Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
BAB 1
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
II. TUJUAN
Setelah diberikan makalah ini, diharapkan masyarakat mampu untuk
mengetahui serta memahami tentang Pengaruh teknik pernapasan
Buteyko terhadap pasien asma
III. MANFAAT
Diharapkan bagi tenaga kesehatan dapat menggunakan riview jurnal
ini sebagai panduan atau acuan dalam melakukan intervensi dalam
penanganan pasien dengan melakukan Teknik pernapasan Buteyko.
Dan diharapkan pada masyarakat dapat menerapakan nya setiap
diperlukan.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Resume jurnal
B. ANALISIS JURNAL
Berdasarkan hasil dari riview jurnal, setelah peneliti melakukan penelitian dan di
dapatkan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien asma bronkial yang
diberikan intervensi teknik pernapasan Buteyko selama empat kali pada hari
pertama dan dua kali latihan pada hari kedua dan selanjutnya selama 6 minggu
dengan durasi setiap latihan 20 menit memperlihatkan adanya perbedaan yang
bermakna rerata fungsi ventilasi oksigenasi paru sebelum dan setelah intervensi
teknik pernapasan Buteyko (p= 0.00, α= 0.05). Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hipotesis mayor yang menyatakan bahwa ada pengaruh
intervensi teknik pernapasan Buteyko terhadap fungsi ventilasi oksigenasi paru
pada pasien asma bronkial.
Dilihat dari tujuan terapeutik, teknik pernapasan buteyko mempunyai tujuan adalah untuk
rekondisi penderita asma agar dapat bernapas normal dengan cara antara lain belajar
bagai mana untuk membuka hidung secara alami dengan melakukan latihan menahan
napas menyesuaikan pernapasan dan beralih dari pernapasan melalui mulut menjadi
pernapasan melalui hidung latihan ini juga untuk menghentikan batuk dan wheezing,dan
perubahan gaya hidup dibutuhkan untuk membantu hal tersebut di atas sehingga
memfasilitasi jalan untuk dapat sembuh.
BAB III
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasar penelusuran artikel publikasi ilmiah tentang Pengaruh teknik
pernapasan Buteyko terhadap pasien asma terhadap pengurangan sesak pada
pasien dapat disimpulkan bahwa Teknik pernapasan Buteyko memiliki potensi
yang baik sebagai terapi komplementer non farmakologi untuk menurunkan
keluhan pada pasien asma.
5.2. Saran