Anda di halaman 1dari 16

THE INTERNATIONAL

CERTIFICATION NETWORK
QUAL/1999/13307c

IQNET REGISTRATION
ENV/2007/30310

IMPLEMENTASI MIKORIZA No. 1999/13307c

No. 2007/30310

DALAM TAHAPAN PRA REKLAMASI


LAHAN BEKAS TAMBANG
di PT Bukit Asam (Persero) Tbk

Oleh :

Unit Pertambangan Tanjung Enim


PT BUKIT ASAM (Persero) Tbk.
Lampung, 21 Juli 2011
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. ii

IMPLEMENTASI MIKORIZA
DALAM TAHAPAN PRA REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG
di PT Bukit Asam (Persero) Tbk
Unit Pertambangan Tanjung Enim - Sumatera Selatan
Oleh

Munandar, Husein , Danang, Suryadi dan Titik

ABSTRAK

Usaha pertambangan seringkali memiliki penilaian usaha merusak hutan, karena kegiatan
penambangan khususnya tambang terbuka selalu dimulai dengan membuka lahan dan
vegetasinya, termasuk hutan di atasnya. Kegiatan penambangan terbuka yang diawali dengan
pembukaan lahan (land clearing), pengalian lapisan tanah serta bahan mineral/batubara dan
penimbunan tanah dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Untuk memperbaiki kerusakan lingkungan dengan cepat, maka perlu menerapkan


tahapan reklamasi yang tepat pada lahan yang terdegradasi . Kegiatan ini bertujuan tidak saja
untuk memperbaiki kondisi lahan yang labil, dan mengurangi erosi tanah, tetapi dalam jangka
panjang dapat memperbaiki kondisi iklim mikro di dalam kawasan revegetasi. Dengan metode
pra reklamasi yang tepat, salah satunya dengan implementasi mikoriza di kegiatan tahapan pra
reklamasi (di pembibitan), maka pertumbuhan revegetasi dilahan bekas tambang dapat
meningkatkan pertumbuhan cukup tinggi.

Salah satu tahapan pra reklamasi di lokasi nursery dengan mengimplementasikan


mikoriza telah dilakukan oleh PT.Bukit Asam dengan menggunakan bahan micofer dari Institut
Pertanian Bogor. Pengembangan dilakukan dengan memperbanyak jamur mikoriza dengan
menumbuhkan mikoriza 20gr/pot ke dalam tanaman LCC (jenis PJ). Kemudian setelah dilakukan
pemeliharaan berupa pemupukan @10Liter/pot (pupuk 1,5gr dilarutkan ke dalan 1liter air)
terlihat pertumbuhan mikoriza di masing-masing pot secara mikroskopik (±3-4bulan), maka
dilakukan pemanenan dengan menginokulasikan mikoriza ke dalam masing-masing polybag
tanaman hutan. Masing-masing tanaman tersebut ditempatkan dalam satu kelompok dengan
perlakuan yang sama dengan tanaman tanpa infeksi mikoriza.

Dari hasil pengembangan mikoriza ini menunjukkan bahwa produksi massal mikoriza
sebesar 175,5 kg yang bisa di gunakan untuk produksi massal mikoriza berikutnya (2.591 cup)
maupun untuk diinokulasikan ke tanaman revegetasi (5.000 polybag). Dengan demikian, dengan
pengembangan mikoriza yang dilakukan ini menjadikan nilai satu sendok mikoriza dalam satu
polybag tanaman revegetasi sebesar Rp. 80,-- Rp 100,- dibandingkan harga membeli mikoriza

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. iii

yang siap dipakai sebesar Rp. 600,- dan dapat menghemat sebesar Rp.500 ,- setiap polybag.
Disamping itu, Pertumbuhan Bibit tanaman yang terinfeksi mikoriza menunjukkan perbedaan
tinggi rata-rata 5-15 cm pada beragam jenis tanaman, seperti pada contoh tinggi tanaman kihujan
tinggi tanaman terinfeksi mikoriza sebesar 36,5 cm dan tanaman kontrol (tanpa infeksi mikoriza
sebesar 24 cm selain itu contoh pada bibit tanaman angsana tinggi tanaman terinfeksi mikoriza
sebesar 22 cm dan tanaman kontrol (tanpa infeksi mikoriza sebesar 14,5 cm.

