NO DOKUMEN : NO REVISI : TANGGAL TERBIT : HALAMAN : ( dr. Moh. Hisyam Rifqi )
PENGERTIAN Linen merupakan salah satu
kebutuhan pasien di klinik yang dapat memberikan dampak kenyamanan dan jaminan kesehatan. Pengelolaan linen yang buruk akan menyebabkan potensi penularan penyakit bagi pasien, staf dan pengguna linen lainnya TUJUAN Pengawasan linen adalah upaya pengawasan terhadap tahapan- tahapan pencucian linen dii I klinik untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan dan lingkungan hidup yang ditimbulkan. KEBIJAKAN KLINIK Surat keputusan direktur klinik
PROSEDUR Ketentuan Pengangkutan Linen :
Kantong untuk membungkus linen bersih harus dibedakan dengan kantong yang digunakan untuk membungkus linen kotor, Waktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan bersamaan.
Ketentuan Pengumpulan Linen :
Pemilahan antara linen infeksius dan non infeksius dimulai dari sumber dan memasukkan linen kedalam kantong plastik sesuai jenisnya serta diberi label, Menghitung dan mencatat linen diruangan, Dilarang melakukan perendaman linen kotor di ruangan sumber. Ketentuan Penerimaan Linen : Mencatat linen yang diterima dan telah dipilah antara infeksius dan non infeksius, Linen dipilah berdasarkan tingkat kekotorannya.
Ketentuan Pencucian Linen
Menimbang berat linen dengan kapasitas mensin cuci dan kebutuhan deterjen dan disinfektan, Membersihkan linen kotor dari tinja, urin, darah dan muntahan dengan menggunakan mesin cuci infeksius, Mencuci dikelompokan berdasarkan tingkat kekotorannya, Pengeringan linen dengan mesin pengering (dryer) sehingga didapat hasil pengeringan yang baik, Penyeterikaan dengan mesin seterika uap, mesin flat ironer sehingga didapat hasil seterikaan yang baik, Linen bersih harus ditata sesuai jenisnya dan sistem stok linen (minimal 4 bagian) dengan sistem first in first out, Distribusi dilakukan berdasarkan kartu tanda terima dari petugas penerima, kemudian petugas menyerahkan linen bersih kepada petugas ruangan sesuai kartu tanda terimauntuk menyesuaikan