Anda di halaman 1dari 4

PENYULUH AGAMA ISLAM NON PNS

KUA KECAMATAN PASEKAN


Materi : MAKNA SHOLAWAT ATAS RASULULLAH DAN ANJURAN MENGAWALI
SESUATU DENGANNYA
Disusun Oleh :
SYARIF RUSTAM M, S, Sos

.
ً ً
‫(وصىل ااهلل) أي زاده ااهلل غطفا وحػظيٍا (وشيً) أي زاده ااهلل حتيث غظىم ةيغج‬
‫ادلرجث اىلصٔى‬
[Semoga Allah merahmati,] maksudnya, semoga Allah menambahi kasih sayang
dan pengagungan untuk Muhammad, [dan semoga Dia mencurahkan salam,]
maksudnya, semoga Allah menambahi Muhammad penghormatan yang agung yang
mencapai tingkatan yang tertinggi hingga tak terbatas.

‫(مصأىث) كال إشٍاغيو احلاٌدي فإن كيو إن الرمحث ليِيب حاصيث فطيتٓا حتصيو‬
ٌَ ‫احلاصو فاجلٔاب أن اىٍلصٔد ةصالحِا غييّ طيب رمحث لً حكَ فإُّ ٌا‬
ٔٓ‫وكج إال وِْاك رمحث لً حتصو هل فال يزال يرتىق يف الهٍاالت إىل ٌا ال ايث هل ف‬
‫ينخفع ةصالحِا غييّ ىلع الصحيح ىكَ ال ينتيغ أن يلصد اىٍصىل ذلم ةو‬
ّ
ً‫يلصد اتلٔشو إىل ربّ يف ُيو ٌلصٔده وال جئز ادلاعء ليِيب صىل ااهلل غييّ وشي‬
‫ةغري الٔارد نرمحّ ااهلل ةو اىٍِاشب والالئق يف حق األُبياء ادلاعء ةالصالة‬
ًْ‫والصالم ويف حق الصحاةث واتلاةػني واألويلاء واىٍشايخ ةاىرتيض ويف حق غري‬
‫يكيف أي داعء اكن اُخىه‬
(MASALAH) Ismail al-Hamidi berkata, “Apabila ada pertanyaan, ‘Sesungguhnya
rahmat untuk Rasulullah Muhammad telah terwujud sehingga memintakan rahmat
untuknya berarti memintakan sesuatu yang telah terwujud?’ Maka jawaban untuk
pertanyaan ini adalah ‘Sesungguhnya tujuan memintakan rahmat kita untuknya adalah
memintakan rahmat yang belum terwujud untuknya karena tiada waktu yang berlalu
kecuali selama waktu tersebut ada rahmat yang belum terwujud untuknya. Oleh karena
itu, dengan permintaan rahmat tersebut, Rasulullah Muhammad selalu naik dalam
kesempurnaan sampai tingkatan yang tidak ada batasnya.’
Rasulullah Muhammad dapat menerima manfaat dari bacaan sholawat kita
untuknya, sebagaimana menurut pendapat yang shohih. Akan tetapi, orang yang
bersholawat hendaknya tidak berniat memberi manfaat sholawat kepada Rasulullah
Muhammad, melainkan hendaknya ia berniat menjadikan Rasulullah Muhammad
sebagai perantara kepada Allah dalam memperoleh apa yang diinginkan oleh orang
yang bersholawat tersebut. Tidak diperbolehkan mendoakan Rasulullah Muhammad
dengan kalimat doa yang tidak dijelaskan oleh al-Quran ataupun Hadis, seperti kalimat
doa ‘( ’‫رمحّ ااهلل‬Semoga Allah merahmatinya). Akan tetapi, yang pantas dan yang layak

bagi hak para nabi adalah mendoakan mereka dengan sholawat dan salam, seperti ‘ ’ ‫صىل‬

ً‫ااهلل غييّ وشي‬atau ‘ ‫ الصالة والصالم‬.’ّ‫غيي‬Bagi hak para sahabat, tabiin, para wali, dan para syeh

