Peran Nasionaslime Di Era 4
Peran Nasionaslime Di Era 4
0
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Kewarganegaraan yang diampu
oleh Bapak Mahsun Ismail, S.H., M.H.
Disusun Oleh :
Kak umang (2019525004)
Riyan (2021520004)
Khana Zulfana Imam (2021520001)
Maughfiroh (2021520008)
Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................4
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
A. Pengertian Nasionalisme............................................................................................................5
B. Era 4.0.......................................................................................................................................5
C. Faktor Pendorong Munculnya Nasionalisme di Indonesia.........................................................5
D. Fase Nasionalisme.....................................................................................................................6
E. Pentingnya jiwa nasionalisme di era 4.0....................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Nasionalisme secara umum adalah pengabdian yang tinggi oleh bangsa terhadap negaranya
yang diperlihatkan melalui sikap dan tingkah laku individu atau masyarakat (Budiyono, 2007:
208). Keutuhan dan kekokohan suatu negara, tentu saja dipengaruhi oleh sifat nasionalisme
bangsanya, selain nasionalisme, seorang bangsa juga harus mempunyai sikap patriotisme. Nilai
nasionalisme merupakan jiwa bangsa Indonesia yang akan terus melekat selama bangsa
Indonesia masih berdiri. Nasionalisme sebagai salah satu paham untuk mengingatkan generasi
muda akan kegigihan usaha para pejuang Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Jasa para
pahlawan memang harus dikenang, namun dikenang saja tidaklah cukup. Para pahlawan bangsa
yang telah gugur tentu akan bangga bila perjuangan mereka diteruskan oleh generasi saat ini
karena perjuangan mereka belum selesai. Makna nasionalisme secara politis merupakan
manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa,
baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong
untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya (Budiyono,
2007: 211). Sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa
dan negara Indonesia.
Pengaruh era globalisasi sangat rentan terhadap penurunan rasa nasionalisme. Rasa
nasionalisme dikalangan pelajar di Indonesia semakin rendah. Hal ini dapat terlihat ketika
banyak warga negara yang lebih membanggakan budaya bangsa lain dan acuh terhadap kekayaan
yang menjadi ciri khas bangsa sendiri. Cara berpakaian oleh kebanyakan remaja-remaja
Indonesia yang berdandan seperti selebritis yang cenderung mengarah ke budaya Barat. Tidak
banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan
sesuai dengan kepribadian bangsa. Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya
tidak kenal sopan santun dan cenderung tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Selain itu
tawuran antara pelajar juga sering terjadi. Keadaan diperparah lagi ketika sosok pemimpin yang
tidak dapat dijadikan contoh bagi para generasi muda. Berdasarkan berbagai kenyataan yang ada
pada sekarang ini sangat rentan terjadi disintegrasi bangsa yang dapat menghancurkan negara,
sehingga perlu ada penguatan nilai-nilai nasionalisme guna memperkuat dan menyatukan bangsa
Indonesia.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu nasionalisme?
2. Apa itu era 4.0?
3. Apa saja faktor pendorong munculnya nasionalisme?
4. Bagaimana peran jiwa nasionalisme di era 4.0?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nasionalisme
Semangat kebangsaan disebut juga sebagai nasionalisme dan patriotisme.
Nasionalisme adalah suatu paham yang menganggap bahwa kesetiaan tertinggi atas
setiap pribadi harus diserahkan kepada negara kebangsaan. Ada dua jenis pengertian
nasionalisme, yaitu nasionalisme dalam arti sempit dan nasionalisme dalam arti luas.
Nasionalisme dalam arti sempit disebut juga dengan nasionalisme negatif karena
mengandung makna perasaan kebangsaan atau cinta terhadap bangsanya yang sangat
tinggi dan berlebihan, sebaliknya memandang rendah terhadap bangsa lain yang di
sebut juga Chauvinisme. Jenis nasionalisme yang kedua adalah nasionalisme dalam
arti luas atau yang berarti positif. Nasionalisme dalam pengertian ini adalah perasaan
cinta yang tinggi atau bangga terhadap tanah air dan tidak memandang rendah bangsa
lain.
