Anda di halaman 1dari 3

Contoh-contoh Soal

Teorema-Teorema Limit Barisan


Pertemuan Ke-9
13 April 2020

1. Barisan (𝑥𝑛 ) = (𝑛) adalah divergen.

Ilustrasi:
Suku-suku barisan dari (𝑛) adalah 1, 2, 3, …, 100, …, 1000, … → ∞ (tidak terbatas
⇒ 𝑑𝑖𝑣𝑒𝑟𝑔𝑒𝑛)

Penjelasan:
Menurut Teorema 2.2.2, jika suatu barisan konvergen, maka dia terbatas. Andaikan
barisan (𝑥𝑛 ) = (𝑛) konvergen, maka terdapat bilangan real 𝑀 > 0, sedemikian sehingga
𝑛 = |𝑛| < 𝑀, untuk semua bilangan asli 𝑛𝜖𝑁. Artinya bahwa bilangan asli itu terbatas.
Hal ini bertentangan (kontradiksi) dengan Sifat Archimedes bahwa bilangan asli itu tidak
terbatas. Jadi harusnya barisan (𝑥𝑛 ) = (𝑛) tidak konvergen (divergen).

2. Barisan (𝑥𝑛 ) = ((−1)𝑛 ) divergen.

Ilustrasi:
−1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
Suku-suku barisan dari ((−1)𝑛 ) adalah -1, 1, -1, 1, …, { }
1, 𝑗𝑖𝑘𝑎 𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
Penjelasan:
Andaikan bahwa 𝑎 ∶= 𝑙𝑖𝑚(𝑥𝑛 ) ada.
Misalkan 𝜀 ∶= 1, maka terdapat bilangan asli 𝐾1 sedemikan sehingga
|(−1) − 𝑎| < 1 untuk semua 𝑛 ≥ 𝐾1 .
Jika n adalah bilangan asli ganjil dengan 𝑛 ≥ 𝐾1 , maka diperoleh |−1 − 𝑎| < 1.
Artinya −1 < −1 − 𝑎 < 1 ⇔ 0 < −𝑎 < 2 ⇔ −2 < 𝑎 < 0 …. (i)

Jika n adalah bilangan asli genap dengan 𝑛 ≥ 𝐾1 , maka diperoleh |1 − 𝑎| < 1.


Artinya −1 < 1 − 𝑎 < 1 ⇔ −2 < −𝑎 < 0 ⇔ 0 < 𝑎 < 2 …. (ii)

Karena a tidak mungkin memenuhi kedua pertidaksamaan pada (i) dan (ii), maka
hipotesis bahwa (𝑥𝑛 ) konvergen (a ada) mengakibatkan kontradiksi.
Jadi harusnya barisan (𝑥𝑛 ) = ((−1)𝑛 ) divergen.

Pengantar Analisis Real Rippi Maya


2𝑛+1
3. Tunjukkan bahwa 𝑙𝑖𝑚 ( 𝑛
) = 2.

Penjelasan:

2𝑛 + 1 1
=2+
𝑛 𝑛
1 2𝑛+1 1
Misalkan 𝑋 = (𝑥𝑛 ) ∶= 2 dan 𝑌 = (𝑦𝑛 ) ∶= 𝑛, maka = 2 + 𝑛 = 𝑋 + 𝑌. Menurut
𝑛

Teorema 2.2.3, lim(𝑋 + 𝑌) = lim 𝑋 + lim 𝑌 = 2 + 0 = 2.

2𝑛+1
4. Tunjukkan bahwa 𝑙𝑖𝑚 ( 𝑛+5 ) = 2.

Penjelasan:
Barisan (2𝑛 + 1) dan (𝑛 + 5) merupakan barisan yang tidak konvergen, sehingga tidak
mungkin menggunakan Teorema 2.2.4 untuk menjelaskannya. Oleh sebab itu, harus
diubah dulu bentuk barisannya menjadi seperti berikut:
1
2𝑛+1 2+
𝑛+5
= 𝑛
5 ,
1+
𝑛

sehingga diperoleh barisan yang sesuai dengan persyaratan pada Teorema 2.2.4.

1 5
Dengan mengambil barisan 𝑋 ∶= 2 + dan barisan 𝑍 ∶= 1 + 𝑛, maka diperoleh
𝑛
1
2𝑛+1 2+ 𝑋 lim 𝑋 2
lim 𝑋 = 2 dan lim 𝑍 = 1 ≠ 0, sehingga 𝑙𝑖𝑚 ( 𝑛+5 ) = 𝑙𝑖𝑚 ( 𝑛
5 ) = 𝑙𝑖𝑚 (𝑍 ) = lim 𝑍 = 1 =
1+
𝑛

2.

2𝑛
5. Tunjukkan bahwa 𝑙𝑖𝑚 (𝑛2 +1) = 0.

Penjelasan:
Karena barisan (2𝑛) dan barisan (𝑛2 + 1) adalah barisan-barisan yang divergen, maka
kita tidak dapat menggunakan Teorema 2.2.4 untuk menyelesaikannya.
2𝑛 2
Perhatikan bahwa = 1 .
𝑛2 +1 𝑛+
𝑛

1
Barisan (2) adalah barisan yang konvergen, sementara barisan (𝑛 + 𝑛) bukan barisan

yang konvergen, sehingga Teorema 2.2.4 belum dapat digunakan untuk menjelaskan
2𝑛 2𝑛
𝑙𝑖𝑚 (𝑛2 +1). Namun jika barisan (𝑛2 +1) ditulis sebagai berikut:

Pengantar Analisis Real Rippi Maya


2
2𝑛 𝑛
=
𝑛2 + 1 1 + 1
𝑛2
2𝑛
maka Teorema 2.2.4 dapat digunakan untuk menjelaskan 𝑙𝑖𝑚 (𝑛2 +1).
2 1
Karena 𝑙𝑖𝑚 (𝑛) = 0 dan 𝑙𝑖𝑚 (1 + ) = 1 ≠ 0, maka
𝑛2

2 2
2𝑛 𝑙𝑖𝑚 (𝑛) 0
𝑙𝑖𝑚 ( 2 ) = 𝑙𝑖𝑚 ( 𝑛 )= = = 0.
𝑛 +1 1 1
1+ 2 𝑙𝑖𝑚 (1 + 2 ) 1
𝑛 𝑛

sin 𝑛
6. Tunjukkan bahwa 𝑙𝑖𝑚 ( ) = 0.
𝑛

Penjelasan:
Kita tidak dapat menggunakan Teorema 2.2.4 untuk menjelaskan limit tersebut, karena
barisan (𝑛) dan barisan (sin 𝑛) merupakan barisan yang tidak konvergen (divergen).
Perlu dicatat bahwa −1 ≤ sin 𝑛 ≤ 1, sehingga

1 sin 𝑛 1
− ≤ ≤ , untuk semua 𝑛 ∈ 𝑁.
𝑛 𝑛 𝑛

1 1
Diketahui bahwa 𝑙𝑖𝑚 (− 𝑛) = 0 dan 𝑙𝑖𝑚 (𝑛) = 0, maka dengan menggunakan Teorema
sin 𝑛
2.2.8. (Squeeze Theorem), dapat ditentukan 𝑙𝑖𝑚 ( ) = 0.
𝑛

Daftar Pustaka
Bartle, R.G. & Sherbert, D.R. (2000). Introduction to Real Analysis. Singapore: John Wiley
& Sons Pte Ltd.

Pengantar Analisis Real Rippi Maya

Anda mungkin juga menyukai