Fase : E
Elemen : Aljabar dan Fungsi
3. Jumlah Jam Pelajaran
16 JP (1 JP @ 45 menit) = 2 minggu
4. Model Belajar
Peserta didik dapat menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara
grafik
Peserta didik dapat menyelesaikan masalah dengan memodelkan ke dalam sistem pertidaksamaan
linear (paling banyak dua variabel)
6. Dimensi Pancasila
Bernalar kritis dalam mengaplikasikan sistem pertidaksamaan linear dua variabel dalam
menyelesaikan permasalahan kontekstual
Kreatif dalam memperoleh dan memproses informasi dan gagasan.
Gotong royong, modul ajar ini mengarahkan siswa kepada berkeja secara berkolaborasi dalam
memecahkan masalah dalam kehidupan
7. Pengetahuan / Keterampilan Prasyarat
2. Pemahaman Bermakna
Pemahaman bermakna pada pertemuan minggu ke-1:
Memahami bentuk umum sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel
Melukis grafik daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel
3. Pertanyaan Pemantik
Pertanyaan pemantik pada pertemuan minggu ke-1:
Apa yang kamu ketahui mengenai pertidaksamaan linear dua variabel?
Bagaimana bentuk umum sistem pertidaksamaan linear dua variabel?
Bagaimana menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel?
Bagaimana melukis grafik daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear satu dan
dua variabel?
4. Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan pada pertemuan minggu ke-1:
Setelah menyelesaikan pembelajaran, peserta didik mampu:
Menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik
5. Asesmen
Penilaian Individu / Latihan Soal
Penilaian Lembar Aktivitas per kelompok/individu
Tes Tertulis (Asessmen Formatif)
7. Rencana Kegiatan
Pertemuan minggu ke-1: PTM/ Blanded Learning (180 Menit)
Kegiatan awal (30 menit)
1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdo’a bersama
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran dan penilaian
4. Peserta didik dengan arahan guru mengingat kembali materi sistem persamaan linear dua
variabel sebagai materi prasyarat mempelajari sistem pertidaksamaan linear dua variabel
5. Guru memotivasi peserta didik dengan memberikan gambaran manfaat mempelajari
menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik
6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan berkaitan dengan
menentukan solusi dari sistem pertidaksamaan linear satu dan dua variabel secara grafik
7. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan pemantik:
Apa yang kamu ketahui mengenai pertidaksamaan linear dua variabel?
Bagaimana bentuk umum sistem pertidaksamaan linear dua variabel?
Bagaimana menentukan himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua
variabel?
Bagaimana melukis grafik daerah himpunan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
satu dan dua variabel?
Verification (Pembuktian)
11. Peserta didik perwakilan kelompok diminta mengomunikasikan /melaporkan hasil
studinya dan kemudian bersama-sama dengan dibimbing oleh guru memaparkan dan
mendiskusikan hasil laporannya dapat dilakukan secara kolaboratif di depan kelas.
12. Guru memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk memberikan tanggapan
13. Guru memberikan konfirmasi mengenai jawaban peserta didik dan mengajak peserta didik
menuliskan kesimpulan pada Lembar Aktivitas.
14. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik yang telah mempresentasikan hasilnya.
C. LAMPIRAN
Instruksi:
a. Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 3-4 orang
1. Bagaimanakah bentuk umum pertidaksamaan linear dua variabel?
2. Tentukan daerah penyelesaian dari pertidaksamaan berikut:
x +3 y ≥ 6
3. Bagaimanakah langkah-langkah melukis grafik daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan linear
dua variabel?
4. Lukislah grafik derah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut:
{
x+3 y ≥ 6
x≥0
y≥0
b. Diskusikan penyelesaiannya dengan teman satu kelompoknya
c. Presentasikan jawaban kelompok kalian ke depan kelas
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level
kompeten
SOAL LATIHAN 1
Kerjakan soal berikut dengan benar dan tepat, uraikan langkah-langkah penyelesaian dari setiap soal!
a. 3 x+ 6 y ≥ 12
b. 2 x+5 y ≤10
{
x+ y ≤ 6
2x+ y ≥4
a.
x ≥0
y≥0
{
12 x +3 y ≤ 36
2 x + y ≥10
b.
x≥0
y ≥0
3. Tentukanlah sistem pertidaksamaan untuk dearah yang diarsir pada gambar di bawah ini.
LEMBAR AKTIVITAS 2
Instruksi:
a. Kerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 3-4 orang
Seorang pedagang mainan ingin membeli mainan untuk persediaan di tokonya maksimum 100 paket.
Mainan yang akan dibeli adalah jenis A dengan harga Rp 6.000 perpaket dan jenis B seharga Rp. 8.000
perpaket. Uang yang tersedia untuk modal adalah Rp. 720.000.
a. Tentukan model matematika dari permasalahan tersebut!
b. Gambarlah daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan liniernya agar keuntungannya maksimum !
Keterangan :
Siswa yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Siswa yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level
kompeten
SOAL LATIHAN 2
Kerjakan soal berikut dengan benar dan tepat, uraikan langkah-langkah penyelesaian dari setiap soal!
1. Suatu jenis makanan ternak membutuhkan 5 kg daging dan 3 kg tepung. Makanan ternak jenis lain
membutuhkan 6 kg daging dan 8 kg tepung. Jika tersedia daging 60 kg dan tepung 48 kg, sedangkan
bahan yang lain cukup tersedia, maka Gambarlah daerah penyelesaian sistem pertidaksamaan liniernya!
