Anda di halaman 1dari 2

PERCOBAAN II

PENGUJIAN DENSITAS SUSPENSI SEMEN

2.1 Tujuan Percobaan


1. Menentukan densitas suspensi semen dengan menggunakan Mud Balance
2. Mengetahui pengaruh penambahan additif terhadap densitas semen.
3. Mengetahui pengaruh densitas semen terhadap tekanan hidrostatis suspensi semen.

2.2 Teori Dasar

Densitas suspensi semen didefinisikan sebagai perbandingan antara jumlah berat


bubuk semen, air pencampur dan additif terhadap jumlah volume bubuk semen, air
pencampur dan additif.
Dirumuskan sebagai berikut:

Ws+Wadd +Wair
SGS=
Vs+Vadd +Vair
Dimana :
SGS = densitas suspensi semen
Ws = berat bubuk semen
Wadd = berat additif
Wair = berat air
Vs = volume bubuk semen
Vadd = volume additif
Vair = volume air

Densitas suspensi semen sangat berpengaruh terhadap tekanan hidrostatis suspensi


semen didalam lubang sumur. Apabila formasi tidak sanggup menahan tekanan suspensi
semen, maka akan menyebabkan formasi pecah sehingga akan terjadi lost circulation.
Ada dua jenis zat additif yang berhubungan dengan kontrol density, yaitu extender
dan Weighting Agent. Extender adalah additif yang digunakan dalam suspensi semen untuk
mengurangi densitas semen dan juga berfungsi untuk menambah yield slurry. Extender
yang berupa clay juga dapat berfungsi mengurangi air bebas (free water) dalam suspensi
semen, selain itu dapat juga gas yang dilarutkan dalam suspensi semen seperti nitrogen
atau udara yang hasilnya memberikan compressive strength yang cukup.
Weighting Agents adalah additif yang digunakan untuk menambah densitas suspensi
semen, berupa material dengan densitas lebih berat dari densitas suspensi yang harus
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
 Distribusi ukuran partikel dari material additif harus cocok (compatible) dengan
ukuran partikel semen. Ukuran partikel additif yang lebih besar dari partikel semen
akan cenderung mengendap sedangkan partikel berukuran lebih kecil memiliki
kecenderungan menambah viskositas suspensi semen
 Kadar air yang terkandung dalam material additif tidak banyak (unhidrous).
 Material additif harus sukar bereaksi (inert) dengan semen, baik pada saat
pencampuran dalam suspensi maupun saat proses hidrasi semen dan juga compatible
dengan additif lain yang mungkin dicampurkan dalam semen.

Dengan densitas suspensi semen yang rendah sering digunakan dalam operasi
primary dan remedial cementing guna menghindari terjadinya fracture pada formasi yang
lemah. Untuk menurunkan densitas dapat dilakukan dengan menambahkan clay atau zat-
zat kimia silikat jenis extender atau menambahkan bahan-bahan yang dapat memperbesar
volume suspensi semen, seperti pozzolan.
Sedangkan densitas suspensi semen yang tinggi digunakan bila tekanan formasi
cukup besar. Untuk memperbesar densitas dapat ditambahkan pasir ataupun material-
material pemberat kedalam suspensi semen, seperti barite.
Pengukuran densitas dilaboratorium berdasarkan dari data berat dan volume tiap
komponen yang ada dalam suspensi semen, sedangkan dilapangan menggunakan alat
pressurized mud balance.

Anda mungkin juga menyukai