fp3 Kelompok 6 Qonita Rifda Dewi
fp3 Kelompok 6 Qonita Rifda Dewi
(Kalor Jenis)
(PERCOBAAN-FP3)
NIM 205070507111016
Fak/Jurusan : Kedokteran/Farmasi
Kelompok 6
Mafazah
LABORATORIUM FISIKA
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Tujuan dari percobaan ini adalah dapat dipahaminya konsep kalor jenis dan prinsip asas
black, serta dapat ditentukannya kalor jenis suatu bahan dengan kalorimeter.
Q = m.c.∆𝑇
Keterangan :
Q = Banyaknya kalor jang diperlukan
(J) M = Massa bahan yang digunakan (gr)
C = Kalor jenis bahan (J/gr° C)
∆𝑇 = Perubahan suhu suatu benda (°C)
Pada awalnya, satuan energi pada kalor yaitu kalori. Kalori (kal) merupakan energi untuk
menaikkan suhu 1 g air dari 14,5 ° C menjadi 15,5 ° C. Dalam sistem umum AS, satuan umum
kalor yaitu British thermal unit (Btu). Btu merupakan energi yang diperlukan untuk menaikkan
suhu 1 gram air dari 63° F menjadi 64°F. Namun, pada tahun 1948, para ahli mendefinisikan kalor
seperti usaha atau kerja yang merupakan ukuran transfer energi. Oleh karena itu, disepakati bahwa
satuan SI dari kalor yaitu Joule. Nilai 1 kalori itu sendiri setara dengan 4,186 J.
Joseph Black mengemukakan suatu prinsip dalam termodinamika yang disebut Asas Black.
Asas Black didefinisikan sebagai berikut :
1. Apabila terdapat dua benda berbeda suhu, lalu dicampur, maka benda yang panas
memberi kalor pada benda yang lebih dingin sehingga suhu akhirnya tetap.
2. Jumlah kalor yang diterima sama dengan jumlah kalor yang dilepas suatu benda
3. Kalor yang dilepas suatu benda yang didinginkan sama dengan kalor yang diserap suatu
benda keika dipanaskanBenda yang didinginkan melepas kalor yang sama besar dengan
kalor yang diserap bila dipanaskan
Q lepas = Q terima
Keterangan :
Kapasitas kalor bersifat konstan pada suhu tertentu. Setelah suatu logam pada temperatur
T1 (100°C) dimasukkan ke dalam air dingin pada temperatur T 1, pada keseimbangan energi
menghasilkan campuran dalam kalorimeter yang memiliki temperatur Tm. Kapasitas kalor jenis
suatu bahan yang berbeda diperoleh dari kesimbangan energi sebagai berikut :
Keterangan :
Mk Cx 𝐶̅ 𝛿𝐶 𝐾𝑟 𝐶 𝐶
0,2 688,494
0,2 904,756
0,2 452,736
0,2 756,66
∑(𝐶𝑥 − 258654,179
𝛿𝐶 = √̅ =√ = 254,29 𝐽/𝐾𝑔°𝐶
𝐶 )2 4
𝑛−1
𝛿𝐶 254,29
𝐾𝑟 𝐶 =
× 100% = × 100% = 41,4553 %
𝐶̅ 613,408
Jadi, nilai ralatnya
No. X (Kg) Y
1. 8,6×10-3 1,1 × 10−2
2. 12,9×10-3 6 × 10−3
3. 17,2×10-3 3,1 × 10−2
4. 21,5×10-3 1,9 × 10−2
5. 25,8×10-3 3,9 × 10−2
Centroid
∑𝑋
𝑋̅ =
𝑛
𝑋̅ = (8,6 × 10−3) + (12,9 × 10−3) + (17,2 × 10−3) + (21,5 × 10−3) + (25,8 × 10−3)
5
𝑋̅ = 17,2 × 10−2
∑𝑌
𝑌̅ =
𝑛
𝑌̅ = 2,1 × 10−2
∆𝑌 1,5 × 10−2
𝑇𝑎𝑛 𝜃 = =
∆𝑋 8
𝐴 = 1292,96
𝐶̅ = 𝐴 𝑇𝑎𝑛 𝜃
𝑦𝑏 − 𝑦𝑎
𝛿𝐶 =
2𝑦̅
35 −
𝛿𝐶 = 6 = 0,70
2.20,5
𝛿𝐶
𝐾𝑟𝐶 =
× 100%
𝐶̅
0,0707
𝐾𝑟𝐶 = × 100% = 29,17%
2,424
𝐶 = 2,42 ± 0,070𝐽/𝐾𝑔°𝐶
3.3 Pembahasan
3.3.1 Analisa Prosedur
3.3.1 Fungsi Alat
A. Termometer
Termometer digunakan untuk mengukur besarnya suhu yang diletakkan pada tutuk
kalorimeter.
B. Stopwatch
Stopwatch digunakan sebagai timer setiap 30 detik saat melakukan pengecekan
suhu di kalorimeter hingga suhunya konstan.
C. Neraca 3 lengan
Neraca 3 lengan digunakan untuk menimbang alat dan bahan yang digunakan yaitu,
segelas air, kalorimeter, dan pengaduk kalorimeter.
D. Generator Uap
Generator uap berfungsi sebagai tempat memanaskan air dan bahan yang akan
ditentukan kalor jenisnya. Uap panas yang berasal dari pemanasan air tersebut disalurkan
ke pipa untuk memanaskan bahan hingga mencapai 80 derajat celcius.
