(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar,
bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Memahami pengertian pendapatan nasional
Memahami manfaat pendapatan nasional
Menganalisis komponen-komponen/konsep pendapatan nasional
Menganalisis metode penghitungan pendapatan nasional
Menjelaskan konsep pendapatan per kapita
Memahami konsep distribusi pendapatan
Membuat pola hubungan informasi/data yang diperoleh untuk menyimpulkan tentang konsep dan
metode penghitungan pendapatan nasional
Menyajikan hasil analisis penghitungan pendapatan nasional melalui media lisan dan tulisan
D. Materi Pembelajaran
Pendapatan Nasional
Pengertian pendapatan nasional
Manfaat pendapatan nasional
Komponen-komponen/konsep pendapatan nasional
Metode penghitungan pendapatan nasional
Pendapatan per kapita
Distribusi pendapatan
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode : Tanya jawab, diskusi
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
LCD Proyektor
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
G. Sumber Belajar
Buku Ekonomi Siswa Kelas XI, Kemendikbud, Tahun 2016
Buku refensi yang relevan,
Lingkungan setempat
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke 1
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PENDAHULUAN ORIENTASI 15 MENIT
Melakukan pembukaan dengan salam
pembuka dan berdoa untuk memulai
pembelajaran
Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai
sikap disiplin
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik
dalam mengawali kegiatan pembelajaran.
APERSEPSI
Mengaitkan materi pembelajaran yang akan
dilakukan dengan pengalaman peserta didik
Mengajukan pertanyaan yang ada
keterkaitannya dengan pelajaran yang akan
dilakukan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
MOTIVASI
Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
Memberitahukan tentang kompetensi inti,
kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung
KEGIATAN INTI Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan 60 MENIT
untuk memusatkan perhatian pada topik materi
Pengertian pendapatan nasional dan Manfaat
pendapatan nasional dengan cara
menayangkan gambar/foto/video yang
berhubungan dengan materi pembelajaran
Peserta didik membaca materi tentang
pengertian pendapatan nasional dan manfaat
penghitungan pendapatan nasional
Peserta didik membuat pertanyaan terkait
tentang pengertian pendapatan nasional dan
manfaat penghitungan pendapatan nasional
serta peran pendapatan nasional dalam
menggambarkan tingkat kegiatan ekonomi.
Peserta didik berdiskusi tentang pengertian
pendapatan nasional dan manfaat
penghitungan pendapatan nasional serta peran
pendapatan nasional
Peserta didik mengolah informasi hasil diskusi
tentang pengertian pendapatan nasional dan
manfaat penghitungan pendapatan nasional
serta peran pendapatan nasional dalam
menggambarkan tingkat kegiatan ekonomilam
menggambarkan tingkat kegiatan ekonomi
Peserta didik menganalisis data hasil diskusi
tentang pengertian pendapatan nasional dan
manfaat penghitungan pendapatan nasional
serta peran pendapatan nasional dalam
menggambarkan tingkat kegiatan ekonomi.
Peserta didik membuat kesimpulan
berdasarkan data hasil diskusi tentang
materi pengertian pendapatan nasional dan
manfaat penghitungan pendapatan nasional
Peserta didik bertanya tentang hal yang belum
dipahami
KEGIATAN PENUTUP Membuat resume dengan bimbingan guru 15 MENIT
tentang poin-poin penting yang muncul
dalam kegiatan pembelajaran
Mengagendakan tugas rumah untuk materi
yang telah dipelajari
PERTEMUAN DUA
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam 15 MENIT
pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran
Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari
Guru memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
PERTEMUAN KE TIGA
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam 15 MENIT
pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran.
Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari
Guru memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
PERTEMUAN KE EMPAT
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam 15 MENIT
pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran
Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari.
Guru memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
PERTEMUAN KE ENAM
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam 15 MENIT
pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran
Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari
Guru memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
PERTEMUAN KE TUJUH
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam 15 MENIT
pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran
Guru memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari
dalam kehidupan sehari-hari
Guru memberitahukan materi pelajaran yang
akan dibahas pada pertemuan saat itu.
KEGIATAN INTI Peserta didik membaca materi tentang 60 MENIT
pendapatan per kapita (fungsi pendapatan per
kapita).
Peserta didik membuat pertanyaan terkait
tentang pendapatan per kapita (fungsi
pendapatan per kapita) dan kondisi
pendapatan per kapita Indonesia
dibandingkan dengan negara-negara di Asia
Tenggara.
