Identifikasi Spesies Ikan Hiu dan Pari pada Produk Olahan Ikan Asap dengan
Metode DNA Barcoding
Cara sitasi: Alfitri M, Abdullah A, Nugraha R. 2022. Identifikasi speies ikan hiu dan pari ada produk olahan
ikan asap dengan metode DNA barcoding. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 25(1):163-171.
Abstrak
Ikan hiu dan pari adalah kelompok ikan yang diatur perdagangannya di tingkat lokal dan internasional.
Tingginya permintaan produk hiu di pasaran dapat berakibat pada kelangkaan spesies-spesies hiu tertentu
di alam. Autentikasi pada produk-produk olahan hiu diperlukan untuk mendeteksi jenis spesies hiu yang
digunakan pada suatu produk. Tujuan dari penelitian ini yaitu mengidentifikasi spesies ikan hiu dan pari
asap yang berasal dari Perairan Utara Pulau Jawa, Tegal, Jawa Tengah dengan metode DNA barcoding. Metode
penelitian terdiri dari pengumpulan sampel, isolasi DNA, ekstraksi DNA, konsentrasi dan kemurnian
DNA, amplifikasi dan pengurutan PCR, elektroforesis, Sanger sequencing, pengujian PCR dengan marka
molekuler COI, dan analisis data bioinformatika. Hasil identifikasi spesies dari produk olahan ikan pari dan
hiu asap adalah terdeteksi menggunakan hiu di antaranya spesies Carcharhinus brevipinna, Telatrygon zugei,
Rhizoprionodon oligolinx, Himantura uarnacoides, Maculabatis macrura, Hydrolagus novaezealandiae, dan
Rhynchobatus australiae. Rhynchobatus australiae dan Carcharhinus brevipinna adalah spesies yang terdaftar
sebagai hiu dilindungi dalam CITES II. Sekuen yang didapatkan memiliki persentase kemiripan antara
99,84-100% dengan sekuen yang terdapat pada GenBank.
Abstract
Sharks and rays are a group of fish whose trade is regulated both locally and internationally. The high
demand for shark products in the market can result in the scarcity of certain shark species in the wild.
Authentication on processed shark products is needed to detect the type of shark species used in a product.
The purpose of this study was to identify species of sharks and rays in processed smoked products originating
from the PANTURA, Tegal Jawa Tengah using the DNA barcoding method. The research method consisted
of sample collection, DNA isolation, DNA extraction, DNA concentration and purity, PCR amplification
and sequencing, Electrophoresis, Sanger Sequencing, PCR testing with COI molecular marker, and analysis
of bioinformatics data. Species identification results from processed products of stingrays and smoked
sharks were detected using sharks, including Carcharhinus brevipinna, Telatrygon zugei, Rhizoprionodon
oligolinx, Himantura uarnacoides, Maculabatis macrura, Hydrolagus novaezealandiae, dan Rhynchobatus
australiae. Rhynchobatus australiae and Carcharhinus brevipinna are species listed as a protected shark
in CITES II. The sequences obtained have a similarity percentage between 99.84-100% with the sequences
found in GenBank.
elektroforesis (HU6, SCIE-PLAS, Cambridge, cepat dua tahap, yaitu melakukan ekstraksi dan
Inggris), UV-transilluminator (Uvitec, melarutkan bufer, metode membran sel dan
Cambridge, Inggris), dan spektrofotometer organel sel dengan pelepasan asam nukleat,
NanoDrop (Implen, München, Jerman). diikuti dengan penyesuaian bufer untuk
menjaga stabilitas DNA yang diekstraksi.
Metode Penelitian Ekstraksi dengan kit DNeasy Mericon Food
Tahapan penelitian ini terdiri atas Kit sesuai protokol pabrik. Waktu kerja
pengambilan sampel, isolasi DNA, destruksi ditingkatkan menjadi 40 menit
ekstraksi DNA, konsentrasi dan kemurnian dengan vortexing dan sentrifuse setiap 10
DNA, amplifikasi dan pengurutan PCR, menit dan DNA disaring dengan volume lebih
elektroforesis, Sanger sequencing, pengujian rendah (100 µL) dari bufer elusi. Kualitas
PCR dengan marka molekuler COI, dan dan kuantitas isolat DNA diukur dengan
analisis data bioinformatika. Nanodrop One spektrofotometer (Thermo
Fisher, Wilmington, DE, AS). Sampel DNA
Pengambilan dan preparasi sampel yang diperoleh diencerkan sampai konsentrasi
Sampel ikan hiu segar dan olahan dengan 8 ng/µL dan distabil pada suhu-20°C untuk
4 lokasi yang berbeda yaitu pasar Keraton, dilakukan analisis lebih lanjut.
