Anda di halaman 1dari 106

FILSAFAT ILMU DAN LOGIKA SAINS

Dr. dr. Masrul, MSc, SpGK


LOGIKA ILMIAH
1. PRINSIP DASAR METODE ILMIAH
2. MEMBANGUN LOGIKA SEBAGAI LANDASAN
BERPIKIR ILMIAH
3. UNSUR-UNSUR DALAM MEMBANGUN PROSES
BERPIKIR ILMIAH
4. FAKTOR-FAKTOR BERPENGARUH DALAM
MEMBANGUN POLA BERPIKIR ILMIAH
5. KEBENARAN ILMIAH
6. STUDI SKILL
7. SARANA DAN TEKNIK BERPIKIR ILMIAH
KULIAH 1
PRINSIP DASAR METODE ILMIAH
• I. PENDAHULUAN
– MANUSIA DALAM HIDUP BANYAK MASALAH
 PERLU DISELESAIKAN
– BILA BANYAK PENGALAMAN MUDAH
MENYELESAIKAN MASALAH
– KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN MASALAH
DISEBABKAN:
1. Tidak tahu caranya  metode
2. Kekurangan fakta  materil
KULIAH 1

- ADA DUA CARA MENYELESAIKAN MASALAH:


1. Menggunakan pendekatan berpikir analitik:
• Pendekatan deduktif
• Langkah awal riset
2. Berpikir sintetis:
• Pendekatan induktif
• Langkah kedua riset
KULIAH 1

• II. METODE ILMIAH


– GEORGE KNELLER  METODE ILMIAH ADALAH
STRUKTUR RASIONAL DALAM PENYELIDIKAN
ILMIAH
– ARTURO RPSENBLUETH  PROSEDUR DAN
UKURAN YANG DIPAKAI OLEH ILMUWAN DALAM
MENYUSUN DAN MENGEMBANGKAN ILMU
– HAROLD TITUS  PROSES DAN LANGKAH-
LANGKAH DENGAN ITU ILMU DIPEROLEH
KULIAH 1

1. PROSEDUR DALAM
MENDAPATKAN ILMU
METODE
2. EKSPRESI CARA BERPIKIR
ILMIAH
3. MENGGABUNGKAN
CARA BERPIKIR
DEDUKTIF DAN INDUKTIF
MENGHASILKAN SUATU ILMU DENGAN
SYARAT: RASIONAL, EMPIRIS,
SISTEMATIK DAN CARA/METODE
TERTENTU
KULIAH 1
• PROSEDUR DALAM METODE ILMIAH
– PENGAMATAN/ PERCOBAAN
– ANALISA
– DESKRIPSI
– KLASIFIKASI
– PENGUKURAN
– PERBANDINGAN
• RUANG LINGKUP
– BERPIKIR DEDUKTIF
– BERPIKIR ABSTRAKSI
– PENALARAN ANALOGIS
– BERPIKIR LOGIS ANALITIS
KULIAH 1

• LANGKAH-LANGKAH YANG MELIPUTI METODE


ILMIAH
– BERBAGAI PAKAR MENGUNGKAPKAN BERBAGAI
LANGKAH, MULAI TIGA LANGKAH SAMPAI
SEBELAS LANGKAH
Contoh:
1. G. ABELL  3 LANGKAH

a. Observasi fenomena
b. Formulasi hipotesa
c. Testing hipotesa
KULIAH 1

2. ISRAEL ROSS  4 LANGKAH

a. Observasi/ eksperimen
b. Konklusi umum
c. Konklusi spesifik
d. Verifikasi konklusi
KULIAH 1
BERBAGAI UNSUR DALAM METODE ILMIAH

1. POLA PROSEDUR 2. LANGKAH

• • Penentuan masalah
Pengamatan
• • Hipotesa
Percobaan
• • Pengumpulan data
Pengukuran
• • Kesimpulan
Deduksi
• • Pengujian hasil
Induksi
• Analisis
KULIAH 1

3. TEKNIK 4. PERALATAN

• Wawancara • Kuesioner
• Observasi • Timbangan
• Pengukuran • Meteran
• Percobaan • Tensimeter
• Dll
KULIAH 1
METODE ILMIAH
CARA BERPIKIR ILMIAH MELALUI
PROSES LOGIKA – HIPOTESA
VERIFIKASI

TYNDALL: PROSES PERKAWINAN


YANG BERKESINAMBUNGAN ANTARA
DEDUKTIF DAN INDUKTIF
KULIAH 1
PERBEDAAN

PROSES PENGUJIAN ILMIAH PROSES PENGUJIAN


KEBENARAN AGAMA
MELALUI PANCA INDERA & PENALARAN, PERASAAN,
LOGIKA BERFIKIR INTUISI, IMAGINASI &
(IMPERSONAL & OBJEKTIF) PENGALAMAN (PERSONAL &
SUBJEKTIF)

KERANGKA BERFIKIR ILMIAH:


• PERUMUSAN MASALAH
• PENYUSUNAN KERANGKA BERFIKIR UNTUK MENYUSUN
HIPOTESA
• PERUMUSAN HIPOTESIS
• PENGUJIAN HIPOTESIS
• PENARIKAN KESIMPULAN
KULIAH 1
MENURUT RITCHE CALDER:
– KEGIATAN ILMIAH DIMULAI DARI MENGAMATI
SESUATU:
INGIN TAHU  BERFIKIR  MENYELIDIKI  KESIMPULAN
(FAKTA)
– SIKAP MANUSIA MENGHADAPI MASALAH (VAN
PEURSEN) ADA 3 TAHAP:
1. TAHAP MISTIS
Manusia terasa terkepung oleh kekuatan gaib  perkembangan
pengetahuan mistik
2. TAHAP ONTOLOGIS
Mengambil jarak dari objek & melakukan penelahan terhadap objek
 ilmu mulai berkembang
3. TAHAP FUNGSIONAL
Sudah terbebas dari kepungan yang gaib, punya pengetahuan &
mengfungsionalkan pengetahuan untuk mereka
KULIAH 1

TEORI ILMIAH HARUS BERSIFAT:


1. KONSISTEN DENGAN TEORI SEBELUMNYA
(DEDUKTIF)
2. COCOK DENGAN FAKTA EMPIRIS (INDUKTIF)

* RASIONAL  HIPOTESIS  TERUJI SECARA


EMPIRIS
KULIAH 2
MEMBANGUN LOGIKA SEBAGAI LANDASAN
BERFIKIR ILMIAH

I. PENDAHULUAN

Tugas Pokok Problem Solving


Sarjana Pengembangan Ilmu

Untuk Itu diperlukan


Kemampuan Berpikir
KULIAH 2
Cara Pemecahan masalah

Metafisik PROBLEM Intuisi


SOLVING
Pengalaman

ILMIAH

Logis (Rasional) Landasan Ilmu Empiris


KULIAH 2

II. PENGERTIAN LOGIKA


Logica (Latin)
LOGIKA
Logic (Inggris)
Salah satu kajian ilmu filsafat
LOGIKA
Kajian tentang kaidah penalaran
LOGIKA Cikal bakal kemajuan
ilmu pengetahuan
LOGIKA
Thales (634-546 SM)
Klasik
(Deduktif) Aristoteles ( 384-322 SM)

Proposisi Umum Khusus


KULIAH 2

II. PENGERTIAN LOGIKA

LOGIKA Silogisme
ARISTOTELES
Dibangun 3 proposisi

2 premis 1 Kesimpulan
KULIAH 2

Contoh 1 : Logika
Semua kucing berkumis ( Premis Mayor)
Simanis adalah seekor Kucing ( Premis Minor)
Maka: Simanis Mesti Berkumis (Kesimpulan)
Kesimpulan benar  logika kesimpulan benar

Contoh 2 :
Semua kucing berkumis (mayor)
Saya berkumis (Minor)
Maka: Saya adalah kucing (Kesimpulan)
Kesimpulan salah  Logika Salah
KULIAH 2

LOGIKA Gottlob Frege (1884-1925)


FORMAL Abstraksi tinggi & matematika

LOGIKA
Proporsi Khusus  Umum
INDUKTIF

Khusus
UMUM

Jadi : Deduktif
LOGIKA Formal
Induktif
KULIAH 2

Logika Induktif akhirnya berperan besar dalam


pembangunan ilmu filsafat
Proses penelitian selalu digabung kedua logika
( Deduktif – Induktif)

Penelitian Berangkat dari teori


Deduktif

Hipotesa
Kesimpulan
Kumpulan
Analisa
Data

Induktif
KULIAH 2

Logika Ilmiah

“ Suatu Metode yang memberikan kemampuan kita


melaksanakan kerja berpikir dengan semestinya (
betul, lurus, sahih)”

Kemampuan Kuasai Metode


terbangun Terlatih

Logika Deduktif
Ilmiah Induktif
KULIAH 2

III. PROSES BERPIKIR

 Awal mulanya proses logika.


 Hakikat berpikir : menjamin ketepatan dan
dan keseksamaan dari proses berpikir  agar
kesimpulan yang akan diambil tidak keliru
 Proses bedrpikir ini : penggerak mental dari
suatu hal kepada hal lain atau dari yang
belum kita ketahui kepada yang sudah
diketahui atau sebaliknya
KULIAH 2

Prinsip Dasar Berpikir

a. Prinsip Identitas  Segala sesuatu Punya identitas


b. Prinsip Pembatalan  Kontradiksi
mis: mahasiswa ganteng tapi bodoh.
mahasiswi itu cantik tapi licik
c. Prinsip penyisihan kemungkinan ketiga
d. Prinsip alasan mencukupi  sesuatu itu mesti ada
alasan keberadaannya
KULIAH 2

Proses Berpikir (Dewey 1933)

a. Timbul Rasa Sulit/Masalah


b. Diberi definisi dalam bentuk masalah (Problem)
c. Timbul suatu kemungkinan pemecahan (hipotesa)
d. Ide pemecahan secara rasional (kumpulan
data/informasi)
e. Simpulkan
f. Ditemukan pemecahan masalah
KULIAH 2

