6. Parking brake
1. Brake pedal
Konstruksi
2. Brake booster
Sistem rem terdiri dari komponen-komponen
3. Master cylinder berikut.
4. Proportioning valve 1. Pedal rem
2. Booster rem
3. Master cylinder
5. Foot brake 4. Proportioning valve (P valve)
5. Rem kaki
(1) Disc brake
(2) Drum brake (2) Drum brake
6. Rem parkir
(1) Disc brake
Cara Kerja
No.1 return
No.2 return spring spring Bila pedal rem ditekan, tenaganya diteruskan
Compensating port lewat push rod ke master cylinder ketika piston
Inlet port sedang didorong.
No.2 piston
to front side to Rear side
No.1 piston Tenaga dari tekanan hidrolis yang dihasilkan di
dalam master cylinder lantas diteruskan melalui
jalur rem pada setiap wheel cylinder.
FF vehicle
1. Pengoperasian Normal
(1) Ketika rem tidak digunakan.
No.1 piston cup Piston cup dari piston No.1 dan No.2 berada pada
Stopper bolt
inlet port dan compensating port, dan
No.2 piston cup
memberikan ruang antara master cylinder dan
tangki reservoir.
Cara kerja
1. Umum
(12) Constant pressure chamber Booster rem adalah alat yang memanfaatkan
perbedaan antara kevakuman mesin dan tekanan
(5) Diaphragm atmosfir untuk menghasilkan tenaga yang kuat
(3) Booster piston (pendorong power) yang proporsional pada
Vacuum (13) Check valve
(8) Reaction disc
tenaga penekan pedal untuk mengoperasikan rem.
Booster rem menggunakan vakum yang
(7) Valve body
dihasilkan pada intake manifold (atau pompa
Air vacuum pada mesin disel).
Cara kerja
Booster piston
1. Rem tidak digunakan
Control valve Katup udara dihubungkan ke valve operating rod,
dan ditarik ke kanan oleh pegas pembalik katup
udara. Sedang katup kontrol didorong ke kiri oleh
pegas katup kontrol. Akibatnya katup udara
Diaphragm Valve operating rod
spring bersentuhan dengan katup kontrol. Sehingga,
Constant pressure Variable pressure
aliran udara atmosfir yang melalui saringan udara
chamber chamber Piston Vacuum valve (opened) tidak dapat mengalir ke ruang tekanan variabel.
Control valve
Control valve spring
Pada kondisi ini katup vakum pada valve body
Passage A Valve body terpisah dengan katup kontrol dan saluran A dan
saluran B terhubung. Karena dalam ruang tekanan
Constant pressure konstan selalu ada udara vakum, maka pada saat
chamber
itu akan terdapat udara vakum pada ruang tekanan
Air valve
(closed) variabel. Akibatnya, piston terdorong ke kanan
oleh pegas diafragma.
Air valve Air cleaner
return spring element
Variable pressure Passage B
chamber
3. Kondisi menahan
Booster piston Bila pedal rem ditekan setengah, valve operating
Control valve rod dan katup udara akan berhenti bergerak tapi
piston akan tetap bergerak ke kiri karena ada
perbedaan tekanan. Katup kontrol tetap
Diaphragm spring Valve operating rod dihubungkan dengan katup vakum oleh pegas
katup kontrol, tapi katup kontrol bergerak
Constant pressure Variable pressure
chamber chamber bersama dengan piston.
Piston Vacuum valve Karena katup kontrol bergerak ke kiri dan
Control valve
berhubungan dengan katup udara, udara atmosfir
Constant pressure Control valve spring
dicegah untuk memasuki ruangan tekanan
chamber
variabel, sehingga tekanan pada ruang tekanan
variabel stabil. Akibatnya ada perbedaan tekanan
Stopped yang konstan antara ruang tekanan konstan dan
ruang tekanan variabel. Karenanya, piston akan
Valve operating
rod berhenti bergerak dan mempertahankan tenaga
pengereman yang sedang berlangsung.
