Anda di halaman 1dari 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Universitas Sriwijaya (UNSRI): E-Journal

1 A Pratiwi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 131-136

Maspari Journal, 2012, 4(1), 131-136

http://masparijournal.blogspot.com

Pengaruh Waktu Fermentasi Terhadap Sifat Fisik dan


Kimia pada Pembuatan Minuman Kombucha
dari Rumput Laut Sargasssum sp

Ayu Pratiwi, Elfita, Riris Aryawati


Program Studi Ilmu Kelautan FMIPA, Universitas Sriwijaya, Indralaya, Indonesia

Received 25 October 2011; received in revised form 18 November 2011;


accepted 28 December 2011

ABSTRACT
The purpose of this study was to determine the effect of time on the physical
properties (color and weight of nata/cellulose) and chemical properties (vitamin C content, total
acidity, total sugar content, pH and alcohol content) on Kombucha with Sargassum sp seaweed
as base material. The method that used in this research is explorative and descriptive
methods. The treatment in this study is the fermentation time, there are 4 days, 8 days, 12
days and 16 days against physical and chemical properties of the Sargassum sp Kombucha.
The results from the research show that fermentation time give the effect on physical
properties (color and weight of nata/cellulose) and chemical properties (vitamin C content, total
acidity, total sugar content, pH and alcohol content) on Kombucha with Sargassum sp seaweed
as base material.

Key words: kombucha, Sargassum sp., fermentation

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pengaruh waktu terhadap sifat fisik
(warna dan berat nata/selulosa) dan sifat kimia (kadar vitamin C, kadar asam total, kadar
gula total, pH dan kadar alkohol) pada kombucha dengan bahan rumput laut Sargassum sp.
Metode yang digunakan adalah metode eksploratif dan deskriptif. Perlakuan dalam penelitian
ini adalah lama fermentasi yaitu fermentasi 4 hari, 8 hari, 12 hari dan 16 hari terhadap sifat
fisik dan kimia pada kombucha Sargassum sp. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu
berpengaruh terhadap sifat fisik (warna dan berat nata/selulosa) dan sifat kimia (kadar
vitamin C, kadar asam total, kadar gula total, pH dan kadar alkohol) pada kombucha dengan
bahan rumput laut Sargassum sp.

Kata kunci: kombucha, Sargassum sp., fermentasi

I. PENDAHULUAN senyawa garam natrium dan kalium,


Kombucha merupakan suatu vitamin A, B1 ,B2 ,B6, B12, dan C;
ramuan berbentuk minuman yang betakaroten; pigmen klorofil; serta
merupakan hasil simbiosis bakteri dan mineral, seperti kalium, kalsium, fosfor,
ragi. Salah satu bahan hayati laut yang natrium, zat besi, yodium dan
memiliki nilai gizi tinggi serta antioksidan (Matanjun et al. 2009).
bermanfaat bagi kesehatan adalah Penelitian tentang nutrisi
rumput laut. Rumput laut memiliki kombucha dengan bahan dasar teh telah
kandungan karbohidrat (gula atau banyak diteliti, bahkan kini telah
vegetable-gum), protein, sedikit lemak, berkembang pembuatan kombucha
dan abu yang sebagian besar merupakan dengan beragam media seperti, kopi

Corresponden number: Tel. +62711581118; Fax. +62711581118


E-mail address: masparijournal@gmail.com
Copy right © 2012 by PS Ilmu Kelautan FMIPA UNSRI, ISSN: 2087-0558
132 A Pratiwi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 131-136

(Rahayu 2006) dan bunga rossela III. HASIL DAN PEMBAHASAN


(Nainggolan, 2009) namun, penelitian 3.1 Analisa Fisik
mengenai pembuatan kombucha dengan Warna
bahan baku rumput laut belum pernah Sargassum sp mengandung pigmen
dilakukan sehingga perlu dilakukan fukosantin, klorofil a dan b sehingga alga
penelitian mengenai kombucha dengan ini termasuk dalam kelas alga cokelat.
bahan baku rumput laut Sargassum sp
Pada awal fermentasi warna medium
sebagai minuman penyegar kombucha
pada kombucha Sargassum sp berwarna
untuk lebih meningkatkan daya guna
dan nilai ekonomis rumput laut cokelat pekat. Namun, semakin lama
khususnya Sargassum sp serta dalam waktu fermentasi warna cokelat pekat
rangka penganekaragaman produk hasil pada medium berubah menjadi lebih
olahan rumput laut. terang (Gambar 1).