IV. HAKEKAT PENALARAN

@. Manusia Makluk
 Berpikir
 Berasa
 Bersikap
 bertindak

Penalaran Proses berpikir


menarik kesimpulan
Penalaran
Berpikir
Bukan Penalaran
KULIAH 2

Penalaran  kegiatan berpikir yang


mempunyai karakteristik tertentu dalam
menemukan kebenaran

Proses penalaran mempunyai ciri tertentu :


a. Berpikir luas (logis)  menurut pola tertentu
mis : Sarjana Teknik  Pola Teknik
Sarjana Kedokteran  Pola Dokter
Sarjana IKM  Pola IKM
b. Bersifat analitik
KULIAH 2

Perbedaan Penalaran, Instuisi, Wahyu

Deduktif Rasio
a. Penalaran Ilmia
Induktif Empiris

b. Intuisi Personal Tdk. Diket

c. Wahyu Nabi Tuhan


KULIAH 2

V. DASAR LOGIKA ILMIAH


Deducto – Hipotetico –
verifikatif
Logika – Hipotetico - verifikatif

Alur Berpikir:
1. Perumusan masalah
2. Penyusunan kerangka berpikir
3. Perumusan hipotesa
4. Pembuktian hipotesa
5. Penarikan kesimpulan
KULIAH 2

Latihan : Membangun Logika Ilmiah

1. Tingginya kejadian penyakit jantung


koroner pada orang yang bekerja dengan
penuh stres.
2. Hubungan diet dengan kejadian kanker
colorectal
3. Tingginya kejadian katarak pada daerah
tropis
KULIAH 3

Unsur unsur dalam membangun proses berfikir


ilmiah dan faktor yang mempengaruhinya

1. Lima komponen informasi pokok membangun


proses berpikir ilmiah
2. Enam himpunan metode dasar ilmiah
3. Menyebutkan prinsip dasar berpikir deduktif.
4. Menjelaskan pengertian teori, hipotesa,
penjabaran instrumentasi, skala dan sampel.
5. Menyebutkan prinsip dasar berpikir induktif
6. Menjelaskan pengertian pengukuran, ringkasan
sampel, estimasi parameter dan generalisasi
empiris serta pembentukan konsep baru,
KULIAH 3

Ad 1 dan 2 Teori

Pemb Logika Deduksi


Konsep Kesimpulan Logis

Generalisasi Menerima
Hipotesa
Empiris Hipotesa

Pengukuran Pengujian
Penjabaran
Hipotesa
Instrumen,
Skala, Sampel
Informasi Pokok Pengamatan
Metode Dasar ilmiah
KULIAH 3
Lima Komponen Informasi

1. Teori
2. Hipotesa
3. Pengamatan
4. Menerima/menolak hipotesa
5. Generalisasi empiris
KULIAH 3
Enam Himpunan Metode Dasar Ilmiah

1. Deduksi logis
2. Penjabaran Instrumen
3. Pengukuran
4. Pengujian Hipotesa
5. Logika Kesimpulan
6. Pemb Konsep Baru
KULIAH 3
Ad 3 Dasar Berpikir Deduktif
 Fenomena umum  Khusus
 Deduksi = Silogisme = Konklusi
 Silogisme : Katagorik
Bersyarat Hanya Satu Yang
Benar
Alternatif
Disjungsi
 Tahap berpikir deduktif:
1. Akumulasi Informasi
2. Tahap eliminasi
3. Tahap seleksi
4. Tahap Integrasi
5. Tahap konklusi
KULIAH 3

Contoh Profesi : Manager, Detektif, dan Dokter

Kelemahan Deduktif
Kelemahan Materil  Kesalahan Premis
Kesalahan Formal  Jlan Deduksi Tidak Benar
KULIAH 3
Ad 4. Logika Deduksi (Teori, Hipotesa, Instrumen, Skala

Teori

Deduksi
Logis

Hipotesa

Penjabaran
Instrumen,
Skala, Sampel
KULIAH 3

Hubungan sistematis antara berbagai


a. Teori
fenomena sosial dan alam
Informasi ilmiah yang diperoleh dari
hubungan berbagai proposisi
Sumber dari tulisan, dokumen dan
pengalaman para ahli
Teori sebagai petunjuk untuk
membangun hipotesa dan membantu
mencapai tujuan dan arah pengamatan
KULIAH 3

b. Hipotesa Kesimpulan sementara yang ditarik


oleh pengamat/peneliti

Rumusan yang menyatakan harapan


tentang adanya hubungan dua fakta
atau lebih

Sumber hipotesa dari teori, hasil


penelitian, Pengalaman Para ahli
KULIAH 3
c. Deduksi Logis
Proses penarikan kesimpulan
sementara (Hipotesa) dari suatu teori.

d. Instrumentasi
 Alat untuk pengamatan
 Hanya menggunakan organ indrawi  observasi
dan menggunakan organ indrawi + teknologi BB,
TB, Kadar Debu dll
 Skala  Pengukur hasil pengamatan
Mis: Nominal, ordinal, interval, ratio
 Sampel  Representatif dari populasi yang
hendak digeneralisasi
KULIAH 3
Ad 5. Berpikir Induktif

Teori

Pembentukan
konsep baru

Generalisasi
empiris

Pengukuran

Pengamatan
KULIAH 3
Ad 6. Penjelasan komponen Induktif

1. Pengamatan
 Proses Pengumpulan informasi/data
 Wasit utama dalam proses ilmiah (Nagel)
 Pencarian langsung yang dilakukan secara seksama dan
penuh pikiran (Kaplan)

2. Pengukuran
 Proses yang dilakukan pada pengamatan
 Pengukuran sampel
 Estimasi parameter  analisa dari pengukuran seperti:
meringkas, mengambil rerata (statistik)
KULIAH 3

3. Generalisasi Empiris
 Pengambilan kesimpulan dari pengamatan
 Sering disebut generalisasi statistik (Kuantitaif)

4. Pembentukan Konsep Baru

5. Bisa Melahirkan Teori Baru


KULIAH 3
Ad 7. Pengujian Hipotesa

Teori

Logika
Kesimpulan

Menerima/Menolak
Hipotesa

Pengujian
Hipotesa
KULIAH 3

Latihan

1. Tingginya Bronchitis Chronis di daerah industri


(deduktif/induktif)
2. Seringnya demam pos operasi di RR (deduktif/induktif)
3. Tingginya prevalensi myopia pada anak SD
(deduktif/induktif)
KULIAH 4
Faktor yang mempengaruhi dalam membangun
pola berpikir ilmiah

I. PENDAHULUAN
Berpikir : kegiatan mental yang menghasilkan ilmu

Dalam Berpikir  Rasional


 Tidak mudah percaya,
selalu timbul pertanyaan
 Peka dengan informasi
Induktif
Deduktif
KULIAH 4

Berpikir ilmiah : ciri utama sarjana


Kebenaran : Otoriter
Mistik
Logika Rasional
Cara Ilmiah

Pendidikan Formal : mengajar/melatih untuk


@. Logika rasional
@. Prinsip dasar melaksanakan pembuktian
kebenaran ilmiah
KULIAH 4

Ciri Berpikir ilmiah ( Soedarto 1996)

Metode : Metode yang lazim


Sistematis : masing-masing terkait
Objektif : sesuai kondisi
Umum : berlaku umum
Skeptis : Kebenaran itu relatif
KULIAH 4
II. Faktor yang mempengaruhi dalam membangun
pola pikir ilmiah

Membangun pola pikir ilmiah:


 Proses berkesinambungan
 Perlu latihan
 Dukungan berbagai faktor disekitar individu

Berbagai faktor yang mempengaruhi :


 Agama
 Budaya
 Bahasa
 Matematika/statistika
 Lingkungan tempat hidup/bekerja
 Kesehatan fisik & mental
KULIAH 4
Ad 1 Agama

Agama : menuntun hidup manusia terhadap aturan


yang diturunkan tuhan melalui nabi

Pendekatan agama : percaya dulu secara kuat 


baru dicoba pembuktiannya secara rasional

Hati 2  ada daerah yang diluar pengetahuan


manusia  Roh
Terbentuk manusia
Kiamat
Surga/neraka
KULIAH 4

Agama Islam : @ tidak menyuruh dogmatis


@ tidak menyuruh taklik
@ Menempatkan ilmu dan berpikir
 pekerjaan mulia

Pendekatan ilmiah Rasional & penuh ragu

Terlalu kuat rasional tanpa bimbingan agama:


@ sekuler
@ atheis
@ mudah putus asa/kecewa/bunuh
diri
KULIAH 4

Untuk itu Agama Islam menganjurkan umatnya


menyelaraskan:
 Ilmu pengetahuan
 Dunia
 Akherat

Agama : mengajarkan kita agar yakin ada kekuatan


diatas kita Tidak sombong

tidak Takbur
KULIAH 4
Ad 2 Budaya

 Masyarakat tradisional  mengandalkan alam


untuk hidup  sehingga mereka selalu menjaga
keseimbangan alam :
 Tahyul
 Perlu kekuatan supra natural/metafisik
 Ketika jumlah mereka banyak  alam saja tidak
mampu mendukung mereka  mulai berpikir
untuk mengolah & mengeksploitasi alam 
dipelajari/ diobservasi fenomena alam

Keterampilan Pengalaman
KULIAH 4

 Keterampilan & pengalaman  teori  Ilmu


Pengetahuan
 Tahyul & Cerita gaib  tetap ada dimana saja
 Negara maju
 Sedang berkembang
 Belum berkembang
 Namun kadarnya berbeda dari ke 3 karakteristik
negara di atas
 Makin tinggi kadar tahyul & mistik serta gaib pada
masyarakat  sulit dikembangkan rasionalitas 
sulit dikembangkan pola berpikir ilmiah
KULIAH 4

 Masyarakat timur (Indonesia) berada dalam era


transisi dominan mistik menjadi rasional
 Bila budaya masyarakat : otoriter &
Patrilinealistik