E. Kalorimeter
Kalorimeter berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mengukur perubahan
suhu yang terjadi pada bahan yang akan ditentukan kalor jenisnya (bola-bola logam
kecil).
F. Pengaduk kalorimeter
Pengaduk kalorimeter ini digunakan untuk mengaduk zat yang berada pada
kalorimeter, agar suhu yang ada pada kalorimeter sama di semua tempat.
G. Segelas air
Air yang digunakan dalam percobaan ini digunakan sebagai bahan pemanasan
bersama bahan yang akan ditentukan kalor jenisnya (bola-bola logam kecil) agar dapat
mudah mengetahui suhu dari bahan tersebut. Selain itu, air ini juga sebagai bahan
pemanasan di generator uap.
3.3.1 Fungsi Percobaan
Pada percobaan praktikum kalor jenis ini, setiap perlakuan dilakukan dengan tujuan
tertentu. Pertama, penimbangan kalorimeter serta pengaduknya, bola-bola logam kecil yang akan
ditentukan kalor jenisnya, dan air tersebut digunakan untuk mengetahui massa nya. Hasil pada
penimbangan ini akan digunakan sebagai salah satu variabel dalam perhitungan untuk menentukan
kalor jenis benda tersebut. Kedua, menuangkan air ke dalam generator uap hingga mencapai ¾
gelasnya yang nantinya akan dipanaskan dan uap panas tersebut akan disalurkan ke pipa untuk
memasakan bola-bola logam kecil tersebut. Penuangan air sebanyak ¾ gelas ini sudah cukup
karena disesuaikan dengan kualitas alat itu sendiri yang sudah lama, sehingga apabila kurang
dari
¾ gelas ditakutkan air akan cepat habis. Ketiga yaitu memasukkan benda uji ke dalam generator
uap lalu dipanaskan hingga mencapai 80 derajat celcius. Tahap ini ditujukan agar bola-bola logam
kecil tersebut dapat dipanaskan mencapai 80 derajat celcius. Suhu 80 derajat celcius ini dipilih
berdasarkan karakteristik bahan dari bola-bola yang berupa logam. Keempat yaitu membuka katup
generator uap berfungsi agar bola-bola logam kecil tersebut dapat keluar dan dimasukkan kedalam
kalorimeter. Kelima, kalorimeter ditutup agar suhu pada lingkungan tidak mempengaruhi suhu
didalam kalorimeter tersebut saat dilakukan pengukuran suhu nya. Keenam yaitu pengecekan suhu
menggunakan stopwatch setiap 30 detik hingga suhu konstan ditujukan agar dapat diketahui
perubahan suhu yang terjadi. Pemilihan waktu setiap 30 detik ini telah sesuai dan cukup untuk
melihat perubahan suhu yang terjadi karena apabila kurang dari 30 detik akan terlalu cepat
sehingga ditakutkan perubahan suhunya tidak terlihat, dan jika lebih akan terlalu lama.
Gambar 1. Kalorimeter
Pada gambar kalorimeter diatas terdapat beberapa bagian-bagian kalorimeter yaitu,
termometer, pengaduk kalorimeter, penutup, bejana dalam kalorimeter, serta jaket atau bejana luar
kalorimeter. Kegunaan termometer dalam kalorimeter itu adalah untuk mengukur besarnya suhu
zat yang berada didalam kalorimeter tersebut. Kedua, pengaduk kalorimeter digunakan untuk
mengaduk zat yang berada di dalam kalorimeter, sehingga suhu zat yang diukur menggunakan
termometer itu sama dan merata. Ketiga, bejana dalam digunakan untuk mengurangi radiasi
kalor karena penyerapan oleh dinding bejana. Keempat, selubung luar atau jaket digunakan
untuk mengurangi hilangnya kalor karena konduksi dan konveksi.
Penerapan prinsip kalor jenis ini sudah sangat umum dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
benda memiliki kalor jenis masing-masing, berarti jumlah kalor yang dibutuhkan oleh masing-
masing benda ketika menaikkan suhu dengan besaar yang sama juga berbeda. Diantara penerapan
prinsip kalor jenis dalam kehidupan sehari-hari antara lain, lemari es, termos, setrika, dan panci
masak.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dalam percobaan ini adalah, kalor jenis suatu zat
merupakan jumlah kalor yang dibutuhkan saat menaikkan suhu 1 gram zat sebesar 1° C.
Prinsip dari Asas Black berbunyi, “Pada pencampuran dua zat, banyaknya jumlah kalor yang
dilepas zat yang suhunya lebih tinggi sama dengan banyaknya jumlah kalor yang diterima oleh
zat yang suhunya ialah lebih rendah.”. Faktor-faktor yang mempengaruhi kalor jenis suatu benda
diantaranya, massa benda, karakteristik atau jenis benda, serta kenaikan suhu. Rumus reaksi
kalor yang diserap dan dilepaskan larutan sedangkan kalor diserap oleh gelas dan lingkungan
(Paul, 2012)
(Avison, 2014)
(Serway, 2012)
(Resky, 2014)
(Serway, 2012)
\
LEMBAR PENILAIAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
(KALOR JENIS)
NIM 205070507111016
Fak/Jurusan : Kedokteran/Farmasi
Kelompok 6
Mafazah
Catatan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………