II. METODOLOGI
Metode penelitian yang
digunakan adalah metode eksploratif.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi dan Teknologi Hasil
Pertanian Universitas Sriwijaya. Bahan
yang digunakan adalah rumput laut
Sargassum sp, kultur kombucha, larutan
iodine dan NaOH. Alat yang digunakan
adalah, Inkubator, refraktometer, colour
checker, pH meter, labu titrasi dan Gambar 1. Pengaruh waktu fermentasi
piknometer. Langkah mengerjakan terhadap kadar warna pada kombucha
penelitian ini adalah, dimulai dengan Sargassum sp
pembuatan larutan ekstrak rumput laut.
Rumput laut kering 25g di iris dan Ketiga control L (Lightness), C
diblender halus dan dimasak dengan air (Chrome), H (Hue) pada Gambar 1
500 ml. Setelah mendidih larutan menjelaskan kekontrasan warna pada
disaring kedalam stoples gelas yang sampel yang berubah dari gelap menjadi
telah disterilkan dengan alkohol dan lebih terang seiring dengan
diberi gula 100gr lalu diberi starter 10% bertambahnya waktu. Hal ini terjadi
dan ragi kombucha 10g setelah itu tutup akibat adanya kemampuan konsorsium
stoples dengan alumunium yang diberi mikroba melakukan pendegradasian
lubang kecil-kecil lalu simpan di warna.
inkubator. Perlakuaan ini dilakukan Pendegradasian warna terjadi
pada masing-masing sampel perlakuan, karena mikroba yang memanfaatkan
pada penelitian ini digunakan 16 sampel Total Soluble Solid sebagai energi
antara lain perlakuan 0,4,8,12,16 hari dan sehingga lama kelamaan pelarut dalam
masing-masing perlakuan dilakukan 3 media akan habis dan cairan menjadi
kali pengulangan. Pada setiap perlakuan bening atau tidak berwarna (Nainggolan,
fermentasi dilakukan analisa antara lain, 2009).
warna, berat nata, vitamin C, gula total,
asam total, pH dan alkohol. Berat nata
Semakin lama waktu fermentasi
maka pertumbuhan nata akan meningkat
133 A Pratiwi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 131-136

(Gambar 2) hal ini disebabkan karena lihat pada Gambar 3 tentang pengaruh
selama proses fermentasi terjadi waktu fermntasi terhadap kadar vitamin
pemecahan zat gula menjadi komponen C pada kombucha Sargassum sp.
yang lebih sederhana yaitu glukosa dan
fruktosa serta terbentuknya komponen
ikatan karbon pembentuk selulosa,
sehingga pada rentang lama waktu
fermentasi, terdapat akumulasi hasil
fermentasi gula secara terus-menerus.

Gambar 3. Pengaruh waktu fermentasi


terhadap kadar vitamin C pada
kombucha Sargassum sp

Pada hari ke-0, kadar vitamin C


yang berasal dari rumput laut Sargassum
Gambar 2 Pengaruh waktu fermentasi sp belum mengalami fermentasi. Setelah
terhadap berat nata pada kombucha mengalami fermentasi selama 4 hari
Sargassum sp mengalami penurunan menjadi
0,47%(mg/ml) akibat teroksidasi oleh
Lama fermentasi sangat pelarut (air). Vitamin C teroksidasi
mempengaruhi aktivitas mikroba dalam larutan oleh oksigen, dengan
khususnya bakteri Acetobacter xylenium memberikan 2 elektron pada senyawa
dalam menghasilkan nata/selulosa. oksidator (www.whfoods.com), selain
Pertumbuhan ini dipacu oleh sumber itu, vitamin C kemungkinan
karbon yang memadai bagi kehidupan dimanfaatkan juga oleh mikroba pada
mikroba kombucha. Pada rumput laut medium pada proses metabolisme
khususnya dari kelas alga coklat sehingga kadar vitamin C menurun.
(Phaeophyta) komposisi gizi utamanya Pada hari ke-8 produksi vitamin C
adalah karbohidrat, sehingga selain mengalami peningkatan menjadi
berasal dari gula, sumber karbon juga 0,59%(mg/ml), hari ke-12 meningkat
berasal dari rumput laut Sargassum sp menjadi 1,15%(mg/ml) waktu fermentasi
yang dapat memacu pertumbuhan ke-16 meningkat menjadi 1,76%(mg/ml).
mikroba pada media rumput laut.
(Winarno, 1996). Gula Total
Kadar gula total pada
3.2 Analisa Kimia kombucha- Sargassum sp. mengalami
Vitamin C. penurunan seiring dengan semakin lama
Berdasarkan hasil penelitian waktu yg di gunakan untuk fermentasi
yang telah dilakukan kadar vitamin C hal ini dijelaskan pada Gambar 4 tentang
tertinggi yaitu pada hari ke-0 yaitu pengaruh lama fermentasi terhadap
2,464%(mg/ml)dan terendah pada hari kadar gula total pada kombucha-
ke-4 yaitu 0,47%(mg/ml) hal ini dapat di Sargassum sp.
134 A Pratiwi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 131-136

