(RPP)
A. Kompetensi Inti
KI-1 dan KI-2:Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
KI 3:Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4:Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif,
serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
Menjabarkan tentang pengertian dan tujuan kebijakan moneter
Menjabarkan tentang jenis-jenis kebijakan moneter: kebijakan operasi pasar terbuka (open market
policy), kebijakan diskonto (disconto policy) dan kebijakan cadangan kas (cash ratio policy)/giro wajib
minimum
Mengklasifikasikan tentang jenis-jenis kebijakan moneter: politik pagu kredit (plafon credit policy) dan
persuasi moral (moral suasion).
Mengklasifikasikan tentang pengertian kebijakan fiskal, tujuan kebijakan fiskal, dan fungsi kebijakan
fiskal.
Menganalisis tentang instrumen kebijakan fiskal dan peran kebijakan fiskal
Mempresentasikan hasil diskusi tentang hubungan nilai rupiah, inflasi, dan kebijakan moneter.
Mempresentasikan hasil analisis tentang analisis hubungan kenaikan BBM dan kebijakan fiskal yang
dilakukan oleh pemerintah
D. Materi Pembelajaran
E. Metode Pembelajaran
F. Media Pembelajaran
Media :
Worksheet atau lembar kerja (siswa)
Lembar penilaian
LCD Proyektor
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis
Laptop & infocus
G. Sumber Belajar
Buku siswa dan buku guru Ekonomi Kelas XI SMA/MA, yang telah dinyatakan layak oleh
Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan RI
Belajar Praktis Ekonomi SMA/MA Kelas XI Semester 1 terbitan CV VIVA PAKARINDO
Buku pelajaran Ekonomi yang relevan
Buku-buku lain yang relevan
Sumber belajar lain yang relevan (media cetak dan elektronik, serta alam sekitar)
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
PERTEMUAN KE SATU
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN WAKTU
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10 Menit
berdoa untuk memulai pelajaran.
Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
KEGIATAN INTI Peserta didik membaca materi tentang kebijakan moneter 60 Menit
(pengertian dan tujuan kebijakan moneter).
Peserta didik membuat pertanyaan terkait tentang
kebijakan moneter (pengertian dan tujuan kebijakan
moneter)
Peserta didik berdiskusi tentang kebijakan moneter
(pengertian dan tujuan kebijakan moneter).
Peserta didik mengolah informasi hasil diskusi tentang
kebijakan moneter (pengertian dan tujuan kebijakan
moneter).
Peserta didik menganalisis data hasil diskusi tentang
kebijakan moneter (pengertian dan tujuan kebijakan
moneter).
Peserta didik membuat kesimpulan berdasarkan data hasil
diskusi tentang kebijakan moneter (pengertian dan tujuan
kebijakan moneter).
Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami
KEGIATAN PENUTUP Membuat resume dengan bimbingan guru tentang poin- 20 Menit
poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran.
Mengagendakan tugas rumah untuk materi yang telah
dipelajari.
Mengagendakan materi yang harus dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Memeriksa tugas unjuk kerja peserta didik.
Memberikan penghargaan kepada peserta didik terhadap
hasil kinerja dan kerja sama.
PERTEMUAN KE DUA
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10 Menit
berdoa untuk memulai pelajaran.
Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
KEGIATAN INTI Peserta didik membaca materi tentang kebijakan moneter 60 Menit
(jenis-jenis kebijakan moneter: kebijakan operasi pasar
terbuka (open market policy), kebijakan diskonto (disconto
policy) dan kebijakan cadangan kas (cash ratio policy)/giro
wajib minimum).
Peserta didik membuat pertanyaan terkait kebijakan
moneter (jenis-jenis kebijakan moneter: kebijakan operasi
pasar terbuka (open market policy), kebijakan diskonto
(disconto policy) dan kebijakan cadangan kas (cash ratio
policy)/giro wajib minimum).
Peserta didik berdiskusi tentang kebijakan moneter (jenis-
jenis kebijakan moneter: kebijakan operasi pasar terbuka
(open market policy), kebijakan diskonto (disconto policy)
dan kebijakan cadangan kas (cash ratio policy)/giro wajib
minimum).
Peserta didik mengolah informasi hasil diskusi tentang
kebijakan moneter (jenis-jenis kebijakan moneter:
kebijakan operasi pasar terbuka (open market policy),
kebijakan diskonto (disconto policy) dan kebijakan
cadangan kas (cash ratio policy)/giro wajib minimum).
Peserta didik menganalisis data hasil diskusi tentang
kebijakan moneter (jenis-jenis kebijakan moneter:
kebijakan operasi pasar terbuka (open market policy),
kebijakan diskonto (disconto policy) dan kebijakan
cadangan kas (cash ratio policy)/giro wajib minimum)).
Peserta didik membuat kesimpulan berdasarkan data hasil
diskusi tentang kebijakan moneter (jenis- jenis kebijakan
moneter: kebijakan operasi pasar terbuka (open market
policy), kebijakan diskonto (disconto policy) dan kebijakan
cadangan kas (cash ratio policy)/giro wajib minimum).
Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami.
KEGIATAN PENUTUP Membuat resume dengan bimbingan guru tentang poin- 20 Menit
poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran.
Mengagendakan tugas rumah untuk materi yang telah
dipelajari.
Mengagendakan materi yang harus dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Memeriksa tugas unjuk kerja peserta didik.
Memberikan penghargaan kepada peserta didik terhadap
hasil kinerja dan kerja sama
PERTEMUAN KE TIGA
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10 Menit
berdoa untuk memulai pelajaran.
Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu.
KEGIATAN INTI Peserta didik membaca materi tentang kebijakan moneter 60 Menit
(jenis-jenis kebijakan moneter: politik pagu kredit (plafon
credit policy) dan persuasi moral (moral suasion)).
Peserta didik membuat pertanyaan terkait materi tentang
kebijakan moneter (jenis-jenis kebijakan moneter: politik
pagu kredit (plafon credit policy) dan persuasi moral (moral
suasion) serta analisis tentang hubungan antara nilai rupiah,
inflasi, dan kebijakan moneter.
Peserta didik berdiskusi tentang kebijakan moneter (jenis-
jenis kebijakan moneter: politik pagu kredit (plafon credit
policy) dan persuasi moral (moral suasion) serta analisis
tentang hubungan antara nilai rupiah, inflasi, dan kebijakan
moneter.
Peserta didik mengolah informasi hasil diskusi tentang
kebijakan moneter (jenis-jenis kebijakan moneter: politik
pagu kredit (plafon credit policy) dan persuasi moral (moral
suasion) serta analisis tentang hubungan antara nilai rupiah,
inflasi, dan kebijakan moneter.
Peserta didik mengerjakan soal-soal uji kompetensi 1.
Peserta didik menganalisis data hasil diskusi tentang
kebijakan moneter (jenis-jenis kebijakan moneter: politik
pagu kredit (plafon credit policy) dan persuasi moral (moral
suasion) serta analisis tentang hubungan antara nilai rupiah,
inflasi, dan kebijakan moneter.
Peserta didik membahas jawaban soal-soal uji kompetensi 1.
Peserta didik membuat kesimpulan berdasarkan data hasil
diskusi tentang kebijakan moneter (jenis- jenis kebijakan
moneter: politik pagu kredit (plafon credit policy) dan
persuasi moral (moral suasion) serta analisis tentang
hubungan antara nilai rupiah, inflasi, dan kebijakan moneter.
Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami.
KEGIATAN PENUTUP Membuat resume dengan bimbingan guru tentang poin- 20 Menit
poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran.
Mengagendakan tugas rumah untuk materi yang telah
dipelajari.
Mengagendakan materi yang harus dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Memeriksa tugas unjuk kerja peserta didik.
Memberikan penghargaan kepada peserta didik terhadap
hasil kinerja dan kerja sama
PERTEMUAN KE EMPAT
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10 Menit
berdoa untuk memulai pelajaran.
Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu
KEGIATAN INTI Peserta didik membaca materi tentang kebijakan fiskal 60 Menit
(pengertian kebijakan fiskal, tujuan kebijakan fiskal, dan
fungsi kebijakan fiskal).
b.Peserta didik membuat pertanyaan terkait materi tentang
kebijakan fiskal (pengertian kebijakan fiskal, tujuan
kebijakan fiskal, dan fungsi kebijakan fiskal).
c. Peserta didik berdiskusi tentang kebijakan fiskal
(pengertian kebijakan fiskal, tujuan kebijakan fiskal, dan
fungsi kebijakan fiskal).
d.Peserta didik menganalisis data hasil diskusi tentang
kebijakan fiskal (pengertian kebijakan fiskal, tujuan
kebijakan fiskal, dan fungsi kebijakan fiskal).
Peserta didik membuat kesimpulan berdasarkan data
hasil diskusi tentang kebijakan fiskal (pengertian
kebijakan fiskal, tujuan kebijakan fiskal, dan fungsi
kebijakan fiskal).
Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami.
KEGIATAN PENUTUP Membuat resume dengan bimbingan guru tentang poin- 20 Menit
poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran.
Mengagendakan tugas rumah untuk materi yang telah
dipelajari.
Mengagendakan materi yang harus dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Memeriksa tugas unjuk kerja peserta didik.
Memberikan penghargaan kepada peserta didik terhadap
hasil kinerja dan kerja sama
PERTEMUAN KE LIMA
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10 Menit
berdoa untuk memulai pelajaran.
Guru memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari
materi yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Guru memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas
pada pertemuan saat itu
KEGIATAN INTI Peserta didik membaca materi tentang kebijakan fiskal 60 Menit
(instrumen kebijakan fiskal dan peran kebijakan fiskal).
Peserta didik membuat pertanyaan terkait tentang kebijakan
fiskal (instrumen kebijakan fiskal dan peran kebijakan
fiskal) serta analisis hubungan antara kenaikan BBM dan
kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah.
Peserta didik berdiskusi tentang kebijakan fiskal
(instrumen kebijakan fiskal dan peran kebijakan fiskal)
serta analisis hubungan antara kenaikan BBM dan kebijakan
fiskal yang diterapkan oleh pemerintah.
Peserta didik mengolah informasi hasil diskusi tentang
kebijakan fiskal (instrumen kebijakan fiskal dan peran
kebijakan fiskal) serta analisis hubungan antara kenaikan
BBM dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah.
Peserta didik mengerjakan soal-soal uji kompetensi 2.
Peserta didik menganalisis data hasil diskusi tentang
kebijakan fiskal (instrumen kebijakan fiskal dan peran
kebijakan fiskal) serta analisis hubungan antara kenaikan
BBM dan kebijakan fiskal yang diterapkan oleh pemerintah.
Peserta didik membahas jawaban soal-soal uji kompetensi 2.
Peserta didik membuat kesimpulan berdasarkan data
hasil diskusi tentang kebijakan fiskal (instrumen
kebijakan fiskal dan peran kebijakan fiskal) serta analisis
hubungan antara kenaikan BBM dan kebijakan fiskal yang
diterapkan oleh pemerintah.
Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami
KEGIATAN PENUTUP Membuat resume dengan bimbingan guru tentang poin- 20 Menit
poin penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran.
Mengagendakan tugas rumah untuk materi yang telah
dipelajari.
Mengagendakan materi yang harus dipelajari pada
pertemuan berikutnya
Memeriksa tugas unjuk kerja peserta didik.
Memberikan penghargaan kepada peserta didik terhadap
hasil kinerja dan kerja sama
PERTEMUAN KE ENAM
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10 Menit
berdoa untuk memulai pelajaran.
Guru memberitahukan bahwa pada pertemuaan saat ini akan
dilaksanakan penilaian harian 5.
KEGIATAN INTI Guru menyampaikan tata tertib mengerjakan soal-soal 40 Menit
penilaian harian 5.
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan pembelajaran.
Peserta didik mengingat kembali materi yang telah dipelajar
Peserta didik mengerjakan soal-soal penilaian harian 5.
Peserta didik membahas jawaban soal-soal penilaian harian 5.
Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami.
KEGIATAN PENUTUP Memeriksa tugas penilaian harian 5 yang telah dikerjakan 40 Menit
oleh peserta didik dan diberi penilaian.
Memberi penghargaan kepada peserta didik yang memiliki
kinerja yang baik.
