Anda di halaman 1dari 17

MODUL AJAR MATEMATIKA

SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

A. KOMPONEN MODUL AJAR

1. Identitas Modul Ajar


Penyusun Ida Hidayanti, S.PdI
Sekolah SMKN 1 Mundu Cirebon
Tahun Pelajaran 2022/2023
Jenjang Pendidikan SMK
Kelas X
Semester Ganjil
Topik Pelajaran Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV)
2. Fase Capaian Modul Ajar

 Fase : E
 Elemen : Aljabar dan Fungsi
3. Jumlah Jam Pelajaran

 16 JP (1 JP @ 45 menit) = 2 minggu

4. Model Belajar

 Moda Pembelajaran : PTM, Blanded Learning


 Model Pembelajaran : Discovery Learning
5. Tujuan pembelajaran

 Peserta didik dapat menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara
grafik
 Peserta didik dapat menyelesaikan masalah dengan memodelkan ke dalam sistem pertidaksamaan
linear (paling banyak dua variabel)

6. Dimensi Pancasila

 Bernalar kritis dalam mengaplikasikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dalam
menyelesaikan permasalahan kontekstual
 Kreatif dalam memperoleh dan memproses informasi dan gagasan.
 Gotong royong, modul ajar ini mengarahkan siswa kepada berkeja secara berkolaborasi dalam
memecahkan masalah dalam kehidupan
7. Pengetahuan / Keterampilan Prasyarat

 Memahami konsep sistem persamaan linear dua variabel

B. KOMPONEN DETAIL MODUL AJAR PER PERTEMUAN


1. Bahan ajar
 Buku paket
 Modul
 Lembar Aktivitas Siswa

2. Pemahaman Bermakna
Pemahaman bermakna pada pertemuan minggu ke-1:
 Memahami bentuk umum sistem pertidaksamaan linear dua variabel
 Menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel
 Melukis grafik daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel

Pemahaman bermakna pada pertemuan minggu ke-2:


 Menyajikan penyelesaian masalah sistem pertidaksamaan linear dua variabel
 Menyelesaikan masalah kontekstual berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel

3. Pertanyaan Pemantik
Pertanyaan pemantik pada pertemuan minggu ke-1:
 Apa yang kamu ketahui mengenai pertidaksamaan linear dua variabel?
 Bagaimana bentuk umum sistem pertidaksamaan linear dua variabel?
 Bagaimana menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel?
 Bagaimana melukis grafik daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear satu dan
dua variabel?

Pertanyaan pemantik pada pertemuan minggu ke-2:


 Bagaimana menyajikan penyelesaian masalah sistem pertidaksamaan linear dua variabel?
 Bagaimana menyelesaikan masalah kontekstual berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear
dua variabel?

4. Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan pada pertemuan minggu ke-1:
Setelah menyelesaikan pembelajaran, peserta didik mampu:
 Menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik

Indikator Keberhasilan pada pertemuan minggu ke-2:


Setelah menyelesaikan pembelajaran, peserta didik mampu:
 Menyelesaikan masalah dengan memodelkan ke dalam sistem pertidaksamaan linear (paling
banyak dua variabel)

5. Asesmen
 Penilaian Individu / Latihan Soal
 Penilaian Lembar Aktivitas per kelompok/individu
 Tes Tertulis (Asessmen Formatif)

6. Sarana dan Prasarana


 Komputer/Laptop/Smartphone
 Jaringan Internet
 Alat tulis dan buku

7. Rencana Kegiatan
Pertemuan minggu ke-1: PTM/ Blanded Learning (180 Menit)
Kegiatan awal (30 menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdo’a bersama
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran dan penilaian
4. Peserta didik dengan arahan guru mengingat kembali materi sistem persamaan linear dua
variabel sebagai materi prasyarat mempelajari sistem pertidaksamaan linear dua variabel
5. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran manfaat mempelajari
menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan berkaitan dengan
menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik
7. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
 Apa yang kamu ketahui mengenai pertidaksamaan linear dua variabel?
 Bagaimana bentuk umum sistem pertidaksamaan linear dua variabel?
 Bagaimana menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel?
 Bagaimana melukis grafik daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
satu dan dua variabel?