Peserta didik berdiskusi tentang pendapatan
per kapita (fungsi pendapatan per kapita) dan
kondisi pendapatan per kapita Indonesia
dibandingkan dengan negara-negara di Asia
Tenggara
Peserta didik mengolah informasi hasil
diskusi tentang pendapatan per kapita (fungsi
pendapatan per kapita) dan kondisi
pendapatan per kapita Indonesia
dibandingkan dengan negara-negara di Asia
Tenggara.
Peserta didik mengerjakan soal-soal uji
kompetensi 4.
Peserta didik menganalisis data hasil diskusi
tentang materi pendapatan per kapita (fungsi
pendapatan per kapita) dan kondisi
pendapatan per kapita Indonesia
dibandingkan dengan negara- negara di Asia
Tenggara.
Peserta didik membahas jawaban soal-soal uji
kompetensi 4.
Peserta didik membuat kesimpulan
berdasarkan data hasil diskusi tentang
pendapatan per kapita (fungsi pendapatan per
kapita) dan kondisi pendapatan per kapita
Indonesia dibandingkan dengan negara-
negara di Asia Tenggara.
Peserta didik bertanya tentang hal yang belum
dipahami.
PERTEMUAN KE DELAPAN
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam 10 MENIT
pembuka dan berdoa untuk memulai pelajaran.
Guru memberitahukan bahwa pada
pertemuaan saat ini akan dilaksanakan
penilaian harian 1
KEGIATAN INTI Guru menyampaikan tata tertib mengerjakan 40 MENIT
soal-soal penilaian harian 1.
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak
mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan
materi yang telah disajikan dan akan dijawab
melalui kegiatan pembelajaran.
Peserta didik mengingat kembali materi yang
telah dipelajari
Peserta didik mengerjakan soal-soal penilaian
harian
Peserta didik membahas jawaban soal-soal
penilaian harian 1.
1. Teknik Penilaian
a. Pengetahuan
Tertulis dan lisan
Penugasan
b. Keterampilan
Unjuk Kerja (diskusi)
2. Instrumen Penilaian (terlampir)3
3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), guru bisa
memberikan soal tambahan pada Belajar Praktis Ekonomi SMA/MA Kelas XI Semester 1
terbitan CV VIVA PAKARINDO.
b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai kriteria ketuntasan
minimal (KKM). Guru memberikan pengayaan pada Belajar Praktis Ekonomi SMA/MA Kelas XI
Semester 1 terbitan CV VIVA PAKARINDO.
LAMPIRAN MATERI
Pengertian, Konsep, Manfaat, dan Perhitungan Pendapatan Nasional
Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional dapat juga diartikan sebagai produksi nasional, yang berarti nilai
hasil produksi yang dihasilkan oleh seluruh anggota masyarakat suatu negara dalam
waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga barang atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan maupun instansi asing yang terkait, asalkan wilayah nya masih dalam
wilayah suatu negara atau domestik tersebut. Contohnya seperti perusahaan X dari
Jepang, yang mempunyai cabang di Indonesia, hasil berupa barang dan jasa tersebut
termasuk kedalam GDP. Barang yang dihasilkan termasuk modal yang belum
diperhitungkan, makanya bersifat bruto atau/kotor.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa
barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu
tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan diluar
negeri. Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di
Malaisya, hasil berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP.
Penyusutan adalah penggantian barang modal bagi peralatan produksi yang dipakai
dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran, sehingga dapat menimbulkan
kekeliruan meskipun relatif kecil.
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain
seperti pajak hadiah, pajak penjualan, dll.
DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain,
seperti pajak pendapatan.
Dari sini kita dapat membandingkan peranan suatu pemimpin atau penggerak ekonomi
bangsa, juga untuk mengetahui kelemahan atau kesalahan yang pernah terjadi dari
segi ekonomi untuk dikoreksi di masa selanjutnya.
2. Menilai prestasi ekonomi suatu bangsa
Pendapatan nasional menjadi tolak ukur kesuksesan dan kemakmuran suatu bangsa.
Yang menjadi penghargaan ketika pendapatan nasional suatu negara itu tinggi.
Jenis-jenis pendapatan nasional dapat menjadi tolak ukur untuk mengetahui dimana
kelemahan perekonomian yang perlu di evaluasi. Hal ini juga dapat menyatakan
persentase pendapatan nasional berdasarkan jenis pendapatan (income) maupun
produksi (product)
1. Metode Produksi
Pedapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan jasa yang
dihasilkan oleh seluruh sektor ekonomi baik masyarakat didalam negeri maupun dari
luar negeri dalam periode tertentu.