Memberikan tugas remedial kepada peserta didik yang
memiliki kinerja kurang.
PERTEMUAN KE TUJUH
PENDAHULUAN Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan 10 Menit
berdoa untuk memulai pelajaran.
Guru memberitahukan bahwa pada pertemuaan saat ini akan
dilaksanakan penilaian akhir semester
KEGIATAN INTI Guru menyampaikan tata tertib mengerjakan soal-soal 70 Menit
penilaian akhir semester.
Peserta didik mengidentifikasi sebanyak mungkin
pertanyaan yang berkaitan dengan materi yang telah
disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan pembelajaran.
Peserta didik mengingat kembali materi yang telah dipelajari.
Peserta didik mengerjakan soal-soal penilaian akhir semester.
Peserta didik membahas jawaban soal-soal PAT
Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami.
KEGIATAN PENUTUP Memeriksa tugas penilaian akhir semester yang telah 10 Menit
dikerjakan oleh peserta didik dan diberi penilaian.
Memberi penghargaan kepada peserta didik yang memiliki
kinerja yang baik.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter merupakan kebijakan bank sentral atau otoritas moneter dalam bentuk
pengendalian besaran moneter dan suku bunga untuk mencapai perkembangan kegiatan
perekonomian yang diinginkan (kestabilan ekonomi). Dalam praktek, perkembangan kegiatan
perekonomian yang diinginkan tersebut adalah stabilitas ekonomi makro yang antara lain
dicerminkan oleh stabilitas harga (rendahnya laju inflasi), membaiknya perkembangan output riil
(pertumbuhan ekonomi), serta cukup luasnya lapangan kerja yang tersedia.
Bank Indonesia memiliki tujuan untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Tujuan
ini sebagaimana tercantum dalam UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia.
Bunyi UU No. 3 tahun 2004 pasal 7 tentang Bank Indonesia :
1) Tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah.
2) Untuk mencapai tujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), “Bank Indonesia melaksanakan
kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan
kebijakan umum pemerintah di bidang perekonomian.”
a. Politik diskonto adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga dalam
rangka memperlancar likuiditas sehari-hari.
b. Politik pasar terbuka adalah kebijakan memperjualbelikan surat berharga oleh Bank Indonesia
di pasar uang.
c. Politik cadangan kas atau giro wajib adalah kebijakan untuk menaikkan atau menurunkan
cadangan kas minimum di bank-bank umum.
d. Politik pagu kredit adalah kebijakan untuk meprketat atau mempermudah dalam pemberian
kredit kepada masyarakat.
e. Politik pembujukan moral adalah Bank Indonesia menghimbau kepada bank umum untuk
mempertimbangkan kondisi ekonomi secara makro dalam menjalankan kegiatannya sehingga
tidak mengganggu kestabilan ekonomi negara
Secara umum tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal ialah untukmenentukan arah, tujuan, dan
prioritas pembangunan nasional sertapertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan Program
Pembangunan Nasional(Propenas) yang pada gilirannya akan meningkatkan
kemakmuranmasyarakat. Tujuan tersebut ditempuh dengan:
Secara umum kebijakan fiskal dapat dijalankan melalui empat jenis pembiayaan.
1. Anggaran berimbang
adalah suatu bentuk anggaran denganjumlah realisasi pendapatan negara sama dengan
jumlah realisasipengeluaran negara. Keadaan seperti ini dapat menstabilkanperekonomian
dan anggaran. Pemerintah kita menerapkananggaran berimbang pada masa Orde Baru.
2. Anggaran defisit
adalah suatu bentuk anggaran dengan jumlahrealisasi pendapatan negara lebih kecil
daripada jumlah realisasipengeluaran negara. Hal ini memang sudah direncanakan
untukdefisit. Pemerintah kita menerapkan anggaran defisit ini sejaktahun 2000. Ada
empat cara untuk mengukur defisit anggaran,yaitu
a. defisit konvensional, yaitu devisit yang dihitung berdasarkanselisih antara total
belanja dan total pendapatan, termasukhibah;
b. defisit moneter, yaitu selisih antara total belanja pemerintah(di luar pembayaran
pokok/utang) dan total pendapatan(di luar penerimaan utang);
c. defisit operasional, yaitu defisit moneter yang diukur dalamnilai riil dan bukan nilai
nominal;
d. defisit primer, yaitu selisih antara belanja (di luar pembayaranpokok dan bunga
utang) dan total pendapatan.