Masyarakat jadi pengekor

Sulit dikembangkan dialog

Sulit dikembangkan pola berpikir ilmiah


KULIAH 4

 Budaya masyarakat tertutup seperti


 Kepribadian tertutup
 Suku terasing
 Cina sewaktu MAO Che Tung

Sehingga sulit berkembang pola berpikir ilmiah


KULIAH 4
Ad 3 Bahasa

 Bahasa : simbol yang dapat dikomunikasikan


seperti:
Semen
Uranium
Komputer

 Simbol dapat berupa Gerakan


Bunyi

 Simbol Bunyi : Mengandung ide, konsep,


Pengertian

Bahasa verbal
KULIAH 4

 Bahasa : @ Sarana berpikir


@ Sarana komunikasi
 Fungsi Bahasa : informatif
Emotif
Afektif
Ilmu berkembang : @ Penalaran
@ Berbahasa
Bahasa : Mengekspresikan perkiraan
mengkomunikasikan ilmu
KULIAH 4

 Bahasa  manusia dapat berpikir secara:


Abstrak & berkesinambungan
sistematis runtut serta kritis

** Menurut Ahli Psikologi & Pendidikan anak


 pengembangan intelektual anak pada tahap
awal sangat tergantung pelatihan bahasanya
KULIAH 4

** Contoh peran bahasa dalam pemahaman ilmiah:


“ mahalnya harga obat dan tidak pedulinya para
dokter terhadap obat generik, hanya terdengar
sayup-sayup dan ditelan oleh teriakan tentang
penyelewengan penyaluran dana JBS-BK yang
masih perlu dipertanyakan kebenarannya”
KULIAH 4

 penguasaan bahasa sangat penting dalam


komunikasi ilmiah
 Untuk itu bahasa asing yang bersumber ilmu
pengetahuan perlu dikuasai seperti bahasa
inggris, bahasa jepang, dll.
contoh : Association
Related
Effect
Causal – relationship
KULIAH 4
Ad 4 Matematika

 Mengajar kita berpikir


 Logis
 Kuantitatif : tertarik dengan data
 Deduktif

 Ahli psikologi anak menganjurkan  usia 3


tahun sudah dilatih dengan angka-angka dan
menghitung sederhana
KULIAH 4

Statistika
 Meringkaskan fenomena kuantitatif
 Berpikir induktif
 Sarana untuk menarik kesimpulan baik diskriptif
maupun analitik
 Diskriptif  Statistik diskriptif
 Analitik  Statistik Inferensial

Oleh karena itu sdr perlu memahami matematika


dan statistik
KULIAH 4
Ad 5 Lingkungan tempat hidup/bekerja

 Lingkungan memberikan rangsangan terhadap


kita berbuat dan berpikir
 Bila lingkungan kita menggunakan cara berpikir
logis dan ilmiah maka orang sekitarnya akan
cenderung seperti itu.
 Begitu sebaliknya

Contoh :
Bila lingkungan kita sangat tertarik dengan
memikirkan OH, maka kita juga tertarik untuk
memikirkan OH
KULIAH 4
Ad 6 Kesehatan Fisik & Mental

 Proses berpikir & perkembangan intelektual


dipengaruhi oleh status fisik dan mental
* Gangguan fisik :
Terganggu
 Kurang gizi
pembentukan pola
 Sakit kronis
berpikir ilmiah
 Kecacatan hebat

* Gangguan mental :
Terganggu
 Depresi
pembentukan pola
 Anxietas
berpikir ilmiah
 Schizophrenia
KULIAH 5

TEORI KEBENARAN ILMIAH


I. PENDAHULUAN
a. Koherensi (Deduktif)
Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan
itu bersifat koheren atau konsisten terhadap
pernyataan sebelumnya sudah dianggap benar
Contoh : matematika
Dari aksioma teorema  kaidah
KULIAH 5
b. Korespondensi( B Russel) (Induktif)
Suatu pernyataan adalah benar jika materi
pengetahuan yang dikandung dari pernyataan itu
berkorespondensi dengan objek yang dituju
Contoh: ibu kota RI adalah Jakarta
Makhluk hidup perlu oksigen
Penalaran teoritis (logika deduktif): T Koherensi
Proseses pembuktian (logika Induktif) : T Korespondensi

c. Pragmatis ( Charles S Pierce)


Suatu pernyataan itu benar, jika pernyataan itu
atau konsekuensi dari pernyataan itu punya
kegunaan dalam kehidupan manusia.

d. Teori Religius
KULIAH 5
II. Macam –macam Teori Kebenaran

1. Teori kebenaran sebagai penyesuaian


Ciri-ciri : a. Empiris
b. Ada subjek & objek
c. Ada bukti

2. Teori kebenaran sebagai keteguhan


 Dianut oleh kaum Rasionalis.
 Kebenaran ditentukan oleh karena proporsi
baru meneguhkan & konsisten dengan proporsi
sebelumnya
 Pengetahuan hanya dari akal manusia tidak
perlu pembuktian empiris
KULIAH 5

