TINJAUAN PUSTAKA
yang berada di bawah kecamatan dan dipimpin oleh kepala desa. Sebuah desa secara
administratif terdiri dari beberapa kampung, dusun, banjar, serta jorong. Dalam
b. Udik atau dusun (dalam arti daerah pedalaman sebagai lawan kota).
“Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain,
selanjutnya disebut desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki
batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan
pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa
masyarakat, hak asal usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati
dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia”
Para ahli dalam bidang desa memberikan pengertian atau batasan yang berbeda-
beda mengenai desa, namun demikian dari berbagai definisi tersebut mempunyai inti
8
Ani Sri Rahayu, “Pengantar Pemerintahan Desa”, (Malang: Sinar Grafika, 2018) halaman 178.
9
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: PN Balai Pustaka, 2004), halaman
68.
13
dan tujuan yang sama. Berikut beberapa definisi yang diungkapkan oleh para pakar
ekonomi, politik, serta kultural yang terdapat di suatu daerah dalam hubungan dan
b. Menurut Rifhi Siddiq, desa adalah suatu wilayah yang mmpunyai tingkat
kepadatan rendah yang dihuni oleh penduduk dengan interaksi sosial yang bersifat
c. Menurut Paul H. Landis, desa adalah suatu wilayah yang penduduknya kurang dari
2.500 jiwa, dengan ciri-ciri antara lain memiliki pergaulan hidup yang saling
mengenal satu sama lain (kekeluargaan), ada pertalian perasaan yang sama
tentang kesukaan terhadap kebiasaan, serta cara berusaha bersifat agraris dan
sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor alam, seperti iklim, keadaan alam, dan
kekayaan alam.
pemerintahan sendiri.10
adalah suatu kepadatan rendah yang terdiri dari beberapa kampung, dusun banjar,
serta jorong yang berada di bawah kecamatan dan dipimpin oleh kepala desa.
10
Ani, Op.Cit., halaman 179.
14
2. Pengertian Pemerintah dan Pemerintahan Desa
tidak diartikan sebagai Pemerintah yang hanya menjalankan tugas eksekutif saja,
melainkan juga meliputi tugas- tugas lainnya temasuk legislatif dan yudikatif.12
Republik Indonesia. Sedangkan pemerintah desa adalah kepala desa atau yang
disebut dengan nama lain dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara
pemerintah desa.
Desa, Pasal 1 ayat (3), bisa diartikan bahwa pemerintah desa adalah kepala desa dan
Tahun 2017 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2017, Pasal 1
Angka 6 dan Angka 7, pemerintah desa adalah kepala desa atau yang disebut dengan
11
Wikipedia,”Pemerintah”, (Online), (https://id.wikipedia.org/wiki/Pemerintah, diakses 21 Januari
2020), 2020.
12
Irwan Sahaja, ”Semua Tentang Pendidikan”, (Online),
(https://irwansahaja.blogspot.com/2015/02/pengertian-pemerintahan.html, diakses 21 Januari 2020),
2020.
13
Ani, Op.Cit., halaman 181.
15
nama lain dibantu perangkat desa sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa.
Republik Indonesia.14
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemerintah desa adalah unsur
penyelenggara urusan pemerintahan desa yang dipimpin oleh kepala desa dan
dibantu perangkat desa. Sedangkan pemerintahan desa adalah pelayan publik yang
penyelenggaraan pemerintahan.
3. Kewenangan Desa
seorang pejabat atau intitusi menurut ketentuan yang berlaku, dengan demikian
dimiliki pejabat atau institusi. Kewenangan memiliki kedudukan yang penting dalam
kajian hukum tata negara dan hukum administrasi negara. Begitu pentingnya
kedudukan kewenangan ini, sehingga F.A.M. Stroink dan J.G. Steenbeek menyebut
sebagai konsep ini dalam hukum tata negara dan hukum administrasi negara.15
14
Peraturan Menteri Desa Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017 tentang Penetapan Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2018, Pasal 1 Angka 6 dan Angka 7.
15
Ridwan HR. Hukum Administrasi Negara. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 2013, hal 99.
16
desa, dan pemberdayaan masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
pembangunan desa berdasarkan hak adat istiadat atau asal-usul desa tersebut.
Keuangan desa adalah semua hak dan kewajiban desa yang dapat dinilai
dengan uang serta segala sesuatu berupa uang dan barang yang berhubungan
adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan uang dan barang yang digunakan
16
Op.Cit.,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal 19.