Pemberian mikoriza memiliki pengaruh yang sangat berbeda nyata terhadap pertumbuhan
bibit tanaman di pembibitan. Pertumbuhan tinggi terlihat dari respon tanaman terhadap kinerja
mikoriza yang membantu menambat posphor dan membantu meningkatkan absorpsi hara pada
tanaman. Kelebihan lain yang didapat adalah memilki sistem akar yang kompak sehingga dapat
meningkatkan toleransi terhadap erosi, kekeringan, pemadatan dan keasaman tanah serta mampu
memperbaiki agregasi partikel tanah. Oleh karena itu implementasi mikoriza pada tahapan pra
reklamasi sangat membantu keberhasilan dalam tahapan reklamasi sehingga bibit bisa lebih
resisten terhadap kekeringan, pertumbuhan cepat, mudah implementasinya, tidak menambah
biaya yang signifikan.

Diharapkan hasil dari implementasi Mikoriza di Bukit Asam dapat di jadikan salah satu
contoh solusi untuk memperbaiki lahan bekas tambang dimulai dari tahapan pra reklamasi,
sehingga dapat diterapkan ditempat lahan bekas tambang yang lainya.

Kata kunci : Mikoriza, Pra Reklamasi di Bukit Asam

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. iv

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah, kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan rahmatNya
penyusunan makalah Implementasi mikoriza Dalam Tahapan Pra Reklamasi Lahan Bekas Tambang di
PTBA telah dapat diselesaikan. Dengan ini kami ucapkan rasa terimakasih kami atas bantuan dan
kerjasamanya dengan pihak IPB Bogor yang telah banyak membantu dalam memberikan supervisi,
saran dan solusi terhadap implementasi Mikoriza di proses pra reklamasi lahan tambang yang kami
hadapi.

Makalah ini merupakan acuan untuk pelaksanaan kegiatan reklamasi dan rehabilitasi hutan di lahan pasca
tambang dengan penerapan penggunaan mikoriza sebagai pupuk hayati pada tanaman sehingga tanaman
revegetasi dapat mampu tumbuh di lahan marjinal pasca tambang.

Akhir kata semoga Makalah Implementasi mikoriza dalam Tahapan Pra Reklamasi Lahan Bekas
Tambang di PTBA ini dapat dijadikan salah satu solusi di dalam pengelolaan pasca tambang.

Tanjung Enim, Juli 2011

General Manager UPTE

Munandar Sai Sohar

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. v

DAFTAR ISI

Judul Kegiatan Hal

Cover ......................................................................................................... i

Abstrak ......................................................................................................... ii

Kata Pengantar ............................................................................................. iv

Daftar Isi ......................................................................................................... v

Daftar Gambar ............................................................................................. vi

I. Pendahuluan
1. Latar Belakang ................................................................................. 1
2. Permasalahan ................................................................................. 2
3. Tujuan .............................................................................................. 2

II. Bahan dan Metode


1. Alat dan Bahan ................................................................................. 3
2. Metode .............................................................................................. 3

III. Hasil dan Pembahasan ................................................................................. 5

IV. Kesimpulan ................................................................................................ 9

V. Daftar Pustaka ................................................................................................ 10

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk.