Afifah 2010 menyatakan bahwa selama


proses fermentasi kombucha, khamir
memecah gula (sukrosa) menjadi
glukosa dan fruktosa, dan menggunakan
glukosa untuk metabolisme sel sehingga
menghasilkan etanol dan
karbondioksida. Etanol selanjutnya akan
dioksidasi oleh bakteri asam asetat
menjadi asam asetat. Peningkatan total
asam dalam medium kombucha seperti
Gambar 4. Pengaruh waktu fermentasi
pada Gambar 5.
terhadap kadar gula total pada
kombucha Sargassum sp

Penurunan kadar gula pada


setiap perlakuan menjelaskan bahwa
setiap mikroba membutuhkan gula
sebagai sumber karbon, sehingga terjadi
penurunan kadar gula seiring dengan
bertambahnya waktu fermentasi
(Gambar 4) karena gula pada media akan
digunakan oleh mikroba sebagai nutrisi
yang kemudian akan diubah menjadi
Gambar 5 Pengaruh waktu fermentasi
alkohol dan CO2. Gas CO2 tersebut
terhadap kadar asam total pada
selanjutnya bereaksi dengan uap air dan
kombucha Sargassum sp
membentuk asam karbonat. Pada proses
fermentasi gula ini, yeast sangat berperan
Peningkatan kadar asam total
aktif dalam penguraian gula menjadi
kombucha terus terjadi sampai
CO2 dan asam-asam organik serta
pengamatan hari ke-16. Total asam
komponen lain (Suprapti, 2003 dalam
tertinggi terjadi pada hari ke-16 yaitu
Silaban, 2005).
2,59% dan angka asam terendah pada
hari ke nol yaitu 0,24%. Sreeramulu et al.,
Asam Total
(2000) dalam Afifah (2010) menyatakan
Pada penelitian ini, asam yang
bahwa selama proses fermentasi, khamir
terbentuk pada kombucha dengan media
dan bakteri melakukan metabolisme
rumput laut Sargassum sp yang diberi
sukrosa, menghasilkan asam-asam
gula menunjukkan bahwa angka asam
organik seperti asetat dan asam
mulai meningkat mulai dari hari ke nol
glukonat, sehingga konsentrasi asam
sampai dengan hari ke 16 yaitu, 0, 24%,
asetat kombucha akan semakin
0,86%, 1,54% , 1,79% dan 2,98%.
meningkat jika waktu fermentasi
Peningkatan asam yang semakin tinggi
semakin lama.
diduga karena bakteri dalam kombucha
telah mengalami fase pertumbuhan
pH
logaritmik, bersamaan dengan itu
Angka pH pada hari ke nol
bakteri yang mensintesis alkohol
berangsur-angsur turun pada hari ke
menjadi asam semakin banyak sehingga
empat, delapan, 12, dan 16 yaitu, (4,89),
total asam yang dihasilkan juga semakin
(3.41), (3,13),( 3,11), (3,09), dengan
tinggi. Greenwalt et. al., (1998) dalam
demikian berarti waktu fermentasi
135 A Pratiwi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 131-136

berpengaruh terhadap nilai pH pada


fermentasi Sargassum sp dengan
inokulan “kultur kombucha” (Gambar 6).

Gambar 7. Pengaruh waktu fermentasi


terhadap kadar Alkohol

Gambar 6. Pengaruh waktu fermentasi


Pada hari ke empat sampai hari
terhadap nilai pH
ke-12 terjadi peningkatan kadar alkohol
yaitu, 0,2973%, 0,4683%, dan 0,6209%.
Menurut Rahayu (2007) pada
Namun, setelah mengalami peningkatan
umumnya, semakin meningkatnya
pada hari ke-12 kemudian pada hari ke-
kandungan asam suatu bahan maka nilai
16 mengalami penurunan kembali yaitu
pH akan semakin turun. Penurunan pH
0,4240%.
minuman kombucha diduga disebabkan
Peningkatan kadar alkohol disebabkan
oleh peningkatan konsentrasi zat-zat
karena, selama proses fermentasi,
asam selama proses fermentasi.
khamir Saccharomyces cerevisiae
Sreeramulu et. al., (2000) dalam Afifah
memproduksi alkohol secara anaerob,
(2010) menyatakan bahwa penurunan
kemudian alkohol menstimulasi
pH terjadi karena selama proses
pertumbuhan Acetobacter xylinum untuk
fermentasi khamir mensintesis gula
memproduksi asam asetat secara aerob,
menjadi etanol dan oleh bakteri asetat
sedangkan asam asetat akan
dirombak menjadi asam-asam organik,
menstimulasi pertumbuhan
seperti asam asetat dan asam glukonat
Saccharomyces cerevisiae. Kemudian
dan beberapa konsentrasi asam-asam
alkohol digunakan oleh bakteri
organik tersebut mengakibatkan
Acetobacter untuk pembentukan asam
penurunan pH medium fermentasi.
asetat, sehingga menyebabkan kadar
alkohol mengalami penurunan.
Kadar Alkohol
Analisa kadar alkohol pada
IV. KESIMPULAN
setiap sampel telah dilakukan terhadap
Waktu berpengaruh terhadap
cairan kombucha dengan bahan rumput
sifat fisik (warna dan ketebalan nata) dan
laut Sargassum sp. Berikut data hasil
kimia (vitamin C, gula total, asam total,
penelitian pengaruh lama fermentasi
pH dan kadar alkohol) pada kombucha-
terhadap kadar alkohol pada kombucha
Sargassum sp. Nilai warna, ketebalan
dengan bahan rumput laut Sargassum sp
nata, asam total terus meningkat hingga
tertera pada Gambar 7.
hari ke-16, sedangkan nilai pH dan gula
total semakin menurun hingga hari ke-
16, serta nilai kadar alkohol meningkat
hingga hari ke-12 dan menurun pada
hari ke-16 dan nilai vitamin C menurun
136 A Pratiwi et al. / Maspari Journal 04 (2012) 131-136

pada hari ke empat dan meningkat Matanjun P, Mohamed S,. Mohamed N,.
kembali hingga hari ke-16. Muhammad K. 2009. Nutrient
content of tropical edible
DAFTAR PUSTAKA seaweeds, Eucheuma cottonii,
Afifah N. 2010. Analisis kondisi dan Caulerpa lentifera and Sargassum
potensi lama fermentasi medium polycystum. J Appl Phycol DOI
kombucha (teh, kopi, rosela) 10.1007/s10811-008-9326-4.
dalam menghambat Naland, H. 2008. Kombucha Teh Dengan
pertumbuhan bakteri pathogen Seribu Khasiat. PT Agromedia
(Vibrio cholerae dan Bacillus Pustaka. Jakarta.
cereus). Skripsi. Universitas Islam Nainggolan, J. 2009. Kajian pertumbuhan
Negeri, Malang. bakteri Acetobacter sp. dalam
Frank,W.Günther. 1999. The Fascinationof kombucha rosela merah
Kombucha. Genossensch.-Str. 10 (Hibiscus Sabdariffa) pada kadar
D 75217 Birkenfeld, gula dan lama fermentasi yang
Germany E-mail: berbeda. Tesis. USU.
frank@kombu.de.http://www.ko Yusmita, L. 2009. Pengaruh lama
mbu.de/fasz-ind.htm. fermentasi terhadap mutu
Indriani H dan Suminarsih E. 2004. kombucha sari buah nenas
Rumput Laut. Penebar Swadaya : (Ananas comosus). UPT
Jakarta. 99hlm. Perpustakaan. Universitas
Kadi A. 2005.Beberapa Catatan Andalas.
Kehadiran Marga Sargassum Di
Perairan Indonesia. Jurnal
Sumber Daya Laut LIPI. Vol:
XXX (4) 2005 hal:19-29.

Anda mungkin juga menyukai