17
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal 71 ayat (1).
17
Pengelolaan Keuangan adalah perencanaan, pengarahan, pemantauan,
keuangan desa.19
3. Aset Desa
Aset desa dapat berupa tanah kas desa, tanah ulayat, pasar desa, pasar hewan,
hutan milik desa, mata air milik desa, pemandian umum, dan aset lainnya milik
desa.
Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa, Aset lainnya milik desa antara lain :
18
Pengertian Menurut Para Ahli, “ Pengertian Pengelolaan Keuangan Menuut Para Ahli” , (Online),
(https://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-pengelolaan-keuangan-menurut-para-ahli/,
diakses 21 Januari, 2020), 2020.
19
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa, Pasal
1 Angka 6.
20
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal 75 ayat (1) dan (2).
18
a. Kekayaan desa yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD) dan Belanja Desa.
b. Kekayaan desa yang diperoleh dari hibah dan sumbangan atau yang
seenisnya.
c. Kekayaan desa yang diperoleh sebagai pelaksanaan dari perjanjian/ kontrak
dan lain-lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d. Hasil kerja sama desa.
e. Kekayaan desa yang berasal dari perolehan lainnya yang sah.21
dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa serta
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan aset desa adalah kekayaan yang
dimiliki desa yang berasal dari berbagai macam sumber, baik dari desa itu sendiri
Pendapatan Desa meliputi semua penerimaan uang melalui rekening desa yang
merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali
oleh desa. Menurut UU Desa, pasal 72 ayat (1) pendapatan desa bersumber dari:
a. Pendapatan asli desa terdiri atas hasil usaha, hasil aset, swadaya dan
partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli desa.
b. Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
c. Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah kabupaten/kota.
d. Alokasi dana desa yang merupakan bagian dari dana perimbangan yang
diterima kabupaten/kota.
e. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi
dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota.
f. Hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga; dan
21
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pasal 76.
19
g. Lain-lain pendapatan desa yang sah.22
Pendapatan Asli Desa adalah pendapatan yang berasal dari kewenangan Desa
berdasarkan hak asal usul dan kewenangan skala lokal Desa. Yang dimaksud dengan
“hasil usaha” termasuk juga termasuk hasil BUM Desa dan tanah bengkok.
Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bersumber dari Belanja Pusat
dengan mengefektifkan program yang berbasis Desa secara merata dan berkeadilan.
tersebut adalah anggaran yang diperuntukkan bagi Desa dan Desa Adat yang
(sepuluh perseratus) dari dan di luar dana Transfer Daerah (On top) secara bertahap.
Merujuk pada "besaran dana" yang akan diterima oleh desa. Komitmen
pemerintah untuk alokasi DD adalah 10% dari dana transfer. Tetapi pemerintah tidak
keuangan nasional di satu sisi dan kemampuan desa dalam mengelola keuangan
desa.23
dari pendapatan asli desa, hibah dan sumbangan tidak mengikat dari warga atau
22
Ibid., Pasal 72 ayat (1).
23
Infodesa, “Sumber Keuangan Desa”. (https://risehtunong.blogspot.com/2015/12/darimanakeuangan-
desa-diperoleh.html, diakses 6 Mei 2018) 2018.
20
pihak ketiga serta Anggaran Pendapatan Belana Daerah (APBD) dan Anggaran
pertumbuhan dan perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu
bangsa, negara dan pemerintah, menuju modrnitas dalam rangka pembinaan bangsa
(nation building).24
ekonomi lokal, serta pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan secara
berkelanjutan.25
dengan semangat gotong royong serta memanfaatkan kearifan lokal dan sumber
24
Mohammad Ikbal Bahua, Perencanaan Partisipatif Pembangunan Masyarakat, (Gorontalo: Ideas
Publishing, 2018), hal.8.
25
Op.Cit., Pasal 78.
21
2. Tahapan Pembangunan Desa
desa dan sebagai dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.26
desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun dan rencana pembangunan tahunan desa
atau yang disebut dengan rencana kerja pemerintah desa, merupakan penjabaran
dari rencana pembangunan jangka menengah desa jangka waktu 1 (satu) tahun.
tahunan desa.
26
Ibid., Pasal 79.
22
3. Pengawasan Pembangunan Desa
rencana pembangunan jangka menengah desa, rencana kerja pemerintah desa, dan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa kepada masyarakat desa melalui layanan
desa masyarakat dapat ikut serta melakukan pengawasan dan memantau terhadap
27
Ibid., Pasal 82.
23