Air valve Variable pressure
(closed) chamber
Variable pressure
chamber
Mekanisme Reaction
1. Umum
Mekanisme ini diberikan untuk menurunkan
tendangan balik dari pedal rem, sehingga dapat
meningkatkan "feeling" pedal, dengan cara
Valve body
membuat hanya setengah dari tekanan balik yang
digunakan pada pedal (setengahnya lagi diserap
oleh booster piston).
2. Cara Kerja
Booster Air valve
push rod
Mekanisme reaksi diperlihatkan di sebelah kiri.
Push rod booster, reaction disc dan slide katup
udara di dalam valve body. Karena reaction disc
Reaction disc dibuat dari karet halus, reaction disc dapat
dianggap sebagai fluida non compressible.
Dengan alasan ini, saat push rod booster didorong
80 N ke kanan, push rod itu akan menekan reaction
(to Valve body) disc, tapi karena tidak dapat dilakukan, tenaganya
100 N 20 N dikirimkan ke katup udara dan valve body..
(to Air valve) Karenanya, tenaga tadi ditransmisikan antara
katup udara dan valve body sesuai dengan daerah
1cm2 (20N)
permukaannya.
4cm2 (80N) Asumsikan bahwa 100 N (9.8kgf,.21.6 lbf)
diberikan pada push rod booster, seperti yang
diperlihatkan disini. Rasio dari daerah katup
udara dan valve body adalah 4 sampai 1; sehingga
80 N (7.8kgf; 17.2 lbf) ditransmisikan ke valve
body dan 20 N (2.0 kgf,.4.4lbf) ke katup udara.
Pemeriksaan fungsi
Airtightness to Intake manifold Booster rem menggunakan perbedaan kevakuman
function cheek Atmospheric mesin dan tekanan atmosfer untuk menghasilkan
pressure
power boost. Karenanya, fungsi booster rem dapat
dicek dengan melakukan pemeriksaan berikut.
Atmospheric
pressure
Vacuum
Vacuum tightness
function cheek to Intake manifold
Atmospheric
pressure
Vacuum
Vacuum
2. Pemeriksaan pengoperasian
Airtightness to Intake manifold Bila mesin dihidupkan sementara tidak ada
function cheek Atmospheric vacuum di booster rem, katup vacuum tertutup,
pressure
dan katup udara terbuka, vacuum akan dibiarkan
masuk ke ruang tekanan konstan. Kondisi pedal
Atmospheric rem pada saat ini dapat digunakan untuk
pressure mengecek operasi power boost.
Vacuum
Vacuum tightness
function cheek to Intake manifold
Atmospheric
pressure
Vacuum
Cara Kerja
Tekanan hidrolis yang dihasilkan oleh master
Cylinder cup cylinder bekerja pada rem depan dan belakang.
from Master cylinder
Rem belakang dikendalikan sehingga tekanan
Rear wheel cylinder
cylinder pressure
celah antara piston dan cylinder cup untuk
memberikan tenaga yang sama pada wheel
Rear wheel
Piston
Split point
cylinder depan dan belakang.
Pada saat ini, suatu tenaga bekerja untuk
Master cylinder pressure
Spring to Rear wheel cylinders
menggerakkan piston ke kiri dengan
Master cylinder
hydraulic pressure
Master cylinder menggunakan perbedaan pada daerah permukaan
hydraulic pressure
Force by the difference penerima tekanan tapi tenaga tersebut tidak dapat
in the pressure
reception surface area
mengatasi tenaga pegas. Sehingga, tenaga tadi
Spring force Force by the difference in the tidak dapat bergerak.
pressure reception surface
Piston
d
tenaga pengereman yang besar bila beban roda
Split points ade
y lo belakang besar.
. full
Veh
Cylinder cup
to Rear wheel
cylinder
LSPV umumnya digunakan pada kendaraan truk,
ade
d yang beban roda depan dan belakangnya berubah-
unlo
icle
from Master
cylinder
Veh ubah sesuai dengan jumlah muatannya.
Piston Beban muatannya dideteksi oleh load-sensing
Valve Master cylinder (front wheel cylinder) spring yang terpasang diantara rear axle housing
seal hydr. pressure
Valve body dan rangka atau bodi. Split point dapat
Extends
disesuaikan dengan menyetel kekuatan pegas.
Load-sensing spring
Kadang-kadang sebuah LSPV ganda digunakan
Cross section untuk pipa diagonal pada kendaraan FF.
Rem Cakram
Before operation
1. Konstruksi
(1) Disc brake caliper
Disc brake terdiri dari komponen-komponen
(1) Disc brake caliper
berikut.
(4) Piston
(1) Disc brake caliper
(2) Disc brake pad (3) Disc brake rotor (2) Disc brake pad
(3) Disc brake rotor
During operation (4) Piston
(5) Fluid
2. Cara kerja
Disc brake mendorong piston menggunakan
tekanan hidrolis yang dikirim melalui sirkuit rem
dari master cylinder untuk membuat disc brake
pad menjepit kedua sisi disc brake rotor dan
menghentikan putaran ban.
Karena disc brake rotor dan disc brake pad saling
menggesek, terjadi panas akibat friksi tadi. Tetapi,
karena disc brake rotor dan brake body terbuka,
panas friksi yang terjadi dapat dengan mudah
menguap.
3. Penyetelan Rem
Karena celah rem dapat disesuaikan secara
otomatis oleh piston seal, celah rem tidak perlu
Piston seal changes shape Piston seal returns piston by disetel secara manual.
as piston moves. amount of its deformation.
Disc brake caliper Clearance
Ketika pedal rem ditekan, tekanan hidraulik
menggerakkan piston dan mendorong disc brake
pad untuk menjepit disc brake rotor.
Pada saat ini, piston bergerak sambil merubah
bentuk piston seal . Saat pedal rem dilepaskan,
Piston
Disc brake pad Amount of Amount or piston seal kembali ke bentuk semula, sehingga
Disc brake rotor deformation return
dapat menggerakkan piston menjauhi disc brake
Brakes applied Brakes released pad.
Karenanya, walaupun disc brake pad sudah aus
dan piston bergerak, jarak pengembalian posisi
piston selalu sama, sehingga celah antara disc
brake pad dan disc brake rotor dipertahankan
pada jarak yang konstan.
Fixed caliper type Floating caliper type 6. Tipe Caliper rem Cakram
Hydraulic
Berikut ini penjelasan beberapa tipe caliper.
Disc brake
caliper
pressure (1) Tipe Fixed
Caliper tipe fixed mempunyai sepasang piston
Torque plate untuk mendorong disc brake rotor pada kedua
Pin
Disc brake pads
Disc brake rotor
sisinya.
Steering knuckle
(Fixed) (2) Tipe Floating
FS type AD type PD type Kaliper tipe floating hanya memiliki satu piston
Torque plate Pin Torque plate Bolt yang tertempel pada satu sisi caliper-nya. Piston
Pin berperan sebagai penerima tekanan hidrolis.
Inner pad
Disc brake Apabila disc brake pad ditekan,kaliper akan
caliper
Bolt
bergerak ke arah yang berlawanan dari posisi
Disc brake
caliper
Pin
Disc brake
caliper
piston, dan mendorong disc brake rotor dari kedua
Torque plate
Bolt sisinya. Akibatnya, kaliper akan menghentikan
putaran roda. Ada beberapa jenis kaliper tipe
floating, tergantung dari metode pemasangan
caliper pada disc rotor-nya.
1. Konstruksi
Drum brake terdiri dari komponen-komponen
berikut.
(1) Wheel cylinder
(2) Brake shoe
(6) Piston (7) Piston cup
(1) Wheel cylinder (3) Brake lining
(2) Brake shoe (5) Brake drum
(4) Return spring
(5) Brake drum
(3) Brake lining
(6) Piston
(7) Piston cup
(4) Return spring
2. Cara kerja
Drum brake menghentikan putaran ban
menggunakan tekanan hidrolis yang dikirimkan
dari master cylinder pada wheel cylinder untuk
menekan sepatu rem (brake shoe) pada teromol
rem (brake drum), yang berputar bersama dengan
ban.
Saat tekanan hidrolis pada wheel cylinder hilang,
tenaga pegas pembalik menekan brake shoe ke
arah dalam permukaan teromol agar kembali ke
posisi semula.
Brake shoe dikelilingi oleh brake drum, pelepasan
panas yang dihasilkan terhambat. Tipe rem ini
kurang tahan panas.
Forward Backward
Leading shoe
Trailing shoe
Fixed wheel
Fixed anchor
cylinder
Two-Leading type
Leading-and-trailing
type
Adjusting Adjusting
cylinder cylinder
Forward Backward
Leading shoe
Trailing shoe
5. Penyetelan celah
(1) Auto adjustment type (2) Manual adjustment type
Expand
(2) Tipe penyetelan manual
Ukur diameter dalam teromol rem
Putar adjuster untuk menyesuaikan diameter luar
brake shoe sehingga menjadi tepat 1mm (0.039
in.) lebih kecil dari diameter dalam teromol rem.
Dengan menggunakan obeng, putar sekrup
adjusting dan lebarkan sepatu rem hingga teromol
Contract terkunci.
Putar sekrup adjusting kembali ke nomor yang
diberikan. Lihat repair manual untuk nomor
tersebut.
Lock
Release
Shoe lever
Brake shoe
Brake shoe
Parking brake cable Disc brake pad
Brake shoe
Fading
Ketika dilakukan pengeremen (tanpa engine
braking) pada jalan menurun secara konstan,
lining dan pad sepatu rem menjadi sangat panas
karena gesekan . Koefisien gesek pada lining dan
permukaan pad rem piringan berkurang , dan rem
menggunakan sedikit gaya pengereman pada saat
pedal rem diinjak dengan gaya besar.
0.6
Coefficient friction (µ)
0.5
0.4
0.3
0.2
0.1
Lock nut
Pertanyaan - 1
Pernyataan-pernyataan berikut berhubungan
dengan bagian-bagian konstruksi dari sistem rem.
Tandai setiap pernyataan Benar atau Salah.
1 Master cylinder mengubah tenaga yang ditekan oleh pedal rem Benar Salah
menjadi tekanan hidrolis.
2 Booster rem menggunakan tenaga gerak mesin untuk menghasilkan True False
tenaga pengereman yang lebih besar bila dibandingkan dengan
tenaga yang ditekan oleh pedal rem.
4 Disc brake sangat kuat menghadapi panas gesekan, yang dihasilkan True False
selama pengoperasian rem, bila dibandingkan dengan rem teromol.
Pertanyaan - 2
Pilih tekanan (N) yang sesuai yang digunakan
untuk piston C.
1 3000 N
2 4000 N
3 5000 N
4 8000 N
Pertanyaan - 3
Ilustrasi berikut memperlihatkan bagian-bagian
konstruksi dari disc brake. Cocokkan bagian-
bagian tersebut (a sampai d) dengan angka 1
sampai 4.
Pertanyaan - 4
Ilustrasi berikut memperlihatkan bagian-bagian
konstruksi dari rem teromol. Cocokkan bagian-
bagian tersebut (a sampai e) dengan angka 1
sampai 5.
a. Return spring 1. a b c d e
b. Brake drum 2. a b c d e
c. Brake shoe 3. a b c d e
d. Wheel cylinder 4. a b c d e
e. Brake lining 5. a b c d e
Diagnosis Technician – Course 2 – Brake – Brake System 25