DAFTAR GAMBAR
Hal

Gambar 1. Skema Penerapan Produksi Masal Mikoriza di PTBA .................... 3

Gambar 2. Hasil Inokulasi Mikoriza pada Bibit tanaman di Pembibitan.................. 5

Gambar 3. Pertumbuhan tanaman keras di Lapangan ............................................. 6

Gambar 4. Spora Mikoriza di PTBA secara mikroskopik ................................. 7


PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. 1

I. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Kegiatan Pertambangan seringkali dipandang sebelah mata sebagai kegiatan merusak
hutan, hal ini dikarenakan khususnya pada kegiatan penambangan terbuka selalu dimulai
dengan membuka lahan dan vegetasi, termasuk hutan di atasnya. Kegiatan penambangan
terbuka yang diawali dengan pembukaan lahan (land clearing), pengalian lapisan tanah serta
bahan mineral/batubara dan penimbunan tanah dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap lingkungan seperti meningkatnya erosi lahan, terganggunya biodiversity
jenis/spesies tanaman, stabilitas tanah, degradasi lahan (penurunan kualitas tanah). Dengan
demikian, diperlukan upaya untuk merehabilitasi lahan bekas tambang dengan teknologi
yang tepat agar dapat mengembalikan kondisi lingkungan dan lahan sama seperti keadan
semula sehingga tercipta iklim mikro dan terbentuk suksesi klimaks. Teknologi introduksi
mikorisa ke dalam lahan bekas tambang merupakan teknologi yang dapat digunakan untuk
membantu mengembalikan fungsi lahan yang telah terdegradasi akibat kegiatan
penambangan.
Mikoriza merupakan suatu bentuk simbiosis mutualistik antara jenis jamur tertentu
dengan perakaran tanaman (Brundrett 1996). Simbiosis ini terdapat hampir pada semua jenis
tanam. Kabirun (1994) mengelompokkan jamur mikoriza ini dalam dua jenis, yaitu
endomikoriza dan ektomikoriza. Namun, Berdasarkan struktur dan cara jamur menginfeksi
akar, mikoriza dapat dikelompokkam ke dalam tiga tipe :
1. Ektomikoriza
Ektomikoriza mempunyai sifat antara lain akar yang kena infeksi membesar,
bercabang, rambut-rambut akar tidak ada, hifa menjorok ke luar dan berfungsi sebagi
alat yang efektif dalam menyerap unsur hara dan air, hifa tidak masuk ke dalam sel
tetapi hanya berkembang diantara dinding-dinding sel jarinagan korteks membentuk
struktur seperrti pada jaringan hartiq.
2. Ektendomikoriza
Ektendomikoriza merupakan bentuk antara (intermediet) kedua mikoriza yang lain.
Ciri-cirinya antara lain adanya selubung akar yang tipis berupa jaringan Hartiq, hifa
dapat menginfeksi dinding sel korteks dan juga sel-sel korteknya. Penyebarannya

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. 2

terbatas dalam tanah-tanah hutan sehingga pengetahuan tentang mikoiza tipe ini sangat
terbatas.

3. Endomikoriza
Endomokoriza mempunyai sifat-sifat antar lain akar yang kena infeksi tidak
membesar, lapisan hifa pada permukaan akar tipis, hifa masuk ke dalam individu sel
jaringan koretks, adanya bentukan khusus yang berbentuk oval yang disebut Vasiculae
(vesikel) dan sistem percabangan hifa yang dichotomous disebut arbuscules
(arbuskul) (Brundrett, 2004). Fungi mikoriza arbuskula merupakan salah satu jenis fungi
tanah yang memiliki tingkat penyebaran tinggi, karena kemampuannya bersimbiosis
dengan hampir 90% jenis tanaman. Kehadiran Mikoriza dinilai penting bagi ketahanan
suatu ekosistem, stabilitas tanaman dan pemeliharaan serta keragaman tumbuhan dan
meningkatkan produktivitas tanaman (Moriera et al., 2007).

2. Permasalahan

Permasalahan yang sering dihadapi pada lahan bekas tambang adalah ;

Keterbatasan jumlah topsoil sehingga menyebabkan miskinnya bahan organik tanah dan
lahan bekas tambang menjadi lahan marjinal yang memiliki sifat tanah marjinal,
Aerasi dan draenase tanah yang kurang baik untuk pertumbuhan tanaman, minimnya
kandungan unsur hara yang tersedia bagi pertumbuhan tanaman dan potensi keracunan
mineral maupun minimnya jumlah mikroba tanah potensial.

