Anda di halaman 1dari 6

Nama : Febrian Satrio Wicaksono

NIM : F34190097
Kelas : K2/P3
Tugas Analisis Kadar Protein
1. Berapa kadar protein sampel kedelai, jika berat sampel kedelai yang
digunakan 1.04 g dan jumlah larutan NaOH 0.1019 N yang dibutuhkan
untuk titrasi sampel adalah 0.32 ml dan untuk blanko 46.29 ml?
Jawab :

(46.29−0.32)×0.1019×14
= × 100%
1.04×1000
= 0.06305836

= 6.305836% x 5,75
= 36.2586%
2. Berapa kadar protein (mg/ml) dalam sampel susu cair jika sejumlah 2 ml
susu diberi perlakuan sesuai perlakuan sampel cair yang keruh. Endapan
yang diperoleh diencerkan dengan akuades sampai volume 50 ml.
Sebanyak 1 ml sampel ditera dengan spektrofotometer dan diperoleh
absorbansi sampel sebesar 0.84 dengan blanko sebesar 0.02. Kurva standar
yang diperoleh adalah sebagai berikut:

Jawab :
A
y = 1,2352x + 0,013
1,4
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2

Absorbansi terkoreki = absorbansi terukur - absorbansi blanko


= 0,84 - 0,02
= 0,82
v akhir 50 ml
Faktor pengenceran = = = 25 ml
v awal 2 ml
Persamaan :y = ax + b
y = 1,2352x + 0,013
0,82 = 1,2352x + 0,013
x = 0,65
Protein = (x) x faktor pengenceran
= 0,65 x 25
= 16,25 ml

3. Berapa kadar protein dalam putih telur cair jika berat putih telur yang
digunakan adalah 1,06 g dan sampel diencerkan menjadi 1000 ml. Sebanyak
1 ml sampel putih telur yang sudah diencerkan yang digunakan. Absorbansi
yang diperoleh adalah 0,65 dengan kurva standar seperti no. 2.
Diketahui :
Berat sampel = 106 g = 1060 mg
Pengenceran = 1000 ml
Absorbasi (y) = 0,65
Ditanya : kadar protein ?
Jawab :
bobot 1060 mg
Faktor pengenceran = = = 1,06 mg/ml
v yang diencerkan 1000 ml

Persamaan : y = ax + b
y = 1,2352x + 0,013
0,65 = 1,2352x + 0,013
x = 0,51

Protein = (x) x faktor pengenceran


= 0,51 x 1,06
= 0,54 mg/ml

4. Konsentrat protein kedelai sebanyak 0,86 g dilarutkan dalam 10 ml akuades.


Sebanyak 1 ml larutan diencerkan menjadi 100 ml. Sebanyak 1 ml sampel
digunakan untuk penetapan protein dengan metode Biuret. Jika absorbansi
adalah 1,24 dengan kurva standar seperti no.2, berapa kadar protein dalam
konsentrat kedelai tersebut (% b/b)?
Diketahui :
Berat sampel = 0,86 g
Pelarut = 10 ml
Pengenceran = 100 ml
Absorbansi = 1,24
Ditanya : Kadar protein (%b/b) ?
Jawab :
bobot x pelarut 0,86 x 10
Faktor pengenceran = = = 0,086 mg
v yang diencerkan 100

Persamaan : y = ax + b
y = 0,12352x + 0,013
1,24 = 0,12352x + 0,013
x = 9,93
Protein = (x) x faktor pengenceran
= 9,93 x 0,086
= 0,853 mg
% protein = 0,853 x 100% = 85,3 %

5. Berapa %N protein yoghurt jika hasil titrasi formol menunjukkan kadar


NaOH 0,1102 N yang dibutuhkan untuk titrasi pertama adalah 2,03 ml dan
titrasi kedua adalah 24,08 ml. Berat sampel adalah 1,04 g. Volume NaOH
yang dibutuhkan untuk titrasi blanko adalah 0,87 ml.
Diketahui :
Vol titrasi pertama = 2,03 ml
Vol titrasi kedua = 24,08 ml
Vol titrasi blanko = 0,87 ml
N NaOH = 0,1102 N
g bahan = 1,04 g
Ditanya : % N Protein ?
Jawab :
Titrasi formol = (vol titrasi kedua - vol titrasi blanko) - titrasi pertama
= (24,08 - 0,87) - 2,03
= 21,18 ml
ml titrasi formol
%N = x N NaOH x 14,008
g bahan x 10

