Anda di halaman 1dari 6

Euis Mulyamah

530075395

Resume Artikel-artikel terkait Penelitian


1. Analisis Kualitas Pelayanan Publik (Studi Pada Biro Umum Sekretariat Daerah
Propinsi Sumatera Utara)
Link: https://ojs.uma.ac.id/index.php/adminpublik/article/view/945/955
Permasalahan yang diangkat :
Jurnal ini memuat tentang hasil analisis terhadap kualitas pelayanan publik bertitik
tolak dari beban tugas dan fungsi serta tanggung jawab Sekretariat Daerah Propinsi
Sumatera Utara dalam menyiapkan bahan untuk penyempurnaan dan penyusunan
kebijakan Kepala Daerah dan meningkatkan pelayanan administrasi kepada seluruh
unit kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Propinsi Sumatera Utara.
Analisis penelitian tersebut berhubungan dengan kualitas pelayanan publik khusunya
pelayanan dalam bidang administrasi di Sekretariat Daerah Propinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan pada nilai indeks kepuasan masyarakat terhadap 14 unsur pelayanan yaitu
Prosedur pelayanan, Persyaratan Pelayanan, Kejelasan petugas pelayanan, Kedisiplinan
petugas pelayanan, Tanggung jawab petugas pelayanan, Kemampuan petugas
pelayanan, Kecepatan pelayanan, Keadilan mendapatkan pelayanan, Kesopanan dan
keramahan petugas, Kewajaran biaya pelayanan, Kepastian biaya pelayanan, Kepastian
jadwal pelayanan, Kenyamanan lingkungan, dan Keamanan Pelayanan,
Metode Penelitian yang digunakan :
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah Penelitian Eksplanasi
yang bersifat asosiatif, yaitu suatu penelitian yang mencari hubungan antara satu
variable dengan variable lainnya.
Kesimpulan dan Implikasi :
Kualitas pelayanan publik pada Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara
yang diukur dari 14 unsur secara umum berdasarkan kriteria yang ditentukan termasuk
dalam kategori baik. Dari ke 14 unsur pelayanan, hanya terdapat dua unsur pelayanan
yaitu tanggung jawab petugas pelayanan dan kesopnan dan keramahan petugas
pelayanan yang termasuk dalam kategori sangat baik dan 7 unsur pelayanan yang
termasuk dalam kategori baik yaitu: prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan,
kedisiplinan petugas pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kecepatan petugas,
dan keamanan pelayanan. Sedangkan terdapat 4 unsur pelayanan yaitu kejelasan
petugas pelayanan, kemampuan petugas pelayanan, kepastian biaya pelayanan dan
kepastian jadwal pelayanan yang termasuk dalam kategori kurang baik, bahkan terdapat
Euis Mulyamah
530075395
satu unsur pelayanan yaitu kenyamanan pelayanan yang termasuk dalam kategori tidak
baik. Sementara itu faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan publik pada
Kantor Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara adalah: rendahnya kualitas SDM,
terbatasnya fasilitas pelayanan, prosedur pelayanan yang Panjang dan rumit, serta
belum adanya Standar Pelayanan Minimal dalam pengurusan izin bidang perhubungan
yang menyangkut prosedur, waktu, dan biaya

2. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap Kualitas Pelayanan Publik di


Puskesmas Oepoi Kota Kupang
Link: http://ejurnal.undana.ac.id/index.php/LJCH/article/view/2180/1631
Permasalahan yang diangkat
Dari hasil observasi awal penelitian, pelayanan publik yang diberikan oleh Puskesmas
Oepoi Kota Kupang saat ini dirasakan masih belum memenuhi harapan masyarakat.
Dimana terdapat beberapa kesenjangan, diantaranya kurangnya ketersediaan sarana
dan prasarana, waktu pelayanan yang belum optimal, SDM yang kurang memadai dan
penanganan pengaduan dan saran yang belum ditangani dengan baik. Pelayanan public
yang belum memenuhi harapan ini, dapat menimbulkan ketidakpuasan masyarakat
yang pada akhirnya akan berdampak pada penurunan kualitas pelayanan publik. Salah
satu upaya yang harus dilakukan dalam peningkatan kualitas pelayanan public adalah
dengan melakukan pengukuran IKM. IKM merupakan salah satu tolak ukur bagi
instansi pemerintah dalam melakukan evaluasi pelayanan yang diberikan pada
masyarakat agar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat tetap prima. Pengukuran
IKM meliputi sembilan indikator, yaitu: persyaratan, prosedur pelayanan, waktu
pelayanan, biaya, produk spesifikasi jenis pelayanan, kompetensi pelaksana, perilaku
pelaksana, penanganan pengaduan dan saran, dan ketersediaan sarana prasarana.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan pendekatan
survei. Populasi dalam penelitian ini didasarkan pada jumlah kunjungan rata-rata
pasien rawat jalan setiap bulan di Puskesmas Oepoi Kota Kupang sepanjang tahun
2018. Jumlah sampel adalah 96 responden dengan teknik pengambilan accidental
sampling. Variabel penelitian mencakup sembilan indicator pengukuran IKM
(persyaratan, prosedur pelayanan, waktu, biaya, produk spesifikasi, kompetensi
pelaksana, perilaku pelaksana, penanganan pengaduan, dan ketersediaan sarana
prasarana). Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara. Data yang telah
Euis Mulyamah
530075395
dikumpulkan kemudian dimasukkan dan diolah dengan bantuan komputer. Langkah-
langkah pengolahan data terdiri dari editing, coding, entry, dan cleaning data. Analisis
data menggunakan pedoman penyusunan survey kepuasan masyarakat yang terdiri dari
sembilan indicator IKM. Setelah data dianalisis data disajikan dalam bentuk tabel,
diagram dan narasi.
Kesimpulan dan Implikasi
Hasil penelitian IKM terhadap kualitas pelayanan publik di Puskesmas Oepoi Kota
Kupang Tahun 2019 didapatkan nilai kumulatif sembilan unsur IKM adalah sebesar
76,62 dengan kategori mutu pelayanan “B” atau telah berada dalam kategori kinerja
unit pelayanan yang baik. Kelemahan pelayanan publik di Puskesmas Oepoi Kota
Kupang menurut responden adalah terletak pada kondisi sarana prasarana yang masih
kurang lengkap, petugas yang belum cekatan dalam pelayanan, serta jumlah poli yang
masih belum memenuhi kebutuhan masyarakat.

3. Kualitas Pelayanan Publik Kantor Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito


Kuala Berdasarkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Link: https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/ALSH/article/view/3023/2136
Permasalahan yang diangkat
Berdasarkan pengamatan awal yang telah dilakukan di Kantor Kecamatan Mekarsari,
terdapat beberapa permasalahan yang dijumpai pada bagian pelayanan. Fasilitas
pelayanan merupakan salah satu aspek yang memengaruhi kualitas pelayanan yang
diberikan. Oleh karena itu, pemenuhan fasilitas pelayanan bagi pelanggan atau
masyarakat merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Fasilitas pelayanan di
Kantor Kecamatan Mekarsari dianggap masih kurang memadai, seperti tidak adanya
kotak saran, tempat duduk pada ruang tunggu yang masih kurang, dan masih kurangnya
petugas pelayanan. Hal ini dapat mengganggu dan menghambat kelancaran kegiatan
pelayanan. Faktor lain yang dapat menghambat kelancaran kegiatan pelayanan adalah
keamanan di Kantor Kecamatan Mekarsari Kabupaten Barito Kuala dianggap masih
kurang. Hal ini dapat dilihat dari belum adanya petugas parkir, sehingga keamanan
kendaraan masyarakat tidak terjamin.
Metode Penelitian
Metode penelitian pada studi ini termasuk deskriptif dan dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif dan kualitatif untuk menganalisis berbagai
fenomina yang terjadi dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik.
Euis Mulyamah
530075395
Kesimpulan dan Implikasi
Hasil survei kepuasan masyarakat terhadap pelayanan administrasi kependudukan di
Kecamatan Mekarsari berdasarkan Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah
77,25 yang termasuk dalam kategori “Baik”, dimana nilai kepuasan tertinggi adalah
untuk unsur Prosedur pelayanan, dan Biaya/Tarif dan nilai kepuasan terendah adalah
untuk unsur Penanganan Pengaduan.

