DOSEN PEMBIMBING :
DR. KH. SOFWAN MANAF, M.SI
DISUSUN OLEH KELOMPOK 3 KELAS 1A
1. A.Muh Fiqri Fathir Islam
2. Al Gibran Akbar Muldiyanto
3. Farrel Virzha Ardan
4. Aldi Herdiansyah
5. Dina Amelia Saputri
6. Dinara Zaraa Safina
7. Haifina Nuzha Nairiza Hamdie
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT Yang Maha Esa Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Keunggulan Sistem TMI“ tepat
waktu.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada Rasulullah SAW, berkat
curahan limpahan Rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Kedarunnajahan. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan dan pengetahuan bagi para pembaca dan juga bagi kami.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ust.K.H Sofwan Manaf, M.Si. selaku Dosen mata
Kuliah Kedarunnajahan . Ucapan terima kasih ini juga disampaikan kepada semua pihak yang
telah membantu menyelesaikannya makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Namun kami sebagai
penyusun tetap mengharapkan kritik dan saran agar kami dapat menjadi lebih baik lagi dalam
pembuatan makalah-makalah selanjutnya.
KELOMPOK 3 KELAS 1A
1. LATAR BELAKANG
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan
siapapun.Dalam menjalani hidup, manusia selalau berinteraksi dengan sesama manusia serta
dengan lingkungan.Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi dibanding makhluk
Tuhan lainnya.Manusia di anugerahi kemampuan untuk berpikir, kemampuan untuk memilah &
memilih mana yang baik & mana yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya
mampu mengelola lingkungan dengan baik.
Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik, kehidupan sosial manusiapun
perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan sumber daya manusia yang
berkualitas.Sumber daya yang berjiwa pemimpin, paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan
baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut
seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Pemimpin yang baik bukan di lihat dari seberapa banyak pengikutnya, dan seberapa lama
ia memimpin, tapi terlihat dari seberapa banyak ia bisa menciptakan pemimpin-pemimpin baru.
Kaderisasi atau menciptakan pemimpin baru merupakan tugas besar dalam
kepemimpinan, dimana kaderisasi kepemimpinan merupakan hal yang sangat penting di
lingkungan organisasi.
Kepemimpinan yang efektif merupakan proses yang bervariasi, karena dipengaruhi oleh
kepribadian pemimpin dalam mewujudkan hubungan manusiawi dengan orang-orang yang
dipimpinnya. Di dalam proses seperti itu kepemimpinan akan berlangsung efektif, apabila
fungsi-fungsi kepemimpinan diwujudkan sesuai dengan type kepemimpinan yang mampu
memberikan peluang bagi orang yang dipimpin, untuk ikut berperan serta dalam menetapkan dan
melaksanakan keputusan-keputusan. Dengan demikian berarti setiap kreativitas dan inisiatif
dalam kepemimpinan yang efektif harus disalurkan dan dimanfaatkan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa saja keunggulan system TMI ?
2. Apa yang dimaksud dengan hidden curriculum ?
3. Apa yang dimaksud hardskill dan softskill ?
SOFT SKILL
Pada dasarnya, pengertian soft skill sendiri tidak jauh berbeda dengan bakat, namun dalam
bentuk yang berbeda satu sama lain. Atau dalam kata lain soft skill merupakan kemampuan non
teknis pada diri seseorang yang terlahir secara alami dan sangat penting dimiliki untuk menjajaki
dunia kerja. Karena soft skill terlahir secara alami, maka soft skill sendiri tidak bisa dipelajari di
bangku sekolah, pelatihan, atau kuliah seperti ilmu pasti.
Setelah mengetahui pengertian soft skill, tidak lengkap jika tidak mengetahui contoh dari soft
skill itu sendiri. Berikut ini adalah soft skill yang tidak bisa dipelajari baik di bangku sekolah,
pelatihan, atau kuliah yang sangat penting sekali dalam dunia kerja.
Contoh soft skill yang pertama adalah pikiran serta perkataan internal yang positif. Pikiran serta
perkataan internal yang positif sendiri tentu sangat penting di dunia kerja. Hal tersebut
dikarenakan dunia kerja tentu sangat membutuhkan orang-orang atau karyawan yang mempunyai
pikiran serta perkataan internal yang positif untuk kemajuan atau keberhasilan dari perusahaan.
Bukan hanya itu saja, pikiran serta perkataan internal positif mampu memberikan rasa percaya
diri pada seseorang atau karyawan. Hal tersebut tentunya menjadi sebuah keuntungan tersendiri
bagi perusahaan. Maka dari itu, contoh soft skill yang satu ini sangat penting sekali dimiliki oleh
setiap orang.
Kemampuan mendengar yang baik merupakan contoh dari soft skill yang selanjutnya. Contoh
soft skill yang satu ini sangat penting sekali dimiliki oleh setiap orang atau karyawan. Karena
dengan menjadi seorang pendengar yang baik, maka berbagai macam instruksi dari atasan pun
bisa dilakukan dengan baik pula. Sehingga kemajuan atau keberhasilan perusahaan pun bisa
diraih dengan cepat.
Contoh soft skill yang satu ini pun bukan hanya bagus dan bermanfaat bagi keberhasilan dan
kemajuan sebuah perusahaan. Lebih dari itu, kemampuan soft skill yang satu ini pun bermanfaat
bagi diri sendiri. Karena dengan menjadi pendengar yang baik, banyak sekali manfaat yang akan
didapatkan dari kemampuan soft skill itu sendiri.
Mempunyai kemampuan dalam memimpin merupakan salah satu contoh soft skill yang sangat
penting sekali dimiliki oleh orang-orang yang ingin bekerja pada suatu perusahaan. Karena
kemampuan dalam memimpin sendiri sangat diperlukan bagi perusahaan. Jika setiap karyawan
mempunyai kemampuan dalam memimpin, maka mereka pun akan memimpin sendiri dalam
pekerjaan mereka masing-masing sehingga pekerjaan pun akan optimal.
