Anda di halaman 1dari 17

PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

(Pertemuan 1 dan 2)

1. Filosofi sains
2. Sains adalah common sense bukan sulap
3. Contoh aktivitas ilmiah
4. Tinjaun Umum: Sains adalah permainan
5. Metode ilmiah
• Penemuan
• Prediksi
• Konfirmasi
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH
Metode Ilmiah
• Common Sense
• Analisis tiga proses: temuan, prediksi, dan Konfirmasi

❖ Common Sense
• Aktivitas sains dilakukan kebanyakan orang setiap hari (sadar
atau tidak sadar)
• Proses berpikir pasti melibatkan masalah (misal: seorang
mahasiswa kehilangan teman kosnya)
• Otak akan merespon dengan membayangkan jawaban yang
mungkin terjadi-pembentukan gagasan (teori) (secara tak
langsung jawab yang tidak kompatibel akan ditolak)
• Kemungkinan jawaban itu akan diuji untuk mengetahui
kebenarannya-commen sense bekerja seperti sains. Proses yang
bekerja dalam banyak situasi: masalah, kemungkinan jawaban,
uji, hasil.
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

Analisis Tiga Proses


Pengujian aktivitas ilmiah fokus pada proses berpikir:
Penemuan, Prediksi, dan Konfirmasi. Tiga proses ini
dianalisis mengggunakan beberapa kacamata: sifat,
logika, miskonsepsi, karakteristik, dan implikasi.
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

• Penemuan [Discovery]
Sifat:
1. Proses penemuan adalah aktivitas yang bergerak
dari masalah menuju kemungkinan jawaban (bisa
salah atau benar). Lebih baik memulai salah
daripada tidak dilakukan.
2. Proses penemuan bergerak dari pengamatan
khusus ke teori umum. Artinya dari satu
masalah, peneliti mencoba menggali teori yang
bersifat umum (conceptual generalizations)
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

Teori umum
teori tentatif

Pengamatan khusus
Problem
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

Logika
1. Struktur berpikir guna memecahkan masalah.
2. Logika abduksi atau induktif: Dari khusus
menuju umum.
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

Miskonsepsi
1. Miskonsepsi sering kali mendistorsi hasil temuan [masalah
ke tentatif teori]
2. Penemuan bukan proses mekanik yang berjalan secara
otomatis tapi mengacu pada beberapa /sekumpulan aturan
yang dikumpulkan seseorang.
3. Kebanyakan orang melakukan kesalahan kedua selama
prose penemuan dan tidak akan hilang jika hanya mengikuti
logika penemuan: Kegagalan Christofer Columbus
(pengumpulan cukup fakta akan memunculkan jawaban) dan
Alice in Wonderland (tidak bisa mengubungkan
pengamatan dengan pengalaman).
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

Karakteristik: Kreatif
1. Abduksi menekankan kehati-hatian pengamatan dan intuisi
imaginasi. Harus peduli pada error yang akan dibuat.
Abduksi mengarah pada kreatifitas.
2. Analogi kesamaan dua entitas atau situasi. Analogi untuk
melihat kesamaan sehingga ilmuan lebih kreatif untuk
memulai berhopotesis.
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

Implikasi
1. Penemuan adalah proses kreatif; ilmuan harus kreatif.
2. Pertanyaan alami yang muncul adalah bagaimana ilmuan
mengetahui bahwa tebakannya benar atau salah. Pengujian
menjawab pertanyaan ini.
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

• Prediksi [Prediction]
Sifat:
1. Sebelum sampai pada tentative teori, pengujian
hipotesis dilakukan. Tahapan pertama dari proses
pengujian adalah prediksi. Prediksi bergerak dari
umum ke khusus.
2. Tujuan dari prediksi tentu untuk menyatakan
konsekuensi harus diharapakan jika tentative
teori benar. Prediksi adalah konsekuensi dari
pengamatan mengenai teori.
3. Prediksi selalu menerapkan keadaan khusus baru
dan kemunculannya mengikuti bentuk dari
sebuah teori.
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

Teori umum
teori tentatif

Prediksi

Pengamatan khusus
Problem eksprimen
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

Logika: Deduksi
1. Struktur berpikir guna memecahkan masalah.
2. Logika deduksi tunduk pada sejumlah aturan
kaku. Misal, semua laki-laki mati, Socrates
adalah seorang laki-laki, kesimpulan: Socrates
mati. Premis harus benar akan melahirkan
keimpulan yang benar.
3. Logika deduksi beralasan dari umum ke khusus.
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

Karakteristik: Mekanis
1. Karena logika deduksi, karakteristik prediksi adalah
mekanis. Dalam proses ini proses ilmiah memerlukan
ketepatan, kehati-hatian, dan pemikiran analitis.
2. Prediksi dapat menguji teori jika eksperimen dilakukan.
Eksprimen tidak hanya berbentuk eksperimen fisika. Kasus
Einstein, laboratorium eksperimennya adalah pikirannya
sendiri.
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

• Konfirmasi [Confirmation]
Sifat:
1. Konfirmasi adalah tahapan aktivitas ilmiah
setelah hasil dari eksperimen sesuai dengan
prediksi.
2. Hasil ini berasal dari eksperimen khusus yang
akan mengkonfirmasi apakah tentative teori itu
benar atau tidak.
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

Logika dan Karakteristik


1. Jika hasil eksperimen tidak sesuai prediksi hasil,
teori akan didiskonfirmasi atau disalahkan atau
ditolak. Catatan: prediksi harus valid dan
eksperimen harus tepat dan sesuai.
2. Jika eksperimen sesuai dengan prediksi hasil,
toeri dikonfrimasi, teori bersifat kredibel. Logika
untuk konfirmasi dapat abduksi dan deduksi.
Penting untuk diketahui, sifat dari abduksi
adalah proses siklus.
PEMBENTUKAN METODE ILMIAH

Teori umum
teori tentatif

Konfirmasi
Penemuan
Prediksi

Pengamatan khusus
Problem eksprimen

Diskonfirmasi
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai