Jenis limbah
Limbah padat:
Infeksius( kantong kuning0)
Non infeksius (kantong
hitam)
Daur ulang ( kantong putih)
Limbah sitotoksik ( kantong
ungu)
Limbah cair
Infeksius
Non infeksius
Limbah benda tajam
Limbah benda tajam
Pegawai Terpajan
Pertolongan Pertama
Rekonsiliasi Obat – daftar obat dibawa dari rumah Label identitas pasien
Tgl Daftar obat yang menimbulkan alergi Seberapa berat alerginya? Reaksi alreginya
R=ringan
S=Sedang
B=Berat
Semua jenis obat ; obat resep, bebas, herbal atau tcm yg dibawa dari rumah
Tanggal Nama obat Dosis/frekuensi berapa lama Alasan makan Berlanjut saat
obat rawat inap ?
Ya tidak
1.
2.
3.
4.
NAMA DAN TANDA TANGAN YANG MELAKUKAN INTERVIU
Sutoto.KARS 9
Diadaptasi dari : Improving Communication During transtition. JCR,JCI, 20102 p 54
What is Medication Reconciliation?
Sutoto.KARS 13
Sutoto.KARS 14
15
16
Why Perform Medication Reconciliation?
(insert medication reconciliation literature, examples below)
• Rate of medication errors in a 6 month period decreased by
70% after implementation of a medication reconciliation
process at all phases of hospitalization
– Rozich J.D. & Resar R. JCOM. 2001; 8: 27-34
• Pharmacist participation on medical rounds and reconciliation
and verification of patient medication profiles at interfaces of
care greatly reduced medication errors
– Scarsi, K et al. Am J Health-Syst Pharm. 2002; 59: 2089-92
• One study found 94% of the patients had orders changed
after an ICU stay. By reconciling all pre-hospital, ICU and
discharge medication orders, nearly all medication errors in
discharge prescribing were avoided
– Provonost P, et al. Journal of Critical Care. 2003; 18:201-205.
Standar MPO.3.1
Kebijakan RS mendukung penyimpanan yg tepat dari
obat-obatan/medications dan produk nutrisi yg
tersedia
Sutoto.KARS 18
Standar MPO.3.1
Kebijakan RS mendukung penyimpanan yg tepat dari obat-
obatan/medications dan produk nutrisi yg tersedia
Regulasi :
• Pedoman pelayanan tentang penyimpanan
produk nutrisi, radioaktif dan obat sample
• SPO penyimpanan produk nutrisi,
• SPO penyimpanan radioaktif
• SPO penyimpanan obat sampel
Implementasi:
• Penyimpanan sesuai kebijakan dan SPO
Sutoto.KARS 19
Standar MPO.3.2
Obat-obatan Emergensi Tersedia, Dimonitor Dan Aman Bilamana Disimpan Di Luar Farmasi.
Sutoto.KARS 20
Standar MPO.3.2
Obat-obatan Emergensi Tersedia, Dimonitor Dan Aman Bilamana Disimpan Di Luar Farmasi.
Regulasi
• Kebijakan penyimpanan obat emergensi,
standar obat emergensi di masing-masing unit.
• SPO penyimpanan obat emergensi di masing-
masing unit
• SPO penggantian obat emergensi yang rusak
atau kadaluarsa
Dokumen Implementasi:
• Catatan supervisi/penggantian obat emergensi
Sutoto.KARS 21
Standar MPO.3.2
Obat-obatan Emergensi Tersedia, Dimonitor Dan Aman Bilamana
Disimpan Di Luar Farmasi.
Regulasi
• Kebijakan penyimpanan obat emergensi dan
standar obat emergensi di masing-masing unit.
• SPO penyimpanan obat emergensi di masing-
masing unit
• SPO penggantian obat emergensi yang rusak atau
kadaluarsa
Dokumen Implementasi:
• Catatan supervise/penggantian obat emergensi
Sutoto.KARS 22
PENGELOLAAN OBAT EMERGENSI
1. jumlah dan jenis Obat sesuai dengan daftar
Obat emergensi yang telah ditetapkan;
2. tidak boleh bercampur dengan persediaan
Obat untuk kebutuhan lain;
3. bila dipakai untuk keperluan emergensi harus
segera diganti;
4. dicek secara berkala apakah ada yang
kadaluwarsa;
5. dilarang untuk dipinjam untuk kebutuhan lain.
Sutoto.KARS 23
TROLI EMERGENSI
Kunci Plastik
Disposable dengan nomor
register
Sutoto.KARS 24
TAS EMERGENSI
Sutoto.KARS 25
Obat dan alat yang harus dipersiapkan
menghadapi anapilaktik shock
1. Adrenalin
2. Antihistamin
3. Kortikosteroid injeksi
4. Aminofilin, inhalasi beta2 / nebulizer
5. Infus set
6. Cairan infus
7. Oksigen
8. Tensimeter
9. Alat bedah minor
SYARAT SISTEM PERSEDIAAN LENGKAP DI
RUANGAN (FLOOR STOCK)
1. Pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis
Pakai untuk persediaan di ruang rawat disiapkan dan dikelola oleh
Instalasi Farmasi.
2. Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai yang
disimpan di ruang rawat harus dalam jenis dan jumlah yang sangat
dibutuhkan.
3. Dalam kondisi sementara dimana tidak ada petugas farmasi yang
mengelola (di atas jam kerja) maka pendistribusiannya didelegasikan
kepada penanggung jawab ruangan.
4. Setiap hari dilakukan serah terima kembali pengelolaan obat floor stock
kepada petugas farmasi dari penanggung jawab ruangan.
5. Apoteker harus menyediakan informasi, peringatan dan kemungkinan
interaksi Obat pada setiap jenis Obat yang disediakan di floor stock.
Peraturan Menteri Keehatan R.I. nomer 58 Tahun 2014 Tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah Sakit.
Sutoto.KARS 27
Standar MPO.3.3
Sutoto.KARS 28
Standar MPO.3.3
RS mempunyai sistem penarikan (recall)
obat
Regulasi :
• Kebijakan penarikan obat
• Kebijakan pengelolaan obat kadaluarsa
• Pedoman / prosedur pelayanan tentang
penarikan obat, pengelolaan obat
kadaluarsa dan pemusnahan obat
Dokumen Implementasi
• Berita acara pemusnahan obat
Sutoto.KARS 29