Anda di halaman 1dari 29

Jenis limbah

Jenis limbah
Limbah padat:
Infeksius( kantong kuning0)
Non infeksius (kantong
hitam)
Daur ulang ( kantong putih)
Limbah sitotoksik ( kantong
ungu)
Limbah cair
Infeksius
Non infeksius
Limbah benda tajam
Limbah benda tajam

 Semua Benda Yang Mempunyai Permukaan Tajam Yang Dapat Melukai /


Merobek Permukaan Tubuh
 Masukkkan Jarum Atau Benda Tajam Ke Infectious box Tanpa
Menyarungkan Kembali
IPCN-RSCMgr 5
ALUR TERTUSUK JARUM
Mulai

Pegawai Terpajan
Pertolongan Pertama

Kepala Ruangan Pelaporan sesegera


Laporan kejadian rangkap 3 Formulir Pelaporan mungkin maksimal
Lembar 1 ke Poli Pegawai / UGD Kejadian Tertusuk Jarum 2x24 jam setelah
Lembar 2 ke PPIRS Kejadian ke
Dan Terpajan Cairan
Lembar 3 ke K3RS Poliklinik Pegawai
Tubuh jam 08.00 – 15.30
Lembar 4 di Unit kerja/ruangan
wib dan ke IGD di
luar jam kerja (
malam hari dan
hari libur)
Jam
Ya Tdk
Kerja

Pegawai Terpajan Pegawai Terpajan


Ke POLI PEGAWAI
Membawa lembar 1 Ke UGD ( petugas SI) Pemeriksaan lab :
Membawa lembar 1 untuk skrining HIV
: Rapid test dan
Elisa  0 hari, 3
bulan, 6 bulan

Dokter Poli Pegawai


Dokter DPJP/Residen senior IPD
1. Anamnesis. Pemeriksaan lab :
2. Konseling dan pemberian terapi. skrining hepatitis:
3. Permintaan cek skrining ke laboratorium Anti HBS dan
HbsAG 0 hari dan 6
bulan

HBsAG ( +) HIV –AIDS(+)


SPO TERKENA TERTUSUK JARUM
• Tujuan :
• Mengurangi kontaminasi kontaminasi mikroorganisme ke dalam
tubuh.
• Ruang Lingkup :
• Adalah tindakan penanganan saat tetusuk jarum
• Prosedur/Teknis Pelaksanaan :
• Lepaskan sarung tangan atau APD yang melindungi yang
dipakai.
• Cuci dengan air mengalir, tidak perlu ditekan-tekan.
• Cuci dengan cairan desinfektan ( sabun chlorhexidin) lakukan
sampai darah berhenti
SPO : TERPAPAR CAIRAN INFEKSIUS :
Tujuan :
• Mengurangi kontaminasi mikroorganisme ke dalam tubuh.
Ruang Lingkup :
• Adalah tindakan penanganan pertama jika terpercik darah atau
cairan tubuh pada mata, hidung, mulut atau kulit yang tidak utuh.
Prosedur/Teknis Pelaksanaan :
• Segera basuh area pajanan dengan sabun dan air mengalir jika
mengenai mata atau mukosa lakukan pembilasan dengan WFI
selama 15 menit
• Segera basuh dengan air dengan menggunakan chlorhexidine 2-4
jika mengenai kulit yang tidak utuh
• Segera melakukan kumur dengan air dan chlorhexidine 0,02 %
atau selama 1 menit
Contoh :
Rekonsiliasi obat dan Daftar Obat Yang Dipakai dari Rumah

Rekonsiliasi Obat – daftar obat dibawa dari rumah Label identitas pasien
Tgl Daftar obat yang menimbulkan alergi Seberapa berat alerginya? Reaksi alreginya
R=ringan
S=Sedang
B=Berat

Semua jenis obat ; obat resep, bebas, herbal atau tcm yg dibawa dari rumah
Tanggal Nama obat Dosis/frekuensi berapa lama Alasan makan Berlanjut saat
obat rawat inap ?

Ya tidak

1.
2.
3.
4.
NAMA DAN TANDA TANGAN YANG MELAKUKAN INTERVIU
Sutoto.KARS 9
Diadaptasi dari : Improving Communication During transtition. JCR,JCI, 20102 p 54
What is Medication Reconciliation?

A comparison of the patient’s current medication regimen against


the physician’s admission, transfer and/or discharge orders to
identify discrepancies. Any discrepancies noted are discussed with
the physician, and the order is modified, if necessary.
Medication reconsiliation tool kit Nort Carlina center hospital quality and patient safety
11
SOURCES OF MEDICATION HISTORY

The medication history can be obtained from a


variety of sources.
• The patient
• A list the patient may have
• The medications themselves, if brought in from
home
• A friend or family member
• A medical record
• The patient's pharmacy
Sutoto.KARS 12
THE MEDICATION RECONCILIATION PROCESS IS IMPLEMENTED IN
ORDER:

• 1. the admission transition of care,


• 2. the transfer transition of care, and
• 3. the discharge transition of care.

Sutoto.KARS 13
Sutoto.KARS 14
15
16
Why Perform Medication Reconciliation?
(insert medication reconciliation literature, examples below)
• Rate of medication errors in a 6 month period decreased by
70% after implementation of a medication reconciliation
process at all phases of hospitalization
– Rozich J.D. & Resar R. JCOM. 2001; 8: 27-34
• Pharmacist participation on medical rounds and reconciliation
and verification of patient medication profiles at interfaces of
care greatly reduced medication errors
– Scarsi, K et al. Am J Health-Syst Pharm. 2002; 59: 2089-92
• One study found 94% of the patients had orders changed
after an ICU stay. By reconciling all pre-hospital, ICU and
discharge medication orders, nearly all medication errors in
discharge prescribing were avoided
– Provonost P, et al. Journal of Critical Care. 2003; 18:201-205.
Standar MPO.3.1
Kebijakan RS mendukung penyimpanan yg tepat dari
obat-obatan/medications dan produk nutrisi yg
tersedia

Elemen Penilaian MPO.3.1

1. Kebijakan RS menjabarkan cara penyimpanan yg tepat bagi


produk nutrisi
2. Kebijakan cara penyimpanan obat radioaktif, untuk keperluan
investigasi dan sejenisnya
3. Kebijakan cara obat sample disimpan dan dikendalikan
4. Semua penyimpanan sesuai dengan kebijakan RS.