Y = [(Q1 x P1) + (Q2 x P2) + (Qn x Pn) ...]
2. Metode Pendapatan
Pendapatan nasional merupakan hasil dari seluruh penerimaan yang diterima oleh
pemilik faktor produksi dalam suatu negara selama satu periode.
Rumus yang dapat dipakai adalah:
Y=r+w+i+p
(rent, wage, interest, profit)
3. Metode Pengeluaran
= 405.000.000 + 15.000.000
= Rp. 420.000.000
Keterangan :
n = Jenis barang dan jasa yang diproduksi di negara tersebut.
1. Diketahui :
Jenis Barang Harga (Rp.) Jumlah Barang
Kapas 6.000 30.000
Benang 8.000 25.000
Kain 13.000 15.000
Baju 25.000 10.000
Jumlah 52.000 80.000
Tentukan jumlah pendapatan nasionalnya!
Penyelesaian :
Jenis Barang Harga Nilai Tambah Jumlah Barang Pendapatan
Kapas 6.000 6.000 30.000 180.000.000
Benang 8.000 2.000 25.000 50.000.000
Kain 13.000 5.000 15.000 75.000.000
Baju 25.000 12.000 10.000 120.000.000
Jumlah 52.000 27.000 80.000 425.000.000
Jadi, perkiraan pendapatan nasionalnya adalah Rp. 425.000.000
2. Nilai penjualan seluruh perusahaan Tergolong kain batik R. 2.000 Juta, bahan mentah
yang dibutuhkan bernilai Rp. 500 juta. Maka sumbangan industri batik pada
pendapatan nasional adalah?
Penyelesaian:
Rp. 2000 juta – Rp. 500 juta = Rp. 1500 juta
3. Diketahui negara Timor Leste mempunyai data tahun 2012 sebagai berikut.
Jumlah produksi perusahaan asing dan lokal $159.600
Jumlah pendapatan warga negara di Timor Leste $ 45.750
Jumlah pendapatan warga negara Timor Leste di Indonesia $20.000
Penyusutan $ 10.000
Pajak tidak langsung $ 26.500
Laba di tahan $ 1.300
Pajak perusahaan $ 6.580
Pajak langsung = $14.400
Transfer Payment $ 10.500
Iuran Pensiun $ 3.200
Hitung lah GDP, GNP, NNP, NNI, PI, DI, dan pendapatan perkapitanya jika jumlah
penduduk sebanyak 1000 jiwa!
Penyelesaian :
Faktor luar negeri = $20.000 - $45.750 = - $25.750
GDP = $ 159.600 - $25.750 = $25.750 = $133.850
NNP = GNP –Penyusutan
= $133.850 - $10.000
= $ 123.850
NNI = NNP- Pajak tidak langsung
= $123.850 - $26.500
= $97.350
PI = NNI + Transfer payment – (Iuran pensiun + Pajak perusahaan + Laba ditahan)
= $97.350 + $ 10.500 – ($ 3.200 + $ 6.580 + $ 1.300)
= $ 96.770
DI = PI – Pajak Langsung
=$ 96.770 - $14.400
=$ 82.730
Pendapatan perkapita = GNP / jumlah penduduk
= $133.850 / 1000
= $133,85
4. Data Perekonomian Indonesia tahun 2012 (Dalam milyaran Rupiah)
Konsumsi Rp. 82500
Penyusutan barang modal Rp. 30.000
Pajak tidak langsung Rp. 25.280
Pengeluaran pemerintah Rp. 41.480
Bunga Rp. 24.760
Investasi Rp. 61.000
Sewa Rp. 15.300
Impor Rp. 17.100
Ekspor Rp. 54.000
Laba Rp. 37.940
Upah Rp. 88.600
Hitung GNP, NNP, NNI, dengan pendekatan metode pengeluaran!
Jawab :
Pendekatan nasional dengan metode pengeluaran :
GNP = C + I + G + (X-M)
= 82500 + 61.000 + 41.480 + (54.000 - 17.100)
= Rp. 221.880
NNP = GNP – Penyusutan
= 221.880 - 30.000
= Rp. 191.880
NNI = NNP – Pajak tidak langsung
= 191.880 - 25.280
= Rp. 166.600
6. Jika diketahui Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2004 adalah
Rp 131.101,6 Miliar. Pendapatan/Produk neto terhadap Luar Negeri Rp 4.955,7
Miliar, Pajak tidak Langsung Rp 8.945,6 Miliar, Penyusutan Rp 6.557,8 Miliar, Iuran
Asuransi Rp 2,0 Miliar, Laba ditahan Rp 5,4 Miliar, Transfer Payment Rp 6,2 Miliar
dan Pajak Langsung Rp 12,0 Miliar. Hitunglah :
a). GNP
b). NNP
c). NI
d). PI
e). DI
Jawab:
a). GNP = GDP + Produk Neto terhadap Luar Negeri
= Rp 131.101,6 Miliar + Rp 4.955,7 Miliar
= Rp 136.057,3 Miliar
b). NNP = GNP – Penyusutan
= Rp 136.057,3 Miliar – Rp 6.557,8 Miliar
= Rp 129.499,5 Miliar
c). NI = NNP – Pajak tidak Langsung
= Rp 129.499,5 Miliar – Rp 8.945,6 Miliar
= Rp 120.553,9 Miliar
d). PI = (NI + Transfer Payment) – (iuran asuransi + iuran jaminan sosial + Laba di
tahan + Pajak Perseorangan)
= (Rp 120.553,9 Miliar + Rp 6,2 Miliar) – (Rp 2,0 Miliar + Rp 5,4 Miliar)
= Rp 120.560,1 Miliar – Rp 7,4Miliar
= Rp 120.552,7 Miliar
e). DI = PI – Pajak Langsung
= Rp 120.552,7 Miliar – Rp 12,0 Miliar
= Rp 120.540,7 Miliar
Quiz!
PILIHLAH JAWABAN YANG PALING BENAR!
2. Nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang diproduksi oleh faktor faktor milik
negara tersebut dan asing adalah...
a. Produk Domestik Bruto
b. Produk Nasional Bruto
c. Pendapatan Nasional Bruto
d. Pendapatan perorangan
e. Pendapatan atas produksi
3. Pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan setiap nilai tambah proses
produksi di dalam masyarakat dri berbagai lapangan usaha suatu negara dalam kurun
waktu satu periode merupakan metode pendekatan...
a. Produk Domestik Bruto
b. Produk Nasional Bruto
c. Pendapatan Nasional Bruto
d. Pendapatan perorangan
e. Pendapatan atas produksi
4. Penjumlahan seluruh pengeluaran yang dilakukan seluruh pelaku ekonomi dalam satu
tahun disebut...
a. Produk Domestik Bruto
b. Produk Nasional Bruto
c. Pendapatan Nasional Bruto
d. Pendapatan perorangan
e. Pendapatan atas produksi
7. Jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor-faktor produksi yang diguakan
untuk memproduksi barang dan jas adalam satu tahun merupakan pendekatan
metode...
a. Produk Domestik Bruto
b. Produk Nasional Bruto
c. Pendapatan Nasional Bruto
d. Pendapatan perorangan
e. Pendapatan nasional
8. Pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat
sebagai faktor produksi adalah besarmya...
a. Net National Product
b. Gross National Product
c. Net National Income
d. Disposable Income
e. Personal Income
9. Pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat termasuk pendapatan
yang diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun merupakan pendapatan...
a. Net National Product
b. Gross National Product
c. Net National Income
d. Disposable Income
e. Personal Income
11. Pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa dan
selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi, merupakan
pendapatan..
a. Net National Product
b. Gross National Product
c. Net National Income
d. Disposable Income
e. Personal Income
12. Pendapatan pribadi dikurang pajak langsung merupakan pendapatan...
a. Net National Product
b. Gross National Product
c. Net National Income
d. Disposable Income
e. Personal Income
14. Jika pendapatan perkapita negara Singapura adalah $29.000, maka Negara Singapura
termasuk ke dalam negara dengan pendapatan...
a. Rendah
b. Tinggi
c. Bahwah
d. Menengah Tinggi
e. Menengah Bawah
1.C
2.A
3.E
4.C
5.C
6.D
7.E
8.C
9.E
10.C
11.D
12.D
13.C
14.B
15.C
LAMPIRAN MATERI
Kemakmuran suatu negara tidak hanya dilihat dari besar atau kecilny GNP atau GDP, hal ini karena
GNP atau GDP tidak dapat menunjukan secara terperinci mengenai berapa jumlah penduduk yang
harus di hidupi dari hasil laporan GNP atau GDP tersebut.
