Anda di halaman 1dari 8

Rumah Sakit EmaΩuel

PANDUAN PASIEN
DENGAN IMMUNOSUPRESSED

RUMAH SAKIT RESTU IBU BALIKPAPAN

2019

\gnbugn \ongncgngn \gsion Aiiunhfhiprhiisob TVTA 7


Rumah Sakit

BAB I

DEEINISI

Immunocompromised (imunitas rendah) adalah kondisi abnormal dimana


kemampuan seseorang untuk melawan infeksi menurun. Hal ini dapat disebabkan oleh

proses penyakit, obat obatan tertentu atau kondisi yang didapat sejak lahir. Pasien dengan
keadaan immunocompromise menderita defisiensi imun dan merupakan sasaran utama
berbagai penyakit infeksi yang disebabkan bakteri, jamur, virus, atau infeksi nosokomial.
Penderita immunocompromisised meliputi:
1. Kelaninan kongenital — genetik
2. Penyakit dasar : AIDS
3. Keganasan tumor Hematologic malignancies
4. Kemoterapi dan radiasi
5. Pemakaian streroid jangka panjang dan imunosupresif agent

6. Transplantasi organ
7. Malnutrisi

Panduan Penanganan Pasien Immunocompromised 2


Rumah Sakit

BAB II

RUANG LINGKUP

Panduan ini memberi panduan bagi seluruh petugas Rumah Sakit Restu Ibu
Balikpapan dalam melaksanakan perawatan pada pasien dengan gangguan

immunocompromise. Berbagai kondisi yang menimbulkan defisiensi imun :


1. Neutropenia adalah penurunan jumlah neutrofil secara bermakna dan masa neutropenia
cukup lama maka terjadinya infeksi akan meningkat secara nyata misal ; pada tumor
padat, pasien leukemi, agranulositosis.
2. Perubahan pada sawar fisik
Hal-hal yang dapat merusak sawar pelindung ialah kateter intravena atau kateter saluran
kemih, alat intubasi, tempat bekas suntikan, aspirasi sumsum tulang, ekstravasasi atau
operasi.
3. Status nutrisi/gizi

Gizi yang baik penting untuk mempertahankan system imunitas seluler, karena telah
diketahui bahwa gizi buruk menyebabkan penurunan fungsi limfosit dan fagositosis
seperti halnya kesembuhan sawar kulit dan mukosa.
4. Obstruksi
Obstruksi pada saluran napas akan meningkatkan resiko infeksi oleh bakteri anaerob,
demikian pula obstruksi pada saluran kemih akan meningkatkan resiko infeksi oleh
bakteri tertentu.
5. Disfungsi susunan saraf pusat
Gangguan susunan saraf pusat yang disebabkan tumor primer otak ataupun oleh

metastasis mengakibatkan gangguan pada mekanisme protektif misal hilangnya reflek


muntah dapat menyebabkan pneumoni aspirasi atau gangguan miksi dapat
menyebabkan timbulnya infeksi saluran kemih.
6. Perubahan flora bakteri
Sebagian besar kejadian infeksi disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam tubuh
pasien sendiri. Oleh karena itu kolonisasi bakteri yang ada dalam saluran nafas ataupun
saluran cerna perlu mendapatkan perhatian khusus. Hal ini juga bergantung kepada
keadaan neutropenia. Dua faktor yang menentukan kolonisasi bakteri ialah penggunaan
antibiotik yang ekstensif dan jenis bakteri atau jamur yang ada di ruang rawat tentu

seperti unit perawatan intensif. Penggunaan antibiotik spectrum luas dapat mengubah

Panduan Penanganan Pasien Immunocompromised 3


Rumah Sakit

flora anaerob dalam usus dan menyebabkan meningkatnya kepekaan terhadap


mikroorganisme yang lebih virulen.
7. Luka bakar sedang sampai berat
8. Steνen Johnson Syndrom (SJS)
SJS adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh alergi atau infeksi.

9. Berbagai jenis kanker


10. HIV/AIDS
AIDS ( Acguired Immune Defiency Syndrom) adalah penyakit akibat menurunnya daya
tahan tubuh yang didapat karena terinfeksi HIV ( Human Imunodefisiency Virus
).Virus HIV menyerang sel darah putih (Sel CD4) sehingga meningkatkan rusaknya
sistem kekebalan tubuh atau sistem imun. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh
atau sistem imun tubuh membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai penyakit
termasuk penyakit ringan sekalipun atau dikenal dengan infeksi oportunistik. Virus ini
juga merusak otak dan sistem saraf.