3. Teori Pragmatis tentang kebenaran


 Dianut oleh kaum Pragmatis.
 Kebenaran itu harus ada kegunaan

Ide yang benar apabila ide itu paling berguna &


berhasil

4. Teori kebenaran Performatif


Pernyataan ini benar bila pernyataan itu tercipta
suatu realitas
KULIAH 5

III. Perbedaan kebenaran empiris dengan


kebenaran logis

KEBENARAN EMPIRIS KEBENARAN LOGIS


1. Mementingkan objek 1. Mementingkan subjek
2. Menghargai cara 2. Menghargai cara kerja
induktif deduktif
3. Lebih 3. Lebih mengutamakan
mengutamakan penalaran akal budi
pengamatan indra
KULIAH 5
IV. Sifat Dasar Kebenaran Ilmiah

 Kebenaran yang dibutuhkan


 Logis
 Empiris

 Kebenaran ilmiah mempunyai tiga sifat


dasar:
1. Struktur logis rasional  kebenaran ilmiah
berdasarkan kesimpulan logis & rasional 
Berlaku universal
2. Sifat empiris  harus bisa diuji secara empiris
3. Sifat pragmatis  kebenaran ilmiah berguna
dalam kehidupan manusia
KULIAH 5

Perumusan Masalah

Khasanah deduksi Penyusunan


pengetahuan ilmiah Koherensi Kerangka Berpikir

Perumusan
Hipotesis
Pragmatisme

Korespondensi

Induksi
Pengujian
Diterima Hipotesis Ditolak

Metode Ilmiah
KULIAH 6
STUDY SKILL
(KEMAMPUAN BELAJAR)

PENDAHULUAN

Sukses dalam belajar  IQ utama

EQ dan SQ  kedua

Dalam bekerja EQ+SQutama


IQ kedua
KULIAH 6

IQ dipengaruhi :
Genetik
Status kesehatan
Status gizi
Latihan

Setelah dewasa  IQ tetap


menurun

Oleh suatu sebab


KULIAH 6

Sistem pendidikan
Anak-anak Pedagogi
Dewasa  Androgogi

Berdasarkan masalah
KESUKSESAN PROSES BELAJAR
MENGAJAR
Faktor yang mempengaruhi:
– IQ – Saran Belajar
– Tingkat Konsentrasi – Motivasi Belajar
– Kesehatan Fisik – Sistem Evaluasi
– Kesehatan Jiwa – Lingkungan Belajar
– Status Gizi – Lingkungan Sosial
– Kurikulum Budaya
– Sistem Belajar
Mengajar
FAKTOR DETERMINANT YANG
MEMPENGARUHI PERFORMAN BELAJAR
KOMPETENSI
BELAJAR

REVIEW
+ MOTIVASI
PERFORMAN

- HAMBATAN

= PERFORMAN BELAJAR
KULIAH 6
Bagaimana Membaca Jurnal atau Buku Teks

Menarik tidak
Lihat Judul Cari yang lain
/sesuai
Ya
Review Penulisnya
tidak
Tokoh Terkenal di bidangnya Cari yang lain
Ya
Baca ringkasannya
tidak Terus yang lain

Tulisan valid dan bermanfaat


Apa yang tertarik :
teori
Ya Konsep berpikir
Epidemiologi
Benar Bermanfaat untuk Kejadian biologis
kepentinagan SDR Metodologis
Hasil Penelitian
KULIAH 6
APA ALASAN SDR PERLU MEMBACA
JURNAL
• Judul mengesankan
• Hanya untuk mendapat informasi profesional
• Memahami mekanisme
• Untuk mengetahui bagaimana para ahli
menawarkan pemecahan masalah
• Untuk mengetahui cara terbaru teknik
pemecahan masalah
• Mengetahui etiologi dan faktor resiko penyakit
KULIAH 6

• Untuk melihat kualitas,cost effectiveness, cost


benefit analysis dari suatu tindakan/program
• Untuk melihat hal yang menarik dari editor
STRATEGI MENGGUNAKAN
KEPUSTAKAAN
DIMULAI MENCARI LITERATUR

LIHAT INDEKS LIHAT INDEX


LIHAT DI LIHAT BUKU
TANYA AHLI MEDICUS MEDICUS INTERNET
PUSTAKA TEKS
BIBIOLOGRAFI SUBJEK INDEX

BARU LIHAT
KEYWORD
MIDLINE

YA
ARTIKEL YANG BERGUNA

CRITICAL APPRAISAL

ARTIKEL YANG SESUAI KEBUTUHAN SAUDARA


KULIAH 6
STRUKTUR DASAR DARI SUATU ARTIKEL DALAM
JURNAL
BAGIAN YANG DILIHAT
1. ABSTRAK/RINGKASAN 1. RINGKASAN HASIL
2. TEKANAN DARI HASIL PENELITIAN
3. PERNYATAAN UMUM