Keadaan GNP yang tinggi dari suatu negara bukanlah menjadi suatu ukuran bahwa negeri tersebut
telah makmur. Hal ini karena bisa jadi jumlah penduduk yang harus dihidupi dari GNP tersebut juga
sangat tinggi jumlahnya. Maka dari itu, untuk mengukur kemakmuran dari suatu negara adalah
dengan menghitung pendapatan perkapita negara tersebut.
Yang dimaksud dengan pendapatan perkapita adalah pendapatan rata-rata penduduk dalam suatu
negara pada masa periode tertentu.
Pendapatan perkapitan ini menjadi sala satu tolak ukur akan kemakmuran dari suatu negara. Negara
dengan pendapatan nasional yang tinggi belum tentu lebih makmur bila dibandingkan dengan
negara yang memiliki pendapatan rendah dikarenakan jumlah penduduk juga menentukan tingkat
kemakmuran dari negara tersebut.
Oleh karena itu, meskipun suatu negara memiliki pendaptan nasional yang tinggi tetapi jumlah
penduduknya sangat banyak, maka belumtentu negara tersebut masuk dalam golongan negara yang
bersandang status negara yang makmur.
Begitupun sebaliknya, apabila pendapatan nasional suatu negara kecil tapi jumlah penduduknya
sedikit maka belum tentu negara tersebut tergolong miskin, bisa jadi malah negara tersebut masuk
dalam golongan negara yang makmur.
Sebagai ilustrasi
Misal GNP negara Indonesia pada tahun 2000 berada lebih tinggi dibandinigkan
negara tetangga Malaysia, yaitu sebesar 130.600$, sedang Malaysia berada pada
nominal 81.311$. Namun Indonesia bisa dibilang tidak lebih makmur dari Negeri
Malaysia, mengapa demikian?
Karena dari GNP yang terteras sebagai sebuah ilustrasi tersebut Indonesia harus
menghidupi 204 juta penduduk, sedangkan Malaysia hanya untuk menghidupi 22 juta
penduduk saja.
Meskipun pendapatan perkapita dapat digunakan untuk mengukur sebuah kemajuan ekonomi suatu
negara, namun pada dasarnya pendapatan perk apita tidak dapat digunakan untuk mengukur tingkat
kemakmuran suatu negara.
Unutk melihat kemakmuran dari suatu negara kita dapat melihat dari hal-hal seperti berikut ini :
rumus pendapatan p
Terdapat dua cara untuk mengetahui atau menghitung pendapatan perkapita, kedua cara itu yakni :
Di bawah ini adalah sebuah contoh perhitungan dari pendapatan perkapita riil dan pendapatan
perkapita nominal.
Diketahui, sebuah data dari Biro Pusat Statistik atau BPS adalah sebagai berikut :
Misalnya pada tahun 2000 tercatat jumlah penduduk Indonesia adalah sebanya 205 juta jiwa, maka
besarnya pendapatan per kapita riil dan nominal adalah :
pendapatan perkapita riil
Dari perhitungan di atas kita dapat mengetahui bahwa pendapatan perkapita riil Indonesia di tahun
2000 adalah sebesar Rp.1.819.871,-. Pendapatan sebesar ini merupakan pendapatan rata-rata untuk
satu tahun yang dimiliki orang Indonesia.
Dari perhitungan perkapita nominal diatas, nampak bahwa pendapatan perkapita nominal sebesar
Rp.5.860.623,-. Jika kita bandingkan dengan pendapatan perkapita riil yang jumlanya hanya sebesar
Rp.1.819.871,- maka pendapatan perkapita nominal jumlahnya tiga kalipat dari lebih banyak dari
pendapatan perkapita riil.
Pendapatan perkapita nominal yang lebih besar ini, jika dibandingkan dengan pendapatan perkapita
riil menunjukkan bahwa telah terjadi kenaikan harga-harga atau inflasi yang besarnya mencapai tiga
kali lipat.
1. Sebagai sebuah perbandingan kesejahteraan penduduk suatu negara dari tahun ke tahun.
2. Sebagai alat perbandingan kesejahteraan suatu negara dengan negara lainnya, dengan
demikian dapat dilihat tingkat kesejahteraan pada tiap-tiap negara.
3. Sebagai sebuah perbandingkan tingkat standar hidup masing-masing negara dari tahun
ketahun.
4. Sebagai sebuah data dalam pengambilan kebijakan ekonomi. Hasil dari pendapatan perkapita
akan digunakan sebagai acuan para pengambil keputusan dalam mengambil kebijakan dalam
bidang ekonomi di negara tersebut.