11. Lupus Eritematosus


Lupus merupakan penyakit yang terkait dengan kekebalan tubuh manusia. Penyakit ini
juga dikenal sebagai autoimun.

Panduan Penanganan Pasien Immunocompromised 4


Rumah Sakit

BAB III

TATA LAKSANA

Asuhan yang diterapkan di Rumah Sakit Restu Ibu terhadap pasien dengan
Immunosuppressed sebagai berikut,
1. Penanganan pasien immunocompromised lakukan kewaspadaan standar sesuai prosedur.
2. Perawat menyiapkan kamar serta alat pelindung diri (APD) : sarung tangan, masker
bedah, gogles dan apron (jika diperlukan).
3. Petugas kesehatan melakukan kebersihan tangan sebelum kontak dengan pasien.
4. Menempatkan pasien pada ruang tersendiri yang difasilitasi dengan wastafel untuk cuci
tangan dan kamar mandi.
5. Memberi tahu pasien dan keluarga untuk menjaga pintu tetap tertutup dan pasien tetap
dalam ruangan. Untuk menghindari kontaminasi dari udara di luar kamar.
6. Perawat memberikan edukasi pada pasien dan keluarga tentang etika batuk, menjaga
kebersihan tangan, tentang penyakitnya dan cara penularannya.
7. Perawat memberi edukasi supaya pasien menggunakan masker bedah selama ada orang
lain (pengunjung / penunggu / petugas) di dalam ruangan.
8. Membatasi perpindahan dan transport pasien keluar ruangan. Pasien
immunocompromised yang akan keluar ruangan harus mengenakan masker bedah.
9. Perawat memberikan edukasi pada pasien dan keluarga untuk membatasi kontak /
sentuhan dengan pasien.
10. Membatasi jumlah petugas saat melakukan tindakan.
11. Petugas memasuki ruangan sesuai prosedur dan mengenakan masker bedah, bila perlu
mengenakan apron dan penutup kepala.
12. Petugas melakukan tindakan sesuai prosedur dan tetap memperhatikan prinsip
kewaspadaan perlindungan untuk pasien.
13. Setelah selesai petugas berpamitan kepada pasien, melepas APD dan mencuci tangan
sesuai prosedur sebelum meninggalkan ruangan.
14. Menggunakan peralatan pasien seperti tensimeter, stetoscop untuk masing — masing
pasien. Tensi meter dan stetoscope tetap ada di ruang isolasi.
15. Pengunjung yang mempunyai gejala penyakit menular dan anak < 12 tahun tidak
diizinkan berkunjung. Maksimal pengunjung 2 orang.
16. Pasien anak-anak immunocompromised.
a. Diusahakan semaksimal mungkin pasien anak berada di dalam kamar.

Panduan Penanganan Pasien Immunocompromised 5


Rumah Sakit

b. Air minum harus diperhatikan kebersihannya.


17. Tanaman dan bunga segar tidak boleh diletakkan dalam ruang perawatan intensif dan
ruang pasien immunocompromised. Tanaman dan bunga plastik juga tidak
diperbolehkan karena akan menyimpan debu.
18. Petugas kesehatan yang mengalami infeksi akut dibatasi dalam bekerja agar tidak

menularkan kepada pasien.


19. Batasi tindakan invansif kepada pasien (misalnya kateter urin, kateter intravena).

Terkhusus pasien dengan Pasien dengan diagnosis HIV/AIDS akan dirujuk ke Rumah
Sakit Umum atau Rumah Sakit Tentara untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut untuk
mendapatkan ARV (antiretrovirus) dimana sebelumnya telah dilakukan konseling oleh tim
VCT di poli lavender lantai 3 rawat jalan diatas akan kita rujuk

Panduan Penanganan Pasien Immunocompromised 6


Rumah Sakit

BAB IV

DOKUMENTASI

Dokumentasi yang terkait perawatan pasien meliputi :


1. Anamnesis

2. Pemeriksaan fisik
3. Perubahan-perubahan fisiologi
4. Monitoring terhadap respon klinis maupun hasil laboratorium
5. Asuhan keperawatan
Serta akan dilakukan pencatatan pada rekam medis pasien

Panduan Penanganan Pasien Immunocompromised 7


Rumah Sakit

Panduan Penanganan Pasien Immunocompromised 8

Anda mungkin juga menyukai