3. Anggaran surplus
adalah suatu bentuk anggaran dengan jumlahrealisasi pendapatan negara lebih besar
daripada jumlah realisasipengeluaran negara. Hal ini memang sudah direncanakan
untuksurplus, dengan cara tidak semua penerimaan digunakan untukbelanja sehingga
terdapat tabungan pemerintah. Anggaran semacam ini cocok digunakan apabila keadaan
perekonomianmengalami inflasi.
4. Anggaran dinamis
adalah suatu bentuk anggaran dengan padasisi penerimaan dari tahun ke tahun
ditingkatkan dan terbuka pulakemungkinan sisi pengeluaran yang meningkat sehingga
anggaranpendapatan dan belanja negara selalu kembali dalam keadaanseimbang. Sisi
penerimaan dapat ditingkatkan dari tabunganpemerintah yang terus bertambah,
peningkatan penerimaan pajak,atau berasal dari pinjaman pemerintah.
c. Pengelolaan anggaran
Tokoh yang mengemukakan pendekatan pengelolaan anggaran iniialah Alvin Hansen. Dalam
rangka menciptakan stabilitas perekonomiannasional, penerimaan dan pengeluaran
pemerintah dari perpajakan danpinjaman merupakan dua komponen yang tidak dapat
dipisahkan.Untuk itu diperlukan anggaran berimbang dengan resep jika masadepresi
ditempuh anggaran defisit, sedangkan jika masa inflasi,digunakan anggaran surplus.
d. Pembiayaan fungsional
Tokoh yang mengemukakan pendekatan pembiayaan fungsionalini ialah A.P. Liner. Tujuan
utamanya untuk meningkatkan kesempatankerja. Cara yang ditempuh ialah pembiayaan
pengeluaran pemerintahditentukan sedemikian rupa sehingga tidak berpengaruh
secaralangsung terhadap pendapatan nasional. Pada pendekatan ini sectorpajak dan
pengeluaran pemerintah menjadi hal yang terpisah.Penerimaan pemerintah dari sektor pajak
bukan ditujukan untukmeningkatkan penerimaan pemerintah, melainkan untuk mengatur
pengeluaran pihak swasta.
Lampiran
INSTRUMEN PENILAIAN
Pilihlah salah satu jawaban yang tepat dengan memberi tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e!
Pilihan Ganda
1. A
2. A
3. B
4. C
5. D
6. C
7. A
8. B
9. D
10. C
Uraian
1. Kebijakan moneter merupakan kebijakan bank sentral atau otoritas moneter dalam bentuk
pengendalian besaran moneter dan suku bunga untuk mencapai perkembangan kegiatan
perekonomian yang diinginkan (kestabilan ekonomi).
2. Mengatur sistem peredaran uang, menjaga dan memelihara kestabilan nilai rupiah, memperluas,
memperlancar dan mengatur lalu lintas pembayaran uang giral, mencegah terjadinya inflasi
3. Politik diskonto adalah kebijakan menaikkan atau menurunkan tingkat suku bunga dalam rangka
memperlancar likuiditas sehari-hari.
4. Secara umum tujuan pelaksanaan kebijakan fiskal ialah untukmenentukan arah, tujuan, dan
prioritas pembangunan nasional sertapertumbuhan ekonomi agar sesuai dengan Program
Pembangunan Nasional(Propenas) yang pada gilirannya akan meningkatkan
kemakmuranmasyarakat.
5. Anggaran dinamis adalah suatu bentuk anggaran dengan padasisi penerimaan dari tahun ke tahun
ditingkatkan dan terbuka pulakemungkinan sisi pengeluaran yang meningkat sehingga
anggaranpendapatan dan belanja negara selalu kembali dalam keadaanseimbang. Sisi penerimaan
dapat ditingkatkan dari tabunganpemerintah yang terus bertambah, peningkatan penerimaan
pajak,atau berasal dari pinjaman pemerintah.