Anda di halaman 1dari 5

Confidentia

DIREKTORAT KESEHATAN ANGKATAN DARAT


RSPAD GATOT SOEBROTO

KEPUTUSAN KEPALA RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD


NOMOR : SKP/IPSG/07/VI/2013

TENTANG

KEBIJAKAN PENERAPAN MENGURANGI RISIKO INFEKSI AKIBAT


PERAWATAN KESEHATAN
DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

KEPALA RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

Menimbang :
1. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad, maka diperlukan landasan kebijakan penerapan
sasaran keselamatan pasien yang menjadi prioritas utama;
2. Bahwa agar pelayanan keselamatan pasien di RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad dapat terlaksana dengan baik, perlu adanya kebijakan
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad sebagai landasan bagi
penerapan mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan di
RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad ;
3. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam 1
dan 2, perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad.

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit.
Confidentia
2. Undang-Undang Praktek Kedokteran no. 29 pasal 45 ayat (3) tahun
2008 tentang panduan pemberian informasi dalam rangka persetujuan
tindakan kedokteran.
3. Peraturan Menteri kesehatan No 269 / Menkes / Per / III / 2008
tentang keselamatan dan kesehatan kerja.
4. Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
5. Permenkes No: 290/Menkes/PER/III/2008 tentang Persetujuan
Tindakan Kedokteran.
6. Permenkes RI Nomor.755 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan
Komite Medik di Rumah Sakit
7. Permenkes RI Nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
8. Permenkes RI Nomor 1691 tahun 2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit.
9. Keputusan Kepala Staf Angkatan Darat Nomor : Kep / 50 / XII /
2006 tanggal 29 Desember 2006 tentang Organisasi dan Tugas RSPAD
Gatot Soebroto Ditkesad.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
Pertama : KEPUTUSAN KEPALA RSPAD GATOT SOEBROTO
DITKESAD TENTANG KEBIJAKAN PENERAPAN
MENGURANGI RISIKO INFEKSI AKIBAT PERAWATAN
KESEHATA DI RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD
Kedua : Kebijakan pelayanan keselamatan pasien RSPAD Gatot
Soebroto Ditkesad sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini.

Ketiga : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan


pelayanan keselamatan pasien RSPAD Gatot Soebroto
Ditkesad dilaksanakan oleh Tim Keselamatan Pasien
RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad.
Confidentia
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila di kemudian hari ternyata terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya

Ditetapkan di J a k a r t a
Pada tanggal 10 September 2013

Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

dr. Duoglas S. Umboh MARS


Brigadir Jenderal TNI
Confidentia
Lampiran Keputusan
Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad
Nomor :SKP/IPSG/07/VI/2013
Tanggal : 3 Juni 2013

KEBIJAKAN PENERAPAN : MENGURANGI RISIKO INFEKSI AKIBAT


PERAWATAN KESEHATAN RSPAD GATOT SOEBROTO DITKESAD

Kebijakan Umum
1. Undang-Undang Praktek Kedokteran no. 29 pasal 45 ayat (3) tahun 2008
tentang panduan pemberian informasi dalam rangka persetujuan tindakan
kedokteran.
2. Permenkes No: 269/MENKES/PER/III/2008 tentang Rekam Medis.
3. Permenkes No: 290/Menkes/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran.
4. Permenkes Nomor.269 tahun 2008 tentang Standar keselamatan dan
kesehatan kerja di Rumah Sakit
5. Permenkes RI Nomor.755 tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Komite
Medik di Rumah Sakit
6. KepMenKes RI No.772/MENKES/SK/VI//2002 tentang Pedoman Peraturan
Internal Rumah Sakit (Hospital By Laws).
7. Pedoman Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Pacient Safety),
Departemen Kesehatan Republik Indonesia, edisi 2, 2008.
8. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan dengan melakukan
hand hygiene, pemberian label tanggal pada kadaluarsa alat steril dan
tindakan invasif.
9. Setiap petugas harus bekerja sesuai dengan standar profesi, standar
prosedur operasional yang berlaku, dan etika profesi serta menghormati hak
pasien.
Confidentia
10. Setiap bulan wajib membuat laporan kegiatan pelayanan keselamatan
pasien.

Kebijakan Khusus
Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan :
1. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan dengan cara
melakukan hand hygiene yang benar, pemberian label tanggal pada
kadaluarsa alat steril dan tindakan invasif.
2. Hand-hygiene yang benar dilakukan sesuai Five-movements
3. Menggunakan alat pelindung diri (APD) pada ruangan khusus ( ruang isolasi
tekanan negatif) dan tindakan yang beresiko (Khemoterapi, pasien infeksi dg
penularan kontak ataupun penularan droplet / udara)

Kepala RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad

dr. Douglas S. Umboh MARS


Brigadir Jenderal TNI

Anda mungkin juga menyukai