pasar pagi, UKM Ikan Asap Nur Slamet
Muarareja, dan desa Dermasandi di Tegal Penentuan Kemurnian DNA
Jawa Tengah. Label sampel terdiri dari yaitu Isolat DNA dianalisis secara kuantitatif
PPA, AMJ 1, KPA, KCD, PSP S1, PSP D1, yaitu dengan melihat konsentrasi dan
Gapok Hiu Segar, Gapok Hiu olahan, CS 3, kemurnian DNA dengan spektrofotometer
CA 2. Masing-masing sampel adalah PPA NanoDrop.Tahapan kuantifikasi dengan
sebagai Pasar Pagi pari asap, AMJ 1 sebagai NanoDrop dapat menentukan terdapatnya
dari pak Agus, KPA sebagai Pasar Keraton kontaminan dalam isolat DNA. Prinsip
pari asap, KCD sebagai Pasar Keraton cucut kuantifikasi dengan NanoDrop yaitu
daging asap, PSP S1 sebagai pari asap bagian pengukuran absorbansi dengan pengujian
sirip dari UKM pak Slamat, PSP D1 sebagai konsentrasi dan kemurnian DNA
pari asap bagian daging dari UKM pak Slamat, menggunakan spektrofotometer NanoDrop
Gapok Hiu Segar sebagai cucut segar gapok, yaitu 260 nm dan panjang gelombang 280 nm.
Gapok Hiu olahan sebagai olahan cucut asap Panjang gelombang 260 nm dapat menyerap
gapok, CS 3 sebagai daging cucut segar dari nilai maksimal DNA, sedangkan panjang
Dermasandi, CA 2 sebagai cucut asap dari gelombang 280 nm dapat menyerap nilai
Dermasandi. maksimal residu protein. Nilai rasio yang
Pertama-tama sampel dicacah menunjukkan DNA yang murni yaitu 1,8
menggunakan pisau dan dihaluskan hingga 2,0 ng/μL.
menggunakan mortar yang telah disterilkan
menggunakan alkohol. Setelah halus daging Amplifikasi DNA
dari setiap spesies yang berbeda ditimbang 30 Amplifikasi dilakukan dengan PCR
mg untuk isolasi DNA. dengan marka COI (Handy et al. 2011).
Amplifikasi DNA untuk Sanger Sequencing
Ekstraksi DNA dilakukan dengan PCR konvensional
Sampel hiu yang dikumpulkan menggunakan metode PCR mix. Volume
dibandingkan dengan penerapan kit total PCR mix terdiri dari campuran 12,5
ekstraksi DNA untuk PCR konvensional dan μL master mix, 8,5 μL NFW (nuclease free
qPCR, DNA dari 100-200 mg tiap sampel water), 1 μL primer forward, 1 μL primer
hiu diekstraksi menggunakan DNA prep reverse, dan 2 μL sampel. Campuran PCR mix
untuk PCR (Quanta Biosciences, Beverly, dimasukkan ke dalam microtube PCR dan
MA, AS) sesuai dengan aturan penggunaan diletakkan di sumur PCR. Proses amplifikasi
manufaktur/pabrik kit yang tertera. Extracta dengan PCR dilakukan melalui tahapan pre-
DNA Prep untuk PCR menggunakan metode denaturasi, denaturasi, annealing, ekstensi,
BLAST Results
Homology
Primer Sample’s Code Common E Value Access Code
Scientific name (%)
name
COI Gapok Hiu Spinner shark Carcharhinus 0.0 99.84 KP193378.1
Segar brevipinna
Barat. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan TN. 2017. Identifikasi gen transgenik
Indonesia. 24(3):407-414. pada produk susu bubuk kedelai dan
Thresher Shark Indonesia. 2020. Pemasangan susu formula soya dengan metode
Internal Acoustic Tag pada Hiu Tikus PCR (Polymerase Chain Reaction).
Menjadi yang Pertama di Indonesia AGRITECH. 37(3):237–245.
dan Dunia. https://threshershark.id/id/ Wibowo S, Susanto H. 2005. Sumber daya
update/internal-acoustic-tag-hiu-tikus/ dan Pemanfaatan Hiu. Jakarta: Penebar
Triani N. 2020. Isolasi DNA tanaman jeruk Swadaya.
dengan menggunakan METODE CTAB Wong EH, Hanner RH. 2008. DNA barcoding
(Cetyl Trimethyl Ammonium Bromide). detects market substitution in North
Jurnal Teknologi Terapan. 3(2): 14-19. American seafood. Food Research
Wardani AK, Arlisyah A, Fauziah A, Fa’ida International. 41:828-837.