2. Pesawat penumpang mempunyai tempat duduk 48 kursi. Setiap penumpang kelas utama boleh
membawa bagasi maksimum 60 kilogram sedangkan kelas ekonomi maksimum 20 kg. Pesawat hanya
dapat membawa bagasi maksimum 1440 kg. Harga tiket kelas utama Rp150.000,00 dan kelas
ekonomi Rp100.000,00.
a. Buatlah model matematika dari masalah tersebut!
b. Supaya pendapatan dari penjualan tiket pada saat pesawat penuh mencapai maksimum, tentukan
jumlah tempat duduk kelas utama.
BAHAN AJAR
SISTEM PERTIDAKSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
dengan:
x dan y sebagai variabel
a, b, dan c konstanta
(R) = salah satu tanda relasi ketidaksamaan ( ¿ ,<, ≥ atau≤ )
Contoh:
Tentukan daerah penyelesaian pertidaksamaan linear dari 3 x+ 2 y 12 !
Penyelesaian:
Langkah (1) : Ubah tanda pertidaksamaan menjadi : 3 x+ 2 y =12
Langkah (2) : Tentukan titik potong terhadap sumbu X dan sumbu Y.
Titik potong sumbu X adalah jika y=0
sehingga diperoleh : 3 x+ 2(0)=12
3 x+ 0=12
3 x=12
x=4
Jadi, titik potong terhadap sumbu X adalah ( 4 , 0).
Titik potong sumbu Y adalah jika x=0.
sehingga diperoleh : 3( 0)+2 y=12
0+2 y=12
2 y=12
y=6
Jadi, titik potong terhadap sumbu Y adalah (0 , 6).
Langkah (3) : Gambar grafik garis yang menghubungkan kedua
titik.
Langkah (4): Arsir daerah yang bersesuaian dengan tanda
pertidaksamaan.
Catatan:
Tanda pertidaksamaan mengisyaratkan daerah penyelesaian berada di sebelah kanan atas
garis.
Tanda pertidaksamaan mengisyaratkan daerah penyelesaian berada di sebelah kiri bawah
garis.
Contoh:
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut.
2 x+ y 4
x0
y 0 x, y R
Penyelesaian:
Titik potong dengan sumbu X y=0
2 x+ y =4
2 x+ 0=4
2 x=4
4
x=
2
x=2
Jadi titik potong dengan sumbu X : (2 , 0)
Contoh:
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan linear dua variabel tersebut jika x dan y
merupakan bilangan bulat positif.
3 x+ 2 y ≤ 8
x+ y≤3
Penyelesaian:
Pertama akan dilukis garis 3 x+ 2 y ≤ 8, garis x + y ≤ 3 ke dalam satu tatanan koordinat Cartesius
3 x+ 2 y ≤ 8
x y (x,y)
0 4 (0, 4)
8 8
0 ( , 0)
3 3
x+ y≤3
x y (x,y)
0 3 (0, 3)
3 0 (3, 0)
Daerah berwarna ungu merupakan daerah hasil penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dua variabel.
Contoh:
Tentukan daerah penyelesaian dari sistem pertidaksamaan berikut :
{
2 x+ y ≤ 4
2 x +3 y ≤ 6
x , y ∈R
x≥0
y ≥0
Penyelesaian:
2 x+ y ≤ 4
x y (x,y)
0 4 (0, 4)
2 0 (2, 0)
2 x+3 y ≤ 6
x y (x,y)
0 2 (0, 2)
3 0 (3, 0)
Pertemuan minggu ke- 2:
Contoh soal:
Pak Rendi berencana membangun 2 tipe rumah; yaitu, tipe A dan tipe B di atas sebidang tanah seluas
10.000 m2 . Setelah dia berkonsultasi dengan arsitek (perancang bangunan), ternyata untuk membangun
sebuah rumah tipe A dibutuhkan tanah seluas 100 m 2 dan untuk membangun sebuah rumah tipe B
dibutuhkan tanah seluas 75 m 2 . Karena dana yang dimilikinya terbatas, maka banyak rumah yang
direncanakan akan dibangun paling banyak 125 unit. Jika kamu adalah arsitek Pak Rendi, bantulah Pak
Rendi menentukan berapa banyak rumah tipe A dan tipe B yang mungkin dapat dibangun sesuai dengan
kondisi luas tanah yang ada dan jumlah rumah yang akan dibangun
Penyelesaian:
Misalkan: x: banyak rumah tipe A yang akan dibangun
y: banyak rumah tipe B yang akan dibangun
Banyak rumah tipe A dan tipe B yang dapat dibangun ?
a) Luas tanah yang diperlukan untuk membangun rumah tipe A dan tipe B di atas tanah seluas
10.000m2 ditentukan oleh pertidaksamaan: 100x + 75y ≤ 10.000, pertidaksamaan ini
disederhanakan menjadi:
4x + 3y ≤ 400 …………………………………………….………………….(1)
b) Jumlah rumah yang akan dibangun x + y ≤ 125………………………..……. (2)
Dari pertidaksamaan (1) dan (2), kita tentukan banyak rumah tipe A dan tipe B yang dapat dibangun
dengan menerapkan metode eliminasi pada sistem persamaan linear dua variabel berikut
|
4 x +3 y=400 × 1→ 4 x +3 y=400
x + y=125 ×3 → 3 x +3 y=375−¿ ¿
x=25
x + y=125
25+ y =125
y=125−25
y=100
Dengan demikian, Pak Rendi dapat membangun rumah tipe A sebanyak 25 unit, dan rumah tipe B
sebanyak 100 unit.