2. PENDAHULUAN 4. LATAR BELAKANG INFORMASI


5. MEKANISME TEORITIS
6. REVIEW TEORI
7. ALASAN DARI PENULISAN/STUDI

3. METODE PENELITIAN 1.DISAIN STUDI


2. POPULASI/SAMPLE
3. METODE PENGUMPULAN DATA
4. DATA ANALISIS

4. HASIL PENELITIAN 8. GRAFIK, TABEL, GAMBAR, DLL


KULIAH 6

5. DISKUSI/KESIMPULAN/REKOMENDASI 1. DISKUSI HASIL


2. KELEMAHAN STUDI INI
3.PERBANDINGAN DENGAN PENELITIAN
LAIN/TEORI/STANDARD
4.KESIMPULAN
5.SARAN

6. KEPUSTAKAAN/LAMPIRAN
KULIAH 6
LANGKAH MEMBACA CEPAT DALAM
BELAJAR
• MENURUT PATRICIA SKALKA:
– LIHAT SECARA GARIS BESAR DARI MATERI YANG
AKAN DIBACA (SCANNING)
– MEMBACA PERLAHAN BAGI BAHAN YANG RUNIT
DAN MEMBACA CEPAT BAGI BAHAN YANG
MUDAH
• MEMBACA DENGAN VOKALISASI ATAU DALAM HATI
• APABILA ADA HAMBATAN BACA ULANG
• TERLIBAT AKTIF DENGAN INFORMASI
KULIAH 6

• MELATIH TEKNIK-TEKNIK MENINGKATKAN


KEMAMPUAN MENGINGAT
• ORGANISASIKAN FAKTA-FAKTA KEDALAM
KATEGORI TERTENTU
• PUSATKAN PERHATIAN (WAKTU TEPAT,
HINDARI GANGGUAN, COBA BERBAGAI
METODE BELAJAR, EVALUASI KEMAJUAN Sdr)
• TEMUKAN GAYA BELAJAR SENDIRI
SENI DALAM MEMBACA DALAM
STUDI
• MEMBACA DENGAN MENGENALI KONSTRUKSI
DAN HUBUNGAN INFORMASI
• MEMBACA DENGAN MENCERMATI KATA-KATA
PENGACU DAN KATA PERANGKAI
• MEMBACA DENGAN MENCERMATI POLA
PARAGRAF
• MEMBACA DENGAN METODE SQ3R (SURVEY,
QUESTION, READ,RECITE,REVIEW)
KULIAH 6

• MEMBACA DENGAN MEMBUAT CATATAN


PENDEK DENGAN BAIK
• MEMBACA DENGAN MENGENALI MODEL
WACANA
– PDK (PENDIRIAN-DUKUNGAN-KESIMPULAN)
– PSP (PENDAPAT-SANGGAHAN-PENDIRIAN)
– MPP (MASALAH-PEMBAHASAN-PEMECAHAN)
• MEMBACA DENGAN MENGENALI BAHAN
BANTU UNTUK MEMBACA
KULIAH 6
EMPAT TINGKAT MEMBACA MENURUT
MORTIMER J.ADLER
• MEMBACA DASAR; MEMBACA DENGAN
MEMUSATKAN PERHATIAN THD BAHASA DAN
TULISAN
• MEMBACA TINJAUAN; MEMBACA DENGAN
TUJUAN MEMAHAMI ISI SEBANYAK-
BANYAKNYA
• MEMBACA ANALITIK;MEMBACA YANG
BERSIFAT ANALITIS
• MEMBACA DNEGAN MEMBANDING-
BANDINGKAN ISI BACAAN
MEMBACA MERUPAKAN KUNCI
BELAJAR, KENAPA?
• MEMBACA SUMBER BELAJAR YANG PALING
LENGKAP
• PALING MUDAH DIDAPAT
• SUMBER BELAJAR YANG PALING MURAH
• SUMBER BELAJAR PALING CEPAT
• SUMBER BELAJAR TIDAK PERNAH
KETINGGALAN ZAMAN
• MENDAPAT BERBAGAI INFORMASI SEKALIGUS
KULIAH 7

SARANA DAN TEKNIK BERKOMUNIKASI ILMIAH

PENDAHULUAN

 Untukmemperoleh pengetauan Perlu sarana


 Untuk menyampaikan hasil komunikasi
pikiran
Sarana Komunikasi
o Lisan Bahasa
o Tulisan
KULIAH 7

 Menelusuri kepustakaan suatu teori


 Perlu membaca berbagai literatur
 Memerlukan kemampuan penguasaan bahasa

 Ilmu yang diperoleh  tidak berarti tanpa


komunikasi & diamalkan orang lain
 Untuk menyampaikan ilmu perlu ditulis dalam
karangan ilmiah
 Karangan ilmiah berbeda dengan jenis penulisan
lain
KULIAH 7

Karangan Ilmiah

Reproduktif

Pengertian informasi tidak


berobah & tidak bias

Mencegah diskomunikasi

Salah Presepsi
KULIAH 7

KARANGAN ILMIAH

Karangan dan tulisan  yang ditulis berdasarkan


kenyataan ilmiah

Dari penelitian

Lap

Catatan Lab/Klinik
kepustakaan
ilmiah
KULIAH 7

1. Karangan ilmiah :
 Masalah
 Data tentang masalah
 Analisa /pembahasan masalah
 Kesimpulan dan saran
 Hal baru
 Memperkuat teori lama
KULIAH 7

2. Menguasai cara ilmiah & mengikutinya dengan jujur


Kenyataan
Harapan
Fakta ilmiah yang telah diterima
Asumsi/dugaan

3. Karya ilmiah : Bebas tanpa tekanan

4. Menghargai pendapat orang lain  beri kutipan/


cantumkan sumbernya

5. Menguasai tata bahasa dan perbendaharaan


KULIAH 7

CIRI KARANGAN ILMIAH

1. Data /fakta & analisa harus objektif sesuai


data/fakta yang ditemukan  hindari saya
simpulkan/menurut pendapat saya

2. Sopan dan rendah hati


 Jangan mencela pendapat orang
 Jangan hanya membenarkan
pendapat/temuan kita sendiri
 Kemukakan kelemahan temuan kita
KULIAH 7

3. Kejujuran ilmiah
Sebutkan sumber pendapat/teknik/metoda orang lain 
bila tidak “scientific Crime” cegah plagiat

4. Bahasa yang digunakan harus :


 Akurat
 Jelas
 Benar
 Singkat /sederhana  bisa kabur isi bila banyak anak
kalimat
 teliti

5. Kompak, kontinyu, dan lancar


Pendahuluan  Penutup
KULIAH 7

TATA BAHASA YANG MESTI DIPERHATIKAN

a. Gaya bahasa ilmiah


b. Pemilihan kata
c. Pemakaian huruf besar sesuai tata bahasa
d. Akronim  sesuai kelaziman & tata bahasa
e. Huruf miring
f. Penulisan angka dan bilangan angka arab & romawi
g. Penggunaan tanda baca
Spasi, tanda hubung, dll
h. Struktur kalimat  S-P-O-K
Ditambahkan kata depan & penghubung
i. Paragraf  satu unit informasi
KULIAH 7

JENIS KARYA ILMIAH


1. Disertasi
 Data primer
 Pustaka pendukung
 Temuan baru/ hubungan fenomena baru
 Doktor / S3
 Dibimbing oleh promotor

2. Tesis
Pengembangan ilmu/teori/konsep
Penelitian mandiri dibimbing oleh dosen
Di Indonesia Untuk S2

3. Skripsi
Penerapan teori
Sumber data pustaka/data primer
Karangan Ilmiah untuk akhir S1
KULIAH 7

4. Makalah
 Karya ilmiah untuk kepentingan tertentu (seminar
ilmiah, diskusi)
 Hasil Penelitian/pustaka
 Isi; permasalahan, Pembahasan, kesimpulan +/-

5. Artikel Asli
Laporan penelitian

6. Laporan Kasus
Laporan tertulis satu khasus khas

7. Abstrak/Ringkasan
Saripati dari suatu karya ilmiah
KULIAH 7

8. Naskah Berkala
 Refrat/term paper sumber pustaka agar mahasiswa
dapat belajar sendiri dari membaca

9. Tinjauan Pustaka
Karya ilmiah hasil penelusuran kepustakaan

10. Textbook
Berisi teori
 Karangan Ilmiah yang berisi teori yang sudah berlaku
umum
11. Handbook
Manual
Memberi petunjuk praktis
KULIAH 7

8. Naskah Berkala
 Refrat/term paper sumber pustaka agar mahasiswa
dapat belajar sendiri dari membaca

9. Tinjauan Pustaka
Karya ilmiah hasil penelusuran kepustakaan

10. Textbook
Berisi teori
 Karangan Ilmiah yang berisi teori yang sudah berlaku
umum
11. Handbook
Manual
Memberi petunjuk praktis
KULIAH 7

SUSUNAN ATAU BAGAN KARANGAN ILMIAH

Berbagai bentuk ndisetiap institut


Namun prinsip berisi :
@. Pre Eliminari
 Sampul muka
10.Textbook
Halaman judul
Berisi
 Kata teori
pengantar
 Ucapan
Karangan Ilmiah yang berisi teori yang sudah berlaku
terimakasih
umumisi
 Daftar
 Daftar tabel/gambar
 Abstrak
KULIAH 7

@. Naskah
 Pendahuluan (masalah, tujuan, cara
pengumpulan informasi)
 Induk karangan
 Penutup/Kesimpulan.

@. Textbook
 Referensi  Berbagai tipe
 Ringkasan
 Index
 lampiran
PUSTAKA

1. Sackett. DL et al : Clinical Epidemiology ( A basic science for


Clinical Medicine), 1985
2. Shah A.B, 1986. Metodologi Ilmu Pengetahuan
3. Widyamartaya, A. Seni Membaca untuk Studi. Kanisius. 1992
4. Gehlbach, SH. Interpreting the Medical Literature. Third
Edition, 1993
5. Wallace W.L, 1994. Metode Logika Ilmu Sosial
6. Mundini, 1994. Logika
7. Sastroasmoro, 1995. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian
Klinis
8. Hadi S, 2000. Metodologi Research
9. Mantra I.B, 2004. Filsafat Metode Penelitian
10. Tjokronegoro A dkk, 2004. Metodologi Penelitian Bidang
Kedokteran FKUI

Anda mungkin juga menyukai