4. Respons Badan Kepegawaian Dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Kabupaten Malang Terhadap Penurunan Indeks Kepuasan Masyarakat Pada
Pelayanan Publik
Link: http://riset.unisma.ac.id/index.php/rpp/article/view/17946/13606
Permasalahan yang diangkat:
Kualitas pelayanan publik di Indonesia dinilai masih kurang ideal, hal tersebut dapat
dilihat dari tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik yang sangat rendah.
Menurut Ombudsman (dalam Dewi 2020) Pengaduan atau laporan masyarakat terkait
pelayan publik yang telah dilakukan penanganan dan penyelesaian oleh Ombudsman
sepanjang tahun 2019 mencapai 11.087 aduan. Jumlah ini meningkat dari tahun 2018
yang mencapai 10.985 aduan. Berdasarkan data Ombudsman, tahun 2019, pemerintah
daerah menjadi terlapor yang banyak diadukan masyarakat berkaitan dengan pelayanan
publik sebanyak 41,03 persen.
Metode Penelitian:
Pada penelitian ini digunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Disebut pendekatan deskriptif karena penelitian yang dilakukan bertujuan untuk
mengeksplorasi mengenai suatu fenomena di lapangan dengan mendeskripsikan
sejumlah masalah yang akan diteliti.
Kesimpulan dan Implikasi
Berdasarkan hasil IKM tahun 2022 triwulan 1 yang mengalami peningkatan dari tahun
2021, maka pelaksanaan Monev dapat berjalan dengan baik dan tepat. Selanjutnya,
diharapkan pelaksanaan Monev untuk lebih baik dan tepat waktu. Mungkin untuk
selanjutnya dapat dilaksanakan survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) secara
online.
Euis Mulyamah
530075395
5. Kualitas Pelayanan Publik dalam Perizinan di Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) Kantor Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
(BPMP2T) Kabupaten Boyolali
Link: https://journals.ums.ac.id/index.php/laj/article/view/2702
Permasalahan yang diangkat :
Birokrasi (termasuk pemerintah daerah) selama ini cenderung mendapatkan penilaian
yang negatif dari masyarakat. Masyarakat menilai bahwa pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh birokrat cenderung lama, berbelit-belit, dengan persyaratan yang
rumit dan regulasi yang tidak fleksibel. Kondisi ini jelas tidak menguntungkan
masyarakat. Posisi tawar masyarakat cenderung lemah, mereka hanya menerima
produk layanan dari pemerintah tanpa bisa memberikan kontribusi langsung terhadap
produk layanan yang diselenggarakan oleh pemerintah. Menghadapi era globalisasi
yang penuh tantangan sekaligus peluang, Ada hal yang harus dibenahi dalam proses
administrasi publik terutama terkait dengan pemberian pelayanan publik guna
memenuhi kebutuhan publik secara cepat, efisien, dan bisa memenuhi harapan
masyarakat. Oleh karena itu berkaitan dengan sistem perizinan pelayanan terpadu satu
pintu (PTSP) yang saat ini sedang dikembangkan pemerintah dalam rangka
meningkatkan kualiatas pelayanan publik, penelitian tersebut mengobservasi kantor
pelayanan perizinan di BPMP2T Kabupaten Boyolali yang berkedudukan di komplek
Kantor Terpadu Jalan Merdeka Barat, Desa Kemiri, Kecamatan Mojosongo.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum normatif-empiris dengan
pendekatan perundang-undangan (statute approach) dan pendekatan konseptual
(conceptual approach). Sehingga, penelitian tersebut merupakan perpaduan antara
penelitian hukum normatif (kepustakaan) dan penelitian hukum empiris (lapangan).
Dengan menggunakan pendekatan tersebut peneliti akan mendapat informasi dari
berbagai aspek mengenai isu hukum yang sedang diteliti, yang dicoba untuk dicari
jawabannya.
Kesimpulan dan Implikasi
Berkaitan dengan pelayanan publik di kantor BPMP2T Boyolali, maka dilakukan
survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM). Data yang berhasil tim kumpulkan adalah
untuk periode Januari s/d Juni 2014 hasil Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
BPMP2T Kabupaten Boyolali sebesar 81,49 (sangat baik). BPMP2T merupakan badan
perizinan yang terstruktur, dinamis dan terbukti memberikan kepuasan bagi masyarakat
Euis Mulyamah
530075395
terbukti dengan adanya mekanisme pengaduan yang jelas bagi peningkatan dan
perbaikan pelayanan dan juga sistematika dan prosedur perizinan dengan 40 lebih jenis
dan bentuk perizinan jelas dan dapat dibaca di kantor BPMP2T. Dari segi pelayanan
sendiri, dari hasil survey BPMP2T menduduki peringkat ke-4 se-Indonesia. Dari segi
kedisiplinan pun, pelayanan sesuai dan tepat waktu dari jadwal yang telah ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai