Anda di halaman 1dari 2

REKOMENDASI

PEMBELAJARAN LITERASI NUMERASI


Menggunakan Matematika

sebagai Wahananya

Secara umum, pemilihan model pembelajaran matematika di kelas harus


memperhatikan karakteristik matematika itu sendiri dan juga karakteristik
peserta didiknya. Sifat abstrak objek matematika seringkali menjadi
salah satu penyebab sulitnya seorang pendidik mengajarkan
matematika di madrasah. Oleh karena itu, seorang pendidik perlu
mengurangi sifat abstrak dari objek matematika itu sehingga memudahkan
peserta didik menangkapnya.

Di Madrasah Ibtidaiyah (MI), pendidik matematika perlu menghadirkan


konteks-konteks nyata agar fakta-fakta, konsep-konsep, operasi-operasi,
hubungan-hubungan, dan prinsip-prinsip dalam matematika itu terlihat
konkrit. Namun demikian, pembelajaran tetap diarahkan kepada pencapaian
kemampuan berpikir abstrak para peserta didik. Artinya, peserta didik juga
perlu diajak untuk mengonstruksi atau membangun pengertian-pengertian.
Tidak diinformasikan begitu saja. Singkatnya, pembelajaran matematika
harus kontekstual dan konstruktif. Bukan tekstual dan informatif.

Pembelajaran matematika kontekstual berati menghadirkan konteks nyata


yang berkaitan dengan atau yang menjadi latar belakang munculnya fakta-
fakta, konsep-konsep, operasi-operasi, hubungan-hubungan, dan prinsip-
prinsip matematik yang dipelajari. Adapun Konteks-konteks yang bisa
dihadirkan adalah personal, sosial-budaya, dan sains. Konteks personal
berfokus pada aktivitas seseorang dalam lingkungan terkecil, misalnya
keluarga atau kelompok yang bersentuhan dengan kegiatan sehari-hari.
Konteks sosial-budaya adalah masalah komunitas atau masalah dalam
kehidupan di masyarakat, baik pada level lokal, nasional, maupun global.
Adapun konteks sains berkaitan dengan aplikasi matematika di alam
semesta dan isu serta topik yang berkaitan dengan sains dan teknologi.
Pembelajaran matematika konstruktif Beberapa rekomendasi untuk
berarti memberi ruang kepada peserta pembelajaran literasi numerasi
didik untuk mengonstruksi pemahaman menggunakan matematika sebagai
matematika, melalui bantuan guru wahananya adalah sebagai berikut:
sebagai fasilitator, pembimbing, Menggunakan strategi siswa aktif
motivator, dan juga moderator. Dalam belajar;
pembelajaran matematika yang Menggunakan pendekatan
konstruktif, pengetahuan awal (pre- kontekstual dan konstruktif
knowladge) yang dimiliki peserta didik, (penemuan, pemecahan masalah,
dikembangkan dan diarahkan menuju dan investigasi);
konsep matematika yang dipelajari. Oleh Menggunakan metode tanya-jawab;
karena itu, apersepsi menjadi kegiatan Menggunakan teknik bertanya
penting sebelum pembelajaran klasikal dan beranting;
matematika dengan pokok bahasan yang Menggunakan media atau alat
baru. peraga yang tepat untuk membantu
peserta didik memahami konsep
Pembelajaran matematika yang yang abstrak menjadi terlihat konkrit.
kontekstual dan konstruktif akan
mendorong peserta didik untuk berpikir,
bertanya, memecahkan masalah, dan
mendiskusikan gagasan dan temuannya.
Peran guru menjadi semakin penting,
kehadiran peserta didik di dalam kelas
juga menjadi semakin berarti. Mereka
akan menjadi masyarakat pembelajar
yang akan terus mengembangkan
pengetahuannyua lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai