sari dari tumbuhan
Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
1. Perubahan Fisika
Perubahan Fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru.
Ciri – ciri perubahan fisika:
Perubahan wujud
Contoh: # air membeku menjadi es
# lilin meleleh
# kapur barus menguap

Perubahan ukuran
Contoh : # Biji kopi dihaluskan menjadi bubuk kopi
# Gula dilarutkan dalam air terbentuk larutan gula
# Beras ditumbuk menjadi tepung beras

Perubahan Panjang
Contoh : # Rel kereta api memuai karena panas
# Pembuatan kawat dan besi melalui pemanasan

Perubahan bentuk
Contoh : # Kayu dibentuk menjadi meja dan kursi
# Emas ditempah menjadi berbagai perhiasan

Perubahan energi
Contoh : # Filamen pada lampu pijar menghasilkan energi cahaya dan panas
ketika dialiri listrik
# Papan kayu yang salah satu sisinya dijemur di bawah terik matahari
(energi panas) akan mengalami perubahan fisik dengan melengkung ke
atas.
2. Perubahan Kimia
Perubahan Fisika adalah perubahan zat yang tidak menghasilkan zat baru.
Ciri – ciri perubahan fisika:
Perubahan warna
Contoh : # Gula pasir berwarna putih. Ketika dibakar akan menjadi caramel yang
berwarna coklat
# Apel dan kentang yang telah dikupas dan dibiarkan di udara terbuka

Perubahan rasa
Contoh: # Gula yang rasanya manis ketika dibakar sampai hitam akan menjadi
pahit
# Singkong hasil fermentasi menjadi tape akan terasa manis

Perubahan suhu
Contoh :# Batu kapur yang dimasukkan ke dalam air akan menimbulkan panas

Perubahan gas
Contoh :# Batu kapur yang dimasukkan ke dalam air akan menimbulkan panas juga
menghasilkan gelembung udara

Perubahan bau
Contoh : # Tumpukan daun – daun yang sudah lama akan menimbulkan bau
busuk
# Nasi yang sudah basi menjadi berbau busuk

Perubahan energi
Contoh : # Fotosintesis mengubah energi cahaya matahari menjadi glukosa
# Kayu dibakar menghasilkan panas dan cahaya

Perubahan warna
Contoh : # Kalsium nitrat dicampur dengan natrium karbonat akan menimbulkan
endapan.

Perbedaan lain mengenai reaksi eksoterm dan reaksi endoterm yang harus kamu ketahui
adalah sebagai berikut:
Reaksi Eksoterm:
1. Ada pembebasan kalor
2. Tingkat suhu sistem lebih tinggi dari lingkungan
3. Posisi kalor berpindah dari sistem ke lingkungan
4. Entalpi sistem semakin berkurang
5. Adanya kenaikan pada suhu
Reaksi Endoterm
1. Membutuhkan kalor untuk diserap
2. Tingkat suhu lingkungan lebih rendah dari suhu sistem
3. Posisi kalor berpindah dari lingkungan ke sistem
4. Adanya penurunan suhu

Anda mungkin juga menyukai