21,18
= x 0,1102 x 14,008
1,04 x 10

= 3,14 %

6. Apakah yang anda ketahui tentang pengujian protein dengan metode


ninhidrin?
Jawab :
Prinsip analisis protein dengan ninhidrin yaitu mengidentifikasi adanya
protein dalam suatu bahan dimana asam amino bebas (asam amino
dimana gugus aminonya tidak terikat) akan bereaksi dengan ninhidrin
dan membentuk senyawa kompleks berwarna ungu. Prinsip analisis
protein dengan metode ninhidrin yaitu asam amino akan bereaksi dengan
ninhidrin membentuk aldehid dengan suatu atom C lebih rendah serta
melepaskan molekul NH3 dan CO2. Sedangkan ninhidrin yang telah bereaksi
akan membentuk hidridantin. Hasil positif metode ninhidrin akan ditandai
dengan terbentuknya kompleks warna biru/keunguan. Hal ini
disebabkan oleh molekul ninhidrin dan hidridantin bereaksi dengan
NH3 setelah gugus asam amino teroksidadi. Reaksi dinyatakan negatif jika
tidak terjadi perubahan warna. Reaksi ninhidrin harus didahului oleh
reaksi hidrolisis protein, ninhidrin ditambahkan dalam larutan dan
kemudian larutan tersebut dipanaskan. Terjadi 2 tahap yaitu reaksi
pembentukan warna dan reaksi pembentukan ninhidrin tereduksi. Warna
yang terbentuk adalah warna ungu sampai biru yang dikenal dengan
kompleks ruhemann. Uji ninhidrin digunakan untuk analisis asam amino
secara kualitatif. Semakin banyak ninhidrin pada zat uji yang dapat
bereaksi, maka warna yang timbul semakin pekat. Kompleks berwarna
biru-ungu tersebut menyerap pada panjang gelombang 570 nm
sehingga secara kuantitatif metode ninhidrin ini juga dapat digunakan untuk
menentukan kadar asam amino bebas secara spektrofotometer

7. Terangkan mengapa protein disebut sebagai polipeptida!


Jawab :
Satu molekul protein dapat terdiri dari 12 sampai 20 macam asam amino
dan jumlah setiap macam asam amino tersebut dapat mencapai ratusan buah.
Setiap macam asam amino dihubungkan dengan ikatan peptida membentuk
peptida. Karena jumlah peptida tersebut sangat banyak maka protein sering
kali disebut sebagai polipeptida. Protein merupakan polipeptida, selain
mengandung asam amino juga banyak mengandung bahan bukan asam
amino seperti heme, derivat, vitamin, lipida, dan karbohodrat

8. Berdasarkan struktur molekulnya, protein dibagi dalam dua


golongan, yaitu protein fibrosa dan protein globular. Jelaskan sifat
karakteristik masing-masing protein tersebut!
Jawab :
⚫ Protein fibrosa tidak larut dalam pelarut encer, baik larutan garam,
asam, basa, maupun alkohol. Protein fibrosa terutama berguna untuk
membentuk struktur jaringan, misalnya kolagen pada tulang rawan,
myosin, yaitu protein kontraktil utama pada otot, keratin yaitu protein
utama rambut dan kulit, serta fibrin yaitu protein pada darah yang
membeku
⚫ Protein globular larut dalam larutan garam dan asam encer, juga mudah
berubah di bawah pengaruh konsentrasi garam, serta pelarut asam dan
basa. Protein ini lebih mudah terdenaturasi yaitu berubahnya susunan
molekulnya yang diikuti dengan perubahan sifat fisik dan fisiologisnya
Protein globular adalah protein yang dapat diekstrak dari jaringan
dengan menggunakan air laut atau larutan garam. Protein ini terdapat
pada ezim, hormon, serum dan darah
9. Terangkan klasifikasi protein globular menurut kelarutannya, dan
jelaskan sifat karakteristik masing masing, dan berikan contoh masing
masing!
Jawab :
Menurut kelarutannya, protein globular dapat digolongkan menjadi
beberapa kelas, yaitu albumin, globulin, glutein, prolamin, histon, dan
protamin

10. Salah satu tujuan dilakukannya analisis protein adalah menentukan


senyawa bioaktif yang ada pada produk. Berikan contohnya.
Jawab :
1. Beberapa komponen bioaktif dalam susu yang memiliki efek kesehatan,
antara lain kaseinfosfopeptida (CPP), peptida susu antihipertensi,
laktoferin, glikomakropeptida, asam linoleat terkonjugasi (CLA), asam
miristat, sphingomyelin, asam butirat, dan asam laurat.
2. Komponen bioaktif yang terdapat dalam daging yaitu ubiquinon,
glutathion, asam lipoat, spermin, karnosin dan anserin. Karnosin dan
anserin adalah dipeptida histidil sebagai antioksidan yang paling banyak
terdapat dalam daging

Anda mungkin juga menyukai