Kegiatan inti (135 menit)


Simulation (Pemberi rangsangan)
1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok (1 kelompok terdiri dari 3-4 orang)
2. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai :
a. Bagaimana menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel?
b. Bagaimana langkah-langkah melukis grafik daerah himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linear dua variabel?
3. Peserta didik memberikan tanggapan dari pertanyaan guru
4. Guru meminta peserta didik membaca materi dan mengamati contoh tentang menentukan
solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik
5. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan
terkait hal yang belum dipahami dari hasil pengamatan.

Problem Statement (Identifikasi Masalah)


6. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi dan berdiskusi secara kelompok mengenai
permasalahan yang ada di Lembar Aktivitas.

Data Collection (Pengumpulan Data)


7. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing
/mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi dan mengumpulkan informasi tentang:
 Bentuk umum sistem pertidaksamaan linear dua variabel
 Contoh soal menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidakamaan linear dua
variabel
 Melukis grafik daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel

Data Processing (Pengolahan Data)


8. Guru meminta peserta didik mengaplikasikan konsep menentukan solusi dari sistem
pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik dalam menyelesaikan Lembar
Aktivitas.
9. Guru meminta peserta didik untuk menjawab dan menyelesaikan soal dalam Lembar Aktivitas
10. Peserta didik mengasosiasikan/mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari
kegiatan mengamati dan mengumpulkan informasi untuk menarik kesimpulan terkait
menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik
Verification (Pembuktian)
11. Peserta didik perwakilan kelompok diminta mengomunikasikan /melaporkan hasil
studinya dan kemudian bersama-sama dengan dibimbing oleh guru memaparkan dan
mendiskusikan hasil laporannya dapat dilakukan secara kolaboratif di depan kelas.
12. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan
13. Guru memberikan konfirmasi mengenai jawaban peserta didik dan mengajak peserta didik
menuliskan kesimpulan pada Lembar Aktivitas.
14. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang telah mempresentasikan hasilnya.

Generalization (Menarik Kesimpulan)


15. Guru meminta peserta didik untuk menarik kesimpulan tentang:
 Bentuk umum sistem pertidaksamaan linear dua variabel
 menentukan himpunan penyelesaian dan melukis grafik daerah himpunan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel
16. Peserta didik mendapatkan pemaparan umum dari guru sebagai bentuk konfirmasi
mengenai menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel
secara grafik
17. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait menentukan solusi dari
sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik

Kegiatan penutup (15 menit)


1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi
2. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran berlangsung
4. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan dari pembelajaran yang sudah dilakukan
terkait menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara
grafik
5. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
6. Guru mengingatkan peserta didik untuk mengerjakan tugas dan menyampaikan batas waktu
pengumpulannya.
7. Guru menyampaikan materi selanjutnya terkait penyelesaian masalah kontekstual berkaitan
dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel

Pertemuan minggu ke-2: PTM/ Blanded Learning (180 Menit)


Kegiatan awal (30 menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdo’a bersama
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran dan penilaian
4. Peserta didik dengan arahan guru mengingat kembali materi sebelumnya mengenai
menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik
sebagai materi prasyarat mempelajari penyelesaian masalah kontekstual berkaitan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel
5. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran manfaat mempelajari
penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan berkaitan dengan
penyelesaian masalah kontekstual berkaitan sistem pertidaksamaan linear dua variabel
7. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
 Bagaimana menyajikan penyelesaian masalah sistem pertidaksamaan linear dua
variabel?
 Bagaimana menyelesaikan masalah kontekstual berkaitan dengan sistem pertidaksamaan
linear dua variabel?
Kegiatan inti (135 menit)

Simulation (Pemberi rangsangan)


1. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok (1 kelompok terdiri dari 3-4 orang)
2. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan mengenai :
a. Menurut pendapatmu apakah penyajian masalah SPLDV sama dengan SPtLDV?
b. Bagaimana menyajikan penyelesaian masalah sistem pertidaksamaan linear dua
variabel?
c. Bagaimana menyelesaikan permasalahan kontekstual berkaitan dengan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel?
3. Peserta didik memberikan tanggapan dari pertanyaan guru
4. Guru meminta peserta didik membaca materi dan mengamati contoh tentang
penyelesaian masalah kontekstual berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel
5. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan
terkait hal yang belum dipahami dari hasil pengamatan.

Problem Statement (Identifikasi Masalah)


6. Guru meminta peserta didik untuk mengidentifikasi dan berdiskusi secara kelompok mengenai
permasalahan yang ada di Lembar Aktivitas

Data Collection (Pengumpulan Data)


7. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi pustaka (browsing
/mengunjungi perpustakaan) guna mengeksplorasi dan mengumpulkan informasi tentang:
 Penyajian penyelesaian masalah sistem pertidaksamaan linear dua variabel
 Penyelesaian permasalahan kontekstual berkaitan dengan sistem
pertidaksamaan linear dua variabel

Data Processing (Pengolahan Data)


8. Guru meminta peserta didik mengaplikasikan konsep penyelesaian masalah kontekstual
berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dalam menyelesaikan Lembar
Aktivitas.
9. Guru meminta peserta didik untuk menjawab dan menyelesaikan soal dalam Lembar Aktivitas.
10. Peserta didik mengasosiasikan/mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari kegiatan
mengamati dan mengumpulkan informasi untuk menarik kesimpulan terkait penyelesaian
masalah kontekstual berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel.

Verification (Pembuktian)
11. Peserta didik perwakilan kelompok diminta mengomunikasikan /melaporkan hasil
studinya dan kemudian bersama-sama dengan dibimbing oleh guru memaparkan dan
mendiskusikan hasil laporannya dapat dilakukan secara kolaboratif di depan kelas.
12. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan
13. Guru memberikan konfirmasi mengenai jawaban peserta didik dan mengajak peserta didik
menuliskan kesimpulan pada Lembar Aktivitas.
14. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang telah mempresentasikan hasilnya.

Generalization (Menarik Kesimpulan)


15. Guru meminta peserta didik untuk menarik kesimpulan tentang:
 Penyajian penyelesaian masalah sistem pertidaksamaan linear dua variabel
 Penyelesaian permasalahan kontekstual berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel
16. Peserta didik mendapatkan pemaparan umum dari guru sebagai bentuk konfirmasi mengenai
penyelesaian permasalahan kontekstual berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel
17. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan terkait penyelesaian permasalahan
kontekstual berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Kegiatan penutup (15 menit)
1. Guru dan peserta didik melakukan refleksi
2. Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami pada guru
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama pembelajaran berlangsung
4. Guru dan peserta didik membuat kesimpulan dari pembelajaran yang sudah dilakukan terkait
penyelesaian permasalahan kontekstual berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua
variabel
5. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
6. Guru mengingatkan peserta didik untuk mengerjakan tugas dan menyampaikan batas waktu
pengumpulannya.

C. LAMPIRAN

1. Lembar Aktivitas (terlampir)


2. Rubrik Penilaian (terlampir)
3. Bahan Ajar (terlampir)

Cirebon, Juli 2022


Disusun oleh,

Ida Hidayanti, S.PdI


NIP. 19810816 202221 2 026
LAMPIRAN
LEMBAR AKTIVITAS 1

Instruksi:
a. Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 3-4 orang
1. Bagaimanakah bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel?
2. Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan berikut:
x +3 y ≥ 6
3. Bagaimanakah langkah-langkah melukis grafik daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
dua variabel?
4. Lukislah grafik derah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut:

{
x+3 y ≥ 6
x≥0
y≥0
b. Diskusikan penyelesaiannya dengan teman satu kelompoknya
c. Presentasikan jawaban kelompok kalian ke depan kelas

Nama Kelompok : ………………………………..