3. Tujuan

Penerapan teknologi Mikoriza di PTBA ini bertujuan untuk membantu memulihkan kondisi
lahan bekas tambang melalui introduksi/inokulasi Mikoriza ke dalam kegiatan pra reklamasi
sehingga bibit-bibit revegatasi yang siap tanam bisa memiliki akar yang adaptif dan mampu
memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah.

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. 3

II. BAHAN DAN METODE

1. Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
1. Mikroskop 1. Micofer
2. Gelas/cup mikoriza 2. Zeolit
3. Rak bibit 3. Pupuk Hyponex
4. Polybag 4. Biji PJ
5. Sendok 5. Bibit tanaman keras / tanaman
6. Gunting hutan
7. Sendok 6. Air bersih dengan pH normal dan
8. Gunting bebas mikroba air
9. Plastik panen
10. Paranet 50%
11. Saringan kawat untuk mencuci
zeolit

2. Metode

Gambar 1. Skema Penerapan Produksi Masal Mikoriza di PTBA

A. Produksi Masal Mikoriza


1. Perbanyakan inang bermikoriza pada inang tanaman semusim (bibit PJ)
a. Penyiapan Media Tanam
Media tanam yang akan digunakan adalah zeolit yang berukuran 2-3 mm
Zeolit dicuci bersih dengan menggunakan air bersih sebanyak 5-7kali hingga debu-
debu zeolit hilang

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. 4

Kemudian di jemur di bawah sinar matahari hingga zeolit mengering


Setelah zeolit mengering, masukkan zeolit ke dalam pot kultur hingga menempati
½ bagian pot kultur
b. Penyiapan dan Penyemaian Bibit Tanaman Inang
Biji PJ dicuci/direndam dalam air mentah beberapa menit ±5menit
Sisihkan Benih dan kotoran yang mengambang beberapa kali (hingga 4-5kali),
buang air kotoran dan benih yang mengambang
Kemudian rendam benih tersebut ke dalam Bayclin/sunclin (kandungan 15%Cl)
yang telah diencerkan (bayclin (2tutup botol) + air (2 gelas) selama 5-10 menit)
Bilas dengan air bersih mengalir 9-10 kali hingga bau bayclin hilang
Setelah bau bayclin hilang, benih PJ direndam dengan air panas (air mendidih),
jika air sudah dingin bisa diganti lagi dengan air panas hingga 3-4 kali dan biarkan
semalaman hingga biji PJ mengembang secara keseluruhan.
Zeolit yang sudah siap dalam bak kecambah berlubang ±30 cm, dibuat larikan dan
biji PJ yang telah mengembang tadi disebar pada larikan kemudian ditutup kembali
dengan zeolit ±1cm.
Bak kecambah itu seterusnya di letakkan bertingkat (ditumpangkan) dalam bak
yang tidak berlubang dan telah berisi air. Lakukan penyiraman 1hari 2x selama ±
1minggu hingga biji berkecambah.
c. Penanaman tanaman inang.
Tanam kecambah kedalam pot kultur yang telah diisi zeolit (±½Volume gelas)
dengan 1sdm (10 gram) starter mikoriza di lubang tanam, kemudian ditutup
dengan zeolit
2. Pemeliharaaan
- Penyiraman 2 x 1 hari (hari cerah dan panas)
- Pemupukan 2 x 1minggu (Hyponex-merah : 10ml/cup), dilakukan pada waktu pagi
hari setelah penyiraman.
3. Pengamatan Propagul Mikoriza
(setiap 3minggu sekali setelah bulan ke dua berjalan)
4. Pemanenan Produksi masal Mikoriza
- Sebagai bahan mikoriza untuk produksi masal periode berikutnya
- Inokulasi ke bibit tanaman keras
B. Inokulasi Mikoriza ke tanaman keras
Inukulum mikoriza yang telah didapatkan dari produksi masal kemudian
diinokulasikan ke sistem perakaran tanaman keras pada saat pemindahan semai dari
bak kecambah ke polybag.
- Dosis : 10 -20 gr inokulum mikoriza/polybag tanaman.
Seminar Nasional tahun 2011
Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. 5

III. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dari hasil penerapan teknologi mikoriza ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan Bibit
tanaman yang terinfeksi mikoriza menunjukkan perbedaan tinggi yang nyata rata-rata 5-15 cm
pada beragam jenis tanaman, seperti pada contoh tinggi tanaman kihujan tinggi tanaman
terinfeksi mikoriza sebesar 36,5 cm dan tanaman kontrol (tanpa infeksi Mikoriza) sebesar 24 cm
selain itu contoh pada bibit tanaman angsana tinggi tanaman terinfeksi mikoriza sebesar 22 cm
dan tanaman kontrol (tanpa infeksi Mikoriza) sebesar 14,5 cm (seperti terlihat pada gambar.2).
Ciri-ciri bibit tanaman keras yang telah bermikoriza adalah bibit tampak kuat (vigor), sehat dan
daun berwarna hijau. Ciri lain, dengan mata telanjang dapat dilihat organ hifa/miselia cendawan
menyelimuti sistem perakaran.

Grafik Hasil Pertumbuhan


Inokulasi Mikoriza dan Tanpa Mikoriza
50
40
Tinggi (cm)

30
20
10
0
Kihujan Johar Angsana Albazia Kayu Putih
Tanaman Hutan

Inokulasi Mikoriza Tanpa Mikoriza

Gambar 2. Hasil Inokulasi Mikoriza pada bibit Tanaman Keras di Pembibitan

Pemberian mikoriza memiliki pengaruh yang sangat berbeda nyata terhadap pertumbuhan
bibit tanaman di pembibitan maupun di lapangan (seperti terlihat pada Gambar.3.). Pertumbuhan
tinggi dilapangan terlihat dari respon tanaman terhadap kinerja mikoriza yang membantu dalam
penyerapan unsur hara terutama fosfat karena dengan adanya mikoriza akan menyebabkan
terjadinya peningkatan permukaan absorbsi, kerja enzim fosfatase dan enzim oksalat dan
membantu meningkatkan absorpsi hara pada tanaman. Selain itu pengaruh mikoriza di lapangan
adalah sebagai antibiotik dari patogen akar dengan mekanisme lapisan hifa yang menutupi akar

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. 6

dapat melepaskan antibiotik. Pertumbuhan tanaman terlihat baik di lahan bekas tambang yang
mengandung beberapa logam berat , disebabkan oleh kerja hifa mikoriza yang dapat mengurangi
pencemaran logam dan mampu menghasilakan zat pengatur tumbuh (hormon) yang dapat
menstimulasi pertumbuhan tanaman.

