Anda di halaman 1dari 2

*Mengapa Bubur Identitik Sebagai Makanan Orang Sakit?

Kandungan gizi pada bubur tentunya berbeda dengan nasi. Bubur mempunyai keunggulan dimana kadar
air yang lebih banyak daripada nasi. Kalau kamu sedang sakit dan bermasalah pada bagian pencernaan
seperti mual, muntah, atau diare bubur adalah pilihan yang tepat. Bubur bisa menggantikan cairan yang
hilang saat sakit.

*Sejarah Awal Mula Adanya Bubur Sebagai Makanan*

(Slide 1)

Bubur terbuat dari bahan utama beras, yang banyak dikonsumsi para penduduk Asia. Yang popular di
Asia, berasal dari Tiongkok. Di Tiongkok, beras yang dimasak perlahan dengan air disebut dengan
congee. Sudah ada sejak sebelum Masehi. Konon, bubur sudah ada sejak zaman Kaisar Kuning berkuasa.
Kaisar Kuning ini adalah Kaisar Xuanyuan Huangdi. Dikisahkan, pada tahun 238 sebelum masehi, terjadi
musim paceklik atau kekurangan bahan makanan. Paceklik ini disebabkan oleh kemarau yang
berkepanjangan. Sang Kaisar pun memikirkan cara untuk mengolah makanan menjadi banyak. Saat
Kaisar makan, beliau menuangkan sup panas ke atas nasi. Ini membuat nasi mengembang seperti bubur,
teman-teman. Kaisar pun meminta juru masak untuk memasak beras sampai menjadi bubur. Sehingga ada
lebih banyak makanan untuk rakyatnya.

(Slide 2)

Kisah dokter Chun Yuyi yang merawat Kaisar Qi yang sedang sakit dengan cara menyajikan bubur.
Kemudian, bubur mulai disajikan sebagai menu sarapan orang yang sedang sakit. Bubur dianggap
menjadi makanan sehat sejak tahun 219 dalam buku pengobatan tradisional Tiongkok. Selain itu, tekstur
bubur yang lembut, makanan ini mulai sering dijadikan makanan pedamping susu untuk adik bayi yang
sudah boleh makan nasi. Seiring berajalannya waktu, bubur mulai disajikan menjadi menu sarapan di
rumah-rumah di Tiongkok. Begitupun juga negara Asia lainnya, termasuk Indonesia.
Digita

Anda mungkin juga menyukai