Mudah beradaptasi dengan orang lain menjadi salah satu soft skill yang selanjutnya.
Kemampuan yang satu ini tentu sangat diperlukan di dunia pekerjaan. Karena dengan
kemampuan mudah beradaptasi dengan orang lain akan mempermudah proses pekerjaan
berlangsung. Dengan begitu kemajuan serta keberhasilan suatu perusahaan pun akan mudah
didapatkan.
5. Mudah Berkomunikasi
Selain mudah beradaptasi dengan orang lain, mudah berkomunikasi pun menjadi salah satu soft
skill yang sangat dibutuhkan dalam sebuah perusahaan atau bisnis yang sedang dijalankan.
Karena dengan kemampuan yang satu ini perusahaan atau bisnis bisa mendapatkan relasi yang
banyak dan besar. Dengan begitu perusahaan atau bisnis yang sedang dijalankan pun akan cepat
berkembang.
HARDSKILL
Hard skill adalah suatu kemampuan yang bisa dipelajari serta ditingkatkan melalui latihan, pengulangan,
dan pendidikan.
Secara tidak langsung, jangan merasa minder saat tidak mempunyai hard skill. Sebab, kemampuan ini
1. Teknologi komputer
Hampir sebagian besar dari karyawan membutuhkan setidaknya pengetahuan dasar
2. Analisis data
Selain kemampuan di bidang teknologi komputer, ada juga hard skill yang meliputi
Dilansir dari Indeed, berikut ada beberapa keterampilan analisis data yang populer:
1. data engineering
2. database management
3. data mining
4. data visualization
5. web analystics
6. research
3.Marketing
Di dalam aspek knowledge/pengajaran, bisa dikatakan tidak ada yang baru yang dibawa oleh
TMI/KMI. Ajaran-ajaran Islam, baik ajaran agama maupun ilmu-ilmu umum yang disampaikan
adalah ajaran yang telah ada sejak lama. Keunggulan-keunggulan terpenting sistem ini justru
banyak tersembunyi (hidden curriculum) di dalam pola dan metodologi pendidikan yang
dijalankan. Hidden curriculum memang kurang diperhatikan di dunia pendidikan Indonesia yang
cenderung mendewakan kemampuan akademis anak didik dengan sistem UN dan orientasi-
orientasi turunannya. Untuk melihat beberapa keunggulan sistem pendidikan TMI ini, perlu
dibuat ilustrasi agar bisa lebih terlihat utuh. Diagram the 7 habits tree yang diadopsi dari buku
Leader in Me terbitan Franklin Covey akan dipakai dalam tulisan ini untuk untuk mengambarkan
keutuhan dan keunggulan jenjang pendidikan di TMI.
Bagan (figure 1) adalah diagram terkait desain pendidikan sistem TMI sebagai satu kesatuan
berjenjang di Pesantren Darunnajah. Di sisi sebelah kiri adalah gambar pohon 7 habits dari buku
Leader in Me terbitan Franklin Covey yang mengadopsi konsep 7 Habit Steven R. Covey. Pohon
ini adalah permisalan dari )طيبة شجرةsyajaroh thoyyibah). Sengaja diambil permisalan ini karena
memang pendidikan sendiri pada hakikatnya adalah penanaman kebiasaan, yang dalam bahasa
lain disebut pendidikan karakter. Pendidikan di tingkat bawah dari sistem TMI (kelas 1-3)
disejajarkan dengan tingkatan akar sebuah pohon. Semakin tinggi cita-cita dan kesuksesan yang
ingin diraih, semakin kuat pondasi yang harus disiapkan. Semakin tinggi gedung dibangun,
semakin dalam pondasi digali. Semakin tinggi pohon, semakin kuat akar harus menancap. Pun
dengan kebiasaan hidup di era ini adalah yang paling menentukan karena terkait dengan
pembentukan karakter diri sendiri. Membangun disiplin diri adalah kunci dari keberhasilan
seorang anak dan di umur inilah yang sangat menentukan. Selanjutnya, penggambaran kelas di
tingkatan atas (setingkat Aliyah/SMA) digambarkan sebagai batang, ranting dan daun sebuah
pohon. Di dalam diagram bagian kanan, pengelompokkan perbagian dilakukan untuk
memudahkan pembahasan. Beberapa aspek yang akan dijelaskan dari sistem TMI ini adalah:
1. Desain Kurikulum Akademik
2. Metode Pembelajaran
3. Bloom’s Taxonomy
4. Pendidikan Karakter Kepemimpinan
5. Pendidikan Entrepreneurship
.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kaderisasi adalah proses dalam membentuk kader – kader baru dalam sebuah organisasi
tersebut atau proses mempersiapkan seseorang menjadi pemimpin penganti di masa depan yang
akan memikul tanggung jawab penting dan besar dalam lingkungan suatu organisasi. Sedangkan
kepemimpina yaitu adalah suatu peranan dan juga merupakan suatu proses untuk mempengaruhi
orang lain.
Dalam pelaksanaannya proses kaderisasi terdiri dari dua macam yaitu: kaderisasi
informal dan kaderisasi formal. Sedangkan usaha peningkatan kualitas kemampuan menggali
kreatifitas di lingkungan orang yang di pimpin sebagai anggota organisasi, usaha-usaha tersebut
meliputi :Berfikir efektif dalam menentukan keputusan, Mengkomunikasikan hasil berfikir,
Meningkatkan partisipasi dalam memecahkan masalah, Menggali dan meningkat kreatifitas
DAFTAR PUSTAKA