Nama anggota kelompok :
1. ………………………………………..
2. ………………………………………..
3. ………………………………………..
4. ………………………………………..
Kelas : ………………………………..
ASESMEN PRESENTASI HASIL LEMBAR AKTIVITAS 1
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK

Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten


ASPEK
(0-6) (6-7) (8-9) (10)
Proses Peserta didik tidak Peserta didik terlibat
Peserta didik Peserta didik terlibat
diskusi terlibat dalam dalam diskusi
terlibat dalam dalam pengerjaan
pengerjaan diskusi pengerjaan pengerjaan namunpengerjaan secara secara aktif dan
kelompok kelompok kurang aktif aktif tetapi terbuka untuk
menutup diri diskusi
untuk diskusi
Proses Peserta didik tidak Peserta didik mampu Peserta didik Peserta didik mampu
presentasi mampu mempresentasikan mampu mempresentasikan
hasil mempresentasikan hasil pengerjaan mempresentasikan hasil pengerjaan
hasil pengerjaan namun dengan sikap hasil pengerjaan dengan sikap yang
dengan sikap yang
yang kurang baik baik namun tidak baik dan mampu
mampu berdiskusi berdiskusi

Keterangan :
 Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
 Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level
kompeten
SOAL LATIHAN 1

Nama Guru : Nama Siswa :


Mata Pelajaran : Matematika Kelas :

Kerjakan soal berikut dengan benar dan tepat, uraikan langkah-langkah penyelesaian dari setiap soal!

1. Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan linier dua variabel berikut:

a. 3 x+ 6 y ≥ 12

b. 2 x+5 y ≤10

2. Lukislah grafik derah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut:

{
x+ y ≤ 6
2x+ y ≥4
a.
x ≥0
y≥0

{
12 x +3 y ≤ 36
2 x + y ≥10
b.
x≥0
y ≥0

3. Tentukanlah sistem pertidaksamaan untuk dearah yang diarsir pada gambar di bawah ini.
LEMBAR AKTIVITAS 2

Instruksi:
a. Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 3-4 orang
Seorang pedagang mainan ingin membeli mainan untuk persediaan di tokonya maksimum 100 paket.
Mainan yang akan dibeli adalah jenis A dengan harga Rp 6.000 perpaket dan jenis B seharga Rp. 8.000
perpaket. Uang yang tersedia untuk modal adalah Rp. 720.000.
a. Tentukan model matematika dari permasalahan tersebut!
b. Gambarlah daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan liniernya agar keuntungannya maksimum !

b. Diskusikan penyelesaiannya dengan teman satu kelompoknya


c. Presentasikan jawaban kelompok kalian ke depan kelas

Nama Kelompok : ………………………………..


Nama anggota kelompok :
1. ………………………………………..
2. ………………………………………..
3. ………………………………………..
4. ………………………………………..
Kelas : ………………………………..
ASESMEN PRESENTASI HASIL LKPD 2
INSTRUMEN PENILAIAN: PROSES DAN PRODUK

Belum Kompeten Cukup Kompeten Kompeten Sangat Kompeten


ASPEK
(0-6) (6-7) (8-9) (10)
Proses Peserta didik tidak Peserta didik terlibat
Peserta didik Peserta didik terlibat
diskusi terlibat dalam dalam diskusi
terlibat dalam dalam pengerjaan
pengerjaan diskusi pengerjaan pengerjaan namunpengerjaan secara secara aktif dan
kelompok kelompok kurang aktif aktif tetapi terbuka untuk
menutup diri diskusi
untuk diskusi
Proses Peserta didik tidak Peserta didik mampu Peserta didik Peserta didik mampu
presentasi mampu mempresentasikan mampu mempresentasikan
hasil mempresentasikan hasil pengerjaan mempresentasikan hasil pengerjaan
hasil pengerjaan
hasil pengerjaan namun dengan sikap dengan sikap yang
dengan sikap yang
yang kurang baik baik namun tidak baik dan mampu
mampu berdiskusi berdiskusi

Keterangan :
 Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
 Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level
kompeten
SOAL LATIHAN 2

Nama Guru : Nama Siswa :


Mata Pelajaran : Matematika Kelas :

Kerjakan soal berikut dengan benar dan tepat, uraikan langkah-langkah penyelesaian dari setiap soal!