B. Era 4.0
Dalam pandangan Angela Markel (2013), definisi dari Revolusi Industri 4.0
adalah transformasi yang komprehensif yang menyelimuti keseluruhan aspek
produksi dari industri lewat peleburan teknologi digital & internet dengan industri
konvensional.
Adapun Schlechtendahl dan kawan-kawan (2015) menekankan bahwa
Revolusi Industri 4.0 adalah lebih mengutamakan unsur kecepatan dari tersedianya
suatu informasi, dimana seluruh entitas suatu lingkungan industri senantiasa
terhubung & bisa berbagi informasi satu sama lain.
Ada lagi definisi lainnya yang lebih teknis seperti yang dikemukakan oleh
Kagermann dan kawan-kawan (2013) bahwa Revolusi Industri 4.0 ialah integrasi
dari Cyber Physical System (CPS) & Internet of Things and Services (IoT dan IoS) ke
dalam proses industri yang mencakup proses manufaktur, logistik dan proses-proses
lainnya
D. Fase Nasionalisme
Fase nasionalisme terdiri dari 5 fase, diantaranya:
Pertama gerakan kebangkitan nasionalisme Indonesia dalam dinamika sejarah
diawali oleh Boedi Oetomo di tahun 1908, dengan dimotori oleh para
mahasiswa kedokteran Stovia, sekolahan anak para priyayi Jawa, di sekolah
yang disediakan Belanda di Jakarta.
Kedua kebangkitan nasionalisme tahun 1928, yakni 20 tahun pasca
kebangkitan nasional, di mana kesadaran untuk menyatukan negara, bangsa
dan bahasa ke dalam satu negara, bangsa dan bahasa Indonesia, telah disadari
oleh para pemuda yang sudah mulai terkotak-kotak dengan organisasi
kedaerahan seperti Jong Java, Jong Celebes, Jong Sumatera dan lain
sebagainya, kemudian diwujudkan secara nyata dengan menyelenggarakan
Sumpah Pemoeda di tahun 1928.
Ketiga masa revolusi fisik kemerdekaan. Peranan nyata para pemuda pada
masa revolusi fisik kemerdekaan, nampak ketika mereka menyandra
Soekarno-Hatta ke Rengas-Dengklok agar segera memproklamirkan
kemerdekaan Indonesia. Mereka sangat bersemangat untuk mewujudkan
nation state yang berdaulat dalam kerangka kemerdekaan.
Keempat, perkembangan nasionalisme tahun 1966 yang menandai tatanan baru
dalam kepemerintahan Indonesia. Selama 20 tahun pasca kemerdekaan, terjadi
huru-hara pemberontakan Gestapu dan eksesnya. Tampaknya tanpa peran
besar mahasiswa dan organisasi pemuda serta organisasi sosial
kemasyarakatan di tahun 1966, Soeharto dan para tentara sulit bisa
memperoleh kekuasaan dari penguasa orde-lama Soekarno.Tetapi sayang,
penguasa Orde Baru mencampakan para pemuda dan mahasiswa yang telah
menjadi motor utama pendorong terbentuknya NKRI tersebut dideskriditkan,
dan bahkan sejak akhir tahun 1970-an para mahasiswa dibatasi geraknya
dalam berpolitik dan dikungkung ke dalam ruang-ruang kuliah di kampus.
Kelima perkembangan nasionalisme masa reformasi. Nasionalisme tidak
selesai sebatas masa pemerintahan soeharto, melainkan terus bergulir ketika
reformasi menjadi sumber inspirasi perjuangan bangsa meskipun melalui
perjalanan sejarah yang cukup panjang.
https://el.iti.ac.id/apa-itu-revolusi-industri-4-0-transformasi-digital-tantangan-peluang/
https://www.kompasiana.com/finno12999/61050a991525105d9b3a87a2/pentingnya-
memiliki-jiwa-nasionalisme-di-era-4-0
https://pusdiklat.bps.go.id/diklat/bahan_diklat/BA_2841.pdf