Gambar 3. Pertumbuhan Tanaman Keras di Lapangan

Kondisi lahan bekas tambang di PTBA merupakan kondisi lahan marjinal yang
membutuhkan beberapa perlakuan ekstensif sebelum dilakukan revegetasi. Namun dengan
hadirnya mikoriza yang terinfeksi dalam perakaran bibit tanaman akan membantu memperbaiki
sifat fisik tanah sebagai tempat tumbuh tanaman keras tersebut. Selain itu mikoriza membantu
kerja perakaran tanaman dengan meningkatkan toleransi tanaman terhadap keadaan lingkungan
yang tidak menguntungkan seperti kekeringan dan salinitas seperti yang diungkapkan oleh
Brundrett et al., 1996 dan Delvian, 2003. Kekeringan yang menyebabkan rusaknya jaringan
korteks, kemudian matinya perakaran, pengaruhnya tidak akan permanen pada akar yang
bermikoriza. Akar bermikoriza akan cepat pulih kembali setelah periode kekurangan air berlalu.
Hifa cendawan/jamur masih mampu menyerap air pada pori-pori tanah pada saat akar bibit sudah
tidak mampu lagi. Selain itu penyebaran hifa di dalam tanah sangat luas, laju transpirasi lebih
kecil per satuan luas daun dan peningkatan tekanan osmotik, sehingga dapat memanen air relatif
lebih banyak. Faktor lingkungan berpengaruh terhadap pembentukan mikoriza dalam hal suplai
dan keseimbangan hara, kelembaban dan pH tanah (Richards,1987). Perbedaan lokasi dan
rizosfer menyebabkan perbedaan keanekaragaman spesies dan populasi mikoriza. Tanah yang
didominasi oleh fraksi lempung (clay) merupakan kondisi yang diduga sesuai untuk
perkembangan spora Glomus, dan tanah berpasir spora Gigaspora ditemukan dalam jumlah
tinggi. Pada tanah berpasir, pori-pori tanah terbentuk lebih besar dibanding tanah lempung dan
keadaan ini diduga sesuai untuk perkembangan spora Gigaspora yang berukuran lebih besar
daripada spora Glomus (Baon,1998). Di lahan bekas tambang PTBA, tekstur tanah timbunan

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. 7

bekas tambang masuk dalam kelas liat, lempung berliat dan lempung berpasir dengan strutur
tanah granular dan gumpal sehingga spora gigaspora, Acaulospora dan glomus tumbuh baik dan
terlihat di bawah mikroskop (seperti terlihat pada Gambar.4). Keanekaragaman dan penyebaran
mikoriza di hutan sangat bervariasi, hal ini dapat disebabkan oleh kondisi lingkungan yang
bervariasi juga. Namun tingkat populasi dan komposisi jenis sangat bervariasi dan dipengaruhi
oleh karakteristik tanaman dan sejumlah faktor lingkungan seperti suhu, pH, kelembaban tanah,
kandungan fosfor dan nitrogen. Suhu terbaik untuk perkembangan mikoriza adalah pada suhu
30°C, tetapi untuk kolonisasi miselia yang terbaik adalah pada suhu 28-35 °C (Suhardi, 1989;
Setiadia, 2001; Powell and Bagyaraj, 1984). Hal ini sangat sesuai dengan suhu udara di Tanjung
Enim berkisar 28 – 300 C dan sangat cocok untuk perkembangan mikoriza.

Morfologi
Acaulospora Spp.
Acaulospora Spp.

Gigaspora dan
Glomus

Gambar 4. Spora mikoriza di PTBA secara mikroskopis

Kelebihan lain yang didapat adalah tanaman memilki sistem akar yang kompak sehingga
dapat memperbaiki agregasi partikel tanah, pemadatan dan keasaman tanah. Oleh karena itu
implementasi mikoriza pada tahapan pra reklamasi sangat membantu keberhasilan dalam tahapan
reklamasi sehingga bibit bisa lebih resisten terhadap kondisi lahan marjinal, pertumbuhan cepat,
mudah menimplememtasikannya, bersifat ramah lingkungan, tidak menambah biaya yang
signifikan.

Disamping itu, produksi massal mikoriza sebesar 175,5 kg yang bisa di gunakan untuk
produksi massal mikoriza berikutnya (2.591 cup) maupun untuk diinokulasikan ke tanaman

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. 8

revegetasi (5.000 polybag). Dengan demikian, dengan pengembangan mikoriza yang dilakukan
ini menjadikan nilai satu sendok mikoriza dalam satu polybag tanaman revegetasi sebesar Rp.
80,-- Rp 100,- dibandingkan harga membeli mikoriza yang siap dipakai sebesar Rp. 600,- dan
dapat menghemat Rp.500/polybag dan sekaligus menghemat penggunaan pupuk kimia dengan
dosis yang sangat rendah. Efisiensi penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi hingga lebih dari
50% di tingkat persemaian. Salah satu manfaat jangka panjang yang dapat diperoleh adalah
investasi yang berkesinambungan, pertumbuhan bibit dapat hidup di lahan gersang, serta dari
sudut pandang ekologi hutan, kita juga turut membantu menyambung kembali rantai-rantai
makanan yang sempat terputus yang diakibatkan oleh kerusakan hutan.

Meskipun mikoriza bukanlah satu-satunya teknologi untuk mencapai pertumbuhan


optimal pada tanaman revegetasi tetapi mikoriza bisa dijadikan sebagai salah satu metode
rehabilitasi dan revegetasi yang diterapkan PTBA untuk meningkatkan keberhasilan dalam
rehabilitasi dan revegetasi lahan pasca tambang yang terdegradasi melalui pembekalan bibit di
pembibitan. Dan kedepannya, mikoriza, bisa dijadikan sebagai salah satu program unggulan
CSR dalam membantu para petani di sekitar kegiatan penambangan, sehingga petani sekitar
kegiatan penambangan ikut menikmati manfaat mikoriza di lahan milik mereka khususnya
tanaman karet/Sawit yang banyak ditanam oleh masyarakat. Ataupun bisa untuk bekal masa
pensiun yang berminat di perkebunan.

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. 9

IV. KESIMPULAN

1. Penerapan Mikoriza pada tahap pra reklamasi di PTBA memberikan pengaruh


tinggi tanaman yang berbeda nyata dari tanaman tanpa mikoriza baik di
persemaian maupun di lapangan.
2. Jenis spora Mikoriza yang ditumbuh `kembangkan oleh PTBA dan yang
terlihat di bawah mikroskop adalah spora Glomus, Acaulospora dan gigaspora.
3. Implementasi Mikoriza tidak sulit dan tidak menambah biaya yang sifnifikan,
bahkan Introduksi mikoriza pada tanaman keras dapat menghemat penggunaan
pupuk kimia dan dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman, kemampuan
beradaptasi terhadap kekeringan pada lahan terdegradasi bekas tambang
PTBA.
4. Sebagai salah satu solusi untuk mendukung bekas lahan tambang sehingga
tujuan dari implementasi “green Mining” bisa berhasil dengan lebih cepat.
5. Kedepan implementasi mikoriza ini bisa dijadikan salah satu unggulan
kegiatan CSR perusahaan untuk masyarakat sehingga bisa mendukung
pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan.

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan
PT. Bukit Asam (Persero) Tbk. 10

V. DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2009. Modul 1 “Fungi Mikoriza Arbuskula” Training Pengembangan Mikoriza


untuk Pembibitan di PT. Bukit Asam, Tanjung Enim, 31 Agustus – 4 September 2009.
Laboratorium Bioteknologi Hutan dan Lingkungan Pusat Penelitian Sumberdaya Hayati
dan Bioteknologi Institut Pertanian Bogor.

Santoso, Erdy. Turjaman, Maman dan Irianto, Ragil. “Aplikasi Mikoriza


Ntukmeningkatkan Kegiatan Rehabilitasi Hutan Dan Lahan Terdegradasi”
http://www.dephut.go.id/files/Erdy.pdf

Setiadi, Yadi. “Teknik Revegetasi Untuk Merehabilitasi Lahan Pasca Tambang”


http://pkrlt.ugm.ac.id/files/yadi%20setiadi.pdf

Husna. Tuheteru, Faisal Danu dan Mahfudz. 2007. “Aplikasi Mikoriza Untuk Memacu
Pertumbuhan Jati Di Muna”. INFO TEKNIS Vol 5 no 1 Juli 2007. Balai Besar Penelitian
Bioteknologi dan Pemuliaan Tanaman Hutan. Bogor

Feronika, Anna. 2011 ”Mikoriza: Peran, Prospek, Dan Kendalanya”.


http://mti.ugm.ac.id/~brianadi/data/ana/mkrz%20peran%20prospek%207%20kendala.pdf

Seminar Nasional tahun 2011


Mikoriza : Pupuk dan Pestisida Hayati
Pendukung Pertanian Berkelanjutan yang Ramah Lingkungan

Anda mungkin juga menyukai