adalah mendoakan mereka dengan kalimat ‘ .’ ِّ‫ ريض ااهلل غ‬Bagi hak selain mereka semua
adalah mendoakannya dengan bentuk kalimat doa apa saja.”
ّ
‫(ىلع شيدُا حمٍد) ْٔ أفضو أشٍائّ صىل ااهلل غييّ وشيً واىٍصىم هل ةذلم جده‬
ً
ٌَ ‫غتد اىٍطيب يف شاةع والدحّ ىٍٔت أةيّ كتيٓا فليو هل لً شٍيخّ حمٍدا وىيس‬
‫أشٍاء آةائم وال كٔمم؟ فلال رجٔت أن حيٍد يف الصٍاء واألرض وكد حلق ااهلل‬
ّ‫رجاءه وكيو اىٍصىم هل ةذلم أٌّ أحاْا ميم فلال ىٓا محيج بصيد اىبرش فصٍي‬
‫حمٍدا‬
Sholawat dan salam semoga tercurahkan [atas pemimpin kita, Muhammad,]
Nama Muhammad adalah nama yang paling utama baginya, shollallahu ‘alaihi wa
sallama. Orang yang memberinya nama Muhammad adalah kakeknya, Abdul Mutholib,
pada hari ke-tujuh kelahirannya. Alasan mengapa yang memberi nama adalah Abdul
Mutholib karena ayahnya, Abdullah, telah wafat sebelum kelahirannya. Abdul Mutholib
ditanya, “Mengapa kamu memberinya nama Muhammad padahal nama Muhammad
bukanlah termasuk salah satu dari nama-nama pendahulumu dan kaummu?” Ia
menjawab, “Aku berharap semoga ia dipuji di langit dan di bumi.”
Dan Allah telah mengabulkan harapannya itu. Ada yang mengatakan bahwa yang
memberinya nama Muhammad adalah ibunya sendiri, Aminah. Ibunya didatangi oleh
malaikat. Kemudian malaikat itu berkata kepadanya, “Kamu telah mengandung seorang
pemimpin manusia. Berilah ia nama Muhammad!”
ً ّ
‫وإٍُا أىت ةالصالة يف أول نخاةّ ىلع رشٔل ااهلل صىل ااهلل غييّ وشيً غٍال ةاحلديد‬

ّ‫اىلديس ؤْ كٔهل حػاىل غتدي لً تشهرين إذا لً تشهر ٌَ أجريج انلػٍث ىلع يدي‬
ّ
‫وال شم أُّ صىل ااهلل غييّ وشيً الٔاشطث اىػظىم نلا يف لك ُػٍث ةو ْٔ أصو‬
ّ
ً‫اإلجياد للك خمئق آدم وغريه وبلٔهل صىل ااهلل غييّ وشيً ٌَ صىل ىلع يف نخاب ل‬

‫حزل اىٍالئكث حصىل غييّ ٌا دام اشىم يف ذلم الهخاب‬

Adapun Syeh Salim bin Sumair al-Hadromi memintakan sholawat (dan salam) di
awal kitabnya kepada Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama karena mengamalkan
hadis Qudsi yang difirmankan oleh Allah, “Hai hambaku! Kamu belumlah bersyukur
kepada-Ku ketika kamu belum berterima kasih kepada orang yang Aku mencurahimu
kenikmatan melaluinya.” Tidak diragukan lagi bahwa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa
sallama adalah perantara agung bagi kita dalam setiap kenikmatan yang kita peroleh,
bahkan ia merupakan asal terwujudnya seluruh makhluk, baik dari golongan anak cucu
Adam ataupun yang lainnya. Begitu juga, Syeh Salim bin Sumair al-Hadromi
mengamalkan hadis Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallama, “Barang siapa
bersholawat kepadaku di dalam sebuah kitab maka para malaikat akan selalu
bersholawat kepadanya selama namaku masih ada dalam kitab tersebut.”

‫كال غتد اىٍػطي الصٍالوي يف ٌػىن ْذا احلديد أي ٌَ نخب الصالة وصىل أو كرأ‬

‫الصالة اىٍرشٌٔث يف حأيلف حافو أو رشاىث لً حزل اىٍالئكث حدغٔ ةاىربكث أو‬

‫تصخغفر هل‬

Abdul Mu’thi as-Samlawi menjelaskan hadis Barang siapa bersholawat kepadaku


di dalam sebuah kitab ... dst dengan perkataannya, “Barang siapa menulis sholawat dan
mengucapkannya atau membaca sholawat yang tertulis dalam kitab atau risalah maka
para malaikat akan selalu mendoakan keberkahan untuknya dan selalu memintakan
ampunan untuknya.”

ّ‫(داحً انلبيني) ةفخح اتلاء وكرسْا والهرس أشٓر أي طاةػًٓ نٍا يف اىٍصتاح فال ُيب ةػده صىل ااهلل غيي‬
ّ
‫وشيً فٓٔ آدرًْ يف الٔجٔد ةاغختار جصٍّ يف اخلارج‬
َ
Rasulullah adalah seorang rasul [yang menjadi khotimi annabiyiin,] Lafadz ‘ ’ً‫داح‬dengan

dibaca fathah atau kasroh pada huruf / ./‫ت‬Akan tetapi yang paling masyhur adalah

dengan kasroh padanya. Artinya adalah (Rasulullah) yang menjadi penutup para nabi,
seperti yang disebutkan dalam kitab al-Misbah. Oleh karena itu, tidak ada nabi setelah
beliau, Muhammad shollallahu ‘alaihi wa sallama. Ia adalah penutup para nabi dalam
wujudnya dari sudut pandang jisimnya di dunia nyata. (Sedangkan hakikatnya ia adalah
nabi yang pertama kali, bahkan makhluk yang pertama kali diciptakan).

Anda mungkin juga menyukai