Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KALIMAT DAN PERNYATAAN ATAU PROPOSISI

A. Definisi-Definisi

Setiap kumpulan kata yang berarti yang disusun menurut aturan tata bahasa
disebut kalimat. Kalimat yang dibicarakan dalam logika Matematika adalah kalimat-
kalimat yang menerangkan (indicative sentences/declarative sentences). Contoh-
contoh kalimat yang menerangkan antara lain:
1. Jakarta ibukota negara Republik Indonesia.
2. 7 adalah bilangan prima.
3. 12 kurang dari 8.
Dalam Logika Matematika tidak akan membicarakan kalimat-kalimat seperti
berikut ini, misalnya:
4. Apakah Siti berada di rumahmu? (Kalimat tanya).
5. Alangkah indahnya lukisan ini! (Kalimat yang mengungkapkan suatu
perasaan).
6. Tutuplah pintu itu! (Kalimat perintah).
7. Mudah-mudahan tak ada aral melintang. (Kalimat yang berisi harapan)
Perhatikan contoh-contoh kalimat yang menerangkan di atas, kalimat-kalimat
1. dan 2. bernilai benar, sedangkan kalimat 3 bernilai salah. Kalimat-kalimat 4., 5., 6.
dan 7. tidak dapat ditentukan nilai kebenarannya. Nilai benar di sini diartikan adanya
persesuaian antara apa yang dikatakan atau dituliskan dalam kalimat itu dengan
keadaan sesungguhnya, atau benar dalam arti matematika.
Kalimat yang mempunyai nilai kebenaran, yaitu nilai benar atau nilai salah
tetapi tidak kedua-duanya disebut pernyataan.
Sekarang akan dibicarakan perbedaan antara pernyataan (statement) dan
proposisi (proposition). Beberapa penulis, kedua istilah itu dianggap sama, bahkan
dipakai secara berganti-ganti. Beberapa penulis lain hanya menyebutkan pernyataan,

7
8

dan tidak menyebut-nyebut proposisi. Beberapa penulis lainnya lagi membedakan


antara kedua istilah tersebut. Bagi kelompok pertama, yaitu penulis-penulis yang
menganggap sama antara proposisi dan pernyataan (kalimat deklaratif)
menyimpulkan bahwa istilah-istilah itu didefinisikan sebagai kalimat yang
mempunyai nilai benar atau nilai salah tetapi tidak kedua-duanya.
Sedangkan kelompok terakhir, yang membedakan antara proposisi dan
pernyataan dijelaskan sebagai berikut:
Contoh-Contoh:
8. 17 adalah bilangan prima.
9. 15 adalah bilangan prima.
10. Napoleon adalah bilangan prima.
11. 5 memukul 2
Menurut kelompok ini, keempat contoh ini memenuhi definisi kalimat.
Mereka mendefinisikan kalimat sebagai kumpulan kata-kata yang disusun menurut
aturan tata bahasa. Kalimat-Kalimat itu masing-masing mengungkapkan suatu
pernyataan. Kalimat-kalimat 8. dan 9. masing-masing mempunyai makna, walaupun
kalimat 9. mengungkapkan hal yang bernilai salah, sebab tidak benar bahwa 15
adalah bilangan prima. Sedang kalimat-kalimat 10. dan 11. tidak mempunyai makna,
kalimat-kalimat ini tidak bernilai benar maupun bernilai salah. Sebab nilai benar atau
nilai salah hanya diperuntukkan bagi kalimat-kalimat yang bermakna saja.
Pernyataan yang diungkap oleh suatu kalimat bermakna disebut proposisi. Sehingga
proposisi adalah suatu pernyataan, tetapi sebaliknya suatu pernyataan belum tentu
merupakan suatu proposisi. Menurut kelompok ini, nilai benar atau nilai salah hanya
dikenakan pada proposisi-proposisi saja.
Sebagai tambahan penjelasan dikatakan bahwa “Buku ini tebal” dan “This
book is thick” adalah kalimat-kalimat yang berbeda, tetapi mengungkapkan suatu
makna yang sama. Sehingga kalimat-kalimat itu menyatakan proposisi yang sama.
9

Dalam buku ini tidak membedakan istilah-istilah pernyataan dan proposisi.


Dua istilah ini digunakan secara bergantian.
Selanjutnya untuk menyingkat suatu penulisan maupun penyelesaian yang
berhubungan dengan proposisi, maka proposisi-proposisi tersebut diberi simbol
dengan huruf alfabet kecil: a, b, c, …… Sedang untuk nilai Benar dan nilai Salah
berturut-turut di singkat dengan B dan S.
Contoh: 12. “a” menyatakan “15 habis dibagi 3”.
13. “p” menyatakan “5 kurang dari 3”
Pada contoh ini, a bernilai B (benar) dan p bernilai S (salah).

Ikhtisar: Benar
Pernyataan
(Proposisi) Salah

Kalimat

Bukan Pernyataan

B. Soal-Jawab

SOAL:

Apakah kalimat-kalimat berikut suatu pernyataan? Jika pernyataan, tentukan


nilai kebenarannya?
1. 8 adalah bilangan asli.
2. 14 adalah bilangan prima.
3. Napoleon habis dibagi 13.
4. Yono sakit keras.
5. Berapa 9 ditambah 7?
6. Siti membeli mobil.
10

7. Semoga selamat dalam perjalanan.


8. Pergilah dari tempat ini.

JAWAB:
1. Pernyataan, bernilai benar.
2. Pernyataan, bernilai salah.
3. Bukan kalimat, karena tidak memenuhi definisi.
4. Pernyataan faktual, artinya untuk nilai kebenarannya perlu diadakan
penyelidikan.
5. Bukan pernyataan.
6. Pernyataan faktual.
7. Bukan pernyataan.
8. Bukan pernyataan.

C. Soal-Soal
Apakah kalimat-kalimat berikut suatu pernyataan? Jika ya, tentukan nilai
kebenarannya?
1. 8+3=12
2. 9+13<10
3. Apakah 5 bilangan prima?
4. Jakarta terletak di pulau Jawa.
5. Astaga!
6. 3 membenci 7.
7. Siti adalah anak pak Karto.
8. Siapakah nama bapakmu?
9. Dilarang parkir kendaraan bermotor di sini.
10. Bajunya berwarna biru.

Anda mungkin juga menyukai