Sutoto.KARS 18
Standar MPO.3.1
Kebijakan RS mendukung penyimpanan yg tepat dari obat-
obatan/medications dan produk nutrisi yg tersedia

Regulasi :
• Pedoman pelayanan tentang penyimpanan
produk nutrisi, radioaktif dan obat sample
• SPO penyimpanan produk nutrisi,
• SPO penyimpanan radioaktif
• SPO penyimpanan obat sampel
Implementasi:
• Penyimpanan sesuai kebijakan dan SPO
Sutoto.KARS 19
Standar MPO.3.2

Obat-obatan Emergensi Tersedia, Dimonitor Dan Aman Bilamana Disimpan Di Luar Farmasi.

• Elemen Penilaian MPO.3.2

1. Obat emergensi tersedia dlm unit dimana akan diperlukan


atau dpt terakses segera dalam RS untuk memenuhi
kebutuhan yg bersifat emergensi
2. Kebijakan RS mengarahkan bagaimana obat emergensi
disimpan, dilindungi dari kehilangan atau pencurian
3. Obat emergensi dimonitor dan diganti secara tepat setelah
digunakan, kadaluwarsa atau rusak

Sutoto.KARS 20
Standar MPO.3.2
Obat-obatan Emergensi Tersedia, Dimonitor Dan Aman Bilamana Disimpan Di Luar Farmasi.

Regulasi
• Kebijakan penyimpanan obat emergensi,
standar obat emergensi di masing-masing unit.
• SPO penyimpanan obat emergensi di masing-
masing unit
• SPO penggantian obat emergensi yang rusak
atau kadaluarsa
Dokumen Implementasi:
• Catatan supervisi/penggantian obat emergensi
Sutoto.KARS 21
Standar MPO.3.2
Obat-obatan Emergensi Tersedia, Dimonitor Dan Aman Bilamana
Disimpan Di Luar Farmasi.

Regulasi
• Kebijakan penyimpanan obat emergensi dan
standar obat emergensi di masing-masing unit.
• SPO penyimpanan obat emergensi di masing-
masing unit
• SPO penggantian obat emergensi yang rusak atau
kadaluarsa
Dokumen Implementasi:
• Catatan supervise/penggantian obat emergensi
Sutoto.KARS 22
PENGELOLAAN OBAT EMERGENSI
1. jumlah dan jenis Obat sesuai dengan daftar
Obat emergensi yang telah ditetapkan;
2. tidak boleh bercampur dengan persediaan
Obat untuk kebutuhan lain;
3. bila dipakai untuk keperluan emergensi harus
segera diganti;
4. dicek secara berkala apakah ada yang
kadaluwarsa;
5. dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain.

Sutoto.KARS 23
TROLI EMERGENSI

Kunci Plastik
Disposable dengan nomor
register

Sutoto.KARS 24
TAS EMERGENSI

Sutoto.KARS 25
Obat dan alat yang harus dipersiapkan
menghadapi anapilaktik shock

1. Adrenalin
2. Antihistamin
3. Kortikosteroid injeksi
4. Aminofilin, inhalasi beta2 / nebulizer
5. Infus set
6. Cairan infus
7. Oksigen
8. Tensimeter
9. Alat bedah minor
SYARAT SISTEM PERSEDIAAN LENGKAP DI
RUANGAN (FLOOR STOCK)
1. Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai untuk persediaan di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh
Instalasi Farmasi.
2. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
disimpan di ruang rawat harus dalam jenis dan jumlah yang sangat
dibutuhkan.
3. Dalam kondisi sementara dimana tidak ada petugas farmasi yang
mengelola (di atas jam kerja) maka pendistribusiannya didelegasikan
kepada penanggung jawab ruangan.
4. Setiap hari dilakukan serah terima kembali pengelolaan obat floor stock
kepada petugas farmasi dari penanggung jawab ruangan.
5. Apoteker harus menyediakan informasi, peringatan dan kemungkinan
interaksi Obat pada setiap jenis Obat yang disediakan di floor stock.
Peraturan Menteri Keehatan R.I. nomer 58 Tahun 2014 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
Sutoto.KARS 27
Standar MPO.3.3

RS mempunyai sistem penarikan (recall) obat

Elemen Penilaian MPO.3.3


1. Ada sistem penarikan obat
2. .  Kebijakan dan prosedur mengatur setiap
penggunaan obat yang diketahui kadaluwarsa atau
ketinggalan jaman
3.  Kebijakan dan prosedur mengatur pemusnahan obat
yang diketahui kadaluwarsa atau ketinggalan jaman
4. Kebijakan diimplementasikan

Sutoto.KARS 28
Standar MPO.3.3
RS mempunyai sistem penarikan (recall)
obat
Regulasi :
• Kebijakan penarikan obat
• Kebijakan pengelolaan obat kadaluarsa
• Pedoman / prosedur pelayanan tentang
penarikan obat, pengelolaan obat
kadaluarsa dan pemusnahan obat
Dokumen Implementasi
• Berita acara pemusnahan obat
Sutoto.KARS 29

Anda mungkin juga menyukai