Anda di halaman 1dari 6

Confidentia

DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT


RSPAD GATOT SOEBROTO

KEPUTUSAN KEPALA RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD


NOMOR : SK/IPSG/04/VI/2013

TENTANG

KEBIJAKAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF


DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

KEPALA RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

Menimbang :
1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad, maka diperlukan landasan kebijakan penerapan
sasran keselamatan pasien yang menjadi prioritas utama;
2. Bahwa agar pelayanan keselamatan pasien di RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad sebagai landasan bagi
penerapan komunikasi Efektif pada pemeberian pelayanan kepada pasien
di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad ;
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam 1
dan 2, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad.

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
Confidentia
2. Undang-Undang Praktek Kedokteran no. 29 pasal 45 ayat (3) tahun
2008 tentang panduan pemberian informasi dalam rangka persetujuan
tindakan kedokteran.
3. Peraturan Menteri kesehatan No 269 / Menkes / Per / III / 2008
tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
5. Permenkes No: 290/Menkes/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran.
6. Permenkes RI Nomor.755 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Komite Medik di Rumah Sakit
7. Permenkes RI Nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
8. Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor : Kep / 50 / XII /
2006 tanggal 29 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tugas RSPAD
Gatot Soebroto Ditkesad.

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN KEPALA RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD TENTANG KEBIJAKAN PENERAPAN
KOMUNIKASI EFKETIF DI RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD

Kedua : Kebijakan pelayanan keselamatan pasien RSPAD Gatot


Soebroto Ditkesad sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan


pelayanan keselamatan pasien RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad dilaksanakan oleh Tim Keselamatan Pasien
RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
Confidentia
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di J a k a r t a
Pada tanggal 10 September 2013

Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

dr. Douglas S. Umboh MARS.


Brigadir Jenderal TNI
Confidentia
Lampiran Keputusan
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
Nomor :
Tanggal :

KEBIJAKAN PENERAPAN SIKP.2 : MENINGKATKAN KOMUNIKASI YANG


EFEKTIF DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

Kebijakan Umum
1. Undang-Undang Praktek Kedokteran no. 29 pasal 45 ayat (3) tahun 2008
tentang panduan pemberian informasi dalam rangka persetujuan tindakan
kedokteran.
2. Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
3. Permenkes No: 290/Menkes/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran.
4. Permenkes Nomor.269 tahun 2008 tentang Standar keselamatan dan
kesehatan kerja di Rumah Sakit
5. Permenkes RI Nomor.755 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Komite
Medik di Rumah Sakit
6. KepMenKes RI No.772/MENKES/SK/VI//2002 tentang Pedoman Peraturan
Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws).
7. Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Pacient Safety),
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, edisi 2, 2008.
8. Meningkatkan komunikasi yang efektif harus dilakukan saat menerima
instruksi dan atau hasil kritis secara lisan / via telpon dengan mencatat,
membaca ulang dan mengkonfirmasi oleh pemberi perintah dengan
membubuhkan nama jelas serta tanda tangan pada cap Read Back dalam
waktu kurang dari 24 jam.
Confidentia
9. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, dan etika profesi serta menghormati hak
pasien.
10. Setiap bulan wajib membuat laporan kegiatan pelayanan keselamatan
pasien.

Kebijakan Khusus
SKP 2 : Meningkatkan komunikasi yang efektif
1. Tenaga kesehatan penerima pesan (dokter, parmasis, perawat, analis, radiografer,
fisioterfis, nutritionis/diitesion) menulis pesan yang diterima dicatatan terintegrasi
dan ditandatangani.
2. Pesan verbal ditulis lengkap dan dapat dibaca dengan jelas, menggunakan singkatan
terstandar, akronim dan simbul yang berlaku di RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
(lihat buku standar singkatan RSPAD)
3. Verifikasi pemberi instruksi menandatangani catatan pesan yang ditulis penerima
pesan dalam kotak stempel READ BACK sebagai tanda persetujuan dalam waktu 1
X 24 jam
4. Tenaga kesehatan yang melaporkan kondisi pasien kritis kepada DPJP atau dokter
yang merawat dan serah terima pasien menggunakan tehnik SBAR (situation,
Background, Asessment, Recomendation)
5. Pelaporan hasil kritis adalah proses penyampaian nilai hasil pemeriksaan yang
memerlukan penanganan segera dan harus dilaporkan ke DPJP dalam waktu kurang
dari 2 jam.
6. Bila DPJP tidak dapat dihubungi petugas terkait bisa menghubungi dokter / perawat
rawat inap,dokter / perawat rawat jalan atau dokter /perawat Gadar. Pelaporan hasil
pemeriksaan Cito harus disampaikan baik hasil pemeriksaan normal ataupun
abnormal ke DPJP / dokter yang meminta.

Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad


Confidentia
dr. Douglas S. Umboh MARS.
Brigadir Jenderal TNI

Anda mungkin juga menyukai