1. Suatu jenis makanan ternak membutuhkan 5 kg daging dan 3 kg tepung. Makanan ternak jenis lain
membutuhkan 6 kg daging dan 8 kg tepung. Jika tersedia daging 60 kg dan tepung 48 kg, sedangkan
bahan yang lain cukup tersedia, maka Gambarlah daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan liniernya!
2. Pesawat penumpang mempunyai tempat duduk 48 kursi. Setiap penumpang kelas utama boleh
membawa bagasi maksimum 60 kilogram sedangkan kelas ekonomi maksimum 20 kg. Pesawat hanya
dapat membawa bagasi maksimum 1440 kg. Harga tiket kelas utama Rp150.000,00 dan kelas
ekonomi Rp100.000,00.
a. Buatlah model matematika dari masalah tersebut!
b. Supaya pendapatan dari penjualan tiket pada saat pesawat penuh mencapai maksimum, tentukan
jumlah tempat duduk kelas utama.
BAHAN AJAR
SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL

Pertemuan minggu ke-1:


A. PERTIDAKSAMAAN LINIER DUA VARIABEL
Pertidaksamaan linear adalah bentuk pertidaksamaan yang memuat dua buah variabel dengan
pangkat tertinggi dari variabel tersebut adalah satu.
Bentuk umum pertidaksamaan linear adalah
ax +by (R) c

dengan:
x dan y sebagai variabel
a, b, dan c konstanta
(R) = salah satu tanda relasi ketidaksamaan ( ¿ ,<, ≥ atau≤ )

Langkah-langkah penyelesaian pertidaksamaan linear dua variabel (PtLDV):


1. Ubah tanda pertidaksamaan menjadi tanda sama dengan (=)
2. Cari nilai titik potong terhadap sumbu X saat y = 0 dan sebaliknya
3. Gambar grafik garis yang menghubungkan kedua titik
4. Arsir daerah yang bersesuaian dengan tanda pertidaksamaan

Contoh:
Tentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan linear dari 3 x+ 2 y 12 !
Penyelesaian:
Langkah (1) : Ubah tanda pertidaksamaan menjadi : 3 x+ 2 y =12
Langkah (2) : Tentukan titik potong terhadap sumbu X dan sumbu Y.
Titik potong sumbu X adalah jika y=0
sehingga diperoleh : 3 x+ 2(0)=12
3 x+ 0=12
3 x=12
x=4
Jadi, titik potong terhadap sumbu X adalah ( 4 , 0).
Titik potong sumbu Y adalah jika x=0.
sehingga diperoleh : 3( 0)+2 y=12
0+2 y=12
2 y=12
y=6
Jadi, titik potong terhadap sumbu Y adalah (0 , 6).
Langkah (3) : Gambar grafik garis yang menghubungkan kedua
titik.
Langkah (4): Arsir daerah yang bersesuaian dengan tanda
pertidaksamaan.

Catatan:
 Tanda pertidaksamaan  mengisyaratkan daerah penyelesaian berada di sebelah kanan atas
garis.
 Tanda pertidaksamaan  mengisyaratkan daerah penyelesaian berada di sebelah kiri bawah
garis.
Contoh:
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut.
2 x+ y 4
x0
y 0 x, y R

Penyelesaian:
 Titik potong dengan sumbu X y=0
2 x+ y =4
2 x+ 0=4
2 x=4
4
x=
2
x=2
Jadi titik potong dengan sumbu X : (2 , 0)

 Titik potong dengan sumbu Y  x = 0


2 x+ y =4
2.0+ y =4
0+ y =4
y=4
Jadi titik potong dengan sumbu Y : (0 , 4 )

Untuk menentukan daerah himpunan penyelesaian dari


2 x+ y ≤ 4 , ambil suatu titik: misalnya titik (1 , 1), Karena titik
tersebut memenuhi pertidaksamaan yaitu 2.1+1<4 maka
daerah itu merupakan daerah penyelesaian (arsiran).

B. SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINIER DUA VARIABEL


Sistem pertidaksamaan linear dua variabel adalah gabungan dari beberapa pertidaksamaan linear
dua variabel.
Langkah-langkah penyelesaian Sistem Pertidaksamaan Linear Dua Variabel (SPtLDV):
1. Ubah tanda pertidaksamaan menjadi tanda sama dengan (=) untuk setiap pertidaksamaan.
2. nilai titik potong terhadap sumbu X saat y = 0 dan sebaliknya dari setiap persamaan.
3. Gambar grafik garis yang menghubungkan kedua titik dari setiap pertidaksamaan.
4. Arsir daerah yang bersesuaian dengan tanda pertidaksamaan dan cari daerah penyelesaian dari
SPtLDV tersebut.

Contoh:
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel tersebut jika x dan y
merupakan bilangan bulat positif.
3 x+ 2 y ≤ 8
x+ y≤3
Penyelesaian:
Pertama akan dilukis garis 3 x+ 2 y ≤ 8, garis x + y ≤ 3 ke dalam satu tatanan koordinat Cartesius
3 x+ 2 y ≤ 8
x y (x,y)
0 4 (0, 4)
8 8
0 ( , 0)
3 3

x+ y≤3
x y (x,y)
0 3 (0, 3)
3 0 (3, 0)

Titik potong kedua garis tersebut adalah (2, 1).

Daerah berwarna ungu merupakan daerah hasil penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.

Contoh:
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut :

{
2 x+ y ≤ 4
2 x +3 y ≤ 6
x , y ∈R
x≥0
y ≥0

Penyelesaian:
2 x+ y ≤ 4
x y (x,y)
0 4 (0, 4)
2 0 (2, 0)

2 x+3 y ≤ 6
x y (x,y)
0 2 (0, 2)
3 0 (3, 0)
Pertemuan minggu ke- 2:

Penyelesaian permasalahan kontekstual berkaitan dengan sistem pertidaksamaan linear dua


variabel

Contoh soal:
Pak Rendi berencana membangun 2 tipe rumah; yaitu, tipe A dan tipe B di atas sebidang tanah seluas
10.000 m2 . Setelah dia berkonsultasi dengan arsitek (perancang bangunan), ternyata untuk membangun
sebuah rumah tipe A dibutuhkan tanah seluas 100 m 2 dan untuk membangun sebuah rumah tipe B
dibutuhkan tanah seluas 75 m 2 . Karena dana yang dimilikinya terbatas, maka banyak rumah yang
direncanakan akan dibangun paling banyak 125 unit. Jika kamu adalah arsitek Pak Rendi, bantulah Pak
Rendi menentukan berapa banyak rumah tipe A dan tipe B yang mungkin dapat dibangun sesuai dengan
kondisi luas tanah yang ada dan jumlah rumah yang akan dibangun
Penyelesaian:
Misalkan: x: banyak rumah tipe A yang akan dibangun
y: banyak rumah tipe B yang akan dibangun
Banyak rumah tipe A dan tipe B yang dapat dibangun ?
a) Luas tanah yang diperlukan untuk membangun rumah tipe A dan tipe B di atas tanah seluas
10.000m2 ditentukan oleh pertidaksamaan: 100x + 75y ≤ 10.000, pertidaksamaan ini
disederhanakan menjadi:
4x + 3y ≤ 400 …………………………………………….………………….(1)
b) Jumlah rumah yang akan dibangun x + y ≤ 125………………………..……. (2)
Dari pertidaksamaan (1) dan (2), kita tentukan banyak rumah tipe A dan tipe B yang dapat dibangun
dengan menerapkan metode eliminasi pada sistem persamaan linear dua variabel berikut

|
4 x +3 y=400 × 1→ 4 x +3 y=400
x + y=125 ×3 → 3 x +3 y=375−¿ ¿
x=25

x + y=125
25+ y =125
y=125−25
y=100

Dengan demikian, Pak Rendi dapat membangun rumah tipe A sebanyak 25 unit, dan rumah tipe B
sebanyak 100 unit.

Anda mungkin juga menyukai