Anda di halaman 1dari 2

Assalamualaikum Wr. Wb.

Berikut pendapat saya mengenai diskusi diatas.

Apakah otonomi daerah dapat mempengaruhi peningkatan Pembangunan


wilayah Pedesaan ?
Berdasarkan Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014, Desa merupakan kesatuan
masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang berwenang untuk mengatur
dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat
berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal-usul, dan/atau hak tradisional yang
diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Desa memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan
masyarakat sendiri sesuai kondisi dan sosial budaya setempat.
Sedangkan menurut Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah pasal 1 ayat 6, pengertian Otonomi Daerah adalah hak, wewenang, dan
kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan
Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa otonomi desa bersifat
pengakuan dan otonomi daerah bersifat pemberian.
Menurut pendapat saya benar bahwa Otonomi daerah dapat mempengaruhi
peningkatan pembangunan wilayah pedesaan, karena desa memiliki kewenangan
lokal yang meliputi berbagai bidang yang salah satunya adalah bidang
pembangunan desa. Selain itu, kewenangan lokal lainnya bidang pemerintahan
desa, bidang kemasyarakatan desa dan bidang pemberdayaan masyarakat desa.
Organisasi lokal dalam hal ini desa merupakan organisasi yang paling mengetahui
apa yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat sehingga pembangunan wilayah
pedesaan dapat meningkat dengan adanya otonomi daerah sehingga pemerintah
melakukan revisi terhadap UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
dan UU Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah
Pusat dan Daerah. Revisi tersebut ditujukan sebagai upaya penyesuaian terhadap
Pasal 18 UUD 1945, agar pemberian otonomi tidak hanya kepada Provinsi dan
Kabupaten/Kota, melainkan juga kepada Desa/Nagari/Marga, dan sebagainya.
Selain itu dalam Pasal 20 Undang Undang Desa juga menegaskan, berdasarkan hak
asal usul dan kewenangan lokal berskala desa (sebagaimana dimaksud dalam pasal
19 huruf (a) dn (b) UU Desa) diatur dan diurus oleh desa. Pasal ini terkait dengan
pasal 81 ayat (4 dan 5), yaitu pembangunan lokal berskala desa dilaksanakan sendiri
oleh desa" dan "pelaksanaan program sektoral yang masuk ke desa diinformasikan
kepada pemerintah Desa untuk diintegrasikan dengan pembangunan desa".
Oleh karena adanya perubahan tersebut, berdampak pada otonomi desa menjadi
otonomi yang bersifat pemberian sehingga sama halnya seperti otonomi daerah.
Selain itu sumber keuangan desa dialokasikan dari anggaran dana alokasi desa dari
APBD dan dana desa yang berasal dari Pemerintah Pusat. Sehingga menurut
kedudukan desa, pemerintahan desa merupakan bagian dari pemerintah
kabupaten/kota yang dimana menjadi daerah otonom sesuai yang tercantum pada
UUD Tahun 1945.

Sekian pendapat saya mengenai diskusi diatas.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Sumber referensi:
 BMP ADPU4340 Administrasi Pemerintahan Desa Universitas Terbuka
 https://jdih.bumn.go.id/lihat/UU%20Nomor%2014%20Tahun
%202014#:~:text=UU%20Nomor%2014%20Tahun%202014%20tanggal
%2023%20Juli%202014%2C%20tentang,Barat%20di%20Provinsi
%20Sulawesi%20Tenggara.
 https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/38685/uu-no-23-tahun-2014
 https://bunghatta.ac.id/artikel-79-otonomi-daerah-pasca-revisi-uu-nomor-22-
tahun-1999-tantangan-dalam-mewujudkan-local-
accountability.html#:~:text=Lebih%20jauh%20UU%20No.%2022,Undang
%2Dundang%20ini%20pemberian%20kewenangan
 https://publikasi.fisip.unila.ac.id/index.php/JASP/article/download/13/3/
 https://eprints.uny.ac.id/8543/3/BAB%202%20-%2008401241005.pdf
 https://e-jurnal.peraturan.go.id/index.php/jli/article/viewFile/143/pdf
 https://jurnal.dpr.go.id/index.php/politica/article/view/318/252

Anda mungkin juga menyukai